PENGANTAR PENELITIAN KRIMINOLOGI

download PENGANTAR PENELITIAN KRIMINOLOGI

of 5

description

pengantar penelitian krimonologi

Transcript of PENGANTAR PENELITIAN KRIMINOLOGI

PENGANTAR PENELITIAN KRIMINOLOGI

JUDUL:PENGANTAR PENELITIAN KRIMINOLOGI PENGARANG :DR.soedjono dirdjosisworo, S.H.PENERBIT:REMADJA KARYA CV

DAFTAR BABI:PENDAHULUAN1. Latar belakang pendekatan dan warna metode penelitian ilmiah dalam kriminologi 2. Permasalahan mendasar3. Tujuan penulisan 4. Pokok pokok penyajian

BABII:BEBERAPA METODE ILMIAH DALAM PENELITIAN KRIMINOLOGI1. Metode pengobatan 2. Metode statistic3. Metode hubungan antara kejahatan dan kondisi kondisi menurut statistic4. Metode kasus perkara 5. Metode riwayat hidup6. Metode penelitian partisipan 7. Metode jangka panjang 8. Saran sarana untuk pengendalian data bagi penelitian (sumber sumber informasi)

BABIII:METODE STATISTIK KRIMINAL ,MASALAH DAN TERAPAN1. Kelemahan statistic criminal2. Macam dan sumber statistic kejahatan 3. Telaah mengenai kecenderungan kejahatan di amerika serikat dalam hubunganya dengan statistic

BABIVPENELITIAN DAN PENGARUHNYA DALAM ALIRAN KRIMINOLOGI (pendekatan sejarah tentang hubungan antara penelitisn dan perkembangan teori)1. Penggolongan aliran kriminologi 2. Pembahasan mashab mashab kriminologi menurut penggolongan Sutherland3. Pembahasan ajaran sebab musebab kejahatan menurut penggolongan paul mudikdo moleiono

BABV:RAGAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ABSTRAKSI (Dengan pendekatan Sejarah dan persfektif interaksi)1. Laporan hasil penelitian mengenai kriminalitas dalam hubunganya dengan kondisi sosial ekonomi menurut w.a bonger2. Masa depan suram di Negara lunak yang sedang berkembang menurut gunar Myrdal3. Studi perbandingan tentang pengukuran pengukuran kriminalitas di delapan Negara menurut andre norman deau4. Kejahatan di mata umum, sebuah abstraksi penelitian di kodya padang oleh amilijoes sadanoer

PUSAT REHABILITASINARKOBA1. UPT LIDO BNNPimpinan: Kombes Pol Drg. Agus Gatot Purwanto, DFMJl. Raya Bogor Sukabumi, Desa Cijeruk/Desa Wates, LIDO Bogor Jawa BaratTelp. 0251-8220926 / 0251-8220928, Fax. -, Email: [email protected]://www.bnn.go.idUntuk melihat syarat dan ketentuan Panti Rehabilitasi Lido, klik link di bawah ini :PANTI REHABILITASI NARKOBA LIDO BOGOR

KriminologiDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBelum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya.

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.[tampilkan]

Kriminologi berasal dari kata crimen yang artinya kejahatan dan logos yang artinya ilmu, sehingga kriminologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejahatan.[1]Daftar isi 1 Pengertian menurut para ahli 2 Ruang lingkup 3 Dasar-dasar Teori 4 Referensi

Pengertian menurut para ahli Rifhi SiddiqKriminologi adalah sebuah studi mengenai gejala dan fenomena kejahatan serta sebab dan akibat dari kejahatan itu yang merupakan sesuatu problematika kehidupan.W.A BongerKriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya.SutherlandKriminologi adalah keseluruhan ilmu pengetahuan yang bertalian dengan perbuatan kejahatan sebagai gejala sosial dan mencakup proses-proses perbuatan hukum, pelanggaran hukum dan reaksi atas pelanggaran hukum.WoodKriminologi adalah keseluruhan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan teori atau pengalaman yang bertalian dengan perbuatan jahat dan penjahat dan,termaksud didalamnya reaksi dari masyarakat terhadap perbuatan jahat dan para penjahat.NoachKriminologi adalah adalah ilmu pengetahuan tentang perbuatan jahat dan perilaku tercela yang menyangkut orang-orang terlibat dalam perilaku jahat dan perbuatan tercela itu.Walter RecklessKriminologi adalah pemahaman ketertiban indiveidu dalam tingkah laku delinkuen dan tingkah laku jahat dan pemahaman bekerjanya sistem peradilan pidana.Ruang lingkup Menurut Muhammad Mustafa,[1] ruang lingkup pembahasan dalam kriminologi dapat dibagi menjadi:1. Kejahatan, perilaku menyimpang, dan kenakalan,2. Pola tingkah laku kejahatan dan sebab musabab terjadinya kejahatan,3. Korban kejahatan,4. Reaksi sosial masyarakat terhadap kejahatan.Dasar-dasar Teori

Demonologis merupakan pemikiran awal yang dikembangkan atas dasar pemikiran yang tidak rasional, dimana suatu tingkah laku kejahatan yang dilakukan oleh individu merupakan pengaruh dari roh jahat (demon= setan). Benar atau salahnya suatu tingkah laku ditentukan oleh definisi kepala suku atau orang yang dianggap sebagai dewa. Pemikiran ini masih bersifat konvensional dimana tindakan pelanggaran yang dianggap paling serius bagi Demonologis adalah mempergunakan ilmu gaib hitam atau dikenal dengan black magic. Hukuman yang digunakan juga masih bersifat tradisional yang ditujukan untuk mengusir roh jahat dalam diri individu tersebut, seperti membakar individu yang memiliki ilmu hitam. KlasikPada penjelasan mengenai pemikiran klasik, tingkah laku jahat yang dilakukan oleh manusia merupakan cerminan dari adanya konsep "free will" atau kehendak bebas. Dalam penjelasan mengenai pemikiran klasik dengan konsep free will ini menganggap bahwa individu memiliki pilihan dan pemikiran untuk menentukan tindakan yang akan mereka lakukan. Hukuman yang diterapkan pada pemikiran ini bersifat umum sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. Tokoh dalam pemikiran klasik ini antara lain Cesare Beccaria dan Jeremy Bentham. Neo KlasikNeo Klasik muncul sebagai bentuk kritikan terhadap klasik yang menyamakan hukuman setiap orang tanpa mempertimbangkan usia, fisik, dan kondisi kejiwaan seseorang. DeterminismeMerupakan suatu penjelasan mengenai kejahatan bahwa tingkah laku jahat merupakan pengaruh dari adanya faktor-faktor tertentu. Terdiri dari beberapa paradigma, yaitu:1. PositivismeSalah satu tokoh yang terkenal dalam paradigma positivisme ini adalah Cesare Lombroso dimana menghubungkan antara tingkah laku jahat dengan kondisi biologis atau fisik seseorang.2. InteraksionismeDalam paradigma interaksionisme, tingkah laku jahat merupakan definisi dari hasil interaksi, dimana seseorang dianggap jahat ketika orang lain melihat bahwa tingkah laku tersebut adalah jahat atau menyimpang. Teori yang terkenal pada paradigma interaksionis ini adalah teori "Labeling", tokoh-tokohnya antara lain Edwin Lemert, Becker, Kitsuse, dan Goffman.3. KonflikDalam penjelasan ini, tingkah laku jahat merupakan suatu definisi yang dibuat oleh penguasa terhadap tingkah laku dimana hal tersebut ditujukan untuk kepentingan penguasa. Tokoh-tokohnya antara lain Bonger, Quinney, Taylor, Vold, dan J.Young.4. Pos Modern KriminologiParadigma ini memandang bahwa kejahatan merupakan suatu konsep yang harus didekonstruksikan. Tiga buah pendekatan dalam paradigma ini yaitu realisme, feminisme, dan konstitutif.5. BudayaParadigma budaya melihat tingkah laku jahat berbeda jika dilihat dalam konteks budaya yang berbeda pula. Jika pada satu kebudayaan tertentu memandang suatu tingkah laku jahat, maka pada kebudayaan lain belum tentu dipandang juga sebagai kejahatan.Referensi 1. ^ a b Muhammad Mustafa. 2007. Kriminologi. Depok: FISIP UI PRESS. Hal. 22. ^ Mamik Sri Supatmi dan Herlina Permata Sari. 2007. Dasar-dasar Teori Sosial Kejahatan. Jakarta: PTIK PRESS.Artikel bertopik hukum atau kriminalitas ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.