aSLI Tugas Kriminologi
-
Upload
andy-pratama-abdullah -
Category
Documents
-
view
48 -
download
3
Transcript of aSLI Tugas Kriminologi
2
KATA PENGANTAR
PENELITIAN MENGENAI REALITA DAN SISI KEHIDUPAN ANAK JALANAN
Puji dan Syukur Kami Panjatkan atas Kehadirat ALLAH SWT, karena dengan limpahan
rahmat, kekuatan dan hidayah-Nyalah, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berkaitan dengan Kriminologi, yaitu Penelitian Mengenai Realita dan Sisi Kehidupan Anak
Jalanan yang ada Di Makassar.
Salam dan salawat senantiasa Kami kirimkan kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW,
dimana pada saat ini tetap menjadi contoh suluh Teladan bagi Umat Islam di muka bumi ini,
untuk mendapatkan Amal kebaikan di dunia dan di akhirat kelak. Amin Ya Rabbal alamin
Didalam menyelesaikan Makalah ini, Kami banyak menemui halangan dan rintangan
namun dibalik semua itu, kami menyadari bahwa ketidak sempurnaan Makalah ini, oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pihak lain yaitu Para pembaca.
Demikianlah kami ucapkan Wabillahi Taufiq Walihidayyah Wassalamualaikum Alaikum
Warahmatullahi Wabarakatu
Makassar, 16 November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................
B. RUMUSUN MASALAH.................................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. KONSEP ANAK JALANAN...........................................................................
B. KRITERIA ANAK JALANAN.......................................................................
C. MUNCULNYA ANAK JALANAN................................................................
D. MODEL ALTERNATIF PENANGANAN ANAK JALANAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA...................................
B. CONTOH-CONTOH KASUS KRIMINOLOGI.............................................
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek,
Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena
mereka berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka tidak
jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara.
Namun, perhatian terhadap nasibanak jalanan tampaknya belum begitu besar dan solutif
Padahal mereka adalahsaudara kita, Mereka adalah amanah Allah yang harus dilindungi, dijamin
hak-haknya, sehingga tumbuh-kembang menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan
bermasa depan cerah.
Menurut UUD 1945, “anak terlantar itu dipelihara oleh negara”. Artinya pemerintah
mempunyai tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pembinaananak-anak terlantar, termasuk
anak jalanan. Hak-hak asasi anak terlantar dan anak jalanan, pada hakekatnya sama dengan hak-
hak asasi manusia pada umumnya, seperti halnya tercantum dalam UU No. 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, dan Keputusan Presiden RI No. 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan
Convention on the right right of the Child (Konvensi tentang hak-hak Anak).
Mereka perlu mendapatkan hak-haknya secara normal sebagaimana layaknya anak, yaitu hak
sipil dan kemerdekaan (civil righ and freedoms), lingkungan keluarga dan pilihan pemeliharaan
(family envionment and alternative care), kesehatan dasar dan kesejahteraan (basic health and
welfare), pendidikan, rekreasi dan budaya (education, laisure and culture activites), dan
perlindungan khusus ( special protection). Berdasarkan fenomena di atas, penulis mengambil
judul “Faktor PenyebabAnak Jalanan dan Penanganannya”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari penelitian
adalah:
1. Apa saja faktor yang menyebabkan munculnya anak jalanan?
2. Bagaimanakah model alternatif penanganan anak jalanan?
C. Tujuan Penelitian
Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan fenomena munculnya anak
jalanan?
2. Mengetahui model alternatif penanganan anak jalanan?
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Anak Jalanan
Untuk memahami anak jalanan secara utuh, k i t a
h a r u s m e n g e t a h u i d e f i n i s i a n a k j a l a n a n .
D e p a r t e m e n S o s i a l R I m e n d e f i n i s i k a n
a n a k jalanan adalah anak yang sebagian
besar menghabiskan waktunya untuk mencari
nafkahatau berkeliaran di jalanan atau tempat-
tempat umum lainnya,
UNICEF memberikan batasan tentang anak jalanan, yaitu: Street child are those who
haveabandoned their homes, school and immediate communities before they are sixteenyears of age, and
have drifted into a nomadic street life (anak jalanan merupakananak-anak berumur dibawah 16
tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga.
Sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam kehidupan
yang berpindah-pindah di jalan raya (H.A Soedijar, 1988 : 16). Berdasarkan pengertian di atas
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anak jalanan adalah anak yang berusia 5 – 18 tahun yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran di jalanan
maupun ditempatumum.
B. Kriteria Anak Jalanan
Anak merupakan potensi sumber daya insani bagi pembangunan nasional, oleh karena itu
pembinaan dan pengembangannya (pemberdayaan) dimulai sedini mungkin agar dapat
berpartisipasi secara optimal bagi pembangunan bangsa dan Negara, namun pada kenyataannya
sumber potensi ini justru menjadi permasalahan di Negara kita yaitu dengan adanya anak jalanan, Berdasarkan
pengertian anak jalanan di atas maka dapat diketahui bahwakriteria anak jalanan antara lain:
1. Anak (laki-laki/perempuan) usia 5-18 tahun.
2. Me lakukan keg i a t an t i dak menen tu , t i dak j e l a s keg i a t annya dan
a t au berkeliaran di jalanan atau ditempat umum minimal 4 jam/hari dalam kurun waktu
satu bulan yang lalu, seperti pengemis, pengamen, ojek payung, tukang bangunan, pembawa
belanjaan di pasar dll.
3. Keg i a t annya dapa t membahayakan d i r i nya s end i r i a t au mengganggu
ketertiban umum
C. Faktor Penyebab Munculnya Anak Jalanan
Menurut hasil penelitian kami (dalam Makalah ini), bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
anak pergi ke jalanan berdasarkan alasan dan penuturan mereka adalah karena:
1. Kekerasan dalam keluarga
2. Dorongan keluarga
3. Ingin bebas
4. Ingin memiliki uang sendiri, dan
5. Pengaruh teman
Selain itu faktor-faktor penyebab utama seorang anak menjadi anak jalanan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi keluarga yang menempatkan seorang anak harus membantu keluarganya
mencari uang dengan kegiatan di jalan.
2. Ket idak ha rmon i san rumah t angg a atau keluarga, baik hubungan antara bapak
dan ibu maupun orang tua dengan anak
3. Suasana lingkungan yang kurang mendukung dari kehidupan masa kanak-kanaknya
4. R a y u a n k e n i k m a t a n k e b e b a s a n mengatur hidup sendiri dan menikmati
kehidupan lainnya yang diharapkandiperoleh sebagai anak jalanan
D. Model Alternatif Penanganan Anak Jalanan
Alternatif model penanganan anak jalananmengarah kepada 3 jenis model yaitu:
1. Family base, adalah model dengan memberdayakan keluarga anak jalanan melalui
beberapa metode yaitu melalui pemberian modal usaha, memberikan tambahan makanan,
dan memberikan penyuluhan berupa penyuluhan tentang keberfungsian keluarga, Dalam
model ini diupayakan peran aktif keluarga dalam membina dan menumbuh kembangkan
anak jalanan.
2. Institutional base, ada l ah mode l pembe rdayaan me la lu i pembe rdayaan
lembaga-lembaga sosial di masyarakat dengan menjalin networking melalui berbagai
institusi baik lembaga pemerintahan maupun lembaga social masyarakat.
3. Multi-system base, adalah model pemberdayaan melalui jaringan sistem yang ada mulai dari anak
jalanan itu sendiri, keluarga anak jalanan, masyarakat, para pemerhati anak , akademisi,
aparat penegak hukum serta instansi terkait lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dalam upaya memecahkan suatu pengetahuan dalam
upaya memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan metode ilmiah.
Dengan metode penelitian pekerjaan penelitian akan lebih terarah, sebab metode
penelitian bermaksud memberika kemudahan dan kejelasan tentang apa dan bagaimana Peneliti
melakukan Penelitian.
Oleh karena itu dalam bab ini kami akan menguraiakan mengenai berbagai hal yang
termasuk dalam metode Penelitian.
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap data tentang
faktor penyebab seorang anak menjadi anak jalanan.
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
wawancara, Dalam metode wawancara ini, kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada
beberapa anak jalanan untuk mendapatkan data mengenai penyebab seorang anak menjadi
anak jalanan. Dalam metode wawancara ini, kami sebelumnya membuat pedoman wawancara
terlebih dahulu dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1. Persiapan, meliputi menentukan tujuan; menentukan bentuk pertanyaan; menentukan
responden; menentukan jumlah responden; menetapkan jadwal pelaksanaan
wawancara; dan mengadakan hubungan dengan responden
2. Pelaksanaan, meliputi memilih pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan
dalam rangka mengumpulkan informasi dan mengadakan wawancara
3. Penutup, meliputi menyusun laporan wawancara; mengadakan evaluasi tentang
pelaksanaan wawancara dan mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting
dari pelaksanaan wawancara itu.
PENELITIAN
Kami dari kelompok Peneliti mengadakan Penelitian Terhadap Realita dan sisi kehidupan
Anak Jalanan, Kelompok kami terdiri dari 4 orang yang mengadakan Penelitian, kami memulai
penelitian pada hari jumat tanggal 16 november 2012, berangkat tepatnya pada pukul 06.00 pagi,
segala perlengkapan sudah kami sediakan mulai dari pakaian seadanya, kamera, dan handphone.
Sasaran pertama kami adalah di Jl. Urip Sumoharjo yaitu play offer atau orang Makassar biasa
menyebutnya dengan kata jembatan layang.
Selang beberapa menit kami tiba di tempat itu, kami tidak melihat objek atau anak
jalanan yang kami cari, disana kami hanya melihat beberapa penjual koran saja.
Perjalanan kami berlanjut menyusuri sekitaran Jl. A.P. Pettarani, tujuan kedua Penelitian
kami adalah Persimpangan Mall Panakkukang, kami sempat mengambil beberapa gambar atau
photo tempat kediaman dari anak jalanan tersebut, di tempat inilah, mereka hidup dan
melanjutkan kehidupannya dengan cara turun ke jalan mencari rezeki untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
S
Setelah itu kami dari kelompok Peneliti, sejenak untuk mengisi perut, berteduh dan
setelah dari tempat itu kami baranjak untuk mencari lokasi lain.
Diperjalanan mencari anak jalanan kami singgah di Mesjid Terapung tepatnya di Jl.
Penghibur (anjungan Pantai Losari) kami menyempatkan untuk sholat jumat dan kami melihat di
pelataran masjid banyak ibu-ibu beserta anak-anaknya mengemis dipelataran masjid tersebut
menunggu orang yang memberinya uang.
Setelah kami selesai melakukan shalat jumat kami melihat pekerja bangunan sangat sibuk
dengan pekerjaannya dan sayangnya dia tidak menunaikan kewajibannya (shalat jumat).
Perjalanan terus kami lanjutkan kedepan Mall Panakukkang disana kami melihat ada
anak kecil yang sedang mengemis dijalanan dan kami pun berusaha untuk menemui dan
mewawancarainya dan kami berhasil untuk mewawancarainya dengan berbagai pertanyaan
PEDOMAN WAWANCARA
Topik : Faktor penyebab banyaknya anak jalanan
Tujuan : Untuk mengetahui potret anak jalanan dan faktor penyebab keberadaannya
Responden : Nama
Waktu Pelaksanaan :
Tempat:
1. Apakah Anda masih sekolah?
2. Jika Anda masih sekolah, lantas apa yang Anda lakukan di jalanan?
3. Dalam semingggu, berapa kali Anda melakukan pekerjaan ini?
4. Kapan dan di mana Anda biasa melakukan pekerjaan ini?
5. Sejak kapan Anda melakukan pekerjaan ini?
6. Apakah Anda masih mempunyai keluarga?
7. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga Anda?
8. Apakah penghasilan dari pekerjaan ini cukup untuk kebutuhan sehari-hari?
9. Bersama siapa Anda biasa melakukan pekerjaan di jalanan ini?
10. Apa yang membuat Anda bersedia melakukan pekerjaan ini?
11. Apa pendapat Anda tentang sekolah?
12. Menurut Anda apakah pekerjaan ini tidak mengganggu kegiatan belajar Anda?
13. Apakah Anda tidak takut menghadapi dunia di jalanan yang keras?
14. Permasalahan apa yang sering Anda hadapi saat Anda berada di jalanan?
15. Pernahkah Anda tertangkap razia petugas keamanan?
16. Apa yang Anda lakukan pada saat ada razia oleh petugas keamanan?
17. Apa yang dilakukan petugas keamanan kepada Anda jika Anda tertangkaprazia?
18. Adakah kebahagiaan yang pernah Anda dapatkan sebagai anak jalanan?
19. Apa harapan dan cita-cita Anda sebenarnya?
20. Apa suka duka Anda saat menjadi anak jalanan?
HASIL WAWANCARA
Topik : Faktor penyebab banyaknya anak jalanan
Tujuan : Untuk mengetahui kondisi dan faktor penyebab banyaknya anak jalanan
Nama Responden : Aji
Waktu Pelaksanaan : 16 November 2012, pukul 15.30 WITA
Tempat : Depan Mall Pannakukang
Jawaban:
1. Ya, saya masih sekolah kelas V SD.
2. Saya berada di jalanan untuk membantu ibu mencari uang dengan cara mengemis.
3. Hampir setiap hari saya melakukan pekerjaan ini, untuk membantu ibu saya.
4. Saya berada di tempat ini setelah saya pulang sekolah sampai nanti malam. Saya biasanya
mencari uang didepan Mall Pannakukang.
5. Saya melakukan pekerjaan ini sejak saya duduk di kelas IV SD.
6. Saya masih mempunyai keluarga, tapi ayah saya sudah tidak ada. Jadi saat ini saya
tinggal bersama ibu dan adik saya.
7. Kondisi ekonomi keluarga saya masih kekurangan, makanya saya bekerja seperti ini.
8. Kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan makan masih cukup, tapi jika untuk kebutuhan
yang lain masih kurang.
9. Saya melakukan pekerjaan ini bersama ibu dan adik saya.
10. Saya mau melakukan pekerjaan ini karena kemauan saya sendiri untuk membantu
perekonomian keluarga dan meringankan beban ibu.
11. Saya merasa sekolah itu tidak enak, lebih enak bermain dengan teman sambil mencari
uang.
12. Saya tidak merasa terganggu dengan pekerjaan saya sebagai pengemis disini.
13. Tidak, soalnya saya sudah biasa tinggal di jalanan seperti ini. Lagipula disini teman saya
juga banyak.
14. Paling permasalahan yang sering timbul adalah pada saat ada razia petugas keamanan.
15. Ya, saya pernah tertangkap razia.
16. Begitu saya tahu akan ada razia, saya langsung lari dan bersembunyi ditempat yang
aman.
17. Saya pernah dipukul, diinjak dan dicubit oleh petugas keamanan.
18. Tidak ada, lebih enak tinggal di rumah bisa main dengan teman-teman dan tidak perlu
dikejar-kejar sama petugas keamanan.
19. Tidak tahu, yang jelas saya ingin bermain di rumah dengan teman-teman.
20. Sukanya pada saat dapat uang banyak, kalau dukanya pada saat ditangkap petugas
keamanan.
Kemudian penelitian terus kami lanjutkan ke Parkiran Mall Pannakukang pada saat itu cuaca
tak mendukung (hujan) dan kamipun melihat banyak anak-anak yang membawa payung untuk
mengantarkan para pengunjung mall dari parkiran menuju
lobby mall. Kami pun menghampiri seorang anak yang
membawa payung untuk kami wawancarai
Kami menanyakan beberapa pertanyaan:
1. Siapa namamu?
Jawab: nama saya Asrul
2. Dimana kamu tinggal?
Jawab: saya tinggal disekitaran Jl. Adyaksa
3. Kenapa kamu mau melakukan pekerjaan ini?
Jawab: saya disuruh oleh ibu
4. Kapan kamu melakukan pekerjaan ini?
Jawab: pada saat hujan untuk mengantarkan pengunjung kedalam mall.
5. Biasanya kamu dikasih uang berapa pada saat mengantar pengunjung?
Jawab: ada yang Rp. 2.000 dan Rp. 5.000
6. Berapa penghasilan kamu sehari?
Jawab: Rp. 20.000 sampai Rp. 50.000
7. Uangnya kamu pake untuk apa?
Jawab: Kalau saya dapat uang Rp. 20.000 saya dikasih sama ibu Rp. 2.000 dan sisanya
ibu yang ambil.
8. Apakah kamu sekolah?
Jawab: iya saya sekolah sekarang kelas IV SD
9. Bagaimana dengan sekolahmu?
Jawab: saya kerja pada saat pulang sekolah itupun kalau hujan dan disekolah saya cukup
berprestasi dengan mendapat ranking 3
10. Dimana kamu Sekolah?
Jawab: SD Adhyaksa
11. Apa kerja orangtuamu?
Jawab: ibu : menjaga adik di rumah, ayah: tukang kayu
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan terhadap beberapa orang anak jalanan, dapat
diperoleh hasil laporan penelitian mengenai kehidupan seorang anak jalanan. Meskipun
dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu instrumen pengumpulan data yaitu
wawancara, akan tetapi pada saat melakukan teknik wawancara ini peneliti juga ikut mengamati
atau observasi langsung dengan mereka (subjek). Daridua sampel penelitian yang penulis ambil,
dapat dilihat kondisi yang hampir sama antara keduanya. Jika dilihat dari jawaban kedua sampel
tersebut menunjukkan bahwa faktor penyebab yang menjadikan mereka menjadi anak jalanan
seperti itu adalah karena faktor ekonomi. Selain itu, permasalahan yang seringkali anak jalanan
ini alami adalah pada saat mereka harus kejar-kejaran dengan petugas keamanan yang sedang
melakukan razia. Sedangkan, jika ditinjau dari tingkat motivasi belajar antara kedua sampel
memamg sedikit berbeda. Sampel pertama menunjukkan bahwa motivasi belajarnya masih
kurang jika dibandingkan dengansampel yang kedua. Akan tetapi jika saja mereka diberi
kesempatan untuk belajar mereka pasti akan dapat memperbaiki kehidupannya agar menjadi
lebih baik.Dari beberapa pertanyaan yang penulis ajukan,
Beberapa sampel mengatakan bahwa sebenarnya mereka tidak ingin menjalani kehidupan
seperti sekarang iniyaitu sebagai anak jalanan. Mereka ingin bersekolah, bermain bersama
teman-temannya, dan menikmati masa kecilnya dengan penuh keceriaan. Akan tetapi halitu
hanyalah sebatas mimpi dan angan-angan mereka, karena kondisi keadaanlah yang
mengharuskan mereka untuk bekerja membantu orang tua di jalanan.
B. PEMBAHASAN
Dari deskripsi hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa faktor penyebab
munculnya anak-anak jalanan, faktor dominan yang biasa mempengaruhinya adalah faktor
kondisi sosial ekonomi. Kesulitan ekonomi yangdialami oleh keluarga anak jalanan,
menempatkan kedudukan seorang anak dalamkeluarga tersebut untuk membantu mencari uang.
Keterbatasan ketrampilan seoranganak inilah yang menjadikan mereka bekerja sebagai pengemis
misalnya. Padahal perlu disadari bahwa dengan turunnya anak ke jalanan dapat menjadikan
mereka kehilangan haknya sebagai anak, menjadikan anak bersikap seenaknya sendiri,hilangnya
etos kerja dan kreatifitas anak atau bahkan dapat meningkatkan masyarakat yang berbudaya
criminal. Dalam mengatasi permasalah anak jalanan ini, pemerintah telah berupaya mengambil
tindakan tegas yaitu dengan melakukan razia atau penertiban anak-anak jalanan. Meskipun
sebagian besar anak jalanan sudah pernah tertangkap, tapimereka tidak pernah jera dan tetap
sajamelakukan pekerjaan di jalanan. Hal inilahyang perlu mendapatkan perhatian khususdari
pemerintah dan semua pihak dalam memecahkan permasalahan anak jalananini.Semakin
bertambahnya jumlah anak jalanan di Semarang khususnya, menimbulkan permasalahan yang
harus segera dicari jalan keluarnya. Tindakan penanganan terhadap anak jalanan ini dapat
dilakukan baik oleh pemerintahmaupun masyarakat. Contoh bentuk tindakan penanganan dari
pemerintah misalnya:
1. Mengarahkan rencana strategi pembangunan daerah yang berorientasi kepada
kepentingan terbaik bagi anak,
2. Mengalokasikan anggaran daerah untuk kegiatan penanggulangan anak jalanan,
3. Melakukan sosialisasi berupa penyadaran tentang dampak negatif darikeberadaan anak di
jalan pada masyrakat, orang tua anak jalanan serta padaanak jalanan itu sendiri.
4. Melakukan pengawasan dan pengarahan terhadap anak jalanan agar tidak turun ke jalan,
dan orang tuanya agar tidak menyuruh anaknya turun ke jalan.Sedangkan contoh bentuk
tindakan penanganan yang dapat dilakukan olehmasyarakat misalnya:
A. Tidak memberikan uang atau bantuan apapun secara langsung di jalan padaanak
jalanan, karena hal ini dapat menjadi daya Tarik bagi orang tuamaupun anak jalanan
itu sendiri.
B. Menyalurkan bantuan melalui lembaga yang menangani anak jalanan.
C. Memberikan pekerjaan pada anak jalanan yang sudah siap kerja dan telah mendapat
pembinaan dari Lembaga Rehabilitasi Anak Jalanan.
D. Melaporkan kepada instansi pemerintah atau lembaga yang menangani anak jalanan
jika melihat orang tua yang menyuruh anaknya turun ke jalan.
A. CONTOH-CONTOH KASUS KRIMINOLOGI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, anak jalanan adalah anak yang berusia 5 – 18 tahun
yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran di
jalanan maupun ditempat – tempat umum. Munculnya anak jalanan disebabkan adanya beberapa
faktor di antaranya kesulitan ekonomi, ketidak harmonisan keluarga, suasana lingkungan yang
kurang mendukung, dan rayuan kenikmatan kebebasan mengatur hidup sendiri. Permasalahan
anak jalananini dapat ditanggulangi dengan 3 jenis model yaitu:
1. Family Base
2. Institutional Base
3. Multi-system Base
Tindakan penanganan permasalahan anak jalanan ini dapat dilakukan melaui kerjasama
antara pihak pemerintah dan masyarakat
B. Saran
Berbagai pihak perlu melaksanakan program integratif yang diarahkan tidak saja bagi
anak jalanan, tetapi juga keluarga dan lingkungan di mana mereka tinggal Bagi anak jalanan,
mereka perlu dilibatkan dalam program pendidikan khusus yang dapat membuka wawasan
mereka mengenai masa depan. Bagi keluarga, terutama orang tua, perlu diberikan penyuluhan
yang dapat meluruskan persepsi mereka mengenai kedudukan anak di dalam keluarga,
lingkungan dan masyarakat