bahan kriminologi

24
KRIMINOLOGI KRIMINOLOGI BY : HENNY.KS BY : HENNY.KS

Transcript of bahan kriminologi

KRIMINOLOGIKRIMINOLOGIBY : HENNY.KSBY : HENNY.KS

LITERATUR :1. Kriminologi : Abdussalam2. Kriminologi : Topo Santoso & Eva

Achjani Zulfa3. Kapita Selekta Hk Pidana, Kriminologi &

Viktimologi : Lilik Mulyadi4. Pisau Analisis Kriminologi : J.E Sahetapy5. Teori Kriminologi Suatu Pengantar : J.E

Sahetapy6. Kriminologi dan Masalah Kejahatan :

Mulyana W. Kusumah

7. 7. Kriminologi dan Sistem Peradilan Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana : Mardjono Pidana : Mardjono

ReksodiputroReksodiputro8. 8. Kejahatan, Penjahat dan Reaksi Kejahatan, Penjahat dan Reaksi

Sosial : Mulyana W. KusumahSosial : Mulyana W. Kusumah9. 9. Aliran dan Teori Dalam Aliran dan Teori Dalam

Kriminologi : Indah Sri UtariKriminologi : Indah Sri Utari10.10.Teori dan Kapita Selekta Teori dan Kapita Selekta

Kriminologi Kriminologi : Romli Atmasasmita: Romli Atmasasmita

11.11. Sinopsis Kriminologi Sinopsis Kriminologi Indonesia : Indonesia : Soedjono.DSoedjono.D

1122. . Pengantar Kriminologi : W.A Pengantar Kriminologi : W.A BongerBonger

1133. . Kriminologi : SoesiloKriminologi : Soesilo14.14.Kriminologi & Hk Pidana : Kriminologi & Hk Pidana :

Abintoro PrakosoAbintoro Prakoso15.15.Aspek Hk Pidana & Kriminologi : Aspek Hk Pidana & Kriminologi :

Mien RukminiMien Rukmini

1.1. Plato : emas, manusia merupakan Plato : emas, manusia merupakan sumber banyak kejahatan.sumber banyak kejahatan.

2.2. Aristoteles : kemiskinan menimbulkan Aristoteles : kemiskinan menimbulkan kejahatan & pemberontakan.kejahatan & pemberontakan.

3.3. T. Aquino : Orang kaya yg hidup T. Aquino : Orang kaya yg hidup senang dan memboroskan kekayaan, senang dan memboroskan kekayaan, jika suatu saat miskin mudah menjadi jika suatu saat miskin mudah menjadi pencuri.pencuri.

4.4. T.More : hukuman berat pada penjahat T.More : hukuman berat pada penjahat waktu itu tidak berdampak banyak utk waktu itu tidak berdampak banyak utk menghapus kejahatan yg terjadi, harus menghapus kejahatan yg terjadi, harus dicari sebab musabab kejahatan dan dicari sebab musabab kejahatan dan menghapuskannya.menghapuskannya.

Nama KRIMINOLOGI berasal dari ahli Antropologi Perancis : P.Topinard (1839-1911). Kriminologi (Bonger) : IP yg bertujuan menyelidiki kejahatan seluas-luasnya (kriminologi teoritis/ murni).

Bonger (kriminologi murni) membagi kriminologi :

1. Antropologi kriminil : IP ttg manusia yg jahat.

2. Sosiologi kriminil : IP ttg kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat.

3. Psikologi kriminil : IP ttg penjahat dilihat dari sudut jiwa.

4. Psikopatologi dan neuropatologi kriminil : Ilmu ttg penjahat yg sakit jiwa.

5. Penologi : ilmu ttg tumbuh dan berkembangnya hukuman.

Terdapat kriminologi terapan :1. Higiene kriminil : usaha yg bertujuan

untuk mencegah terjadinya kejahatan.

2. Politik kriminil : usaha penanggulangan kejahatan dilihat sebab-sebab orang melakukan kej.

3. Kriminalistik : ilmu ttg pelaksanaan penyidikan teknik kejahatan dan pengusutan kejahatan.

KRIMINOLOGI MUNCUL ?KRIMINOLOGI MUNCUL ?

Ketidak puasan terhadap :Ketidak puasan terhadap :

1.1. Hukum PidanaHukum Pidana2.2. Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana3.3. Sistem PenghukumanSistem Penghukuman

KETERKAITAN HK PIDANA KETERKAITAN HK PIDANA DAN KRIMINOLOGI ?DAN KRIMINOLOGI ?

HUKUM PIDANA :HUKUM PIDANA :1.1. Disiplin ilmu normatifDisiplin ilmu normatif2.2. Mengkaji kejahatan Mengkaji kejahatan

dari sudut hukumdari sudut hukum3.3. Memusatkan perhatian Memusatkan perhatian

pd pembuktian pd pembuktian kejahatankejahatan

4.4. Mengungkap hub. Mengungkap hub. Antara perbuatan dan Antara perbuatan dan akibatakibat

KRIMINOLOGI :KRIMINOLOGI :1.1. SosialSosial2.2. Dari ilmu sosialDari ilmu sosial

3.3. Faktor penyebab Faktor penyebab terjadinya kejahatanterjadinya kejahatan

4.4. Mengungkap motif Mengungkap motif kejahatankejahatan

10 wil. Krim. Mempelajari 10 wil. Krim. Mempelajari :: 1.1. Kej. yg dilaporkan & Kej. yg dilaporkan &

tind.pid.yg dilakukan,tind.pid.yg dilakukan,2.2. Perkembangan & Perkembangan &

perubahan HP dlm perubahan HP dlm hub.nya dg politik, hub.nya dg politik, ekonomi, tanggapan ekonomi, tanggapan masy,masy,

3.3. Keadaan penjahat dan Keadaan penjahat dan bukan penjahatbukan penjahat

4.4. Wilayah dihub.dg jmlh Wilayah dihub.dg jmlh kej.kej.

5.5. Faktor penyebab kej.& Faktor penyebab kej.& membuat teori membuat teori

6. Jenis kej.& bentuk 6. Jenis kej.& bentuk kej.modern,kej.modern,

7. Hal2 yg erat hub.nya dg 7. Hal2 yg erat hub.nya dg kej. Ex. Alkoholisme, kej. Ex. Alkoholisme, pelacuran, perjudian,pelacuran, perjudian,

8. Apakah perat. perUU & 8. Apakah perat. perUU & penegak hk sdh efektif,penegak hk sdh efektif,

9. Manfaat lembaga2 yg 9. Manfaat lembaga2 yg digunakan utk digunakan utk menangkap, menahan & menangkap, menahan & menghukum,menghukum,

10. Setiap usaha utk 10. Setiap usaha utk mencegah kej.mencegah kej.

Tokoh yg berjasa mengantar kriminologi di Tokoh yg berjasa mengantar kriminologi di Indonesia : Indonesia :

PROF.DR. W.M.E NOACH (ahli kriminologi yg PROF.DR. W.M.E NOACH (ahli kriminologi yg mentransformasikan kriminologi Belanda mentransformasikan kriminologi Belanda

di UI 1950)di UI 1950)

Memberi peringatan bahwa jika kriminologi di Memberi peringatan bahwa jika kriminologi di Indonesia hendak berkembang, harus Indonesia hendak berkembang, harus banyak dilakukan penelitian rinci secara banyak dilakukan penelitian rinci secara sistematis sebagai karya pendahuluan utk sistematis sebagai karya pendahuluan utk kesimpulan di kemudian hari. kesimpulan di kemudian hari.

Penting, karena Indonesia memiliki sosial Penting, karena Indonesia memiliki sosial budaya yg berbeda dg negara-negara yg budaya yg berbeda dg negara-negara yg mengajarkan kriminologi melalui pendekatan mengajarkan kriminologi melalui pendekatan kultur mereka (Belanda, Inggris, Amerika).kultur mereka (Belanda, Inggris, Amerika).

NOACH dalam arti luas ;NOACH dalam arti luas ;Kriminologi : Ilmu Pengetahuan yang Kriminologi : Ilmu Pengetahuan yang

menyelidiki gejala-gejala kejahatan menyelidiki gejala-gejala kejahatan dan tingkah laku yang tidak senonoh, dan tingkah laku yang tidak senonoh, sebab musabab serta akibatnya sebab musabab serta akibatnya (meliputi kriminalistik dan penologi)(meliputi kriminalistik dan penologi)

Soedjono.D dalam arti sempit ;Soedjono.D dalam arti sempit ;Kriminologi : Ilmu Pengetahuan dari Kriminologi : Ilmu Pengetahuan dari

berbagai ilmu yang mempelajari berbagai ilmu yang mempelajari kejahatan sebagai masalah manusia kejahatan sebagai masalah manusia

KRIMINOLOGI LAHIR PERTENGAHAN KRIMINOLOGI LAHIR PERTENGAHAN ABAD KE-19ABAD KE-19

Sejak dikemukakan hasil penyelidikan C. Sejak dikemukakan hasil penyelidikan C. Lombroso (1876) : Teori Atavisme dan Tipe Lombroso (1876) : Teori Atavisme dan Tipe Penjahat, serta munculnya Teori Hubungan Penjahat, serta munculnya Teori Hubungan Sebab Akibat bersama dg Enrico Ferri (tokoh Sebab Akibat bersama dg Enrico Ferri (tokoh Aliran Lingkungan dari kejahatan).Aliran Lingkungan dari kejahatan).

Pertengahan abad XX : kriminologi yg semula Pertengahan abad XX : kriminologi yg semula menyelidiki kausa kejahatan dalam menyelidiki kausa kejahatan dalam masyarakat mengalihkan perhatian masyarakat mengalihkan perhatian proses proses pembentukan perUU dari kekuasaan(negara) pembentukan perUU dari kekuasaan(negara) sebagai penyebab munculnya kejahatan dan sebagai penyebab munculnya kejahatan dan para penjahat dari masyarakat. para penjahat dari masyarakat.

KRIMINOLOGI ?CRIMEN : KEJAHATANLOGOS : ILMU PENGETAHUAN

KRIMINOLOGI : ilmu pengetahuan tentang kejahatanE.H SUTHERLAND, kriminologi : seperangkat pengetahuan yg mempelajari kejahatan sebagai fenomena sosial, termasuk proses pembuatan UU, pelanggaran UU dan reaksi terhadap pelanggaran UU (Sosiologi hk, etiologi kej, penology)

KATHRINE S.WILLIAMS, Kriminologi : KATHRINE S.WILLIAMS, Kriminologi : Ilmu dari berbagai I.P yg mempelajari Ilmu dari berbagai I.P yg mempelajari kejahatan sebagai fenomena sosial kejahatan sebagai fenomena sosial yg meliputi studi : karakteristik hk yg meliputi studi : karakteristik hk pidana, keberadaan kriminalitas, pidana, keberadaan kriminalitas, pengaruh kejahatan terhadap pengaruh kejahatan terhadap korbannya dan masyarakat, metode korbannya dan masyarakat, metode penanggulangan kejahatan, atribut penanggulangan kejahatan, atribut kejahatan, karakteristik & bekerjanya kejahatan, karakteristik & bekerjanya SPP.SPP.

Catatan rumusan Kathrine :Catatan rumusan Kathrine :

1. Studi kejahatan dewasa ini : hubungan antara pelaku kejahatan dg korbannya;

2. Karakteristik hk pidana dan bekerjanya SPP, tidak terlepas dari kriminologi dalam hubungannya dengan politik/ kebijakan kriminal dan kebijakan sosial : pembangunan nasional;

3. The body knowledge : hubungan kriminologi dg I.P lainnya.

TINJAUAN TERHADAP KRIMINOLOGI :TINJAUAN TERHADAP KRIMINOLOGI :

1.1. Dalam arti luas : mempelajari Dalam arti luas : mempelajari teknologi, metode yg berkaitan teknologi, metode yg berkaitan dengan kejahatan dan masalah dengan kejahatan dan masalah prevensi kejahatan dengan prevensi kejahatan dengan tindakan yg bersifat punitiftindakan yg bersifat punitif/ non / non penalpenal

2.2. Dalam arti sempit : hanya Dalam arti sempit : hanya mempelajari kejahatan.mempelajari kejahatan.

3 PENDEKATANMEMPELAJARI KEJ.

(H. MANNHEIM)

PENDEKATAN DESKRIPTIF

PENDEKATANSEBAB AKIBAT

PENDEKATAN SECARA NORMATIF

A. A. DESKRIPTIF/ FENOMENOLOGI/ DESKRIPTIF/ FENOMENOLOGI/ SIMPTOMATOLOGI KEJAHATANSIMPTOMATOLOGI KEJAHATAN

Melakukan observasi dan pengumpulan data Melakukan observasi dan pengumpulan data yg berkaitan dg fakta-fakta ttg kejahatan :yg berkaitan dg fakta-fakta ttg kejahatan :a. bentuk tingkah laku kriminal,a. bentuk tingkah laku kriminal,b. bagaimana kejahatan dilakukan,b. bagaimana kejahatan dilakukan,c. frekuensi kejahatan pada waktu & tempat c. frekuensi kejahatan pada waktu & tempat

berbeda, berbeda,d. ciri-ciri pelaku : umur, jenis kelamin,d. ciri-ciri pelaku : umur, jenis kelamin,e. perkembangan karir pelaku kejahatan.e. perkembangan karir pelaku kejahatan.

SYARAT PENDEKATAN SYARAT PENDEKATAN DESKRIPTIFDESKRIPTIF

Pengumpulan fakta tidak dapat Pengumpulan fakta tidak dapat dilakukan secara random (fakta yg dilakukan secara random (fakta yg diperoleh harus dilakukan secara diperoleh harus dilakukan secara selektif);selektif);

Harus dilakukan penafsiran, evaluasi dan Harus dilakukan penafsiran, evaluasi dan memberikan pengertian secara umum memberikan pengertian secara umum terhadap fakta yg diperoleh. Jika tidak, terhadap fakta yg diperoleh. Jika tidak, fakta tsb tidak akan mempunyai arti.fakta tsb tidak akan mempunyai arti.

B.B. PENDEKATAN SEBAB AKIBAT/ PENDEKATAN SEBAB AKIBAT/ ETIOLOGI KRIMINIL :ETIOLOGI KRIMINIL :

fakta yg terdapat dalam fakta yg terdapat dalam masyarakat dapat ditafsirkan utk masyarakat dapat ditafsirkan utk mengetahui sebab-sebab kejahatan mengetahui sebab-sebab kejahatan (kasus yg bersifat individual/ (kasus yg bersifat individual/ umum).umum).Mencari jawaban ”mengapa orang Mencari jawaban ”mengapa orang melakukan kejahatan” melakukan kejahatan”

C. PENDEKATAN NORMATIF : C. PENDEKATAN NORMATIF : Idiographic-Discipline & Idiographic-Discipline & Nomothetic-DisciplineNomothetic-Discipline

Idiographic-Discipline : karena kriminologi Idiographic-Discipline : karena kriminologi mempelajari fakta, sebab-akibat dan mempelajari fakta, sebab-akibat dan kemungkinan dalam kasus yg bersifat kemungkinan dalam kasus yg bersifat individual.individual.

Nomothetic-Discipline : bertujuan untuk Nomothetic-Discipline : bertujuan untuk menemukan dan mengungkapkan hukum-menemukan dan mengungkapkan hukum-hukum yg bersifat ilmiah, yg diakui hukum yg bersifat ilmiah, yg diakui keseragaman dan kecenderungannya.keseragaman dan kecenderungannya.

PENDEKATAN NORMATIF PENTING BAGI KRIMINOLOGI : DALAM PROSES “KRIMINALISASI” DAN “DE-KRIMINALISASI” SEBAGAI SALAH SATU PENCERMINAN PERSPEKTIF BARU DALAM KRIMINOLOGI YG SEMAKIN BERKEMBANG SEJAK 1960-AN.