Pengantar Hukum Indonesia

5
Pengantar Hukum Indonesia Rabu, 14 Maret 2012 Hukum Acara Hukum Acara 1. Alat bukti dalam hukum acara pidana Menurut pasal 184 KUHP ayat 1 berbunyi alat bukti yang sah ialah : a.keterangan saksi kepastian yang diberikan kepada hakim di persidangan tentang peristiwa yang disengketakan dengan jalan pemberitahuan secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salah satu pihak dalam perkara, yang dipanggil di persidangan. b.keterangan ahli Keterangan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang suatu hal yang diperlukan untuk memperjelas perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan c.surat Surat sebagai alat bukti tertulis dibagi dua yaitu surat yang merupakan akta dan surat-surat lainnya yang bukan akta d.petunjuk Menurut pasal 188 KUHAP, Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang diduga memiliki kaitan, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, yang menandakan telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. e.keterangan terdakwa Menurut pasal 194 KUHAP keterangan terdakwa itu adalah apa yang telah dinyatakan terdakwa di muka sidang, tentang perbuatan yang dilakukannya atau yang diketahui dan alami sendiri 2. Alat bukti dalam hukum acara perdata Menurut pasal 1866 KUHPer alat-alat bukti terdiri atas : 1.bukti surat

description

yeajhhh

Transcript of Pengantar Hukum Indonesia

Page 1: Pengantar Hukum Indonesia

Pengantar Hukum Indonesia

Rabu, 14 Maret 2012

Hukum Acara

Hukum Acara

1. Alat bukti dalam hukum acara pidana

Menurut pasal 184 KUHP ayat 1 berbunyi alat bukti yang sah ialah :a.keterangan saksikepastian yang diberikan kepada hakim di persidangan tentang peristiwa yang disengketakan dengan jalan pemberitahuan secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salah satu pihak dalam perkara, yang dipanggil di persidangan.b.keterangan ahliKeterangan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian khusus tentang suatu hal yang diperlukan untuk memperjelas perkara pidana guna kepentingan pemeriksaanc.suratSurat sebagai alat bukti tertulis dibagi dua yaitu surat yang merupakan akta dan surat-surat lainnya yang bukan aktad.petunjukMenurut pasal 188 KUHAP, Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang diduga memiliki kaitan, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, yang menandakan telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya.e.keterangan terdakwaMenurut pasal 194 KUHAP keterangan terdakwa itu adalah apa yang telah dinyatakan terdakwa di muka sidang, tentang perbuatan yang dilakukannya atau yang diketahui dan alami sendiri

2. Alat bukti dalam hukum acara perdata

Menurut pasal 1866 KUHPer alat-alat bukti terdiri atas :1.bukti suratSurat sebagai alat bukti tertulis dibagi dua yaitu surat yang merupakan akta dan surat-surat lainnya yang bukan akta2.bukti saksiPembuktian dengan saksi Kesaksian adalah kepastian yang diberikan kepada hakim di persidangan tentang peristiwa yang disengketakan dengan jalan pemberitahuan secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salah satu pihak dalam perkara, yang dipanggil di persidangan.3.persangkaanPersangkaan adalah alat bukti yang bersifat tidak langsung.Misalnya saja pembuktian dari pada ketidak hadiran seseorang pada suatu waktu di tempat tertentu dengan pembuktian kehadirannya pada waktu yang sama di tempat lain.4.pengakuan

Page 2: Pengantar Hukum Indonesia

Pengakuan dapat diberikan dimuka hakim di persidangan atau diluar persidangan5.sumpahSumpah pada umumnya adalah suatu pernyataan yang khidmat yang diberikan atau diucapkan pada waktu memberi janji atau keterangan dengan mengingatakan sifat mahakuasa dari pada Tuhan, dan percaya bahwa siapa yang memberi keterangan atau janji yang tidak benarakan dihukum olehNya. 3 macam sumpah menurut HIR sebagai alat bukti yaitu:●Sumpah pelengkap (suppletoir),●sumpah pemutus yang bersifat menentukan (decicoir)●sumpah penaksiran (aestimator).

3. Lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yaitu :a. Peradilan UmumPeradilan umum menurut UU no 2 tahun 1986 pasal 2 adalahPeradilan Umum adalah salah satupelaksana Kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnyab. Peradilan AgamaPeradilan Agama menurut UU no 50 tahun 2009 pasal 1 adalah peradilan bagi orang-orang yang beragama Islam.c. Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN)Peradilan Tata Usaha Negara menurut UU no 9 tahun 2004 pasal 4 adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyatpencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara.”d. Peradilan MiliterPeradilan militer adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman mengenai kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan tindak pidana militer.peradilan militer diatur dalam UU no 31 tahun 1997

4. Jenis-jenis putusan dalam perkara pidanaa. Putusan bebas (Vrijspraak) pasal 191 (1) KUHAP ,yaitu :●Tidak terbukti adanya kesalahan●Tidak adanya 2 alat bukti●Tidak adanya keyakinan hakim●Tidak terpenuhinya unsur tindak pidanab. Putusan Lepas dari segala tuntutan hukum (onslaag van alle) pasal 191 (2) KUHAP, yaitu :●Terbukti tetapi bukan tindak pidana●Adanya alasan pemaaf, pembenar atau keadaan daruratc. Putusan PemidanaanPutusan pemidanaan dijatuhkan oleh hakim jika ia telah memperoleh keyakinan, bahwa terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan dan ia menganggap bahwa perbuatan dan terdakwa dapat dipidana

5. Jenis-jenis putusan dalam perkara perdataa. Putusan gugatan gugurYaitu penggugat tidak datang pada hari sidang yang ditentukan, yang tidak dapat dilakukan upaya hukum artinya final dan mengikat atau final and binding (Vide Pasal 124 HIR dan Pasal 77 Rv)b. Putusan Verstek

Page 3: Pengantar Hukum Indonesia

yaitu apabila pada sidang pertama pihak tergugat tidak datang menghadiri persidangan tanpa alasan yang sah, padahal sudah dipanggil oleh juru sita secara patut. Dalam putusan verstek tergugat dianggap secara murni dan bulat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 174 HIR dan Pasal 1925 KUH Perdata.c. Putusan Contradictriryaitu para pihak datang dalam pembacaan putusan atau salah satu pihak hadir pada saat pembacaan putusand. Putusan Selayaitu putusan sementara yang dijatuhkan sebelum putusan akhir (Vide Pasal 185 ayat (1) HIR dan Pasal 48 Rv)e. Putusan Akhir (Eind Vonnis)yaitu putusan yang diambil setelah melalui pemeriksaan pokok perkara.

6. Jenis upaya hukum dalam perkara pidana● upaya hukum biasa :- Verzet (upaya hukum terhadap putusan eksepsi)- Banding (upaya hukum terhadap putusan pemidanaan)Upaya banding dapat diajukan oleh terdakwa/penasihat hukumnya atau oleh PU karena tidak puas dengan putusan PN- KasasiMenurut perundang-undangan Belanda ada tiga alasan pengajuan kasasi:a. Terdapat kelalaian dalam hukum acara (vormverzuim)b. Peraturan hukum tidak dilaksanakan atau ada kesalahanc. Tidak melaksanakan cara melakukan peradilan sesuai undang-undang

● upaya hukum luar biasa- Kasasi demi kepentingan hukumKasasi demi kepentingan hukum hanya diajukan oleh Jaksa Agung demi kepentingan hukum dan tidak merugikan pihak manapun. (259 KUHAP)- Peninjauan Kembali Permintaan PK dapat dilakukan dengan dasar alasan:a. Keadaan baru (Novum) yang seandainya keadaan itu diketahui pada saat sidang berlangsung dapat menjatuhkan putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum atau meringankan terdakwab. Adanya pertentangan alasan antara putusan satu dengan yang lainnyac. Kekhilafan hakim atau kekeliruan yang nyata

7. Jenis upaya hukum dalam perkara Perdata● Upaya Hukum BiasaUpaya hukum ini bersifat menghentikan pelaksanaan putusan untuk sementara.Upaya hukum biasa ini terbagi dalam :a. Perlawananb. Bandingc. Prorogasid. Kasasi

Page 4: Pengantar Hukum Indonesia

● Upaya Hukum Luar Biasa a. Peninjauan Kembaliyaitu peninjauan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dengan syarat terdapat hal-hal atau keadaan yang ditentukanoleh UU .b. Derdenverzet atau Perlawanan Pihak Ketigayaitu perlawanan yang diajukan oleh pihak ketiga terhadap putusan yang merugikan pihaknya. Dasar hukum verzet dapat dilihat di dalam pasal 129 HIR.

8. Perbedaan antara tersangka,terdakwa dan terpidana

● TersangkaMenurut pasal 1 point yang ke 14 KUHP ,tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana .

●TerdakwaMenurut pasal 1 point yang ke 15 KUHP ,terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan diadili di sidang pengadilan.

● TerpidanaMenurut pasal 1 point yang ke 32 KUHP ,terpidana adalah seorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.