MAKALAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA TENTANG HUKUM … fileBagaimana hubungan hukum perdata dengan...
Transcript of MAKALAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA TENTANG HUKUM … fileBagaimana hubungan hukum perdata dengan...
MAKALAH PENGANTAR HUKUM INDONESIA
TENTANG
HUKUM ACARA INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Hukum Indonesia
dari Dr. Rd. Hj. Dewi Asri Yustia, S. H., M. H.
Disusun oleh kelompok 2:
Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126
Fitrianita Bella NPM. 151000152
Muthia Moraya NPM. 151000153
Mochamad Anjar Ghani NPM. 151000155
Muhamad Kemal Ghifari NPM. 151000166
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung,
Jawa Barat 40261
TAHUN 2015
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah yang dikaruniakanNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Hukum Acara Indonesia. Sesuai dengan namanya, sebuah makalah memang tidak
dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, melainkan didalamnya terdapat
pembahasan dan rincian-rincian mengenai hasil dari beberapa sumber yang telah penulis
dapatkan.
Penyusunan makalah ini penulis mendapatkan berbagai kesulitan, baik dalam
penyusunan, pengumpulan data dan dalam hal yang lainnya. Akan tetapi, berkat
pertolonganNyalah akhirnya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan.
Adapun penyusunan makalah ini berdasarkan pada rincian-rincian data yang telah penulis
dapatkan dari berbagai sumber.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dr. Rd. H. Dewi Asri Yustia, S. H., M. H., sebagai dosen matakuliah Pengantar
Hukum Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
2. Orangtua penulis yang telah memberikan dukungan, dorongan, bantuan, serta
memberikan doa restunya sehingga terselesaikannya makalah ini.
3. Saudara-saudara dan rekan-rekan penulis, yang senantiasa memberikan support
semangatnya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis memahami dan menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Namun,
penulis telah berusaha menyusun makalah dengan usaha terbaik yang penulis miliki.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada segenap yang telah mendukung
terselesaikannya makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini sesuai dengan yang diharapkan.
Amiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin Ya Mujibas Sailin.
Bandung, 29 November 2015
Penulis
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
1.4 Metodologi Penulisan ....................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Hukum Acara Indonesia ................................................................... 3
2.2 Perbandingan Hukum Acara Pidana dengan
Hukum Acara Perdata ....................................................................... 4
2.3 Perbandingan Hukum Acara Tata Usaha Negara dengan
Hukum Acara Peradilan Agama ....................................................... 6
2.4 Perbandingan Hukum Acara Peradilan Militer dengan
Hukum Acara Peradilan Anak .......................................................... 8
2.5 Perbandingan Hukum Acara Peradilan Korupsi dengan
Hukum Acara Peradilan HAM .......................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini, yaitu:
1. Apa definisi hukum dagang?
2. Apa sumber hukum dagang?
3. Apa asas-asas hukum dagang?
4. Apa tugas perdagangan?
5. Apa jenis perdagangan?
6. Apa perkumpulan-perkumpulan dagang?
7. Bagaimana hubungan hukum perdata dengan hukum dagang?
8. Bagaimana berlakunya hukum dagang?
9. Bagaimana perkembangan hukum dagang di Indonesia?
10. Bagaimana proses lahirnya hukum adat?
11. Apa definisi hukum adat?
12. Apa ciri hukum adat?
13. Bagaimana wilayah hukum adat?
14. Bagaimana hukum adat dalam masyarakat?
15. Bagaimana sistem pengendalian sosial?
16. Apa definisi hukum agraria?
17. Bagaimana sejarah hukum agraria?
18. Apa sumber hukum agraria?
19. Apa asas-asas hukum pertanahan?
20. Apa subjek hak milik atas tanah?
21. Bagaimana kedudukan hak atas tanah?
22. Bagaimana hak asasi manusia dan hak atas tanah?
23. Bagaimana hak-hak tanah bagi warga negara asing?
24. Apa definisi hukum pajak?
25. Apa jenis-jenis pajak?
26. Apa fungsi hukum pajak?
27. Apa tujuan hukum pajak?
28. Bagaimana sistem pemungutan pajak?
29. Apa faktor yang menghambat pemungutan pajak di indonesia?
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 3
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
a. Menjelaskan dan mengetahui
1.4 Metodologi Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metodologi yang
bertujuan untuk memudahkan penelitian yang sedang dikaji diantaranya, yaitu:
a. Seraching ialah memperoleh sumber materi dengan cara mencari dari internet melalui
google.
b. Diskusi kelompok yaitu memperoleh data dengan cara mendiskusikan materi yang
telah ada hasil pencarian dari google.
c. Studi literatur yaitu mempelajari dan mengambil data dari buku-buku yang
berhubungan dengan pokok permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam
penyusunan makalah ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran mengenai isi dari penulisan makalah ini, secara singkat dapat
diuraikan pembahasan sebagai berikut:
a. BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
b. BAB II Pembahasan
Bab ini membahas mengenai perbandingan hukum acara berdasarkan peninjauan asas,
ruang lingkup dan tata cara pengajuan.
c. BAB III Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari keseluruhan
pembahasan pada bab-bab sebelumnya.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hukum Acara Indonesia
Asas hukum merupakan pikiran dasar yang umum dan bersifat abstrak serta bukan
merupakan hukum yang kongkret. Namun asas hukum terdapat dalam setiap sistem hukum
dan menjelma dalam setiap hukum positif sehingga dapat ditemukan dengan menelusuri sifat-
sifat umum dalam peraturan hukum.
Hukum acara adalah kumpulan-kumpulan ketentuan-ketentuan dengan tujuan
memberikan pedoman dalam usaha mencari kebenaran dan keadilan bila terjadi perkosaan
atas suatu ketentuan hukum dalam hukum materiil yang berarti memberikan kepada hukum
acara suatu hubungan yang mengabdi kepada hukum materiil.
Menurut Kansil hukum acara ialah hukum formal (hukum proses atau hukum acara)
yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-cara
melaksanakan dan mempertahankan hukum materiil atau peraturan-peraturan yang mengatur
bagaimana cara-caranya mengajukan sesuatu perkara ke pengadilan dan bagaimana cara-
caranya hakim memberi keputusan.
Kemudian menurut E. Utrecht bahwa hukum acara adalah hukum yang menujukkan
cara bagaimana peraturan-peraturan hukum materiil yang dipertahankan dan diselengarakan.
Dan menurut Van Kan hukum acara atau hukum formal hukum yang hanya
mempunya arti turunan yang dipergunakan untuk menjamin pelaksanaan dari kaidah-kaidah
materiil yang telah ada.
Jadi, hukum acara yaitu peraturan hukum yang mengatur tentang cara bagaimana
mempertahankan, menjalankan, dan melaksanakan peraturan hukum material atau mengetahui
peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-caranya mengajukan sesuatu perkara ke
pengadilan mengetahui cara-caranya hakim memberi keputusan.
Hukum acara di Indonesia terdiri atas hukum acara pidana, hukum acara perdata,
hukum acara tata usaha negara, hukum acara peradilan agama, hukum acara peradilan militer,
hukum acara peradilan anak, hukum acara peradilan korupsi, dan hukum acara peradilan
HAM. Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut perbandingan tiap hukum acara berdasarkan
peninjauan asas, ruang lingkup dan tata cara pengajuan.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 4
2.2 Perbandingan Hukum Acara Pidana dengan Hukum Acara Perdata
a. Berdasarkan Peninjauan Asas
Adapun tabel asas hukum acara pidana dan ruang lingkup hukum acara perdata, yaitu:
No. Asas Hukum Acara Pidana Asas Hukum Acara Perdata
1 Asas legalitas, tercantum dalam Pasal 1
KUHP. Asas bebas dan merdeka.
2
Asas perlakuan yang sama di muka hukum
(equality before the law), tercantum dalam
UU Pokok Kekuasaan Kehakiman Pasal 5
Ayat 1.
Asas objektivitas.
3
Asas praduga tak bersalah (presumption of
innocent), tercantum dalam KUHAP butir
3 huruf c.
Asas sederhana, cepat dan biaya ringan.
4
Asas penangkapan, penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan dilakukan
berdasarkan perintah tertulis pejabat yang
berwenang, tercantum dalam KUHAP
butir 3 b.
Asas keaktifan hakim dalam
pemeriksaan.
5 Asas ganti kerugian dan rehabilitasi,
tercantum dalam KUHAP butir 3 d. Asas terbukanya persidangan.
6 Asas peradilan cepat, sederhana dan biaya
ringan, tercantum dalam KUHAP pasal 50. Asas keadilan dan tidak memihak.
7
Asas tersangka/terdakwa berhak mendapat
bantuan hukum, tercantum dalam KUHAP
pasal 69 sampai pasal 74.
8
Asas pengadilan memeriksa perkara
pidana dengan hadirnya terdakwa,
tercantum dalam pasal 154, 155 dan
seterusnya dalam KUHAP.
9
Asas peradilan terbuka untuk umum,
tercantum dalam pasal 153 ayat 3 dan 4
KUHAP.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 5
b. Berdasarkan Peninjauan Ruang Lingkup
Adapun tabel ruang lingkup hukum acara pidana dan ruang lingkup hukum acara
perdata, yaitu:
No. Ruang Lingkup Hukum Acara Pidana Ruang Lingkup Hukum Acara
Perdata
1
Mencari kebenaran, penyelidikannya dan
berakhir pada pelaksanaan pidana atau
eksekusi oleh jaksa atau penuntut umum.
Tata cara orang bertindak dalam
berperkara.
2 Melakukan pembinaan narapidana
/rehabilitasi. Menyelesaikan suatu perkara.
3 Menegakkan ketertiban hukum dalam
masyarakat. Menangani perkara.
4
Menelaah seluruh proses pidana dari awal
atau mencari kebenaran sampai pada
kasasi di Mahkamah Agung, bahkan
sampai meliputi peninjauan kembali.
Memberikan akbiat pelanggaran
terhadap pelaksana perkara.
c. Berdasarkan Peninjauan Tata Cara Pengajuan
Dibawah ini adalah tabel perbadingan tata cara pengajuan hukum acara pidana dengan
hukum acara perdata, yaitu:
No. Tata Cara Pengajuan Hukum Acara
Pidana
Tata Cara Pengajuan Hukum
Acara Perdata
1 Kedapatan tertangkap tangan (pasal 1 butir
19 KUHAP). Pendaftaran gugatan.
2 Karena laporan (pasal 1 butir 24 KUHAP). Membayar biaya perkara.
3 Karena pengaduan (pasal 1 butir 25
KUHAP). regristrasi perkara.
4
Diketahui sendiri atau pemberitahuan atau
cara lain sehingga penyidik mengetahui
terjadinya delik, seperti baca surat kabar,
dengar radio, dan lain-lain.
Pelimpahan berkas perkara kepada
kepala pengadilan negeri.
5 Pemeriksaan perkara. Penetapan majelis hakim oleh ketua
pengadilan negeri.
6 Penyidikan. Penetapan hari sidang.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 6
No. Tata Cara Pengajuan Hukum Acara
Pidana
Tata Cara Pengajuan Hukum
Acara Perdata
7 Penangkapan.
8 Penahanan.
2.3 Perbandingan Hukum Tata Usaha Negara dengan Hukum Acara Peradilan Agama
a. Berdasarkan Peninjauan Asas
Adapun tabel asas hukum acara tata usaha negara dan ruang lingkup hukum acara
peradilan agama, yaitu:
No. Asas Hukum Acara Tata Usaha Negara Asas Hukum Acara Peradilan Agama
1 Asas praduga tak bersalah. Asas bebas merdeka.
2 Asas gugatan. Asas sebagai pelaksana kekuasaan
kehakiman.
3 Asas para pihak harus didengar (audi et
alteram partem). Asas ketuhanan.
4
Asas kesatuan beracara dalam perkara
sejenis baik dalam pemeriksaan di
peradilan judex facti, maupun kasasi
dengan ma sebagai puncaknya.
Asas fleksibelitas.
5 Asas penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman yang merdeka dan bebas. Asas non ekstra yudisial.
6
Asas peradilan dilakukan dengan
sederhana, cepat, dan ringan (pasal 4 UU
14/1970).
Asas legalitas.
7 Asas hakim aktif. Asas personalitas keislaman.
8 Asas sidang terbuka untuk umum. Asas ishlah (upaya perdamaian).
9 Asas peradilan berjenjang. Asas terbuka untuk umum.
10 Asas pengadilan. Asas equality.
11 Asas objektivitas. Asas aktif memberi bantuan hukum.
12 Asas upaya hukum banding.
13 Asas upaya hukum kasasi.
14 Asas pertimbangan hukum (racio
decidendi).
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 7
b. Berdasarkan Peninjauan Ruang Lingkup
Adapun tabel ruang lingkup hukum acara tata usaha negara dan ruang lingkup hukum
acara peradilan agama, yaitu:
No. Ruang Lingkup Hukum Acara Tata
Usaha Negara
Ruang Lingkup Hukum Acara
Peradilan Agama
1 Memeriksa, memutus dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara.
Memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara di tingkat
pertama antara orang-orang yang
beragama Islam dalam bidang:
perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah,
wakaf, zakat, shadaqah, infaq, dan
ekonomi syariah.
2 Membahas unsur-unsur dari suatu Surat
Keputusan Tata Usaha Negara.
Menyelesaikan sengketa hak milik atau
keperdataan lainnya.
3
Memberikan itsbat kesaksian rukyat
hilal dalam penentuan awal bulan pada
tahun hijriyah.
c. Berdasarkan Peninjauan Tata Cara Pengajuan
Dibawah ini adalah tabel perbadingan tata cara pengajuan hukum acara tata usaha
negara dengan hukum acara peradilam agama, yaitu:
No. Tata Cara Pengajuan Hukum Acara Tata
Usaha Negara
Tata Cara Pengajuan Hukum
Acara Peradilan Agama
1 Mengajukan gugatan. Membuat surat gugatan.
2 Objek gugatan. Menggabungkan/kumulasi gugatan.
3 Alasan mengajukan gugatan. Melakukan gugatan secara cuma-
cuma (prodeo).
4 Tenggang waktu mengajukan gugatan.
5 Kompetensi mengadili sengketa tata usaha
negara.
6
Acara pemeriksaan perkara sengketa tata
usaha negara.
7 Pemberian kuasa.
8 Gugat rekonvensi.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 8
2.4 Perbandingan Hukum Acara Peradilan Militer dengan Hukum Acara Peradilan
Anak
a. Berdasarkan Peninjauan Asas
Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer yang
tercantum pada BAB IV Tentang Hukum Acara Pidana bahwa asas hukum acara
peradilan militer terdiri atas tiga asas. Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor
11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang tercantum pada pasal 2
bahwa asas hukum acara peradilan anak terdiri atas sepuluh asas.
Adapun tabel perbandingan asas hukum acara peradilan militer dengan hukum acara
peradilan anak adalah sebagai berikut:
No. Asas Hukum Acara Peradilan Militer Asas Hukum Acara Peradilan Anak
1
a. Asas Kesatuan Komando
Sesuai dengan asas kesatuan komando
bahwa dalam Hukum Acara Pidana Militer
tidak dikenal adanya pra peradilan dan pra
penuntutan. Namun dalam Hukum Acara
Pidana Militer dan Hukum Acara Tata
Usaha Militer dikenal adanya lembaga
ganti rugi dan rehabilitasi.
a. Asas perlindugan.
b. Asas keadilan.
c. Asas nondiskriminasi.
d. Asas kepentingan terbaik bagi anak.
e. Asas penghragaan terhadap
pendapat anak.
f. Asas kelangsungan hidup dan
tumbuh berkembang anak
2
b. Asas Komandan Bertanggung Jawab
Terhadap Anak Buahnya
Dalam tata kehidupan dan ciri-ciri
organisasi Angkatan Bersenjata,
komandan berfungsi sebagai pimpinan,
guru, bapak, dan pelatih, sehingga seorang
komandan harus bertanggung jawab penuh
terhadap kesatuan dan anak buahnya.
Asas ini adalah merupakan kelanjutan dari
asas kesatuan komando.
g. Asas pembinaan dan pembimbingan
anak.
h. Asas proporsional.
i. Asas perampasan kemerdekaan dan
pemidanaan sebagai upaya terakhir.
j. Asas penghindaraan pembalasan.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 9
No. Asas Hukum Acara Peradilan Militer Asas Hukum Acara Peradilan Anak
3
c. Asas Kepentingan Militer
Penyelenggaraan pertahanan dan
keamanan negara, kepentingan militer
diutamakan melebihi daripada kepentingan
golongan dan perorangan. Namun, khusus
dalam proses peradilan kepentingan militer
selalu diseimbangkan dengan kepentingan
hukum.
b. Berdasarkan Peninjauan Ruang Lingkup
Ruang lingkup adalah batasan tentang sesuatu untuk mengetahui dan menjelaskan
sesuatu secara rinci. Ruang lingkup diperlukan dalam suatu bahasan materi yang
berguna sebagai batasan menentukan peninjauan pembahasan materi tersebut. Hal ini
juga dibutuhkan dalam hukum acara peradilan militer dan hukum acara peradilan anak
sebagai batasan untuk mempelajari pembahasan materi tersebut.
Adapun tabel ruang lingkup hukum acara peradilan militer dan ruang lingkup hukum
acara peradilan anak, yaitu:
No. Ruang Lingkup Hukum Acara
Peradilan Militer
Ruang Lingkup Hukum Acara
Peradilan Anak
1
Menentukan yurisdiksi pengadilan terkait
dengan tindak pidana yang dilakukan oleh
prajurit tentara nasional Indonesia (TNI).
Menentukan seluruh proses
penyelesaian perkara anak yang
berkaitan dengan hukum.
2 Menguji sah tidaknya suatu tindakan
penangkapan atau penahanan.
Melakukan proses penyelidikan perkara
anak yang berhadapan dengan hukum.
3 Melakukan tindak pidana militer dan
tingkat banding.
Melakukan proses pembimbingan
setelah menjalani pidana anak yang
berhadapan dengan hukum.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 10
c. Berdasarkan Peninjauan Tata Cara Pengajuan
Tata cara pengajuan adalah proses atau tahapan menyelesaikan perkara dengan adanya
mencapai tujuan. Pengajuan perkara dalam proses hukum acara diperlukan untuk
meyelesaikan perkara tersebut. Demikian halnya pada hukum acara peradila militer
dan hukum acara peradilan anak.
Dibawah ini adalah tabel perbadingan tata cara pengajuan hukum acara peradilan
militer dengan hukum acara peradilan anak, yaitu:
No. Tata Cara Pengajuan Hukum Acara
Peradilan Militer
Tata Cara Pengajuan Hukum
Acara Peradilan Anak
1
Penerimaan/pelimpahan berkas perkara
pidana militer, penetapan pengadilan atau
hakim dan kewenangan pengadilan.
Pemeriksaan perkara.
2 Persiapan hakim. Register perkara.
3 Pemeriksaan/sidang dengan acara
pemeriksaan biasa. Penyidikan.
4 Acara pemeriksaan khusus. Penangkapan.
5
Acara pemeriksaan cepat yaitu dalam
pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas
jalan.
Penahanan.
6 Penyelesaian perkara pidana koneksitas. Banding.
7 Pemeriksaan dan pembuktian perkara
pidana. Kasasi.
8 Pemeriksaan terdakwa.
9 Pemeriksaan barang bukti.
10 Alat bukti.
11 Eksepsi dan perlawanan.
12 Bantuan hukum bagi terdakwa.
13
Tuntutan pidana (requisitoir) dan
pembelaan (pledoi).
14 Musyawarah hakim dan putusan pengadilan.
15
Hak-hak terdakwa setelah adanya putusan
pengadilan.
16 Pelaksanaan putusan pengadilan.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 11
No. Tata Cara Pengajuan Hukum Acara
Peradilan Militer
Tata Cara Pengajuan Hukum
Acara Peradilan Anak
17 Upaya hukum.
18 Banding.
19 Kasasi.
2.5 Perbandingan Hukum Acara Peradilan Korupsi dengan Hukum Acara Peradilan
HAM
a. Berdasarkan Peninjauan Asas
Adapun tabel asas hukum acara peradilan korupsi dan asas hukum acara peradilan
HAM, yaitu:
No. Asas Hukum Acara Peradilan Korupsi Asas Hukum Acara Peradilan HAM
1 Asas legalitas Asas bebas dan merdeka.
2 Asas perlakuan yang sama di muka hukum
(equality before the law). Asas objektivitas.
3 Asas praduga tak bersalah (presumption of
innocent) Asas sederhana, cepat dan biaya ringan.
4
Asas penangkapan, penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan dilakukan
berdasarkan perintah tertulis pejabat yang
berwenang.
Asas keaktifan hakim dalam
pemeriksaan.
5 Asas ganti rugi. Asas terbukanya persidangan.
6 Asas peradilan cepat, sederhana dan biaya
ringan. Asas keadilan dan tidak memihak.
7 Asas tersangka/terdakwa berhak mendapat
bantuan hukum.
8
Asas pengadilan memeriksa perkara
pidana dengan hadirnya terdakwa.
9 Asas peradilan terbuka untuk umum.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 12
b. Berdasarkan Peninjauan Ruang Lingkup
Adapun tabel ruang lingkup hukum acara peradilan korupsi dan ruang lingkup hukum
acara peradilan HAM, yaitu:
No. Ruang Lingkup Hukum Acara
Peradilan Korupsi
Ruang Lingkup Hukum Acara
Peradilan HAM
1
Mencari kebenaran, penyelidikannya dan
berakhir pada pelaksanaan pidana atau
eksekusi oleh jaksa atau penuntut umum.
Tata cara orang bertindak dalam
berperkara dalam kasus pelanggaran
HAM.
2 Menegakkan ketertiban hukum dalam
masyarakat.
Menyelesaikan suatu perkara dalam
kasus pelanggaran HAM.
3
Menelaah seluruh proses pidana dari awal
atau mencari kebenaran sampai pada
kasasi di Mahkamah Agung, bahkan
sampai meliputi peninjauan kembali.
Menangani perkara dalam kasus
pelanggaran HAM.
4
Memberikan akbiat pelanggaran
terhadap pelaksana perkara dalam kasus
pelanggaran HAM.
c. Berdasarkan Peninjauan Tata Cara Pengajuan
Dibawah ini adalah tabel perbadingan tata cara pengajuan hukum acara peradilan
korupsi dengan hukum acara peradilan HAM, yaitu:
No. Tata Cara Pengajuan Hukum Acara
Peradilan Korupsi
Tata Cara Pengajuan Hukum
Acara Peradilan HAM
1 Kedapatan tertangkap tangan (pasal 1 butir
19 KUHAP). Pemeriksaan perkara.
2 Karena laporan (pasal 1 butir 24 KUHAP). Register perkara.
3 Karena pengaduan (pasal 1 butir 25
KUHAP). Penyidikan.
4
Diketahui sendiri atau pemberitahuan atau
cara lain sehingga penyidik mengetahui
terjadinya delik, seperti baca surat kabar,
dengar radio, dan lain-lain.
Penangkapan.
5 Pemeriksaan perkara. Penahanan.
6 Penyidikan. Banding.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 13
No. Tata Cara Pengajuan Hukum Acara
Peradilan Korupsi
Tata Cara Pengajuan Hukum
Acara Peradilan HAM
7 Penangkapan. Kasasi.
8 Penahanan.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas kesimpulan dari makalah ini, yaitu:
1. Secara keseluruhan hukum acara akan berjalan dan diproses setelah adanya perbuatan
melawan hukum. Kemudian akan diproses lebih lanjut sesuai dengan prosedur
pengajuan perakara hukum acara yang bersangkutan.
2. Secara keseluruhan bentuk dari hukum acara itu berupa penuntutan yang bersifat
memaksa dan disesuaikan dengan ruang lingkup hukum acara yang berkaitan.
3. Secera keseluruhan asas yang muncul dari hukum acara yang beralaku di Indonesia,
yaitu:
1) asas legalitas;
2) asas praduga tak bersalah;
3) asas kesamaan di depan hukum;
4) asas sidang terbuka di depan umum;
5) asas kepentingan umum;
6) asas nondiskriminasi;
7) asas keadilan.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 15
3.2 Saran
Adapun saran dari penulis mengenai makalah ini, yaitu:
1. Kita harus mengetahui asas hukum acara Indonesia setelah mempelajarinya dan dapat
mengaplikasikannya di kehidupan masa mendatang.
2. Kita harus mengetahui ruang lingkup hukum acara Indonesia setelah mempelajarinya
dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan masa mendatang.
3. Kita harus mengetahui tata cara pengajuan hukum acara peradilan militer agar
senantiasa dapat mengetahui cara-cara pengajuan perkara beradasarkan hukum acara
peradilan militer. Kemudian kita harus mengatahui juga tata cara pengajuan hukum
acara peradilan anak agar senantiasa dapat mengetahui cara-cara pengajuan perkara
beradasarkan hukum acara peradilan anak.
Makalah Pengantar Hukum Indonesia
Hukum Acara Indonesia
Halaman 16
DAFTAR PUSTAKA
https://wonkdermayu.wordpress.com/artikel/sejarah-peradilan-militer-di-indonesia/
http://chacha3ipa5.blogspot.co.id/2013/11/hukum-acara-pidana-anak.html
http://lanangzussaukah.blogspot.co.id/2014/03/hukum-acara-pengadilan-militer.html
http://statushukum.com/asas-hukum.html
http://ahmadabdulrochim.blogspot.co.id/2012/12/hukum-acara.html
http://dhikikurnia.blogspot.co.id/2013/07/hukum-acara-peradilan-militer-rangkuman_11.html
http://www.slideshare.net/mobile/sayidmuhfadly/undanguu-sistem-peradilan-pidana-anak
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
Supramono, Gatot. 2000. Hukum Acara Pengadilan Anak. Jakarta: Djambatan
Faisal Salam, Moch. 2002. Hukum Acara Pidana Militer Di Indonesia. Bandung: CV. Mandar
Maju