Pengantar Ilmu Hukum
-
Upload
edy-susilo -
Category
Documents
-
view
251 -
download
5
description
Transcript of Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
Edy Susilo NPM: 3012210127
Fakultas Ilmu Hukum Universitas Pancasila
Disiplin Hukum
Disiplin[1]: • Analitis: Sistem ajaran yang
menganalisa, memahami serta menjelaskan gejala-gejala yang dihadapi.
• Preskriptif: Sistem ajaran yang menentukan apa yang seyogyanya atau seharusnya dilakukan
• Deskriptif: Sistem ajaran yang menetukan apa yang senyatanya dilakukan
Ruang Lingkup Disiplin Hukum[2]:
• Ilmu-Ilmu Hukum: kaedah, pengertian, kenyataan
• Politik Hukum • Filsafat Hukum
[1] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum. Halaman 1-2
[2] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Perihal Kaedah Hukum. Halaman 2-3
Disiplin Hukum
Arti Hukum menurut Masyarakat [3]: 1. Sebagai ilmu pengetahuan 2. Sebagai disiplin 3. Sebagai kaedah 4. Sebagai tata hukum 5. Sebagai petugas (hukum) 6. Sebagai keputusan penguasa 7. Sebagai proses pemerintahan 8. Sebagai perikelakuan yang ajeg 9. Sebagai jalinan nilai-nilai Menurut van Apeldoorn [3]: “Hukum tidak dapat didifinisikan
karena hukum mencakup aneka macam segi dan aspek, dan karena luasnya ruang lingkup hukum”
[3] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Perihal Kaedah Hukum. Halaman 3-4
Hubungan Hukum dan Masyarakat
• Proses terjadinya kaedah[4]:
Manusia lahir memiliki kemampuan berperilaku dengan cara mencontoh > Manusia khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya > Manusia mencari pola berperilaku lain
Pada dasarnya kaedah adalah pedoman bagaimana manusia berperilaku
[4] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Perihal Kaedah Hukum. Halaman 5
Hubungan Hukum dan Masyarakat
• Kaedah Hukum dan Kaedah Lainnya [5]
1. Kaedah kepercayaan
2. Kaedah kesusilaan
3. Kaedah kesopanan
4. Kaedah hukum
• Kaedah fundamentil -> abstrak
• Kaedah aktuil -> konkret
[5] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Perihal Kaedah Hukum. Halaman 11-25
Hubungan Hukum dan Masyarakat
• Pentingnya Kaedah Hukum [6]
1. Ketiga tata kaedah selain kaedah hukum, tidak meliputi keseluruhan hidup manusia.
2. Kemungkinan hidup bersama menjadi tidak pantas atau tidak seyogya, apabila hanya diatur oleh tiga tata kaedah tersebut.
3. Sanksi-sanksi yang diberikan oleh ketiga kedah tersebut belum memuaskan.
[6] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Perihal Kaedah Hukum. Halaman 26-27
Hukum Sebagai Sistem Kaedah
• Isi kaedah hukum[7]: 1. Suruhan (gebod) 2. Larangan (verbod) 3. Kebolehan (mogen) • Sifat kaedah hukum[7]: 1. Imperatif, memaksa ditaati
secara apriori 2. Fakultatif, tambahan, tidak
mengikat • Esensi kaedah hukum[8]: Sifat memaksa dari kaedah hukum
adalah tidak esensi, akan tetapi sifat membatasi dari kaedah hukum adalah esensi
[7] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Perihal Kaedah Hukum. Halaman 35-36
[8] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum. Halaman 10
Hukum Sebagai Sistem Kaedah
Tugas kaedah hukum[9]: 1. Memberikan kepastian hukum ->
ketertiban 2. Memberikan kesebandingan
hukum -> ketenangan Landasan berlakunya kaedah hukum
[10]: 1. Filosofis 2. Yuridis 3. Sosilogis Sasaran berlakunya kaedah hukum
[11]: 1. Pribadi 2. Waktu tertentu 3. Hal tertentu 4. Objek tertentu
[9] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Perihal Kaedah Hukum. Halaman 50-54
[10] op cit. Halaman 88-92
[11] op cit. Halaman 93-94
Teori Hans Kelsen
“the pure theory of law” Hukum harus bersih dari faktor-faktor
politis, sosiologis, filosofis dan lain-lainya yang mempengaruhi hukum
Stufenbau • Suatu tata hukum merupakan sistim
kaedah hukum secara hierarkhis; • Susunan kaedah-kaedah hukum yang
sangat • diserdehanakan dari tingkat terbawah
keatas: a. Kaedah Individu b. Kaedah Umum c. Kaedah Konstitusi d. Grundnorm/kaedah dasar
• Sahnya kaedah-kaedah dari golongan tikatan yang lebih rendah tergantung atau ditentukan oleh kaedah-kaedah golongan tingkat yang lebih tinggi.
Sendi-Sendi Tata Hukum
• Pengertian-pengertian dasar yang menjadi ciri sistem hukum adalah sebagai berikut [12]:
1. masyarakat hukum, yaitu kumpulan individu-individu yang saling berelasi.
2. subjek hukum, dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: – pribadi kodrati (natuurlijk persoon),
manusia tanpa kecuali – pribadi hukum, suatu bentuk susunan
relasi misalnya koperasi, perseroan terbatas, dan lain-lain
– tokoh/ status / jabatan
Syarat subjek hukum yang cakap adalah yang sudah dewasa dan sehat jasmani dan rohani.
3. peranan dalam hukum, dibagi menjadi dua: – kewajiban: harus dilakukan – hak: boleh ditinggalkan
[12] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum. Halaman 39-44
Sendi-Sendi Tata Hukum
Lanjutan pengertian-pengertian dasar yang menjadi ciri sistem hukum adalah sebagai berikut [12]:
4. hubungan hukum, dibagi tiga: – hubungan sederajat – hubungan timbal balik – hubungan timpang
5. peristiwa hukum, yaitu semua peristiwa yang memiliki akibat hukum
6. objek hukum, dibagi dalam dua kelompok: – bersifat materiil – bersifat immaterill
[12] Soekanto, Soerjono dan Purbacaraka, Purnadi. 1993. Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum. Halaman 39-44
Sumber Hukum
• Algra, membagi sumber hukum menjadi sumber hukum formil dan materiil
• Van Apeldoorn, membedakan sumber hukum menjadi empat yaitu
1. sumber hukum dalam arti historis
2. sumber hukum dalam arti sosiologis
3. sumber hukum dalam arti filosofis
4. sumber hukum dalam arti formil
Mertokusumo, Sudikno. 2007. Mengenal Hukum. Halaman 83-84