Pengantar Hukum Bisnis
description
Transcript of Pengantar Hukum Bisnis
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNISDOSEN PENGAMPU : DOSEN PENGAMPU :
DR.HANDRIYONO,SE,MSiDR.HANDRIYONO,SE,MSi
LITERATUR :LITERATUR :1. Munir Fuadi, “Hukum Bisnis” dalam 1. Munir Fuadi, “Hukum Bisnis” dalam
teori dan Praktekteori dan Praktek2. Mariam Darus.B, Aneka Hukum 2. Mariam Darus.B, Aneka Hukum
BisnisBisnis3. Sanusi Bintang, Pokok-pokok Hukum 3. Sanusi Bintang, Pokok-pokok Hukum
Ekonomi dan Bisnis Ekonomi dan Bisnis 4.4. Buku-buku Hukum Bisnis LainnyaBuku-buku Hukum Bisnis Lainnya
Tata Tertib Kelas Tata Tertib Kelas 15 menit setelah dosen masuk kelas, 15 menit setelah dosen masuk kelas,
mahasiswa tidak diperkenankan mahasiswa tidak diperkenankan masuk.masuk.
Mahasiswa tidak diperkenankan Mahasiswa tidak diperkenankan ngobrol di dalangobrol di dalamm kelas, kecuali kelas, kecuali mendiskusikan materi ajar.mendiskusikan materi ajar.
Mahasiswa tidak diperkenankan Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan headphone di dalam menggunakan headphone di dalam kelas.kelas.
Mahasiswa yang bisa mengikuti ujian Mahasiswa yang bisa mengikuti ujian adalah mahasiswa yang aktif adalah mahasiswa yang aktif mengikuti kuliah minimal 75% dari mengikuti kuliah minimal 75% dari jumlah pertemuan yang ada.jumlah pertemuan yang ada.
Materi Ajar :Materi Ajar : Pengantar Hukum Ekonomi dan BisnisPengantar Hukum Ekonomi dan Bisnis Sumber-sumber Hukum di IndonesiaSumber-sumber Hukum di Indonesia Perjanjian/Kontrak BisnisPerjanjian/Kontrak Bisnis Bentuk Usaha/organisasi PerusahaanBentuk Usaha/organisasi Perusahaan Usaha KoperasiUsaha Koperasi AsuransiAsuransi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Perlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen
Beberapa PengertianBeberapa Pengertian1.1. HukumHukum Kata hukum mengandung makna yg luas Kata hukum mengandung makna yg luas
meliputi semua meliputi semua peraturanperaturan atau atau ketentuanketentuan baik tertulis maupun tidak tertulis yg baik tertulis maupun tidak tertulis yg mengatur kehidupan masyarakat dan mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi terhadap menyediakan sanksi terhadap pelanggarannya.pelanggarannya.
Ada 2 bentuk peraturan atau ketentuanAda 2 bentuk peraturan atau ketentuan : :a)a) Tertulis : sering disebut perundang-Tertulis : sering disebut perundang-
undangan tertulis atau hukum tertulis dan undangan tertulis atau hukum tertulis dan kebiasaan yg terpelihara di dlm kehidupan kebiasaan yg terpelihara di dlm kehidupan masyarakat.masyarakat.
b)b) Tidak tertulis : sering disebut sbg hukum Tidak tertulis : sering disebut sbg hukum kebiasaan atau hukum adatkebiasaan atau hukum adat
Tujuan :Tujuan : Utama : untuk mencapai keadilan dan Utama : untuk mencapai keadilan dan
kepastian hukumkepastian hukum Yang Lain : untuk kedamaian, Yang Lain : untuk kedamaian,
ketertiban, kesejahteraan, ketertiban, kesejahteraan, kemakmuran, dsbkemakmuran, dsb
Hukum menempati posisi penting, Hukum menempati posisi penting, unggul atau tertinggi dibandingkan unggul atau tertinggi dibandingkan dengan kekuatan-kekuatan lainnya di dengan kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat Supremasi dalam masyarakat Supremasi Hukum (Hukum (supremasy of Lawsupremasy of Law) )
2.2. Hukum Ekonomi dan BisnisHukum Ekonomi dan BisnisHukum Ekonomi (Hukum Ekonomi (Economic LawEconomic Law) adalah semua ) adalah semua
persoalan yg berkaitan dg hubungan antara persoalan yg berkaitan dg hubungan antara hukum dan kegiatan2 ekonomi (Yusuf dan hukum dan kegiatan2 ekonomi (Yusuf dan Head, 1995)Head, 1995)
Sunaryati Hartono (1988) membedakan hukum Sunaryati Hartono (1988) membedakan hukum ekonomi Indonesia sbb:ekonomi Indonesia sbb:
a)a) Hukum Ekonomi Pembangunan, yaitu Hukum Ekonomi Pembangunan, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara2 peningkatan dan mengenai cara2 peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi pengembangan kehidupan ekonomi
b)b) Hukum Ekonomi Sosial, yaitu seluruh Hukum Ekonomi Sosial, yaitu seluruh peraturan dan pemikiran hukum mengenai peraturan dan pemikiran hukum mengenai cara2 pembagian hasil pembangunan cara2 pembagian hasil pembangunan ekonomi secara adil dan merata sesuai HAMekonomi secara adil dan merata sesuai HAM
c)c) Hukum Bisnis (Hukum Dagang)Hukum Bisnis (Hukum Dagang) Kaidah2nya lebih banyak berbentuk Kaidah2nya lebih banyak berbentuk
undang2 yg dibuat dg partisipasi, baik undang2 yg dibuat dg partisipasi, baik pemerintah maupun wakil rakyat (DPR)pemerintah maupun wakil rakyat (DPR)
d)d) Hukum EkonomiHukum Ekonomi Kaidah2nya banyak dibuat oleh otoritas Kaidah2nya banyak dibuat oleh otoritas
publik dlm bentuk perundang-undangan publik dlm bentuk perundang-undangan dibawah undang2; seperti Peraturan dibawah undang2; seperti Peraturan Pemerintah, Keppres, Permen, SKB, Pemerintah, Keppres, Permen, SKB, SE, dsb.SE, dsb.
• Ciri-ciri penting Hukum EkonomiCiri-ciri penting Hukum Ekonomi adanya keterlibatan negara atau pemerintah adanya keterlibatan negara atau pemerintah
dalam pengaturan berbagai kegiatan dalam pengaturan berbagai kegiatan perdagangan, industri dan keuangan.perdagangan, industri dan keuangan.
Mengapa perlu diciptakan Hk Ekonomi & Bisnis ?Mengapa perlu diciptakan Hk Ekonomi & Bisnis ? Untuk mengatur perekonomian dengan Untuk mengatur perekonomian dengan
memberikan pembatasan2 tertentu kepada memberikan pembatasan2 tertentu kepada pihak yang kuat, dan meberikan peluang2 pihak yang kuat, dan meberikan peluang2 kepada pihak yang lemah dalam rangka kepada pihak yang lemah dalam rangka pencapaian keadilan.pencapaian keadilan.
Dibuat Hk Ekonomi & Bisnis yg Dibuat Hk Ekonomi & Bisnis yg memadaimemadai
menunjang pencapai tujuan pembangunan menunjang pencapai tujuan pembangunan ekonomi yg diinginkanekonomi yg diinginkan
Sumber Hukum Ekonomi dan BisnisSumber Hukum Ekonomi dan Bisnis Sumber hukumSumber hukum tempat dimana hukum ekonomi dpt tempat dimana hukum ekonomi dpt
ditemukan, shg siapa saja yg ingin ditemukan, shg siapa saja yg ingin memahami hukum dpt mencari dan memahami hukum dpt mencari dan menemukan tempat atau instrumen tsb.menemukan tempat atau instrumen tsb.
Sumber-sumber hukum terdiri dari :Sumber-sumber hukum terdiri dari :1.1. Perundang-undanganPerundang-undangan2.2. PerjanjianPerjanjian3.3. TraktatTraktat4.4. JurisprudensiJurisprudensi5.5. KebiasaanKebiasaan6.6. PendapatPendapat
1) Perundang-undangan merupakan produk hukum tertulis yg sengaja
diciptakan oleh pihak berwenang untuk mengatur kehidupan masyarakat, termasuk dibidang ekonomi dan bisnis
Tingkatan (hierarki) perundang2an di Indonesia :a. UUD 1945, yang dibuat oleh pendiri negara RI,
yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sbg sumber hukum yang tertinggi
b. Tap MPR, yang dibuat oleh Lembaga Tertinggi Negara pemegang kedaulatan rakyat MPR
c. UU, yg dibuat oleh pemerintah bersama dengan wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
d)d) Peraturan Pemerintah (PP), dibuat pemerintah Peraturan Pemerintah (PP), dibuat pemerintah pemegang kekuasaan eksekutif, tanpa adanya pemegang kekuasaan eksekutif, tanpa adanya keterlibatan wakil rakyat (DPR)keterlibatan wakil rakyat (DPR)
e)e) Keputusan Presiden (Keppres), yang dibuat oleh Keputusan Presiden (Keppres), yang dibuat oleh Presiden Republik IndonesiaPresiden Republik Indonesia
f)f) Peraturan pelaksana lainnya dibawah perundang2an Peraturan pelaksana lainnya dibawah perundang2an diatas yg dibuat oleh lembaga atau aparat diatas yg dibuat oleh lembaga atau aparat pemerintah tt berdasarkan pendelegasian wewenang pemerintah tt berdasarkan pendelegasian wewenang dari peraturan yg lebih tinggi atau untuk dari peraturan yg lebih tinggi atau untuk menjalankan peraturan yg lebih tinggimenjalankan peraturan yg lebih tinggi
Misal :Misal : - peraturan Menteri yg berupa surat keputusan - peraturan Menteri yg berupa surat keputusan
bersama (SKB)bersama (SKB) - Surat Edaran (SE) yg dibuat oleh pejabat tt- Surat Edaran (SE) yg dibuat oleh pejabat tt
Hukum yang lebih rendah kedudukannya tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi.
Asas Hukum “lex superior derogat legi infirior” artinya hukum yang lebih tinggi mengalahkan hukum yang lebih rendah.
Asas hukum “lex specialis derogat legi generall” artinya hukum khusus mengalahkan hukum umum
Asas hukum “lex pasterior derogat legi priori” artinya hukum baru mengalahkan hukum lama
• 2 Pasal Penting dlm UUD’45 yg menjadi sumber hukum Ekonomi dan Bisnis :
a) Pasal 33 UUD 1945 1) Perekonomian disusun sbg usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan2) Cabang-cabang produksi yg penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yg terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b) Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusian
Sumber Hukum Ekonomi yang setingkat Undang Undang :
A. Kodifikasi (undang-undang yg dibukukan secara sistematis dan relatif lengkap)
1) Kitab Undang undang Hukum Dagang (KUHD) yang berasal dari wetboek van koophandel (WvK) Belanda
2) Kitab Undang-undang Hk Perdata (KUH Perdata) yg berasal dari Burgerlijk wetboek (BW) Belanda
B. Undang-undang yg tidak dikodifikasikan al :1) UU tentang wajib daftar perusahaan2) UU tentang Hak Cipta3) UU tentang Hak Paten4) UU tentang Merk5) UU tentang Perkoperasian, dll
2) Perjanjian (Kontrak) mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
perundang-undangan
Pasal 1338 KUH Perdata, menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya
Tujuannya : bagi kalangan bisnis perjanjian ini sering dibuat sbg pedoman atau pegangan didalam pelaksanaan transaksi bisnis atau penyelesaian sengketa apabila terjadi perselisihan
Perbedaan Perundang-undangan dengan Perbedaan Perundang-undangan dengan PerjanjianPerjanjian
Perundang-undanganPerundang-undangan- Berlak umum kepada semua pihak yang Berlak umum kepada semua pihak yang
menjadi subyek pengaturannyamenjadi subyek pengaturannya- Dipaksakan berlaku dari atasDipaksakan berlaku dari atasPerjanjianPerjanjian- Berlaku bagi pihak yang membuat sajaBerlaku bagi pihak yang membuat saja- Diciptakan atas inisiatif dari pihak-pihak Diciptakan atas inisiatif dari pihak-pihak
tersebut dari bawah.tersebut dari bawah.
3) Traktat3) Traktat Sering juga disebut perjanjian antar negara.Sering juga disebut perjanjian antar negara. Traktat ini dapat dibuat oleh dua negara Traktat ini dapat dibuat oleh dua negara
((bilateralbilateral) atau oleh banyak negara ) atau oleh banyak negara ((multilateralmultilateral))
Pentingnya Traktat :Pentingnya Traktat : Adanya paham kedaulatan negaraAdanya paham kedaulatan negara Menentukan hukum yang berlaku didalam Menentukan hukum yang berlaku didalam
negara ybsnegara ybs Hukum asing tidak berlaku di negara ybsHukum asing tidak berlaku di negara ybsMisal : Keanggotaan WTOMisal : Keanggotaan WTO
4) Jurisprudensi adalah putusan2 pengadilan yg dapat dianggap sbg
suatu sumber hukum bila
sudah ada suatu jurisprudensi yg tetap, maka hal ini akan selalu diikuti oleh hakim2 dalam memberikan putusannya dalam soal yang serupa
Di Indonesia Jurisprudensi tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, artinya hakim bebas untuk menggunakan atau tidak menggunakannya.
5) KebiasaanPasal 27 UU RI Nomor 14 Th 1970 Tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan
kehakiman diatur : “bahwa hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat.
6) Pendapat Berguna didalam pengembangan ilmu dan
praktek-praktek hukum Perumusan perundang-undangan Penafsiran sumber hukum tertentu
KONTRAK BISNISKONTRAK BISNISKontrak (perjanjian)Kontrak (perjanjian) adalah suatu peristiwa adalah suatu peristiwa
dimana seorang berjanji kepada orang lain dimana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.untuk melaksanakan suatu hal.
Sumber hukum kontrakSumber hukum kontrak : : KUH Perdata, KUH Perdata, Undang-undang Perbankan, Keppres tentang Undang-undang Perbankan, Keppres tentang Lembaga Pembiayaan, JurisprudensiLembaga Pembiayaan, Jurisprudensi
Asas Kebebasan BerkontrakAsas Kebebasan Berkontrak, artinya pihak2 , artinya pihak2 bebas untuk membuat kontrak apa saja, baik bebas untuk membuat kontrak apa saja, baik yang sudah ada pengaturannya maupun yang yang sudah ada pengaturannya maupun yang belum ada pengaturannya, dan bebas belum ada pengaturannya, dan bebas menentukan sendiri isi kontrak. menentukan sendiri isi kontrak.
Tidak mutlak > karena terdapat pembatasannya, yaitu tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan
Dijamin oleh Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang menentukan :”setiap perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.
Syarat Sahnya Kontrak (perjanjian) Ada 4 syarat sahnya suatu perjanjian
(pasal 1320 KUH Perdata) yaitu :1) Kesepakatan, adanya rasa iklas atau
saling memberi dan menerima atau sukarela diantara pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut.
Kesepakatan tidak ada apabila
kontrak dibuat atas dasar paksaan, penipuan atau kekhilafan
2) Kecakapan, artinya para pihak yang membuat kontrak haruslah orang-orang yang oleh hukum dinyatakan sebagai subyek hukum
3) Hal tertentu, maksudnya obyek yang diatur kontrak tsb harus jelas, setidak-tidaknya dapat ditentukan dan tidak samar-samar.
Tujuannya > untuk memberikan jaminan atau kepastian kepada pihak-pihak dan mencegah timbulnya kontrak fiktif
4) Sebab yang dibolehkan/halal maksudnya > kontrak tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang yang bersifat memaksa, ketertiban umum, dan atau kesusilaan.
Bentuk Kontrak : - Kontrak tertulis - Kontrak tidak tertulisSifatnya mengikat, asalkan memenuhi
syarat yang diatur Pasal 1320 KUH Perdata
• Kontrak Yg Wajib dibuat scr TertulisMisal : transaksi atas tanah (jual beli, hibah,
tukar menukar,dsb)Harus dibuat scr tertulis dihadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) sesuai ketentuan hukum agraria yang belaku.
Kontrak Baku : adalah kontrak yang sebelumnya oleh pihak tertentu (perusahaan) telah menentukan scr sepihak sebagian isinya dg maksud untuk digunakan scr berulang-ulang dg berbagai pihak (konsumen prsh ybs)
Misal : Prsh Perbankan > untuk program kredit Prsh Asuransi > untuk polis Asuransi
Wanprestasi (Ingkar Janji)Berarti tidak melaksanakan isi kontrak Sanksi berupa ganti rugi, pembatalan perjanjian dan
peralihan resiko
Sanksi Perdata > masalah kontrak menyangkut kepentingan pribadi
Sanksi Pidana > hukuman fisik (pemenjaraan) Subekti (1983:45) Membagi wanprestasi 4 bentuk :1. Tidak melakukan apa yg telah disanggupi2. Melaksanakan apa yg dijanjikannya, tetapi tidak
sebagaimana dijanjikannya3. Melakukan apa yg dijanjikannya, tetapi terlambat4. Melakukan sesuatu yg menurut perjanjian tidak boleh
dilakukan
Ganti rugiMaterial > -berupa biaya yg dikeluarkan - Kerugian yg diderita dan keuntungan
yang seyogyanya didapatkan seandainya tidak terjadi wanprestasi
Inmaterial > kehilangan kesempatan, kenikmatan
Semua dapat dihitung berupa besar jumlahnya dalam bentuk rupiah (uang)
TAHAPAN PENYUSUNAN SUATU KONTRAK
1) Prakontraka. Negosiasib. Memorandum of Understanding (MoU)c. Studi kelayakan2) Kontraka. Penulisan naskah awalb. Perbaikan naskahc. Penulisan naskah akhird. penandatanganan
3) Pasca kontraka. Pelaksanaanb. Penafsiranc. Penyelesaian sengketa
Dalam penulisan naskah kontrak diperlukan kejelian dlm menangkap berbagai keinginan para pihak
Penulisan kontrak perlu menggunakan bahasa yg baik dan benar dengan berpegang pada aturan yang berlaku
Penyusunan Kontrak
1) Judul : harus singkat, padat, dan jelas misal : jual beli, sewa menyewa, dsb2) PembukaanYang bertanda tangan dibawah ini atau Pada hari ini……tanggal…….bulan……tahun…Kami yang bertanda tangan dibawah ini :3) Setelah itu dijelaskan lengkap pihak-pihakMisal : Nama….., pekerjaan……, bertempat
tinggal di……,dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan atas nama……, berkedudukan di……,selanjutnya disebut pembeli
4) Pada bagian berikutnya diuraikan secara ringkas latar belakang terjadinya kesepakatan (recital)
Misal : Dengan ini menerangkan bahwa penjual telah menjual kepada pembeli dan pembeli telah membeli dari penjual sebuah mobil baru merk……tipe…..dengan cii-ciri berikut ini: Engine….., chasis…..th pembuatan….Faktur kendaraan tertulis atas nama…….alamat……dg syarat2 yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli seperti berikut ini
5) Isi (inti) : mengatur secara detail hak dan kewajiban para pihak dan berbagai janji atau ketentuan2 atau klausula yang disepakati bersama
6) Penutupan : Demikian perjanjian ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya, atau kalau pada pembukaan tidak diberikan tanggal maka pada penutupan ditulis dibuat dan ditandatangani di…..Pada hari ini tanggal….
Dibagian bawah kontrak dibubuhkan tandatangan kedua belah pihak dan para saksi (kalau ada) dan bermaterai.
Bagi perusahaan/badan hukum pakai cap lembaga masing-masing.
BENTUK USAHA/ORGANISASI PERUSAHAAN Ada 3 kelompok bentuk usaha di Indonesia1. Usaha Swasta2. Usaha Negara3. Usaha Koperasi Dilihat dari aspek hukum Perusahaan memiliki
pengaturan yang berbeda tentang :a) Pendirianb) Hak dan kewajiban para pihakc) Tanggung jawabd) pembubaran
1. Usaha Swasta modal usahanya seluruhnya atau sebagian
besar dimiliki oleh pihak swasta. Skala usaha : usaha kecil, usaha menengah,
usaha besar Dibagi kedalam beberapa bentuk
usaha/organisasi perusahaan, yaitu :a) Perusahaan perorangan atau Usaha Dagang
(UD)b) Persekutuan Firma (Fa)c) Persekutuan Comanditer (CV)d) Perseroan Terbatas (PT)
A. PERUSAHAAN PERORANGAN/USAHA DAGANG (UD)
Usaha swasta yang pengusahanya atau pemiliknya terdiri dari satu orang (tanpa partner)
Dalam hal pengambilan keputusan dapat bertindak cepat untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada
Dari sisi pengumpulan modal sangat lemah bila membutuhkan modal besar untuk menghadapi berbagai persaingan & peluang bisnis yang ada
Tanggung jawab, menanggung resiko, menikmati keuntungan ditanggung pemilik
Pengaturan - belum terdapat pengaturan yang resmi dalam
suatu perundang-undangan khusus tentang Usaha dagang
- Kenyataannya keberadaannya diakui masyarakat
Pendirian - cukup sederhana, karena belum diatur dalam
undang-undang - boleh dibawah tangan, boleh dengan akta
notaris (akta otentik) lebih baik.
Kewajiban Hukum agar dapat beroperasi di lapangan
1) Memperoleh Tanda Daftar Perusahaan (TDP) pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan, sesuai yang diatur dalam Undang-undang No 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
2) Memperoleh Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) sesuai bidang usahanya pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan
3) Memperoleh Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) melalui Pemda setempat sesuai dg pengaturan daerah lokasi usaha
4) Memperoleh Izin Undang-undang Gangguan (Hinder Ordonnantie = HO stb 1926 No 226) aau melakukan AMDAL untuk usaha tertentu yang membahayakan lingkungan
Tanggung Jawab- Ditanggung sendiri terhadap segala resiko
usaha- Jika ada tuntutan dari pihak lain maka
tanggung jawabnya secara hukum adalah tanggung jawab pribadi dari pemilik/ pendiri dari usaha dagang tersebut
- Tidak ada pemisahan antara harta kekayaan perusahaan (Usaha Dagang) dengan harta kekayaan pribadi pemilik perusahaan.
B. Persekutuan Firma (Fa)
a) Pengertian Dikatakan persekutuan karena pengusahanya
merupakan sekutu (partner) yang lebih dari satu orang Persekutuan Firma (Fa) adalah tiap persekutuan yang
didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan dibawah satu nama bersama dan bertanggung jawab secara tanggung menanggung (Said, 1998 : 116-117)
Dibandingkan dengan UD, pengumpulan modal lebih baik
Kemampuan pribadi para pengusaha dan pada kepemimpinan, membuka timbulnya perselisihan.
b) Proses Pendirian FirmaDibagi dalam beberapa tahapan yaitu :1) Tahap akta otentik (akta notaris) suatu firma harus didirikan dengan akta otentik yang
dibuat oleh notaris. Bila tidak didirikan dengan akta otentik, maka hal
tersebut tidak berpengaruh terhadap pihak ketiga. Artinya ketiadaan akta otentik tsb tidak boleh dipergunakansebagai alasan yang merugikan piak ketiga.
2) Tahap pendaftaran Akta Firma Akta firma harus didaftarkan dalam suatu register
khusus yang tersedia di kepaniteraan Pengadilan Negeri di wilayah Firma tersebut mempunyai tempat kedudukan
3) Tahap Pengumuman dalam Berita Negara Setelah diumumkan, agar dapat beroperasi maka
perlu melengkapi beberapa izin dan persyaratan sebagaimana pada Usaha Dagang, yaitu (TDP, SIUP, SITU, HO, dan AMDAL)
c) Tanggung Jawab Terhadap setiap tindakan yang dilakukan dan atas
nama Firma, maka yang bertanggung jawab secara hukum adalah para persero itu secara renteng untuk seluruh hutang dari Firma tersebut tanpa melihat siapakah yang secara riil melakukan tindakan tersebut.
Firma bukan suatu badan hukum, shg tidak ada pemisahan kekayaan yang khusus disisihkan untuk berbisnis. Shg harta yang digunakan untuk berbisnis adalah harta pribadi para persero tersebut.
Misal : Fa “ABC” yang sekutunya terdiri dari Ali,
Badu, dan Cecep. Semua dapat bertindak keluar atas nama
atau kepentingan Fa “ABC” A bertindak B dan C terikat Pihak D dirugikan oleh A D dapat
menggugat B dan C Harta kekayaan yang dapat digugat tidak
hanya terbatas pada harta kekayaan perusahaan (Fa), namun meliputi juga harta kekayaan pribadi masing-masing pengusaha
C. Persekutuan Komanditer / Commanditaire Vennottchap (CV)a) Pengertian CV merupakan suatu bentuk badan usaha
yang didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih, dimana 1 (satu) orang atau lebih dari pendirinya adalah persero aktif, yakni yang aktif menjalankan perusahaan dan akan bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya.
Sedangkan yang lain 1 (satu) orang atau lebih merupakan persero pasif (persero komanditer), dimana dia hanya bertanggung jawab sebatas dana yang dia setor saja.
b) PendirianKarena CV melibatkan lebih dari satu
orang pengusaha, maka pendiriannya melalui pembuatan suatu perjanjian pendirian
Pembuatan perjanjian ini tunduk pada aturan Hukum Perjanjian
Perjanjian inilah yang akan didaftarkan dan diumumkan
Setelah diumumkan agar dpt beroperasi harus dilengkapi beberapa izin (TDP, SIUP, SITU, HO, dan AMDAL)
D. Perseroan Terbatas (PT)
a) Pengertian Pasal 1 Undang-undang No 1 Tahun
1995 tentang Perseroan Terbatas (PT). adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
PT Sebagai Badan Hukum Ada pemisahan kekayaan, milik
perusahaan dengan milik pribadi Wajib mendapatkan pengesahan
dari pemerintah, dalam hal ini Menteri Kehakiman
PT merupakan persekutuan, modalnya dibagi kedalam saham-saham.
Para pemegang saham inilah yan disebut pengusaha PT tersebut.
Macam-macam Perseroan Terbatas (PT)
1. PT tertutup disingkat PT, merupakan perseroan terbatas yang modalnya dimiliki para pemegang saham yang masih saling mengenal satu sama lainnya. Misal anggota keluarga, sahabat, kenalan, tetangga, dsb
2. PT terbuka, disingkat Tbk, merupakan PT yang modalnya dimiliki para pemegang saham yang sudah tidak saling mengenal lagi antara satu dengan lainnya, bahkan sampai melintasi batas negara.
Dalam pasal 1 UU PT disebutkan PT terbuka (Tbk) adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
Pendirian PT Terbuka Disamping harus memenuhi ketentuan UU
PT dan peraturan pelaksanaannya, juga ketentuan UU Republik Indonesia Nomer 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) dan peraturan pelaksanaannya.
b) Pengaturan Diatur dalam Undang-undang
Perseroan Terbatas (UU PT) Khusus untuk PT Terbuka disamping UU
PT berlaku juga UU Republik Indonesia Nomer 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM)
Khusus untuk PT Penanaman Modal Asing, berlaku UU PT, ditambah UU Republik Indonesia Nomer 1 Tahun 1967, tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomer 11 Tahun 1970.
Misal : Pendirian PT patungan (Joint Venture) yang melbatkan Modal Nasional dan Modal Asing.
c) Pendirian Sesuai UU PT melalui prosedur
tahapan sbb :1) Pembuatan akte notaris2) Pengesahan Menteri Kehakiman3) Pendaftaran Wajib4) Pengumuman dalam Tambahan Berita
Negara (TBN)d) Tanggung Jawab Pengusahanya adalah para pemegang
saham, tanggung jawabnya sebatas/sebesar saham yang ditanamkan di PT ybs.
UU PT ketentuan tanggung jawab diatur Pasal 3 yang berbunyi :
Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi nilai saha yang telah diambilnya.
e) Modal dan Saham ada 3 macam modal yaitu :1) Modal Dasar, adalah sejumlah maksimum
modal yang disebut dalam akte pendirian. Paling sedikit Rp 20.000.000,-
2) Modal yang ditempatkan, adalah modal yang disanggupi oleh para pemegang saham. 25 % dari modal dasar
3) Modal yang disetor, adalah modal yang benar-benar telah disetor oleh para pemegang saham dalam kas perseroan sehingga dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.
e) Organ Perseroan Terbatas (PT)1. Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), merupakan organ PT yang mempunyai kekuasaan tertinggi, terdiri dari para pemegang saham sebagai kesatuan
Pemegang Saham Mayoritas MinoritasMayoritas, dapat mendominasi keputusan
RUPSMinoritas, pemegang saham dalam
jumlah kecil, shg tidak memiliki kekuasaan mayoitas
2. Direksi adalah organ yang mengurus PT sehari-hari
yang diangkat RUPS Bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun diluar pengadilan.
3. Komisaris atau pengawas PT adalah organ yang bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasehat kepada direksi.
Bertanggung jawab kepada RUPSg) Pembubaran Perseroan Terbatas (PT) disebut juga dilikuidasi karena alasan-alasan :1) Bubar karena keputusan RUPS2) Bubar karena jangka waktu berdirinya sudah
berakhir3) Bubar karena penetapan Pengadilan
B. USAHA NEGARA1. Pengertian Usaha negara sering juga disebut Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), adalah bentuk usaha di bidang2 tt yg umumnya menyangkut dg kepentingan umum, dimana peran pemerintah didalamnya relatif besar, minimal dg menguasai mayoritas pemegang saham
2. Pengaturan Diatur oleh undang-undang RI nomor 9 Tahu
1969 Pengaturan lebih lanjut terdapat dalam
peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 1998Dalam UU tsb ditentukan 3 bentuk usaha negara : 1) Perusahaan Jawatan (Perjan)2) Perusahaan Umum (Perum)3) Perusahaan Perseroan (Persero)
3. Klasifikasia) Perjan Kegiatan usaha Perjan ditujukan untuk
pelayanan masyarakat di bidang penyediaan jasa atau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tidak mengutamakan keuntungan. Akan tetapi dlm perkembangannya Perjan ini ditingkatkan statusnya menjadi Perum atau bahkan Persero
Dapat memiliki fasilitas2 negara, sebab merupakan bagian dari Departemen
Seluruh pegawainya berstatus PNS
b) Perum Kegiatannya erutama ditujukan untuk
melayani kepentingan umum Tujuan mencari keuntungan, tetapi
kesejahteraan masyarakat tidak boleh diabaikan
Modal Perum dimiliki seluruhnya oleh pemerintah tetapi pihak swasta diperbolehkan menanamkan modalnya
Dipimpin oleh seorang Direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh Menkeu
Pegawainya statusnya sama dengan pegawai swasta jadi harus unduk pada hukum peburuhan/ketenagakerjaan.
c) Persero Makna usahanya adalah memupuk
keuntungan Status hukumnya sebagai Badan
Hukum swasta yg tunduk pada prinsip2 aturan Perseroan Terbatas (PT)
Tujuan mencari laba Modal seluruhnya atau sebagian mrp
kekayaan pemerintah yang dipisahkan. Jadi pihak swasta boleh masuk
Status pegawai sbg pegawai swasta Peranan pemerintah adalah sbg
pemegang saham dlm prsh dan hak suaranya tergantung banyaknya saham yg dimiliki
C. USAHA KOPERASI1. Pengertian adalah mrp suatu badan usaha berbentuk
badan hukum yang anggotanya terdiri orang perorangan atau badan hukum koperasi dimana kegiatannya didasarkan atas prinsip ekonomi kerakyatan berdasarkan atas asas kekeluargaan unt mencapai tujuan kemakmuran anggotanya
2. Unsur yang terkandung dalam koperasia) Berasaskan kekeluargaan atau gotong royongb) Bertujuan mengembangkan kesejahteraan
anggotanya, kesejahteraan masyarakatc) Keanggotaan bersifat sukarela atas dasar
kekeluargaand) Pembagian hasil usaha didasarkan atas
keseimbangan jasae) Kekuasaan tertinggi berada ditangan rapat
anggota
Landasan dan pelaksanaan Koperasi Indonesia menurut UU Pokok Perkoperasian no 12 Tahun 1967, koperasi indonesia mempunyai 3 landasan :
1) Landasan Idiil yaitu Pancasila setiap koperasi indonesia harus bermoral
Pancasila, segala tindakan dan usahanya harus berpedoman kepada Pancasila
2) Landasan struktural yaitu UUD 1945 Koperasi hrs berlandaskan menurut ps 33
ayat 1, yaitu koperasi adalah usaha bersama atas dasar kekeluargaan dan gotong royong serta yang diutamakan adalah kepentingan seluruh anggota (masyarakat)
3) Landasan mental yaitu setia kawan dan kesadaran berpribadi
3 prinsip dasar melaksanakan kegiatan koperasi di Indonesia
a) Swadaya, yang berarti harus didasarkan atas kekuatan sendiri
b) Swakerta, artinya bahwa koperasi hrs menghasilkan barang buatan bangsa sendiri
c) Swasembada, artinya dalam melaksanakan usahanya didasarkan atas usaha bersama untuk meningkatkan taraf hidup
Sendi dasar Koperasi Indonesia1) Keanggotaan koperasi adalah suka rela,
tanpa memandang suku, agama atau golongan
2) Kekuatan tertinggi ditangan rapat anggota
3) Manajemen koperasi sifatnya terbuka bagi para anggotanya
4) Pembagian laba koperasi didasarkan atas jasa dari pada anggotanya
5) Koperasi hrs menggambarkan kesejahteraan keseluruhan anggota dan masyarakat pada umumnya
ASURANSI I) Pengertian dan Dasar HukumMenurt Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUH Dagang)Asuransi adalah suatu perjanjian dimana
seorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung, dg menerima suatu premi, unt memberikan pergantian kpd tertanggung krn suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu (pasal 246 KUH Dagang)
Elemen-elemen Yuridis suatu Asuransi
1) Adanya pihak tertanggung2) Adanya pihak penanggung3) Adanya kontrak asuransi4) Adanya kerugian, kerusakan, atau
kehilangan yang diderita oleh tertanggung
5) Adanya peristiwa tt yang mungkin akan terjadi, misal: kebakaran
6) Adanya uang premi yang dibayar oleh penanggung kepada tertanggung
Dalam suatu kontrak asuransi para pihak mempunyai kewajiban :
Tertanggung membayar premi Penanggung membayar
sejumlah ganti rugi jika peristiwa tt terjadi
Jika terjadi peristiwa pihak tertanggung dpt mengajukan sejumlah ganti rugi yg telah ditetapkan oleh pihak penanggung (Prsh Asuransi), disebut pengajuan klaim
Kontrak Asuransi Suatu asuransi biasanya diawali dg
kontrak/perjanjian, biasanya kontrak tsb sudah dlm bentuk standard yang dikenal dengan sebutan “polis” asuransi
Asas-asas Kontrak Asuransi :1) Asas Indemnity, mengajarkan bhw
tujuan utama dr kontrak asuransi adalah unt membayar ganti rugi manakala terjadi resiko asuransi atas obyek yg dijamin dg asuransi tsb
Misal : asuransi kebakaran
2) Asas kepentingan yang dpt diasuransikan (Insurable interest)
mengajarkan agar suatu kontrak asuransi dpt dilaksanakan,maka obyek yg diasuransikan tsb haruslah merupakan suatu kepentingan yg dpt diasuransikan, yakni kepentingan yg dpt dinilai dg uang.Prinsipnya hrs sdh ada pada saat kontrak asuransi ditandatangani.
3) Asas keterbukaan mengajarkan bhw pihak tertanggung
haruslah terbuka penuh dlm artian dia hrs membuka semua hal penting yg berkenaan dg obyek yg diasuransikan
4) Asas subrograsi untuk kepentingan penanggung
Mengajarkan bhw bila karena alasan apapun thdp obyek yang sama pihak tertanggung memperoleh juga ganti rugi dari pihak ketiga, maka prinsipnya tertanggung tidak boleh mendapat ganti rugi dua kali, shg ganti rugi dr pihak ketiga tsb akan menjadi haknya pihak asuransi.
5) Asas Kontrak bersyarat Dlm kontrak akan ditentukan suatu
syarat bhw jika terjadi sesuatu peristiwa tt maka sejumlah uang ganti rugi akan dibayar oleh penanggung. Jika peristiwa tsb tidak terjadi maka uang ganti rugi tsb tidak diberikan.
6) Asas kontrak untung-untungan Dlm hal kontrak asuransi pihak
penanggung akan diuntungkan manakala tidak terjadi peristiwa yg dipertanggungkan
POLIS ASURANSI adalah isi dari kontrak asuransi
yang memuat hak-hak dan kewajiban dari pihak penanggung dan tertanggung, syarat-syarat dan prosedur pengajuan klaim jika terjadi peristiwa yang diasuransikan, prosedur dan cara pembayaran premi oleh pihak tertanggung, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
Biasanya isi polis asuransi berbentuk baku (standard), shg tidak bisa diubah lagi
Jenis-jenis Asuransi1) Asuransi kebakaran2) Asuransi pengangkutan laut,
darat, sungai, udara, dan perairan pealaman
3) Asuransi jiwa4) Asuransi kecelakaan 5) Asuransi kesehatan6) Asurans penerbangan7) Asuransi kendaraan bermotor, dsb
SESUDAH UTS
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
PENGERTIAN Hak yang timbul untuk melindungi
hasil olah pikir dan/atau kreativitas seseorang yang menghasilkan suatu produk atau proses yang mempunyai kegunaan bagi manusia
Hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual
Objek yang diatur dalam HAKI: karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia
DEFINISI HAK ATAS KEKAYAAN
INTELEKTUAL (HAKI) : Merupakan suatu hak kebendaan yang sah dan diakui oleh hukum atas benda tidak berwujud berupa kekayaan/kreasi intelektual yang dapat berupa hak cipta, paten, merk dagang, desain industri, dll
INTELEKTUAL : tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tsb adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia.
Kekayaan intelektual tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia
Sifatnya tidak berujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sastera, ketrampilan, dsb yang tidak mempunyai bentuk tertentu
HAKI sebagai induk memiliki 2 cabang besar :
1) Hak Cipta (Copy Right) beserta hak-hak yg berkaitan dengan hak cipta (Neighboring Rights)
Ruang lingkup hak cipta (ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan)
2) Hak milik perindustrian/hak atas kekayaan perindustrian(Industrial Property Right)
Berkaitan langsung dengan kegiatan atau kehidupan perindustrian atau perdagangan
Pengaturan kedua macam hak tsb secara historis dibedakan melalui pengaturan di dalam konvensi yang terpisah.
Misal secara internasional hak cipta diatur dalam Konvensi Berne
Hak atas kekayaan perindustrian diatur dalam Konvensi Paris
Jenis-jenis hak, Perlindungan Hukum dr berbagai negara terus berkembang :
Awal Perlindungan Haki ada 3 : hak cipta, paten, dan merek
HAKI baru yaitu Hak yang berkaitan dengan hak cipta (neighboring rights), indikasi geographis (geographycal indication), rahasia dagang (undisclosed information)
Jenis-jenis hak tsb berbeda satu dg yang lain, masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri, syarat-syarat yg berbeda pengaturannya
1. HAK CIPTA PENGERTIAN (pasal 2 ayat 1) Undang-undang
Hak Cipta, bahwa hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu, dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hak Khusus/Hak Eksklusif, artinya hak tsb hanya diberikan kepada pencipta saja.
Hak khusus meliputi : hak untuk mengumumkan, hak untuk memperbanyak
Pengaturannya : diatur dlm Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Jo undang-undang Nomor 7 Tahun 1997, yang scr populer sering dinamakan Undang-Undang Hak Cipta (UUHC)
Tgl 28 Juli 2002 telah diundangkan UU Nomor 19 Tahun 2002 UUHC
Hak Cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup : Ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan.
Perbedaan hak cipta (copy right) dengan hak-hak yg berkaitan dengan hak cipta (neighboring rights) : terletak pada subyek haknya.
Hak cipta subyek haknya adalah pencipta Neighboring right subyeknya adalah artis
pertunjukan terhadap penampilannya, produser rekaman thdp rekaman yg dihasilkan, organisasi penyiaran thdp program radio atau televisinya.
CIPTAAN YANG DILINDUNGI : Pasal 11 UUHC merinci ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan yg dilindungi hak ciptanya meliputi :
a) Buku, program komputer, pamplet, semua hasil karya tulis;
b) Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lainnya yg diwujudkan dengan cara diucapkan;
c) Alat peraga yg dibuat untuk kepentingan ilmu pengetahuan;
d) Ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, termasuk karawitan dan rekaman suara;
e) Drama, tari (koreografi), perwayangan, pantomim;
f) Karya pertunjukan;g) Karya siaranh) Seni rupa dalam segala bentuk,
seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni patung;
i) Arsitektur;j) Fotografi;k) Sinematografi;l) Terjemahan, tafsir, saduran,
bunga rampai, dan karya lainnya dari hasil pengalihwujudan
Jangka Waktu Perlindungan : Paling lama adalah selama hidup
pencipta dan terus berlangsung 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Misal : buku, lagu atau musik, arsitektur.
Beberapa ciptaan ttt dilindungi selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan. Misal program komputer, rekaman suara, karya siaran
Jangka waktu paling pendek 25 Tahun sejak pertama kali diumumkan.Misal Fotografi
PEMBATASAN HAK CIPTA Pasal 14 UUHC, dengan syarat
sumbernya harus disebut atau dicantumkan, maka tidak dianggap pelanggaran hak cipta :
a) Penggunaan ciptaan pihak lain untuk keperluan pendidikan, penulisan kritik, dan tinjauan masalah dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi pencipta
b) Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan :
1. Ceramah yg semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan
2) Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi penciptanya
c) Perubahan yang dilakukan atas arsitektur seperti ciptaan bangunan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis
d) Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yg dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.
PENDAFTARAN Pasal 5dan pasal 38 UUHC :
pendaftaran hak cipta bukanlah merupakan persyaratan untuk memperoleh perlindungan hak cipta
Artinya : seorang pencipta yang tidak mendaftarkan hak cipta juga mendapatkan perlindungan, asalkan ia benar-benar sebagai pencipta suatu ciptaan tertentu.
Pendaftaran : pada kantor Hak Cipta (Departemen Kehakiman Republik Indonesia)
Manfaatnya : Pendaftar tetap dianggap sebagai
pencipta, sampai ada pihak lain yg dapat membuktikan sebaliknya di Pengadilan
Pendaftar menikmati perlindungan hukum, sampai adanya putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa pihak lain (bukan pendaftar) yang menjadi pencipta
Sistem pendaftaran Hak Cipta tersebut disebut dengan Sistem Deklaratif
2. PATEN Pengertian Pasal 1 UU Paten menegaskan paten adalah : hak
khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tsb atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk melaksanakannya.
Penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi berupa :
a) Prosesb) Hasil produksic) Penyempurnaan dan pengembangan prosesd) Penyempurnaan dan pengembangan hasil
produksi
Pengaturan Di Indonesia diatur dlm UU RI
nomor 6 Tahun 1989 jo UU nomor 13 Tahun 1997, atau Undang-Undang Paten (UUP). Kini telah dilengkapi dg berbagai peraturan pelaksanaannya.
Indonesia juga terikat dengan beberapa konvensi internasional dibidang perlindungan Paten, misalnya Konvensi Paris
KRITERIA PEMBERIAN PATEN Suatu penemuan diberikan paten
oleh negara bila telah melewati suatu proses pengajuan permintaan paten pada kantor Paten (Departemen Kehakiman RI).
Proses melibatkan pemeriksaan administratif dan pemeriksaan substantif
Administratif yg dinilai kelengkapan persyaratan administrasi
Substantif yg dinilai adalah isi dari penemuan tsb
KRITERIA PEMERIKSAAN SUBSTANTIF :a) KEBARUAN (Novelty) Dikatakan baru apabila penemuan tsb
pada saat pengajuan permintaan paten tidak sama atau tidak merupakan bagian dari penemuan yg telah ada (penemuan terdahulu)
UUP ditentukan Penemuan Terdahulu adalah penemuan yg telah diumumkan di Indonesia atau di Luar Indonesia dlm suatu tulisan yg memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan penemuan tersebut, atau telah diumumkan di Indonesia dg penguraian lisan atau melalui peragaan penggunaannya atau dengan cara yg memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan penemuan tersebut
b) Mengandung langkah inventif (inventive step)
Dlm Pasal 2 ayat (2) UUP ditegaskan bahwa suatu penemuan memenuhi kriterium mengandung langkah inventif apabila : penemuan tsb bagi seorang yg mempunyai keahlian biasa mengenai teknik merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya
c) Dapat diterapkan dalam industri (industrical applicability)
Dlm Pasal 5 UUP ditentukan bahwa : suatu penemuan dapat diterapkan dalam industri jika penemuan tersebut dapat diproduksi atau dapat digunakan dalam berbagai jenis industri
Penemuan Yang Tidak Dapat Dipatenkan (Pasal 7 UUP) yaitu :
a) Penemuan tentang proses atau hasil produksi yg pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dg peraturan perundang-undangan yg berlaku, ketertiban umum, dan kesusilaan
b) Penemuan tentang metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan, dan pembedahan yang diterapkan thdp manusia dan hewan, tetapi tidak menjangkau produk apapun yg digunakan atau berkaitan dengan metode tersebut
c) Penemuan tentang teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika
PROSES PEMBERIAN PATEN1) Pengajuan permohonan scr resmi
dlm bahasa indonesia ke kantor Paten
2) Bila persyaratan administratif sdh terpenuhi, permohonan tsb dicatat, dan tanggal pencatatan ini dinamakan “filing date” sbg dasar perhitungan jangka waktu perlindungan paten selama 20 tahun bila permohonan tsb dikabulkan
3) Kantor Paten akan melakukan pengumuman (pertama) permintaan paten. Jangka waktunya 6 bulan
4) Setelah lulus dilakukan pengumuman kedua dalam berita resmi paten setelah dicatat dalam Daftar Umum Paten. Kepada penemu yg berhak diberikan surat Paten sbg alat pembuktian
5) Masa pemeliharaan Paten, jangka waktu 20 Tahun, dan selama jangka waktu tsb pemegang paten wajib membayar biaya tahunan pemeliharaan paten setiap tahunnya sesuai ketentuan yg berlaku
6) Setelah jangka waktu 20 tahun berakhir paten dengan sendirinya hapus dan teknologi tsb menjadi milik umum yg bebas dilaksanakan oleh siapapun.
3. MEREK Pengertian Pasal 1 undang-undang Merek :
merek adalah tanda yg berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dr unsur-unsur tsb yg memilik daya pembeda dan digunakan dlm kegiatan perdagangan barang atau jasa
FUNGSI MEREK Sebagai tanda pada produk
(barang atau Jasa) yang diperdagangkan
Sebagai tanda tentunya antara merk satu dengan merek yang lain untuk barang dan jasa sejenis haruslah berbeda (tidak sama)
Dikatakan berbeda apabila tidak memiliki unsur-unsur persamaan dg merek lainnya untuk barang dan jasa sejenis yg sudah terdaftar
Dikatakan memiliki unsur persamaan, yang menghilangkan sifat memiliki daya pembeda ada, apabila merek tsb memiliki unsur persamaan dengan merek yg terdaftar secara keseluruhannya (100%) atau pada pokoknya (tidak perlu 100%)
Merek yg memiliki persamaan tsb baik keseluruhan maupun pada pokoknya tidak akan didaftarkan oleh kantor merek atau dapat diajukan keberatan oleh pihak yg berkepentingan dlm masa pengumuman selama proses pendaftaran berlangsung
Undang-undang Merek memperkenalkan 3 jenis merek :
I. Merek Dagang (trade mark), adalah merek yg digunakan pada barang yg diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang scr bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya.
II. Merek Jasa (service mark), adalah merek yang digunakan pada jasa yg diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang scr bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dg jasa-jasa sejenis lainnya.
III. Merek Kolektif (collective mark), adalah merek yg digunakan pada barang atau jasa dg karakteristik yg sama yg diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum scr bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa yg sejenis lainnya
Diatur UU nomor 19 Tahun 1992 jo UU nomor 14 Tahun 1997 atau dpt disingkat Undang-Undang Merk (UUM)
Indonesia juga meratifikasikonvensi-konvensi internasional dibidang Merk, antara lain Konvensi Paris.
TANDA YG TIDAK DPT DIDAFTARKAN SEBAGAI MERK :
Pasal 5 UUM bahwa apabila merk yg hendak didaftarkan mengandung unsur2 tt tidak dpt didaftarkan oleh kantor merk, antara lain :
a) Tanda yg bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
misal : merk yg berbau pornografi, atau yg mengandung unsur-unsur berlawanan dg nilai-nilai keagamaan tt
b) Tanda yg tidak memiliki daya pembeda
c) Tanda yg telah menjadi milik umum misal : tanda tambah digunakan palang
merah, tanda tengkorak manusia diatas dua tulang yg bersilang yg menggambarkan bahaya, digunakan pada produk ygmengandung racun
d) Tanda yg merupakan keterangan atau berkaitan dg barang atau jasa yg dimintakan pendaftaran
misal : liter untuk bahan-bahan cairan, kilo untuk produk yg dpt ditimbang, meter untuk bahan-bahan dari kain
PENDAFTARAN DAN JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
UUM menganut sistem konstitutif dalam pendaftaran merk, artinya merk yg mendapat perlindungan hanyalah merk yg terdaftar, sedangkan yg tidak terdaftar tdk dpt perlindungan hukum
Merk yg tidak terdaftar dapat digunakan, asalkan tidak meniru pihak lain yg telah terdaftar atau merk yg terkenal
Pemilik merk adalah pendaftar merk
Pendaftaran merk diajukan scr tertulis kepada Kantor Merk, kemudian akan diperiksa segala persyaratan administrasinya yg sesuai dg uu yg berlaku. Bila sdh terpenuhi maka tanggal penerimaan dokumen permintaan pendaftaran merk ditetapkan sbg tgl penerimaan permintaan pendaftaran merk (filing date) dan dicatat oleh Kantor Merk
Tahap berikutnya Kantor merk melaksanakan pengumuman pertama permintaan pendaftaran merk
Kantor merk melakukan pemeriksaan substantif thdp permintaan pendaftaran merk, yg diperiksa merk itu sendiri sesuai yg diatur pasal 5 dan Pasal 6 UUM
Bila disetujui Kantor merk mendaftar merk tsb dalam Daftar Umum Merk, memberikan sertifikat merk kepada yg berhak, dan melakukan pengumuman (kedua) pendaftaran tsb dalam Berita Resmi Merk
Merk terdaftar tsb mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun
Atas permintaan pemilik merk jangka waktu perlindungan tsb dpt diperpanjang setiap kali unt jangka waktu yg sama.
Berbeda dg hak cipta dan hak paten yg tidak dpt diperpanjang
PERLINDUNGAN KONSUMENA. PENDAHULUAN
PELAKU USAHA adalah setiap perorangan atau badan usaha
yg didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dlm wilayah hukum negara RI, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dlm berbagai kegiatan ekonomi
PELAKU USAHA
KONSUMEN
TRANSAKSI
LABA KEPUASAN
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999. tentang Perlindungan Konsumen, sangat penting dikarenakan :
1) Era globalisasi semakin mendukung tumbuhnya dunia usaha yang menghasilkan beraneka ragam produk (barang atau jasa) yang memiliki kandungan teknologi
2) Keterbukaan pasar nasional thdp berbagai produk dari dalam dan luar negeri, untuk upaya diperoleh pencegahan kerugian dari ketidakpastian atas mutu, jumlah dan keamanan barang atau jasa yang diperoleh dari pasar tsb
Asas Perlindungan Konsumena) Untuk mendapatkan keadilanb) Untuk mencapai asas manfaatc) Untuk mencapai asas
keseimbangand) Untuk mendapatkan keamanan
dan keselamatan konsumene) Untuk mendapatkan kepastian
hukum
Tujuan perlindungan konsumen
a) Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri
b) Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut haknya sebagai konsumen
c) Menciptakan sistem perlindungan konsumen yg mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi
d) Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yg jujur dan bertanggung jawab dalam usaha
e) Meningkatkan kualitas barang dan atau jasa yg menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.
HAK KONSUMEN :1) Hak atas keamanan dan
kesehatan2) Hak atas informasi yang jujur3) Hak pilih4) Hak untuk didengar
Kewajiban konsumen :1) Membaca atau mengikuti petunjuk,
informasi, dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan atau jasa demi keamanan dan keselamatan
2) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan atau jasa
3) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang telah disepakati
4) Mengikuti upaya penyelesaian hukum tentang sengketa konsumen secara patut
HAK PELAKU USAHA :1) Menerima pembayaran sesuai
kesepakatan2) Mendapatkan perlindungan hukum dari
perlakuan konsumen yang tidak beritikad baik
3) Melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam penyelesaian sengketa konsumen
4) Merehabilitasi nama baik bila ternyata kerugian konsumen bukan disebabkan oleh barang dari pelaku usaha tersebut
5) Hak-hak lain yang diatur dalam berbagai perundang-undangan
B. KEWAJIBAN PELAKU USAHA Undang undang Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1990 Pasal 7 tentang kewajiban pelaku usaha yaitu :
1) Beritikad baik dlm melakukan kegiatan usaha
2) Memberikan informasi yg benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
3) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
4) Menjamin mutu barang atau jasa yg diproduksi dan atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang atau jasa yg berlaku
5) Memberi kesempatan kpd konsumen untuk menguji atau mencoba barang atau jasa tt serta memberi jaminan atau garansi atas barang yg dibuat atau yg diperdagangkan;
6) Memberi kompensasi, ganti rugi atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang atau jasa yg diperdagangkan
7) Memberi kompensasi , ganti rugi dan atau penggantian apabila barang atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian
Undang-undang perlindungan konsumen pasal 8 s/d pasal 18 tentang larangan bagi pelaku usaha memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang :
1) Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standard yg dipersyaratkan dari ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah hitungan sebagaimana yg disyaratkan dlm label atau etiket barang tsb
3) Tidak sesuai dg ukuran , takaran, timbangan dan jumlah dlm hitungan menurut ukuran yg sebenarnya
4) Tidak sesuai dg kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam tabel, etiketdan keterangan barang atau jasa tsb
5) Tidak sesuai dg mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode atau penggunaan tt sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang atau jasa tsb
6) Tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu penggunaan/pemanfaatan yg paling baik atas barang tertentu
7) Tidak mengikuti ketentuan berproduksi scr halal, sebagaimana pernyataan “halal” yang dicantumkan dalam label
8) Tidak memasang label yg memuat nama barang, ukuran, berat bersih, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha, serta keterangan lain yg menurut ketentuan hrs dipasang/dibuat
9) Tidak mencantumkan informasi atau petunjuk penggunaan barang dlm bahasa indonesia sesuai dg ketentuan perundang-undangan yg berlaku
C. PENYELESAIAN SENGKETA Konsumen yg dirugikan oleh
pelaku usaha dpt mengajukan gugatan perdata ke lingkungan peradilan umum (PN,PT,MA)
Dalam mengajukan gugatan perdata bisa gugatan konvensional, juga diperkenalkan gugatan kelompok (class action)
Pasal 46 UU Perlindungan Konsumen, gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dpt dilakukan oleh :
1) Seorang konsumen yg dirugikan atau ahli waris ybs;
2) Sekelompok konsumen yg mempunyai kepentingan yg sama;
3) Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yg memenuhi syarat, yaitu berbentuk badan hukum atau yayasan
4) Pemerintah dan atau instansi terkait apabila barang atau jasa yg dikonsumsi atau dimanfaatkan mengakibatkan kerugian materi yg besar dan atau korban yg tidak sedikit.
Disamping penyelesaian melalui pengadilan, dpt juga melalui penyelesaian sengketa diluar pengadilan, melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yg berada di daerah tingkat II masing-masing
Memberikan fasilitas penyelesaian sengketa perdata konsumen scr efisien, cepat, murah, dan profesional
Tugas Badan Tersebut al :1) Menangani penyelesaian sengketa
konsumen dengan caramelalui mediasi, konsolidasi
2) Memberikan konsultasi perlindungan konsumen
3) Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran ketentuan undang-undang perlindungan konsumen
4) Menerima pengaduan konsumen5) Melakukan penelitian dan pemeriksaan
atas sengketa perlindungan konsumen6) Memanggil pelaku usahayg diduga
melakukan pelanggaran7) Memanggil danmenghadirkan saksi-saksi
8) Mendapatkan, meneliti dan menilai alat bukti dokumen atau alat bukti lain
9) Menetapkan ada atau tidaknya kerugian konsumen
10) Memberikan pemberitahuan putusan kepada pelaku usaha ybs
11) Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha berupa ganti rugi maksimum Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)