pengalaman

2
Menggambar Peta Pada Sebuah Rapat Kerja Suatu hari, ketika hendak pergi ke Surabaya pertama kali. Jarak yang biasanya dapat di tempuh lima sampai enam jam, Saya tempuh sekitar delapan jam untuk sampai ke tempat tujuan. Saya harus berputar-putar beberapakali lantaran salah jalan, pun saya harus turun berkali-kali untuk bertanya pada masyarakat sekitar. Untungnya, jalan yang saya lalui benar, dan pada akhirnya sampai pada tujuan. Jika tidak, mungkin saya sudah berada di trenggalek pada saat itu. Setelah kejadian itu, saya sadar begitu pentingnya peta agar terhindar dari perjalanan yang tidak nyaman itu. Tidak hanya ketika diperjalanan, dalam berorganisasipun kita memerlukan sebuah peta untuk memandu kita mengarungi samudra perjuangan yang ganas. Kita harus bersiap-siap, membuat antisipasi-antisipasi yang mungkin terjadi di masa depan. Jadi kita tau kemana arah yang kita tuju, dimana kita harus berhati hati, bagaimana medannya, dan bagaimana persiapannya. Kalau tidak, bersiaplah untuk bingung di tengah perjalanan nanti, atau mungkin yang lebih parah kita tak pernah sampai pada tujuan. Pada tanggal 29 agustus lalu, PMII Rayon Sastra mengadakan sebuah rapat kerja. Rapat itu dimulai sekitar pukul delapan pagi, dengan agenda pemaparan rencana kegiatan dari berbagai bidang. Ruangan tampak dipenuhi oleh para pengurus, namun ternyata ada sebagian pengurus yang tidak bisa dating lantaran ada halangan. Sekitar jam 12.00 rapat di istirahatkan dan dilanjutkan kembali pada jam 2.00. Usai isturahat, pukul 01.30 para peserta rapat mulai berdatangan. Sembari menunggu yang lain datang, suasana rayon diwarnai canda tawa; memberi tontonan sebuah keakraban. Sayangnya, jam dinding sudah menunjukkan 02.30. rapat yang seharusnya dimulai jam dua malah ngaret. Kemudian dimulailah kembali rapat itu, scheduling menjadi agenda rapat pada siang yang hangat itu. Seiring berjalannya waktu, rapat mulai tidak kondusif, sebagian mulai kehilangan focus dan tidak memperhatikan, beberapa juga ada yang malah sibuk dengan urusannya sendiri. Mungkin dikarenakan lamanya waktu yang membuat mereka jenuh dan lelah. Akhirnya, semuanya rampung pada sekitar pukul empat. Wajah-wajah yang lusuh terlihat lega, peta mereka telah selesai. Dimulai dari hari itu, mereka memulai perjalanannya.

description

pengalaman

Transcript of pengalaman

Page 1: pengalaman

Menggambar Peta Pada Sebuah Rapat Kerja

Suatu hari, ketika hendak pergi ke Surabaya pertama kali. Jarak yang biasanya dapat di tempuh lima sampai enam jam, Saya tempuh sekitar delapan jam untuk sampai ke tempat tujuan. Saya harus berputar-putar beberapakali lantaran salah jalan, pun saya harus turun berkali-kali untuk bertanya pada masyarakat sekitar. Untungnya, jalan yang saya lalui benar, dan pada akhirnya sampai pada tujuan. Jika tidak, mungkin saya sudah berada di trenggalek pada saat itu. Setelah kejadian itu, saya sadar begitu pentingnya peta agar terhindar dari perjalanan yang tidak nyaman itu.

Tidak hanya ketika diperjalanan, dalam berorganisasipun kita memerlukan sebuah peta untuk memandu kita mengarungi samudra perjuangan yang ganas. Kita harus bersiap-siap, membuat antisipasi-antisipasi yang mungkin terjadi di masa depan. Jadi kita tau kemana arah yang kita tuju, dimana kita harus berhati hati, bagaimana medannya, dan bagaimana persiapannya. Kalau tidak, bersiaplah untuk bingung di tengah perjalanan nanti, atau mungkin yang lebih parah kita tak pernah sampai pada tujuan.

Pada tanggal 29 agustus lalu, PMII Rayon Sastra mengadakan sebuah rapat kerja. Rapat itu dimulai sekitar pukul delapan pagi, dengan agenda pemaparan rencana kegiatan dari berbagai bidang. Ruangan tampak dipenuhi oleh para pengurus, namun ternyata ada sebagian pengurus yang tidak bisa dating lantaran ada halangan. Sekitar jam 12.00 rapat di istirahatkan dan dilanjutkan kembali pada jam 2.00.

Usai isturahat, pukul 01.30 para peserta rapat mulai berdatangan. Sembari menunggu yang lain datang, suasana rayon diwarnai canda tawa; memberi tontonan sebuah keakraban. Sayangnya, jam dinding sudah menunjukkan 02.30. rapat yang seharusnya dimulai jam dua malah ngaret. Kemudian dimulailah kembali rapat itu, scheduling menjadi agenda rapat pada siang yang hangat itu. Seiring berjalannya waktu, rapat mulai tidak kondusif, sebagian mulai kehilangan focus dan tidak memperhatikan, beberapa juga ada yang malah sibuk dengan urusannya sendiri. Mungkin dikarenakan lamanya waktu yang membuat mereka jenuh dan lelah. Akhirnya, semuanya rampung pada sekitar pukul empat.

Wajah-wajah yang lusuh terlihat lega, peta mereka telah selesai. Dimulai dari hari itu, mereka memulai perjalanannya. peta sudah mereka buat, sisanya adalah bagaimana mereka tetap menanamkan semangat agar tetap kuat. Akhirnya, sami ucapkan selamat datang di samudra perjuangan. Tetap semangat dan semoga suksess di perjalanan.

SALAM PERGERAKAN!!