Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

13
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN FARMASI “Penetapan Kadar Vitamin C Secara Spektrofotometri” Oleh Kelompok A (Gol.R) : 1. Chintamiani Maria T. (2443008072) 2. Cicilia Priska Dian Pratiwi (2443010056)

Transcript of Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

Page 1: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SEDIAAN

FARMASI

“Penetapan Kadar Vitamin C Secara Spektrofotometri”

Oleh Kelompok A

(Gol.R) :

1. Chintamiani Maria T. (2443008072)

2. Cicilia Priska Dian Pratiwi (2443010056)

3. Cindy Heryanti (2443010085)

4. Regina Carlosono (2443010162)

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

SURABAYA

2012

Page 2: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

A. Tujuan

- Menetapkan kadar zat tunggal dalam sediaan dengan metode

spektrofotometri

- Menetapkan kadar Vit.C dalam sediaan tablet vit.C

B. Dasar Teori

Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan

memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini

juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam

askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu

menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya

antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.

 Dan disebut juga vitamin antiskorbut (sariawan).

struktur kimia vitamin C

Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0% C6H8O6.

-Pemerian : serbuk atau hablur putih atau agak kuning, tidak berbau,

rasa asam. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam

larutan cepatan teroksidasi.

Page 3: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

-Kelarutan : mudah larut dalam air,agak sukar larut dalam etanol

(95%)p ; praktis tidak larut dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam

benzen p.

Suhu lebur lebih kurang 190o.

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan

pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan

berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan

monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube

atau tabung foton hampa.  Alat yang digunakan adalah spektrofotometer,

yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik

secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun

absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi

spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yang

panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya,

sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih

besar. Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorpsi

atomic (Harjadi, 1990).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya

yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer

dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat

lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,

grating, atau celah optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang

mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.

Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang

benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang

30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang

benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya

Page 4: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum

tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan

sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi

antara sampel dan blanko ataupun pembanding  (Khopkar, 2002).

AOAC (p.244)

Obat Λ A1cm1% Solvent

Vitamin C

(As.askorbat)

226 28 0,5 N NaOH

248 434 95% EtOH

243 350 0,5 N H2SO4

C. Alat dan Bahan

a. Alat :

- beaker glass

- labu takar 10 mL dan 25 mL

- pipet volume/mikropipet

- pipet tetes

- batang pengaduk

- kertas lensa

- corong

- spektrofometeri

b. Bahan :

- Tablet Vitamin C 250 mg

- Baku vitamin C (pembanding)

D. Cara Kerja

*Harga A yang memenuhi spektrofotometri = 0.2-1.5

A1cm1% 1 g/100 mL = 106 µg/100 mL = 10.000 ppm

Page 5: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

*batas bawah = 0,2434

x 10000 ppm = 4,608 ppm = 4,61 ppm

*batas atas = 1.5434

x 10000 ppm = 34,56 ppm

*range = 4,61 - 34,56 ppm

1. Pembuatan Larutan Baku

Timbang seksama 25 mg vit.C murni

Larutkan dalam EtOH 95%

Masukkan dalam labu takar 25 mL + EtOH ad 25 mL 1000 ppm

Buat 5 macam konsentrasi larutan baku vit.C yaitu :

C1 = 10 ppm x

10 x 1000 ppm = 0,10 ppm = 100 µL

C2 = 15 ppm x

10 x 1000 ppm = 0,15 ppm = 150 µL

C3 = 20 ppm x

10 x 1000 ppm = 0,02 ppm = 200 µL

C4 = 25 ppm x

10 x 1000 ppm = 0,25 ppm = 250 µL

C5 = 30 ppm x

10 x 1000 ppm = 0,03 ppm = 300 µL

Ad kan dengan EtOH 95 % ad 10 mL pada labu takar

Page 6: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

Kocok ad homogen, amati pada λ terpilih yang telah didapatkan dari

pengamatan larutan baku.

2. Penetapan Kadar Vitamin C

Tablet Vit.C diambil, ditimbang @tablet, lalu dirata-rata beratnya

Timbang sebanyak 35 mg

Masukkan ke dalam labu takar 25 mL dan ad kan dengan EtOH 95%

Saring

Pipet 200 µL, masukkan ke dalam labu takar 10 mL 20 ppm

Kocok ad homogen, amati serapannya pada λ terpilih, direplikasi

sebanyak 3 kali.

Hitung kadar Vit.C

E. Hasil Pengamatan

*Berat penimbangan sampel 2 tablet Vit C :

353,2+354,82

= 354 mg

*Berat sampel @tablet mengandung 250 mg Vit.C maka :

Page 7: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

250354

x 100 % = 70,6%

*baku murni vit.C = 0,0251 g = 25,1 mg 25,125

x 1000 = 1004 ppm

*kurva baku larutan Vit.C

a = 0,2682

b = 0,0414

c = 0,9556

C1 = 100µL10mL

x 1004 ppm =10040 = 10,04 ppm

C2 = 150µL10mL

x 1004 ppm =15060 = 15,06 ppm

C3 = 200µL10mL

x 1004 ppm =20080 = 20,80 ppm

C4 = 250µL10mL

x 1004 ppm =25100 = 25,10 ppm

C5 = 300µL10mL

x 1004 ppm =30120 = 30,12 ppm

*Sampel

konsentrasi (ppm) Absorbansi

C1 10,04 0,574

C2 15,06 0,953

C3 20,08 1,207

C4 25,10 1,362

C5 30,12 1,411

Page 8: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

Sampel Absorbansi C teoritis C pengamatan

S1 1,077 27,2 19,49

S2 1.150 31,36 21,25

S3 1,052 28,08 18,88

S1 34mg25ml

x 1000 = 1360 ppm

200µL1000

x 1

10 x 1360 =27,2 ppm

S2 39,2mg25ml

x 1000 = 1568 ppm

200µL1000

x 1

10 x 1568 = 31,36 ppm

S3 35,1mg25ml

x 1000 = 1404 ppm

200µL1000

x 1

10 x 1404 =28,08 ppm

Maka didapat :

% kadar S1 = 19,4927,2

x 100% = 71,65%

% kadar S2 = 21,2531,36

x 100% = 67,76%

Page 9: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri

% kadar S3 = 18,8828,08

x 100% = 67,23%

Jadi, berat :

S1 = 71,65100

x 354 = 253,6 mg Xrata-rata = 243,76 mg

S2 = 67,76100

x 354 = 239,8 mg

S3 = 67,23100

x 354 = 237,9 mg

F. Pembahasan

Pada praktikum “Penetapan Kadar Vit.C Secara Spektrofotometri

UV-VIS” λ yang terbaca berbeda dengan λ teoritisnya yaitu 268

sedangkan λ teoritis 248, ini mungkin disebabkan karena pelarut yang

digunakan Etanol 96% yang seharusnya 95%. Selain itu juga mungkin

disebabkan karena pengenceran yang kurang tepat atau terjadi penguapan

sehingga menyebabkan perubahan konsentrasi.

Untuk perhitungan kadar sendiri didapatkan hasil yang memenuhi syarat

(masuk rentang).

G. Kesimpulan

Metode secara spektrofotometri dapat digunakan untuk penetapan

kadar pada Vit.C. Hal ini dapat dilihat dari data pada perhitungan kadar

yang dilakukan telah memenuhi syarat (dapat masuk dalam rentang yang

diberikan).

H. Daftar Pustaka

http://punyaastrid.blogspot.com/2011/07/laporan-spektrofotometri.html\

http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C

Page 10: Penetapan Kadar Vitamin C secara Spektofotometri