PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

85
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI ENDE NTT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Isra Irdawati Syairah NIM: 10519 2159 14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1440 H / 2018 M

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA

KELAS VIII MTS NEGERI ENDE NTT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program StudiPendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Isra Irdawati SyairahNIM: 10519 2159 14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR1440 H / 2018 M

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

i

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

ii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

iii

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawa ini:

Nama : Isra irdawati syairah

NIM : 10519215914

Tempat tanggal lahir : Kolikapa, 18 Januari 1997

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (S1)

Dengan penuh kesadaran, penulis atau peneliti yang bertanda

tangan di bawah in.

Menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis atau

peneliti sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa iya merupakan duplikat

tiruan, plagiat atau dibuat secara keseluruhan oleh orang lain maka skripsi

dan gelar yang diperoleh karenanya batal secara hukum.

26 Muharram 1440 HMakassar, 06 Oktober 2018 M

Yang Membuat Pernyataan

Isra irdawati syairahNIM. 105 192159 14

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

v

KATA PENGANTAR

لام على أشرف الأنبیاء والمرسلین والس

ا بعد وعلى الھ وصحبھ أجمعین أم

Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT atas curahan rahmat hidayah

dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan seperti yang diharapkan.

Tak lupa salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad

S.A.W. serta seluruh keluarga beliau, para sahabat, tabi’in dan orang-orang yang

istiqomah dijalan-Nya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwah skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaanya, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca sangat diharakan, agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Penulis menyadari pula bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan

terwujud tampa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik

langsung maupun tidak langsung. Lewat kesempatan ini dengan segenap cinta

dan hormat penulis ucapkan banyak terimah kasih dan penghargaan. Dalam

kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

sebesarnya kepada:.

1. Ibu Sumarni Bhenge dan Ibu Mariam Nuling Abubekar S.Ag serta semua

keluarga yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang setiap sujud dan

berdo’a demi kelancaran penulisan skripsi ini hingga tercapainya cita-cita penulis

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

vi

2. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE,.M.M Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd. I Dekan Fakultas Agama Islam

4. Amirah Mawardi, S. Ag,.M.Si Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

5. Ibu Dra, Hj. Atika Achmad ,M.Pd, dan Dr. Dahlan Lama Bawa, M.Ag

pembimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Nurbaya Djae, S,Pd yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian

7. Kepada orang yang saya sayang dan teman-teman serta semua pihak yang

tidak bisa penulis sebut semuanya yang telah membantu dan memberikan

masukan kepada penulis, yang selalu setia menemani saya dan senantiasa

memberikan nasehat kepada saya agar selalu semangat dalam mengerjakan

skripsi.

Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala berkenan memberikan balasan yang

setimpal kepada beliau-beliau yang sesuai dengan amal telah diberikan kepada

peneliti. Tidak mengurangi rasa hormat dan dengan renda hati peneliti menyadari

masih banyak kekurangan yang disebabkan terbatasnya kemampuan yang

peneliti miliki. Peneliti senantiasa menghrapkan kritikan dan saran dari berbagai

pihak sifatnya membangun karena peneliti yakin bahwa suatu persoalaan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

vii

Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca, terutama bagi diri sendiri (pribadi) Amin.

Makssar, 18 september 2018 M

Penulis

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

viii

ABSTRAK

Isra Irdawati Syairah. 10519215914. Penerapan model pembelajaranTuntas dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidkan Agama Islam pada siswakelas VIII MTs Negeri Ende (Dibimbing oleh Atika Achmad dan Dahlan lamabawa)

Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah. (1) Untuk mengetahuipelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende NTT. (2) Untukmengetahui faktor-faktor pendukung dalam penerapan model pembelajarantuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaranPendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT. (3) Untuk mengetahuipenerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajarPendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII MTs Negeri Ende NTT

Jenis penelitian adalah lapangan kualitatif deskriptif yakni suatu penelitianyang bertujuan untuk menerangkan fenomena sosial atau peristiwa. Adapunpenelitian ini memakai sumber data yakni sumber data primer adalah Guru danSiswa sedangkan sumber data sekunder yakni data atau arsip di kantr danlapangan sekolah.Dalam mengumpulkan data menggunakan metode observasi,wawancara dan dokumentasi. Kemudian aktivitas dalam analisi data yaitureduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan modelpembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende NTT sudah baik di lihat dari hasil raporsiswa kelas VIII A dengan jumlah 34 orang telah mendapat nilai tuntas salahsatunya fitriyanti dengan nilai 87,50 dan Alfian ibrahim dengan nilai 77,50.Dengan masing-masing mendapatkan Nilai Rata-Rata kelas 82.96. dari keduasiswa ini telah memenuhi semua aspek pembelajaran (2) faktor-faktor pendukungdalam penerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasibelajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs NegeriEnde NTT ini sudah baik peserta didik yang aktif dan sadar akan menguasaisuatu pengetahuan atau keterampilannya (3). penerapan model pembelajarantuntas dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswakelas VIII MTs Negeri Ende NTT ini sudah efektif dan Tuntas hal ini ditunjukkandengan kemampuan guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiapsiswa, dan didukung dengan penerapan metode–metode pembelajaran yangefektif..

Kata Kunci: Model Pembelajaran Tuntas Prestasi Belajar

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keadaan fisik sekolah MTs Negeri Ende

Tabel 4.2 struktur organisasi MTs Negeri Ende berdasarkan jabatan,status kepegawaian dan kualifikasi pendidkan

Tabel 4.3 Jumlah kepala sekolah, wakil kepala, pendidik dan tenagakependidikan MTs Negeri Ende

Tabel 4.4 Nama-Nama Guru PNS MTs Negeri Ende

Tabel 4.5 Nama-Nama Guru Tidak Tetap (GTT) MTs Negeri Ende

Tabel 4.6 Nama-Nama Pegawai PNS dan PTT MTs Negeri Ende

Tabel 4.7 Jumlah peserta didik 2017/2018

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

x

DAFTAR SI

HALAMAN SAMPUL........................................................................... i

HALAMAN JUDUL.............................................................................. ii

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... iii

BERITA ACARA MUNAQASAH ......................................................... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... v

SURAT PERNYATAAN....................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................. ix

DAFTAR ISI......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................9

A. Model PembelajaranTuntas ...................................................... 91. Pengertian Model PembelajaranTuntas............................... 92. Indikator Guru MelaksanakanPembelajaranTuntas ............. 113. Prosedur Belajar Tuntas ...................................................... 134. Variabel Strategi Belajar Tuntas .......................................... 14

B. Prestasi Belajar ......................................................................... 161. Pengertian Belajar ............................................................... 162. Pengertian Prestas iBelajar ................................................. 183. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 194. Pendidikan Agama Islam ..................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 26

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26B. Lokasi dan objek penelitian ...................................................... 27C. Fokus dan deskripsi fokus Penelitian ........................................ 27D. Sumber data.............................................................................. 28E. Instrumen penelitian..................................................................29

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

xi

F. Teknik pengumpulan Data ........................................................ 30G. Teknik analisis data................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi peneitian ........................................................ 34B. Pelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende

NTT ....................................................................................... 45C. Faktor pendukung dalam penerapan model pembelajaran Tuntas

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap matapelajaran pendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende........ 48

D. penerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkanprestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIIIMTs Negeri Ende .................................................................. 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................... 58

B. Saran.............................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama pada umumnya dan pendidikan agama

Islam pada khususnya adalah sangat diperlukan dalam membentuk

manusia-manusia pembangunan yang berpancasila dan untuk

membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani maupun rohani-

Nya. Pengertian agama Islam ialah agama yang ajaran-ajarannya

bersumber kepada wahyu dari Allah swt, yang disampaikan kepada

umat manusia melalui nabi besar Muhammad swt, untuk kesejahteraan

manusia baik di dunia maupun diakhirat.1

Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2003 Bab II Pasal 4

tentang sistem Pendidikan Nasional, meyebutkan:

“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupanbangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnyayaitu manusia yang beriman dan bertaqw kepada Tuhan yangMaha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuandan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadianmantap dan mandiri serta rasa tanggungjawabkemasyarakatan”2

Agama dapat menyediakan basis moral dan spiritual dalam

kehidupan negara dan masyarakat seperti dalam system hukum,

budaya dan politik. Negara dapat menggunakan perspektif agama

1Abd. Rachman Saleh, Didaktik Pendidikan Agama Cet. Kedelapan, (Jakarta:Bulan Bintang,1976), hal. 19-20

2Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 2003 Tentang, Sistem Pendidikan Nasional(Semarang: CV Aneka Ilmu,2003), h,4

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

2

dalam batas-batas otoritas fungsional seperti menyediakan pelayanan

keagamaan, pendidikan agama, dan mencegah tingkah laku politik dan

sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Dengan status Negara yang demikian, maka wajar kalau

kemudian pemerintah Indonesia memandang bahwa pendidikan

agama menduduki posisi penting di Negara ini sebagai sumber nilai

dalam melakukan suatu perbuatan.Sebagai implikasinya, sudah

sepantasnya kalau kemudian pemerintah menaruh perhatian besar

terhadap pendidikan agama, baik dalam bentuk pendidikan agama di

sekolah-sekolah umum maupun pengembangan lembaga pendidikan

keagamaan yang hal ini diperkuat dalam bentuk undang-undang.3

Kedudukan pendidikan agama dalam UU Sisdiknas sekarang

ini bahkan memperoleh tempat cukup istimewa karena merupakan

satu-satunya bahan ajar yang wajib dibelajarkan secara kumulatif

diseluruh jalur, jenjang dan jenis pendidikan (pasal 37dan 38). Yakni

mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.4

Penyusunan bahan pengajaran pendidikan agama islam yang

hendak dijadikan program pengajaran haruslah meliputi keseluruhan

ajaran Agama Islam dengan memperhatikan aspek-aspek hubungan

manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan

manusia dengan alam. Untuk tingkat SMP/MTs aspek ini diperlukan

3Abdur Rahman Asegaf, Pendidikan Islam di Indonesia, (Yogyakarta: SukaPress. 2007). Hal 145

4 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37-38

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

3

pengertiannya dengan mengemukakan alasan-alasan atau dalil-dalil

baik naqlik maupun aqli, sehingga anak didik yang telah meningkat

remaja itu dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang timbul

dalam pikirannya mengenai segi-segi yang ghaib. Selanjutnya dapat

memahami alasan-alasan terhadap apa yang telah diyakini selama ini.5

Pada kenyataan pendidikan Nasional masi menyisakan

persoalan-persoalan yang terkait dengan pemerataan kesempatan,

mutu, relefan, dan efisiensi.Untuk mengatasi hal tersebut, pendidikan

dan pengajaran seharusnya sadar tujuan. Maksudnya tidak lain bahwa

pada kegiatan belajar mengajar itu seharusnya terikat dan terarah

pada tujuan serta dilaksanakan untuk mencapai tujuan.6

Tujuan pendidikan nasional pada khususnya adalah ingin

menciptakan manusia seutuhnya.Maksudnya manusia yang lengkap

selaras, serasi dan seimbang dalam perkembangan dari semua segi

kepribadiannya. Manusia itu memiliki pesona atau individu-individu

yang mampu menjangkau segenap hubungan dengan tuhan, dengan

lingkungan atau alam sekeliling, dengan manusia lain dalam suatu

kehidupan sosial yang konstruktif dengan dirinya sendiri.7 Jadi,

manusia seutuhnya akan tercipta ketika individu mampu

mengoptimalkan unsur akar pikiran, perasaan, moral dan keterampilan

(cipta, rasa dan karsa), jasmani dan rohani yang dimiliki dengan baik.

5Abd. Rachman Saleh, Didaktik Pendidikan Agama Cet. kedelapan,(Jakarta:Bulan Bintang, 1976)hal 45-46

6Sardiman, interaksi dan motifasi belajar-mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1998), hal57

7Ibd..,hal . 116

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

4

Pendidikan yang baik akan berusaha membawa semua anak

didik kepada tujuan itu. Apa yang diajarkan hendaknya dipahami

sepenuhnya oleh semua anak. Adapun tujuan guru mengajar adalah

agar bahan yang disampaikan oleh guru dapat dikuasai sepenuhnya

oleh semua murid, bukan hanya dikuasai oleh beberapa orang saja

yang diberikan angka tertinggi.Pemahaman harus penuh, bukan tiga

perempat, setengah atau seperempat saja.8

Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat

semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh

hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari.9dikatakan

tuntas ketika siswa mampu menguasai secara tuntas seluruh standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.10Mastery

learning mempunyai maksud untuk meningkatkan minat belajar, selain

itu juga untuk efisiensi belajar, dan sikap siswa yang positf terhadap

materi pelajaran yang sedang dipelajarinya.11

Haruslah diingat bahwa kadang-kadang terdapat anak-anak

yang mempunyai inteligensi dan kemampuan lebih dari pada kawan-

kawannya, sehingga dalam hal ini guru agama jangan hanya

memperhatikan anak secara klasikal saja, tetapi merupakan hal yang

8S. Nasution, Begbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara, 1982), hal 35

9Kunandar, Penilaian Auntetik, (Penilain Hasil Belajar Peserta Didik BerdasarkanKurikulum 2013) Suatu Pendidikan Praktis disertai Contoh, (Jakarta: Raja GrafindoParsada, 2103), hal 320

10Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hal153

11Usman, Moh. User dan Lilis Setiawaty, Upaya Optimalisasi Kegiatan BelajarMengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hal 96

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

5

penting juga adalah turut pula memperhatikan tiap-tiap individu anak,

sehingga dengan ini pertumbuhan anak yang cerdas tidak terhambat

oleh karenanya.12Salah satu sekolah yang melaksanakan model

pembelajaran tuntas adalah MTs Negeri Ende. Hal ini sesuai dengan

yang terdapat pada salah satu tujuan khusus MTs Negeri Ende yaitu

pencapaian standar proses pembelajaran tuntas dan pendekatan

individual dan strategi penyelenggaraan yang aktif, kreatif, inofatif,

efektif, menyenangkan dan bermakna.

Model pembelajaran mastery learning diterapkan di sekolah

ini, maka perlu diketahui perkembangan penerapannya dan sudah

sampai sejauh mana model pembelajaran ini dilaksanakan oleh

guru.Khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah ini.

Bedasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis

bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model

Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Ende

NTT.

12Abd. Rachman Shaleh, Op Cit, hal 42

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

6

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari uraian di atas, tentang latar belakang

masalah maka peneliti membatasi diri dalam membahas pokok

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs Negeri

Ende NTT ?

2. Apa saja faktor-faktor pendukung dalam penerapan model

pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri

Ende NTT ?

3. Bagaimana penerapan model pembelajaran tuntas dalam

meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa

kelas VIII MTs Negeri Ende ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs

Negeri Ende NTT

2. Untuk mengatehui faktor-faktor pendukung dalam penerapan model

pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri

Ende NTT

3. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran tuntas dalam

meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa

kelas VIII MTs Negeri Ende

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

7

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini menjadi sumber informasi dalam

menambah khasanah keilmuan dan sebagai bahan masukan yang

memberikan konstribusi positif untukmeningkatkan kualitas

Pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber acuan sekaligus

menambah khasanah keilmuan dibidang Pendidikan Agama

Islam dalam meningkatkan minat siswa untuk belajar.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan

penulispenerapan model pembelajaran tuntas dalam mata

pelajaranPendidikan Agama Islam.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Tuntas

1. Pengertian Model Pembelajaran Tuntas

Tujuan proses belajar secara ideal adalah agar bahan

yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid. Ini disebut

“mastery learning” atau belajar tuntas artinya penguasaan

penuh.Cita-cita ini hanya dapat dijadikan tujuan apabila guru

meninggalkan kurfa normal sebagai patokan keberhasilan

mengajar.13

Belajar tuntas (mastery Learning) adalah pencapaian taraf

penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan

pelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, dengan

kata lain apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya. Dari

pengertian tersebut, masalah yang muncul yang perlu mendapat

perhatian guru ialah bagaimana usaha agar sebagian besar siswa

dapat belajar efektif sehingga dapat menguasai pelajaran yang

dianggap ensensial bagi perkembangan siswa itu sendiri.14

Pembelajaran tuntas (Mastery Learning) merupakan

pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan siswa

13S.Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.(Jakarta: Bumi Aksara, 1982), hal 36

14Usman, Moh. User dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan BelajarMengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hal 96

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

9

menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun

kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.15

Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang

tepat semua peserta didikmampu belajar dengan baik, dengan

memperoleh hasil yang maksimal tehadap seluruh materi yang

dipelajari.Agar semua peserta didik memperoleh hasil yang

maksimal, pembelajaran harus dilakukan dengan sistematis.

Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yang

dilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan

belajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan

terhadap peserta didik yang lambat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.16

Strategi pembelajaran tuntas menekankan pada peran

atau tanggung jawab guru dalam mendorong keberhasilan siswa

secara individual. Strategi pembelajaran tuntas sebenarnya

menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan

belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (kelas), tetapi

mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa

sedemikian rupa, sehingga pembelajaran memungkinkan

berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara

optimal. Langkah-langkah besarnya yaitu mengidentifikasi

15Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:Remaja Rosdakarya,2013) .hal.152-153

16Kunandar. Penilaian Auntetik(Penilain Hasil Belajar Peserta Didik BerdasarkanKurikulum 2013) Suatu Pendidikan Praktis disertai Contoh, (Jakarta: Raja GrafindoParsada, 2103), hal. 320

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

10

prerequisite, membuat tes untuk mengukur perkembangan dan

pencapaian kompetensi.17

2. Indicator Guru Melaksanakan Pembelajaran Tuntas

Pelaksanaan pembelajaran tuntas memiliki beberapa indicator yaitu:

a. Metode pembelajaran yang sangat ditekankan dalam pembelajaran

tuntas adalahpembelajaran individual, pembelajaran sejawat (peer

instruction), dan bekerja dalam kelompok kecil.18Berbagai jenis

metode pembelajaran harus digunakan untuk kelas atau kelompok.

Pendekatan-pendekatan tambahan harus digunakan untuk

mengakomodasi perbedaan gaya belajar siswa.19

b. Peran guru dalam pembelajaran tuntas adalah:

1) Menjabarkan atau memecahkan KD ke dalam satuan-satuan

(unit) yang lebih kecil dengan memerhatikan pengetahuan-

pengetahuan prasyaratannya.

2) Menata indikator berdasarkan cakupan dan urutan unit.

3) Menyajikan materi dalam bentuk yang berfariasi.

4) Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.

5) Menilai perkembangan peserta didik dalam pencapaian

kompetensi (kognitif, afektif dan psikomotorik).

6) Menggunakan teknik diagnostic.

17 Ibid, hal 166-16718Kunandar, Op Cit, hal. 32319Abdul Majid, Op Cit, hal. 167

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

11

7) Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi

siswa yang mengalami kesulitan.20

c. Peran peserta didik dalam pembelajaran tuntas

Pada pendekatan tuntas, peserta didik lebih leluasa dalam

menentukan jumlahwaktu belajar yang diperlukan.Artinya peserta

didik diberikan kebebasan dalam menetapkan kecepatan

pencapaian kompetensi.Kemajuan peserta didik sangat tertumpuk

pada usaha serta ketekunan peserta didik secara individual.

d. Evaluasi dalam pembelajaran tuntas.

Dalam pembelajaran tuntas tes-tes diusahakan dikemas

dalam sub-sub KD sebagai alat diagnosis terhadap program

pembelajaran. Peserta didik dimungkinkan menilai sendiri hasil

tesnya, termasuk mengenali dimana ia mengalami kesulitan

dengan segera. Sedangkan penentuan batas kecapaian ketuntasan

yang paling realistic ditetapkan oleh sekolah atau

daerah.21Kemajuan belajar siswa harus segera dinilai, dan hasil

penilaian tersebut menjadi umpan balik bagi kegiatan perbaikan

dan pengayaan.Perbaikan diberikan kepada siswa yang belum

menguasai bahan ajar secara tuntas, sedangkan pengayaan

diberikan kepada siswa yang perkembangan belajarnya sangat

cepat.22

20Kunandar.Op Cit, hal. 323-32421Ibid, hal. 324-32522Abdul Majid, Op Cit, hal. 158

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

12

3. Prosedur Belajar Tuntas

Model belajar tuntas dikembangkan oleh Benyamin S. Bloom

menjadi pola atau prosedur pengajaran yang dapat diterapkan dalam

memberikan pengajaran kepada satuan kelas. Secara operasional

guru mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai baik

yang umum maupun yang khusus.

b. Menjabarkan materi pelajaran secara klasikal, sesuai dengan unit

pelajaran yangsedang dipelajari.

c. Memberikan pelajaran secara klasikal sesuai dengan unit pelajaran

yang sedang dipelajari.

d. Memberikan tes kepada siswa pada akhir masing-masing unit

pelajaran, untuk mengecek kemajuan masing-masing siswa dala

mengolah materi pelajaran.

e. Siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan yang dituntut,

perlu diberikan pertolongan khusus misalnya bantuan dari seorang

teman yang bertindak sebagai tutor mendapat pengajaran dalam

kelompok kecil, disuruh mempelajari buku pelajaran yang lain,

mengambil unit pelajaran yang telah diprogramkan dan

sebagainya.

f. Setelah semua siswa. Paling sedikit hampir semua siswa mencapai

tingkat penguasaan pada unit pelajaran bersangkutan, barulah guru

mulai mengajarkan unit pelajaran berikutnya.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

13

g. Unit pelajaran berikutnya juga diajarkan secara berkelompok, dan

diakhiri dengan memberikan tes formatif bagi unit pelajaran

bersangkutan.

h. Setelah siswa (paling sedikit kebanyakannya) mencapai tingkat

keberhasilan yang dituntut, guru memulai mengajarkan unit

pelajaran ketiga. Jadi seluruh siswa dalam kelas selalu

memulaimempelajari suatu unit pelajaran baru secara bersama-

sama.

i. Prosedur yang sama diikuti pula dalam mengajarkan unit-unit

pelajaran lain, sampai seluruh rangkaian selesai.

j. Setelah seluruh rangkaian unit pelajaran selesai, siswa

mengerjakan tes yang

Mencakup seluruh rangkaian/seri unit pelajaran.23

4. Variabel Strategi Belajar Tuntas

Berdasarkan penemuan, carrol merumuskan bahwa mastery

learning ditentukan oleh variable-variabel sebagai berikut:

a. Bakat

Ada korelasi yang tinggi antara bakat dengan hasil

belajar.Hanya siswa yang berbakat saja yang dapat menguasai bahan

pelajaran yang sulit, sedangkan siswa yang tidak berbakat hanya

dianggap mampu menguasai bahan pelajaran dari bidang pengajaran

tersebut bagian yang mudahnya saja.

23Ibid:, h. 159-160

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

14

Bakat ialah sejumlah waktu yang diminta oleh siswa untuk

mencapai penguasaan suatu tugas pelajaran. Asumsinya ialah berikan

cukup waktu kepada semua siswa, mereka akan mencapai

penguasaan semua tugas pelajaran yang diberikan kepadanya.

b. Perseverance

Carrol mendefinisikan ketekunan sebagai waktu yang

diinginkan oleh siswa untuk belajar. Bila siswa membutuhkan sejumlah

waktu untuk mempelajari bahan tetapi ia hanya mendapat waktu

kurang dari yang ia butuhkan, tingkat penguasaan bahan tidak akan

mencapai harapan. Ketekunan ada hubungannya dengan sikap dan

minat belajar.

c. Quality of instruction

Menurut Carrol kualitas pengajaran ditentukan oleh kualitas

penyajian, penjelasandan pengaturan unsur-unsur tugas belajar. Yang

perlu diperhatikan ialah mengembangkan metode-metode mengajar

yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa secara

individual sehingga dapat menghasiklan tingkat penguasaan bahan

yang hamper sama pada semua siswa yang berbeda-beda bakatnya.

d. Kesanggupan untuk menerima pelajaran

Kesanggupan atau kemampuan menerima dan memahami

pelajaran bertalian erat dengan kemampuan untuk mengerti bahasa

lisan dan tulisan. Kemampuan untuk mengerti bahasa lisan bertalian

erat dengan prestasi guru, sedangkan kemampuan untuk mengerti

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

15

bahasa tulisan (kemampuan membaca) banyak ditentukan oleh cara

penyusunan buku teks.

e. Kesempatan waktu untuk belajar

Alokasi waktu tiap bidang studi telah ditentukan dalam

kurikulum yang tentunya telah disesuaikan dengan kebutuhan waktu

belajar siswa dan perkembangan jiwanya.24

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru,

sudah sangat dikenal secara luas namun dalam pembahasan

belajar ini masing-masing ahli memiliki pemahaman dan definisi

yang berbeda-beda walaupun secara praktis masing-masing kita

sudah sangat memahami apa yang dimaksud dengan belajar

tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari pemahaman yang

beragam tersebut, berikut akan dikemukakan berbagai definisi

belajar menurut para ahli:

Menurut R. Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses dimana sutu organisme berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman. belajar dan mengajar merupakan dua konsep

yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi

terpadu dalam suatu kegiatan dimana terjadi interaksi antara Guru

24Carrol dalam Usman, Moh. Dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi…h. 98-99

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

16

dan Siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

Adapun menurut E.R. Hilgard belajar adalah suatu

perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.Perubahan

kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan,

tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard

menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang

terjadi dalam diriseseorang melalui latihan, pembiasaan,

pengalaman dan sebagainya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu aktifitas yang dilakukan seseorang

dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu

konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang

relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam

bertindak.25 . Hal ini pun dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam

Al-qur'an surah Al-Baqarah ayat 31-32 :

25R. Gagne dalam Susanto ahmad, Teori belajar & pembelajaran di sekolahdasar (Jakarta :Kencana ).., hl.1

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

17

Terjemahnya :Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat laluberfirman Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamumamang benar orang-orang yang benar. Mereka menjawab: "Maha SuciEngkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkauajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahuilagi Maha Bijaksana”26

2. Pengertian prestasi belajar

Menurut Rosid Prestasi belajar adalah kemampuan yang di

dapat setelah mengikuti proses belajar dan hasil tersebut merupakan

tingkah laku positif di refleksikan dalam wujud nilai anak.27Sedangkan

menurut Widyaningsihtyas prestasi belajar siswa adalah hasil belajar

yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan

kegiatan pembelajaran di sekolah.28Sementara itu, Hadiwinarto

menjelaskan bahwa prestasi belajar lebih tepat di peruntuhkan kepada

hasil belajar yang mencapai hasil sangat baik atau skor sangat

tinggi.29Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat di simpulkan

bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil penilaian pendidikan tentang

perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman

dalam belajar yang ditunjukan dengan nilai tesatau angka nilai yang di

berikan oleh guru.

26 Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Tercemah.Solo : Abyan. h. 627Rosid, Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja

Siswa, dari http://e Journal.IKIP Feteran/E Journal/Indeks.PHP/Garden/Articie/Fiewl29, diUnduh 19 November 2017.IKIP Feteran Semarang.

28 Widiya Ningsihtyas, Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan BelajaraTerhadap Prestasi Belajara, Jurnal Pendidikan Fisika, Volume 1

29 Hadi Winarto, Psikologi Teori dan Pengukuran, (Bengkulu: Rahman Rahim2009)

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

18

Adapun hadits yang berkatan dengan prestasi blajar

من المؤمن صلى الله علیھ وسلم-عن أبى ھریرة قال قال رسول الله المؤمن القوى خیر وأحب إلى الله

تقل لو أنى

یطان فعلت كان كذا وكذا. ولكن وما شاء فعل فإن لو تفتح عمل الش .قل قدر الله

Artinya:Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi

wa sallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih

dicintai oleh Allah dari pada seorang mukmin yang lemah. Namun,

keduanya memiliki keistimewaan masing-masing. Berusahalah

semaksimal mungkin untuk menggapai hal-hal yang bermanfaat untukmu

Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi orang yang

lemah. Jika ada suatu musibah yang menimpamu, janganlah engkau

katakan: “seandainya aku lakukan hal lain (selain yang aku lakukan tadi),

maka aku akan begini dan begitu”. Namun katakanlah: “hal tersebut

merupakan bagian dari takdir yang Allah telah tentukan dan Allah telah

melakukan apa yang Ia kehendaki”. Ketahuilah bahwa berandai-andai itu

memberi peluang kepada syetan untuk memainkan perannya.”

(HR. Muslim no. 6945, Imam Ahmad no. 8777 dan 8815, Ibnu Majah no.79

dan 4168, Nasai no. 10457, Ibnu Hibban, Baihaqi, dan lainnya)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Pada dasarnya masing-masing siswa memiliki perbedaan

antara satu dengan yang lainya, termasuk perbedaan dalam prestasi

belajar secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu: faktor dari

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

19

diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa atau

lingkungan.Terhadap kedua faktor tersebut setiap ahli tidak sama

penjelasannya yang demikian itu dapat dipahami,karena para ahli

memiliki sudut pandang sendiri-sendiri, sehingga akan membuaikan

suatu pemikiran yang memprioriraskan suatu masalah yang berbeda.

Menurut Muhibbin syah, bahwa faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa dapat di bedakan menjadi dua macam,yaitu:

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan /kondisi

jasmani dan rohani siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa),yakni kondisi lingkungan

sekitar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)yaitu jenis upaya

belajar siswayang meliputi berbagai strategi dan metode digunakan

siswa untuk melakukan kegitan pembelajaran materi-materi

pelajaran.

Dari klasifikasian ketiga macam faktor di atas dapat di

jelaskan sebagai berikut:

1) Faktor internal meliputi 2 aspek yaitu:

a) Aspek fisiologis

Aspek fisiologis merupakan kondisi umum jasmani dan tonus

(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ

tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan

intesitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

20

b) Aspek psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran

siswa.Namun, diantara faktor-faktor rohania siswa yang pada

umumnya dipandang lebih esensial adalah sabagai berikut

tingkat kecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa,

minat siswa dan motifasi siswa.30

Berdasarkan pengamatan Dariel Goleman, sebagaimana di

kutip oleh Ngalim Purwanto menyebutkan bahwa banyak orang

yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan

intelektualnya rendah, Namun karena meraka kurang memiliki

kecerdasan emosional.31 Tidak sedikit orang yang sukses

dalam hidupnya karena memiliki kecerdasan emosional

meskipun inteligensinya pada tingkat rata-rata.Tingkat

kecerdasan atau inteligensi siswa tidak dapat di ragukan lagi,

sangat menentukan kebarhasilan belajar siswa ini bermakana

semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa

(perpaduan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan

emosional) maka semaki semakin besar peluangnya untuk

meraih sukses.

2) Faktor Eksternal siswa

30Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PTRenaja Rosdakarya, 2000), Cet, V, hal. 132-133.

31Syamsu Yusuf , Psikologi Belajar Agama, Baandung: Pustaka Bani Quarisy,2005, hal. 113

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

21

Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam,yaitu:

a) Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial yaitu: guru, para staf,administrasi,teman-

teman sekelas,tetangga dan msyarakat.

b) Faktor lingkungan nonsosial

Lingkungan nonsosial yaitu: gedung sekolah dan letaknya,

rumah termpat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan

waktu.

3) Faktor pendekatan belajar

Ngalim purwanto menyebutkan bahwa yang mempengaruhi

prestasi belajar dapat di kelompokan menjdi dua macam yaitu:

a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut

faktor individual.

b) Faktor yang ada di luar individual yang kita sebut faktor sosial

yang termasuk kedalam faktor individual antara lain faktor

kematangan /pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan

faktor keluarga/ keadaan rumah tangga, guru dan cara

mengajarnya alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar,

lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.32

Faktor pendekatan belajar ini dapat dipahami sebagai

segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam

32Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Edisi Ke-2, (Bandung: Remaja Karya,1985), hal 106

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

22

menunjang efektifitas dan efesien proses pembelajaran materi

tertentu.

4. Pendidikan Agama Islam

Menurut M. Arifin, Pendidikan diartikan sebagai latihan mental,

moral dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi

maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian)

serta menanamkan rasa tanggung jawab. Manusia yang berpredikat

muslim, maka akan benar-benar menjadi penganut yang bai, menaati

ajaran islam dan menjaga agar rahmat Allah tetap berada pada

dirinya. Ia harus memahami, menghayati dan mengamalkan

ajarannya sesuai iman dan akidah Islamia. Untuk tujuan itulah,

manusia harus dididik melalui proses pendidikan Islam.33

Zakiah Daradjat mengatakan bahwa pendidikan Agama Islam

yaitu “usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar

kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan

mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya

sebagaipandangan hidup”.34

Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam Islam

dicontohkan oleh sabda Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang

disayariatkan oleh Allah SWT dalam Q.S Al-Luqman: Ayat 13-14.

33M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis BerdasarkanPendekatan Interdisipliner Edeisi Revisi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal 7

34Zakiyah Daradjat Dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bimu Aksara, 2000),hal 86

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

23

Terjemahanya:Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu iamemberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamumempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yangbertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahunbersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,Hanya kepada-Kulah kembalimu.35

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Agama

Islam adalah bimbingan terhadap anak didik dalam upaya menumbuhkan

kepribadian yang sesuai dengan Ajaran Islam.

1. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan ialah suatu yang diharapaka tercapai setelah sesuatu

usaha atau kegiatan selesai. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda

yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu

keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh

aspek kehidupannya.36

Ada beberapa tujuan pendidikan dalam Islam yaitu:

a. Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua

kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara

lain. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur,

35 Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Tercemah.Solo : Abyan. h.41236Ibid,… hal 29

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

24

kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama.

Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada

pribadi seseorang yang sudah dididik walaupun dalam ukuran yang

kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.

b. Tujuan akhir, Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka

tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah

berakhir pula. Mati dalam keadaan berserahdiri kepada

allahsebagai muslim yang merupakan ujung dari takwa sebagai

akhir dari proses hidup jelas berisi kegiatan pendidikan. Inilah akhir

dari proses pendidikan itu yang dapat dianggap sebagai tujuan

akhirnya. Insan kamil yang mati akan menghadap tuhannya

merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam.

c. Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak

didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan

dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Pada tujuan sementara

bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun

dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok

sudah keliahatan pada pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam

seolah-olah merupakan suatu lingkaran yang pada tingkat paling

rendah mungkin merupakan suatu lingkaran kecil. Semakin tinggi

tingkatan pendidikannya, lingkaran tersebut semakin besar. Karena

itu setiap lembaga pendidikan Islam hrus dapat merumuskan tujuan

sesuai dengan tingkatan jenis pendidikannya. Ini berarti bahwa

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

25

tujuan pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah berbeda

dengan tujuan di Madrasah Aliyah. Meskipun demikian, polanya

sama yaitu takwa, dibentuknya sama yaitu insan kamil. Yang

bebeda hanya bobot dan mutunya saja.

d. Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai denagn

sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan

pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan

diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan

operasional. Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari

anak didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu,

merupakan sebagai kemampuan dan keterampilan insan kamil

dalam ukuran anak yang menuju pada insan kamil yang semakin

sempurnah.37

37Ibid,… hal. 30-33

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif

yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan fenomena

sosial atau suatu peristiwa. Pengertian deskriptif kualitatif merupakan

penulisan lapangan yaitu penelitian yang yang pengumpulan datanya

yang dilakukan di lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga-

lembaga, organisasi kemasyarakatan,dan lembaga pemerintahan.38

Dengan penelitian kualitatif ini penulis mengumpulkan data-data terkait

tentang Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs

Negeri Ende NTT.

Alasan memilih penelitian deskriptif kualitatif karena metode ini

digunakansecara luas dan dapat meliputi banyak, segi di banding

dengan metode-metode penelitian yang lain, metode ini banyak

memberikan konstribusi terhadap ilmu pengetahuan melalui pemberian

informasi keadaan makhir, dan dapat membantu kita dalam

mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan

percobaan. Selanjutnya metode ini dapat digunakan untuk

38Lexy J, Moleong, Metode penulisan kualitatif , (Bandung PT. RemajaRosdakarya,2001),hal.17

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

27

menghasilkan suatu keadaan yang mungkin terdapat dalam suatu

tertentu.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini di MTs Negeri Ende NTT yang berjumlah

34 siswa dan 1 guru pendidikan agama Islam.Alasan penelitian

mengambil lokasi ini karena merupakan kampung halaman penelitian,

dan juga untuk memudahkan penulis dalam memperoleh data dan

serta biasa membantu dalam menghemat biaya.Objek penelitian ini

siswa kelas VIII A yang berjumlah 31 siswa

C. Fokus dan deskripsi fokus penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah :

1. Penerapan Model pembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende Kelas

VIII A 34 Siswa dan 1 Orang Guru

2. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islamdi MTs Negeri Ende Kelas

VIII A, 34 Siswa dan 1 Orang Guru

Adapun yang menjadi deskripsi fokus penelitian

1. Model Pembelajaran Tuntas adalah Merupakan model yang sudah

dijadikan salah satu pembaharuan dalam pendidikan di Indonesia

sejak di berlakukannya kurikulum tahun 1995 dan pada saat

perintisan pembelajaran dengan menggunakan sistem

modul.pembelajaran tuntas pada dasarnya merupakan suatu model

pembelajaran yang difokuskan pada penguasaan siswa terhadap

terhadap bahan pembelajaran yang dipelajari.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

28

2. Prestasi Belajar PAI menurut bahasa adalah mengajar atau

mendidik sedangkan menurut istilah adalah pengajaran telah

digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam

menurut para ahli menerjemahkan kata al-ta’lim dengan pengajaran

dan al-ta;lim itu sendiri lebih mengarah pada aspek kongnitif

D. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana asal penelitian itu di

peroleh apabila penelitian misanya menggunakan koesioner atau

wawancara dalam menggumpulkan datanya, maka sumber data

tersebut disebut responden yaitu orang yang merespon dan menjawab

pertannyaan baik tertulis maupun lisan.Berdasarkan sumber data di

bagi menjadi:

1. Data primer

Data yang di peroleh dari responden melalui koesoner, kelompok

fokus, dan panel atau data hasil wawancara penelitian dengan

narasumber.data yang diperoleh dari data primer ini harus di olah

lagi,sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpulan data.

2. Data skunder

Data yang di dapat dari catatan,buku, majalah, berupa laporan

keuangan publik perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-

buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Data yang di

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

29

peroleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi, sumber data

yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data.39

E. Instrument Penelitian

Instrument penelitian merupakan suatu alat yang di gunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi, wawancara dan dokumentasi.Oleh karena itu, penelitian ini

dibantu dengan alat perekam, kamera dan alat tulis. digunakan

penelitian sebagai pendukung dan mempermudah terlaksananya

penelitian.40Pedoman observasi akan membantu peneliti memperoleh

data kegiatan yang dilakukan dan fakta-fakta yang terjadi saat

pembelajaran PAI di kelas VIII (delapan).

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapat data yang cukup dan jelas sesuai dengan

permasalahan dalam penelitian, peneliti menggunakan metode:

1. Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka

mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil

perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari

adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau suatu studi

yang sengaja dan sistematis tentang keadaan sosial atau keadaan

psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.

39 V.Wiratna Sujarweni, metode penelitian (Yogyakarta 2014),hl. 73-7440Sugiyono, metode penulisan pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif dan

R&D,(Bandung :CV Alfabeta,2009) hl. 148

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

30

2. Wawancara

Wawancara adalah merupakan proses interaksi antara responden

dengan pewawancara untuk mendapatkan informasi atau

keterangan dengan cara langsung bertatap muka dan bercakap-

cakap secara lisan dengan cara mengajukan pertanyaan yang

berhubungan dengan data informasi yang diperlukan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan

atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama.

Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa dokumentasi adalah

teknik pengumpulan data dengan cara hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, agenda dan sebagainya.

G. Teknik Analisa Data

Penelitian ini adalah penelitian deskriftif dengan lebih banyak

bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi data yang

akan diperoleh akan dianalisis secarah kualitatif serta diuraikan dalam

bentuk deskriftif.setelah data diperoleh melalui beberapa metode

selanjutnya dilakukan tahapan menyeleksi dan mrenyusun data

tersebut. Agar data mempunyai arti maka data tersebut diolah dan

dianalisis.Adapun analisis digunakan dalam penelitian ini adalah data

deskriftit kualitatif yaitu menggambarkan dan menjelaskan data-data

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

31

yang telah diperoleh selama melakukan penelitian.adapun langkah-

langkah yang diambil dalam analisis data ialah sebagai berikut:41

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlah cukup banyak untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan

makin lama peneliti ke lapangan maka jumlah data akan semakin

banyak komleks dan rumit untuk itu perlu dilakukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data adalah merangkum, memili

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

teman dan polanya dan membuang yang tidak perlu dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan jawaban yang

lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.42

2. Penyajian data

Setelah data direduksi maka langka selanjutnya adalah penyajian

data (disply data).dengan adanya penyajian data maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

kerja, dan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.43

3. Penarikan kesimpulan

Setelah datadisajikan langkah selanjutnya adalah penarikan

kesimpulan dan verikasi. Kesimpulan awal bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ada ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

41Ibid, hl.247-25242Ibid., h. 33843Ibid., h. 341

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

32

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, namun apa

bila kesimpulan di kemukakan pada tahap awal didukung oleh

bukti-bukti yang falid dan konsisten saat peneliti kembali

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Pengesahaan

keabsaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan cara membandingkan

informasi diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data

yang abash. 36 dalam hal ini penulis memakai dua langkah yaitu

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara dan membandingkan keadaan perspektif

seseorangdengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.

Hal ini mempertimbangkan bahwa kedua langkah tersebut lebih

praktif dan bersifat obyektif.

BAB IV

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

33

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi lokasi penelitian

Untuk memperjelas dan mempermudahtentang lokasi penelitian,

berikut penelitian memaparkan bagian-bagian yang berhubungan dengan

latar belakang objek penelitian sebagai berikut :

1. Profil MTs Negeri Ende

a. Identitas Sekolah

1). Nama sekolah : MTs Negeri Ende

2). No. Statistik Madrasah : 121153080001

3). Akreditasi Madrasah : B ( Baik )

4). Alamat Lengkap Madrasah: Jl. Melati kel. Mautapaga, kec, EndeTimur kab, Ende Provinsi NusaTenggara Timur No.Telp. (0381)21745 ,Email: [email protected]

5). NPWP Madrasah : 00.009.758.4-923-000

b. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah

Awal terbentuknya Madrasah ini adalah pada tahun 1960 dimana

nama Madrasah ini adalah sekolah pendidikan Guru Agama Negeri

Ende, yang terletak di Jl. Perwira, kampung Onewitu, Desa pancasila

dengan jenjang kelas yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3 sampai kelas 6.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1977 Sekolah Pendidikan

Guru Agama ini dibagi menjadi dua yaitu tingkat SMA dan tingkat SMP.

Pada tingkat SMA adalah pendidikan Guru Agama ( PGA), sedangkan

pada tingkat SMP adalah MTs AIN. 33

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

34

Pada bulan juni Tahun 1979 – 1980, MTs AIN sudah memiliki

ruang kelas sendiri yang belum permanen, berlokasi disebidang tanah

milik Arifin Mando M.H Raundhara walaupun status kepemilikan tanah

adalah sewa atau kontrak. Selain itu nama MTs AIN diganti menjadi

MTs. Negeri Ende dengan kepala Madrasahnya adalah Bapak

Muhamad Kema.

Dengan kerja keras dan doa dari segenap warga MTs Negeri

Ende, maka pada Tahun 1983 MTs Negeri Ende sudah memiliki

gedung permanen. Dan selanjutnya pada Tahun 1984, MTs Negeri

Ende di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia

(dulured) memilki bangunan sendiri di atas sebidang tanah milik

Departemen Agama Republik Indonesia dengan Kepala Madrasahnya

Marsjad R,M,I dan Bapak Umar Musa sebagai kepala urusan tata

usaha MTs Negeri Ende.

Pada tahun 2003 sampai dengan Tahun 2012, kepala MTs

Negeri Ende adalah Bapak Drs. Abbas Siman dan kepala urusan tata

usaha MTs Negeri Ende adalah Bapak Sukarim A. Hamid sampai

dengan tanggal 25 januari 2010. Kemudian kepala urusan tata usaha

diganti oleh Ibu Hj, Mu’minah Maine sampai dengan Tahun 2012.

Pada Tahun 2012 Kepala MTs Negeri Ende dijabat Oleh ibu Dra,

Hj, Hadisyafani Mapawa sampai Tahun 2015, dan kepala tata

usahanya adalah Ibu Dra, Siti Sejati Pua Geno ( tahun 2013 ).

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

35

Pada Tanggal 05 Februari 2015, Kepala MTs Negeri Ende

dijabat Oleh Ibu Nurbaya Djae, S.Pd dan Kepala urusan tata usaha

adalah Ibu Dra. Siti Sejati Pua Geno sampai dengan sekarang.

2. Identitas Kepala Sekolah

a. Nama dan Gelar : Nurbaya Djae, S,Pd

b. Alamat : Kokos Raya

c. No. Tlp/hp : 081 339 759 600

3. Visi dan Misi MTs Negeri Ende

a. Visi

“Mewujudkan MTs Negeri Ende yang unggul dalam IPTEK dan

IMTAQ serta berakhlakul karimah”

b. Misi

Berdasar visi diatas maka dapat dijabarkan dalam misi

Madrasah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara

efektif dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang

bermutu sesui dengan potensi peserta didik

b. Mebentuk warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlak

mulia dan berbudi pekerti luhur dengan mengembangkan sikap

dan perilaku religius baik didalam madrasah maupun diluar

madrasah

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

36

c. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu,

bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin,jujur,

kerja keras, kreatif dan inovatif

d. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan

peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik

e. Menciptakan susana pembelajaran yang menantang,

menyenangkan, komunikstif, tampa takut salah, dan demokratid

f. Mengumpayakan pemanfaatan waktu belajar sumber daya

manusia dan sarana prasarana agar memberikan hasil yang

terbaik bagi perkembangan peserta didik

g. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang

profesional dan berkompeten

h. Meningkatkan sinergisitas antar komponen madrasah.

4. Tujuan Madrasah

Mengacu pada visi dan misi madrasah, tujuan madrasah dalam

mengembangkan pendidikan ini adalah :

a. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien dan

hasil lulusan yang bermutu

b. Terpenuhinya perangkat pembrelajaran untuk semua mata

pelajaran dengan mempertimbangkan pengembanggan nilai

religius dan budi pekerti luhur

c. Terwujudnya budaya gemar membaca, kerjasama, saling

menghardai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif dan inovatif

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

37

d. Terwujudnya peningkatan perstasi dibidang akademik dan non

akademik

e. Terwujudnya suasana pembelajaran yang menantang,

menyenangkan, komunikatif, tanmpa takut salah, dan demokratis

f. Terwujudnya efisensi waktu belajar optimalisasi penggunanan

sumber belajar dilingkungan untuk menghasilkan karya dan

prestasi yang maksimal

g. Terwujudnya kualitas pendidk dan tenaga kependidikan yang

profesional dan kompeten dibidangnya

h. Terwujudnya lingkungan sekolah yang memiliki kepedulian sosial,

lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan,

serta hidup demokratis

i. Terciptanya sinergisitas antar komponen madrasah

5. Nilai

1) Iman dan takwa

2) Etos kerja

3) Mandiri

4) Semangat berprestasi

5) Profesional

6) Kebersamaan

7) Keterbukaan

8) Musyawarah

9) Kekeluargaan

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

38

10) Demokratis

11) Kejujuran

12) Kearifan dan kebijaksanaan

6. Keadaan fisik sekolah

a. Sarana dan prasarana

1. Kepemilikan Tanah : Pribadi

2. status tanah : Bersertifikat

3. Luas Tanah : 7327 m

4. Luas bangunan : 6820 m

Tabel 4.1

Keadaan fisik sekolah MTs Negeri Ende

NoJenisprasarana

JumlahRuang

JumlahRuangKondisiBaik

JumlahRuangKondisiRusak

Kategori kerusakanRusakRingan

Rusaksedang

RusakBerat

1. Ruang kelas 25 25 - - - -2. Perpustakaan 1 1 - - - -3. R. Lab IPA 1 - 1 1 - -4. R. Lab Biologi - - - - - -5. R. Lab Fisika - - - - - -6. R. Lab kimia - - - - - -7. R. Lab

komputer1 - 1 - - 1

8. R. Lab Bahasa 1 1 - - -9. R. Pimpinan 1 1 - - - -10. R. Guru 1 1 - - -11. R. Tata

uasaha1 1 - - - -

12. R. Konseling 1 1 - - 113. Tempat

beribadah1 1 - - - -

14. R. UKS 1 1 - - - -

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

39

15. Toilet Guru 3 3 - - - -16. Toilet siswa 7 7 - - -17. Gudang 1 1 - - - -18. R. sirkulasi - - - - - -19. Tempat

olahraga- - - - - -

20. R. Organisasikesiswaan

- - - - - -

21. Kantin 1 1 - - - -Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)

Tabel 4.2

Struktur Organisasi MTs Negeri Ende berdasarkan jabatan, status

kepegawaian dan kualifikasi pendidikan

NoJenis jabatan

ketenanganPNS NON

PNSKualifikasi pendidikan

Lk Pr

Lk Pr

SLP SLA D3 S1 S2

1. Kepala Madrasah - 1 - - - - - 1 -2. Kepala urusan

Tata usaha- 1 - - - - - 1 -

3. Wakilkep.Madrasah1.wakamadkurikulum2.wakamadkesiswaan3.wakamad saranadan prasarana4.wakamadHumas

1

1

1

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

1

1

-

-

-

4. Bendahara 1 - - - - - 1 -5. Kepala unit

Madrasah1.ka. unitpengelola Lab. IPA2.ka. unitpengelola Lab.Komputer3.ka. unitpengelola Lab.Bahasa

1

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

1

1

-

-

-

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

40

4.ka. unitpengelolaperpustakaan danTVE

1 - - - - - - 1 -

6. OperatorMadrasah1.Operatorkeuangan2.Operator dataemis

1

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

1

-

-

1

-

-

7. Pembantuwakamad1.Pemb. wakamadkurikulum2.Pemb. wakamadkesiswaan3.Pemb. wakamadsarana danprasarana4.Pemb. wakamadHumas

-

1

-

-

1

1

-

-

1

-

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2

-

-

2

-

1

1

-

-

-

-

8. Pemb.ka. unitperpustakaan

- - - 1 - - - 1 -

9. Koordinator1.BP/BK2.Mata PelajaranAgama3.Mata PelajaranUmum4.Lomba MataPelajaran5.Pramuka6.Pemb.karyailmiah7.Sanggar Seni8.PembinaOlahraga

--

-

-

1-

1-

11

1

1

--

--

--

-

-

--

-1

--

-

-

-1

--

--

-

-

--

--

--

-

-

--

--

--

-

-

--

--

11

1

1

11

11

--

-

-

--

--

- 1 - - - -Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)

Tabel 4.3

Jumlah kepala sekolah, wakil kepala, pendidik dan tenagakependidikan MTs Negeri Ende

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

41

NoUraian PNS NON PNS

Lk Pr Lk Pr1. Jumlah kepala madrasah - 1 - -2. Jumlah wakil kepala madrasah 3 1 - -3. Jumlah pendidik 6 18 13 94. Jumlah pendidik sudah sertifikasi 8 18 1 15. Jumlah tenaga kependidikan 3 2 7 4

Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)

Tabel 4.4

. Nama-Nama Guru PNS MTs Negeri Ende

No Nama-Nama Guru NIP / Golongan L/P Guru MataPelajaran

1 2 3 4 51. Nurbaya Djae,S,Pd 19640412 199803 2

001 / IV/AP IPS

2. Dra. Tati Maria Fatimah 19620525 199403 200 / IV/A

P BK/BP

3. Dra. H. Abdul Rasid 19671231 199503 2001 / IV/A

L Qur’anHadits

4. Dra. Saadiah 19620921 199703 2001 /IV/A

P BK/BP

5. Ibrahim Madus,S.Pd 19621212 199403 1002/IV/A

L IPA

6. Sahrif Nandus,S.Pd 19651231 199493 1002 /IV/A

L IPA

7. Bala Elias,S.Pd 19650515 199403 1001 /IV/A

L IPA

8. Nurwahyuni Azhar,S.Ag 19680109 199703 2001 /IV/A

P AqidahAkhlak

9. Dra. Siti Jarni 19641231 199703 2001 /IV/A

P Bhs. Arab+AqidaAkhlak

10. Nuling Abubekar,S,Ag 19670901 199803 2001 /IV/A

P Bhs.Arab

11. Siti Nur Sofiah,S.Pd 19651128 199503 2001 /IV/A

P Matematika

12. Mohammad Din,S.Pd 19611231 199403 1002 /IV/A

L Bhs. Inggris

13. Syaihu Pua Geno,M.Pd 19601231 198703 1035/IV/A

L Bhs. Inggris

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

42

14. Siti Nur’ainiYusuf,S.Pd 19651023 199803 2001 /IV/A

P Bhs.Indonesia

15. Idris Embu BandaRoja,S.Pd

19721213 200501002 /III/C

L BK/BP

16. Siti Nur,S.Pd 19750303 200501 2004 /III/C

P IPS

17. AminahAbdurahman,S.Pd

19791014 200501 2003 /III/C

P Bhs. Inggris

18. Nurdianung,S.Pd 19780924 200501 2004 /III/C

P Matematika

19. Juhra,S.Pd 19781216 200604 2009 /III/C

P IPS

20. Siti Hafsah,S.Ag 19750607 200604 2007 /III/B

P SKI

21. Raudah Hasan,S.Pd 19710521 200604 2017 /III/C

P Bhs.Indonesia

22. Jainab Ahmad,S.Pd 199770317 2006042 009 /III/C

P IPS

23. RahmawatyPurnamasari,S.Pd

19801114 200901 2004 /III/C

P Bhs.Indonesia

24. Akbar Riwu,A.Md 19681231 199903 1010 /III/B

L Bhs. Inggris

25. Mukmin Daeng,S.Pd 19790119 201101 2003 /III/B

P Matematika

26. Esti Aryanti Juli,S.Pd 19801231 201409 2002 /III/A

P Bhs.Indonesia

27. Ummi Kalsum,S.Pd 19770707 201409 2005 /III/A

P Matematika

28. Nurdin Nggobe,SPd 19711002 200502 1001 /III/D

L IPA

29. Astri Janabo,S.Pd 19800428 201411 2001 /III/A

P Matematika

Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)

Tabel 4.5

Nama-Nama Guru Tidak Tetap (GTT) MTs Negeri Ende

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

43

No Nama –Nama Guru NIP L/P Guru Mata Pelajaran1 2 3 4 5

1. Mohammad,S.Pd - L Bhs.Indonesia2. Rahma Anarena,SE - P IPS3. Ishak Umar,S.Pd.I - L Qur’an Hadits4. Maskur Husen,S.Pd - L Penjaskes5. Nurkasrim

Abubekar,S.Kom- L TIK+Prakarya Ket.Kom

6. Awaludin Mahmud,S.Pd - L Bhs. Arab7. Anwar Hamid H.A

Rena,S.Pd- L PKN

8. Indara Gunawan,S.Pd - L Penjaskes9. Nursamsiah,S.Pd - P Mulok+Bhs. Inggris10. Purnama Daima

Sari,S.Pd- P Matematika+Kesenian

11. Abubekar Abdulah,S.Pd.I - L SKI+Akidah Akhlak12 Abubekar Djelil,S.Pd - L IPA13 Muhammad Ridwan S,Pd - L Al-Quran Hadits14. Abdul Aziz,S.Pd - L PKN15. Hamni Lanci,S.Pd. - P Bhs. Inggris16. Rindra Dwi Pratiwi,S.Psi - P BP/BK17. Anita Kusumawati,S.Pd - P Mulok+Bhs. Inggris18. Irman Ibrahim,S.Pd.I - L Fiqih19. Zulhimansyah,S.Pd - L Kesenian20. Abdul Haris,S.Pd.I - L Fiqih+Akidah Akhlak21. Adluwaty RohimiSalamah - P IPA22. Yaya,S.Sos - P PKN23. Chandra Raifudin,S.Pd - L Penjaskes24. Siti Maryam Sriwati

Djafar,S.Pd- P Bhs.Indonesia

Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)

Tabel 4.6

Nama-Nama Pegawai PNS dan PTT MTs Negeri Ende

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

44

No Nama-Nama Guru NIP L/PJabatan

1 2 3 45

1. Dra. Siti Sejati PuaGeno

19650713 1995032 002

P Kepala TataUsaha

2. Usman Hamid 19591231 1997031 002

L StaffAdministrasiUmum

3. Ahmad Buang 19860915 2014111 003

L OperatorKeuangan

4. Kasmir Idris Dhiki 19791229 2014111001

L Pemb.WakamadKesiswaan

5. Nurbani Daud 19840414 2014112 003

P StafPerpustakaan

6. Ismail B.Atanuhang,S.I.P

- L PembantuWakamadKurikulum

7. Astrid SeptianiAlmuhdar

- P OperatorData Emis

8. Nursamsiah,S.I.P - P Pemb.ka.UnitPerpustakaan

9. Nursalhifan Harun,A,MdKEP

- P Staff UKS

10. Murni yanti - P Staf AdminUmum

11. Massum A. Lewa - L Satpam12. Mohammad

Syahril,S.Pd- L Satpam

13. Samsul Bahri - L CleaningService

14. Jumadin - L CleaningService

15. Ramadan M. Saleh - L PenjagaMadrasah

16. Muthalib Gende,S.Pd - L PenjagaMadrasah

Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018

Tabel 4.7

Jumlah peserta didik 2017/2018

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

45

TahunAjaran

JumlahsiswaKelas 1

JumlahsiswaKelas 2

JumlahsiswaKelas 3

Jumlah(kelas 1+2+3)

2013/2014 211 230 305 746

2015/2016 279 216 223 718

2017/2018 275 265 200 740

Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)

B. Pelaksanaan Model Pembelajaran Tuntas Di MTs Negeri Ende NTT

Peneliti telah mengamati dalam Pelaksanaan model pembelajaran

Tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende bahwa belajar

pendidikan PAI yang dilakukan terdiri dari 5 tahap kegiatanyaitu :

1. Sebelum pelajaran pertama berlangsung diawali dengan kegiatan

pembiasaan (membaca Al-Qur’an) yang dibimbing oleh wali kelas

2. Guru harusmempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, terdiri

dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, metode dan langkah-langkah pembelajaran.

3. GuruMemberikan apersepsi kepada peserta didik yaitu menjelaskan

tujuan pembelajaran yang diharapkan, materi ajar, serta

standarketuntasan minimum.

4. Adapun yang dilakukan guru PAI dalam kegiatan inti yaitu :

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

46

a. Bagi peserta didik yang belum fasih membaca Al-Qur’an guru akan

membimbing agar peserta didik membaca Al-Qur’an dengan benar dan

fasih

b. Guru Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

c. Guru akanMemberikanpertanyaan, untuk melihat tingkat penguasaan

materi Pendidkan Agama Islam yangdipahami oleh siswa.

d. Bagi peserta didik yang belum tuntas guru akan mengadakan

remedial dan perhatian khusus sehingga kedepannya bisa memperoleh

nilai ketuntasan atau KKM

e. Sedangkan peserta didik yang telah tuntas atau telah mencukupi

KKM akan melakukan pengayaan

5. Adapun kegiatan penutup yang dilakukan guru PAI yaitu:

a. Guru memandu untuk pengambilan kesimpulan

b. Guru akan memberikan tugas perindividu kepada peserta didik

c. Guru memberikan pengembangan konsep

d. Guru akanMembimbing peserta didik membuat rangkuman hasil

pembelajaran

Menurut peneliti bahwa 5 tahap kegiatan di atas yang diterapkan

oleh guru PAI adalah supaya memudahkan seorang guru untuk

mengetahui kemampuan peserta didik.

Sesuai apa yang dikemukakan bapak Muhammad Ridwan S.Pd

Guru Mapel PAI menyatakan bahwa:

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

47

’’Saya sudah menerapkan pendekatan individu dalam prosesbelajar mengajar terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islambagi peserta didik yang belum tuntas dan sudah sempurna sertamudah dilakukan karena saya telah Menyiapkan langkah-langkahkegiatan pembelajaran sebelum melakukan proses belajarmengajar sehingga bagi peserta didik yang belum tuntas bisamemperoleh nilai ketuntasan atau KKM pendekatan individual inicocok diterapkan khususnya mata pelajaran Pendidikan AgamaIslam”44

Wawancara di atas dapat diketahui bahwa pendekatan individual

sangat mudah digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

karena guru mudah mendekati peserta didik yang kurang aktif.Selanjutnya

bpak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI mengatakan bahwa :

“Dalam proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yangtenang dan dapat membuat peserta didik menyukai pelajaran yangdisampaikan dalam proses belajar tidak hanya menggunakan satumetode pembelajaran saja tetapi banyak metode yang dilakukandan kemudian untuk penerapan model pembelajaran tuntas harusdisesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa danguru juga sering menggunakan media pembelajaran agar parapeserta didik lebih mudah menangkap dan memahami yangdisampaikan guru’’45

Dari hasil wawancara di atas bahwa sebelum memasuk ruangan guru

harus memiliki berbagai macam metode. Jika proses belajar belajar

dengan menyenangkan maka motivasi belajar siswa akan meningkat.

Kelas jadi lebih interaktif karena keaktifan siswa.

44wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

45wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku Guru PendidkanAgama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

48

C. Faktor Pendukung Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam Di MTs Negeri Ende NTT

Adapun faktor-faktor pendukung dalam penerapan model

pembelajar tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT yaitu :

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan motivasi idealis yang membantu peserta

didik dalam belajar.peserta didik yang memiliki motif internal akan lebih

kuat dalam proses belajarnya dan tidak mudah terpengaruh oleh

lingkungan sekitarnya.Hal ini sesuai dengan wawancara bapak

Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :

“Peserta didik yang aktif dan sadar akan menguasai suatupengetahuan atau keterampilan maka peserta didik akan berusahauntuk mempelajarinya karena faktor internal ini tumbuh dari pesertadidik itu sendiri’’46

Adapun faktor pendukung keberhasilan dalam belajar yang datang dari diri

siswa atau subjek belajar diantaranya

1. Motivasi

Motivasi adalah keinginan dan dorongan untuk belajar motivasi

meliputi dua hal yakni subyek belajar mengetahui apa yang akan

dipelajarinya dan memahami mengapa hal tersebut untuk dipelajari.

Motivasi ini juga dapat sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar

46wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

49

Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru

Mapel PAI menyatakan bahwa :

“Dengan adanya motivasi atau dorongan yang timbul dalam diriseseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatutindakan dengan tujuan tertentu dan usaha yang menyebabkanseseorang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena inginmencapai tujuan yang dikehendaki”47

2. Kosentrasi

Kosentrasi maksutnya sebagai pemusatan kekuatan perhatian

pada suatu belajar. Motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya

proses pemusatan perhatian di dalam kosentrasi ini keterlibatan mental

secara detail sangat diperlukan sehingga tidak perhatian sekedarnya. Hal

ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru

Mapel PAI menyatakan bahwa :

“Kemampuan untuk memuaskan perhatian secara penuh padapersoalan yang sedang dihadapi kosentrasi memungkinkan individuuntuk terhindar dari pikiran-pikiran yang menganggu ketikaberusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi danfokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baikdalam setiap pelaksanaan pembelajaran dan dapat memahamisetiap materi pelajaran yang telah diberikan”48

3. Pemahaman

Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran

karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan

filasofinya maksut dan implikasi sehingga menyebabkan subyek belajar

dapat memahami suatu situasi memahami tujuan akhir dari setiap belajar.

47 wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku Guru PendidkanAgama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

48 wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku Guru PendidkanAgama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

50

Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru

Mapel PAI menyatakan bahwa :

“Tingkat kemampuan seorang siswa yang mampu memahami artiatau konsep pembelajaran serta fakta yang dketahui tidak hanyasecara verbalitas, tetapi memahami dari masalah atau fakta yangditannyakan dan siswa akan memahami atau mengerti apa yangdiajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dandapat memnfaatkan isi dari pelajaran tanpa meghubungkan denganhal-hal yang lain”49

Sebagaimana yang peneliti amati bahwa dengan adanya Faktor

Pendukung Penerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

di MTs Negeri Ende NTT ini membuat siswa akan semakin aktif dalam

melakukan proses pembelajaran.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri

peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan

masyarakat. Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan

S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :

“Dengan keadaan keluarga yang tidak sesuai bisa berpengaruhterhadap hasil belajar peserta didik dan kurangnya perhatiankhusus terhadap anaknya dengan begitu anak akan cenderung danberpengaruh dalam hasil belajar peserta didik dan dengan begituguru akan memberikan motivasi / dorongan agar minat belajar anakakan semakin bertambah dan berhasil dalam melalui prosespembelajaran’’50

49 wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

50wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

51

D. Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs

Negeri Ende

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

peserta didik baik yang menyangkut aspek kognitif,afektif dan pskimotor

sebagai dari hasil kegiatan belajar dan dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

khusunya mata pelajaran Pendidkan Agama Islam yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh oleh siswa dari hasil tes mengenai materi pelajaran

Pendidkan Agama Islam.Hal ini sesuai dengan wawancara bapak

Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :

‘’Dengan hasil belajar peserta didik guru dapat mengetahuikemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatanbelajar mengajar dan belajar itu sendiri merupakan suatu prosesdari seorang peserta didik yang berusaha untuk memperoleh suatubentuk perubahan perilaku yang relatif menetap dan gurumenetapkan tujuan belajar agar peserta didik berhasil mencapainilai ketuntasan’’51

Selanjutnya bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI mengatakan

bahwa :

’’Untuk mengetahui kemampuan peserta didik apakah hasil belajaryang dicapai peserta didik telah tuntas dan tidak tuntas makasesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melaluievaluasi karena evaluasi itu sendiri merupakan proses penggunaaninformasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif pesertadidik yang telah memenuhi kebutuhan peserta didik bahkan

51wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S ,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

52

evaluasi ini dapat dijadikan cara untuk mengukur tingkat ketuntasanpeserta didik khususnya mata pelajaran Pendidkan Agama Islam’’52

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penerapan dan penuturan secara lisan

oleh guru dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk

memperjelaskan materi yang diajarkan kepada peserta didik dengan

suasana yang tenang dan tidak gaduh karena kosentrasi peserta didik

tertuju dan terpusat pada guru yang sedang memberikan materi

khususnya mata pelajaran Pendidkan Agama Islam secara lisan

penggunaan metode ceramah juga bertujuan untuk melatih dan mengukur

kemampuan peserta didik akan terlihat ketika dievaluasi.guru juga dapat

meminta peserta didik untuk menuliskan kembali beberapa hal yang

sudah disampaikan di awal pelajaran dan menyelesaikan tugas dalam

bentuk pertannyan dimana jawaban yang dibutuhkan ada didalam materi

yang sudah dijelaskan dan diuraikan secara lisan oleh guru. Hal ini sesuai

dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI

menyatakan bahwa :

‘’Dengan menggunakan metode ceramah ini peserta akan seriusuntuk menyimak materi pelajaran khusunya Pendidikan AgamaIslam karena semua peserta didik akan melakukan aktivitas yangsama sehingga guru dapat mengawasi peserta didik sekaliguskomprensif dan metode ceramah ini juga dapat melatih pesertadidik menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga

52wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

53

mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi materi pelajarandengan cepat dan tepat’’53

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Fitriyanti, siswi kelas VIII.

sebagai berikut :

’’Iya saya suka dengan menggunakan metode ceramah ini sayabisa fokus dan dapat menyimak materi dengan baik dan metode inijuga dapat membantu saya mengetahui kemampuan saya sendiridalam menerima mata pelajaran Pendidkan Agama Islam’’ 54

2.Metode Diskusi

Metode diskusi adalah bertujuan untuk tukar menukar gagasan,

pemikiran diantara peserta didik yang lainnya sehingga mencapai

kesepakatan pokok pikiran untuk mencapai kesepakatan tersebut peserta

didik dapat mengadu argumentasi untuk meyakinkan peserta didik yang

lainya. .Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd

Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :

‘’Metode inidigunakan karena dapat mengembngkan kemampuansiswa dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah sertamelatih peserta didik untuk mengeluarkan pendapat secara lisandan guru juga benar-benar mampu mengorganisasikan pesertadidik sehingga diskusi berjalan seperti yang diharapakan’’55

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Alfian, siswi kelas VIII.

sebagai berikut

53wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

54Wawancara dengan Fitriyanti siswi kelas VIII MTs Negeri Ende NTT Rabu18 Juli 2018

55wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

54

’’Metode ini membut saya tidak aktif sebelumnya menjadi aktifbersama teman-teman dan membantu pola pikir saya’’56

3. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya Jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan

pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh

peserta didik atau pertannyaan peserta didik yang harus dijawab oleh guru

baik sacara lisan maupun tertulis.Hal ini sesuai dengan wawancara bapak

Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :

‘’Tujuan menggunakan metode ini agar peserta didik lebihbermotivasi untuk belajar selama proses pembelajaran berlangsungsehingga baik guru maupun peserta didik sama-sama aktif dalamproses pembelajaran’’57

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Fitriyani siswi kelas VIII.

sebagai berikut :

’’Ya,Selama guru selalu menggunakan metode-metde yangberfariasi kami bisa dapat aktif dalam kelas dan dengan begitu kamimerasa puas dengan hasil yang kami pelajari kususnya matapelajaran pendidikan agama islam’’58

Sebagaimana yang peneliti amati bahwa Penerapan Model

Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan

Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Ende NTT telah Tuntas di

lakukan kepada peserta didik antara lain: peserta didik mampu

56Wawancara dengan Alfian kelas VIII MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli2018

57wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

58Wawancara dengan Fitriyant isiswi kelas VIII MTs Negeri Ende NTT Rabu18 Juli 2018

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

55

memberikan pertanyaan atau memberikan jawaban setelah guru

menerangkan atau menjelaskan setiap materi yang dipelajari di dalam

kelas, dan selain itu peserta didik juga mampu memberikan sebuah

contoh/gambaran ketika guru menerangkan dalam setiap materi yang

dipelajari. Dan peserta didik yang tidak terlalu aktif di dalam kelas dengan

kata lain peserta didik yang penguasaan materinya kurang sebelumnya,

setelah guru melakukan evaluasi kembali kepada peserta didik tersebut

dari hasil pendekatan yang dilakukannya, peserta didik tersebut bisa aktif

di dalam kelas dan memahami materi yang diajarakan gurunya. setelah

guru menggunakan berbagai macam metode peserta didik yang tingkat

pemahaman materinya kurang mereka mampu menjawab setiap

pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.Hal ini sesuai dengan wawancara

bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :

‘’Dalam proses pembelajaran PAI sangat penting karena denganadanya mata pelajaran pendidkan agama islam peserta didik bisamengetahui tentan-tentang islam dan sejarahnya dan disini jugaguru dan peserta didik akan saling beromunikasi dengan aktif dansaya juga melakukan pendekatan karena memang pendekatan inimemiliki banyak kelebihan ketika guru melaksanaan pendekatan.kelebihan itu ketika menggunakan pendekatan individual padapembelajaran PAI yaitu: Menumbuhkan hubungan pribadi yangmenyenangkan guru dan peserta didik, dan Memberi kesempatanbagi peserta didik yang belum pandai untuk melatih dirinya. Dandisisi lain juga saya melakukan pendekatan individual ini didukungoleh penerapan metode-metode pembelajaran yang efektif danpeningkatan mutu Pendidikan Agama islam pada MTs Negeri Endememperoleh hasil belajar yang maksimal dengan berbagai upaya

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

56

sehingga mencapai hasil yang baik pada mata pelajaranPendidikan Agama Islam.’’59

Hasil di atas peneliti dapat disimpulkan bahwa efektifitas pendekatan

individual di MTs Negeri Ende sudah efektif dilakukan oleh guru kepada

siswa dilihat dari hasil evaluasi tersebut dan menggunakan berbagai

macam metode-metode sehingga memperoleh hasil belajar yang baik,

maksimal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pendekatan

individual ini memiliki banyak kelebihan ketika digunakan dalam proses

belajar mengajar, sehingga pendekatan individual ini penting diterapkan

pada pembelajaran PAI. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Ibu

Nurbaya Djae, S,Pd selaku kepala sekolah mengatakan bahwa :

“Ketika seorang Guru memulai pelajaran guru harus memilikiberbagai macam strategi pembelajaran dan denganmengembangkan berbagai macam metode-metode yang dapatmemperluas pemahaman peserta didik,motivasi, dan membentukkarakteristik atau kepribadian peserta didik itu sendiri”60

Selanjutnya Ibu Nurbaya Djae S,Pd selaku kepala sekolah mengatakan

bahwa :

“Dengan adanya pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengingatperkembangan zaman yang terus maju sehingga membutuhkansuatu tindakan terhadap berbagai hal yang dapat memberikanpengaruh buruk yang datang dari faktor internal dan eksternal”61

59wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018

60Wawancara dengan ibu Nurbaya Djae S,Pd selaku kepala sekolah MTsNegeri Ende NTT Jumat 20 Juli 2018

61wawancara dengan ibu Nurbaya Djae S,Pd selaku kepala sekolah MTsNegeri Ende NTT Juma t20 Juli 2018

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

57

Hasil di atas peneliti dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

pembelajaran pendidikan agama islam siswa akan mengetahui hal baik

dan buruk dengan semakin meningkatnya perkembangan zaman yang

terus maju. Sehingga perlu adanya pembelajaran Pendidikan Agama

Islam tersebut.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya maka peneliti

dapatmengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Pelaksanaan model pembelajaran tuntas dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Endesangat mudah

digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam karena guru

telah membuat langkah-langkah pembelajaran kepada peserta didik

yaitu: (1). Bagi peserta didik yang belum fasih membaca Al-Qur’an

guru akan membimbing agar ppeserta didik membaca Al-Qur’an

dengan benar dan fasih ( 2). Guru Menjelaskan materi pelajaran

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. (3). Guru akan

Memberikan pertanyaan, untuk melihat tingkat penguasaan materi

Pendidkan Agama Islam yang dipahami oleh siswa. (4). Bagi peserta

didik yang belum tuntas guru akan mengadakan remedial dan

perhatian khusus sehingga kedepannya bisa memperoleh nilai

ketuntasan atau KKM. (5). Sedangkan peserta didik yang telah tuntas

atau telah mencukupi KKM akan melakukan pengayaan.

2. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan model pembelajaran tuntas

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT bagus dan

58

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

59

meningkat disebabkan adanya faktor perhatian khusus kepada

peserta didik

3. peningkatan hasil belajar Pendidkan Agama Islam di MTs Negeri

EndeNTTini sudah Tuntas, hal ini ditunjukkan dengan kemampuan

guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap peserta

didik yang tidak mampu dalam menerima pelajarandan didukung

dengan penerapan metode-metode pembelajaran Sehingga Peserta

didik mampu memahami materi yang diajarkan dengan maksimal dan

peserta didik akan lebih aktif lagi dandi lihat dari hasil rapor siswa

kelas VIII A dengan jumlah 34 orang telah mendapat nilai tuntassalah

satunya fitriyanti dengan nilai 87,50 dan Alfian ibrahim dengan nilai

77,50.Dengan masing-masing mendapatkan Nilai Rata-Rata kelas

82.96. Dari kedua siswa ini telah memenuhi semua aspek

pembelajaran

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

60

B. Saran

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak dan demi

suksenya kegiatan belajar mengajar maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut :

1. Guru menerapkan Pelaksanaan model-model pembelajaran dan

langkah-langkah pembelajaran kepada speserta didik dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

2. Kepada semua guru agar memperhatikan kepada siswa yang tidak

aktif dalam proses pembelajaran agar peserta didik bisa aktif

bersama peserta didik yang lainnya.

3. Kepada semua pihak guru melakukan pendekatan secara pribadi

kepada setiap peserta didik yang tidak mampu dalam menerima

pelajaran dan didukung dengan penerapan metode-metode

pembelajaran Sehingga Peserta didik mampu memahami materi

yang diajarkan dengan maksimal dan peserta didik akan lebih aktif

lagi.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Asegaf, Abdur Rahman, pendidikan islam di Indonesia, Yogyakarta :Sukaprres. 2007

Arifin, M .Ilmu Pendidikan Islam :Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner Edisirevisi, Jakarta : PTBumi Aksara, 2006

Ahmad, Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar Jakarta:Kencana . 2013.

Daradjat, ZakiyahDkk, IlmuPendidikan Islam, Jakarta : BumiAksara. 2006

Hadiwinarto, PsikologiTeori Dan Pengukuran, Bengkulu: Rahman Rahim2009.

Kunandar, Penilaian Autentik, Penilaian Hasil Pelajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulum 2013 Suatu pendidikan Praktis DisertaiContoh, Jakarta : Raja Grafindo Parsada, 2103.

Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya,2013.

Moleong, J Lexy, Metode Penulisan Kualitatif Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2001.

Nasution, S. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,Jakarta : Bumi Aksara, 1982.

Ningsihtyas, Widiya, Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan BelajarTerhadap Prestasi Belajar, Jurnal Pendidikan Fisika, Volume 1

Purwantongalim, Psikologi Pendidikan, Edisi ke-2,Bandung :Remajakarya,1985.

Rosid, Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapankerja Siswa, dari http://ejournal. IKIP Feteran /E journal/indeks.PHP/Garden/Articie/Fiewl 29, di unduh 19 November 2017, IKIPFeteran Semarang.

Saleh, Abd. Rachman, Didakti Pendidikan Agama cet, Kedelapan, Jakarta:Bulan Bintang, 1976

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta :Rajawali,1998.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Sujarweni, V, Wiratna. Metode Penelitian Yogyakarta, 2014.

Sugiyono, Metode Penulisan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D, Bandung: CV Alfabeta, 2009.

Usman, Moh. Dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegitan BelajarMengajar, Bandung :Ramaja Rosdakarya, 1993.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

Hasil wawancara dengan siswa

Nama : Fitriyanti

Status : Siswi MTs Negeri Ende

Kelas : VIII A

Alamat : Jln. Melati

1. Bagaimana perilaku Guru terhadap siswa ?

Jawab : Baik, ramah, murah senyum, tepat waktu, aktif sama siswa dengan begitu

siswa terasa akrab bersama guru-guru

2. Bagaimana proses pendekatan individual yang dilakukan guru kepada anda pada

pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?

Jawaban : Menurut saya, pendekatan yang dilakukan oleh guru kepada saya sangat

baik dan pendekatan ini juga tidak membuat kami tertekan dalam belajar.

3. Apakah anda dapat memahami pelajaran dengan baik setelah guru melakukan

pendekatan?

Jawaban : Ya, saya memahami pelajaran dengan baik dan bagus karna guru selalu

mengarahkan dan membimbing kami disaat proses belajar mengajar disaat kami

tidak mengerti materi yang diajarkan guru kami selalu melakukan pendekatan

terhadap kami secara individul khususnya bagi siswa yang kurang aktif. Akan

menjadi aktif

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

Lampiran 1

Hasil wawancara

Nama Guru : Muhammad Ridwan S.Pd

Jabatan ; Guru MTs Negeri Ende

Alamat : Jln. Melati

1. Apakah bapak sudah melakukan Pelaksanaan model-model pembelajaran Tuntas

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di MTs Negeri Ende ?

Jawaban : saya sudah menerapkan pendekatan individu dalam proses belajar

mengajar terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik yang

belum tuntas dan sudah sempurna serta mudah dilakukan karena saya telah

Menyiapkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebelum melakukan proses

belajar mengajar sehingga bagi peserta didik yang belum tuntas bisa memperoleh

nilai ketuntasan atau KKM pendekatan individual ini cocok diterapkan khususnya

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Apa upayanya agar peserta didik bisa tuntas dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam ?

Jawaban : Dalam proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yang tenang

dan dapat membuat peserta didik menyukai pelajaran yang disampaikan dalam

proses belajar tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja tetapi

banyak metode yang dilakukan dan kemudian untuk penerapan model pembelajaran

tuntas harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa dan guru

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

juga sering menggunakan media pembelajaran agar para peserta didik lebih mudah

menangkap dan memahami yang disampaikan guru.

3. Bagaimana cara bapak untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?

Jawaban : untuk mengetahui kemampuan peserta didik apakah hasil belajar yang

dicapai peserta didik telah tuntas dan tidak tuntas maka sesuai dengan tujuan yang

dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi karena evaluasi itu sendiri merupakan

proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif

peserta didik yang telah memenuhi kebutuhan peserta didik bahkan evaluasi ini

dapat dijadikan cara untuk mengukur tingkat ketuntasan peserta didik khususnya

mata pelajaran Pendidkan Agama Islam.

4. Dalam proses pembelajaran Pendidkan Agama Islam metode apakah yang

bapak gunakan ?

Jawaban : Metode pembelajaran yang dilakukan guru untuk menghadapi siswa.

Ada beberapa bentuk metode pendekatannya diantaranya adalah dengan metode

ceramah, diskusi , tanya jawab dan lain-lain kepada mereka, metode yang dilakukan

tersebut cukup efektif dilakukan, karena proses pendekatan yang dilakukan juga

adalah pendekatan invidual.

5. Apakah pelajaran yang bapak mengajar sudah tuntas ?

Jawaban : kalau untuk ketuntasan peserta didik sudah tuntas dan dalam mengajar

pendidikan agama islam perlu adanya tambahan waktu karena pendidkan agama

islam perlu bagi peserta didik

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …
Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

MTS. NEGERI ENDE

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK PENGETAHUAN (KI - 3)

MataPelajaran :

Pendidikan Agama Islam Semester : Genap KKM : 2,80

Kelas : 8– A Tahun Pelajaran : 2017/2018 Wali Kelas:

Ummi Kalsum, S.Pd

Aspek : Pengetahuan

KD/MateriPokok UH 1

Meyakini Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup

KD/MateriPokok UH 2

Mengkaji kandungan QS.Al-Kafirun dan QS. Al-Bayyin

KD/MateriPokok UH 3

Menjelaskan arti fanatik dan toleransi serta dakwah danproblematikanya

KD/MateriPokok UH 4

Mengkaji Kandungan QS. Al-Lahab dan QS. An-Nasr

No.

Nama Nilai Ulangan Harian Rerata

Nilai Tugas / PR Rerata

NP(NH

)

Nilai

Nilai

Nilai Ket

KD1 KD2 KD3 KD4 NUH KD1 KD2 KD3 KD4 Tg/PR

UTS UAS 0-100

0-4 Konversi

T/TT

1 AbdurahmanZulfikri

85,00

80,00

80,00

95,00

85,00 75,00 80,00

80,00

80,00

78,75 81,88

80,00

85,00

82,19

3,29

B+ Tuntas

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

2 Alfian Ibrahim 80,00

75,00

80,00

75,00

77,50 75,00 80,00

80,00

80,00

78,75 78,13

80,00

85,00

80,31

3,21

B+ Tuntas

3 Anisa ServianaJaenudin

75,00

75,00

80,00

80,00

77,50 75,00 75,00

80,00

80,00

77,50 77,50

75,00

75,00

76,25

3,05

B Tuntas

4 Arjuna Arsad 85,00

90,00

80,00

93,00

87,00 85,00 80,00

93,00

85,00

85,75 86,38

75,00

86,00

83,44

3,34

B+ Tuntas

5 Assyifa InggridA. Mochsen

93,00

93,00

93,00

80,00

89,75 85,00 93,00

93,00

80,00

87,75 88,75

80,00

89,00

86,63

3,47

B+ Tuntas

6 Azis JainulAbidin

85,00

85,00

85,00

95,00

87,50 85,00 85,00

85,00

95,00

87,50 87,50

75,00

75,00

81,25

3,25

B+ Tuntas

7 Azka IlhamRamadhani

85,00

85,00

85,00

95,00

87,50 85,00 85,00

85,00

95,00

87,50 87,50

75,00

75,00

81,25

3,25

B+ Tuntas

8 Fauzar Burhan 75,00

75,00

75,00

75,00

75,00 75,00 75,00

75,00

75,00

75,00 75,00

75,00

75,00

75,00

3,00

B Tuntas

9 Fazir ZibranRamadan

85,00

85,00

85,00

95,00

87,50 75,00 80,00

80,00

80,00

78,75 83,13

80,00

85,00

82,81

3,31

B+ Tuntas

10 Fitriyanti 85,00

85,00

85,00

95,00

87,50 85,00 85,00

85,00

95,00

87,50 87,50

85,00

85,00

86,25

3,45

B+ Tuntas

11 Hudzaifah NabilHabibi

88,00

88,00

85,00

75,00

84,00 95,00 80,00

93,00

80,00

87,00 85,50

75,00

90,00

84,00

3,36

B+ Tuntas

12 Husrin M. Saleh 80,00

75,00

80,00

75,00

77,50 75,00 80,00

80,00

80,00

78,75 78,13

80,00

85,00

80,31

3,21

B+ Tuntas

13 Iwan Saputra 80,00

75,00

80,00

75,00

77,50 75,00 80,00

80,00

80,00

78,75 78,13

80,00

85,00

80,31

3,21

B+ Tuntas

14 Jihan Fazira 90,00

90,00

90,00

90,00

90,00 90,00 90,00

90,00

90,00

90,00 90,00

95,00

95,00

92,50

3,70

A- Tuntas

15 Jihan RetnoTriardy

75,00

75,00

75,00

75,00

75,00 75,00 75,00

75,00

75,00

75,00 75,00

75,00

75,00

75,00

3,00

B Tuntas

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

16 Julia Arba'a 80,00

75,00

80,00

75,00

77,50 75,00 80,00

80,00

80,00

78,75 78,13

90,00

90,00

84,06

3,36

B+ Tuntas

17 Kallam Ilahi 75,00

75,00

75,00

75,00

75,00 75,00 80,00

75,00

85,00

78,75 76,88

75,00

85,00

78,44

3,14

B Tuntas

18 Kartika 90,00

90,00

90,00

90,00

90,00 75,00 75,00

80,00

80,00

77,50 83,75

75,00

75,00

79,38

3,18

B+ Tuntas

19 Melani Ahmatu 90,00

90,00

80,00

90,00

87,50 90,00 90,00

90,00

90,00

90,00 88,75

95,00

95,00

91,88

3,68

A- Tuntas

20 MelansariKurniati

90,00

90,00

80,00

90,00

87,50 90,00 90,00

90,00

90,00

90,00 88,75

95,00

95,00

91,88

3,68

A- Tuntas

21 Melisa 75,00

75,00

80,00

80,00

77,50 100,00

90,00

80,00

80,00

87,50 82,50

90,00

96,00

87,75

3,51

A- Tuntas

22 Mohamad Ishaq 80,00

80,00

70,00

80,00

77,50 70,00 75,00

80,00

75,00

75,00 76,25

75,00

75,00

75,63

3,03

B Tuntas

23 MuhammadKholik Satria

75,00

75,00

80,00

80,00

77,50 75,00 75,00

80,00

80,00

77,50 77,50

75,00

75,00

76,25

3,05

B Tuntas

24 Nur Anisah 75,00

75,00

80,00

80,00

77,50 75,00 75,00

80,00

80,00

77,50 77,50

75,00

75,00

76,25

3,05

B Tuntas

25 Nur AsmiNggolo Soro

75,00

75,00

80,00

80,00

77,50 75,00 75,00

80,00

80,00

77,50 77,50

75,00

75,00

76,25

3,05

B Tuntas

26 Nur Awalia 93,00

93,00

93,00

93,00

93,00 93,00 93,00

93,00

93,00

93,00 93,00

80,00

85,00

87,75

3,51

A- Tuntas

27 NurhalimaAnggun Ireng

93,00

93,00

93,00

93,00

93,00 93,00 93,00

93,00

93,00

93,00 93,00

95,00

86,00

91,75

3,67

A- Tuntas

28 Nurhasibah 93,00

93,00

93,00

93,00

93,00 93,00 93,00

93,00

93,00

93,00 93,00

75,00

75,00

84,00

3,36

B+ Tuntas

29 Nurul Hazirah 93,00

93,00

93,00

93,00

93,00 93,00 93,00

93,00

93,00

93,00 93,00

90,00

90,00

91,50

3,66

A- Tuntas

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

30 Rabiati EkaCahyani

93,00

93,00

93,00

93,00

93,00 93,00 93,00

93,00

93,00

93,00 93,00

90,00

90,00

91,50

3,66

A- Tuntas

31 Raihan FauzyAhmad Moka

93,00

93,00

93,00

93,00

93,00 93,00 93,00

93,00

93,00

93,00 93,00

75,00

75,00

84,00

3,36

B+ Tuntas

32 RifayatulAmalia

93,00

93,00

93,00

93,00

93,00 93,00 93,00

93,00

93,00

93,00 93,00

75,00

72,00

83,25

3,33

B+ Tuntas

33 SutrisnaKusuma

75,00

75,00

75,00

75,00

75,00 75,00 75,00

75,00

80,00

76,25 75,63

75,00

80,00

76,56

3,06

B Tuntas

34 NajwaSulthaniah

85,00

85,00

85,00

85,00

85,00 85,00 85,00

85,00

85,00

85,00 85,00

85,00

85,00

85,00

3,40

B+ Tuntas

Nilai Rata-rata

84,18

83,59

83,65

85,26

84,17 82,97 83,50

84,71

84,88

84,01 84,09

80,74

82,91

82,96

3,32

Jenis NP UTS UAS JlhBobot 2 1 1 4

Mengetahui: Ende, Mei2018

Ka. MTs.NEGERI ENDE

Guru Mata Pelajaran

Nurbaya Djae, S. Pd Muhammad RidwanNIP. NIP

.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

DOKUMENTASI

Wawancara penelitian dengan bapak Muhammad Ridwan S.Pd di kelas VIII

MTs Negeri Ende NTT

Wawancara penelitian dengan bapak Muhammad Ridwan S.Pd di kelas VIII

MTs Negeri Ende NTT

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

Siswa menerima pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII MTs

Negeri Ende

Siswa menerima pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII MTs

Negeri Ende

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …

RIWAYAT HIDUP

Isra irdawati syairah, Lahir di kolikapa putri

pertama dari bapak Amran taya dan ibu Sumarni

bhenge.

Penulis pertama kali menempuh pendidikan

pada tahun 2002 di MIN MBAY dan selsay pada

tahun 2008 tahun yang sama pendaftaran

sebagai siswa di MTs Ne geri Ende dan tamat pada tahun 2011.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di MAN Ende dan tamat ada

tahun 2014.pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di

perguruan tinggi dan terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas

Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Agama Islam Jurusan

Pendidikan Agama Islam Program Strata Satu (S1).

Atas ridho Allah SWT, dan dengan kerja keras pengorbanan serta

kesabaran pada tahun 2018penulis mengahiri masa kulihnya S1 Dengan

judul Skripsi ‘’Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidkan Agama Islam Pada Siswa

Kelas VIII mtS Negeri Ende NTT’’