PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …
Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM …
1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS DALAM MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA
KELAS VIII MTS NEGERI ENDE NTT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program StudiPendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Isra Irdawati SyairahNIM: 10519 2159 14
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR1440 H / 2018 M
i
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawa ini:
Nama : Isra irdawati syairah
NIM : 10519215914
Tempat tanggal lahir : Kolikapa, 18 Januari 1997
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (S1)
Dengan penuh kesadaran, penulis atau peneliti yang bertanda
tangan di bawah in.
Menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis atau
peneliti sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa iya merupakan duplikat
tiruan, plagiat atau dibuat secara keseluruhan oleh orang lain maka skripsi
dan gelar yang diperoleh karenanya batal secara hukum.
26 Muharram 1440 HMakassar, 06 Oktober 2018 M
Yang Membuat Pernyataan
Isra irdawati syairahNIM. 105 192159 14
v
KATA PENGANTAR
لام على أشرف الأنبیاء والمرسلین والس
ا بعد وعلى الھ وصحبھ أجمعین أم
Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT atas curahan rahmat hidayah
dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan seperti yang diharapkan.
Tak lupa salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad
S.A.W. serta seluruh keluarga beliau, para sahabat, tabi’in dan orang-orang yang
istiqomah dijalan-Nya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwah skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaanya, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharakan, agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.
Penulis menyadari pula bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan
terwujud tampa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung. Lewat kesempatan ini dengan segenap cinta
dan hormat penulis ucapkan banyak terimah kasih dan penghargaan. Dalam
kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya kepada:.
1. Ibu Sumarni Bhenge dan Ibu Mariam Nuling Abubekar S.Ag serta semua
keluarga yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang setiap sujud dan
berdo’a demi kelancaran penulisan skripsi ini hingga tercapainya cita-cita penulis
vi
2. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE,.M.M Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd. I Dekan Fakultas Agama Islam
4. Amirah Mawardi, S. Ag,.M.Si Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam
5. Ibu Dra, Hj. Atika Achmad ,M.Pd, dan Dr. Dahlan Lama Bawa, M.Ag
pembimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Nurbaya Djae, S,Pd yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian
7. Kepada orang yang saya sayang dan teman-teman serta semua pihak yang
tidak bisa penulis sebut semuanya yang telah membantu dan memberikan
masukan kepada penulis, yang selalu setia menemani saya dan senantiasa
memberikan nasehat kepada saya agar selalu semangat dalam mengerjakan
skripsi.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala berkenan memberikan balasan yang
setimpal kepada beliau-beliau yang sesuai dengan amal telah diberikan kepada
peneliti. Tidak mengurangi rasa hormat dan dengan renda hati peneliti menyadari
masih banyak kekurangan yang disebabkan terbatasnya kemampuan yang
peneliti miliki. Peneliti senantiasa menghrapkan kritikan dan saran dari berbagai
pihak sifatnya membangun karena peneliti yakin bahwa suatu persoalaan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan.
vii
Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, terutama bagi diri sendiri (pribadi) Amin.
Makssar, 18 september 2018 M
Penulis
viii
ABSTRAK
Isra Irdawati Syairah. 10519215914. Penerapan model pembelajaranTuntas dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidkan Agama Islam pada siswakelas VIII MTs Negeri Ende (Dibimbing oleh Atika Achmad dan Dahlan lamabawa)
Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah. (1) Untuk mengetahuipelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende NTT. (2) Untukmengetahui faktor-faktor pendukung dalam penerapan model pembelajarantuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaranPendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT. (3) Untuk mengetahuipenerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajarPendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII MTs Negeri Ende NTT
Jenis penelitian adalah lapangan kualitatif deskriptif yakni suatu penelitianyang bertujuan untuk menerangkan fenomena sosial atau peristiwa. Adapunpenelitian ini memakai sumber data yakni sumber data primer adalah Guru danSiswa sedangkan sumber data sekunder yakni data atau arsip di kantr danlapangan sekolah.Dalam mengumpulkan data menggunakan metode observasi,wawancara dan dokumentasi. Kemudian aktivitas dalam analisi data yaitureduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan modelpembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende NTT sudah baik di lihat dari hasil raporsiswa kelas VIII A dengan jumlah 34 orang telah mendapat nilai tuntas salahsatunya fitriyanti dengan nilai 87,50 dan Alfian ibrahim dengan nilai 77,50.Dengan masing-masing mendapatkan Nilai Rata-Rata kelas 82.96. dari keduasiswa ini telah memenuhi semua aspek pembelajaran (2) faktor-faktor pendukungdalam penerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasibelajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs NegeriEnde NTT ini sudah baik peserta didik yang aktif dan sadar akan menguasaisuatu pengetahuan atau keterampilannya (3). penerapan model pembelajarantuntas dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswakelas VIII MTs Negeri Ende NTT ini sudah efektif dan Tuntas hal ini ditunjukkandengan kemampuan guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiapsiswa, dan didukung dengan penerapan metode–metode pembelajaran yangefektif..
Kata Kunci: Model Pembelajaran Tuntas Prestasi Belajar
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Keadaan fisik sekolah MTs Negeri Ende
Tabel 4.2 struktur organisasi MTs Negeri Ende berdasarkan jabatan,status kepegawaian dan kualifikasi pendidkan
Tabel 4.3 Jumlah kepala sekolah, wakil kepala, pendidik dan tenagakependidikan MTs Negeri Ende
Tabel 4.4 Nama-Nama Guru PNS MTs Negeri Ende
Tabel 4.5 Nama-Nama Guru Tidak Tetap (GTT) MTs Negeri Ende
Tabel 4.6 Nama-Nama Pegawai PNS dan PTT MTs Negeri Ende
Tabel 4.7 Jumlah peserta didik 2017/2018
x
DAFTAR SI
HALAMAN SAMPUL........................................................................... i
HALAMAN JUDUL.............................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... iii
BERITA ACARA MUNAQASAH ......................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... v
SURAT PERNYATAAN....................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR ISI......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................9
A. Model PembelajaranTuntas ...................................................... 91. Pengertian Model PembelajaranTuntas............................... 92. Indikator Guru MelaksanakanPembelajaranTuntas ............. 113. Prosedur Belajar Tuntas ...................................................... 134. Variabel Strategi Belajar Tuntas .......................................... 14
B. Prestasi Belajar ......................................................................... 161. Pengertian Belajar ............................................................... 162. Pengertian Prestas iBelajar ................................................. 183. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 194. Pendidikan Agama Islam ..................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 26
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26B. Lokasi dan objek penelitian ...................................................... 27C. Fokus dan deskripsi fokus Penelitian ........................................ 27D. Sumber data.............................................................................. 28E. Instrumen penelitian..................................................................29
xi
F. Teknik pengumpulan Data ........................................................ 30G. Teknik analisis data................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi peneitian ........................................................ 34B. Pelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende
NTT ....................................................................................... 45C. Faktor pendukung dalam penerapan model pembelajaran Tuntas
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap matapelajaran pendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende........ 48
D. penerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkanprestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIIIMTs Negeri Ende .................................................................. 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 58
B. Saran.............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama pada umumnya dan pendidikan agama
Islam pada khususnya adalah sangat diperlukan dalam membentuk
manusia-manusia pembangunan yang berpancasila dan untuk
membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani maupun rohani-
Nya. Pengertian agama Islam ialah agama yang ajaran-ajarannya
bersumber kepada wahyu dari Allah swt, yang disampaikan kepada
umat manusia melalui nabi besar Muhammad swt, untuk kesejahteraan
manusia baik di dunia maupun diakhirat.1
Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2003 Bab II Pasal 4
tentang sistem Pendidikan Nasional, meyebutkan:
“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupanbangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnyayaitu manusia yang beriman dan bertaqw kepada Tuhan yangMaha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuandan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadianmantap dan mandiri serta rasa tanggungjawabkemasyarakatan”2
Agama dapat menyediakan basis moral dan spiritual dalam
kehidupan negara dan masyarakat seperti dalam system hukum,
budaya dan politik. Negara dapat menggunakan perspektif agama
1Abd. Rachman Saleh, Didaktik Pendidikan Agama Cet. Kedelapan, (Jakarta:Bulan Bintang,1976), hal. 19-20
2Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 2003 Tentang, Sistem Pendidikan Nasional(Semarang: CV Aneka Ilmu,2003), h,4
2
dalam batas-batas otoritas fungsional seperti menyediakan pelayanan
keagamaan, pendidikan agama, dan mencegah tingkah laku politik dan
sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Dengan status Negara yang demikian, maka wajar kalau
kemudian pemerintah Indonesia memandang bahwa pendidikan
agama menduduki posisi penting di Negara ini sebagai sumber nilai
dalam melakukan suatu perbuatan.Sebagai implikasinya, sudah
sepantasnya kalau kemudian pemerintah menaruh perhatian besar
terhadap pendidikan agama, baik dalam bentuk pendidikan agama di
sekolah-sekolah umum maupun pengembangan lembaga pendidikan
keagamaan yang hal ini diperkuat dalam bentuk undang-undang.3
Kedudukan pendidikan agama dalam UU Sisdiknas sekarang
ini bahkan memperoleh tempat cukup istimewa karena merupakan
satu-satunya bahan ajar yang wajib dibelajarkan secara kumulatif
diseluruh jalur, jenjang dan jenis pendidikan (pasal 37dan 38). Yakni
mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.4
Penyusunan bahan pengajaran pendidikan agama islam yang
hendak dijadikan program pengajaran haruslah meliputi keseluruhan
ajaran Agama Islam dengan memperhatikan aspek-aspek hubungan
manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam. Untuk tingkat SMP/MTs aspek ini diperlukan
3Abdur Rahman Asegaf, Pendidikan Islam di Indonesia, (Yogyakarta: SukaPress. 2007). Hal 145
4 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37-38
3
pengertiannya dengan mengemukakan alasan-alasan atau dalil-dalil
baik naqlik maupun aqli, sehingga anak didik yang telah meningkat
remaja itu dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang timbul
dalam pikirannya mengenai segi-segi yang ghaib. Selanjutnya dapat
memahami alasan-alasan terhadap apa yang telah diyakini selama ini.5
Pada kenyataan pendidikan Nasional masi menyisakan
persoalan-persoalan yang terkait dengan pemerataan kesempatan,
mutu, relefan, dan efisiensi.Untuk mengatasi hal tersebut, pendidikan
dan pengajaran seharusnya sadar tujuan. Maksudnya tidak lain bahwa
pada kegiatan belajar mengajar itu seharusnya terikat dan terarah
pada tujuan serta dilaksanakan untuk mencapai tujuan.6
Tujuan pendidikan nasional pada khususnya adalah ingin
menciptakan manusia seutuhnya.Maksudnya manusia yang lengkap
selaras, serasi dan seimbang dalam perkembangan dari semua segi
kepribadiannya. Manusia itu memiliki pesona atau individu-individu
yang mampu menjangkau segenap hubungan dengan tuhan, dengan
lingkungan atau alam sekeliling, dengan manusia lain dalam suatu
kehidupan sosial yang konstruktif dengan dirinya sendiri.7 Jadi,
manusia seutuhnya akan tercipta ketika individu mampu
mengoptimalkan unsur akar pikiran, perasaan, moral dan keterampilan
(cipta, rasa dan karsa), jasmani dan rohani yang dimiliki dengan baik.
5Abd. Rachman Saleh, Didaktik Pendidikan Agama Cet. kedelapan,(Jakarta:Bulan Bintang, 1976)hal 45-46
6Sardiman, interaksi dan motifasi belajar-mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1998), hal57
7Ibd..,hal . 116
4
Pendidikan yang baik akan berusaha membawa semua anak
didik kepada tujuan itu. Apa yang diajarkan hendaknya dipahami
sepenuhnya oleh semua anak. Adapun tujuan guru mengajar adalah
agar bahan yang disampaikan oleh guru dapat dikuasai sepenuhnya
oleh semua murid, bukan hanya dikuasai oleh beberapa orang saja
yang diberikan angka tertinggi.Pemahaman harus penuh, bukan tiga
perempat, setengah atau seperempat saja.8
Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat
semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh
hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari.9dikatakan
tuntas ketika siswa mampu menguasai secara tuntas seluruh standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.10Mastery
learning mempunyai maksud untuk meningkatkan minat belajar, selain
itu juga untuk efisiensi belajar, dan sikap siswa yang positf terhadap
materi pelajaran yang sedang dipelajarinya.11
Haruslah diingat bahwa kadang-kadang terdapat anak-anak
yang mempunyai inteligensi dan kemampuan lebih dari pada kawan-
kawannya, sehingga dalam hal ini guru agama jangan hanya
memperhatikan anak secara klasikal saja, tetapi merupakan hal yang
8S. Nasution, Begbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara, 1982), hal 35
9Kunandar, Penilaian Auntetik, (Penilain Hasil Belajar Peserta Didik BerdasarkanKurikulum 2013) Suatu Pendidikan Praktis disertai Contoh, (Jakarta: Raja GrafindoParsada, 2103), hal 320
10Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hal153
11Usman, Moh. User dan Lilis Setiawaty, Upaya Optimalisasi Kegiatan BelajarMengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hal 96
5
penting juga adalah turut pula memperhatikan tiap-tiap individu anak,
sehingga dengan ini pertumbuhan anak yang cerdas tidak terhambat
oleh karenanya.12Salah satu sekolah yang melaksanakan model
pembelajaran tuntas adalah MTs Negeri Ende. Hal ini sesuai dengan
yang terdapat pada salah satu tujuan khusus MTs Negeri Ende yaitu
pencapaian standar proses pembelajaran tuntas dan pendekatan
individual dan strategi penyelenggaraan yang aktif, kreatif, inofatif,
efektif, menyenangkan dan bermakna.
Model pembelajaran mastery learning diterapkan di sekolah
ini, maka perlu diketahui perkembangan penerapannya dan sudah
sampai sejauh mana model pembelajaran ini dilaksanakan oleh
guru.Khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah ini.
Bedasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis
bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model
Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Ende
NTT.
12Abd. Rachman Shaleh, Op Cit, hal 42
6
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian di atas, tentang latar belakang
masalah maka peneliti membatasi diri dalam membahas pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs Negeri
Ende NTT ?
2. Apa saja faktor-faktor pendukung dalam penerapan model
pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri
Ende NTT ?
3. Bagaimana penerapan model pembelajaran tuntas dalam
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa
kelas VIII MTs Negeri Ende ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran tuntas di MTs
Negeri Ende NTT
2. Untuk mengatehui faktor-faktor pendukung dalam penerapan model
pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri
Ende NTT
3. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran tuntas dalam
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa
kelas VIII MTs Negeri Ende
7
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini menjadi sumber informasi dalam
menambah khasanah keilmuan dan sebagai bahan masukan yang
memberikan konstribusi positif untukmeningkatkan kualitas
Pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber acuan sekaligus
menambah khasanah keilmuan dibidang Pendidikan Agama
Islam dalam meningkatkan minat siswa untuk belajar.
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan
penulispenerapan model pembelajaran tuntas dalam mata
pelajaranPendidikan Agama Islam.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran Tuntas
1. Pengertian Model Pembelajaran Tuntas
Tujuan proses belajar secara ideal adalah agar bahan
yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid. Ini disebut
“mastery learning” atau belajar tuntas artinya penguasaan
penuh.Cita-cita ini hanya dapat dijadikan tujuan apabila guru
meninggalkan kurfa normal sebagai patokan keberhasilan
mengajar.13
Belajar tuntas (mastery Learning) adalah pencapaian taraf
penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan
pelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, dengan
kata lain apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya. Dari
pengertian tersebut, masalah yang muncul yang perlu mendapat
perhatian guru ialah bagaimana usaha agar sebagian besar siswa
dapat belajar efektif sehingga dapat menguasai pelajaran yang
dianggap ensensial bagi perkembangan siswa itu sendiri.14
Pembelajaran tuntas (Mastery Learning) merupakan
pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan siswa
13S.Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.(Jakarta: Bumi Aksara, 1982), hal 36
14Usman, Moh. User dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan BelajarMengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), hal 96
9
menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun
kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.15
Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang
tepat semua peserta didikmampu belajar dengan baik, dengan
memperoleh hasil yang maksimal tehadap seluruh materi yang
dipelajari.Agar semua peserta didik memperoleh hasil yang
maksimal, pembelajaran harus dilakukan dengan sistematis.
Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yang
dilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan
belajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan
terhadap peserta didik yang lambat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.16
Strategi pembelajaran tuntas menekankan pada peran
atau tanggung jawab guru dalam mendorong keberhasilan siswa
secara individual. Strategi pembelajaran tuntas sebenarnya
menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan
belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (kelas), tetapi
mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa
sedemikian rupa, sehingga pembelajaran memungkinkan
berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara
optimal. Langkah-langkah besarnya yaitu mengidentifikasi
15Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:Remaja Rosdakarya,2013) .hal.152-153
16Kunandar. Penilaian Auntetik(Penilain Hasil Belajar Peserta Didik BerdasarkanKurikulum 2013) Suatu Pendidikan Praktis disertai Contoh, (Jakarta: Raja GrafindoParsada, 2103), hal. 320
10
prerequisite, membuat tes untuk mengukur perkembangan dan
pencapaian kompetensi.17
2. Indicator Guru Melaksanakan Pembelajaran Tuntas
Pelaksanaan pembelajaran tuntas memiliki beberapa indicator yaitu:
a. Metode pembelajaran yang sangat ditekankan dalam pembelajaran
tuntas adalahpembelajaran individual, pembelajaran sejawat (peer
instruction), dan bekerja dalam kelompok kecil.18Berbagai jenis
metode pembelajaran harus digunakan untuk kelas atau kelompok.
Pendekatan-pendekatan tambahan harus digunakan untuk
mengakomodasi perbedaan gaya belajar siswa.19
b. Peran guru dalam pembelajaran tuntas adalah:
1) Menjabarkan atau memecahkan KD ke dalam satuan-satuan
(unit) yang lebih kecil dengan memerhatikan pengetahuan-
pengetahuan prasyaratannya.
2) Menata indikator berdasarkan cakupan dan urutan unit.
3) Menyajikan materi dalam bentuk yang berfariasi.
4) Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.
5) Menilai perkembangan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi (kognitif, afektif dan psikomotorik).
6) Menggunakan teknik diagnostic.
17 Ibid, hal 166-16718Kunandar, Op Cit, hal. 32319Abdul Majid, Op Cit, hal. 167
11
7) Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi
siswa yang mengalami kesulitan.20
c. Peran peserta didik dalam pembelajaran tuntas
Pada pendekatan tuntas, peserta didik lebih leluasa dalam
menentukan jumlahwaktu belajar yang diperlukan.Artinya peserta
didik diberikan kebebasan dalam menetapkan kecepatan
pencapaian kompetensi.Kemajuan peserta didik sangat tertumpuk
pada usaha serta ketekunan peserta didik secara individual.
d. Evaluasi dalam pembelajaran tuntas.
Dalam pembelajaran tuntas tes-tes diusahakan dikemas
dalam sub-sub KD sebagai alat diagnosis terhadap program
pembelajaran. Peserta didik dimungkinkan menilai sendiri hasil
tesnya, termasuk mengenali dimana ia mengalami kesulitan
dengan segera. Sedangkan penentuan batas kecapaian ketuntasan
yang paling realistic ditetapkan oleh sekolah atau
daerah.21Kemajuan belajar siswa harus segera dinilai, dan hasil
penilaian tersebut menjadi umpan balik bagi kegiatan perbaikan
dan pengayaan.Perbaikan diberikan kepada siswa yang belum
menguasai bahan ajar secara tuntas, sedangkan pengayaan
diberikan kepada siswa yang perkembangan belajarnya sangat
cepat.22
20Kunandar.Op Cit, hal. 323-32421Ibid, hal. 324-32522Abdul Majid, Op Cit, hal. 158
12
3. Prosedur Belajar Tuntas
Model belajar tuntas dikembangkan oleh Benyamin S. Bloom
menjadi pola atau prosedur pengajaran yang dapat diterapkan dalam
memberikan pengajaran kepada satuan kelas. Secara operasional
guru mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai baik
yang umum maupun yang khusus.
b. Menjabarkan materi pelajaran secara klasikal, sesuai dengan unit
pelajaran yangsedang dipelajari.
c. Memberikan pelajaran secara klasikal sesuai dengan unit pelajaran
yang sedang dipelajari.
d. Memberikan tes kepada siswa pada akhir masing-masing unit
pelajaran, untuk mengecek kemajuan masing-masing siswa dala
mengolah materi pelajaran.
e. Siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan yang dituntut,
perlu diberikan pertolongan khusus misalnya bantuan dari seorang
teman yang bertindak sebagai tutor mendapat pengajaran dalam
kelompok kecil, disuruh mempelajari buku pelajaran yang lain,
mengambil unit pelajaran yang telah diprogramkan dan
sebagainya.
f. Setelah semua siswa. Paling sedikit hampir semua siswa mencapai
tingkat penguasaan pada unit pelajaran bersangkutan, barulah guru
mulai mengajarkan unit pelajaran berikutnya.
13
g. Unit pelajaran berikutnya juga diajarkan secara berkelompok, dan
diakhiri dengan memberikan tes formatif bagi unit pelajaran
bersangkutan.
h. Setelah siswa (paling sedikit kebanyakannya) mencapai tingkat
keberhasilan yang dituntut, guru memulai mengajarkan unit
pelajaran ketiga. Jadi seluruh siswa dalam kelas selalu
memulaimempelajari suatu unit pelajaran baru secara bersama-
sama.
i. Prosedur yang sama diikuti pula dalam mengajarkan unit-unit
pelajaran lain, sampai seluruh rangkaian selesai.
j. Setelah seluruh rangkaian unit pelajaran selesai, siswa
mengerjakan tes yang
Mencakup seluruh rangkaian/seri unit pelajaran.23
4. Variabel Strategi Belajar Tuntas
Berdasarkan penemuan, carrol merumuskan bahwa mastery
learning ditentukan oleh variable-variabel sebagai berikut:
a. Bakat
Ada korelasi yang tinggi antara bakat dengan hasil
belajar.Hanya siswa yang berbakat saja yang dapat menguasai bahan
pelajaran yang sulit, sedangkan siswa yang tidak berbakat hanya
dianggap mampu menguasai bahan pelajaran dari bidang pengajaran
tersebut bagian yang mudahnya saja.
23Ibid:, h. 159-160
14
Bakat ialah sejumlah waktu yang diminta oleh siswa untuk
mencapai penguasaan suatu tugas pelajaran. Asumsinya ialah berikan
cukup waktu kepada semua siswa, mereka akan mencapai
penguasaan semua tugas pelajaran yang diberikan kepadanya.
b. Perseverance
Carrol mendefinisikan ketekunan sebagai waktu yang
diinginkan oleh siswa untuk belajar. Bila siswa membutuhkan sejumlah
waktu untuk mempelajari bahan tetapi ia hanya mendapat waktu
kurang dari yang ia butuhkan, tingkat penguasaan bahan tidak akan
mencapai harapan. Ketekunan ada hubungannya dengan sikap dan
minat belajar.
c. Quality of instruction
Menurut Carrol kualitas pengajaran ditentukan oleh kualitas
penyajian, penjelasandan pengaturan unsur-unsur tugas belajar. Yang
perlu diperhatikan ialah mengembangkan metode-metode mengajar
yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa secara
individual sehingga dapat menghasiklan tingkat penguasaan bahan
yang hamper sama pada semua siswa yang berbeda-beda bakatnya.
d. Kesanggupan untuk menerima pelajaran
Kesanggupan atau kemampuan menerima dan memahami
pelajaran bertalian erat dengan kemampuan untuk mengerti bahasa
lisan dan tulisan. Kemampuan untuk mengerti bahasa lisan bertalian
erat dengan prestasi guru, sedangkan kemampuan untuk mengerti
15
bahasa tulisan (kemampuan membaca) banyak ditentukan oleh cara
penyusunan buku teks.
e. Kesempatan waktu untuk belajar
Alokasi waktu tiap bidang studi telah ditentukan dalam
kurikulum yang tentunya telah disesuaikan dengan kebutuhan waktu
belajar siswa dan perkembangan jiwanya.24
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru,
sudah sangat dikenal secara luas namun dalam pembahasan
belajar ini masing-masing ahli memiliki pemahaman dan definisi
yang berbeda-beda walaupun secara praktis masing-masing kita
sudah sangat memahami apa yang dimaksud dengan belajar
tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari pemahaman yang
beragam tersebut, berikut akan dikemukakan berbagai definisi
belajar menurut para ahli:
Menurut R. Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses dimana sutu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. belajar dan mengajar merupakan dua konsep
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi
terpadu dalam suatu kegiatan dimana terjadi interaksi antara Guru
24Carrol dalam Usman, Moh. Dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi…h. 98-99
16
dan Siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
Adapun menurut E.R. Hilgard belajar adalah suatu
perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.Perubahan
kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan,
tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard
menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang
terjadi dalam diriseseorang melalui latihan, pembiasaan,
pengalaman dan sebagainya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu aktifitas yang dilakukan seseorang
dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu
konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang
relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam
bertindak.25 . Hal ini pun dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam
Al-qur'an surah Al-Baqarah ayat 31-32 :
25R. Gagne dalam Susanto ahmad, Teori belajar & pembelajaran di sekolahdasar (Jakarta :Kencana ).., hl.1
17
Terjemahnya :Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat laluberfirman Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamumamang benar orang-orang yang benar. Mereka menjawab: "Maha SuciEngkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkauajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahuilagi Maha Bijaksana”26
2. Pengertian prestasi belajar
Menurut Rosid Prestasi belajar adalah kemampuan yang di
dapat setelah mengikuti proses belajar dan hasil tersebut merupakan
tingkah laku positif di refleksikan dalam wujud nilai anak.27Sedangkan
menurut Widyaningsihtyas prestasi belajar siswa adalah hasil belajar
yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan
kegiatan pembelajaran di sekolah.28Sementara itu, Hadiwinarto
menjelaskan bahwa prestasi belajar lebih tepat di peruntuhkan kepada
hasil belajar yang mencapai hasil sangat baik atau skor sangat
tinggi.29Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat di simpulkan
bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil penilaian pendidikan tentang
perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman
dalam belajar yang ditunjukan dengan nilai tesatau angka nilai yang di
berikan oleh guru.
26 Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Tercemah.Solo : Abyan. h. 627Rosid, Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja
Siswa, dari http://e Journal.IKIP Feteran/E Journal/Indeks.PHP/Garden/Articie/Fiewl29, diUnduh 19 November 2017.IKIP Feteran Semarang.
28 Widiya Ningsihtyas, Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan BelajaraTerhadap Prestasi Belajara, Jurnal Pendidikan Fisika, Volume 1
29 Hadi Winarto, Psikologi Teori dan Pengukuran, (Bengkulu: Rahman Rahim2009)
18
Adapun hadits yang berkatan dengan prestasi blajar
من المؤمن صلى الله علیھ وسلم-عن أبى ھریرة قال قال رسول الله المؤمن القوى خیر وأحب إلى الله
تقل لو أنى
یطان فعلت كان كذا وكذا. ولكن وما شاء فعل فإن لو تفتح عمل الش .قل قدر الله
Artinya:Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda, “Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai oleh Allah dari pada seorang mukmin yang lemah. Namun,
keduanya memiliki keistimewaan masing-masing. Berusahalah
semaksimal mungkin untuk menggapai hal-hal yang bermanfaat untukmu
Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi orang yang
lemah. Jika ada suatu musibah yang menimpamu, janganlah engkau
katakan: “seandainya aku lakukan hal lain (selain yang aku lakukan tadi),
maka aku akan begini dan begitu”. Namun katakanlah: “hal tersebut
merupakan bagian dari takdir yang Allah telah tentukan dan Allah telah
melakukan apa yang Ia kehendaki”. Ketahuilah bahwa berandai-andai itu
memberi peluang kepada syetan untuk memainkan perannya.”
(HR. Muslim no. 6945, Imam Ahmad no. 8777 dan 8815, Ibnu Majah no.79
dan 4168, Nasai no. 10457, Ibnu Hibban, Baihaqi, dan lainnya)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Pada dasarnya masing-masing siswa memiliki perbedaan
antara satu dengan yang lainya, termasuk perbedaan dalam prestasi
belajar secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu: faktor dari
19
diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa atau
lingkungan.Terhadap kedua faktor tersebut setiap ahli tidak sama
penjelasannya yang demikian itu dapat dipahami,karena para ahli
memiliki sudut pandang sendiri-sendiri, sehingga akan membuaikan
suatu pemikiran yang memprioriraskan suatu masalah yang berbeda.
Menurut Muhibbin syah, bahwa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa dapat di bedakan menjadi dua macam,yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan /kondisi
jasmani dan rohani siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa),yakni kondisi lingkungan
sekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)yaitu jenis upaya
belajar siswayang meliputi berbagai strategi dan metode digunakan
siswa untuk melakukan kegitan pembelajaran materi-materi
pelajaran.
Dari klasifikasian ketiga macam faktor di atas dapat di
jelaskan sebagai berikut:
1) Faktor internal meliputi 2 aspek yaitu:
a) Aspek fisiologis
Aspek fisiologis merupakan kondisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ
tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan
intesitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
20
b) Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa.Namun, diantara faktor-faktor rohania siswa yang pada
umumnya dipandang lebih esensial adalah sabagai berikut
tingkat kecerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, bakat siswa,
minat siswa dan motifasi siswa.30
Berdasarkan pengamatan Dariel Goleman, sebagaimana di
kutip oleh Ngalim Purwanto menyebutkan bahwa banyak orang
yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan
intelektualnya rendah, Namun karena meraka kurang memiliki
kecerdasan emosional.31 Tidak sedikit orang yang sukses
dalam hidupnya karena memiliki kecerdasan emosional
meskipun inteligensinya pada tingkat rata-rata.Tingkat
kecerdasan atau inteligensi siswa tidak dapat di ragukan lagi,
sangat menentukan kebarhasilan belajar siswa ini bermakana
semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa
(perpaduan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan
emosional) maka semaki semakin besar peluangnya untuk
meraih sukses.
2) Faktor Eksternal siswa
30Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PTRenaja Rosdakarya, 2000), Cet, V, hal. 132-133.
31Syamsu Yusuf , Psikologi Belajar Agama, Baandung: Pustaka Bani Quarisy,2005, hal. 113
21
Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam,yaitu:
a) Faktor lingkungan sosial
Lingkungan sosial yaitu: guru, para staf,administrasi,teman-
teman sekelas,tetangga dan msyarakat.
b) Faktor lingkungan nonsosial
Lingkungan nonsosial yaitu: gedung sekolah dan letaknya,
rumah termpat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan
waktu.
3) Faktor pendekatan belajar
Ngalim purwanto menyebutkan bahwa yang mempengaruhi
prestasi belajar dapat di kelompokan menjdi dua macam yaitu:
a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut
faktor individual.
b) Faktor yang ada di luar individual yang kita sebut faktor sosial
yang termasuk kedalam faktor individual antara lain faktor
kematangan /pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor keluarga/ keadaan rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.32
Faktor pendekatan belajar ini dapat dipahami sebagai
segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam
32Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Edisi Ke-2, (Bandung: Remaja Karya,1985), hal 106
22
menunjang efektifitas dan efesien proses pembelajaran materi
tertentu.
4. Pendidikan Agama Islam
Menurut M. Arifin, Pendidikan diartikan sebagai latihan mental,
moral dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi
maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian)
serta menanamkan rasa tanggung jawab. Manusia yang berpredikat
muslim, maka akan benar-benar menjadi penganut yang bai, menaati
ajaran islam dan menjaga agar rahmat Allah tetap berada pada
dirinya. Ia harus memahami, menghayati dan mengamalkan
ajarannya sesuai iman dan akidah Islamia. Untuk tujuan itulah,
manusia harus dididik melalui proses pendidikan Islam.33
Zakiah Daradjat mengatakan bahwa pendidikan Agama Islam
yaitu “usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya
sebagaipandangan hidup”.34
Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam Islam
dicontohkan oleh sabda Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang
disayariatkan oleh Allah SWT dalam Q.S Al-Luqman: Ayat 13-14.
33M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis BerdasarkanPendekatan Interdisipliner Edeisi Revisi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal 7
34Zakiyah Daradjat Dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bimu Aksara, 2000),hal 86
23
Terjemahanya:Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu iamemberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamumempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yangbertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahunbersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,Hanya kepada-Kulah kembalimu.35
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Agama
Islam adalah bimbingan terhadap anak didik dalam upaya menumbuhkan
kepribadian yang sesuai dengan Ajaran Islam.
1. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan ialah suatu yang diharapaka tercapai setelah sesuatu
usaha atau kegiatan selesai. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda
yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu
keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh
aspek kehidupannya.36
Ada beberapa tujuan pendidikan dalam Islam yaitu:
a. Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua
kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara
lain. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur,
35 Kementerian Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Tercemah.Solo : Abyan. h.41236Ibid,… hal 29
24
kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama.
Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada
pribadi seseorang yang sudah dididik walaupun dalam ukuran yang
kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.
b. Tujuan akhir, Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka
tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah
berakhir pula. Mati dalam keadaan berserahdiri kepada
allahsebagai muslim yang merupakan ujung dari takwa sebagai
akhir dari proses hidup jelas berisi kegiatan pendidikan. Inilah akhir
dari proses pendidikan itu yang dapat dianggap sebagai tujuan
akhirnya. Insan kamil yang mati akan menghadap tuhannya
merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan Islam.
c. Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak
didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan
dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Pada tujuan sementara
bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun
dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok
sudah keliahatan pada pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam
seolah-olah merupakan suatu lingkaran yang pada tingkat paling
rendah mungkin merupakan suatu lingkaran kecil. Semakin tinggi
tingkatan pendidikannya, lingkaran tersebut semakin besar. Karena
itu setiap lembaga pendidikan Islam hrus dapat merumuskan tujuan
sesuai dengan tingkatan jenis pendidikannya. Ini berarti bahwa
25
tujuan pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah berbeda
dengan tujuan di Madrasah Aliyah. Meskipun demikian, polanya
sama yaitu takwa, dibentuknya sama yaitu insan kamil. Yang
bebeda hanya bobot dan mutunya saja.
d. Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai denagn
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan
pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan
diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan
operasional. Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari
anak didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu,
merupakan sebagai kemampuan dan keterampilan insan kamil
dalam ukuran anak yang menuju pada insan kamil yang semakin
sempurnah.37
37Ibid,… hal. 30-33
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif
yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan fenomena
sosial atau suatu peristiwa. Pengertian deskriptif kualitatif merupakan
penulisan lapangan yaitu penelitian yang yang pengumpulan datanya
yang dilakukan di lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga-
lembaga, organisasi kemasyarakatan,dan lembaga pemerintahan.38
Dengan penelitian kualitatif ini penulis mengumpulkan data-data terkait
tentang Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs
Negeri Ende NTT.
Alasan memilih penelitian deskriptif kualitatif karena metode ini
digunakansecara luas dan dapat meliputi banyak, segi di banding
dengan metode-metode penelitian yang lain, metode ini banyak
memberikan konstribusi terhadap ilmu pengetahuan melalui pemberian
informasi keadaan makhir, dan dapat membantu kita dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan
percobaan. Selanjutnya metode ini dapat digunakan untuk
38Lexy J, Moleong, Metode penulisan kualitatif , (Bandung PT. RemajaRosdakarya,2001),hal.17
27
menghasilkan suatu keadaan yang mungkin terdapat dalam suatu
tertentu.
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian ini di MTs Negeri Ende NTT yang berjumlah
34 siswa dan 1 guru pendidikan agama Islam.Alasan penelitian
mengambil lokasi ini karena merupakan kampung halaman penelitian,
dan juga untuk memudahkan penulis dalam memperoleh data dan
serta biasa membantu dalam menghemat biaya.Objek penelitian ini
siswa kelas VIII A yang berjumlah 31 siswa
C. Fokus dan deskripsi fokus penelitian
Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah :
1. Penerapan Model pembelajaran tuntas di MTs Negeri Ende Kelas
VIII A 34 Siswa dan 1 Orang Guru
2. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islamdi MTs Negeri Ende Kelas
VIII A, 34 Siswa dan 1 Orang Guru
Adapun yang menjadi deskripsi fokus penelitian
1. Model Pembelajaran Tuntas adalah Merupakan model yang sudah
dijadikan salah satu pembaharuan dalam pendidikan di Indonesia
sejak di berlakukannya kurikulum tahun 1995 dan pada saat
perintisan pembelajaran dengan menggunakan sistem
modul.pembelajaran tuntas pada dasarnya merupakan suatu model
pembelajaran yang difokuskan pada penguasaan siswa terhadap
terhadap bahan pembelajaran yang dipelajari.
28
2. Prestasi Belajar PAI menurut bahasa adalah mengajar atau
mendidik sedangkan menurut istilah adalah pengajaran telah
digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam
menurut para ahli menerjemahkan kata al-ta’lim dengan pengajaran
dan al-ta;lim itu sendiri lebih mengarah pada aspek kongnitif
D. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana asal penelitian itu di
peroleh apabila penelitian misanya menggunakan koesioner atau
wawancara dalam menggumpulkan datanya, maka sumber data
tersebut disebut responden yaitu orang yang merespon dan menjawab
pertannyaan baik tertulis maupun lisan.Berdasarkan sumber data di
bagi menjadi:
1. Data primer
Data yang di peroleh dari responden melalui koesoner, kelompok
fokus, dan panel atau data hasil wawancara penelitian dengan
narasumber.data yang diperoleh dari data primer ini harus di olah
lagi,sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpulan data.
2. Data skunder
Data yang di dapat dari catatan,buku, majalah, berupa laporan
keuangan publik perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-
buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Data yang di
29
peroleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi, sumber data
yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data.39
E. Instrument Penelitian
Instrument penelitian merupakan suatu alat yang di gunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi.Oleh karena itu, penelitian ini
dibantu dengan alat perekam, kamera dan alat tulis. digunakan
penelitian sebagai pendukung dan mempermudah terlaksananya
penelitian.40Pedoman observasi akan membantu peneliti memperoleh
data kegiatan yang dilakukan dan fakta-fakta yang terjadi saat
pembelajaran PAI di kelas VIII (delapan).
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapat data yang cukup dan jelas sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian, peneliti menggunakan metode:
1. Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka
mengumpulkan data dalam suatu penelitian, merupakan hasil
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari
adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan atau suatu studi
yang sengaja dan sistematis tentang keadaan sosial atau keadaan
psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.
39 V.Wiratna Sujarweni, metode penelitian (Yogyakarta 2014),hl. 73-7440Sugiyono, metode penulisan pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif dan
R&D,(Bandung :CV Alfabeta,2009) hl. 148
30
2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan proses interaksi antara responden
dengan pewawancara untuk mendapatkan informasi atau
keterangan dengan cara langsung bertatap muka dan bercakap-
cakap secara lisan dengan cara mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan data informasi yang diperlukan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan
atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama.
Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data dengan cara hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan sebagainya.
G. Teknik Analisa Data
Penelitian ini adalah penelitian deskriftif dengan lebih banyak
bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi data yang
akan diperoleh akan dianalisis secarah kualitatif serta diuraikan dalam
bentuk deskriftif.setelah data diperoleh melalui beberapa metode
selanjutnya dilakukan tahapan menyeleksi dan mrenyusun data
tersebut. Agar data mempunyai arti maka data tersebut diolah dan
dianalisis.Adapun analisis digunakan dalam penelitian ini adalah data
deskriftit kualitatif yaitu menggambarkan dan menjelaskan data-data
31
yang telah diperoleh selama melakukan penelitian.adapun langkah-
langkah yang diambil dalam analisis data ialah sebagai berikut:41
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlah cukup banyak untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan
makin lama peneliti ke lapangan maka jumlah data akan semakin
banyak komleks dan rumit untuk itu perlu dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Mereduksi data adalah merangkum, memili
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
teman dan polanya dan membuang yang tidak perlu dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan jawaban yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan data
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.42
2. Penyajian data
Setelah data direduksi maka langka selanjutnya adalah penyajian
data (disply data).dengan adanya penyajian data maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja, dan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.43
3. Penarikan kesimpulan
Setelah datadisajikan langkah selanjutnya adalah penarikan
kesimpulan dan verikasi. Kesimpulan awal bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ada ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
41Ibid, hl.247-25242Ibid., h. 33843Ibid., h. 341
32
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, namun apa
bila kesimpulan di kemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang falid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Pengesahaan
keabsaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan cara membandingkan
informasi diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data
yang abash. 36 dalam hal ini penulis memakai dua langkah yaitu
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara dan membandingkan keadaan perspektif
seseorangdengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.
Hal ini mempertimbangkan bahwa kedua langkah tersebut lebih
praktif dan bersifat obyektif.
BAB IV
33
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi lokasi penelitian
Untuk memperjelas dan mempermudahtentang lokasi penelitian,
berikut penelitian memaparkan bagian-bagian yang berhubungan dengan
latar belakang objek penelitian sebagai berikut :
1. Profil MTs Negeri Ende
a. Identitas Sekolah
1). Nama sekolah : MTs Negeri Ende
2). No. Statistik Madrasah : 121153080001
3). Akreditasi Madrasah : B ( Baik )
4). Alamat Lengkap Madrasah: Jl. Melati kel. Mautapaga, kec, EndeTimur kab, Ende Provinsi NusaTenggara Timur No.Telp. (0381)21745 ,Email: [email protected]
5). NPWP Madrasah : 00.009.758.4-923-000
b. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah
Awal terbentuknya Madrasah ini adalah pada tahun 1960 dimana
nama Madrasah ini adalah sekolah pendidikan Guru Agama Negeri
Ende, yang terletak di Jl. Perwira, kampung Onewitu, Desa pancasila
dengan jenjang kelas yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3 sampai kelas 6.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1977 Sekolah Pendidikan
Guru Agama ini dibagi menjadi dua yaitu tingkat SMA dan tingkat SMP.
Pada tingkat SMA adalah pendidikan Guru Agama ( PGA), sedangkan
pada tingkat SMP adalah MTs AIN. 33
34
Pada bulan juni Tahun 1979 – 1980, MTs AIN sudah memiliki
ruang kelas sendiri yang belum permanen, berlokasi disebidang tanah
milik Arifin Mando M.H Raundhara walaupun status kepemilikan tanah
adalah sewa atau kontrak. Selain itu nama MTs AIN diganti menjadi
MTs. Negeri Ende dengan kepala Madrasahnya adalah Bapak
Muhamad Kema.
Dengan kerja keras dan doa dari segenap warga MTs Negeri
Ende, maka pada Tahun 1983 MTs Negeri Ende sudah memiliki
gedung permanen. Dan selanjutnya pada Tahun 1984, MTs Negeri
Ende di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia
(dulured) memilki bangunan sendiri di atas sebidang tanah milik
Departemen Agama Republik Indonesia dengan Kepala Madrasahnya
Marsjad R,M,I dan Bapak Umar Musa sebagai kepala urusan tata
usaha MTs Negeri Ende.
Pada tahun 2003 sampai dengan Tahun 2012, kepala MTs
Negeri Ende adalah Bapak Drs. Abbas Siman dan kepala urusan tata
usaha MTs Negeri Ende adalah Bapak Sukarim A. Hamid sampai
dengan tanggal 25 januari 2010. Kemudian kepala urusan tata usaha
diganti oleh Ibu Hj, Mu’minah Maine sampai dengan Tahun 2012.
Pada Tahun 2012 Kepala MTs Negeri Ende dijabat Oleh ibu Dra,
Hj, Hadisyafani Mapawa sampai Tahun 2015, dan kepala tata
usahanya adalah Ibu Dra, Siti Sejati Pua Geno ( tahun 2013 ).
35
Pada Tanggal 05 Februari 2015, Kepala MTs Negeri Ende
dijabat Oleh Ibu Nurbaya Djae, S.Pd dan Kepala urusan tata usaha
adalah Ibu Dra. Siti Sejati Pua Geno sampai dengan sekarang.
2. Identitas Kepala Sekolah
a. Nama dan Gelar : Nurbaya Djae, S,Pd
b. Alamat : Kokos Raya
c. No. Tlp/hp : 081 339 759 600
3. Visi dan Misi MTs Negeri Ende
a. Visi
“Mewujudkan MTs Negeri Ende yang unggul dalam IPTEK dan
IMTAQ serta berakhlakul karimah”
b. Misi
Berdasar visi diatas maka dapat dijabarkan dalam misi
Madrasah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang
bermutu sesui dengan potensi peserta didik
b. Mebentuk warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlak
mulia dan berbudi pekerti luhur dengan mengembangkan sikap
dan perilaku religius baik didalam madrasah maupun diluar
madrasah
36
c. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu,
bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin,jujur,
kerja keras, kreatif dan inovatif
d. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan
peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik
e. Menciptakan susana pembelajaran yang menantang,
menyenangkan, komunikstif, tampa takut salah, dan demokratid
f. Mengumpayakan pemanfaatan waktu belajar sumber daya
manusia dan sarana prasarana agar memberikan hasil yang
terbaik bagi perkembangan peserta didik
g. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional dan berkompeten
h. Meningkatkan sinergisitas antar komponen madrasah.
4. Tujuan Madrasah
Mengacu pada visi dan misi madrasah, tujuan madrasah dalam
mengembangkan pendidikan ini adalah :
a. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien dan
hasil lulusan yang bermutu
b. Terpenuhinya perangkat pembrelajaran untuk semua mata
pelajaran dengan mempertimbangkan pengembanggan nilai
religius dan budi pekerti luhur
c. Terwujudnya budaya gemar membaca, kerjasama, saling
menghardai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif dan inovatif
37
d. Terwujudnya peningkatan perstasi dibidang akademik dan non
akademik
e. Terwujudnya suasana pembelajaran yang menantang,
menyenangkan, komunikatif, tanmpa takut salah, dan demokratis
f. Terwujudnya efisensi waktu belajar optimalisasi penggunanan
sumber belajar dilingkungan untuk menghasilkan karya dan
prestasi yang maksimal
g. Terwujudnya kualitas pendidk dan tenaga kependidikan yang
profesional dan kompeten dibidangnya
h. Terwujudnya lingkungan sekolah yang memiliki kepedulian sosial,
lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan,
serta hidup demokratis
i. Terciptanya sinergisitas antar komponen madrasah
5. Nilai
1) Iman dan takwa
2) Etos kerja
3) Mandiri
4) Semangat berprestasi
5) Profesional
6) Kebersamaan
7) Keterbukaan
8) Musyawarah
9) Kekeluargaan
38
10) Demokratis
11) Kejujuran
12) Kearifan dan kebijaksanaan
6. Keadaan fisik sekolah
a. Sarana dan prasarana
1. Kepemilikan Tanah : Pribadi
2. status tanah : Bersertifikat
3. Luas Tanah : 7327 m
4. Luas bangunan : 6820 m
Tabel 4.1
Keadaan fisik sekolah MTs Negeri Ende
NoJenisprasarana
JumlahRuang
JumlahRuangKondisiBaik
JumlahRuangKondisiRusak
Kategori kerusakanRusakRingan
Rusaksedang
RusakBerat
1. Ruang kelas 25 25 - - - -2. Perpustakaan 1 1 - - - -3. R. Lab IPA 1 - 1 1 - -4. R. Lab Biologi - - - - - -5. R. Lab Fisika - - - - - -6. R. Lab kimia - - - - - -7. R. Lab
komputer1 - 1 - - 1
8. R. Lab Bahasa 1 1 - - -9. R. Pimpinan 1 1 - - - -10. R. Guru 1 1 - - -11. R. Tata
uasaha1 1 - - - -
12. R. Konseling 1 1 - - 113. Tempat
beribadah1 1 - - - -
14. R. UKS 1 1 - - - -
39
15. Toilet Guru 3 3 - - - -16. Toilet siswa 7 7 - - -17. Gudang 1 1 - - - -18. R. sirkulasi - - - - - -19. Tempat
olahraga- - - - - -
20. R. Organisasikesiswaan
- - - - - -
21. Kantin 1 1 - - - -Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)
Tabel 4.2
Struktur Organisasi MTs Negeri Ende berdasarkan jabatan, status
kepegawaian dan kualifikasi pendidikan
NoJenis jabatan
ketenanganPNS NON
PNSKualifikasi pendidikan
Lk Pr
Lk Pr
SLP SLA D3 S1 S2
1. Kepala Madrasah - 1 - - - - - 1 -2. Kepala urusan
Tata usaha- 1 - - - - - 1 -
3. Wakilkep.Madrasah1.wakamadkurikulum2.wakamadkesiswaan3.wakamad saranadan prasarana4.wakamadHumas
1
1
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
4. Bendahara 1 - - - - - 1 -5. Kepala unit
Madrasah1.ka. unitpengelola Lab. IPA2.ka. unitpengelola Lab.Komputer3.ka. unitpengelola Lab.Bahasa
1
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
40
4.ka. unitpengelolaperpustakaan danTVE
1 - - - - - - 1 -
6. OperatorMadrasah1.Operatorkeuangan2.Operator dataemis
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
1
-
-
7. Pembantuwakamad1.Pemb. wakamadkurikulum2.Pemb. wakamadkesiswaan3.Pemb. wakamadsarana danprasarana4.Pemb. wakamadHumas
-
1
-
-
1
1
-
-
1
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
2
-
1
1
-
-
-
-
8. Pemb.ka. unitperpustakaan
- - - 1 - - - 1 -
9. Koordinator1.BP/BK2.Mata PelajaranAgama3.Mata PelajaranUmum4.Lomba MataPelajaran5.Pramuka6.Pemb.karyailmiah7.Sanggar Seni8.PembinaOlahraga
--
-
-
1-
1-
11
1
1
--
--
--
-
-
--
-1
--
-
-
-1
--
--
-
-
--
--
--
-
-
--
--
--
-
-
--
--
11
1
1
11
11
--
-
-
--
--
- 1 - - - -Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)
Tabel 4.3
Jumlah kepala sekolah, wakil kepala, pendidik dan tenagakependidikan MTs Negeri Ende
41
NoUraian PNS NON PNS
Lk Pr Lk Pr1. Jumlah kepala madrasah - 1 - -2. Jumlah wakil kepala madrasah 3 1 - -3. Jumlah pendidik 6 18 13 94. Jumlah pendidik sudah sertifikasi 8 18 1 15. Jumlah tenaga kependidikan 3 2 7 4
Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)
Tabel 4.4
. Nama-Nama Guru PNS MTs Negeri Ende
No Nama-Nama Guru NIP / Golongan L/P Guru MataPelajaran
1 2 3 4 51. Nurbaya Djae,S,Pd 19640412 199803 2
001 / IV/AP IPS
2. Dra. Tati Maria Fatimah 19620525 199403 200 / IV/A
P BK/BP
3. Dra. H. Abdul Rasid 19671231 199503 2001 / IV/A
L Qur’anHadits
4. Dra. Saadiah 19620921 199703 2001 /IV/A
P BK/BP
5. Ibrahim Madus,S.Pd 19621212 199403 1002/IV/A
L IPA
6. Sahrif Nandus,S.Pd 19651231 199493 1002 /IV/A
L IPA
7. Bala Elias,S.Pd 19650515 199403 1001 /IV/A
L IPA
8. Nurwahyuni Azhar,S.Ag 19680109 199703 2001 /IV/A
P AqidahAkhlak
9. Dra. Siti Jarni 19641231 199703 2001 /IV/A
P Bhs. Arab+AqidaAkhlak
10. Nuling Abubekar,S,Ag 19670901 199803 2001 /IV/A
P Bhs.Arab
11. Siti Nur Sofiah,S.Pd 19651128 199503 2001 /IV/A
P Matematika
12. Mohammad Din,S.Pd 19611231 199403 1002 /IV/A
L Bhs. Inggris
13. Syaihu Pua Geno,M.Pd 19601231 198703 1035/IV/A
L Bhs. Inggris
42
14. Siti Nur’ainiYusuf,S.Pd 19651023 199803 2001 /IV/A
P Bhs.Indonesia
15. Idris Embu BandaRoja,S.Pd
19721213 200501002 /III/C
L BK/BP
16. Siti Nur,S.Pd 19750303 200501 2004 /III/C
P IPS
17. AminahAbdurahman,S.Pd
19791014 200501 2003 /III/C
P Bhs. Inggris
18. Nurdianung,S.Pd 19780924 200501 2004 /III/C
P Matematika
19. Juhra,S.Pd 19781216 200604 2009 /III/C
P IPS
20. Siti Hafsah,S.Ag 19750607 200604 2007 /III/B
P SKI
21. Raudah Hasan,S.Pd 19710521 200604 2017 /III/C
P Bhs.Indonesia
22. Jainab Ahmad,S.Pd 199770317 2006042 009 /III/C
P IPS
23. RahmawatyPurnamasari,S.Pd
19801114 200901 2004 /III/C
P Bhs.Indonesia
24. Akbar Riwu,A.Md 19681231 199903 1010 /III/B
L Bhs. Inggris
25. Mukmin Daeng,S.Pd 19790119 201101 2003 /III/B
P Matematika
26. Esti Aryanti Juli,S.Pd 19801231 201409 2002 /III/A
P Bhs.Indonesia
27. Ummi Kalsum,S.Pd 19770707 201409 2005 /III/A
P Matematika
28. Nurdin Nggobe,SPd 19711002 200502 1001 /III/D
L IPA
29. Astri Janabo,S.Pd 19800428 201411 2001 /III/A
P Matematika
Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)
Tabel 4.5
Nama-Nama Guru Tidak Tetap (GTT) MTs Negeri Ende
43
No Nama –Nama Guru NIP L/P Guru Mata Pelajaran1 2 3 4 5
1. Mohammad,S.Pd - L Bhs.Indonesia2. Rahma Anarena,SE - P IPS3. Ishak Umar,S.Pd.I - L Qur’an Hadits4. Maskur Husen,S.Pd - L Penjaskes5. Nurkasrim
Abubekar,S.Kom- L TIK+Prakarya Ket.Kom
6. Awaludin Mahmud,S.Pd - L Bhs. Arab7. Anwar Hamid H.A
Rena,S.Pd- L PKN
8. Indara Gunawan,S.Pd - L Penjaskes9. Nursamsiah,S.Pd - P Mulok+Bhs. Inggris10. Purnama Daima
Sari,S.Pd- P Matematika+Kesenian
11. Abubekar Abdulah,S.Pd.I - L SKI+Akidah Akhlak12 Abubekar Djelil,S.Pd - L IPA13 Muhammad Ridwan S,Pd - L Al-Quran Hadits14. Abdul Aziz,S.Pd - L PKN15. Hamni Lanci,S.Pd. - P Bhs. Inggris16. Rindra Dwi Pratiwi,S.Psi - P BP/BK17. Anita Kusumawati,S.Pd - P Mulok+Bhs. Inggris18. Irman Ibrahim,S.Pd.I - L Fiqih19. Zulhimansyah,S.Pd - L Kesenian20. Abdul Haris,S.Pd.I - L Fiqih+Akidah Akhlak21. Adluwaty RohimiSalamah - P IPA22. Yaya,S.Sos - P PKN23. Chandra Raifudin,S.Pd - L Penjaskes24. Siti Maryam Sriwati
Djafar,S.Pd- P Bhs.Indonesia
Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)
Tabel 4.6
Nama-Nama Pegawai PNS dan PTT MTs Negeri Ende
44
No Nama-Nama Guru NIP L/PJabatan
1 2 3 45
1. Dra. Siti Sejati PuaGeno
19650713 1995032 002
P Kepala TataUsaha
2. Usman Hamid 19591231 1997031 002
L StaffAdministrasiUmum
3. Ahmad Buang 19860915 2014111 003
L OperatorKeuangan
4. Kasmir Idris Dhiki 19791229 2014111001
L Pemb.WakamadKesiswaan
5. Nurbani Daud 19840414 2014112 003
P StafPerpustakaan
6. Ismail B.Atanuhang,S.I.P
- L PembantuWakamadKurikulum
7. Astrid SeptianiAlmuhdar
- P OperatorData Emis
8. Nursamsiah,S.I.P - P Pemb.ka.UnitPerpustakaan
9. Nursalhifan Harun,A,MdKEP
- P Staff UKS
10. Murni yanti - P Staf AdminUmum
11. Massum A. Lewa - L Satpam12. Mohammad
Syahril,S.Pd- L Satpam
13. Samsul Bahri - L CleaningService
14. Jumadin - L CleaningService
15. Ramadan M. Saleh - L PenjagaMadrasah
16. Muthalib Gende,S.Pd - L PenjagaMadrasah
Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018
Tabel 4.7
Jumlah peserta didik 2017/2018
45
TahunAjaran
JumlahsiswaKelas 1
JumlahsiswaKelas 2
JumlahsiswaKelas 3
Jumlah(kelas 1+2+3)
2013/2014 211 230 305 746
2015/2016 279 216 223 718
2017/2018 275 265 200 740
Sumber Data (Tata usaha MTs Negeri Ende 2018)
B. Pelaksanaan Model Pembelajaran Tuntas Di MTs Negeri Ende NTT
Peneliti telah mengamati dalam Pelaksanaan model pembelajaran
Tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende bahwa belajar
pendidikan PAI yang dilakukan terdiri dari 5 tahap kegiatanyaitu :
1. Sebelum pelajaran pertama berlangsung diawali dengan kegiatan
pembiasaan (membaca Al-Qur’an) yang dibimbing oleh wali kelas
2. Guru harusmempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, terdiri
dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi, metode dan langkah-langkah pembelajaran.
3. GuruMemberikan apersepsi kepada peserta didik yaitu menjelaskan
tujuan pembelajaran yang diharapkan, materi ajar, serta
standarketuntasan minimum.
4. Adapun yang dilakukan guru PAI dalam kegiatan inti yaitu :
46
a. Bagi peserta didik yang belum fasih membaca Al-Qur’an guru akan
membimbing agar peserta didik membaca Al-Qur’an dengan benar dan
fasih
b. Guru Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
c. Guru akanMemberikanpertanyaan, untuk melihat tingkat penguasaan
materi Pendidkan Agama Islam yangdipahami oleh siswa.
d. Bagi peserta didik yang belum tuntas guru akan mengadakan
remedial dan perhatian khusus sehingga kedepannya bisa memperoleh
nilai ketuntasan atau KKM
e. Sedangkan peserta didik yang telah tuntas atau telah mencukupi
KKM akan melakukan pengayaan
5. Adapun kegiatan penutup yang dilakukan guru PAI yaitu:
a. Guru memandu untuk pengambilan kesimpulan
b. Guru akan memberikan tugas perindividu kepada peserta didik
c. Guru memberikan pengembangan konsep
d. Guru akanMembimbing peserta didik membuat rangkuman hasil
pembelajaran
Menurut peneliti bahwa 5 tahap kegiatan di atas yang diterapkan
oleh guru PAI adalah supaya memudahkan seorang guru untuk
mengetahui kemampuan peserta didik.
Sesuai apa yang dikemukakan bapak Muhammad Ridwan S.Pd
Guru Mapel PAI menyatakan bahwa:
47
’’Saya sudah menerapkan pendekatan individu dalam prosesbelajar mengajar terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islambagi peserta didik yang belum tuntas dan sudah sempurna sertamudah dilakukan karena saya telah Menyiapkan langkah-langkahkegiatan pembelajaran sebelum melakukan proses belajarmengajar sehingga bagi peserta didik yang belum tuntas bisamemperoleh nilai ketuntasan atau KKM pendekatan individual inicocok diterapkan khususnya mata pelajaran Pendidikan AgamaIslam”44
Wawancara di atas dapat diketahui bahwa pendekatan individual
sangat mudah digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
karena guru mudah mendekati peserta didik yang kurang aktif.Selanjutnya
bpak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI mengatakan bahwa :
“Dalam proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yangtenang dan dapat membuat peserta didik menyukai pelajaran yangdisampaikan dalam proses belajar tidak hanya menggunakan satumetode pembelajaran saja tetapi banyak metode yang dilakukandan kemudian untuk penerapan model pembelajaran tuntas harusdisesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa danguru juga sering menggunakan media pembelajaran agar parapeserta didik lebih mudah menangkap dan memahami yangdisampaikan guru’’45
Dari hasil wawancara di atas bahwa sebelum memasuk ruangan guru
harus memiliki berbagai macam metode. Jika proses belajar belajar
dengan menyenangkan maka motivasi belajar siswa akan meningkat.
Kelas jadi lebih interaktif karena keaktifan siswa.
44wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
45wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku Guru PendidkanAgama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
48
C. Faktor Pendukung Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Di MTs Negeri Ende NTT
Adapun faktor-faktor pendukung dalam penerapan model
pembelajar tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT yaitu :
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan motivasi idealis yang membantu peserta
didik dalam belajar.peserta didik yang memiliki motif internal akan lebih
kuat dalam proses belajarnya dan tidak mudah terpengaruh oleh
lingkungan sekitarnya.Hal ini sesuai dengan wawancara bapak
Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :
“Peserta didik yang aktif dan sadar akan menguasai suatupengetahuan atau keterampilan maka peserta didik akan berusahauntuk mempelajarinya karena faktor internal ini tumbuh dari pesertadidik itu sendiri’’46
Adapun faktor pendukung keberhasilan dalam belajar yang datang dari diri
siswa atau subjek belajar diantaranya
1. Motivasi
Motivasi adalah keinginan dan dorongan untuk belajar motivasi
meliputi dua hal yakni subyek belajar mengetahui apa yang akan
dipelajarinya dan memahami mengapa hal tersebut untuk dipelajari.
Motivasi ini juga dapat sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar
46wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
49
Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru
Mapel PAI menyatakan bahwa :
“Dengan adanya motivasi atau dorongan yang timbul dalam diriseseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatutindakan dengan tujuan tertentu dan usaha yang menyebabkanseseorang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena inginmencapai tujuan yang dikehendaki”47
2. Kosentrasi
Kosentrasi maksutnya sebagai pemusatan kekuatan perhatian
pada suatu belajar. Motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya
proses pemusatan perhatian di dalam kosentrasi ini keterlibatan mental
secara detail sangat diperlukan sehingga tidak perhatian sekedarnya. Hal
ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru
Mapel PAI menyatakan bahwa :
“Kemampuan untuk memuaskan perhatian secara penuh padapersoalan yang sedang dihadapi kosentrasi memungkinkan individuuntuk terhindar dari pikiran-pikiran yang menganggu ketikaberusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi danfokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baikdalam setiap pelaksanaan pembelajaran dan dapat memahamisetiap materi pelajaran yang telah diberikan”48
3. Pemahaman
Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran
karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan
filasofinya maksut dan implikasi sehingga menyebabkan subyek belajar
dapat memahami suatu situasi memahami tujuan akhir dari setiap belajar.
47 wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku Guru PendidkanAgama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
48 wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku Guru PendidkanAgama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
50
Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru
Mapel PAI menyatakan bahwa :
“Tingkat kemampuan seorang siswa yang mampu memahami artiatau konsep pembelajaran serta fakta yang dketahui tidak hanyasecara verbalitas, tetapi memahami dari masalah atau fakta yangditannyakan dan siswa akan memahami atau mengerti apa yangdiajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dandapat memnfaatkan isi dari pelajaran tanpa meghubungkan denganhal-hal yang lain”49
Sebagaimana yang peneliti amati bahwa dengan adanya Faktor
Pendukung Penerapan model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di MTs Negeri Ende NTT ini membuat siswa akan semakin aktif dalam
melakukan proses pembelajaran.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat. Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan
S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :
“Dengan keadaan keluarga yang tidak sesuai bisa berpengaruhterhadap hasil belajar peserta didik dan kurangnya perhatiankhusus terhadap anaknya dengan begitu anak akan cenderung danberpengaruh dalam hasil belajar peserta didik dan dengan begituguru akan memberikan motivasi / dorongan agar minat belajar anakakan semakin bertambah dan berhasil dalam melalui prosespembelajaran’’50
49 wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
50wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
51
D. Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs
Negeri Ende
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
peserta didik baik yang menyangkut aspek kognitif,afektif dan pskimotor
sebagai dari hasil kegiatan belajar dan dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
khusunya mata pelajaran Pendidkan Agama Islam yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh oleh siswa dari hasil tes mengenai materi pelajaran
Pendidkan Agama Islam.Hal ini sesuai dengan wawancara bapak
Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :
‘’Dengan hasil belajar peserta didik guru dapat mengetahuikemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatanbelajar mengajar dan belajar itu sendiri merupakan suatu prosesdari seorang peserta didik yang berusaha untuk memperoleh suatubentuk perubahan perilaku yang relatif menetap dan gurumenetapkan tujuan belajar agar peserta didik berhasil mencapainilai ketuntasan’’51
Selanjutnya bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI mengatakan
bahwa :
’’Untuk mengetahui kemampuan peserta didik apakah hasil belajaryang dicapai peserta didik telah tuntas dan tidak tuntas makasesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melaluievaluasi karena evaluasi itu sendiri merupakan proses penggunaaninformasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif pesertadidik yang telah memenuhi kebutuhan peserta didik bahkan
51wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S ,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
52
evaluasi ini dapat dijadikan cara untuk mengukur tingkat ketuntasanpeserta didik khususnya mata pelajaran Pendidkan Agama Islam’’52
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penerapan dan penuturan secara lisan
oleh guru dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk
memperjelaskan materi yang diajarkan kepada peserta didik dengan
suasana yang tenang dan tidak gaduh karena kosentrasi peserta didik
tertuju dan terpusat pada guru yang sedang memberikan materi
khususnya mata pelajaran Pendidkan Agama Islam secara lisan
penggunaan metode ceramah juga bertujuan untuk melatih dan mengukur
kemampuan peserta didik akan terlihat ketika dievaluasi.guru juga dapat
meminta peserta didik untuk menuliskan kembali beberapa hal yang
sudah disampaikan di awal pelajaran dan menyelesaikan tugas dalam
bentuk pertannyan dimana jawaban yang dibutuhkan ada didalam materi
yang sudah dijelaskan dan diuraikan secara lisan oleh guru. Hal ini sesuai
dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI
menyatakan bahwa :
‘’Dengan menggunakan metode ceramah ini peserta akan seriusuntuk menyimak materi pelajaran khusunya Pendidikan AgamaIslam karena semua peserta didik akan melakukan aktivitas yangsama sehingga guru dapat mengawasi peserta didik sekaliguskomprensif dan metode ceramah ini juga dapat melatih pesertadidik menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga
52wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
53
mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi materi pelajarandengan cepat dan tepat’’53
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Fitriyanti, siswi kelas VIII.
sebagai berikut :
’’Iya saya suka dengan menggunakan metode ceramah ini sayabisa fokus dan dapat menyimak materi dengan baik dan metode inijuga dapat membantu saya mengetahui kemampuan saya sendiridalam menerima mata pelajaran Pendidkan Agama Islam’’ 54
2.Metode Diskusi
Metode diskusi adalah bertujuan untuk tukar menukar gagasan,
pemikiran diantara peserta didik yang lainnya sehingga mencapai
kesepakatan pokok pikiran untuk mencapai kesepakatan tersebut peserta
didik dapat mengadu argumentasi untuk meyakinkan peserta didik yang
lainya. .Hal ini sesuai dengan wawancara bapak Muhammad Ridwan S,Pd
Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :
‘’Metode inidigunakan karena dapat mengembngkan kemampuansiswa dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah sertamelatih peserta didik untuk mengeluarkan pendapat secara lisandan guru juga benar-benar mampu mengorganisasikan pesertadidik sehingga diskusi berjalan seperti yang diharapakan’’55
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Alfian, siswi kelas VIII.
sebagai berikut
53wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
54Wawancara dengan Fitriyanti siswi kelas VIII MTs Negeri Ende NTT Rabu18 Juli 2018
55wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
54
’’Metode ini membut saya tidak aktif sebelumnya menjadi aktifbersama teman-teman dan membantu pola pikir saya’’56
3. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh
peserta didik atau pertannyaan peserta didik yang harus dijawab oleh guru
baik sacara lisan maupun tertulis.Hal ini sesuai dengan wawancara bapak
Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :
‘’Tujuan menggunakan metode ini agar peserta didik lebihbermotivasi untuk belajar selama proses pembelajaran berlangsungsehingga baik guru maupun peserta didik sama-sama aktif dalamproses pembelajaran’’57
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Fitriyani siswi kelas VIII.
sebagai berikut :
’’Ya,Selama guru selalu menggunakan metode-metde yangberfariasi kami bisa dapat aktif dalam kelas dan dengan begitu kamimerasa puas dengan hasil yang kami pelajari kususnya matapelajaran pendidikan agama islam’’58
Sebagaimana yang peneliti amati bahwa Penerapan Model
Pembelajaran Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Ende NTT telah Tuntas di
lakukan kepada peserta didik antara lain: peserta didik mampu
56Wawancara dengan Alfian kelas VIII MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli2018
57wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
58Wawancara dengan Fitriyant isiswi kelas VIII MTs Negeri Ende NTT Rabu18 Juli 2018
55
memberikan pertanyaan atau memberikan jawaban setelah guru
menerangkan atau menjelaskan setiap materi yang dipelajari di dalam
kelas, dan selain itu peserta didik juga mampu memberikan sebuah
contoh/gambaran ketika guru menerangkan dalam setiap materi yang
dipelajari. Dan peserta didik yang tidak terlalu aktif di dalam kelas dengan
kata lain peserta didik yang penguasaan materinya kurang sebelumnya,
setelah guru melakukan evaluasi kembali kepada peserta didik tersebut
dari hasil pendekatan yang dilakukannya, peserta didik tersebut bisa aktif
di dalam kelas dan memahami materi yang diajarakan gurunya. setelah
guru menggunakan berbagai macam metode peserta didik yang tingkat
pemahaman materinya kurang mereka mampu menjawab setiap
pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.Hal ini sesuai dengan wawancara
bapak Muhammad Ridwan S,Pd Guru Mapel PAI menyatakan bahwa :
‘’Dalam proses pembelajaran PAI sangat penting karena denganadanya mata pelajaran pendidkan agama islam peserta didik bisamengetahui tentan-tentang islam dan sejarahnya dan disini jugaguru dan peserta didik akan saling beromunikasi dengan aktif dansaya juga melakukan pendekatan karena memang pendekatan inimemiliki banyak kelebihan ketika guru melaksanaan pendekatan.kelebihan itu ketika menggunakan pendekatan individual padapembelajaran PAI yaitu: Menumbuhkan hubungan pribadi yangmenyenangkan guru dan peserta didik, dan Memberi kesempatanbagi peserta didik yang belum pandai untuk melatih dirinya. Dandisisi lain juga saya melakukan pendekatan individual ini didukungoleh penerapan metode-metode pembelajaran yang efektif danpeningkatan mutu Pendidikan Agama islam pada MTs Negeri Endememperoleh hasil belajar yang maksimal dengan berbagai upaya
56
sehingga mencapai hasil yang baik pada mata pelajaranPendidikan Agama Islam.’’59
Hasil di atas peneliti dapat disimpulkan bahwa efektifitas pendekatan
individual di MTs Negeri Ende sudah efektif dilakukan oleh guru kepada
siswa dilihat dari hasil evaluasi tersebut dan menggunakan berbagai
macam metode-metode sehingga memperoleh hasil belajar yang baik,
maksimal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pendekatan
individual ini memiliki banyak kelebihan ketika digunakan dalam proses
belajar mengajar, sehingga pendekatan individual ini penting diterapkan
pada pembelajaran PAI. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Ibu
Nurbaya Djae, S,Pd selaku kepala sekolah mengatakan bahwa :
“Ketika seorang Guru memulai pelajaran guru harus memilikiberbagai macam strategi pembelajaran dan denganmengembangkan berbagai macam metode-metode yang dapatmemperluas pemahaman peserta didik,motivasi, dan membentukkarakteristik atau kepribadian peserta didik itu sendiri”60
Selanjutnya Ibu Nurbaya Djae S,Pd selaku kepala sekolah mengatakan
bahwa :
“Dengan adanya pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengingatperkembangan zaman yang terus maju sehingga membutuhkansuatu tindakan terhadap berbagai hal yang dapat memberikanpengaruh buruk yang datang dari faktor internal dan eksternal”61
59wawancara dengan bapak Muhammad Ridwan S,Pd selaku GuruPendidkan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT Rabu 18 Juli 2018
60Wawancara dengan ibu Nurbaya Djae S,Pd selaku kepala sekolah MTsNegeri Ende NTT Jumat 20 Juli 2018
61wawancara dengan ibu Nurbaya Djae S,Pd selaku kepala sekolah MTsNegeri Ende NTT Juma t20 Juli 2018
57
Hasil di atas peneliti dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
pembelajaran pendidikan agama islam siswa akan mengetahui hal baik
dan buruk dengan semakin meningkatnya perkembangan zaman yang
terus maju. Sehingga perlu adanya pembelajaran Pendidikan Agama
Islam tersebut.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya maka peneliti
dapatmengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan Pelaksanaan model pembelajaran tuntas dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Endesangat mudah
digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam karena guru
telah membuat langkah-langkah pembelajaran kepada peserta didik
yaitu: (1). Bagi peserta didik yang belum fasih membaca Al-Qur’an
guru akan membimbing agar ppeserta didik membaca Al-Qur’an
dengan benar dan fasih ( 2). Guru Menjelaskan materi pelajaran
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. (3). Guru akan
Memberikan pertanyaan, untuk melihat tingkat penguasaan materi
Pendidkan Agama Islam yang dipahami oleh siswa. (4). Bagi peserta
didik yang belum tuntas guru akan mengadakan remedial dan
perhatian khusus sehingga kedepannya bisa memperoleh nilai
ketuntasan atau KKM. (5). Sedangkan peserta didik yang telah tuntas
atau telah mencukupi KKM akan melakukan pengayaan.
2. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan model pembelajaran tuntas
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Ende NTT bagus dan
58
59
meningkat disebabkan adanya faktor perhatian khusus kepada
peserta didik
3. peningkatan hasil belajar Pendidkan Agama Islam di MTs Negeri
EndeNTTini sudah Tuntas, hal ini ditunjukkan dengan kemampuan
guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap peserta
didik yang tidak mampu dalam menerima pelajarandan didukung
dengan penerapan metode-metode pembelajaran Sehingga Peserta
didik mampu memahami materi yang diajarkan dengan maksimal dan
peserta didik akan lebih aktif lagi dandi lihat dari hasil rapor siswa
kelas VIII A dengan jumlah 34 orang telah mendapat nilai tuntassalah
satunya fitriyanti dengan nilai 87,50 dan Alfian ibrahim dengan nilai
77,50.Dengan masing-masing mendapatkan Nilai Rata-Rata kelas
82.96. Dari kedua siswa ini telah memenuhi semua aspek
pembelajaran
60
B. Saran
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak dan demi
suksenya kegiatan belajar mengajar maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut :
1. Guru menerapkan Pelaksanaan model-model pembelajaran dan
langkah-langkah pembelajaran kepada speserta didik dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
2. Kepada semua guru agar memperhatikan kepada siswa yang tidak
aktif dalam proses pembelajaran agar peserta didik bisa aktif
bersama peserta didik yang lainnya.
3. Kepada semua pihak guru melakukan pendekatan secara pribadi
kepada setiap peserta didik yang tidak mampu dalam menerima
pelajaran dan didukung dengan penerapan metode-metode
pembelajaran Sehingga Peserta didik mampu memahami materi
yang diajarkan dengan maksimal dan peserta didik akan lebih aktif
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Asegaf, Abdur Rahman, pendidikan islam di Indonesia, Yogyakarta :Sukaprres. 2007
Arifin, M .Ilmu Pendidikan Islam :Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner Edisirevisi, Jakarta : PTBumi Aksara, 2006
Ahmad, Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar Jakarta:Kencana . 2013.
Daradjat, ZakiyahDkk, IlmuPendidikan Islam, Jakarta : BumiAksara. 2006
Hadiwinarto, PsikologiTeori Dan Pengukuran, Bengkulu: Rahman Rahim2009.
Kunandar, Penilaian Autentik, Penilaian Hasil Pelajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulum 2013 Suatu pendidikan Praktis DisertaiContoh, Jakarta : Raja Grafindo Parsada, 2103.
Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya,2013.
Moleong, J Lexy, Metode Penulisan Kualitatif Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2001.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,Jakarta : Bumi Aksara, 1982.
Ningsihtyas, Widiya, Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan BelajarTerhadap Prestasi Belajar, Jurnal Pendidikan Fisika, Volume 1
Purwantongalim, Psikologi Pendidikan, Edisi ke-2,Bandung :Remajakarya,1985.
Rosid, Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapankerja Siswa, dari http://ejournal. IKIP Feteran /E journal/indeks.PHP/Garden/Articie/Fiewl 29, di unduh 19 November 2017, IKIPFeteran Semarang.
Saleh, Abd. Rachman, Didakti Pendidikan Agama cet, Kedelapan, Jakarta:Bulan Bintang, 1976
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta :Rajawali,1998.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.
Sujarweni, V, Wiratna. Metode Penelitian Yogyakarta, 2014.
Sugiyono, Metode Penulisan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D, Bandung: CV Alfabeta, 2009.
Usman, Moh. Dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegitan BelajarMengajar, Bandung :Ramaja Rosdakarya, 1993.
Hasil wawancara dengan siswa
Nama : Fitriyanti
Status : Siswi MTs Negeri Ende
Kelas : VIII A
Alamat : Jln. Melati
1. Bagaimana perilaku Guru terhadap siswa ?
Jawab : Baik, ramah, murah senyum, tepat waktu, aktif sama siswa dengan begitu
siswa terasa akrab bersama guru-guru
2. Bagaimana proses pendekatan individual yang dilakukan guru kepada anda pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
Jawaban : Menurut saya, pendekatan yang dilakukan oleh guru kepada saya sangat
baik dan pendekatan ini juga tidak membuat kami tertekan dalam belajar.
3. Apakah anda dapat memahami pelajaran dengan baik setelah guru melakukan
pendekatan?
Jawaban : Ya, saya memahami pelajaran dengan baik dan bagus karna guru selalu
mengarahkan dan membimbing kami disaat proses belajar mengajar disaat kami
tidak mengerti materi yang diajarkan guru kami selalu melakukan pendekatan
terhadap kami secara individul khususnya bagi siswa yang kurang aktif. Akan
menjadi aktif
Lampiran 1
Hasil wawancara
Nama Guru : Muhammad Ridwan S.Pd
Jabatan ; Guru MTs Negeri Ende
Alamat : Jln. Melati
1. Apakah bapak sudah melakukan Pelaksanaan model-model pembelajaran Tuntas
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di MTs Negeri Ende ?
Jawaban : saya sudah menerapkan pendekatan individu dalam proses belajar
mengajar terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik yang
belum tuntas dan sudah sempurna serta mudah dilakukan karena saya telah
Menyiapkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebelum melakukan proses
belajar mengajar sehingga bagi peserta didik yang belum tuntas bisa memperoleh
nilai ketuntasan atau KKM pendekatan individual ini cocok diterapkan khususnya
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Apa upayanya agar peserta didik bisa tuntas dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam ?
Jawaban : Dalam proses belajar mengajar guru menciptakan suasana yang tenang
dan dapat membuat peserta didik menyukai pelajaran yang disampaikan dalam
proses belajar tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja tetapi
banyak metode yang dilakukan dan kemudian untuk penerapan model pembelajaran
tuntas harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada siswa dan guru
juga sering menggunakan media pembelajaran agar para peserta didik lebih mudah
menangkap dan memahami yang disampaikan guru.
3. Bagaimana cara bapak untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
Jawaban : untuk mengetahui kemampuan peserta didik apakah hasil belajar yang
dicapai peserta didik telah tuntas dan tidak tuntas maka sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi karena evaluasi itu sendiri merupakan
proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif
peserta didik yang telah memenuhi kebutuhan peserta didik bahkan evaluasi ini
dapat dijadikan cara untuk mengukur tingkat ketuntasan peserta didik khususnya
mata pelajaran Pendidkan Agama Islam.
4. Dalam proses pembelajaran Pendidkan Agama Islam metode apakah yang
bapak gunakan ?
Jawaban : Metode pembelajaran yang dilakukan guru untuk menghadapi siswa.
Ada beberapa bentuk metode pendekatannya diantaranya adalah dengan metode
ceramah, diskusi , tanya jawab dan lain-lain kepada mereka, metode yang dilakukan
tersebut cukup efektif dilakukan, karena proses pendekatan yang dilakukan juga
adalah pendekatan invidual.
5. Apakah pelajaran yang bapak mengajar sudah tuntas ?
Jawaban : kalau untuk ketuntasan peserta didik sudah tuntas dan dalam mengajar
pendidikan agama islam perlu adanya tambahan waktu karena pendidkan agama
islam perlu bagi peserta didik
MTS. NEGERI ENDE
DAFTAR NILAI SISWA ASPEK PENGETAHUAN (KI - 3)
MataPelajaran :
Pendidikan Agama Islam Semester : Genap KKM : 2,80
Kelas : 8– A Tahun Pelajaran : 2017/2018 Wali Kelas:
Ummi Kalsum, S.Pd
Aspek : Pengetahuan
KD/MateriPokok UH 1
Meyakini Al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup
KD/MateriPokok UH 2
Mengkaji kandungan QS.Al-Kafirun dan QS. Al-Bayyin
KD/MateriPokok UH 3
Menjelaskan arti fanatik dan toleransi serta dakwah danproblematikanya
KD/MateriPokok UH 4
Mengkaji Kandungan QS. Al-Lahab dan QS. An-Nasr
No.
Nama Nilai Ulangan Harian Rerata
Nilai Tugas / PR Rerata
NP(NH
)
Nilai
Nilai
Nilai Ket
KD1 KD2 KD3 KD4 NUH KD1 KD2 KD3 KD4 Tg/PR
UTS UAS 0-100
0-4 Konversi
T/TT
1 AbdurahmanZulfikri
85,00
80,00
80,00
95,00
85,00 75,00 80,00
80,00
80,00
78,75 81,88
80,00
85,00
82,19
3,29
B+ Tuntas
2 Alfian Ibrahim 80,00
75,00
80,00
75,00
77,50 75,00 80,00
80,00
80,00
78,75 78,13
80,00
85,00
80,31
3,21
B+ Tuntas
3 Anisa ServianaJaenudin
75,00
75,00
80,00
80,00
77,50 75,00 75,00
80,00
80,00
77,50 77,50
75,00
75,00
76,25
3,05
B Tuntas
4 Arjuna Arsad 85,00
90,00
80,00
93,00
87,00 85,00 80,00
93,00
85,00
85,75 86,38
75,00
86,00
83,44
3,34
B+ Tuntas
5 Assyifa InggridA. Mochsen
93,00
93,00
93,00
80,00
89,75 85,00 93,00
93,00
80,00
87,75 88,75
80,00
89,00
86,63
3,47
B+ Tuntas
6 Azis JainulAbidin
85,00
85,00
85,00
95,00
87,50 85,00 85,00
85,00
95,00
87,50 87,50
75,00
75,00
81,25
3,25
B+ Tuntas
7 Azka IlhamRamadhani
85,00
85,00
85,00
95,00
87,50 85,00 85,00
85,00
95,00
87,50 87,50
75,00
75,00
81,25
3,25
B+ Tuntas
8 Fauzar Burhan 75,00
75,00
75,00
75,00
75,00 75,00 75,00
75,00
75,00
75,00 75,00
75,00
75,00
75,00
3,00
B Tuntas
9 Fazir ZibranRamadan
85,00
85,00
85,00
95,00
87,50 75,00 80,00
80,00
80,00
78,75 83,13
80,00
85,00
82,81
3,31
B+ Tuntas
10 Fitriyanti 85,00
85,00
85,00
95,00
87,50 85,00 85,00
85,00
95,00
87,50 87,50
85,00
85,00
86,25
3,45
B+ Tuntas
11 Hudzaifah NabilHabibi
88,00
88,00
85,00
75,00
84,00 95,00 80,00
93,00
80,00
87,00 85,50
75,00
90,00
84,00
3,36
B+ Tuntas
12 Husrin M. Saleh 80,00
75,00
80,00
75,00
77,50 75,00 80,00
80,00
80,00
78,75 78,13
80,00
85,00
80,31
3,21
B+ Tuntas
13 Iwan Saputra 80,00
75,00
80,00
75,00
77,50 75,00 80,00
80,00
80,00
78,75 78,13
80,00
85,00
80,31
3,21
B+ Tuntas
14 Jihan Fazira 90,00
90,00
90,00
90,00
90,00 90,00 90,00
90,00
90,00
90,00 90,00
95,00
95,00
92,50
3,70
A- Tuntas
15 Jihan RetnoTriardy
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00 75,00 75,00
75,00
75,00
75,00 75,00
75,00
75,00
75,00
3,00
B Tuntas
16 Julia Arba'a 80,00
75,00
80,00
75,00
77,50 75,00 80,00
80,00
80,00
78,75 78,13
90,00
90,00
84,06
3,36
B+ Tuntas
17 Kallam Ilahi 75,00
75,00
75,00
75,00
75,00 75,00 80,00
75,00
85,00
78,75 76,88
75,00
85,00
78,44
3,14
B Tuntas
18 Kartika 90,00
90,00
90,00
90,00
90,00 75,00 75,00
80,00
80,00
77,50 83,75
75,00
75,00
79,38
3,18
B+ Tuntas
19 Melani Ahmatu 90,00
90,00
80,00
90,00
87,50 90,00 90,00
90,00
90,00
90,00 88,75
95,00
95,00
91,88
3,68
A- Tuntas
20 MelansariKurniati
90,00
90,00
80,00
90,00
87,50 90,00 90,00
90,00
90,00
90,00 88,75
95,00
95,00
91,88
3,68
A- Tuntas
21 Melisa 75,00
75,00
80,00
80,00
77,50 100,00
90,00
80,00
80,00
87,50 82,50
90,00
96,00
87,75
3,51
A- Tuntas
22 Mohamad Ishaq 80,00
80,00
70,00
80,00
77,50 70,00 75,00
80,00
75,00
75,00 76,25
75,00
75,00
75,63
3,03
B Tuntas
23 MuhammadKholik Satria
75,00
75,00
80,00
80,00
77,50 75,00 75,00
80,00
80,00
77,50 77,50
75,00
75,00
76,25
3,05
B Tuntas
24 Nur Anisah 75,00
75,00
80,00
80,00
77,50 75,00 75,00
80,00
80,00
77,50 77,50
75,00
75,00
76,25
3,05
B Tuntas
25 Nur AsmiNggolo Soro
75,00
75,00
80,00
80,00
77,50 75,00 75,00
80,00
80,00
77,50 77,50
75,00
75,00
76,25
3,05
B Tuntas
26 Nur Awalia 93,00
93,00
93,00
93,00
93,00 93,00 93,00
93,00
93,00
93,00 93,00
80,00
85,00
87,75
3,51
A- Tuntas
27 NurhalimaAnggun Ireng
93,00
93,00
93,00
93,00
93,00 93,00 93,00
93,00
93,00
93,00 93,00
95,00
86,00
91,75
3,67
A- Tuntas
28 Nurhasibah 93,00
93,00
93,00
93,00
93,00 93,00 93,00
93,00
93,00
93,00 93,00
75,00
75,00
84,00
3,36
B+ Tuntas
29 Nurul Hazirah 93,00
93,00
93,00
93,00
93,00 93,00 93,00
93,00
93,00
93,00 93,00
90,00
90,00
91,50
3,66
A- Tuntas
30 Rabiati EkaCahyani
93,00
93,00
93,00
93,00
93,00 93,00 93,00
93,00
93,00
93,00 93,00
90,00
90,00
91,50
3,66
A- Tuntas
31 Raihan FauzyAhmad Moka
93,00
93,00
93,00
93,00
93,00 93,00 93,00
93,00
93,00
93,00 93,00
75,00
75,00
84,00
3,36
B+ Tuntas
32 RifayatulAmalia
93,00
93,00
93,00
93,00
93,00 93,00 93,00
93,00
93,00
93,00 93,00
75,00
72,00
83,25
3,33
B+ Tuntas
33 SutrisnaKusuma
75,00
75,00
75,00
75,00
75,00 75,00 75,00
75,00
80,00
76,25 75,63
75,00
80,00
76,56
3,06
B Tuntas
34 NajwaSulthaniah
85,00
85,00
85,00
85,00
85,00 85,00 85,00
85,00
85,00
85,00 85,00
85,00
85,00
85,00
3,40
B+ Tuntas
Nilai Rata-rata
84,18
83,59
83,65
85,26
84,17 82,97 83,50
84,71
84,88
84,01 84,09
80,74
82,91
82,96
3,32
Jenis NP UTS UAS JlhBobot 2 1 1 4
Mengetahui: Ende, Mei2018
Ka. MTs.NEGERI ENDE
Guru Mata Pelajaran
Nurbaya Djae, S. Pd Muhammad RidwanNIP. NIP
.
DOKUMENTASI
Wawancara penelitian dengan bapak Muhammad Ridwan S.Pd di kelas VIII
MTs Negeri Ende NTT
Wawancara penelitian dengan bapak Muhammad Ridwan S.Pd di kelas VIII
MTs Negeri Ende NTT
Siswa menerima pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII MTs
Negeri Ende
Siswa menerima pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII MTs
Negeri Ende
RIWAYAT HIDUP
Isra irdawati syairah, Lahir di kolikapa putri
pertama dari bapak Amran taya dan ibu Sumarni
bhenge.
Penulis pertama kali menempuh pendidikan
pada tahun 2002 di MIN MBAY dan selsay pada
tahun 2008 tahun yang sama pendaftaran
sebagai siswa di MTs Ne geri Ende dan tamat pada tahun 2011.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di MAN Ende dan tamat ada
tahun 2014.pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi dan terdaftar sebagai Mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Agama Islam Jurusan
Pendidikan Agama Islam Program Strata Satu (S1).
Atas ridho Allah SWT, dan dengan kerja keras pengorbanan serta
kesabaran pada tahun 2018penulis mengahiri masa kulihnya S1 Dengan
judul Skripsi ‘’Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidkan Agama Islam Pada Siswa
Kelas VIII mtS Negeri Ende NTT’’