PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI...

70
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK FUNGSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs YASI KRONGGEN BRATI TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Tadris Matematika Oleh: M. ZAINAL ARIFIN NIM: 053511272 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA MATERI POKOK FUNGSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs YASI

KRONGGEN BRATI TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Tadris Matematika

Oleh:

M. ZAINAL ARIFIN NIM: 053511272

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

2  

  

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

3  

  

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

4  

  

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi dalam referensi yang penulis jadikan rujukan.

Semarang, Desember 2010

Deklarator,

M. Zainal Arifin

NIM. 053511272

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

5  

  

ABSTRAK

M. Zainal Arifin (NIM: 053511272). Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Fungsi pada Peserta Didik Kelas VIII MTs YASI Kronggen Brati Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika materi pokok fungsi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika materi pokok fungsi.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A MTs YASI Kronggen Brati tahun pelajaran 2010/ 2011.

Hasil penelitian dari siklus I dan II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar pada pra siklus nilai rata-rata 48,00 dan ketuntasan klasikal 42,86 %, dengan peserta didik yang tuntas 10 peserta didik dari 28 peserta didik. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 62,07 dan ketuntasan klasikalnya meningkat menjadi 71,74 % dengan peserta didik yang tuntas 20 peserta didik, dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 71,57 dan ketuntasan klasikalnya meningkat menjadi 92,86 % dengan peserta didik yang tuntas 26 peserta didik.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) diharapkan dapat dikembangkan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP).

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

6  

  

MOTTO

الى دعا من: "قال. م ص اهللا رسول ان, عنه اهللا رضى هريرة ابى عن اجورهم من ذالك الينقص, تبعه من اجور مثل راالج من له آان, هدى, تبعه من اثام مثل االثم من عليه آان, ضاللة الى دعا ومن. شيئا

 1)مسلم رواه" (شيئا اثامهم من ذالك الينقص

Artinya: ”Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW., pernah bersabda: barangsiapa mengajak kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sejumlah yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka dia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa sedikitpun” (H.R. Muslim).

                                                            

1 Ust. Abdul Wahid, Himpunan Hadits Shahih Muslim, (Surabaya: Arkola, 2004), Cet. 1, Hal. 296-297. 

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

7  

  

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis

persembahkan kepada:

1. Bapak dan ibuku tercinta, bapak H. A. Muflikhin dan ibu Maryati.

2. Kakakku Ahmad Nurul Huda dan Adik-adikku tercinta (Siti Nur Sarofah dan

Heni Lutfia).

3. Sahabatku (Zahrotun Na’imah, S.Pd) yang telah menemani hari-hariku

dengan penuh kesabaran.

4. Sedulur-sedulur Ikatan Mahasiswa Purwodadi Grobogan (IMPG) yang selalu

siap membantuku ketika dalam masalah keuangan.

5. Sahabat-sahabati Be_Five (Sigit, Sofyan, Ali, Eko Alam, Bakir, Dholam,

Dhuha, Fitri, Hijriyah, Ulis, Munif, Lishin, Eko HP, Udin, Abadi, dll) yang

telah menjadi saudaraku dalam keluarga besar PMII Komisariat Walisongo

Semarang.

6. Senior-seniorku (mas Wahib, mas Brekele, mas Dargon, mas Khadlirin, mas

Zen, mas Asep, mas Sahlan, mas Bobo, mas Ahwan, mas Ma’as, dll) yang

telah membimbingku dalam berorganisasi dan mencari ilmu.

7. Kader-kader PMII Komisariat Walisongo dan PMII Rayon Tarbiyah

Komisariat Walisongo Semarang yang selalu menambah khasanah survival

kolektif dalam hidupku.

8. Sahabat-sahabati PMII Cabang Grobogan yang selalu siap menerima

kehadiranku.

9. Pembaca yang budiman.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

8  

  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga menjadikan kita lebih

bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW sebagai uswatun hasanah bagi semua umat, keluarga, sahabat dan para

pengikut beliau, dan harapan semoga kita mendapat syafa’at di hari akhir nanti.

Terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai

pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Sudja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

2. Ibu Yulia Romadiastri, M.Sc dan bapak H. Mursyid, M.Ag selaku

pembimbing atas saran, arahan, bimbingan dan keikhlasan hati serta

kebijaksanaannya meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Saminanto, M.Pd selaku dosen wali, terima kasih atas bimbingannya

selama menjadi mahasiswa di Fakultas Tarbiyah.

4. Bapak Abu Sofdjan, A.Md selaku kepala sekolah MTs YASI Kronggen Brati

dan Ery Ekawati, S.Pd selaku guru matematika kelas VIII MTs YASI

Kronggen Brati yang telah meluangkan waktu dan memberikan bantuannya

selama penulis melakukan penelitian.

5. Segenap bapak dan ibu dosen beserta karyawan dan karyawati di lingkungan

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagi

pengetahuan dan pemahaman, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini.

6. Bapakku H. A. Muflikhin dan Ibuku Maryati tercinta yang selalu memberikan

dukungan moril dan spirituil dengan tulus ikhlas dan penuh kasih sayang.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

9  

  

7. Kakakku Ahmad Nurul Huda dan adikku (Sarofah dan Heni) yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan terhadap penulis.

8. Teman-temanku Tadris Matematika angkatan 2005 dan sahabat-sahabatku

Be_Five, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut.

Kepada semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya untaian

terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas semua amal

kebaikan mereka dan dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq serta inayah-Nya

atas bantuan dan motivasinya dalam penyusunan skripsi yang berjudul Penerapan

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Fungsi pada Peserta Didik Kelas VIII

MTs YASI Kronggen Brati Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini

belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya. Amin

Semarang, Desember 2010

Penulis,

M. Zainal Arifin

NIM. 053511272

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

10  

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………...

PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………

PENGESAHAN PENGUJI ………………………………………………….

DEKLARASI ………………………………………………………………..

ABSTRAK …………………………………………………………………...

MOTTO ………………………………………………………………………

PERSEMBAHAN …………………………………………………………...

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………….

B. Rumusan Masalah …………………………………………….

C. Tujuan Penelitian ..……………………………………………

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori ……………………………………………….

1. Belajar ……………………………………………………..

a) Pengertian Belajar ……………………………………..

b) Prinsip-Prinsip Belajar ………………………………...

c) Tipe-Tipe Belajar ……………………………………...

2. Pembelajaran ………………………………………………

3. Model Pembelajaran missouri mathematics project (MMP)

4. Hasil Belajar ………………………………………………

a) Pengertian Hasil Belajar ………………………………

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xiii

xiv

xv

1

3

4

4

6

6

6

8

9

10

11

14

14

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

11  

  

b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar …….

5. Peserta Didik ……………………………………………...

6. Materi Pokok Fungsi ………………………………………

a) Pengertian Relasi ……………………………………...

b) Menyatakan Relasi …………………………………….

c) Pengertian Fungsi ……………………………………..

d) Domain, Kodomain dan Range Fungsi ………………

e) Banyak Fungsi yang Mungkin Terbentuk dari Dua

Himpunan ……………………………………………..

f) Menghitung Nilai Fungsi ……………………………..

g) Grafik Fungsi dalam Koordinat Cartesius ……………

7. Kajian Penelitian yang Relevan ..………………..………..

B. Hipotesis Tindakan …………………………………………...

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting dan Subyek Penelitian ………………………………..

B. Kolaborator …………………………………………………...

C. Metode Penelitian …………………………………………….

1. Pengertian PTK ……………………………………………

2. Langkah-Langkah PTK ……………………………………

3. Tujuan dan Manfaat PTK ………………………………….

4. Rencana dan Pelaksanaan Tindakan ………………………

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ………………………….

1. Pra Siklus ………………………………………………….

2. Siklus I …………………………………………………….

3. Siklus II ……………………………………………………

E. Metode Pengumpulan Data …………………………………..

1. Sumber Data ……………………………………………..

2. Jenis Data ………………………………………………...

3. Cara Pengambilan Data ………………………………….

F. Teknik Analisis Data …………………………………………

14

15

16

16

17

17

18

19

20

20

21

24

25

25

25

26

27

28

29

30

30

30

32

33

33

34

34

35

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

12  

  

1. Hasil Observasi …………………………………………..

2. Hasil Evaluasi Siklus Peserta Didik ……………………...

G. Indikator Keberhasilan ……………………………………….

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus ……………………………………………………..

B. Siklus I ……………………………………………………….

C. Siklus II ………………………………………………………

D. Hasil Penelitian ……………………………………………….

1. Hasil Belajar Peserta Didik ………………………………

2. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru ..

E. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………

1. Pra Siklus ………………………………………………….

2. Siklus I …………………………………………………….

3. Siklus II ……………………………………………………

BAB V : SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan ……………………………………………………...

B. Saran ………………………………………………………….

C. Penutup ……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

35

36

37

38

39

42

45

45

45

46

46

46

48

50

50

51

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

13  

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Gambar 3.1

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Relasi “Menyukai” …………………………………………..

Relasi “Tanggal Lahir” ..……………………………………

Relasi Himpunan A ke Himpunan B ………………………..

Relasi Himpunan P ke Himpunan Q ………………………..

Relasi Himpunan P ke Himpunan Q ………………………..

Grafik Pemetaan Fungsi f(x) = 2x + 1 ………………………

Langkah PTK Model John Elliot ……………………………

Grafik Hasil Belajar Peserta Didik Pra Siklus dan Siklus I….

Grafik ketuntasan klasikal pada pra siklus dan siklus I...........

Grafik Hasil Belajar Peserta Didik Pra Siklus, Siklus I dan II.

Grafik ketuntasan klasikal pada pra siklus, siklus I dan siklus

II ..............................................................................................

16

17

18

18

19

20

29

47

48

49

50

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

14  

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 5.1

Banyaknya fungsi yang mungkin terjadi ..……………………...

Pemetaan fungsi f(x) = 2x + 1 ….………………………………

Hasil belajar peserta didik pada pra siklus ……………...……...

Hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II ………………...

Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru ……….

Peningkatan hasil belajar peserta didik ..……………………….

19

20

39

45

45

50

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

15  

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Nama Siswa Kelas VIII A MTs Yasi kronggen Brati

Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

Lampiran 2 : Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus

Lampiran 3 : Daftar Kelompok Belajar.

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Lampiran 6 : Soal Test Evaluasi Siklus I.

Lampiran 7 : Kunci Jawaban Soal Test Evaluasi Siklus I.

Lampiran 8 : Soal Test Evaluasi Siklus II.

Lampiran 9 : Kunci Jawaban Soal Test Evaluasi Siklus II.

Lampiran 10 : Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I.

Lampiran 11 : Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II.

Lampiran 12 : Tabel Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran guru.

Lampiran 13 : Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

Guru Siklus I.

Lampiran 14 : Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran guru

Siklus II.

Lampiran 15 : Dokumentasi Proses Belajar mengajar.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

16  

  

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran adalah proses transfer atau perpindahan pengetahuan

dari guru kepada peserta didik. Guru dituntut harus menjadi motivator,

fasilitator, dan juga pengontrol jalannya pembelajaran di dalam maupun di

luar kelas. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-

pendekatan maupun metode-metode tertentu agar waktu yang dibutuhkan

dalam proses belajar mengajar lebih efektif dan optimal. Guna mencapai hasil

yang optimal, peserta didik hendaknya lebih banyak diberikan latihan soal-

soal agar peserta didik lebih memahami konsep dari pada materi saja dan juga

akan mengenal berbagai macam jenis soal. Selain diberikan soal-soal waktu

pembelajaran, peserta didik pada akhir pembelajaran diberikan tugas/

pekerjaan rumah tentang materi yang baru diajarkan sebagai bahan

pendalaman materi di rumah.

Dalam kegiatan belajar mengajar agar seorang guru dapat

melaksanakan tugasnya secara profesional, memerlukan wawasan yang

mantap dan utuh tentang kegiatan belajar mengajar. Seorang guru harus

mengetahui dan memiliki gambaran yang menyeluruh mengenai bagaimana

proses belajar mengajar itu terjadi, serta langkah-langkah apa yang diperlukan

sehingga tugas-tugas keguruan dapat dilaksanakan dengan baik dan

memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.2

Salah satu wawasan yang perlu dimiliki guru adalah tentang model

pembelajaran. Guru harus bisa berinteraksi dengan baik dengan peserta didik,

oleh karena itu guru harus pandai memilih dan menerapkan model atau

metode pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran adalah suatu

                                                            

2 Anissatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009), Cet. I, hlm. 1. 

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

17  

  

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.3

Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi peserta didik

dan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan

teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar di kelas. Model pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan dengan

kondisi fisik maupun psikis peserta didik. Karena peserta didik merupakan

objek dari pendidikan maka profesionalisme guru dituntut dalam rangka

menyukseskan dan mencerdaskan anak bangsa.

Peserta didik merupakan makhluk yang aktif dan kreatif juga merasa

selalu membutuhkan membutuhkan kebebasan untuk mengembangkan daya

fikirnya, oleh sebab itu pula antara guru (pendidik) dan peserta didik harus

mempunyai sikap yang penuh dengan kasih sayang dan selalu berusaha untuk

menciptakan suasana yang harmonis sehingga pendidikan dapat berjalan

dengan baik. Dan bahkan yang demikian itu justru lebih berhasil dari pada

sikap yang kaku dan keras.4

Matematika adalah salah satu pelajaran yang tidak lepas dari soal-soal

yang harus diselesaikan. Pada dasarnya matematika adalah bagian

pengetahuan manusia tentang bilangan dan kalkulasi termasuk pengetahuan

penalaran yang logis dan masalah yang berhubungan dengan bilangan,

pengetahuan yang eksak terorganisasi secara sistematis.

Dalam pengajaran matematika peserta didik harus mampu memahami

konsep matematika, menyelesaikan soal, dan memecahkan masalah-masalah

matematika. Keterampilan menghitung dalam menyelesaikan soal dan

kemampuan memahami konsep matematika sangat mempengaruhi hasil

belajar peserta didik. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, dipastikan

peserta didik akan mengalami kesulitan menerima pelajaran matematika pada

materi selanjutnya.

                                                            

3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 1. 

4 Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), Cet. 1, hlm. 9. 

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

18  

  

Berdasarkan hasil observasi di MTs YASI Kronggen Brati didapati

bahwa proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yang

berpusat pada guru (teacher centered). Guru hanya memberikan sedikit

keterangan kemudian peserta didik diberikan soal latihan tanpa mendapat

bimbingan dari guru, sehingga peserta didik lebih cenderung bekerja secara

individual dan kurang memahami konsep materi yang disampaikan. Dalam

pelajaran matematika sering kali hasil belajar peserta didik masih rendah dan

tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Seperti pada materi pokok

fungsi yang dianggap sulit karena memerlukan kemampuan untuk berfikir,

memahami konsep dan kemampuan memahami konstanta suatu variabel.

Berdasarkan keterangan guru pula, nilai peserta didik masih rendah. Ini dilihat

dari nilai rata-rata ulangan harian peserta didik yaitu 48,00 yang masih berada

di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60,00.

Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mengambil langkah yaitu

dengan memperbaiki model pembelajaran matematika. Model yang akan diuji

cobakan yaitu model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP),

dimana model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) ini pada

intinya guru lebih banyak memberikan tugas-tugas soal untuk dikerjakan

dengan bimbingan dan arahan dari guru sehingga tidak terjadi miskonsepsi

dan peserta didik akan lebih terampil dalam mengerjakan berbagai macam

jenis soal dan lebih mudah memahami konsep materi.

Berdasarkan uraian dan fakta diatas, maka peneliti perlu mengadakan

penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK

FUNGSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs YASI KRONGGEN

BRATI TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

19  

  

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) pada pelajaran matematika materi pokok fungsi kelas VIII MTs

YASI Kronggen Brati?

2. Apakah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika materi

pokok fungsi kelas VIII MTs YASI Kronggen Brati?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) pada pelajaran matematika materi pokok

fungsi.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika

materi pokok fungsi kelas VIII MTs YASI Kronggen Brati melalui model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik

a. Meningkatkan pemahaman konsep materi peserta didik.

b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengerjakan berbagai

model soal baik dalam kelompok maupun individu.

c. Melatih kerja sama peserta didik dengan baik dengan kelompoknya

maupun kelompok lain.

d. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi pokok fungsi.

2. Bagi guru

a. Sebagai bahan referensi proses pembelajaran kelas dengan

menggunakan model pembelajaran.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

20  

  

b. Memotivasi guru-guru matematika di MTs YASI Kronggen Brati

untuk menerapkan model-model pembelajaran guna meningkatkan

hasil belajar peserta didik.

3. Bagi sekolah

a. memberikan sumbangsih dalam perbaikan proses pembelajaran di

masa yang akan datang.

b. Sebagai masukan yang berharga bagi sekolahan dalam upaya

meningkatkan dan mengembangkan hasil belajar peserta didik secara

keseluruhan.

c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga guru dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dalam mengajar dan pada gilirannya

hasil belajar peserta didik akan meningkat.

4. Bagi peneliti

a. mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di

kelas.

b. Mengetahui dan dapat memberikan solusi dalam menghadapi

permasalahan yang terjadi di kelas.

c. Memiliki pemahaman dan kemampuan yang lebih tentang cara

pengelolaan kelas.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

21  

  

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. LANDASAN TEORI

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada dari diri seseorang. Perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-

aspek lain yang ada pada individu yang belajar.5

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud

dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi

tentang belajar menurut sudut pandang para ahli, yaitu:

1) Clifford T Morgan mengemukakan belajar dengan “ Learning is

any relatively permanent change in behavior which occurs as a

result of experience or practice”6. Belajar adalah setiap perubahan

relatif tetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

pengalaman dan latihan.

2) Arno F Wittig berpendapat bahwa “Learning can be defined as any

relatively permanent change in an organism’s behavioral

repertoire that occurs as a result of experience”7. Belajar adalah

perubahan relatif tetap pada tingkah laku manusia yang terjadi

sebagai hasil dari pengalaman.

                                                            

5 Anisatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009). Cet. 1, hlm. 13.  

6 Clifford T Morgan, Introduction to Psychology, (New York: MC. Grow-Hill, 1971), hlm. 63. 

7 Arno F Wittig, Psychology of Learning, (New York: MC. Grow-Hill, 1981), hlm. 2.  

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

22  

  

3) Margareth E Bell mengemukakan bahwa belajar adalah proses

orang memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan, dan sikap.8

4) Muhammad Ali menyatakan bahwa secara umum belajar diartikan

sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan

lingkungan.9

5) Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid mendefinisikan belajar

dengan:

سابقة خبرة على يطراء تعلمالم ذهن في تغيير هو التعلم ان…

10جديدا تغييرا فيها فيحدثSesungguhnya belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru.

Dari beberapa definisi dari para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses atau usaha yang menimbulkan

terjadinya perubahan (baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan

dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, ketrampilan, kecakapan,

kebiasaan atau pun sikap) yang dialami seseorang dalam hal

kemampuan untuk bertingkah laku sebagai hasil latihan atau

pengalaman, dimana perubahan tersebut relatif tetap.

Di antara ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian

belajar adalah sebagai berikut:

1) Perubahan terjadi secara sadar. Maksudnya seseorang yang belajar

akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurangnya ia

merasakan telah terjadi perubahan dalam dirinya.

                                                            

8 Margareth E Bell, Belajar dan Membelajarkan, (Jakarta: Rajawali, 1991). Cet. 1, hlm. 1 9 Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2007), Cet. 13, hlm. 14 10 Shaleh Abdul Aziz, Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir:

Darul Ma’arif, tth), hlm. 169. 

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

23  

  

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Ini

berarti bahwa perubahan yang terjadi akan menyebabkan

perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun

proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Positif

maksudnya dalam perubahan belajar senantiasa bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Dan perubahan yang besifat aktif artinya bahwa

perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena

usaha individu sendiri.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Ini berarti

bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan besifat

menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Maksudnya

perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Maksudnya

seseorang akan mengalami perubahan secara menyeluruh dalam

sikap, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya.11

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut M. Dalyono, setiap orang hendaknya memperhatikan

prinsip-prinsip dalam belajar, di antaranya adalah:

1) Kematangan jasmani dan rohani

Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas minimal

umur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan

kegiatan belajar. Dan kematangan rohani yaitu telah memiliki

kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar,

misalnya kemampuan berpikir, ingatan, fantasi, dan sebagainya.

2) Memiliki kesiapan

                                                            

11  Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. 44, hlm 3-4. 

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

24  

  

Maksudnya kesiapan adalah dengan kemampuan yang

cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. Kesiapan

mental berarti memiliki tenaga cukup dalam kesehatan yang baik,

sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi

yang cukup untuk melakukan belajar.

3) Memahami tujuan

Maksudnya setiap orang yang belajar harus memahami apa

tujuannya agar tidak menimbulkan kebingungan. Dan prinsip ini

sangat penting dimiliki oleh orang agar proses yang dilakukan

cepat selesai dan berhasil.

4) Memiliki kesungguhan

Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang

tidak memuaskan dan banyak membuang waktu serta tenaga.

Sebaliknya, belajar dengan sunggah-sungguh serta tekun akan

memperoleh hasil yang maksimal dan penggunaan waktu akan

lebih efektif.

5) Ulangan dan latihan

Maksudnya sesuatu yang dipelajari perlu diulang serta

dibuat latihan agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai

sepenuhnya dan sukar dilupakan.12

c. Tipe-tipe belajar

Menurut Gagne, dilihat dari segi proses, belajar mempunyai

delapan tipe, yaitu:

1) Belajar isyarat (signal learning), yaitu belajar memberikan reaksi

pada perangsang.

2) Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yaitu belajar

memberikan reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi

penguatan.

                                                            

12 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), cet. 1, hlm. 51-54. 

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

25  

  

3) Belajar membentuk rangkaian, yaitu belajar menghubung-

hubungkan gejala atau faktor yang satu dengan yang lain, sehingga

menjadi satu kekuatan.

4) Belajar asosiasi verbal, yaitu belajar memberikan reaksi dalam

bentuk kata-kata, bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya.

5) Belajar membedakan hal yang majemuk, yaitu memberikan reaksi

yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya.

6) Belajar konsep, yaitu menempatkan objek menjadi satu klasifikasi

tertentu.

7) Belajar kaidah atau prinsip, yaitu menghubung-hubungkan

beberapa konsep.

8) Belajar memecahkan masalah, yaitu mengembangkan beberapa

kaidah atau prinsip untuk memecahkan persoalan.13

Kedelapan tipe di atas disusun dimulai dari yang sederhana

sampai pada kompleks, dengan kata lain memiliki hubungan hierarki.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.14

Pembelajaran atau dalam istilah lain proses belajar mengajar, atau

proses pembelajaran merupakan keterpaduan antara konsep belajar dan

konsep mengajar sehingga melahirkan konsep baru yang disebut proses

belajar mengajar.15

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa

dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran. Belajar mengacu pada apa yang

dilakukan peserta didik, sedang mengajar mengacu pada apa yang

dilakukan oleh guru. Dua kegiatan tersebut menjadi terpadu dalam suatu                                                             

13 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1998), Cet. 3, hlm. 46. 

14 Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusmedia, 2006), hlm. 4. 

15 Anissatul Mufarokah, Op.cit, hlm. 25. 

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

26  

  

kegiatan manakala terjadi hubungan timbal balik (interaksi) antara guru

dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Interaksi peserta didik dan guru dibangun atas dasar empat unsur

fundamental dalam kegiatan belajar mengajar. Pertama berkenaan dengan

tujuan dari proses belajar mengajar atau proses pembelajaran, kedua

mengenai isi atau bahan pembelajaran, ketiga mengenai metode dan alat

pembelajaran, dan keempat berkenaan dengan penilaian dalam

pembelajaran.

Dalam interaksi tersebut peserta didik diarahkan guru untuk

mencapai tujuan pembelajaran, melalui bahan pembelajaran yang

dipelajari oleh peserta didik dengan menggunakan berbagai metode dan

alat untuk kemudian dinilai ada tidaknya perubahan pada diri peserta didik

setelah menyelesaikan proses belajar mengajar tersebut.

Keberhasilan interaksi guru dan peserta didik, salah satu

diantaranya bergantung pada bentuk komunikasi yang digunakan guru

pada saat mengajar. Oleh karenanya guru harus memiliki kemampuan

dalam hal ketrampilan dasar mengajar dengan baik. Oleh sebab itu pula di

dalam mengembangkan suatu kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya

memperhatikan komponen materi, metode, dan evaluasi saja tanpa

memperhatikan proses belajar mengajar atau pembelajaran sebagai suatu

keseluruhan dan sebagai suatu sistem.

3. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

atau pembelajaran tutorial16.

Salah satu model yang secara empiris dikembangkan melalui

penelitian adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project

                                                            

16 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Cet. 1, hlm. 1. 

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

27  

  

(MMP). Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan salah satu

model yang terstruktur seperti halnya struktur pengajaran matematika

(SPM).17

Sebelum membahas mengenai model MMP ada baiknya melihat

dahulum struktur pengajaran matematika (SPM). Struktur pengajaran

matematika (SPM) adalah tahapan kegiatan dalam proses pembelajaran

termasuk perincian waktunya. Komponen struktur pengajaran matematika

(SPM) adalah sebagai berikut:

a) Pendahuluan : Apersepsi/ revisi dan motivasi.

b) Pengembangan : Pembelajaran konsep.

c) Penerapan : Pelatihan penggunaan konsep, pengembangan skiil dan

evaluasi.

d) Penutup : Penyusunan rangkuman, penugasan.

Sedangkan model Missouri Mathematics Project (MMP) dikemas

dalam langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pendahuluan atau review

Guru dan peserta didik meninjau ulang apa yang telah tercakup

pada pelajaran yang lalu (10 menit). Yang ditinjau adalah: PR,

mencongak, atau membuat prakiraan.

b) Pengembangan

Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep terdahulu.

Peserta didik diberi tahu tujuan pelajaran yang memiliki “antisipasi”

tentang sasaran pelajaran. Penjelasan dan diskusi interaktif antara guru

dan peserta didik harus disajikan termasuk demonstrasi kongkrit yang

sifatnya piktorial atau simbolik. Guru merekomendasikan 50 % waktu

pelajaran untuk pengembangan. Pengembangan akan lebih bijaksana

bila dikombinasikan dengan kontrol latihan untuk menyakinkan bahwa

peserta didik mengikuti penyajian materi baru itu.                                                             

17 Rachmadi Widdiharto, Model-Model Pembelajaran Matematika SMP, Http://Mat.Um.Ac.Id/Alat Peraga/Pbm/Model Pembelajaran1.Pdf. Didownload pada Hari Sabtu Tanggal 2 Oktober 2010. 

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

28  

  

c) Kerja kooperatif (latihan terkontrol)

Peserta didik diminta merespon satu rangkaian soal sambil

guru mengamati kalau-kalau terjadi miskonsepsi. Pada latihan

terkontrol ini respon setiap peserta didik sangat menguntungkan bagi

guru dan peserta didik. Pengembangan dan latihan terkontrol dapat

saling mengisi dengan total waktu 20 menit. Guru harus memasukan

rincian khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual

berdasarkan pencapaian materi yang telah dipelajari. Peserta didik

bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif.

d) Seat work/ Kerja mandiri

Guru memberikan soal/ ide dan peserta didik bekerja sendiri

untuk latihan/ perluasan mempelajari konsep yang disajikan guru pada

langkah 2 (pengembangan).

e) Penugasan/ PR

Memberikan penugasan/ PR kepada peserta didik agar peserta

didik juga belajar di rumah sebagai pendalaman materi. Waktu

pemberian PR diakhir proses belajar mengajar dan isi/ soal dari PR

tersebut tentang materi pelajaran yang baru diajarkan.18

Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

a) Banyak materi yang bisa tersampaikan kepada peserta didik karena

tidak terlalu banyak memakan waktu. Artinya, penggunaan waktu

dapat diatur relatif ketat.

b) Banyak latihan sehingga peserta didik mudah terampil dengan

beragam soal.

Di samping memiliki kelebihan, model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) juga memiliki kekurangan, diantaranya:

                                                            

18 Krismanto, Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika, http://p4tkmatematika.org/download/sma/strategi pembelajaran matematika.pdf, Didownload pada Hari Sabtu Tanggal 2 Oktober 2010. 

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

29  

  

a) Kurang menempatkan peserta didik pada posisi yang aktif.

b) Mungkin peserta didik akan cepat bosan karena lebih banyak

mendengar.

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut kamus umum bahasa indonesia kata hasil berarti (1)

sesuatu yang diadakan oleh usaha; (2) pendapatan, perolehan, buah; (3)

akibat kesudahan19. Sehingga hasil belajar adalah akibat dari proses

perubahan tingkah laku atau interaksi seseorang dengan orang lain atau

lingkungannya.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi atau tindak

belajar dan tindak mengajar20. Atau hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya21. Hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, dan kemampuannya serta perubahan aspek

lain yang ada pada individu belajar.

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam

menuntut suatu pelajaran yang menunjukkan taraf kemampuan siswa

dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu. Hasil belajar

dapat dicerminkan sebagai nilai yang menentukan berhasil dan

tidaknya siswa dalam proses pembelajaran, dan ditunjukkan dengan

nilai atau angka yang diberikan oleh guru.                                                             

19 Poerdaminto, w.j.s., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003) 20 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2002),

hlm. 3. 21 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), Cet. 13, hlm. 23. 

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

30  

  

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat

dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri

individu yang belajar, meliputi: aspek fisiologi dan aspek

psikologi.

Aspek fisiologi individu yang belajar seperti kondisi umum

jasmani yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas subyek

belajar.

Aspek psikologis yang mempengaruhi hasil belajar adalah

kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

individu yang belajar, meliputi: aspek lingkungan sosial dan aspek

lingkungan non sosial.

Aspek lingkungan sosial antara lain: lingkungan belajar

subyek belajar, seperti: guru, asisten, staf administrasi, teman

sekelas, keluarga subyek belajar, tetangga dan masyarakat.

Aspek lingkungan non sosial antara lain: sarana dan

prasarana belajar, kurikulum, administrasi, keadaan cuaca, dan

waktu belajar yang digunakan oleh subyek belajar.

3) Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau

strategi yang digunakan subyek belajar dalam menunjang

efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.22

5. Peserta Didik

                                                            

22 Muhibbin Syah, dkk, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm 132-139. 

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

31  

  

Pendidikan sebagai ilmu mempunyai ruang lingkup yang sangat

luas, karena di dalamnya banyak segi-segi atau pihak-pihak yang ikut

terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu ruang

lingkup pendidikan adalah peserta didik. Fungsinya adalah belajar,

diharapkan peserta didik mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan

tujuan dan sistem pendidikan.23

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.24

Peserta didik merupakan makhluk yang aktif dan kreatif juga

merasa selalu membutuhkan kebebasan untuk mengembangkan daya

fikirnya, oleh sebab itu antara guru dan peserta didik harus mempunyai

sikap yang penuh dengan kasih sayang dan selalu berusaha untuk

menciptakan suasana yang harmonis, sehingga pendidikan dapat berjalan

dengan baik.

6. Materi Pokok Fungsi

Sebelum membahas fungsi, terlebih dahulu diberikan definisi

mengenai relasi yang menjadi dasar dari fungsi (pemetaan).

a. Pengertian Relasi

Misal: empat orang anak yaitu Ria, Rian, Reni, dan Revi

memilih jenis musik yang mereka sukai. Ternyata:

Ria dan Rian memilih musik pop.

Rian dan Reni memilih musik rock.

Revi memilih musik jazz.

Jika A = {Ria, Rian, Reni, Revi}, dan B = {Pop, Rock, Jazz},

maka dapat dibentuk relasi (hubungan) antara anggota-anggota

himpunan A dan anggota-anggota himpunan B. Relasi yang tepat dari

himpunan A ke himpunan B adalah relasi “menyukai”.                                                             

23 Binti Maunah, Op. Cit, hlm. 9. 24 Tim Redaksi Fokusmedia, Op. cit, hlm. 3. 

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

32  

  

Gambar 2.1 Relasi “Menyukai”.

b. Menyatakan Relasi

Relasi antara dua himpunan yang ditentukan dapat dinyatakan

dengan cara-cara sebagai berikut:25

1) Diagram panah.

2) Diagram cartesius. dan,

3) Himpunan pasangan berurutan.

c. Pengertian Fungsi

Misalkan ada data kelahiran dari lima orang anak sebagai

berikut:

Nina tanggal kelahirannya 26 Desember.

Dini tanggal kelahirannya 22 Januari.

Dudi tanggal kelahirannya 30 November.

Erwin tanggal kelahirannya 26 Desember.

Anita tanggal kelahirannya 10 Juli.

Dari data diatas dapat dinyatakan dalam diagram panah yang

menyatakan relasi dari himpunan nama-nama anak A = {Nina, Dini,

Dudi, Erwin, Anita} ke himpunan tanggal-tanggal kelahiran B = {26

Desember, 22 Januari, 30 November, 10 Juli}.

                                                            

25 M. Cholik Adinawan dan Sugijono, Matematika SMP Jilid 2A untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 36. 

Ria Rian Reni Revi

Pop

Rock

Jazz

B“menyukai”

Nina Dini Dudi Erwin Anita

26 des

22 jan

30 nov

10 juli

A B“Tanggal lahir”

A

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

33  

  

Gambar 2.2 Relasi “Tanggal lahir”.

Fungsi dari himpunan A ke himpunan B atau dinotasikan

dengan f: A B adalah suatu relasi yang memasangkan setiap anggota

himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B.26

d. Domain, Kodomain, dan Range Fungsi

Gambar 2.3 Relasi himpunan A ke himpunan B.

Pada gambar diatas menyatakan sebuah fungsi dari himpunan A

ke himpunan B. Pada gambar di atas diperoleh hubungan:

0 anggota himpunan A, dipasangkan dengan 0 anggota himpunan B.

1 anggota himpunan A, dipasangkan dengan 3 anggota himpunan B.

2 anggota himpunan A, dipasangkan dengan 6 anggota himpunan B.

3 anggota himpunan A, dipasangkan dengan 9 anggota himpunan B.

Himpunan A disebut daerah asal fungsi (domain) dan

dinotasikan dengan Df, himpunan B disebut daerah kawan fungsi

(kodomain) dan dinotasikan dengan Kf, sedangkan himpunan dari peta-

peta atau pasangan disebut daerah hasil (range) dan dinotasikan

dengan Rf27. Dengan demikian Df = {0,1,2,3}, Kf = {0, 3, 6, 9, 10}, dan

Rf = {0,3,6,9}.

e. Banyak Fungsi yang Mungkin Terbentuk dari Dua Himpunan

                                                            

26 Cucun Cunayah, dkk, Pelajaran Matematika untuk SMP/ MTs Kelas VIII, (Bandung: Yrama Widya, 2007), Cet. I, Ed. ke-2, hlm. 55. 

27 Ibid, hlm. 58. 

0 1 2 3

0 3 6 9 10

A B

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

34  

  

Banyaknya fungsi yang mungkin terbentuk dari dua himpunan,

bergantung pada banyaknya anggota masing-masing himpunan itu.

P Q P Q

(a) (b)

Gambar 2.4 Relasi himpunan P ke himpunan Q.

Banyaknya fungsi atau pemetaan yang mungkin dari himpunan

P dengan n(P) = 1 ke himpunan Q dengan n(Q) = 2 adalah 2 buah.

P Q

Gambar 2.5 Relasi himpunan P ke himpunan Q.

Banyaknya fungsi atau pemetaan yang mungkin dari himpunan

P dengan n(P) = 2 ke himpunan Q dengan n(Q) = 1 adalah 1 buah.

Tabel 2.1 Banyaknya fungsi yang mungkin terjadi.

Banyak anggota himpunan

P Q

Banyak fungsi atau pemetaan yang

mungkin dari himpunan P ke

himpunan Q

1 2 . . k

M m . .

M

m1

m2

.

. mk

Dari tabel di atas, diperoleh rumus sebagai berikut:

Jika banyak anggota himpunan P adalah k buah (n(P) = k) dan banyak

anggota himpunan Q adalah m buah (n(Q) = m), maka banyaknya

p

q1

q2

p

q1

q2

p1

p2

q

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

35  

  

fungsi atau pemetaan yang mungkin dari himpunan P ke himpunan Q

adalah n(Q)n(P) = mk buah.28

f. Menghitung Nilai Fungsi

Misalkan suatu fungsi f ditentukan oleh aturan f(x) = 3x + 2.

Apabila f(x) = y, maka y = 3x + 2. Menghitung nilai fungsi f untuk x

{-1, 0, 1, 2} sama seperti mencari range untuk fungsi f, yaitu dengan

cara sebagai berikut.

Untuk x = -1, maka f(-1) = 3(-1) + 2 = -1,

Untuk x = 0, maka f(0) = 3(0) + 2 = 2,

Dan seterusnya.

Jika diperhatikan, ternyata nilai variabel y bergantung pada

variabel x sehingga variabel y disebut variabel bergantung dan variabel

x disebut variabel bebas.

g. Grafik Fungsi dalam Koordinat Cartesius

Misalkan x peubah pada himpunan M = {0, 1, 2, 3, 4} dan

fungsi f: M C dengan f(x) = 2x + 1, untuk C himpunan bilangan

cacah. Untuk memudahkan cara menulis maupun membaca fungsi dari

setiap x, maka dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 2.2 Pemetaan fungsi f(x) = 2x + 1.

X f(x)= 2x + 1 Pasangan berurutan

0

1

2

3

4

2(0) + 1 = 1

2(1) + 1 = 3

2(2) + 1 = 5

2(3) + 1 = 7

2(4) + 1 = 9

(0, 1)

(1, 3)

(2, 5)

(3, 7)

(4, 9)

Dari tabel di atas dapat digambar grafik sebagai berikut.

                                                            

28 Cucun Cunayah, Ibid, hlm. 65. 

Y

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

36  

  

0 1 2 3 4 5 6

Gambar 2.6 Grafik pemetaan fungsi f(x) = 2x + 1.

7. Kajian Penelitian yang Relevan

Kajian penelitian yang relevan merupakan deskripsi hubungan

antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoritik yang dipakai, serta

hubungannya dengan penelitian terdahulu yang relevan29. Kajian

penelitian yang relevan dalam penelitian ilmiah dijadikan sebagai bahan

rujukan untuk memperkuat teori dan memperoleh informasi yang

berkaitan dengan topik pembahasan. Dan untuk menunjang teori dasar

penelitian, maka berikut ini akan dipaparkan beberapa pustaka yang

memiliki kesamaan dengan obyek penelitian yang akan dilaksanakan.

Pustaka tersebut berupa buku dan hasil penelitian, di antaranya sebagai

berikut:

a. Skripsi yang disusun oleh Fery Eko Sugiarto mahasiswa jurusan

Matematika FMIPA UNNES, tahun 2009 dengan judul “Keefektifan

Implementasi Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) Materi Pokok Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat pada

Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Ungaran”.30

                                                            

29 Nasirudin, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang: Tarbiyah Press, 2008), cet. 4, hlm. 41. 

30 Fery eko sugiarto, Skripsi, Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Materi Pokok Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Ungaran, (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2009). 

9 8 7 6 5 4 3 2 1

X

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

37  

  

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah

yang lebih efektif antara model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika materi pokok

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat pada peserta didik kelas X

SMAN 1 Ungaran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) lebih efektif dari

pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t, ternyata

thitung = 4,01 > ttabel = 1,666. Pada taraf signifikansi 5%, sehingga Ho

ditolak dan nilai tes kemampuan pemahaman konsep lebih baik.

b. Skripsi yang disusun oleh Tri Handayani mahasiswi jurusan

Pendidikan Matematika FKIP UMS, tahun 2009 dengan judul

“Peningkatan Aktivitas peserta didik dalam Pembelajaran Matematika

melalui Pendekatan Missouri Mathematics Project (MMP) (PTK

Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas

VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta)”.31

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas peserta

didik dan prestasi belajar peserta didik melalui pendekatan Missouri

Mathematics Project (MMP). Hasil dari penelitian ini menunjukan

bahwa, 1) pembelajaran matematika dengan pendekatan Missouri

Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan aktivitas belajar. hal

ini dapat dilihat dari: a) aktivitas peserta didik dalam mengerjakan soal

latihan di depan kelas sebelum penelitian 13,16%, putaran I meningkat

menjadi 21,05%, putaran II meningkat menjadi 26,32%, putaran III

meningkat menjadi 63,15%. b) aktivitas peserta didik dalam

mengemukakan ide sebelum penelitian 13,16%, putaran I meningkat

menjadi 23,68%, putaran II meningkat menjadi 39,47%, putaran III

meningkat menjadi 60,53%. c) aktivitas peserta didik bertanya

                                                            

31 Tri Handayani, Skripsi, Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Missouri Mathematics Project (MMP) (PTK Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta), (Surakarta: Perpustakaan FKIP UMS, 2009). 

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

38  

  

sebelum penelitian 10,53%, putaran I meningkat menjadi 21,05%,

putaran II meningkat menjadi 26,32%, putaran III meningkat menjadi

65,79%. d) aktivitas peserta didik dalam mengerjakan tugas sebelum

penelitian 50%, putaran I meningkat menjadi 65,78%, putaran II

menjadi 73,68%, putaran III meningkat menjadi 78,99%.

Hasil penelitian juga menunjukan 2) adanya peningkatan

prestasi belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar

sebelum penelitian 26,32%, putaran I meningkat menjadi 39,47%,

putaran II meningkat menjadi 50%, putaran III meningkat menjadi

65,78%.

c. Skripsi yang disusun oleh Dyah Mursitowati mahasiswi jurusan

pendidikan matematika FKIP UMS, tahun 2009 dengan judul

“Eksperimen Model Missouri Mathematics Project (MMP) dalam

Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Geometri Ditinjau

dari Kemandirian Peserta Didik (Kelas VII Semester II SMP Negeri 1

Nogosari Boyolali Tahun 2008/ 2009)”.32

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh

model pembelajaran MMP terhadap prestasi belajar matematika, 2)

pengaruh kemandirian belajar peserta didik terhadap prestasi belajar

matematika, 3) interaksi antara model pembelajaran MMP dan

kemandirian belajar peserta didik terhadap prestasi belajar matematika.

Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Terdapat pengaruh model

pembelajaran MMP dengan model konvensional terhadap prestasi

belajar matematika peserta didik dengan Fobs = 14,89. 2) Tidak

terdapat pengaruh kemandirian belajar peserta didik terhadap prestasi

belajar matematika dengan Fobs = 0,04. 3) Tidak terdapat interaksi

antara model pembelajaran dan kemandirian belajar peserta didik

                                                            

32 Dyah Mursitowati, Skripsi, Eksperimen Model Missouri Mathematics Project (MMP) dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Geometri Ditinjau dari Kemandirian Peserta Didik (Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Nogosari Boyolali Tahun 2008/ 2009), (Surakarta: Perpustakaan FKIP UMS, 2009). 

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

39  

  

terhadap prestasi belajar matematika dengan Fobs = 0,28. Ini berarti

model MMP lebih efektif dari model konvensional yang tidak

bergantung pada kemandirian belajar peserta didik.

Skripsi yang diatas hanya sebagai hanya merupakan referensi

bagaimana penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) dan apakah penggunaan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan hasil peserta didik.

B. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai akhirnya terbukti melalui data yang

terkumpul.33

Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan kelas

dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan hasil belajar matematika kelas

VIII MTs YASI Kronggen Brati pada materi pokok fungsi setelah diterapkan

model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP).

                                                            

33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 71. 

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

40  

  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I dan dilaksanakan selama

30 hari, dimulai 16 Oktober sampai 15 November 2010 di MTs YASI

Kronggen Brati yang berlokasi di Jln. Mandalika Permas Desa Kronggen RT

04 RW II Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan Kode Pos 58153. Adapun

subyek penelitian ini adalah kelas VIII A yang berjumlah 28 peserta didik,

yang terdiri dari 11 peserta didik putra dan 17 peserta didik putri.

B. Kolaborator

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, kolaborasi (kerjasama)

antara guru dan peneliti menjadi hal yang penting terutama dalam

pemahaman, kesepakatan, tentang permasalahan dan pengambilan keputusan

yang melahirkan kesamaan tindakan. Kegiatan kolaborasi dilakukan agar

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

41  

  

dapat meringankan dan membantu guru mencari jalan keluar permasalahan

dalam pelaksanaan tugas sehari-hari melalui penelitian tindakan kelas.34

Dalam penelitian kolaborasi ini, pihak yang melakukan tindakan

adalah guru Matematika yaitu Ery Ekawati, S.Pd karena pengalaman beliau

sudah lama diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dalam

melaksanakan perbaikan-perbaikan pembelajaran selama penelitian

dilaksanakan. Sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap

berlangsungnya proses belajar mengajar atau tindakan adalah peneliti.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

tindakan kelas (PTK). Adapun penjelasan mengenai PTK adalah sebagai

berikut:

1. Pengertian PTK

Penelitan tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh ahli

psikologis sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946,

yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen

Kemmis, Robin Mc Tanggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya35.

Dalam literatur berbahasa Inggris penelitian tindakan kelas (PTK) sering

disebut dengan classroom action research.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang

dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang

dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya

suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam

kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran yang dilakukan.36

                                                            

34 Risman Sikumbang (ed.), Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), Cet. 1, hlm. 28.  

35 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2008), Cet. 4, hlm. 13.  

36 Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Widya Karya, 2009), Cet. 1, hlm. 10. 

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

42  

  

Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan

masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan

kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dan bisa

dikatakan juga bahwa PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan rasional dari tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk

memperbaiki kondisi nyata dimana praktik pelaksanaan pembelajaran

tersebut dilakukan di dalam kelas.37

Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang penelitian tindakan

kelas, yaitu:

a. PTK adalah suatu pendekatan yang meningkatkan pendidikan dengan

melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan

pembelajaran.

b. PTK adalah partisipatori, melibatkan orang yang melakukan kegiatan

untuk meningkatkan pratiknya sendiri.

c. PTK dikembangkan melalui self-reflective spiral; a spiral of cycles of

planning, acting, observing, reflecting , the re-planning.

d. PTK adalah kolaboratif, melibatkan partisipan bersama-sama

bergabung untuk mengkaji praktik pembelajaran dan mengembangkan

pemahaman tentang makna tindakan.

e. PTK menumbuhkan kesadaran diri mereka yang berpatisipasi dan

berkolaborasi dalam seluruh tahapan PTK.

f. PTK adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses tersebut

menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan

tindakan.

g. PTK memerlukan orang untuk membangun teori tentang praktik

mereka (guru).

                                                            

37 Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN Malang Press, 2008). Cet. 1, hlm. 8. 

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

43  

  

h. PTK memerlukan gagasan dan asumsi ke dalam praktik untuk

mengkaji secara sistematis bukti yang menantang (memberikan

hipotesis tindakan).

i. PTK memungkinkan kita untuk memberikan rasional justifikasi

tentang pekerjaan kita terhadap orang lain dan membuat orang menjadi

kritis dalam analisis.38

2. Langkah-Langkah PTK

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah PTK yang diadaptasi

dari Kember, D dan M. Kelly, yaitu:

a. Pra-refleksi

Adalah mencari data sebelum dilakukannya tindakan. Dalam

PTK sebenarnya adalah mempromosikan perubahan, dan untuk

melaporkan adanya perubahan perlu merekam situasi atau keadaan

sebelum dan sesudah tindakan. Teknik observasi dapat digunakan

sebelum dan sesudah terjadi perubahan untuk mengetahui pengaruh

perubahan tersebut.

b. Perencanaan

Hasil yang sangat penting dari tahap perencanaan adalah

rencana rinci mengenai tindakan yang ingin kerjakan atau perubahan

yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan persiapan pembelajaran

seperti identifikasi awal, membuat skenario pembelajaran, menyiapkan

alat evaluasi dan sebagainya.

c. Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan yang

dilaksanakan dalam skenario pembelajaran atau merupakan realisasi

dari tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Tindakan berupa

                                                            

38 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. 7, hlm. 105. 

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

44  

  

proses belajar mengajar yang melibatkan seluruh komponen

pembelajaran dengan aktor utama guru dan peserta didik.

d. Pengamatan

Pengamatan adalah proses pengambilan data dari pelaksanaan

tindakan atau kegiatan pengamatan untuk memotret sejauh mana efek

tindakan telah mencapai sasaran. Setiap perilaku peserta didik dan

guru yang terjadi dalam proses belajar mengajar yang menuju pada

tercapainya tujuan pembelajaran menjadi fokus pengamatan.

e. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang

perubahan yang terjadi pada peserta didik, guru, dan suasana kelas.

Atau mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil analisis.39

3. Tujuan dan Manfaat PTK

Pada dasarnya tujuan dari PTK adalah untuk memperbaiki praktik

pembelajaran, diharapkan kualitas proses belajar mengajar menjadi baik,

meningkatkan kualitas pelayanan dalam mengajar dan pada gilirannya

prestasi atau kinerja peserta didik meningkat, serta dapat meningkatkan

pelayanan sekolah secara keseluruhan terhadap anak didik dan masyarakat.

Adapun manfaat PTK menurut Suyanto yang dikutip oleh

Subyantoro adalah:

a. Inovasi pembelajaran.

b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas.

c. Peningkatan profesionalitas guru.

4. Rencana dan Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ada dua siklus, dan tiap

siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan

                                                            

39 Subyantoro, Op. cit, hlm. 28-33. 

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

45  

  

(action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Langkah-

langkah penelitiannya dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

Gambar 3.1 Langkah PTK model John Elliot.40

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam upaya meningkatkan

hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika materi pokok

fungsi. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan

materi yang saling berhubungan, yaitu:

1. Siklus I : Fungsi.

2. Siklus II : Nilai fungsi.

Adapun standar kompetensi materi pokok fungsi adalah memahami

bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus, dan kompetensi dasar

                                                            

40 Ibid, hlm. 10. 

Pelaksanaan

Perencanaan Siklus I Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan Siklus II

Refleksi

Siklus berikutnya?

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

46  

  

materi pokok fungsi adalah memahami relasi, fungsi dan menentukan nilai

fungsi.

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilakukan meliputi:

1. Pra Siklus

Dalam pra siklus ini peneliti melihat pembelajaran matematika

pada materi sebelumnya yang masih menggunakan model pembelajaran

konvensional yang kurang menarik minat peserta didik dalam belajar

matematika. Ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik

pada materi sebelumnya yang belum memenuhi KKM, yaitu 60,00.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan meliputi:

1) Mengidentifikasi keadaan awal peserta didik yang meliputi jumlah

dan nilai peserta didik serta informasi tentang proses pembelajaran

yang dilakukan.

2) Merencanakan pembelajaran matematika pada materi pokok fungsi

melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

yang terdiri atas menyusun silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), lembar kerja kelompok, lembar kerja mandiri,

dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran.

3) Membuat format lembar observasi, yaitu lembar pengamatan

pelaksanaan pembelajaran oleh guru

4) Menyiapkan alat evaluasi yang berupa tes essai untuk mengetahui

keberhasilan proses belajar mengajar.

b. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan proses pembelajaran di

kelas. Adapun kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) pada materi pokok fungsi dapat dijabarkan sebagai

berikut:

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

47  

  

1) Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran peserta didik.

2) Guru memberikan apersepsi pada peserta didik dan menjelaskan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

3) Guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas.

4) Guru memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya.

5) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

6) Guru memberikan soal yang diselesaikan dalam kelompok.

7) Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan di

depan kelas dan membenarkan jawaban yang salah.

8) Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengembalikan keadaan

tempat duduk seperti semula.

9) Guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan secara individual.

10) Guru mengoreksi jawaban peserta didik dan membenarkan

jawaban yang salah.

11) Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang sudah dilakukan.

12) Guru memberikan tes tertulis essai pada peserta didik untuk

mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah

dipelajari.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengamati jalannya pelaksanaan

tindakan, yaitu memantau jalannya pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) pada materi pokok fungsi, yang terdiri

dari:

1) Pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru,

dalam hal ini aspek yang diamati adalah apersepsi, penerapan

model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP), dan

menutup kegiatan belajar-mengajar.

2) Mengamati hasil belajar peserta didik.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

48  

  

3) Mengamati dan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami

dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan

penelitian.

Selama guru menyajikan pembelajaran, peneliti melakukan

pencatatan-pencatatan tentang pembelajaran yang sedang berlangsung.

Pengisian lembar observasi guru dan peserta didik dilakukan oleh

peneliti.

d. Refleksi

Dan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan peneliti secara

kolaboratif pada tahap ini adalah:

1) Menganalisis dan mendiskusikan hasil belajar peserta didik yang

diperoleh dari tahap pengamatan.

2) Mengkaji mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu

diperbaiki untuk siklus II.

3) Melakukan perbaikan terhadap rencana awal.

4) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I.

3. Siklus II

Untuk pelaksanaan siklus II secara teknis sama seperti pelaksanaan

siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I dan berdasarkan hasil

refleksi siklus I, dan secara garis besar akan dijelaskan langkah-langkah

siklus II sebagai berikut:

a. Perencanaan

Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan

untuk siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil siklus I.

b. Pelaksanaan

Guru melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

disiapkan sesuai revisi berdasarkan evaluasi pada siklus I, adapun

langkah-langkah pembelajarannya seperti pada siklus I. Dalam siklus

II membahas tentang nilai fungsi.

c. Pengamatan

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

49  

  

Guru melakukan pengamatan yang sama pada siklus I.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil

pengamatan untuk mendapatkan simpulan. Pada siklus ini diharapkan

sudah mencapai indikator keberhasilan, sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik pada materi pokok fungsi di MTs YASI

Kronggen Brati.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 2 sumber yaitu peserta

didik dan guru. Data dari peserta didik digunakan untuk mendapatkan data

tentang keberhasilan penerapan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP), yang dilihat dari hasil belajar peserta didik

dalam proses pembelajaran. Dan data dari guru digunakan untuk melihat

apakah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru sesuai dengan

konsep awal atau menggunakan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP).

2. Jenis Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data

yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yaitu:

a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar peserta didik) yang dapat dianalisis

secara deskriptif. Data kuantitatif pada penelitian ini adalah data hasil

belajar peserta didik.

b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat.

Data kualitatif pada penelitian ini adalah data tentang pelaksanaan

pembelajaran oleh guru.41

                                                            

41 Suharsimi Arikunto, dkk, Op. cit, hlm. 131. 

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

50  

  

3. Cara Pengambilan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode untuk

pengambilan data, yaitu:

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.42

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar

nama dan jumlah peserta didik, serta data awal tentang kemampuan

peserta didik memahami pelajaran matematika pada materi pokok

fungsi sebelum menggunakan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP).

b. Metode Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.43

Dalam penelitian ini metode observasi dilakukan dengan teknik

langsung dalam situasi sebenarnya selama model pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP) diterapkan dalam pembelajaran,

dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini

lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran oleh guru.

c. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.44

                                                            

42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 158. 

43 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet. 2, hlm. 158. 

44 Suharsimi Arikunto, Op. cit, hlm. 150 

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

51  

  

Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta

didik dikaitkan dengan penerapan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan tes essai.

F. Teknik Analisis Data

1. Hasil Observasi

Hasil observasi proses pembelajaran adalah lembar observasi guru

yang dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

NP = Persentase nilai hasil peserta didik yang diperoleh

n = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimal45

Nilai tersebut dimasukkan dalam kategori:

80 – 100 % = Sangat baik

66 – 79 % = Baik

56 – 65 % = Cukup baik

40 – 55 % = Kurang baik

≤ 39 % = Gagal46

2. Hasil Evaluasi Siklus Peserta didik

Hasil evaluasi siklus tiap siklus diperoleh dari nilai tes akhir siklus

berupa soal essai. Kemudian dari data yang diperoleh dapat dianalisis nilai

rata-rata peserta didik, ketuntasan individu, dan ketuntasan klasikal setelah

adanya tindakan.

a. Nilai Rata-Rata Peserta didik

                                                            

45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 13, hlm. 184. 

46 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksra, 2006), Cet. 6, hlm. 245. 

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

52  

  

Nilai rata-rata peserta didik dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

 

Keterangan:

Nilai rata-rata

Jumlah nilai peserta didik

Jumlah peserta didik47

b. Ketuntasan Individu

Ketuntasan individu dihitung dengan menggunakan analisis

deskriptif persentase, yaitu:48

Indikator keberhasilan peserta didik dikatakan tuntas belajar

jika memperoleh nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal

(KKM), yaitu 60,00.

c. Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan

analisis deskriptif persentase, yaitu:49

Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal dikatakan

tuntas jika rata-rata kelas yang diperoleh di atas nilai KKM dan

minimal 85% dari jumlah peserta didik, mencapai nilai 60,00.

                                                            

47 Ibid, hlm. 264 48 Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008), Cet 3, hlm. 130. 

49 Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK, (Bandung: Yrama Widya, 2009), Cet 1, hlm. 41. 

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

53  

  

G. Indikator Keberhasilan

Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah

jika hasil belajar peserta didik mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

60,00 yang telah ditetapkan sekolah. Sedangkan ketuntasan klasikal adalah

85% dari jumlah peserta didik yang tuntas.50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2010

dengan guru matematika kelas VIII MTs YASI Kronggen Brati Ibu Ery

                                                            

50 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karateristik, Implementasi, dan Inovasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 11, hlm. 99. 

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

54  

  

Ekawati, S.Pd, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran di MTs

YASI Kronggen Brati belum mencapai hasil yang sesuai dengan kompetensi

yang diharapkan. Hal ini disebabkan peserta didik merasa bosan dengan model

pembelajaran yang dipakai oleh guru yaitu metode konvensional (ceramah)

kemudian guru memberikan soal latihan tanpa bimbingan dari guru sehingga

seringkali terjadi miskonsepsi pada peserta didik terhadap materi yang

disampaikan. Padahal seperti yang diketahui bahwa pelajaran matematika

khususnya materi pokok fungsi memerlukan pemahaman konsep yang jelas,

kemampuan untuk berfikir dan kemampuan memahami konstanta suatu

variabel, agar peserta didik dapat mengerjakan soal-soal dengan tepat dan

benar. Tetapi dalam kenyataannya peserta didik cenderung dilepas tanpa

diberi bimbingan dan mencontoh temannya dari pada berusaha mengerjakan

sendiri, akibatnya nilai ulangan harian peserta didik menjadi rendah. Hal ini

dibuktikan dengan nilai rata-rata ulangan harian kelas VIII A pada pra siklus

yang masih di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah

ditentukan yaitu 60,00.

Berdasarkan data nilai hasil belajar peserta didik yang didapat dari Ibu

Ery Ekawati, S.Pd , nilai ulangan harian kelas VIII A pada materi sebelumnya,

yaitu nilai rata-rata peserta didik adalah 48 dengan ketuntasan klasikalnya

42,86%, ini menyatakan bahwa hasil pembelajarannya belum tuntas. Hal

tersebut ditunjukan pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4. 1 Hasil belajar peserta didik pada pra siklus.

Keterangan Jumlah

Peserta didik tuntas 10

Peserta didik tidak tuntas 18

Jumlah peserta didik 28

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

55  

  

Nilai terendah 30

Nilai tertinggi 72

Nilai rata-rata hasil belajar 48,00

Ketuntasan klasikal 42,86 %

B. Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I dilaksanakan oleh Ibu Ery

Ekawati, S.Pd sebagai guru mitra atau kolaborator peneliti sekaligus sebagai

pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII di MTs YASI Kronggen

Brati. Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam siklus I ini peneliti dan guru bersama-sama mempersiapkan:

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator keberhasilan

penelitian.

b. Fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.

c. Instrumen untuk merekam dan menganalisis proses dan hasil

tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan pada hari selasa dan kamis tanggal 19 dan 21

Oktober 2010. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Proses pembelajaran

pada pertemuan ini dimulai dengan peserta didik membaca doa sebelum

belajar dan dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran peserta didik.

Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan dan memberikan motivasi

kepada peserta didik.

Materi pokok yang dipelajari adalah fungsi yang sebelumnya

diawali dengan materi relasi yang merupakan materi pra syarat. Dalam

menyampaikan materi, guru juga memberikan contoh soal beserta

penyelesaiannya. Kemudian guru mempersilahkan peserta didik untuk

mencatat materi yang disampaikan. Dari penjelasan guru di depan kelas,

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

56  

  

ada beberapa peserta didik yang bertanya karena masih belum memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan lagi materi yang

belum dipahami oleh peserta didik, dan dari penjelasan tersebut peserta

didik menjadi paham. Kemudian guru membagi peserta didik menjadi 5

kelompok diskusi dan memberikan soal untuk dikerjakan dan didiskusikan

dalam kelompok. Guru mendampingi masing-masing kelompok untuk

mengantisipasi jika ada miskonsepsi dalam memahami dan menyelesaikan

soal. Kemudian guru mengoreksi bersama peserta didik sambil

membenarkan jawaban yang salah.

Setelah membenarkan jawaban peserta didik, guru meminta peserta

didik mengembalikan tempat duduk seperti semula. Kemudian guru

memberikan soal latihan lagi untuk dikerjakan individual. Pada saat

mengerjakan soal latihan individu, peserta didik banyak yang berbincang-

bincang dan bercanda. Kemudian guru meminta peserta didik untuk fokus

pada soal dan mengerjakan soal. Suasana yang tadinya ramai karena

banyak yang ngobrol kini berubah menjadi kondusif dan berjalan dengan

baik.

Setelah semua selesai, guru mengoreksinya bersama peserta didik

sambil membenarkan jawaban yang salah. Sebelum pelajaran diakhiri,

guru memberikan soal untuk dikerjakan di rumah sebagai latihan dan

menyampaikan akan dikoreksi pada pertemuan selanjutnya. Setelah itu

guru mengakhiri pelajaran dengan do’a dan salam yang kemudian dijawab

oleh peserta didik.

Pada pertemuan kedua proses pembelajaran berjalan seperti

sebelumnya. Perbedaan yang terlihat pada pertemuan kedua, penyampaian

materi lebih ditekankan pada materi yang belum dipahami oleh peserta

didik dan pemanfaatan waktu. Pembelajaran pada pertemuan kedua ditutup

dengan pemberian tes evaluasi yang dikerjakan secara individual.

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti pada siklus

pertama, adalah sebagai berikut:

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

57  

  

a. Guru aktif memberikan pengarahan kepada peserta didik yang belum

paham, peserta didik yang ramai dan selalu mendampingi,

membimbing kerja kelompok.

b. Guru telah memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik.

c. Peserta didik belum sepenuhnya bisa menggunakan waktu yang ada

dengan baik.

d. Peserta didik kurang aktif berpendapat dan bertanya kepada teman

dalam kelompok ketika diskusi berlangsung, hanya sebagian saja

bertanya pada guru.

4. Hasil Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) pada siklus I masih banyak kekurangan-

kekurangan yang harus diperbaiki. Berdasarkan data yang diperoleh, maka

peneliti dan guru berdiskusi dan menyimpulkan hal-hal yang masih kurang

dalam siklus I dan perlu perbaikan adalah:

a. Kerjasama peserta didik dalam kelompok masih kurang, sehingga

kegiatan diskusi belum berjalan sebagaimana mestinya.

b. Masih banyak peserta didik yang ramai sendiri dengan cara berbicara

dan bercanda dengan teman lain.

c. Banyak peserta didik belum berani untuk bertanya, meskipun belum

memahami materi sehingga dalam mengerjakan soal banyak terjadi

miskonsepsi.

d. Pengkondisian waktu belum tertata dengan baik, sehingga peserta

didik merasa batas waktu yang diberikan kurang lama.

e. Penjelasan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik masih

kurang, sehingga peserta didik belum cukup paham dengan materi

yang diberikan.

f. Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

yang ditetapkan.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

58  

  

Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru

untuk siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I adalah

sebagai berikut:

a. Guru mengupayakan agar peserta didik aktif dalam kelompok,

sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik dan akan memberi

pengarahan manfaat kerjasama dalam kelompok.

b. Guru harus memberikan semangat agar peserta didik mau berpendapat

dan bertanya kepada guru.

c. Guru akan lebih menyesuaikan waktu yang ada dan meminta peserta

didik lebih menghargai dan memanfaatkan waktu.

d. Guru membuat strategi agar peserta didik mudah menerima pelajaran

dengan waktu yang singkat.

e. Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

sehingga perlu dilakukan siklus II.

C. Siklus II

1. Perencanaan

Dalam siklus II ini peneliti dan guru bersama-sama mempersiapkan:

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator keberhasilan

penelitian.

b. Fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.

c. Instrumen untuk merekam dan menganalisis proses dan hasil tindakan

2. Pelaksanaan tindakan

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa indikator

keberhasilan belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal

yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II.

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 dan 28 Oktober 2010.

Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP). Proses pembelajaran pada

pertemuan ini dimulai dengan peserta didik membaca doa sebelum belajar

dan dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran peserta didik. Pokok

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

59  

  

bahasan yang dipelajari adalah nilai fungsi. Guru memberi motivasi

kepada peserta didik dan memberikan apersepsi dengan mengingat

kembali materi fungsi dan relasi. Dalam mengingat kembali tentang materi

tersebut peserta didik berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan pra syarat

yang diajukan oleh guru. Guru memberikan kesempatan kepada peserta

didik bagi yang belum paham untuk diulang secukupnya. Kemudian guru

menjelaskan materi nilai fungsi di depan kelas. Pada saat menjelaskan

materi, peserta didik sudah mulai kondusif dan tidak ramai seperti pada

siklus I, kemudian guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya jika

ada yang belum dipahami.

Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok diskusi seperti

pada siklus I. Kemudian guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan

dan didiskusikan dalam kelompok. Guru memberikan pengarahan agar

semua anggota kelompok ikut serta dalam berdiskusi. Guru juga

memberikan bimbingan secara merata kepada kelompok yang mengalami

kesulitan. Setelah waktu yang ditentukan habis, guru mempersilahkan

masing-masing kelompok untuk maju ke depan untuk mempresentasikan

hasil diskusinya dan guru membenarkan jawaban yang salah. Mereka

sangat antusias untuk maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok, ini dibuktikan banyaknya peserta didik yang mengangkat

tangan sebagai perwakilan kelompok untuk maju ke depan.

Guru membubarkan kelompok untuk kembali ke tempat masing-

masing. Setelah semua selesai, guru memberikan soal latihan lagi yang

dikerjakan secara individu. Sebelum pelajaran diakhiri, guru memberikan

tugas untuk dikerjakan di rumah sebagai bahan belajar. Kemudian guru

menyampaikan kepada peserta didik tugas rumah tersebut akan dibahas

pada pertemuan selanjutnya. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan

do’a dan salam yang kemudian dijawab oleh peserta didik.

Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran seperti pada pertemuan

sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini guru menekankan pada materi nilai

fungsi yang belum dipahami peserta didik. Soal latihan yang diberikan

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

60  

  

juga tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Kemudian guru memberikan

soal evaluasi untuk menetahui hasil tindakan. Pembelajaran diakhiri

dengan do’a dan salam yang kemudian dijawab peserta didik dengan

salam.

3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti pada siklus II,

adalah sebagai berikut:

a. Guru telah meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara

memberikan pengarahan ketika mereka tidak semangat dan malas.

b. Peserta didik lebih bisa memahami materi ketika guru

menyampaikannya dengan baik.

c. Guru dan peserta didik dapat menggunakan waktu secara baik dan

bermanfaat.

d. Peserta didik sudah berani bertanya kepada guru ketika ada materi

yang belum dipahami.

4. Hasil Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengadakan refleksi dengan guru partner,

hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:

a. Guru mampu meningkatkan motivasi peserta didik dan memberikan

apersepsi kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak mengalami

kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar.

b. Peserta didik sudah berani bertanya kepada guru ketika ada materi

yang belum dipahami.

c. Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan.

d. Peserta didik yang mendapat nilai tertinggi diumumkan oleh guru pada

pertemuan berikutnya.

D. Hasil Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta

didik materi pokok fungsi melalui model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) dan hasil pengamatan pembelajaran oleh guru. Berikut

disajikan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

61  

  

1. Hasil Belajar Peserta Didik

Hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II melalui model

Missouri Mathematics Project (MMP), ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II.

No Hasil belajar peserta didik Siklus I Siklus II

1. Peserta didik yang tuntas 20 26

2. Peserta didik yang belum tuntas 8 2

3. Jumlah peserta didik 28 28

4. Nilai terendah 46 56

5. Nilai tertinggi 82 96

6. Nilai rata-rata 62,07 71,57

7. Ketuntasan klasikal 71,74 % 92,86 %

Pada tabel 4.2 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar

peserta didik pada siklus I (lihat lampiran 10) dan siklus II (lihat lampiran

11).

2. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru

Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru pada pembelajaran siklus I dan II melalui model pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP), ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru.

No Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Siklus II

1. Skor yang didapat 35 44

2. Skor maksimum 48 48

3. Persentase nilai 72,91 % 91,67 %

4. Kategori Baik Baik sekali

Skor yang didapat adalah skor hasil pengamatan pembelajaran

oleh guru yang diperoleh pada siklus I (lihat lampiran 13) dan siklus II

(lihat lampiran 14). Pada skor maksimum, skor tertinggi adalah 48

didapat dari pengamatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru mulai dari

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

62  

  

kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan penutup yang ada 12 poin

pengamatan sedangkan setiap poin berbobot minimal 1 dan bobot

maksimal 4.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Pada pra siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai

ulangan harian materi pokok sebelumnya pada kelas VIII A, yaitu 48,00

dengan ketuntasan klasikalnya 42,86%, yaitu 10 peserta didik tuntas dari

28 peserta didik, dan dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar

peserta didik masih tergolong belum memenuhi kriteria ketuntasan

minimum. Hal tersebut dikarenakan guru masih menggunakan model

konvesional (ceramah) dan kurang membimbing dalam proses

pembelajaran, sehingga peserta didik kurang merespon materi dan

menjadikan peserta didik kurang memahami konsep materi dalam

pembelajaran.

Dari permasalahan di atas kemudian peneliti dan guru

mendiskusikan untuk mencari solusinya. Dari hasil diskusi dan refleksi,

maka disepakati alternatif untuk pemecahan masalah yang akan diterapkan

dalam siklus I, adalah penerapan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

2. Siklus I

Pada tahap pelaksanaan siklus I yang diajarkan adalah materi

fungsi dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) dalam proses pembelajaran. Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2

dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum

dan sesudah diterapkan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) pada siklus I, yaitu sebelum penerapan model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) nilai terendah peserta

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

63  

  

didik adalah 30 dan nilai tertinggi 72, sedangkan setelah diterapkan model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) nilai terendah peserta

didik menjadi 42 dan tertinggi 82. Nilai rata-rata kelas meningkat dari

48,00 menjadi 62,07 dan ketuntasan klasikal dari 42,86 % meningkat

menjadi 71,74 %, yaitu peserta didik tuntas dari 10 peserta didik menjadi

20 peserta didik dari 28 peserta didik. Walaupun belum memenuhi

indikator keberhasilan, namun hal itu sudah menunjukkan bahwa peserta

didik mulai tertarik dengan penerapan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project sehingga dapat mendorong keinginan peserta didik

untuk memahami materi pokok fungsi. Peningkatan hasil belajar peserta

didik tersebut dapat dilihat dari gambar 4.1 berikut:

0102030405060708090

100

Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata

Pra siklusSiklus I

Gambar 4.1. Grafik hasil belajar peserta didik pra siklus dan siklus I.

Sedangkan ketuntasan klasikal peserta didik pada pra siklus dan

siklus I dapat dilihat dari gambar 4.2 berikut:

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

64  

  

42.86

71.74

01020304050607080

Ketuntasanklasikal

Pra siklus

Siklus I

Gambar 4.2 Grafik ketuntasan klasikal pada pra siklus dan siklus I.

Pada siklus I pelaksanaan pembelajaran oleh guru sudah

menunjukkan kategori baik dengan jumlah presentase sebesar 72,91 %.

Dari pengamatan peneliti hasil belajar peserta didik sudah mengalami

peningkatan, meskipun belum mencapai indikator yang sudah ditetapkan.

Selanjutnya guru dan peneliti mengevaluasi pembelajaran pada siklus I

sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus selanjutnya. Dan dari hasil

evaluasi diperoleh beberapa catatan, yaitu:

a. Peserta didik belum terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan

diskusi kelompok.

b. Peserta didik belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP), sehingga proses pembelajaran

masih sedikit kacau.

c. Masih ada peserta didik yang nilainya di bawah KKM.

Alternatif pemecahan dari masalah di atas sebagai tindak lanjut

untuk melaksanakan siklus II, yaitu:

a. Guru lebih maksimal dalam membimbing peserta didik dalam

berdiskusi kelompok maupun individu.

b. Guru memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan

pembelajaran.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

65  

  

c. Guru lebih menekankan pada pemahaman konsep dan penguasaan

materi pokok fungsi.

3. Siklus II

Pada siklus II hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan,

yaitu nilai rata-rata pada pra siklus dari 48,00, menjadi 62,67 pada siklus I,

dan pada siklus II meningkat menjadi 71,57 dengan ketuntasan klasikal

pada pra siklus 42,86 %, siklus I 71,74 %, dan siklus II meningkat menjadi

92,86 %. Nilai terendah dari 30 pada pra siklus, 46 pada siklus I, menjadi

56 pada siklus II, dan dari nilai tertinggi 72 pada pra siklus, menjadi 82

pada siklus I, dan meningkat menjadi 96 pada sklus II. Hal ini dikarenakan

peserta didik sudah mulai terbiasa dengan pemberian tugas dan model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) pada siklus I,

sehingga pada siklus II peserta didik sudah dapat mengikuti proses

pembelajaran yang berlangsung. Peningkatan hasil belajar peserta didik

tersebut dapat dilihat dari gambar 4.3 berikut:

0102030405060708090

100

Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.3. Grafik hasil belajar peserta didik pra siklus, siklus I dan II.

Sedangkan ketuntasan klasikal peserta didik pada pra siklus,

siklus I dan siklus II dapat dilihat dari gambar 4.4 berikut:

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

66  

  

42.86

71.74

92.86

0

20

40

60

80

100

Ketuntasanklasikal

Pra siklusSiklus ISiklus II

Gambar 4.4. Grafik ketuntasan klasikal pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran oleh guru melalui model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) sudah menunjukkan

kategori baik sekali dengan persentase sebesar 91,67 %, ini berarti guru

sudah menguasai model pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Kegiatan yang

dilaksanakan pada siklus II, menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan

dalam perumusan perencanaan tindakan, dan dalam pelaksanaan tindakan

peserta didik sudah bisa menyesuaikan diri dengan kelompok belajarnya,

dengan pengarahan dari guru, sehingga secara umum dapat dikatakan

proses pembelajaran telah berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan

perencanaan.

Pada siklus II ini dikatakan tuntas, karena pada hasil belajar

peserta didik sudah mencapai indikator yang ingin dicapai dan dengan

melalui model Missouri Mathematics Project (MMP) dapat memberikan

pengalaman berharga pada peserta didik karena menumbuhkan rasa

tanggung jawab dan kerjasama antar anggota kelompok. Dari data-data di

atas dapat membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

67  

  

BAB V

SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok fungsi

pada peserta didik kelas VIII MTs YASI Kronggen Brati, dilakukan

melalui menjabarkan kompetensi dasar yang ada dalam silabus ke dalam

rencana pelaksanaan pembelajara (RPP). Dalam proses pembelajaran yang

dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu: pendahuluan atau

review, pengembangan, kerja kooperatif (latihan terkontrol), seat work

(kerja mandiri), dan penugasan atau PR.

2. Penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

pada materi pokok fungsi dapat meningkatkan hasil belajar matematika

peserta didik kelas VIII MTs YASI Kronggen Brati. Adapun peningkatan

dari hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1 Peningkatan hasil belajar peserta didik.

Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II

Siswa tuntas 10 20 26

Siswa belum tuntas 18 8 2

Jumlah siswa 28 28 28

Nilai rata-rata 48,00 62,07 71,57

Ketuntasan klasikal 42,86 % 71,74 % 92,86 %

B. SARAN

Berdasarkan pada penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan,

maka peneliti ingin memberikan saran yang dapat dapat dijadikan masukan

dalam peningkatan proses dan hasil dari pembelajaran, yaitu:

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

68  

  

1. Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) perlu

diterapkan oleh guru terutama pada materi yang memerlukan analisis,

karena dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik..

2. Guru atau peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP), hendaknya mempersiapkan materi yang

akan disampaikan, mempersiapkan alat dan bahan yang ingin dipakai

dalam proses pembelajaran, serta pengelolaan kelas dengan baik agar

tercapai hasil yang maksimal.

C. PENUTUP

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah

memberi kekuatan dan banyak inspirasi sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan bangga. Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, akan tetapi penulis

berharap skripsi ini dapat berguna bagi kemajuan pendidikan di sekolah

tempat penelitian pada khususnya dan nasional pada umumnya.

Penulis berharap pula kepada pembaca yang bijak, mampu menyaring

inti dari hasil penelitian dan mengambil kesimpulan yang bijak pula bagi

kemajuan bersama. Amiin.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

69  

  

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, M. Cholik dan Sugijono, Matematika SMP Jilid 2A untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2004.

Ali, Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007, Cet. 13.

Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya, 2008, Cet. 4.

, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK, Bandung: Yrama Widya, 2009, Cet 1.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 13.

, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksra, 2006, Cet. 6.

, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. 7.

Aziz, Shaleh Abdul, Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, tth.

Bell, Margareth E, Belajar dan Membelajarkan, Jakarta: Rajawali, 1991, Cet. I.

Cunayah, Cucun, dkk, Pelajaran Matematika untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Bandung: Yrama Widya, 2007, Cet. I, Ed. ke-2.

Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, Cet. 1.

Ghony, Djunaidi, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN Malang Press, 2008. Cet. 1.

Handayani, Tri, Skripsi, Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Missouri Mathematics Project (MMP) (PTK Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta), Surakarta: Perpustakaan FKIP UMS, 2009.

Jihad, Asep, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008, Cet. 3.

Krismanto, Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika, http://p4tkmatematika.org/download/sma/strategi pembelajaran matematika.pdf, Didownload pada Hari Sabtu Tanggal 2 Oktober 2010.

Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, Cet. 2.

Maunah, Binti, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Teras, 2009, Cet. I.

Mudjiono, Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2002.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …library.walisongo.ac.id/digilib/...gdl-mzainalari-6048-1-skripsi-p.pdf · tuntas 20 peserta didik, ... model pembelajaran yang dapat digunakan

70  

  

Mufarokah, Anissatul, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras, 2009, Cet. I.

Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karateristik, Implementasi, dan Inovasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 11.

Mursitowati, Dyah, Skripsi, Eksperimen Model Missouri Mathematics Project (MMP) dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Geometri Ditinjau dari Kemandirian Peserta Didik (Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 Nogosari Boyolali Tahun 2008/ 2009), Surakarta: Perpustakaan FKIP UMS, 2009.

Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, New York: MC. Grow-Hill, 1971.

Nasirudin, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang: Tarbiyah Press, 2008, Cet. 4.

Poerdaminto, w.j.s., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Sikumbang, Risman (ed.), Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. 44.

Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: Widya Karya, 2009.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1998, Cet. 3.

, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. 13.

Sugiarto, Fery eko, Skripsi, Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Materi Pokok Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat pada Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Ungaran, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2009.

Syah, Muhibbin, dkk, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 2004.

Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokusmedia, 2006.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, Cet. 1.

Wahid, Abdul, Himpunan Hadits Shahih Muslim, Surabaya: Arkola, 2004, Cet. 1.

Widdiharto, Rachmadi, Model-Model Pembelajaran Matematika SMP, Http://Mat.Um.Ac.Id/Alat Peraga/Pbm/Model Pembelajaran1.Pdf. Didownload pada Hari Sabtu Tanggal 2 Oktober 2010.

Wittig, Arno F, Psychology of Learning, New York: MC. Grow‐Hill, 1981.