perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... ·...

106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE TEAMS ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN MEMPROSES PERJALANAN BISNIS KELAS XII DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: RUMINING WIJI ASTUTI K7407203 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... ·...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE

LEARNING) TIPE TEAMS ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK

MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN

MEMPROSES PERJALANAN BISNIS KELAS XII

DI SMK WIKARYA KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

RUMINING WIJI ASTUTI

K7407203

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE

LEARNING) TIPE TEAMS ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK

MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN

MEMPROSES PERJALANAN BISNIS KELAS XII

DI SMK WIKARYA KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

RUMINING WIJI ASTUTI

K7407203

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Rumining Wiji Astuti. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE TEAMSACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKANKOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN MEMPROSESPERJALANAN BISNIS KELAS XII DI SMK WIKARYAKARANGANYAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapanpembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipeTeams Accelerated Instruction (TAI) dapat meningkatkan kompetensi belajarmata pelajaran Memproses Perjalanan Bisnis kelas XII SMK WikaryaKaranganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)yang dilaksanakan sebanyak dua siklus di mana masing-masing siklus dilaluidengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan;(3) observasi tindakan; dan (4) refleksi tindakan. Subjek penelitian adalah seluruhsiswa kelas XII SMK Wikarya Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak34 siswa dengan didominasi perempuan semua. Penelitian ini dilaksanakandengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa.Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, instrumen tes,wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan modelpembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe Teams AcceleratedInstruction (TAI) dapat meningkatkan kompetensi belajar mata pelajaranMemproses Perjalanan Bisnis kompetensi dasar ke 3 yaitu melaksanakanpenanganan perjalanan bisnis kelas XII SMK Wikarya Karanganyar Tahun Ajaran2011/2012. Hal ini terbukti dengan fakta-fakta sebagai berikut: (1) Aspek kognitifsiswa dalam mengikuti kegiatan mengalami peningkatan pada pra siklus sebesar50% menjadi 73,52% pada siklus I dan pada siklus II sebesar 82,34% ; (2) AspekAfektif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran juga mengalamipeningkatan dari 64,71% pada pra siklus menjadi 76,67% pada siklus I dan siklusII sebesar 85%; (3) Aspek psikomotorik belajar siswa juga mengalamipeningkatan yaitu pada pra siklus sebesar 62,87%, siklus I sebesar 73,33%, dansiklus II meningkat yaitu sebesar 81,67%.

Kata kunci: Cooperative Learning tipe Teams Accelerated Instruction (TAI) ,kompetensi belajar, Memproses Perjalanan Bisnis.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Rumining Wiji Astuti. APPLICATION MODEL OF COOPERATIVELEARNING (COOPERATIVE LEARNING) TYPE TEAMSACCELERATED INSTRUCTION (TAI) COMPETENCE LEARNING TOIMPROVE EYE TRAVEL BUSINESS PROCESS STUDY IN CLASS XIISMK WIKARYA KARANGANYAR. Thesis, Surakarta: Faculty of TeacherTraining and Education. Sebelas Maret University of Surakarta in August 2012.

The purpose of this study was to determine whether the application oflearning with a model of cooperative learning (cooperative learning) type TeamsAccelerated Instruction (TAI) can improve the competence of the subjects studiedBusiness Travel Process class XII SMK Wikarya Karanganyar Year 2011/2012.

This study uses a Class Action Research (PTK) carried out by two cycleswhere each cycle through the four stages, namely: (1) planning action, (2)implementation of the action, (3) observation of action, and (4) reflection of theaction. Subjects were all students in grade XII Business Travel Process SMKWikarya Karanganyar Year 2011/2012 as many as 34 students with all the female-dominated. The research was carried out by collaboration between researchers,classroom teachers and student participation. Data collection techniques usingobservation sheets, instrument tests, interviews, and documentation.

Based on this research, it can be concluded that the application of modelsof cooperative learning (cooperative learning) type Teams Accelerated Instruction(TAI) is can improve the competence of the subjects studied Business TravelProcess third based competence that is accour Business Travel Process class XIISMK Wikarya Karanganyar Year 2011/2012 . This was proved by the followingfacts: (1) cognitive aspects of students in the following activities have increased inthe pre cycle by 50% to 73.52% in cycle I and cycle II 73.52 at 82.34%, (2 )Affective Aspects of students in participating in learning activities also increasedfrom 64.71% in the pre-cycle to 76.67% in cycle I and cycle II by 85%, (3) thepsychomotor aspects of student learning is also experiencing an increase in pre-cycle by 62 , 87%, 73.33% of cycle I and cycle II still remains at 81.67%.

Key words: Cooperative Learning Teams types of Accelerated Instruction (TAI),learning competencies, Business Travel Process.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.

(QS. Al-Baqarah: 286)

“Pendidikan adalah senjata yang paling dahsyat yang dapat kita gunakan untuk

mengubah dunia”

(Nelson Mandela)

“Tidak ada kata terlambat untuk melakukan sebuah perubahan”.

(Peneliti)

“Kesuksesan dan keberhasilanmu adalah restu dan doa yang tulus dari kedua

orang tuamu”

(Peneliti)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi Ini peneliti persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih peneliti

dan terima kasih peneliti kepada :

Ibunda tercinta, terima kasih atas segala kasih sayang, bimbingan dan

doamu yang selalu menyertaiku dalam menggapai asaku. Tetesan keringat

dan airmata ini adalah merupakan wujud kasih sayang ananda yang tulus

kepada ibu.

Ayahandaku, sebagai rasa bakti dan hormatku atas motivasi, semangat,

harapan dan doa-doa yang selalu mengalir untukku sepanjang waktu dan

sepanjang masa. Semoga keeratan keluarga kami melimpahkan kasih

sayang dan semangat. Maaf walau sedikit terlambat aku janji kalau aku

akan menjadi kebanggan buat kalian.

Adikku tersayang (Gamareza Arhyan Prasetya), belajar yang rajin ya…. ,

semoga kita berdua bisa menjadi kebanggaan buat ayah dan ibu.

Sahabatku tercinta Kharisma Neny Kurniawati, Kristiana Dewi Kurniawati

S.Pd dan Tika Nurdhiana S.Pd, terima kasih karena selalu memberiku

semangat, dukungan, motivasi dan doanya untuk menyelesaikan skripsiku

ini.We always best my friends.

Kakakku (Mr. Day) yang selalu menjadi pelipur laraku, pendengar setiaku

, dan penyemangatku dikala aku terpuruk dalam kepedihan.

Almameter UNS.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya skipsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk

memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak dapat teratasi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi

ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

untuk penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin penelitian untuk

penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd. selaku pembimbing I dan pembimbing

Akademik yang telah memberikan banyak sekali motivasi, ilmu dan

arahan dengan penuh kesabaran.

5. Jumiyanto Widodo, S.Sos, M.Si. selaku Pembimbing II yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

6. Suhanto B.A, S.H selaku kepala sekolah SMK Wikarya Karanganyar

terima kasih atas ijin dan kemudahan bagi peneliti dalam pelaksanaan

penelitian.

7. Dra Ani Puspa Kartikawati. selaku guru memproses perjalan bisnis SMK

Wikarya Karanganyar yang telah banyak membantu peneliti dalam

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

penelitian ini. Terima kasih untuk bantuan waktu, tenaga serta pikiran dan

juga doa yang selalu diberikan kepada peneliti.

8. Bapak dan Ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril

maupun sprirituil, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya

mengiringi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Mbak Nadia, Mas Boby, Dela, Surati, Aulia, Sakti, Rina, Mb Vera,

Wayan, Tyo, Hafid, Supri, dan Ribut goresan kata dalam setiap bab di

karya ini merupakan hasil saran dan bimbingan dari pembimbingku dan

sahabat-sahabat di bangku kuliah yang selalu menyertai dalam doa dan

kenangan.

10. Semua teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi BKK PAP’07,

terima kasih buat dukungan dan doanya.

11. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

peneliti menyadari masih ada banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

perkembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan administrasi perkantoran .

Surakarta, Agustus 2012

Peneliti

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………. ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 9

1. Hakekat Belajar .......................................................................... 9

a. Pengertian Belajar .................................................................. 9

b. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ...................................... 10

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Pengertian Proses Belajar Mengajar ....................................... 13

2. Hakekat Proses Belajar Mengajar ............................................... 13

a. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran ............... 13

b. Kompenen Pembelajaran......................................................... 15

c. Jenis Model Pembelajaran ...................................................... 16

3. Pembelajaran Kooperatif............................................................. 17

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ...................................... 17

b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ............ 20

c. Pembelajaran Kooperatif Teams Accelerated Instruction ....... 21

4. Kompetensi Belajar ................................................................... 23

a. Pengertian Kompetensi............................................................ 23

b. Penilaian Kompetensi.............................................................. 25

5. Hakekat Pembelajaran Memproses Perjalanan Bisnis ............... 27

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................................... 29

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 31

D. Hipotesis Tindakan.......................................................................... 32

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 33

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

B. Subjek Penelitian ............................................................................ 34

C. Data dan Sumber Data ..................................................................... 38

D. Pengumpulan Data ......................................................................... 39

E. Uji Validitas Data ........................................................................... 40

E. Analisis Data ................................................................................... 41

F. Indikator Kinerja Penelitian ............................................................ 43

G. Prosedur Penelitian ......................................................................... 46

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 48

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................ 48

1. Sejarah Singkat SMK Wikarya Karanganyar.................................... 48

2. Keadaan Lingkungan Belajar ............................................................ 48

3. Visi, Misi dan Tujuan........................................................................ 49

B. Diskripsi Pra Tindakan ......................................................................... 50

C. Diskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 52

D. Perbandingan Tindakan Setelah Antar Siklus ....................................... 78

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 83

A. Simpulan ......................................................................................... 83

B. Implikasi ............................................................................................... 84

1. Implikasi Teoritis ............................................................................. 85

2. Implikasi Praktis ............................................................................... 85

C. Saran ..................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88

LAMPIRAN

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ....... 32

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................... 35

Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif .................................... 41

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian Tindakan kelas ………………... 78

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Fase Pembelajaran Kooperatif ............................................... 19

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Kompetensi Belajar Siswa ............ 43

Tabel 3. Hasil Tes Awal Pra Siklus................................................... 52

Tabel 4. Nilai Rata-Rata Awal Aspek Afektif Siswa....................... 52

Tabel 5. Nilai Rata-Rata Awal Aspek Psikomotorik Siswa............. 52

Tabel 6. Hasil nilai Ulangan harian Akhir Siklus 1 .......................... 62

Tabel 7. Nilai Rata-Rata Aspek Afektif Siswa Siklus 1.................... 63

Tabel 8. Nilai Rata-Rata Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 1 ......... 63

Tabel 9. Hasil nilai Ulangan harian Akhir Siklus 2 .......................... 75

Tabel 10. Nilai Rata-Rata Aspek Afektif Siswa Siklus 2 ................. 75

Tabel 11. Nilai Rata-Rata Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 2 ....... 75

Tabel 12.Profil Hasil Penelitian ........................................................ 77

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penelitian tindakan kelas ......................................... 90

Lampiran 2. Silabus .............................................................................. 91

Lampiran 3. Catatan Lapangan 1 ........................................................... 96

Lampiran 4. Pedoman wawancara awal Guru........................................ 98

Lampiran 5. Lembar wawancara Guru................................................... 99

Lampiran 6. Pedoman Wawancara Siswa ............................................... 101

Lampiran 7- 10. Lembar Wawancara Siswa ........................................... 102

Lampiran 11. Nilai Kognitif Pra Siklus .................................................. 106

Lampiran 12. Nilai Afektif Pra Siklus..................................................... 107

Lampiran 13. Nilai Psikomotorik Pra Siklus........................................... 109

Lampiran 14. Catatan Lapangan 2 .......................................................... 111

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ................... 115

Lampiran 16. Soal Ulangan Harian 1 ...................................................... 127

Lampiran 17. Nilai Kognitif Siklus 1........................................................ 129

Lampiran 18. Nilai Afektif Siklus 1........................................................ 130

Lampiran 19. Nilai Psikomotorik Siklus 1.............................................. 132

Lampiran 20. Catatan Lapangan 3 ......................................................... 134

Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 .............................. 138

Lampiran 22. Soal ulangan harian 2........................................................ 150

Lampiran 23.Nilai Kognitif Siklus 2....................................................... 154

Lampiran 24. Nilai Afektif Siklus 2........................................................ 155

Lampiran 25 . Nilai Psikomotorik Siklus 2............................................. 157

Lampiran 26. Lembar Wawancara Guru Setelah Siklus ........................ 159

Lampiran 27. Lembar Wawancara Siswa Setelah Siklus ....................... 161

Lampiran 28. Foto……………………………………………………... 165

Lampiran 29. Perijinan…………………………………………………. 168

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan pada hakekatnya adalah

usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, serta amat strategis

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu

bangsa secara menyeluruh.

Pendidikan di Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang utuh dan mandiri sesuai dengan

tujuan nasional yang intinya termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4.

Wujud perhatian Pemerintah Indonesia terhadap pendidikan tersusun dalam

Undang-Undang Republik Indonesia, nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang dalam Bab II pasal 3 . Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan tujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk menghasilkan output yang berkualitas, maka dalam bidang

pendidikan diperlukan adanya sarana dan prasarana dan fasilitas belajar yang

memadai. Untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar, dapat

diketahui dari kompetensi yang dicapai siswa. Kompetensi belajar merupakan

pencerminan hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha belajar.

Kemampuan dan kualitas belajar seseorang dapat diketahui dengan memperhatikan

kompetensi belajar yang dimiliki dan terisolasi pada dirinya. Tinggi rendahnya

kompetensi belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai kesuksesan

masa depan siswa.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Dalam proses belajar mengajar banyak faktor yang dapat mempengaruhi

pencapaian prestasi dan kompetensi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut

dikelompokkan menjadi tiga macam. Pertama faktor internal(dari dalam siswa),

yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Kedua faktor eksternal (dari luar

diri siswa) Ketiga Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang

meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi-materi pelajaran.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari kompetensi

belajar yang dicapai oleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Guru

sebagai pengajar berharap agar para siswanya memperoleh kompetensi belajar

yang baik, tetapi pada umumnya jumlah siswa yang memperoleh pencapaian

kompetensi belajar yang baik lebih sedikit dari pada siswa yang memperoleh

pencapaian kompetensi belajar yang kurang baik. Kompetensi tersebut menurut

Benyamin Bloom (1956 ) meliputi kompetensi kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Untuk itu dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memilih metode

pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat

tercapai, penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat dapat menghambat

tercapaianya tujuan pembelajaran.

Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk merealisasikan tujuan

pembelajaran adalah melalui kreativitas yang dimiliki oleh guru dalam memilih

motode pembelajaran. Melalui kreativiatas yang dimiliki para guru dan keinginan

untuk selalu mencari metode yang tepat agar selalu menarik perhatian siswa dan

motivasi siswa dalam belajar, maka tujuan yang diharapkan akan tercapai.

Alternatif metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar

diantaranya dengan menganjurkan siswa belajar secara kelompok atau dengan

menerapkan metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah

strategi pembelajaran yaitu siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok

kecil dan saling membantu satu sama lainnya.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Metode pembelajaran kooperatif akan bisa membantu peningkatan

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang ada, sehingga diharapkan dapat

meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa. Hal ini dikarenakan adanya

suatu interaksi antar siswa untuk berdiskusi, bermusyawarah, bermufakat dengan

teman kelompoknya dan interaksi dengan guru sebagai pengajar. Dalam setiap

kelompok siswa yang berkemampuan lebih akan membantu dalam proses

pemahaman bagi siswa yang berkemampuan rendah dan siswa yang

berkemampuan sedang dapat segera menyesuaikan dalam proses pemahaman

materi yang diberikan oleh guru. Penekanan pembelajaran kooperatif terletak pada

kerja sama siswa dengan kelompoknya, kerjasama merupakan salah satu elemen

dasar sebuah masyarakat pelajar. Pendidikan tidak akan sempurna tanpa

mengajari siswa untuk hidup bekerja sama dengan siswa lain dalam arti yang

positif. Suasana pembelajaran yang penuh dengan kompetisi akan melahirkan

manusia-manusia yang individulistis, oleh karena itu sekolah tidak hanya

memperhatikan perkembangan kognitif anak didiknya tetapi sekolah harus merasa

terpanggil untuk memperhatikan perkembangan moral dan sosial anak didiknya.

Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan di

sekarang ini dituntut pembelajaran yang inovatif, pembelajaran yang inovatif

dapat dilakukan dengan memilih metode pembelajaran yang berbagai macam.

Sejauh ini proses pembelajaran di sekolah masih didominasi oleh sebuah

paradigma yang menyatakan bahwa sebuah pengetahuan (knowledge) merupakan

perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Di samping itu, situasi kelas sebagian

besar masih berfokus pada guru (teacher) sebagai sumber utama pengetahuan,

serta penggunaan metode ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar

mengajar. Salah satunya dengan mengembangkan pendekatan, strategi, model,

dan metode pembelajaran yang sudah ada. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa

mayoritas proses belajar mengajar masih menggunakan metode konvensional

yaitu masih terbatas pada teacher oriented serta siswa merasa bosan dengan

metode pembelajaran dari guru karena terlalu monoton termasuk di SMK Wikarya

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Karanganyar. Di lapangan bahwa hasil belajar siswa dari 34 siswa yang diatas

KKM (75) adalah 50% dan yang dibawah KKM 50% selain itu guru merasa

kesulitan mencari model pembelajaran yang tepat untuk siswa dalam

pembelajaran memproses perjalanan bisnis.

Umumnya banyak siswa yang masih kesulitan memahami dan menguasai

konsep dan praktik pada mata diklat memproses perjalanan bisnis. Untuk tugas-

tugas rumah yang diberikan oleh guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di

kelas sebelum pelajaran memproses perjalanan bisnis dimulai. Ini menunjukkan

rendahnya keaktifan dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran

memproses perjalanan bisnis.

Hal ini bisa dilihat dari proses evaluasi yang dilakukan guru. Siswa

membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menjelaskan konsep dasar tentang

materi yang telah diberikan oleh guru. Diperlukan perhatian khusus dari guru

dalam memancing pengetahuan dasar siswa agar bisa menjelaskan kembali materi

yang telah dibahas. Selama proses belajar mengajarpun masih terlihat beberapa

anak yang kurang antusias, masih rendahnya partisipasi siswa selama proses

pembelajaran juga kurangnya pemahaman terhadap materi yang telah diberikan.

Hal ini dilihat dari sikap siswa yang cenderung malu untuk mengungkapkan

pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam tidak bertanya

meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas.

Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan jika diminta guru secara

suka rela untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah

mendengarkan penjelasan guru. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk

membujuk siswa agar mau mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah

bagaimana guru dapat menciptakan suatu proses pengajaran yang hidup dan

mampu menanamkan konsep materi dengan baik dan menggugah minat siswa

serta mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran dengan

metode pembelajaran yang tepat. Perubahan dalam dunia pendidikan memang

merupakan tantangan tersendiri bagi semua pihak yang terkait. Selain sistem

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pendidikan yang perlu diperbaharui, proses pembelajaran yang lebih inovatif perlu

dikembangkan untuk mencapai kompetensi belajar peserta didik khususnya dalam

mata pelajaran memproses perjalanan bisnis.

Terdapat beberapa metode pembelajaran kooperatif, pada penelitian ini

akan digunakan untuk mengembangkan pembelajaran memproses perjalanan

bisnis adalah pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction (TAI)

(Percepatan Pengajaran Tim). Pembelajaran kooperatif Teams Accelerated

Instruction (TAI) adalah model pembelajaran kooperatif yang menggabungkan

pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual yaitu siswa dituntut

menguasai suatu materi secara berkelompok dengan cara mengoptimalkan

kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk bekerja sama

dalam sebuah tim. Pemilihan pembelajaran kooperatif Teams Accelerated

Instruction (TAI) dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan untuk :

1. Meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin.

2. Belajar melakukan kerja sama dengan kelompok belajar.

3. Mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi siswa.

4. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam

sebuah tim.

5. Meningkatkan kompetensi siswa untuk dapat menguasai materi dengan cara

mengelola kemampuan individualnya dalam sebuah tim.

6. Memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang diberikan dengan cepat dan

akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau menyelesaikan dengan jalan

pintas.

Penenentuan dan pemilihan metode pembelajaran berpengaruh terhadap

keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar. Penerapan metode pembelajaran

yang tepat akan membantu guru dan siswa dalam mencapai kompetensi belajar.

Kompetensi belajar merupakan penguasaan terhadap suatu kemampuan tertentu

dalam proses belajar. Kompetensi belajar tersebut akan dijadikan indikasi

terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dengan penerapan pembelajaran

kooperatif Teams Accelarated Instruction (TAI) diharapkan akan dapat membawa

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

siswa mencapai kompetensi belajar yang baik, khususnya kompetensi dalam mata

pelajaran memproses perjalanan bisnis.

Bertolak dari latar belakang diatas. Peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative

Learning) Tipe Teams Accelerated Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan

Kompetensi Belajar Siswa Mata Pelajaran memproses perjalanan bisnis

kelas XII AP I di SMK Wikarya Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 ”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci

mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, yang didasarkan pada

identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Agar diperoleh gambaran yang

jelas untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran, maka perlu dirumuskan

terlebih dahulu masalah yang terkandung dalam penelitian. Berdasarkan latar

belakang tersebut di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai

berikut : “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) tipe Teams Accelerated Instruction (TAI) dapat meningkatkan

kompetensi belajar siswa mata pelajaran memproses perjalanan bisnis kelas XII

AP I SMK Wikarya Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012 ?”.

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan manusia baik lahiriah maupun batiniah pasti mempunyai

tujuan yang ingin dicapai oleh manusia tersebut, untuk itu seorang peneliti harus

menentukan tujuan dari penelitiannya, agar arah penelitian lebih jelas dan arahnya

lebih terarah.

Berdasarkan dari hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah “Untuk

mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) tipe Teams Accelerated Instruction (TAI) dapat meningkatkan

kompetensi belajar siswa mata pelajaran memproses perjalanan bisnis kelas XII

AP I SMK Wikarya Karanganyar Tahun Ajar 2011/2012 ?”.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar

mengajar secara tepat guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya

manusia yang berkualitas.

b. Untuk memberikan kajian tentang bagaimana pelaksanaan dan

penerapan pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction

(TAI) untuk meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa.

c. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian

berikutnya yang sejenis.

2 Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan

pengelolaan sumber-sumber belajar agar mendapatkan hasil yang

optimal.

b. Bagi Guru

Memberikan sumbangan informasi kepada guru tentang pentingnya

kompetensi guru dalam proses belajar mengajar dalam upaya

meningkatkan kompetensi belajar siswa dan membantu guru untuk

menimbulkan motivasi belajar pada siswa dengan penerepan model

pembelajaran baru sehingga kompetensi belajar siswa dapat lebih

optimal.

c. Bagi Siswa

Membantu siswa untuk menyadari pentingnya kooperatif belajar

sebagai dasar proses pembelajaran sehingga kompetensi belajar siswa

dapat meningkat.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

d. Bagi Peneliti

Sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang diterima di bangku

perkuliahan yang berupa teori terutama yang berkaitan dengan mata

pelajaran administrasi perkantoran, serta sebagai calon guru dapat

berusaha sejak sekarang untuk belajar menerapkan metode

pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai

dengan kondisi yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran

yang akan dilakukan sehingga mampu berperan aktif di dalam upaya

peningkatan kompetensi belajar siswa.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang

konsep-konsep, hukum-hukum, dan prinsip-prinsip yang relevan dengan

permasalahan. Tinjauan pustaka yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1) hakekat

belajar, 2) pembelajaran, 3) Pembelajaran Kooperatif, 4) Kompetensi Belajar, 5)

Hakekat Pembelajaran Memproses Perjalanan Bisnis.

1. Hakekat Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kehidupan manusia untuk mengembangkan dirinya dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara. Dalam proses pengajaran, unsur proses

belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting. Hal ini berarti

bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung

kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa

sebagai anak didik. Namun demikian masih sulit bagi masyarakat untuk

mengerti makna atau pengertian belajar yang sebenarnya. Pandangan

seseorang terhadap belajar akan banyak mempengaruhi sikap dan

tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan proses belajar mengajar

yang terjadi dan setiap orang mempunyai pandangan-pandangan yang

berbeda terhadap belajar.

Mulyati (2005: 5) menyatakan bahwa “belajar merupakan suatu

usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau

perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan

perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan”. Menurut

Chaplin dalam Muhibbin Syah (2006: 90), mengemukakan bahwa belajar

adalah “...acquisition of any relatively permanent change in behavior as a

result of practice and experience ”. dalam hai ini, bahwa belajar adalah

perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

latihan dan pengalaman”. Menurut Gagne dalam Martinis Yamin (2003:

98), “belajar sebagai suatu proses di mana organisma berubah perilakunya

diakibatkan pengalaman”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu usaha yang dilakukan secara sadar individu untuk mencapai tujuan

peningkatan diri melalui interaksi dengan lingkungannya sebagai hasil

pengalaman dan latihan.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan proses yang sangat kompleks dan tidak dapat

berjalan sendiri yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dan situasi

disekitarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat

berasal dari dalam diri siswa atau dari luar dirinya seperti guru atau

seorang pengajar, lingkungan belajar, sarana yang tersedia dan sebagainya.

Menurut Muhibbin syah (2006: 132-139) faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi tiga yaitu :

1) Faktor Internal

Faktor yang ada dalam diri si belajar terdiri dari:

a) Faktor Fisik

Faktor fisik adalah faktor yang berkenaan dengan keadaan fisik

anak yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar siswa. Faktor fisik meliputi: usia, kesehatan

tubuh, kelainan atau cacat tubuh, kemalangan, panca indera, dan

keadaan lain yang berhubungan dengan fisik.

b) Faktor Psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis, oleh karena itu

semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi

belajar seseorang. Faktor psikologis dapat berupa:

(1) Minat

Minat adalah suatu rasa suka dan rasa keterkaitan pada suatu

hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

berupa kekuatan yang berasal dari dalam yang menyebabkan

seseorang menaruh perubahan pada objek tertentu.

(2) Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap

proses dan hasil belajar siswa, karena apabila seseorang belajar

pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar

kemungkinan berhasilnya usaha itu.

(3) Motivasi

Motivasi adalah keadaan seseorang dimana pribadi seseorang

yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas.

(4) Konsentrasi

Dalam proses belajar konsentrasi sangat diperlukan, sehingga

segala informasi yang disampaikan sepenuhnya dapat

dipahami. Seorang siswa belajar, tetapi perhatiannya tidak

dikonsentrasikan pada hal yang dipelajari, maka hasilnya dapat

berkurang.

(5) Kepercayaan Diri Sendiri

Kepercayaan diri yang dimiliki akan mampu memacu

semangat dalam mengikuti proses belajar.

(6) Intelegensi atau Tingkat Kecerdasan

Intelegensi atau tingkat kecerdasan besar pengaruhnya

terhadap kemajuan proses belajar.

(7) Ingatan

Seseorang apabila mempunyai daya ingat yang baik dapat

dengan mudah mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan

dialami dengan baik pula, sedangkan seseorang yang

mempunyai daya ingat yang buruk akan mudah melupakan

sesuatu yang telah dipelajari dan dialami.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar,

digolongkan menjadi dua golongan yaitu:

a) Faktor Sosial

Masyarakat merupakan faktor sosial yang berpengaruh terhadap

perkembangan pribadi siswa dan pada akhirnya akan berpengaruh

pada keberhasilan siswa dalam belajar. Faktor sosial dibedakan

menjadi:

(1) Lingkungan keluarga terdiri dari orang tua, kakak, adik, dan

kerabat keluarga. Cara orang tua mendidik, hubungan antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

sikap dan pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan

keluarga dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap

kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa

(2) Lingkungan sekolah, berupa hubungan antar teman, kemampuan

profesional guru mengajar, suasana kelas dan kondisi sekolah

dapat mempengaruhi semangat belajar siswa, sikap guru dalam

memberi bimbingan yang baik dalam belajar akan memotivasi

siswa dalam belajar.

(3) Lingkungan masyarakat meliputi masyarakat dan teman bergaul

akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Belajar kelompok di

masyarakat akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

b) Faktor Non Sosial

Berupa lingkungan sekitar yang bukan manusia, diantaranya cuaca,

fasilitas, kebisingan suara ataupun sampai bahan pelajaran. Faktor-

faktor tersebut juga menentukan keberhasilan siswa dalam belajar

sehingga harus diatur sedemikian rupa agar membantu dan

mendukung anak dalam proses belajar secara maksimal.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dipahami sebagai cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Pendekatan belajar berpengaruh terhadap

taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. Pendekatan belajar

dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu: pendekatan

tinggi(speculative dan achieving), pendekatan sedang(analitic dan deep),

pendekatan rendah(reproductive dan surface).

c. Pengertian Proses belajar mengajar

Proses belajar mengajar akan terjadi akibat adanya interaksi antara

siswa dengan guru. Menurut Nana Sudjana (2008: 22) “Proses adalah

kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”.

Menurut Abin Syamsuddin Makmun (2004:156) ”proses belajar

mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa

dan guru dalam rangka mencapai tujuan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar

mengajar adalah kegiatan interaksi antara siswa dengan guru dalam

rangka mencapai tujuan pengajaran.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran

Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi pada

diri siswa. Agar proses belajar itu mengarah pada pencapaian tujuan

kurikulum, maka guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis

berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkah laku

siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. Aktivitas guru untuk

menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa

berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran. Pengertian ini

sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Dimyati (2002: 157)

bahwa ”Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan

memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Tujuan jangka panjang kegiatan pembelajaran adalah membantu

siswa mencapai kemampuan secara optimal untuk dapat belajar lebih

mudah dan efektif di masa yang akan datang. Untuk mencapai hal tersebut

diperlukan model pembelajaran yang menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran. Mengingat pentingnya peran model pembelajaran, maka

diperlukan pemahaman lebih mendalam mengenai arti dari model

pembelajaran itu sendiri. Menurut Winaputra yang dikutip oleh Sugiyanto

(2008: 7) menjelaskan bahwa:

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskanprosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalamanbelajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagaipedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalammerencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Pendekatan dalam belajar mengajar pada dasarnya adalah

melakukan proses belajar mengajar yang menekankan pentingnya belajar

melalui proses mengalami untuk memperoleh pemahaman. Pendekatan ini

mempunyai peran sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya

belajar yang diinginkan. Peningkatan mutu belajar mengajar sebenarnya

tidak terlepas dari pendekatan dalam belajar mengajar karena berhasil

tidaknya hasil belajar mengajar dapat dilihat dari mutu lulusan, dari

produknya, atau proses belajar mengajar dikatakan jika masukan

menghasilkan banyak lulusan dan bermutu tinggi sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan juga jika prosesnya menunjukkan kegairahan belajar yang

tinggi, semangat kerja yang besar, dan percaya pada diri sendiri. Untuk

memperoleh hasil tersebut, maka salah satu jalan kita harus meningkatkan

kualitas belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang

tepat.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Komponen Pembelajaran

Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan guru

(dalam hal-hal tertentu juga siswa) mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian program pengajaran. Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah

komponen. Menutut Djago Tarigan (1990: 40) komponen proses belajar

mengajar terdiri dari: siswa, guru, tujuan, bahan atau materi, metode,

media, evaluasi. Siswa merupakan komponen utama dalam setiap proses

belajar mengajar karena siswa adalah subjek dan bukan objek pengajaran.

Pengajaran tanpa siswa tidak mungkin sama sekali. Komponen

pembelajaran yang berikutnya yakni guru. Peranan guru dalam proses

belajar mengajar guru harus berkualifikasi tinggi, juga harus dapat

menyusun, menyelenggarakan, dan menilai program pengajaran.

Komponen pembelajaran yang lainnya yaitu tujuan. Kegiatan

belajar mengajar dalam kelas sebagian besar didasarkan pada pencapaian

tujuan pengajaran. Tujuan menyatakan apa yang harus dikuasai, dapat

diketahui setelah anak didik selesai melakukan kegiatan belajar mengajar.

Setelah tujuan komponen pembelajaran berikutnya yaknin bahan atau

materi. Bahan atau materi pengajaran harus menunjang tujuan yang telah

ditetapkan. Tujuan pengajaran berpengaruh dalam penyusunan materi.

Kemampuan guru dalam menyusun bahan pelajaran sangat berpngaruh

terhadap kegiatan belajar siswa, berarti betpengaruh pula terhadap

pencapaian tujuan instruksional.

Komponen pembelajaran berikutnya yaitu metode. Metode, cara

atau teknik pengajaran merupakan komponen proses belajar mengajar

yang banyak menentukan keberhasilan pengajaran. Guru harus dapat

memilih mengkombinasikan serta mempraktekkan berbagai cara

penyampaian bahan yang sesuai dengan situasi. Keberhasilan dalam

melaksanakan suatu pengajaran sebagian besar ditentukan oleh pemilihan

bahan dan metode yang tepat. Berikutnya yakni media pengajaran yang

berfungsi untuk memperjelas materi yang disampaikan kepada siswa.

Pemilihan dan penggunaan media pengajaran yang tepat dapat

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menciptakan suasana belajar lebih menarik. Yang terakhir yakni evaluasi,

ditujukan kepada prestasi belajar siswa dan dapat pula ditujukan kepada

program. Evaluasi dapat memberikan umpan balik bagi guru dalam rangka

perbaikan setiap komponen proses belajar mengajar. Melalui evaluasi guru

dapat mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan program

pengajaran.

c. Jenis Model Pembelajaran

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para

ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Namun banyaknya

model pembelajaran yang dikembangkan para ahli tersebut tidaklah berarti

semua pengajar menerapkan semuanya untuk setiap mata pelajaran. Hal ini

disebabkan karena tidak semua model pembelajaran cocok untuk setiap

mata pelajaran. Sehingga diperlukan pemahaman yang lebih mendalam

mengenai masing-masing model pembelajaran. Anita Lie (2008: 23)

menyebutkan tiga macam model pembelajaran yaitu model kompetensi,

model individual, dan model pembelajaran kooperatif.

1) Model pembelajaran kompetensi, siswa belajar dalam suasana

persaingan.

Tidak jarang guru memakai imbalan dan ganjaran sebagai

sarana memotivasi siswa dalam memenangkan kompetensi dengan

sesama pembelajar. Tujuan utama evaluasi dalam model pembelajaran

kompetisi adalah menempatkan anak didik dalam urutan mulai dari

yang paling baik sampai dengan yang paling jelek.

2) Model pembelajaran individu, disini anak didik belajar dengan

kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.

Penilaian dalam model ini dilakukan dengan cara pengajar

menetapkan standar untuk setiap siswa. Jadi kelulusan siswa tidak

ditentukan nilai rata-rata teman sekelas melainkan usaha anak didik

sendiri dan standar dari pengajar. Model pembelajaran ini sudah

diterapkan di Amerika Serikat. Di indonesia jalur pendidikan formal

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

belum menerapkan model ini kecuali Universitas Terbuka dengan

sistem modulnya.

3) Model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran ini berdasarkan

falsafah homo homini lupus.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif sangat cocok jika diterapkan

dalam pembelajaran. Namun belum banyak pendidik yang mengetahui

mengenai model pembelajaran ini. Sehingga perlu dikaji lebih dalam

mengenai pembelajaran kooperatif.

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bukanlah model baru dalam proses belajar

mengajar, karena sesungguhnya pembelajaran kooperatif telah

dilaksanakan oleh guru dengan terprogram dalam satuan pelajarannya

yaitu pada langkah-langkah pembelajaran, akan tetapi guru tidak

mengetahui bahkan sering kali dalam proses pembelajaran tak dapat

dilaksanakan sesuai program karena faktor intern dan ekstern yang terjadi

saat jalannya proses belajar mengajar, dan guru akan mengubah model

pembelajaran tersebut, misalnya menggunakan model pembelajaran

tradisional dimana guru mendominasi kelas atau dengan model ceramah,

tanya jawab atau pengerjaan soal-soal sebagai latihan.

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan

lebih menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling

berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok

untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Jadi, hakekat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek

utama dalam pembelajaran kooperatif.

Dalam pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling

tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Siswa

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya jika siswa lainnya

juga mencapai tujuan tersebut. Untuk itu setiap anggota kelompok

bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja

dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerjasama pada

suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk

menyelesaikan tugasnya.

Menurut Eggen & Kauchak (dalam Trianto, 2007: 42),

“Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran

yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai

tujuan bersama”. Sedangkan menurut Slavin (dalam Etin Solihatin &

Raharjo, 2007: 4), “Cooperative learning adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri atas 4 sampai 6

orang, dengan struktur kelompoknya bersifat heterogen”.

Untuk lebih memahami pengertian pembelajaran kooperatif, perlu

diketahui unsur-unsur dalam pembelajaran tersebut. Menurut Lungdren

yang dikutip Isjoni (2007: 133), unsur-unsur dasar dalam pembelajaran

kooperatif sebagai berikut:

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atauberenang bersama.”

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau pesertadidik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap dirisendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuanyang sama.

4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara paraanggota kelompok.

5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikutberpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperolehketerampilan bekerja sama selama belajar.

7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secaraindividual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa fase yang perlu

diperhatikan pengajar. Menurut Agus Supriyono (2010: 65), fase

pembelajaran kooperatif terdiri dari:

Fase 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan peserta didik siap belajar.

Fase 2 Mepresentasikan informasi kepada peserta didik

secara verbal.

Fase 3 Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang

tata cara pembentukan tim belajar dan membantu

kelompok melakukan transisi yang efisien.

Fase 4 Membantu tim-tim belajar selama peserta didik

mengerjakan tugasnya.

Fase 5 Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai

materi pembelajaran atau kelompok-kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6 Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha atau

prestasi individu maupun kelompok.

Sumber dari : Agus supriyono ( 2010: 65)

(Tabel.1 Fase Pembelajaran Kooperatif)

Dalam cooperative learning siswa belajar dengan membentuk

kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain, terdiri

dari beberapa siswa yang heterogen baik itu kemampuan, jenis kelamin,

agama dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa saling

menghargai.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

siswa dengan cara pembentukan kelompok untuk saling kerja sama

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Jarolimek dan Parker dalam bukunya Isjoni (2007: 24-25)

model pembelajaran kooperatif memiliki keuntungan dan kekurangan

antara lain sebagai berikut:

1) Keuntungan pembelajaran kooperatif

Kelebihan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif adalah:

a) Saling ketergantungan yang positif, b) Adanya pengakuan dalam

merespon perbedaan individu, c) Siswa dilibatkan dalam perencanaan

dan pengelolaan kelas, d) Suasana kelas yang rileks dan

menyenangkan, e) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat

antara siswa dengan guru, dan f) Memiliki banyak kesempatan untuk

mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.

2) Kekurangan pembelajaran kooperatif

Kekurangan model pembelajaran kooperatif bersumber pada dua

faktor yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern).

Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut: a) Guru harus mempersiapkan

pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak

tenaga, pemikiran dan waktu, b) Agar proses pembelajaran berjalan

dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya

yang cukup memadai, c) Selama kegiatan diskusi kelompok

berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang

dibahas meluas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan, d) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi

oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Keberhasilan pelaksanaan suatu model dan metode pembelajaran

sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengelola proses

pelaksanaanya. Karena itu sebelum suatu model pembelajaran diterapkan,

guru harus benar-benar memahami bagaimana pelaksanaan dari model

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pembelajaran tersebut dan memahami kondisi kelas dalam kegiatan belajar

mengajar supaya kekurangan-kekurangan dalam penerapan suatu model

pembelajaran dapat diminimalkan.

c. Pembelajaran Kooperatif Teams Accelerated Instruction (TAI)

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction

atau Teams Assited Individualization) dikembangkan oleh Slavin.

Pembelajaran ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif

dan pembelajaran individual. TAI dirancang untuk mengatasi kesulitan

belajar siswa secara individu. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya

lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI

ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang

sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil dari individu dibawa ke kelompok-

kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok,

dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan

jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

TAI dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah teoritis dan

praktis dari sistem pengajaran individual sebagai berikut:

1) Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan

pengelolaan rutin.

2) Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktunya untuk

mengajar kelompok-kelompok kecil.

3) Operasional program tersebut disusun secara sederhana.

4) Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang

diberikan dengan tepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang

atau menyelesaikan dengan jalan pintas.

5) Tersedianya banyak cara pengecekan penguasaan supaya para siswa

jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi yang sudah

mereka kuasai atau mengahadapi kesulitan serius yang membutuhkan

bantuan guru.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

6) Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain,

sekalipun siswa yang mengecek kemapuannya ada di bawah siswa

yang dicek dalam rangkaian pengajaran, dan prosedur pengecekan

akan cukup sederhana dan tidak menganggu si pengecek.

7) Program mudah dipelajari baik oleh guru maupun siwa, tidak mahal,

fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan ataupun tim guru.

8) Dengan membuat para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok

kooperatif, dengan status yang sejajar, program ini akan membangun

kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap positif terhadap siswa-siswa

yang cacat secara akademik dan di antara para siswa dari latar

belakang ras atau etnik berbeda.

Menurut Slavin (2008: 195-200) langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe TAI sebagai berikut :

1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi

secara individu yang sudah dipersiapkan oleh guru.

2) Guru memberikan kuis secara individu kepada siswa untuk

mendapatkan skor dasar atau skor awal.

3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-

5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat

kemampuan(tinggi, sedang, dan rendah). Jika mungkin anggota

kelompok berasal dari budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan

jender.

4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok.

Dalam didkusi kelompok, setiap anggota keompok saling memeriksa

jawaban teman satu kelompok.

5) Guru memberikan fasilitasi kepada siswa dalam membuat rangkuman,

mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran

yang telah dipelajari.

6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

7) Guru akan memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan

perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke

skor kuis berikutnya.

4. Kompetensi Belajar

a. Pengertian Kompetensi

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,

nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Martinis Yamin ( 2007: 126)

“kompetensi adalah kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh siswa

pada tahap pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Sedangkan Mc Ashan

dalam Mulyasa (2003: 38) mengemukakan bahwa kompetensi: ”...is a

knowlegde, skills, and abilities or capabilities that a person achieves,

which become part of his or her being to the exent he or she can

satisfactory perform particular cognitive, afective, and psychomotor

behaviors”. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai seseorang yang telah

menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-

perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Finch & Crunkilton dalam Mulyasa (2003: 38) mengartikan

“kompetensi sebagai penguasaan terhadap tugas, keterampilan, sikap, dan

apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap,

dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat

melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis kemampuan

tertentu.

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan

sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta

didik yang mengacu pada pengalaman lapangan. Peserta didik perlu

mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan

digunakan sebagai kriteria pencapaian. Secara eksplisit, dikembangkan

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, dan memiliki kontribusi

terhadap kopetensi-kompetensi yang sedang dipelajari. Dengan demikian

dalam merancang pembelajaran berdasarkan kompetensi harus melalui

pertimbangan yang matang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

b. Aspek Kompetensi

Gordon dalam Mulyasa (2003: 38-39) menjelaskan beberapa aspek

atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut:

1) Pengetahuan (knowledge); yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.

2) Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan afektif

yang dimiliki oleh individu.

3) Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk

melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

4) Nilai (value); suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara

psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.

5) Sikap (attitude); perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang

datang dari luar.

6) Minat (interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan

sesuatu perbuatan.

Benyamin S. Bloom dan Krathwool dalam Martinis Yamin (2007: 27-

39) membagi kompetensi belajar menjadi tiga kawasan atau ranah sebagai

berikut:

1) Kawasan Kognitif (pemahaman) adalah kawasan yang

mengungkapkan tentang kegiatan mental individu. Kawasan kognitif

terdiri enam tingkatan dengan aspek kompetensi yang berbeda-beda

sebagai berikut:

a) Tingkat pengetahuan (knowledge)

b) Tingkat pemahaman (comprehension)

c) Tingkat penerapan (aplication)

d) Tingkat analisis (analysis)

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

e) Tingkat sintesis (synhtesis)

2) Kawasan Afektif (sikap dan perilaku) merupakan kawasan yang

berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati

(attitude). Kawasan afektif terdiri atas lima tingkatan sebagai berikut:

a) Tingkat menerima (receiving)

b) Tingkat tanggapan (responding)

c) Tingkat menilai

d) Tingkat organisasi (organization)

e) Tingkat karakterisasi (characterization)

3) Kawasan Psikomotorik (psychomotor domain) adalah kawasan yang

berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan

anggota tubuh atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi

antara syaraf dan otak. Kawasan psikomotorik terdiri atas empat

tingkatan sebagai berikut:

a) Gerakan seluruh badan (gross body movement)

b) Gerakan yang terkoordinasi (coordination movements)

c) Komunikasi nonverbal (nonverbal communication)

d) Kebolehan dalam berbicara (speech behaviour)

c. Penilaian Kompetensi

Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara

objektif, berdasarkan kinerja peserta didik, dengan bukti penguasaan

mereka terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap sebagai hasil

belajar. Dengan demikian dalam proses pembelajaran yang dirancang

berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakukan berdasarkan

pertimbangan yang bersifat subjektif.

Penilaian yang diberikan kepada siswa bukan hanya sekedar

pelengkap dari suatu proses pembelajaran, akan tetapi merupakan

pengukuran dari proses, yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum

pembelajaran berlangsung, penilaian yang diberikan kepada siswa tidak

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

terlepas dari pengembangan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam

bentuk indikator-indikator. Adanya penilaian tersebut diharapkan akan

terjadi perubahan kecakapan dalam tingkat pengetahuan, kemahiran dalam

keterampilan, serta perubahan dalam sikap sebagaimana yang diharapkan

dalam indikator.

Martinis Yamin (2007: 145-147) menjelaskan bahwa dalam

pengukuran kompetensi seorang guru perlu membuat alat penjaringan

informasi berupa tagihan. Tagihan-tagihan ini dirancang sedemikian rupa

dan bervariasi, sehingga merupakan sistem dalam pengujian kompetensi

dasar siswa, yang berkaitan dengan kognitif ataupun psikootorik.

Jenis-jenis tagihan tersebut antara lain:

a) Pertanyaan lisan di kelas

b) Kuis

c) Ulangan harian

d) Tugas individu

e) Tugas kelompok

f) Ulangan semester

g) Ulangan kenaikan kelas

h) Laporan kerja praktik atau laporan praktikum

i) Responsi atau ujian praktik

j) Ujian akhir

Bentuk soal dalam penilaian kompetensi disesuaikan dengan

karakteistik pembelajaran yang digunakan. Lebih lanjut Martinis Yamin

(2007: 148-149) membagi bentuk soal yang digunakan untuk penilaian

kompetensi sebagai berikut:

a) Pilihan ganda

b) Ujian objektif

c) Ujian non-objektif/uraian bebas

d) Jawaban singkat atau isian singkat

e) Menjodohkan

f) Perfomans

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

g) Portofolio

Dalam penyusunan tes penilaian kompetensi terdapat beberapa

langkah yang ditempuh dalam mengembangkan hasil atau prestasi belajar.

Martinis Yamin (2007: 151) menjelaskan langkah-langkah tersebut adalah:

a) Menyusun spesifikasi tes

b) Menulis soal tes

c) Menelaah soal tes

d) Melakukan uji coba tes

e) Menganalisis butir soal

f) Memperbaiki tes

g) Merakit tes

h) Melaksanakan tes

i) Menafsirkan hasil tes

5. Hakekat Pembelajaran Memproses Perjalanan Bisnis

Menurut Sri Endang R,dkk (2010: 6) menyatakan bahwa perjalanan

bisnis adalah perjalanan ke suatu tempat kerja yang berbeda yang ditentukan

oleh perusahaan. Perjalanan bisnis dilaksanakan oleh pimpinan berkaitan

dengan tugas pekerjaan untuk jangka waktu tertentu.

Melaksanakan penganganan perjalanan bisnis, sebagai seorang

sekretaris harus segera mempersiapkan segala sesuatunya dengan terencana

dan matang. Mulai dari semua berkas perusahaan, makalah, brosur, dan

dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan urusan bisnis

perusahaan, maupun dokumen yang berhubungan dengan perjalan bisnis.

Kemudian, administrasi kantor/ sekretaris melakukan pemesanan, mulai dari

pemesanan tiket perjalanan dari jenis transportasi yang akan digunakan,

pemesanan hotel yang telah dipilih, dan jenis akomodasi lainnya.

Adapun beberapa pokok bahasan tentang materi melaksanakan

perjalanan bisnis adalah sebagai berikut:

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

a. Perjalanan melalui udara.

Banyak orang yang memilih perjalanan melalui udara, terutama

untuk perjalanan– perjalanan yang jaraaknya jauh, karena dengan

menggunakan pesawat terbang banyak menghemat waktu. Akan tetapi

sering juga perjalanan melalui udara tertunda karena adanya cuaca yang

buruk. Ada beberapa hal uang harus diperhatikan, jadwal penerbangan

(flight schedule), membuat pesanan (reservation), mengecek kembali

perjalanan pulang (rekonfirmasi), kendaraan dari dan ke airport.

b. Perjalanan melalui darat

Perjalanan dinas lewat darat bisa dilakukan menggunakan mobil

perusahaan, travel, bus atau kereta api.

c. Perjalanan lewat laut

Banyak perusahaan armada laut menawarkan berbagai fasilitas

yang diberikan untuk perjalanan lewat laut. Apabila pimpinan

menginginkan perjalanan bisnisnya menggunakan armada laut, sekretaris

harus melakukan pemesanan dan pembelian tiket. Pemesanan dan

pembelian tiket dapat dilakukan via telepon di agen-agen penjualan tiket

kapal laut.

d. Pemesanan penginapan/ hotel

Untuk pimpinan yang sering melakuakan perjalanan bisnis ke luar

kota untuk beberapa hari sekretaris harus mencarikan hotel / tempat

penginapan untuk pimpinan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya

sekretaris mempunyai daftar-daftar hotel yang selalu diinginkan pimpinan.

e. Membuat daftar perjalanan

Daftar perjalanan memuat agenda perjalan yang akaan dilakukan

oleh pimpinan. Daftar tersebut memuat semua jenis perjalanan, baik

perjalanan antar kota dalam satu provinsi, perjalanan antar kota antar

provinsi sampai dengan perjalanan ke luar negeri.

f. Dokumen perjalanan yang akan dibawa pimpinan

Dalam melakukan perjalanan bisnisnya, pimpinan pasti akan

membawa dokumen- dokumen dan segala sesuatu yang diperlukan dalam

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

perjalanan bisnisnya. Untuk itu sekretaris harus membawa dokumen-

dokumen mana yang diperlukan, serta dokumen-dokumen sepanjang

sekretaris mengetahui tentang hal ini.

g. Perincian perhitungan biaya perjalanan

Semua biaya perjalanan dinas yang harus dibayarkan kepada pihak

yang bepergian dibuatkan suatu daftar yang disebut perincian perhitungan

biaya perjalanan bisnis.

h. Selama pimpinan tidak ada ditempat

Selama pimpinan tidak ada di tempat, maka sekretaris bertanggung

jawab sama seperti apabila pimpinan berada di tempat, seperti:

1) Pekerjaan-pekerjaan rutin harus tetap dikerjakan.

2) Hal-hal yang tidak dapat dikerjakan harus ditanyakan kepada atasan

atau pimpinan, atau kepada pejabat-pejabat yang menggantikannya

selama pimpinan tidak ada di tempat.

3) Memproses surat-surat yang ada selama pimpinan tidak ada di tempat.

4) Pimpinan juga harus diberi tahu tentang tamu yang berkunjung dan

yang menelepon selama pimpian tidak di tempat. Daftar appointment

harus disiapkan untuk member laporan kepada pimpinan.

5) Dapat mengirimkan/memberitahukan catatan-catatan yang penting

mengenai perkembangan kantor, karena biasanya pimpinan

mengharapkan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi

selama pimpinan tidak di tempat.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian yang terdahulu yang

digunakan sebagai acuan dan pembanding penelitian yang dilakukan. Ada

beberapa hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain yang

dilakukan oleh Agus Sukamto dalam skripsinya yang berjudul ”Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Accelerated Instruction (TAI) Untuk

Meningkatkan Kompetensi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009”. Menyimpulkan bahwa

terjadi peningkatan kompetensi belajar pada aspek kognitif sebesar 100%, aspek

psikomotorik sebesar 80% dan aspek afektif sebesar 82,5%.

Sugandi (2002) dalam tesisnya yang berjudul ”Pembelajaran Pemecahan

Masalah Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Assisted Individualization (TAI) pada Siswa Kelas 1 SMU Negeri 9 Bandung”,

menyimpulkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

rata-rata nilai yang diperoleh kelas yang pembelajarannya menggunakan model

belajar kooperatif tipe TAI untuk aspek kemampuan pemecahan masalah cukup

baik. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, maka hasil belajar matematika

siswa yang pembelajarannya menggunakan model belajar kooperatif tipe TAI

lebih baik dari hasil belajar pada kelas yang pembelajarannya menggunakan cara

biasa, ditinjau dari : (1) aspek memahami masalah, (2) aspek membuat rencana

pemecahan, (3) melakukan perhitungan, (4) memeriksa kembali hasil, dan (5)

keseluruhan langkah pada taraf signifikasi 5 %.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan kedua penelitian

tersebut adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran Teams Accelerated

Instruction (TAI) dan kompetensi belajar dalam proses pembelajaran, sedangkan

perbedaan penelitian sebelumnya dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah

dalam mata pelajaran Administrasi Perkantoran khususnya dalam mata pelajaran

memproses perjalanan bisnis.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir adalah arahan penalaran untuk sampai pada jawaban

sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir ini digambarkan

dengan skema secara holistik dan sistematik. Selaras dengan judul penelitian yang

diambil oleh peneliti, yaitu ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

(Cooperative Learning) Tipe Teams Accelerated Instruction (TAI) Untuk

Meningkatkan Kompetensi Belajar Mata Pelajaran memproses perjalanan bisnis

kelas XII di SMK Wikarya Karanganyar Tahun Ajar 2011/2012”.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka di peroleh permasalahan

yang menjadi fokus kerja peneliti adalah bahwa guru merasa kesulitan dalam

mencari metode belajar yang tepat untuk meningkatkan pencapaian kompetensi

belajar siswa terhadap mata pelajaran memproses perjalanan bisnis. Hal tersebut

menjadi indikator bahwa pencapaian kompetensi belajar memproses perjalanan

bisnis belum optimal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pencapaian

kompetensi belajar memproses perjalanan bisnis, peneliti kemudian menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe TAI, dengan tujuan agar para siswa dapat

bekerja secara kooperatif dan lebih bertanggung jawab dalam belajar, sehingga

pencapaian kompetensi belajar memproses perjalanan bisnis siswa dapat

meningkat.

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Guru menggunakan

model pembelajaran

Konvensional

Guru menggunakan

model pembelajaran

kooperatif Teams

Accelerated

Instruction

Peningkatan Kompetensi

belajar Memproses

Perjalanan Bisnis

Ketuntasanbelajar matapelajaranMemprosesPerjalanan Bisnismasih rendah

Siklus I

Siklus II

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian yang relevan dan

kerangka pemikiran tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

“Dengan diterapkan pembelajaran kooperatif Team Accelerated Instruction (TAI)

kompetensi belajar mata pelajaran memproses perjalanan bisnis kelas XII di

SMK Wikarya Karanganyar Tahun Ajar 2011/2012 dapat di tingkatkan”.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 33

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian, untuk mendapat kebenaran dari suatu pengetahuan

diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian dilakukan perlu

ditentukan terlebih dahulu metode penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam

menetukan metode disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke

arah tujuan yang diinginkan.

Metode penelitian menurut Sugiyono (2009: 6) menjelaskan bahwa,

"Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid,

dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan

tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,

dan mengantisipasi masalah". Dalam pengertian yang lain Nana Syaodih

Sukmadinata (2005: 52) mendefinisikan bahwa, "Metode penelitian sebagai

rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi

dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang

dihadapi".

Dengan mengacu pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa metode

penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian dalam

usaha menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik-teknik serta alat-

alat tertentu berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelas XII program keahlian khusus

administrasi perkantoran SMK Wikarya Karanganyar. Alasan pemilihan tempat

tersebut karena peneliti berasumsi bahwa SMK Wikarya Karanganyar memenuhi

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

persyaratan untuk dijadikan obyek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan

diteliti antara lain :

a. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Wikarya Karanganyar

secara umum masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu

ceramah dan praktek.

b. Pencapaian kompetensi belajar siswa belum optimal.

c. Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI)

belum pernah dijadikan obyek penelitian di sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Agustus

2012. Meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian. Jadwal

pelaksanaan terlampir.

B. Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan apa

adanya. Menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi (2006: 3) menyatakan

bahwa Penelitan Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan

arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), perlu diketahui karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu sendiri.

Menurut Zainal Aqib (2008: 128) karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

meliputi :

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.6. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang

melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalahpeneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.

Berdasarkan definisi tersebut penelitian tindakan kelas dapat diartikan

bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang memerlukan

tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan

dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan

kualitas pembelajaran. Sedangkan menurut Hopkins dalam Zainal Aqib (2008: 17)

PTK mempunyai prinsip-prinsip yaitu:

1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yangditerapkan seyogyanya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar.

2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yangberlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.

3. Metode yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan gurumengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan,mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, sertamemperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yangdikemukakannya.

4. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakanmasalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawabprofesional.

5. Dalam penyelenggaraan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruhkepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan denganpekerjaannya.

6. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan classroomexcerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalamkonteks kelas dan atau permasalahan tertentu, melainkan perspektif misisekolah secara keseluruhan.

Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melaui empat tahap, yakni: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan

(4) analisis dan refleksi tindakan yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut :

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Siklus I

Siklus II

Keterangan:

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil pengidentifikasian dan penetapan masalah, peneliti

kemudian mengajukan suatu solusi alternatif yang berupa penerapan Model

Pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI).

2) Pelaksanaan Tindakan

Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa, baik kompetensi

kognitif, afektif, maupun psikomotorik mata pelajaran memproses perjalanan

bisnis yang sebelumnya dirasakan belum optimal. Tindakan dalam penelitian ini

Permasalahan

Permasalahanbaru hasilrefleksi

PerencanaanTindakan I

PerencanaanTindakan II

Refleksi I

PelaksanaanTindakan I

Pengamatan/Pengumpulan Data I

PelaksanaanTindakan II

Refleksi II Pengamatan/Pengumpulan Data

II

Kompetensibelajar siswa

meningkat

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi,2007: 74)

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

berupa Pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) agar

dapat meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa sekaligus mengajarkan

para siswa untuk berinteraksi mencurahkan gagasan yang ada dalam pikirannya

dalam sebuah tim.

Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui apakah

tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah dapat mengatasi

permasalahan yang ada. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi untuk

mengumpulkan data yang akan diolah untuk mengetahui pencapaian hasil

tindakan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah guna menetukan tindakan

pada penelitian berikutnya.

3) Pengamatan/Pengumpulan data

Kegiatan pemantauan dilakukan untuk mengawasi tindakan yang terjadi di

dalam kelas. Dalam tahap ini, peneliti mengadakan observasi tentang proses

belajar mengajar dengan model Pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Instruction (TAI). Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi

di dalam kelas sekaligus memberikan pendampingan secara langsung kepada para

siswa sebagai fasilitator manakala siswa mengalami kesulitan dalam proses

pembelajaran tersebut. Dengan demikian siswa akan lebih memahami tujuan dari

pelaksanaan model pembelajaran tersebut.

Dalam tahap ini, peneliti berperan sebagai fasilitator yang mengawasi

jalannya kegiatan pembelajaran di kelas. Peneliti selain bertugas sebagai

pengawas, juga bertugas sebagai konselor siswa manakala siswa mengalami

kesulitan yang sekaligus mengumpulkan data sebagai bahan evalusasi namun

peran tersebut hanya sebagai partisipan pasif saja. Setelah data terkumpul, peneliti

mengolah data tersebut untuk dievaluasi dan dicari alternatif pemecahan masalah

manakala masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan tindakan.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4) Refleksi

Hasil evaluasi kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-langkah

perbaikan apa yang bisa dilaksanakan, sehingga didapatkan suatu alternatif

pemecahan untuk semua permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa dalam

proses pembelajaran memproses perjalanan bisnis.

Pada tahap ini, peneliti menganalisis atau mengolah data yang telah

dikumpulkan, kemudian diambil suatu kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut

dapat diketahui apakah penelitian ini berhasil atau tidak, sehingga dapat

ditentukan langkah selanjutnya.

Hasil dari evaluasi digunakan untuk menentukan langkah-langkah lebih

lanjut atau tindak lanjut. Pelaksanaan tindakan kelas yang dihadapi tidak langsung

dapat diselesaikan dalam satu tindakan atau satu siklus, sehingga perlu adanya

satu tindakan perbaikan lanjutan terhadap masalah yang belum terselesaikan.

C. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data.

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: hasil observasi dan

evaluasi tentang proses pembelajaran, hasil tes sederhana/unjuk kerja, dan hasil

wawancara. Data primer ini dapat digunakan untuk mengadakan evaluasi proses

pembelajaran serta dampak tindakan yang dilakukan. Semua data ini digunakan

sebagai dasar menilai tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan peneliti.

2. Data sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

berupa informasi yang terdapat dalam kurikulum, silabus, RPP (Rencana

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pelaksanaan Pembelajaran), catatan lapangan ketika pembelajaran berlangsung

dan informasi tentang hasil perkembangan belajar yang lalu.

Sumber data dalam penelitian adalah subjek informan atau sumber lain dari

mana data dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah Guru serta

siswa SMK Wikarya Karanganyar pada mata pelajaran memproses perjalanan

bisnis pimpinan.

D. Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa untuk menggali

informasi guna memperoleh data awal terkait dengan aspek-aspek

pembelajaran memproses perjalanan bisnis dan kompetensi belajar, penentuan

tindakan serta respon yang diberikan sebagai akibat dari tindakan yang

dilakukan. Jenis wawancara yang akan dilakukan bebas terpimpin, peneliti

membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan, tetapi cara bagaimana

pertanyaan itu diajukan sesuai dengan kebijaksanaan interviewe.

2. Observasi

Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan dan

perkembangan pembelajaran memproses perjalanan bisnis yang dilakukan

oleh siswa dan guru. Pengamatan difokuskan pada kompetensi belajar yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengamatan akan dilaksanakan sebelum,

ketika, dan sesudah siklus penelitian berlangsung.

3. Tes

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran yang sesuai dengan tujuan. Tes digunakan untuk mengetahui

tingkat perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes yang

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

digunakan dalam bentuk tertulis dengan asumsi ada pembagian jenis soal

sesuai tingkat kompetensi yang ingin dicapai meliputi: kompetensi kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

4. Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan

teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan

gambaran bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Data yang

dihasilkan dari kegiatan ini berupa gambar atau foto kegiatan pembelajaran.

E. Uji Validitas Data

Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Patton dalam Slamet

(2007:54-55) membagi teknik trianggulasi menjadi empat macam yaitu :

1. Trianggulasi Data

Trianggualasi ini disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti

agar di dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber yang

tersedia, artinya data yang sama/sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan mengenali data dari

sumber berbeda data sejenis bisa tertuju kemantapan dan kebenarannya.

2. Trianggulasi Metode

Mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan tehnik pengumpulan data

yang berbeda. Disini yang ditekankan adalah penggunaan tehnik atau metode

pengumpulan data yang berbeda yang mengarah pada sumber data yang sama

untuk menguji kemantapan informasinya.

3. Trianggulasi Peneliti

Yaitu hasil penelitian baik berupa data atau kesimpulan bagian tertentu atau

keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

4. Trianggulasi Teoritis

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Trianggulasi teori ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif

lebih dari satu teori dalam membahas masalah yang dikaji.

Dari beberapa teknik trianggulasi tersebut, peneliti menggunakan teknik

trianggulasi data dan metode agar data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan

dicatat dalam kegiatan penelitian dapat diperoleh kemantapan dan kebenarannya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar pengamatan/ observasi dari guru

mitra, guru (peneliti) dan peneliti. Dari hasil observasi tersebut kemudian

dibandingkan dan hasilnya mengalami peningkatan kompetensi belajar.

F. Analisis Data

Sumadi Suryabrata (2004: 136) mengatakan analisis data adalah proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterprestasikan. Sedangkan H.B Sutopo (2003: 18) mengemukakan dalam proses

analisa ada tiga komponen yang harus disadari oleh peneliti. Tiga komponen tersebut

adalah : 1) data reduksi, 2) sajian data, 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Dengan demikian maka dalam tahapan ini ada tiga komponen pokok yang

harus dilaksanakan, yaitu :

1. Reduksi data yaitu proses menyeleksi data awal, memfokuskan menyederhanakan

dan mengabstraksi data kasar yang ada dalam fieldnote (catatan lapangan).

Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Data reduksi

adalah sesuatu bentuk analisa yang mempertegas, memperpendek, membuat

fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhir dilakukan.

2. Sajian data adalah suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan

penelitian dapat dilakukan. Dengan melihat penyajian data, maka akan

dimengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada

analisa ataupun tindakan berdasarkan pengertian tersebut.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pengumpulan Data

3. Penarikan kesimpulan (verifikasi) dalam tahapan ini apabila ditemukan data yang

akurat, maka peneliti tidak segan – segan untuk melakukan penyimpulan ulang.

Peneliti dalam hal ini bersifat terbuka.

Dalam penelitian ini digunakan model induktif interaktif. Model analisis ini

memiliki tiga komponen pokok analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan yang aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai suatu siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak di

antara empat komponen (termasuk pengumpulan data) selama proses pengumpulan

data berlangsung. Kemudian setelah pengumpulan data peneliti bergerak di antara

tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Untuk lebih jelasnya disajikan skema model analisis interaktif sebagai

berikut:

Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif

Dikutip : H.B Sutopo (2002:96)

Reduksi Data

Sajian Data

Kesimpulan atau

Verifikasi

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian adalah meningkatnya

pencapaian kompetensi belajar memproses perjalann bisnis siwa melalui penerapan

model Pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI). Setiap

tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu

siklus. Setiap siklus yang dilaksanakan terdiri dari empat tahap. Indikator dari kinerja

penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Aspek yang diukurPersentase

Ketercapaian Cara Mengukur

Aspek Kognitif

Ketuntasan HasilBelajar

75%

Dihitung dari jumlah siswa yangmemperoleh nilai sesuai KKMyaitu 75 ke atas.

Aspek Afektif

Kelakuan

Kerajinan/Kedisiplinan

Kerapian

Kebersihan

75%

75%

75%

75%

Diamati saat pembelajarandengan menggunakan lembarobservasi dan dihitung darijumlah nilai rata-rata siswa yangmenunjukkan perhatian dankesungguhan di dalam prosesKBM dengan kriteria penilaian 1: Cukup Baik; 2 : Baik; 3 : AmatBaik

Aspek Psikomotorik

Keaktifan

Ketelitian

75%

75%

Diamati saat pembelajarandengan menggunakan lembarobservasi oleh peneliti dandihitung dari jumlah siswa yangditeliti dan benar (tepat) dalammenyelesaikan soal pada saatdiskusi kelompok berlangsungdengan kriteria penilaian 1 :Cukup Baik; 2 : Baik; 3 : AmatBaik

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam 2 siklus yaitu :

(1) Pembuatan Perencanaan Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan

Interpretasi, serta (4) Penyusunan Analisis dan Refleksi untuk perencanaan siklus

berikutnya. Dalam penelitian ini, direncanakan dalam dua siklus.

Dalam penelitian ini untuk merealisasikan peningkatan kompetensi belajar

mata pelajaran memproses perjalanan bisnis kelas XII di SMK Wikarya Karanganyar.

1. Rancangan siklus I

a. Tahap Perencanaan,

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

1) skenario pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan pokok bahasan mata pelajaran yang lalu dan

mengaitkan dengan pelajaran yang akan dipelajari .

b) Siswa mendiskusikan masalah yang telah diberikan oleh guru secara

berkelompok dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Accelerated Instruction (TAI).

c) Guru mendiskripsikan pelajaran mengenai melaksanakan penanganan

perjalanan bisnis.

d) Guru memberikan tugas kepada siswa terkait dengan materi yang telah

diberikan.

2) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis

3) Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses

pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan, dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang telah

direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak

tindakan.

c. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan aktivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Accelerated Instruction (TAI) pada proses pembelajaran memproses

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

perjalanan bisnis tentang kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan pertama

untuk mendapatkan data.

d. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu

diperbaiki/disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai pada

tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran memproses perjalanan bisnis,

termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis

dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

a) Tahap Perencanaan,

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

1) skenario pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan pokok bahasan mata pelajaran yang lalu dan

mengaitkan dengan pelajaran yang akan dipelajari .

b) Siswa mendiskusikan masalah yang telah diberikan oleh guru secara

berkelompok dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Accelerated Instruction (TAI).

c) Guru mendiskripsikan pelajaran mengenai melaksanakan penanganan

perjalanan bisnis.

d) Guru memberikan tugas kepada siswa terkait dengan materi yang telah

diberikan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Team

Accelerated Instruction (TAI)

2) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.

3) Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses

pembelajaran.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

b. Tahap pelaksanaan, dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang telah

direncanakan yang dilakukan bersama dengan observasi tahap siklus I

terhadap dampak tindakan.

c. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan aktivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Accelerated Instruction (TAI) pada proses pembelajaran memproses

perjalanan bisnis tentang kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan siklus II

untuk mendapatkan data.

d. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bahwa kompetensi belajar

siswa mengalami peningkatan.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap

kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi

2. Tahap Persiapan tindakan

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan rencana pembelajaran

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus II. Setiap

silkus terdiri empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran memproses perjalanan

bisnis melalui penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Instruction (TAI) dalam proses pembelajaran memproses perjalanan bisnis.

Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melaui tindakan

yang telah direncanakan.

5. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

6. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyususn laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Wikarya Karanganyar

SMK Wikarya adalah sekolah menengah kejuruan ekonomi swasta

yang tertua di Karanganyar. Pada tahun 1972, hanya ada satu Sekolah

Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Kabupaten Karanganyar yaitu SMK

Negeri 1 Karanganyar. Sementara itu, jumlah lulusan SMP yang ingin

melanjutkan pendidikan mereka ke SMEA cukup banyak. Berangkat dari

kondisi tersebut, beberapa orang guru SMEA Negeri 1 Karanganyar

memutuskan untuk membuka sekolah swasta bersama-sama, untuk

menampung sebagian siswa yang tidak diterima di SMEA Negeri 1

Karangnyar. Sekolah yang baru itu diberi nama SMEA Wikarya.

Ketika berdiri, SMEA Wikarya belum memiliki gedung sendiri, dan

harus meminjam gedung SMEA Negeri 1, sehingga para siswa masuk siang

hari. Pada saat itu sekolah ini hanya ada 3 ruang kelas. Kemudian sejak tahun

1980 mulai diadakan pembangunan hingga saat ini memiliki 21 kelas dan

gedung berlantai dua.

Para pendiri SMEA Wikarya tersebut adalah Dra. Noel Susenowati

(menjabat sebagai kepala sekolah sementara pada waktu sekolah resmi

dibuka), Soekamto, BA (memegang jabatan sebagai wakil kepala sekolah

bidang kurikulum) dan Drs. Suprapto (sebagai bendahara sekolah).

Kepala SMK Wikarya setelah Ibu Noel Susenowati adalah Bp. Sutoso,

Bc.Hk, disusul oleh Bp. Ignatius Suyatno, kemudian jabatan tersebut

dipegang oleh Bp. Suhanto hingga sekarang.

2. Keadaan Lingkungan Belajar

SMK Wikarya Karanganyar berada di Jalan Ngalian Rt.03/Rw.12

Jungke Karanganyar.

Batas sebelah Utara : SMK Bakti Karya

Batas sebelah Selatan : Jalan Bibis

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Batas sebelah Timur : Jalan Ngalian

Batas sebelah Barat : Lingkungan rumah warga desa Jungke.

Jika dilihat dari kondisi lingkungan sekitar SMK Wikarya Karanganyar

terletak di tepi jalan raya yang cukup strategis. Walaupun terletak di tepi jalan

raya letak ruang kelas yang terletak pada bangunan yang besar dan tertutup

menjadikan proses belajar mengajar tidak terganggu oleh lalu lalang

kendaraan, maka dapat dikatakan bahwa keadaan lingkungan belajar siswa

cukup terjamin ketenangan dan kenyamanannya. Dengan demikian proses

belajar mengajar dapat berjalan dengan tenang dan lancar.

3. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi Sekolah

Terciptanya tenaga kerja tingkat menengah yang berjiwa Pancasila

dan profesional yang mampu berkompetisi di era global.

b. Misi Sekolah

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berbasis

produktif

2) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah sesuai kebutuhan

industri/kantor/pasar yang mampu bersaing dan mempunyai

keunggulan di bidang bisnis manajemen/kewirausahaan

3) Memberikan bekal kepada siswa agar mampu mengembangkan diri

dan meningkatkan martabatnya.

c. Tujuan Sekolah

1) Terwujudnya SMK Wikarya Karanganyar sebagai pusat pendidikan

dan pelatihan kompetensi teknologi kejuruan yang berbasis

manajemen wirausaha.

2) Menghasilkan tamatan yang profesional, tangguh, berjiwa mandiri

dan berbudi luhur yang mampu menguasai bahasa pergaulan

internasional (Bahasa Inggris).

3) Bersama instansi lain yang terkait menunjang pelaksanaan otonomi

daerah kabupaten Karanganyar.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4) Memberi layanan pelatihan kompetensi di bidang teknologi dan

industri kepada lembaga maupun masyarakat umum.

5) Memberikan layanan jasa dan produksi.

6) Mengembangkan diri menjadi lembaga tes center.

B. Deskripsi Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan

peneliti di SMK Wikarya Karanganyar pada saat guru mengajarkan kompetensi

Dasar pertama. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terhadap proses pembelajaran mata pelajaran memproses perjalanan bisnis.

a. Pembelajaran memproses perjalanan bisnis belum memanfaatka sarana

dan prasarana secara optimal.

Dalam pembelajaran memproses perjalanan bisnis di SMK Wikarya

Karanganyar ini didukung dengan buku paket pelajaran yang mana siswa

berhak meminjam buku yang tersedia di perpustakaan sekolah. Guru mata

pelajaran juga menganjurkan penggunaan buku lain yang berkaitan dengan

materi pelajaran Memproses perjalaan bisnis kepada para siswa sehingga

siswa dapat belajar dengan baik. Namun, yang menjadi permasalahan

dalam penggunaan sarana dan prasarana tersebut kurang optimal.

b. Guru merasa kebingungan dalam menerapkan model pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran memproses perjalanan bisnis.

Pada saat pembelajaran Memproses perjalanan bisnis, siswa

menunjukkan sikap yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap

mata pelajaran tersebut. Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran

Memproses perjalanan bisnis serta kurang memperhatikan pelajaran

dengan seksama. Guru sudah berupaya untuk dapat membangkitkan minat

belajar siswa dan motivasi belajar siswa dengan memberikan pendekatan

secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa yang tidak

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara itu ternyata belum mampu

membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.

2. Hasil belajar yang tercermin dari pencapaian kompetensi belajar siswa belum

menunjukkan hasil yang maksimal.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa

hasil belajar memproses perjalanan bisnis di SMK Wikarya Karanganyar

dapat dikatakan belum merata, karena dalam pengamatan yang dilakukan

peneliti pada siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Wikarya

Karanganyar, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan bahwa terdapat

kesenjangan yang jauh di dalam pencapaian kompetensi belajar siswa.

Berdasarkan nilai ulangan terdapat 50% siswa yang memperoleh nilai

dibawah standar KKM yaitu 75 dan 50% siswa memperoleh nilai diatas 75,

hal ini menunjukan belum meratanya pencapaian kompetensi siswa dikelas

tersebut. Terlampir pada tabel 3.

3. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran

Memproses perjalanan bisnis.

Kejenuhan siswa pada pembelajaran memproses perjalanan bisnis

salah satunya disebabkan karena penggunaan metode ceramah yang terus-

menerus oleh guru, siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat

apa yang dijelaskan guru, serta mengerjakan apa yang diperintahkan guru,

sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata pelajaran Memproses

perjalanan bisnis. Dampaknya, siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan guru karena selain pemahaman siswa

kurang, juga dalam mata pelajaran Memproses perjalanan bisnis berkaitan

dengan kejadian sehari-hari yang membutuhkan ketelitian para siswa. Hal

tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan secara aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga berani mengungkapkan pendapatnya tentang materi

yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.

4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran Memproses perjalanan bisnis yang

biasa dilakukan.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

a. Siswa cenderung kurang mempergunakan kesempatan untuk

bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi. Kebanyakan siswa

tidak berani untuk mengungkapkan pendapatnya jika diadakan

tanya jawab. Mereka memilih diam tidak bertanya meskipun

sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang

dibahas. Sebagian siswa juga tidak berani untuk maju ke depan jika

diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima

setelah mendengarkan penjelasan guru sehingga mereka

bermasalah dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas.

Dampaknya para siswa cenderung merasa tidak memiliki

kesempatan untuk berkreasi.

b. Siswa lebih senang bertanya kepada teman dari pada guru,

mengenai materi yang belum mereka kuasai. Hal ini didasarkan

pada hasil pengamatan peneliti pada saat survei awal, bahwa

sebagian besar siswa SMK Wikarya Karanganyar kelas XII AP 1

mata pelajaran memproses perjalanan bisnis, mereka lebih senang

belajar dengan serius tetapi santai, dalam artian mereka belajar

dengan serius, namun dalam pelaksanaan pembelajaran mereka

menghendaki keleluasaan. Mereka lebih senang bertanya kepada

teman dari pada guru tentang materi yang belum mereka kuasai.

Misalnya, saat guru menerangkan mereka tidak mengerti dan

mereka menjadi malas untuk mengikuti pelajaran dan memilih

bertanya pada saat pelajaran telah selesai pada teman dari pada

memperhatikan guru pada saat menerangkan materi sehingga

suasana kelas menjadi gaduh karena siswa membuat kesibukan

sendiri-sendiri.

C. Deskripsi Tindakan Tiap Siklus

Sebagai tes awal peneliti mengambil nilai ulangan yang diperoleh siswa

untuk mengetahui kemampuan siswa serta dijadikan tes awal siswa sebelum kita

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

masuk pada siklus pertama yang mana tes tersebut dalam bentuk tes soal esai

diperoleh hasil seperti tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Tes Awal Pra Siklus

( Sumber data: nilai kognitif siswa)

Tabel 4 . Nilai Rata-Rata Awal Aspek Afektif Siswa

No Indikator/Aspek yang diamati Presentase Ketercapaian1 Tingkah laku 56.67%2 Kedisiplinan 63.33%3 Kerapian 63.33%4 Kebersihan 70.00%

Rata-rata 63.33%

( Sumber data: nilai afektif siswa)

Tabel 5. Nilai Rata-Rata Awal Aspek Psikomotorik Siswa

No Indikator/aspek yang diamati Presentase Ketercapaian

1 Keaktifan 60.00%2 Ketelitian 61.67%

Rata-rata 60.83%

(Sumber data: nilai psikomotorik siswa)

Dari hasil tes awal pada tabel 3 di atas tergambar bahwa dari 34 siswa

kelas XII AP 1 SMK Wikarya Karnganyar, untuk aspek kognitif terdapat 17 siswa

atau 50% belum mencapai batas KKM dan 17 siswa atau 50% memperoleh nilai

Nilai Jumlah Anak Persentase> 95 0 0%

85-94 0 0%75-84 17 50%65-74 10 29,41%55-64 5 14,70%44-54 2 5,89%<44 0 0%

Jumlah 34 100%

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

diatas KKM. Sedangkan untuk aspek afektif ketercapainnya 63.33% dan untuk

aspek psikomotorik 60.83% , persentase tersebut masih dalam kriteria kurang. Hal

ini menunjukkan pencapaian kompetensi belajar siswa untuk mata pelajaran

memproses perjalanan bisnis belum merata atau belum optimal.

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, serta (4) analisis dan refleksi tindakan.

Peneliti menggunakan dua siklus karena hal tersebut dirasa sudah mencukupi

untuk keperluan penelitian. Selain keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak

sekolah dalam pelaksanaan penelitian.

1. Siklus 1

Penerapan pembelajaran memproses perjalanan bisnis pada materi

penanganan perjalanan bisnis pada siklus 1 melalui model Pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited

Individualization) adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

Kegiatan perencanaan Tindakan 1 dilaksanakan pada hari kamis 22

September 2011 di ruang Guru SMK Wikarya Karanganyar. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti menjelaskan bahwa siswa menemui permasalahan

dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas serta kurangnya minat

mengikuti pelajaran memproses perjalanan bisnis. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus 1 akan dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan, yakni pada hari kamis yaitu tanggal 29 September 2011, 6

Oktober 2011 dan 13 Oktober 2011, Tahap perencanaan tindakan 1

meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran memproses

perjalanan bisnis kompetensi dasar melaksanakan penanganan

perjalanan bisnis menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe

TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Individualization), dengan pelaksanaan skenario pembelajaran sebagai

berikut:

a) Pertemuan pertama

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

(4) Guru memberikan pengarahan tentang model Pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau

Teams Assited Individualization) yang akan diterapkan.

(5) Mengulangi sedikit materi yang sebelumnya yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar

guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

(6) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang masing-

masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa yang

berbeda kemampuan akademiknya.

(7) Sebelum guru menjelaskan materi, guru meminta kepada

seluruh kelompok untuk mendiskusikan materi penanganan

perjalanan bisnis sesuai dengan pengetahuan awal mereka.

(8) Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain

berhak mengeluarkan pendapat, bertanya atau menambah

penjelasan, sehingga terjadi berbagai pendapat.

(9) Guru menjelaskan materi penanganan perjalanan bisnis yang

menjadi bahan diskusi dalam kelas.

(10) Guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memahami materi yang telah diberikan dan setiap kelompok

diberikan kesempatan untuk bertanya.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(11) Guru memberikan materi tentang penanganan perjalanan

bisnis. Siswa diskusi dengan anggota kelompok masing-

masing supaya terjadi interaksi dalam kelompok tersebut dan

siswa yang pandai mengajari temannya yang belum mengerti.

(12) Siswa mencermati tugas yang diberikan guru dan dapat

bertanya apabila mengalami kesulitan yang dihadapinya

dalam mengerjakan tugas tersebut.

(13) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah

dipelajari.

(14) Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi

selanjutnya.

(15) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam penutup.

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa, dan

mengkondisikan siswa untuk berkumpul dengan kelompok

masing-masing.

(2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

(3) Guru motivasi dengan kilas balik terhadap materi yang lalu

serta penjelasan kembali pelaksanaan model Pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau

Teams Assited Individualization)

(4) Guru melakukan pembelajaran dengan diskusi dalam

kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan materi diskusi

melaksanakan penanganan perjalanan bisnis diberikan guru

serta dipimpin oleh seorang koordinator. Koordinator yang

bertanggung jawab untuk menggkoordinir anggotanya dalam

menyelesaikan materi diskusi. Selain itu, kordinator juga

bertanggung jawab atas penguasaan materi masing-masing

anggota kelompok karena saat pembahasan nanti guru akan

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

mengacak siswa yang akan mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas.

(5) Guru mengadakan pembahasan tentang materi melaksanakan

penanganan perjalanan bisnis dengan cara mengacak siswa

untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

(6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

(7) Guru dan siswa menyimpulkan pada akhir pembelajaran.

(8) Guru mengumumkan bahwa pertemuan berikutnya akan

diadakan ulangan.

(9) Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan

menjadi bahan ulangan.

(10) Guru menutup pembelajaran dengan motivasi dan salam.

c) Pertemuan Ketiga

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

(2) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir

atas materi yang telah dibahas.

(3) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal esai

serta meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling

bekerja sama.

(4) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan tingkat kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib

dan tenang.

(5) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan lembar jawab.

(6) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah berikan

sebelum jam pelajaran berakhir agar siswa mengetahui letak

kesalahannya.

(7) Guru memberitahukan materi berikutnya untuk dipelajari.

(8) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi melaksanakan penanganan perjalanan bisnis model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction

atau Teams Assited Individualization)

.

3. Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes

dan non tes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi

akhir siklus) sebagai penilaian aspek kognitif. Instrumen non tes

dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh

peneliti dengan mengamati aspek afektif dan aspek psikomotorik

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan 1

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu hari kamis yaitu tanggal 29

September 2011, 6 Oktober 2011, dan 13 Oktober 2011 di ruang kelas XII

AP 1. Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan 1 ini adalah melaksanakan

penanganan perjalanan bisnis. Pada pertemuan pertama, guru membagi

siswa ke dalam kelompok-kelompok dan memberikan masalah mengenai

melaksanakan penanganan perjalanan bisnis untuk didiskusikan. Setelah

itu menerangkan materi serta menjelaskan melaksanakan penanganan

perjalanan bisnis secara jelas, kemudian pada pertemuan kedua, siswa

diminta untuk berdiskusi dengan kelompok mereka masing-masing

mengenai latihan soal tentang materi yang telah dijelaskan oleh guru pada

pertemuan pertama. Pertemuan ketiga diisi dengan evaluasi belajar siswa

dari siklus 1 .

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Kamis, 29 September 2011).

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

a) Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian

melakukan presensi pada siswa yang mengikuti pelajaran tersebut.

Ada beberapa siswa yang telambat yaitu Tri wiyani dan Kristanti.

Guru mengkondisikan kelas untuk mengecek apakah siswa sudah

siap mengikuti pembelajaran.

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menerangkan model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction

atau Teams Assited Individualization) yang akan digunakan.

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan

mengulangi materi yang sebelumnya yaitu melaksanakan

penanganan perjalanan bisnis. Ada beberapa siswa bersama-sama

menjawab dengan baik mengenai pertanyaan perjalanan bisnis

yang sebelumnya kerja karena sudah dibahas pada pertemuan

sebelumnya. Sedangkan pertanyaan mengenai melaksanakan

penanganan perjalanan bisnis hanya Endras, Oktaviani, dan Rubi

yang dapat menjawab.

d) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang masing-masing

beranggotakan 4-5 siswa yang mempunyai kemampuan akademik

yang berbeda. Kemampuan akademik siswa didasarkan atas nilai

ujian akhir semester 1.

e) Sebelum guru menjelaskan materi guru memberi permasalahan

tentang macam-macam perjalanan bisnis kepada masing-masing

kelompok untuk didiskusikan sesuai dengan kemampuan awal

mereka mengenaimacam-macam perjalanan bisnis.

f) Guru memimpin jalannya diskusi dan siswa mendiskusikan dengan

kelompok masing-masing.

g) Guru memberi kesempatan pada semua kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi dan ada satu kelompok yang

beranggotakan Ari, Darini, Ika, Yuli, dan Tri Handayani

mempresentasiakan hasil dari diskusi mereka. Caprini, Evita, Eka,

Kristanti, dan Aristha mewakili kelompoknya memberikan gagasan

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

yang berbeda dan ada pula yang yang menambahkan dari hasil

kelompok lain.

h) Guru menjelaskan materi macam-macam perjalanan bisnis yang

menjadi bahan diskusi dan guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memahami materi yang telah disampaikan. Tri wiyani,

Desi, Nurul, dan Sri Lestari menggunakan kesempatan untuk yang

diberikan oleh guru untuk bertanya mengenai mareri macam-

macam perjalanan bisnis dan menjawab.

i) Guru meminta kelompok-kelompok untuk mengerjakan latihan

soal yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok agar

berdiskusi dan semua anggota kelompok harus mengerti apa yang

mereka kerjakan karena guru memberikan pertanyaan untuk

dijawab oleh masing-masing anggota kelompok.

j) Guru memberikan tugas rumah untuk masing-masing kelompok.

k) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

l) Guru memberitahukan besok akan diadakan diskusi pada masing-

masing kelompok tentang materi yang sudah diajarkan dengan

model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated

Instruction atau Teams Assited Individualization) setelah itu

menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.

2) Pertemuan Kedua (Kamis, 6 Oktober 2011).

a) Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian

melakukan presensi pada siswa yang mengikuti pelajaran tersebut.

Guru mengkondisikan kelas untuk mengecek apakah siswa sudah

siap mengikuti pembelajaran.

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajran.

c) Guru memotivasi siswa tanya jawab materi yang lalu dan beberapa

siswa menjawab secara bersama-sama. Dan guru menjelaskan

kembali pelaksanaan diskusi dengan Pembelajaran kooperatif tipe

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited

Individualization)

d) Guru melakukan pembelajaran dengan cara diskusi TAI, guru

meminta masing-masing anggota kelompok untuk menempatkan

diri sesuai meja kelompok yang telah ditetapkan, mereka akan

berdiskusi dengan anggota kelompok mereka terkait dengan soal

latihan yang akan diberikan dan bertanggung jawab agar masing-

masing anggota kelompok mengerti tentang pengerjaan latihan soal

yang diberikan.

e) Guru mengadakan pembahasan dari materi diskusi yang ada di

latihan soalmacam-macam perjalanan bisnis. Guru secara acak

memilih beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan

mereka di depan kelas. Dan siswa yang terpilih adalah Aristha,

Eka, Epa, Sri Supatmi, dan Suwarsih.

f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Ada

siswa yang bertanya yaitu Wiky mengenai hasil pekerjaan

kelompok yang presentasi.

g) Guru mengumumkan bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan

ulangan dengan macam-macam perjalanan bisnis.

h) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang

diajarkan sebelum menutup pelajaran.

3) Pertemuan Ketiga (Kamis, 13 Oktober 2011).

a) Guru mengawali pelajaran dengan memberi salam dan melakukan

presensi siswa. Pada hari ini tidak ada siswa yang izin, sehingga

semua dapat mengikuti ulangan. Guru mengecek kesiapan siswa

untuk memulai pembelajaran.

b) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas

materi penyusunan jurnal penutup.

c) Guru membagikan soal untuk evaluasi siklus 1 dan guru menyuruh

siswa mengerjakan secara individu dan tidak boleh bekerja sama.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi

mencerminkan tingkat kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib

dan tenang.

e) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan lembar jawab sesuai

dengan alokasi waktu untuk evaluasi.

f) Sebelum jam pelajaran berakhir guru membuat kesimpulan dari

soal yang diberikan dan guru mengulas soal tersebut sehingga

siswa tahu letak kesalahan mereka.

g) Guru memberitahukan materi berikutnya untuk dipelajari yaitu

tentang pemesanan dan membuat daftar perjalanan.

h) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran memproses perjalanan

bisnis kompetensi dasar penanganan perjalanan bisnis dengan

menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams

Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization) di kelas XII

AP 1. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas meja paling belakang,

sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat secara jelas melihat

(mengamati) proses belajar mengajar memproses perjalanan bisnis pada

hari itu.

Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Kamis, 29 September

2011, guru menyampaikan materi memproses perjalanan bisnis dengan

model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction

atau Teams Assited Individualization) secara jelas. Sedangkan pada

pertemuan kedua hari Kamis, 6 Oktober 2011, akan diadakan diskusi

sesuai kelompok masing-masing dengan bimbingan guru secara aktif

dengan materi bahasan macam-macam perjalanan bisnis. Pertemuan ketiga

hari Kamis, 13 Oktober 2011 digunakan guru dan peneliti untuk

melakukan evaluasi akhir dari siklus 1 agar hasil belajar dari siklus 1 dapat

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses

pembelajaran kompetensi dasar memproses perjalanan bisnis dengan

menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams

Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization) sudah

dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar memproses perjalanan bisnis, diperoleh gambaran sebagai

berikut:

1) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa

yang sudah mampu mengerjakan soal esai macam-macam perjalan

bisnis serta mendapatkan nilai 75 ke atas sebesar 73,52% untuk aspek

kognitif, hal ini menunjukkan bahwa siswa telah memhami materi

tentang macam-macam perjalanan bisnis dengan baik. Hasil ini

ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus 1

(Sumber data: nilai kognitif siswa )

2) Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran dapat

diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mengikuti pembelajaran jauh

lebih baik dari sebelumnya dengan rata-rata ketercapain aspek afektif

sebanyak 73.77%, hasil tersebut sudah mengalami kenaikan dari

sebelumnya. Hasil ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Nilai Jumlah Anak Persentase> 95 1 2.94%

85-94 6 17.64%75-84 18 52.94%65-74 5 14.78%55-64 4 11.76%44-54 0 0%<44 0 0%

Jumlah 34 100%

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 7. Nilai Rata-Rata Aspek Afektif Siswa Siklus 1

No Indikator/Aspek yang diamati Presentase Ketercapaian1 Tingkah laku 73.53%2 Kedisiplinan 74.51%3 Kerapian 73.53%4 Kebersihan 3.53%

Rata-rata 73.77%( Sumber data: nilai afektif siswa )

3) Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran siswa yang mengikuti

pembelajaran rata-rata ketercapaian aspek psikomotorik sebesar

75.55%, Hasil ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 8. Nilai Rata-Rata Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 1

No Indikator/aspek yang diamati Presentase Ketercapaian

1 Keaktifan 73.53%2 Ketelitian 71.57%

Rata-rata 75.55%( Sumber data: nilai psikomotorik siswa )

4) Dari hasil wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui

hambatan dan kemudahan yang dialami siswa dalam mengikuti

pembelajaran memproses perjalanan bisnis dengan model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau

Teams Assited Individualization). Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa pembelajaran memproses perjalanan bisnis dengan model

model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated

Instruction atau Teams Assited Individualization) sangat

menyenangkan, karena selama ini mereka belum pernah diajar dengan

mengunakan metode lain selain ceramah dan praktek. Dengan model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau

Teams Assited Individualization) maka dapat membantu siswa dalam

memahami materi yang diberikan karena mereka dapat leluasa

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

berdiskusi dan bertanya kepada teman dan guru jika mengalami

kesulitan dalam mengerjakan soal.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus 1

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus 1,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus 1 ini adalah:

a) Guru belum memberitahukan materi yang akan dibahas atau

kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya,

sehingga siswa belum siap untuk mengikuti pelajaran.

b) Guru kurang memberikan penjelasan tentang metode yang

digunakan sehingga banyak murid yang masih belum paham.

c) Guru cenderung melemparkan pertanyaan kepada anggota

kelompok dianggap paling pintar dalam kelompoknya.

d) Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat sehingga sulit untuk

diikuti. Waktu yang disediakan guru untuk tanya jawab juga sangat

terbatas, hanya 10 menit sehingga siswa merasa tidak ada

kesempatan siswa untuk mengungkapkan kegalauan mengenai

materi kepada guru, karena mereka merasa guru kurang antusias

dalam membuka sesi tanya jawab.

2) Segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:

a) Masih ada siswa yang mengeluh masalah pembagian kelompok.

b) Siswa yang tidak memperhatikan cenderung pasif dalam diskusi.

c) Masih ada siswa yang acuh terhadap pelajaran dan model baru

yang diterapkan oleh guru.

d) Sulitnya berinteraksi antara anggota kelompok karena perbedaan

dalam kemampuan akademisnya.

e) Siswa kurang berkonsentrasi pada saat pembelajaran sehingga

kurang paham terhadap materi yang dipelajari.

f) Dari segi nilai pencapaian kompetensi yang diperoleh siswa, nilai

tertinggi adalah 96, nilai terendah adalah 55 dan nilai rata-rata

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

kelas yaitu 75,61. Siswa yang sudah mencapai standar KKM yaitu

nilai 75 ke atas sebanyak 25 siswa (73,52% siswa). Sedangkan

untuk aspek afektif dan aspek psikomotorik masing-masing

76,67% dan 73.33%. Hasil tersebut telah mencapai target yang

diharapkan yaitu 75% untuk aspek kognitif dan aspek afektif,

sedangkan aspek psikomotorik belum sesuai dengan target yang

diharapkan.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan adalah :

1) Sebaiknya guru memberitahukan materi yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya, sehingga siswa akan lebih siap dalam mengikuti

pelajaran.

2) Guru menerangkan apa maksud dalam pembagian kelompok tersebut

yaitu agar siswa dapat bersosialisasi terhadap teman yang belum akrab

serta dapat bekerjasama sehingga dapat mengikuti pelajaran dengan

baik.

3) Sebaiknya guru dalam pembagian alokasi waktu untuk tanya jawab

lebih banyak.

4) Guru lebih merata dalam memberi pertanyaan, sehingga siswa

mendapat kesempatan menjawab.

5) Guru harus lebih dapat mengorganisir kegiatan anggota kelompok

(memantau setiap kelompok pada waktu mengerjakan tugas).

6) Guru harus dapat mengamati dan memahami kondisi siswa pada saat

pembelajaran berlangsung.

7) Mempersiapkan sebaik mungkin diskusi yang akan dilakukan.

8) Mengecek secara menyeluruh keadaan siswa saat diskusi berlangsung.

2. Siklus 2

Penerapan pembelajaran memproses perjalanan bisnis pada siklus 2

melalui model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated

Instruction atau Teams Assited Individualization) adalah :

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Kegiatan perencanaan Tindakan 2 dilaksanakan pada hari Kamis

27 Oktober 2011 di ruang guru SMK Wikarya Karanganyar. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis

dan refleksi dari siklus 1, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus 2 akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni

pada hari Kamis yaitu tanggal 3 November 2011, 10 November 2011 dan

17 November 2011, dengan rancangan sebagi berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran

memproses perjalaan bisnis dengan menggunakan model Pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited

Individualization), yaitu dengan skenario pembelajaran sebagai

berikut:

a) Pertemuan Pertama

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Membagi kelompok seperti pada siklus 1.

(4) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan macam-macam perjalanan bisnis dengan

sedikit membahas hasil dari evaluasi yang telah dilakukan

pada pertemuan sebelumnya.

(5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

(6) Guru memberikan permasalahan mengenai materi pemesanan

dan daftar perjalanan bisnis untuk didiskusikan sebelum guru

menerangkan.

(7) Siswa mendiskusikan masalah yang diberikan oleh guru

dengan kelompoknya masing-masing dengan model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Instruction atau Teams Assited Individualization)sesuai

dengan kemampuan awal mereka.

(8) Guru mempersilahkan salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok

lain boleh berpendapat atau bertanya.

(9) Guru menerangkan materi pelajaran secara perlahan agar

siswa dapat memahami dengan baik tentang pemesanan dan

daftar perjalanan bisnis, siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan seksama.

(10)Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya.

(11) Siswa mengerjakan melalui diskusi dengan anggota

kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok tersebut

dan siswa yang sudah paham mengajari temannya yang

belum mengerti.

(12)Guru berkeliling mengamati bagaimana kegiatan kerja

kelompok yang dilakukan oleh siswa dan memastikan tidak

ada siswa yang pasif.

(13)Guru mempersilahkan kelompok mengerjakan tugas

kelompoknya di depan kelas jika tidak ada guru

menggunakan cara acak.

(14) Siswa mengamati pekerjaan siswa yang maju di depan dan

guru membahas pekerjaan siswa.

(15) Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya.

(16) Guru dan siswa memberikan kesimpulan tentang materi yang

diajarkan.

(17) Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan

digunakan untuk diskusi pada pertemuan berikutnya.

(18) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam penutup.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa, dan

mengkondisikan siswa untuk siap memulai pelajaran.

(2) Guru menyuruh untuk berkumpul dengan kelompok masing-

masing sepert siklus 1.

(3) Guru mengulas materi yang lalu serta menjelaskan tujuan

pembelajaran.

(4) Guru melakukan pembelajaran dengan diskusi Teams

Acclerated Instructions dimana setiap kelompok

mendiskusikan materi membuat daftar perjalanan bisnis yang

diberikan guru. Semua kelompok juga bertanggung jawab

untuk mengkoordinir setiap anggotanya dalam menyelesaikan

diskusi. Dan juga bertanggung jawab atas penguasaan materi

dari masing-masing anggota kelompok karena saat

pembahasan nanti guru akan mengacak siswa yang akan

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

(5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum

mengerti untuk bertanya.

(6) Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran.

(7) Guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal di dalam

modul dan menyuruh siswa belajar materi karena pada

pertemuan berikutnya akan di adakan ulangan.

(8) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.

c) Pertemuan Ketiga

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa

(2) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir

atas materi yang telah dibahas.

(3) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir dan meminta

siswa agar dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(4) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan tingkat kemampuan mereka dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib

dan tenang.

(5) Guru meminta lembar jawab soal.

(6) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan agar

siswa mengetahui letak kesalahannya.

(7) Guru menutup pembelajaran dengan motivasi dan salam.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi kompentensi pemesanan dan daftar perjalanan bisnis .

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus)

sebagai penilaian aspek kognitif. Instrumen nontes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan 2

Pelaksanaan tindakan 2 dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 3, 10, dan 17 November

2011 di ruang kelas XII AP 1. Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45

menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan

tindakan 2 hampir sama dengan pelaksanaan tindakan 1, hanya ada sedikit

berbeda pada pelaksanaan tindakan 2 ini terdapat penguatan yang masih

diperlukan dari tindakan 1. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan

tindakan 2 juga berbeda dengan pelaksanaan tindakan 1.

Materi pada pelaksanaan tindakan 2 ini adalah Pemesanan dan

daftar perjalanan bisnis. Pada pertemuan pertama, siswa diminta diskusi

mengenai materi pemesanan dan daftar perjalanan bisnis dan guru

menerangkan materi secara jelas, kemudian pada pertemuan kedua, siswa

diminta untuk berdiskusi secara berkelompok sesuai kelompok mereka

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

masing-masing dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru pada

pertemuan pertama yaitu tentang pemesanan dan daftar perjalanan bisnis.

Pertemuan yang ketiga diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus 2.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Kamis, 3 November 2011)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran. Ada beberapa

siswa yang terlambat yaitu Riana dan Sulastri. Guru meminta

untuk menyesuaikan diri dan tidak membuat gaduh.

b) Guru mengecek kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran.

c) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang masing-masing

beranggotakan 4-5 siswa yang mempunyai kemampuan akademik

yang berbeda anggota kelompok sama seperti siklus 1. Pembagian

kelompok didasarkan pada pembagian kelompok pada siklus 1

yaitu berdasarkan pada kemampuan akademik siswa didasarkan

atas nilai ujian akhir semester.

d) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran membahas

hasil evaluasi materi memproses perjalan bisnis yang telah

dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya. Arista, Liza, Puri, dan

Yuli bertanya mengenai hasil evaluasi serta letak kesalahan

pekerjan mereka dan guru menjawab.

e) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan guru memberikan

pengantar pemesanan dan daftar perjalanan bisnis, sebagian besar

siswa sudah memperhatikan dan berkonsentrasi untuk menerima

pelajaran.

f) Guru memberi permasalahan tentang pemesanan dan daftar

perjalanan bisnis kepada masing-masing kelompok sesuai

kemampuan awal sebelum diterangkan materi pokok.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

g) Siswa mendiskusikan dengan masing-masing kelompoknya

mengenai pemesanan dan daftar perjalanan bisnis dan guru

memimpin jalannya diskusi.

h) Guru menpersilakan salah satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi dan ada satu kelompok yang beranggotakan Caprini,

Desi, Puri, Witranti, dan Suciati mempresentasikan hasil diskusi

mereka. Sinta, Tri Lestari, Epa dan Kristanti mewakili

kelompoknya bertanya dan menambah penjelasan dari hasil

presentasi. Kelompok yang mempresentasikan menjawab dan

memperjelas penjelasan.

i) Guru menerangkan materi masalah yang didiskusikan tentang

pemesanan dan daftar perjalanan bisnis dengan perlahan agar siswa

dapat memahami dengan baik dan siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan seksama.

j) Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham

untuk bertanya. Trini dan Puji bertanya mengenai pemesanan dan

daftar perjalanan bisnis dan guru menjawab

k) Guru meminta setiap kelompok untuk mengerjakan materi diskusi

yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok agar berdiskusi dan

semua anggota kelompok harus mengerti apa yang mereka

kerjakan karena guru memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh

anggota kelompok masing-masing secara acak.

l) Pada saat siswa berdiskusi dan mengerjakan materi diskusi, guru

berkeliling mengecek keaktifan siswa dalam kelompok agar semua

siswa berperan dalam kelompoknya serta siswa mau bertanya

apabila mereka masih mengalami kesulitan atau merasa kurang

paham dari penjelasan guru.

m) Guru menyuruh beberapa siswa untuk mempresetasikan

pekerjaanya didepan kelas yaitu Eka Lestari, Mesti, Rubi, Trini,

dan Wiky. Guru menyuruh siswa untuk bertanya bagi yang berbeda

jawaban atau belum mengerti.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

n) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

o) Guru memberikan tugas rumah untuk masing-masing kelompok.

p) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.

2) Pertemuan Kedua (Kamis, 10 November 2011)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran. Guru

mengecek kesiapan siswa untuk memulai pelajaran.

b) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya

masing-masing.

c) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang masing-masing

beranggotakan 4-5 siswa yang mempunyai kemampuan akademik

yang berbeda anggota kelompok sama seperti siklus 1. Pembagian

kelompok didasarkan pada pembagian kelompok pada siklus 1

d) Guru melakukan motivasi dengan tanya jawab mengenai materi

sebelumnya. Beberapa siswa antusias dalam menjawab pertayaan

yang diberikan guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Guru melakukan pembelajaran dengan diskusi, guru meminta

masing-masing anggota kelompok untuk menempatkan diri ke

meja kelompok yang telah ditetapkan, mereka akan berdiskusi

dengan anggota kelompok yang lain terkait dengan materi diskusi

yang akan diberikan dan bertanggung jawab agar masing-masing

anggota mengerti tentang pengerjaan latihan soal yang diberikan.

f) Guru mengadakan pembahasan dari materi diskusi yang ada di

latihan soal pemesanan dan daftar perjalanan bisnis. Guru memilih

secara acak beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil

pekerjaan mereka di depan kelas.

g) Guru menyuruh Endras, Riana, Sintha, dan Sri Lestari untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa yang lainya berhak

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

untuk bertanya, Evita dan Desi bertanya mengenai hasil pekerjaan.

Guru memperjelas pembahasan latihan.

h) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang

diajarkan sebelum menutup pelajaran.

i) Guru menutup pelajaran dengan motivasi dan salam.

3) Pertemuan Ketiga (Kamis, 17 November 2011)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan melakukan

presensi siswa. Guru mengkondisi siswa dan mengecek kesiapan

siswa untuk memulai pembelajaran.

b) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas

materi yang dibahas.

c) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir dan meminta siswa

agar dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama.

d) Guru mengawasi dengan ketat, sehingga siswa cenderung takut

dengan guru sehingga mereka mengerjakan secara mandiri sesuai

kemampuannya.

e) Beberapa menit sebelum jam pelajaran berakhir, seluruh siswa

sudah selesai mengerjakan dan segera dikumpulkan.

f) Guru dapat mempergunakan waktu yang tersisa untuk mengulas

sedikit jawaban dari evaluasi tersebut sehingga siswa akan

mengetahui letak kesalahannya.

g) Guru menutup pembelajaran dengan motivasi dan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran memproses perjalanan

bisnis dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe TAI

(Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization)di

kelas XII AP 1. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas meja paling

belakang, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat mengamati

langsung proses belajar mengajar pada hari itu. Pertemuan pertama

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dilaksanakan pada hari Kamis, 3 November 2011, saat itu guru

menyampaikan evaluasi pelaksanaan siklus 1 dan memberikan materi baru

yaitu pemesanan dan daftar perjalanan bisnis dengan model Pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited

Individualization) secara jelas. Sedangkan pada pertemuan kedua hari

kamis 10 November 2011, diadakan diskusi kelompok sesuai kelompok

masing-masing dengan bimbingan guru secara aktif berkeliling untuk

memberikan penjelasan dengan materi ajar pemesanan dan daftar

perjalanan bisnis. Pertemuan ketiga hari kamis, 17 November 2011

digunakan guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi akhir dari siklus 2

agar hasil belajar dari siklus 2 dapat segera diketahui. Dari kegiatan

tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran kompetensi

pemesanan dan daftar perjalanan bisnis dengan menggunakan model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau

Teams Assited Individualization) sudah dijelaskan secara rinci dalam

pelaksanaan tindakan 2.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar kompetensi dasar pemesanan dan daftar perjalanan bisnis,

diperoleh informasi tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa

yang mendapatkan nilai 75 ke atas sebesar 82,34%, dan 17,66%

belum tuntas. Hasil ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 9. Hasil ulangan Harian Akhir Siklus

( Sumber data: nilai kognitif siswa )

2) Berdasarkan hasil opservasi pada proses pembelajaran dapat

diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mengikuti pembelajaran dengan

baik sesuai dengan rata-rata aspek afektif siswa sebesar 85% , Hasil

ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 10. Nilai Rata-Rata Aspek Afektif Siswa Siklus 2

No Indikator/Aspek yang diamati Presentase Ketercapaian1 Tingkah laku 81.67%2 Kedisiplinan 85%3 Kerapian 83.33%4 Kebersihan 90%

Rata-rata 85%( Sumber data: nilai afektif siswa )

3) Berdasarkan hasil opservasi pada proses pembelajaran dapat

diidentifikasi bahwa siswa yang sudah mengikuti pembelajaran dengan

baik sesuai dengan aspek psikomotor sebesar 81,67%. Hasil ini

ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 11. Nilai Rata-Rata Aspek Psikomotorik Siswa Siklus 2

No Indikator/aspek yang diamati Presentase Ketercapaian

1 Keaktifan 83.33%2 Ketelitian 80%

Rata-rata 81.67%( Sumber data: nilai psikomotorik siswa )

Nilai Jumlah Anak Persentase> 95 3 8.82%

85-94 7 20.58%75-84 18 52.94%65-74 6 14.78%55-64 0 0%44-54 0 0%<44 0 0%

Jumlah 34 100%

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

4) Hasil wawancara pada siklus 2 dari semua siswa menunjukkan adanya

peningkatan sikap antusiasisme mereka karena merasa lebih santai,

menikmati dan lebih percaya diri dalam mengikuti pelajaran dari pada

sebelumnya.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus 2

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus 2,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus 2 ini adalah:

a) Siswa masih mengeluh mengenai suara guru yang kurang jelas

pada saat menerangkan.

b) Guru sudah dapat memahami kondisi siswa meskipun masih dirasa

kurang bagi siswa.

2) Dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:

a) Siswa masih kurang berani untuk mengungkapkan pendapatnya di

depan guru, apabila tidak dimotivasi terlebih dahulu.

b) Dari segi hasil belajar, siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas,

sudah mencapai 34 siswa dan nilai rata-rata kelas juga sudah

mengalami kenaikan. Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kelas

untuk siklus 2 mencapai 80.5 untuk aspek kognitif sedangkan

untuk aspek afektif dan aspek psikomotorik masing-masing 85%

dan 81.67% dari total siswa. Nilai ini sudah diatas nilai standar.

Sehingga dianggap pembelajaran sudah mencapai titik ketuntasan

dan terbukti bahwa penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe

TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited

Individualization) dapat meningkatkan kompetensi siswa.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan

dan analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan

pendekatan terhadap anak, sehingga setiap anak mengalami

kesulitan akan mudah teratasi.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran

yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang

tinggi.

3) Guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasi aktifitas

pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

D. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2 dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan pencapaian kompetensi belajar siswa pada

mata pelajaran memproses perjalanan bisnis melalui penggunaan model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams

Assited Individualization)dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hal tersebut dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 12. Profil Hasil Penelitian.

Aspek yang DiukurTarget

Pencapaian Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan

Aspek Kognitif 75% 73.52% 82.34% 8.82%Aspek Afektif 75% 76.67% 85% 8.33%Aspek Psikomotorik 75% 73.33% 81.67% 8.34%(Sumber data: nilai kognitif, nilai afektif dan nilai psikomotorik siklus I serta

siklus II)

Peningkatan kompetensi pembelajaran memproses perjalanan bisnis

tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Gambar 3. Grafik Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan grafik hasil penelitian tersebut diatas dapat diketahui bahwa

setelah adanya penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams

Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization)berdampak positif

terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar mata pelajaran memproses

perjalanan bisnis siswa. Hal tersebut nampak pada aspek kognitif dari segi

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 15% yaitu 75% pada

siklus I, dan pada siklus II yaitu 90% siswa tuntas. Aspek afektif siswa dalam

kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 8,33% pada siklus 1

sebesar 76,67% dan pada siklus II yaitu 85% siswa aktif. Demikian halnya

dengan aspek psikomotorik mengalami peningkatan sebesar 8,34% yaitu sebesar

73,33% pada siklus I dan 81,67% pada siklus II.

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Penelitian ini hanya mengguanakan dua silkus karena hal itu

dirasa telah mencukupi dalam memenuhi keperluan penelitian dan keterbatasan

waktu yang diberikan pihak sekolah dalam pelaksanaan penelitian. Setiap siklus

dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1) pembuatan perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, serta (4) penyusunan analisis

dan refleksi tindakan.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Adapun deskripsi hasil penelitian dari siklus 1 sampai siklus 2 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus 1, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di SMK Wikarya Karanganyar. Dari hasil survei ini,

peneliti menemukan bahwa kompetensi belajar memproses perjalanan bisnis pada

siswa kelas XII AP 1 SMK Wikarya Karanganyar masih belum merata hal itu

dibuktikan dengan perolehan nilai ulangan yaitu 50% siswa masih dibawah KKM.

Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari

solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model

Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams

Assited Individualization).

Guru kelas bersama-sama peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) guna melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus 1 ini adalah penanganan perjalanan

bisnis. Sebelum guru menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan tugas

kelompok yang kemudian dikerjakan di depan kelas oleh anggota kelompok yang

ditunjuk, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya dari mendengar

dan memperhatikan guru, melainkan juga dari bekerjasama menyelesaikan suatu

masalah melalui diskusi tetap di dalam bimbingan dan arahan guru. Namun, dari

hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar memproses perjalanan bisnis

pada siklus 1 masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa

kurang aktif dan ada yang belum berperan dalam kelompoknya dalam mengikuti

pembelajaran memproses perjalanan bisnis dan menyelesaikan tugas. Pelaksanaan

diskusi yang belum kondusif. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa pada saat

apersepsi. Selain itu, kesempatan tanya jawab yang diberikan guru juga cukup

terbatas. Oleh karena itu, peneliti dan guru mencari solusi dan menyusun rencana

pembelajaran siklus 2 untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran pada siklus 1.

Materi pembelajaran pada siklus 2 adalah pemesanan dan daftar perjalanan

bisnis, materi ini membahas tentang membuat daftar perjalanan,dokumen yang

harus dibawa pemimpin, rincian biaya perjalanan selama pimpinan tidak ada

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

ditempat. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan siswa, siswa merasa

cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan model Pembelajaran kooperatif

tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization),

siswa menjadi aktif, siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar, siswa juga

merasa tidak segan bertanya dengan teman dan temanpun tidak segan mengajari

teman sekelompoknya yang belum paham bahkan dengan guru pun mereka

merasa tidak cangung lagi.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar pada

siklus 2, menunjukan bahwa kualitas pembelajaran baik hasil maupun proses

sudah menunjukkan peningkatan. Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat

pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias dan lebih merespon apersepsi guru.

Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi dari guru dan pendekatan dari

guru untuk mendukung berhasilnya proses belajar mengajar memproses proses

perjalanan bisnis sehingga kompetensi belajar siswa dapat lebih optimal. Namun,

kekurangan tersebut dirasa dapat dilakukan guru. Oleh sebab itu masalah yang

dihadapi pada pembelajaran kompetensi dasar memproses perjalanan bisnis sudah

dapat teratasi dengan cara penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe TAI

(Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization) yang secara

langsung mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran melalui diskusi dengan

pendampingan secara aktif dari guru.

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

memproses perjalanan bisnis yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga

berakibat pada meningkatnya kualitas proses dan hasil pembelajaran. Selain itu,

peneliti juga dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran

yang efektif dan menarik. Keberhasilan pembelajaran memproses perjalanan

bisnis dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams

Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization) dapat dilihat dari

indikator-indikator sebagai berikut:

1) Siswa terlihat antusias pada saat awal akan mengikuti kegiatan belajar

mengajar dan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2) Siswa terlihat bersemangat dalam berperan mengerjakan tugas kelompok

melalui diskusi model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Accelerated

Instruction atau Teams Assited Individualization) .

3) Siswa merasa mendapatkan tanggung jawab, karena dituntut untuk dapat

menguasai materi dengan baik.

4) Siswa sudah mampu memahami materi memproses perjalanan bisnis

kompetensi dasar melaksanakan perjalanan bisnis.

5) Nilai kompetensi belajar dari hasil pekerjaan yang telah diberikan guru

menunjukkan peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 2 yang mana itu

menunjukkan adanya usaha siswa berusaha lebih baik.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XII AP 1 SMK

Wikarya Karanganyar ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus yang

dilaksanakan meliputi empat tahap, yaitu : (1) pembuatan perencanaan tindakan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, serta (4) penyusunan

analisis dan refleksi tindakan.

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, terdapat

peningkatan kompetensi belajar siswa untuk mata pelajaran memproses perjalanan

bisnis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Accelerated

Instruction (TAI) pada siswa kelas XII AP 1 SMK Wikarya Karanganyar.

Peningkatan kompetensi belajar mata pelajaran memproses perjalanan bisnis

tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya yang dikemas dalam dua

siklus tindakan diantaranya :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction

(TAI) dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran memproses

perjalanan bisnis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams

Accelerated Instruction (TAI) yang dilakukan oleh para siswa.

3. Guru mengefektifkan siswa di dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi

intensif dengan bimbingan aktif dari guru sehingga siswa menjadi lebih aktif

di dalam kegiatan belajar mengajar.

Upaya tersebut terbukti meningkatkan kompetensi belajar memproses

perjalanan bisnis pada siswa kelas XII AP 1 SMK Wikarya Karanganyar. Hal

tersebut dapat terlihat dari beberapa indikator berikut ini :

1. Peningkatan aspek kognitif yang diukur dari tes evaluasi, peningkatan yang

ditunjukkan pada pra siklus ke siklus I sebesar 23,52% dengan nilai

ketuntasan pada pra siklus 50% dan siklus I 73,52%. Kemudian terjadi lagi

pada tahap siklus selanjutnya peningkatan sebesar 8,82% ditunjukkan dengan

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

nilai hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 73,52%, dan siklus II

sebesar 82,34%.

2. Aspek afektif siswa mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I sebesar

10,44% ditunjukkan dengan nilai pra siklus 63,33% dan nilai siklus I 73,77%.

Kemudian terjadi lagi pada tahap siklus selanjutnya peningkatan sebesar

9,81% hal ini dapat ditunjukkan pada siklus I sebanyak 73,77% dan siklus II

sebesar 83,58%.

3. Aspek psikomotorik siswa mengalami peningkatan sebesar 11,72%

ditunjukkan dengan nilai pra siklus 60,83% dan nilai siklus I 72,55%.

Kemudian terjadi lagi pada tahap siklus selanjutnya peningkatan sebesar

11,27% hal ini dapat ditunjukkan pada siklus I sebanyak 72,55% dan siklus II

sebesar 83,82%.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari penggunaan model

pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction (TAI) dalam

pembelajaran, antara lain :

1. Membantu siswa dalam memahami materi.

2. Melibatkan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih aktif.

3. Siswa dapat menambah pengalaman dan pengetahuan melalui diskusi intensif

dalam bimbingan dan arahan guru secara langsung.

4. Mempercepat siswa dalam memahami konsep-konsep dari materi pendidikan

dengan lebih kongkret.

5. Menumbuhkan minat belajar mandiri dan menumbuhkan antusiasme siswa

dalam mengikuti pelajaran memproses perjalanan bisnis.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka

dapat dikaji implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu

sebagai berikut:

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

1. Implikasi Teoretis

Penerapan model pembelajaran kooperatif Teams Accelerated

Instruction (TAI) dapat meningkatkan kompetensi belajar memproses

perjalanan bisnis siswa kelas XII AP 1 SMK Wikarya Karanganyar.

a. Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai arti

pentingnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan

inovatif yang sudah terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan dan kreatif yang pada akhirnya dapat meningkatkan

kompetensi belajar siswa dalam pembelajaran memproses perjalanan

bisnis.

b. Sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan

mengadakan penelitian mengenai masalah ini lebih lanjut.

2. Implikasi Praktis

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction (TAI) dapat

meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa baik aspek kognitif,

aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Hal ini jadi pertimbangan bagi guru

untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif Teams Accelerated

Instruction (TAI) dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari yang

disesuaikan pula dengan materi pelajaran. Selain itu, penggunaan model

pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction (TAI) dapat pula

menjadi pertimbangan bagi guru dalam rangka meningkatkan kompetensi

belajar siswa. Dalam hal peningkatan prestasi, perlu dilakukan perbaikan-

perbaikan dalam penerapan model ini secara terus menerus, khususnya

ketika pengelolaan kelas pada saat berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar akan berlangsung lebih

kondusif. Untuk meningkatkan kompetensi belajar siswa, guru dapat

menerapkan berbagai model pengajaran yang baru dan menarik, yang

dapat memicu siswa untuk ikut aktif terlibat dalam kegiatan belajar

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

mengajar yang pada akhirnya membuat siswa tidak jenuh dan menjadi

lebih tertarik pada apa yang akan dipelajari.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Guru diharapkan memberitahukan materi yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya dan sebelum menyampaikan materi guru

sebaiknya menerangkan maksud pembagian kelompok.

b. Guru perlu memperhatikan pembagian alokasi waktu dalam

pembelajaran. Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan

pendekatan terhadap anak, sehingga setiap anak mengalami kesulitan

akan mudah teratasi. Dengan begitu guru lebih merata dalam

memberikan pertanyaan, sehingga semua siswa mendapat kesempatan

untuk menjawab.

c. Guru hendaknya mempersiapkan sebaik mungkin diskusi yang akan

dilakukan danguru mengecek secara menyeluruh keadaan siswa saat

diskusi berlangsung.

d. Guru diharapkan lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran

yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi dan

guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasi aktifitas pembelajaran

agar proses belajar mengajar berjalan dengan lebih optimal.

2. Bagi Siswa

a. Dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif Teams

Accelerated Instruction (TAI), sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh

para siswa untuk bekerja sama dalam satu kelompok untuk memecahkan

masalah dan saling mengajari satu sama lain dalam rangka mencapai

kompetensi belajar siswa.

b. Siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta

bersosialisasi dengan siswa lain dan saling bersinergi terhadap siswa lain

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

untuk saling memperkuat satu sama lain dalam hal mencapai kompetensi

kelas.

3. Bagi Peneliti

a. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan model pembelajaran

yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang

diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Bagi peneliti lain dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan

penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih

baik dan optimal.

4. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah perlu meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada

guru agar keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas tercapai.

b. Kepala Sekolah perlu membuka diri menjalin kerjasama dengan lembaga

pendidikan di luar sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas.

c. Mensinergikan segenap potensi, termasuk mendorong keterlibatan

komite sekolah yang lebih baik dari waktu kewaktu.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, dan Sutijan. 1998. Belajar dan Pembelajaran1. Surakarta: UNS press.

Mohamad Nur. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains danMatematika UNESA.

Martinis Yamin. 2007. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: GPPress.

Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

_________. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya

Nana Sudjana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar BaruAlgensindo.

___________. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Pedoman Penulisan Skripsi. 2012. Surakarta: UNS Press

Redja Mudyahardjo. 2002. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.

Robert E. Slavin. 2008. Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik.Bandung: Nusa Indah.

Soedomo Hadi, Marika Soebroto, Suparno, Tojib Basuki, dan Widjihardjo BP.1993. Pengantar Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Sugandi. 2002. Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika Melalui ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI)Pada Siswa Menengah Umum: Studi SMU N 9 Bandung.http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-1004106-145806 . Diakses 16Juli 2011 Jam 14.45 WIB.

Suhaenah Suparno. 2000. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Dirjen DiktiDepdiknas.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN .../Penerapan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Suharsimi Arikunto,dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT BumiAksara.

____________________. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

Sri Endang,dkk. 2010. Modul Memproses Perjalanan Bisnis. Jakarta . Erlangga

Zainal Aqib. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.