Penerapan Model Pembelajaran Make A Match...

16
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilansiswa . Pelaksanaan pembelajaran di kelas 4 SD Negeri Bandar 02 masih berlangsung secara konvensional yaitu pembelajaran yang menempatkan siswa hanya pada posisi sebagai objek belajar, siswa hanya tempat menerima transfer pengetahuan dari guru. Kegiatan ini tercermin pada saat kegiatan pembelajaran berlaangsung dimana guru hanya menjelaskan materi sedangkan kegiatan siswa hanya diam dan mencatat, menghafal kemudian mengerjakan soal , siswa pada posisi pasif. Di dalam kegiatan pembelajaran guru adalah segalanya, sedangkan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, motivasi belajar dan latar belakang sosial siswa tidak dijadikan pertimbangan guru didalam mendesain pembelajaran, pembelajaran berlangsungg sebagai rutinitas dari hari ke hari, akibatnya adalah siswa cenderung bosan dan tidak kreatif. Hasil belajar siswa juga ditentukan oleh aktivitas siswa di rumah, sedangkan di rumah sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan orang tua dalam upaya meningkatkan semangat belajar. Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, karena sebagian besar siswa adalah anak buruh bahkan ada yang orang tuanya buruh ke luar negeri sehingga tidak ada yang mengurusi.Di samping itu kondisi orang tua yang memiliki pendidikan yang rendah dan sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar, maka mereka kurang memperhatikan terhadap pendidikan anaknya. Siswa juga memiliki pandangan bahwa pelajaran IPAadalah pelajaran yang sulit , membosankan sehingga siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran IPA. Ketuntasan hasil belajar siswa dalam mata pelajara IPA kelas 4 SD Negeri Bandar 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Terbukti hanya 17 dari 47 siswa yaitu 37% yang mendapat nilai > 63 atau yang mencapai KKM atau yang mengalami belajar tuntas, sedangkan 30 dari 47 siswa (63%) yang lain mendapat nilai <63 atau yang belum mencapai KKM atau belum mengalami belajar tuntas. Pencapaian nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi yang

Transcript of Penerapan Model Pembelajaran Make A Match...

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Awal

Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan

observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilansiswa . Pelaksanaan

pembelajaran di kelas 4 SD Negeri Bandar 02 masih berlangsung secara konvensional

yaitu pembelajaran yang menempatkan siswa hanya pada posisi sebagai objek belajar,

siswa hanya tempat menerima transfer pengetahuan dari guru. Kegiatan ini tercermin pada

saat kegiatan pembelajaran berlaangsung dimana guru hanya menjelaskan materi

sedangkan kegiatan siswa hanya diam dan mencatat, menghafal kemudian mengerjakan

soal , siswa pada posisi pasif. Di dalam kegiatan pembelajaran guru adalah segalanya,

sedangkan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, motivasi belajar dan latar

belakang sosial siswa tidak dijadikan pertimbangan guru didalam mendesain

pembelajaran, pembelajaran berlangsungg sebagai rutinitas dari hari ke hari, akibatnya

adalah siswa cenderung bosan dan tidak kreatif.

Hasil belajar siswa juga ditentukan oleh aktivitas siswa di rumah, sedangkan di

rumah sebagian besar siswa tidak mendapat dukungan orang tua dalam upaya

meningkatkan semangat belajar. Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari

nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, karena sebagian besar siswa

adalah anak buruh bahkan ada yang orang tuanya buruh ke luar negeri sehingga tidak ada

yang mengurusi.Di samping itu kondisi orang tua yang memiliki pendidikan yang rendah

dan sebagian besar hanya tamat Sekolah Dasar, maka mereka kurang memperhatikan

terhadap pendidikan anaknya. Siswa juga memiliki pandangan bahwa pelajaran IPAadalah

pelajaran yang sulit , membosankan sehingga siswa kurang tertarik terhadap

pembelajaran IPA.

Ketuntasan hasil belajar siswa dalam mata pelajara IPA kelas 4 SD Negeri

Bandar 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang belum menunjukkan hasil yang

diharapkan. Terbukti hanya 17 dari 47 siswa yaitu 37% yang mendapat nilai > 63 atau

yang mencapai KKM atau yang mengalami belajar tuntas, sedangkan 30 dari 47 siswa

(63%) yang lain mendapat nilai <63 atau yang belum mencapai KKM atau belum

mengalami belajar tuntas. Pencapaian nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi yang

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

32

diperoleh siswa 80 dengan nilai rata-rata kelas 54. Proses pembelajaran baik apabila

minimal 75% siswa dalam satu kelas mampu menerima pelajaran dari guru. Jadi kondisi

tersebut mengidikasika pembelajar IPA belum efektif.

4.2 Rencana Tindakan

4.2.1 Siklus Pertama (5x35 menit)

Perencanaan tindakan

Praktek pembelajaran padasiklus pertama dilaksanakan melalui 3 pertemuan yaitu pada

tanggal 20, 21, dan 22 Agustus 2013 persiapan yangdilakukan oleh peneliti sebagai

berikut :

Pertemuan 1

1. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP) mata pelajaran IPA

dengan materi Strukutr Tumbuhan dengan Fungsinya.

2. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku paket IPA, peluit,

alat tulis, kartu soal, kartu jawaban, benda asli misalnya daun, serta gambar-

gambar yang relevan dengan materi yang disampaikan yaitu hubungan antara

struktur daun tumbuhan dan fungsinya.

3. Mempersiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis atau lembar soal dan lembar kerja

siswa ( LKS )

4. Membuat lembar pengamatan untuk guru dalam melaksanakan pebelajaran.

5. Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Pertemuan 1

Kegiatan Awal

a) Guru memberi salam kepada peserta didik.

b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.

c) Guru menanyakan kehadiran siswa.

d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan

LKS.

e) Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “ Menanam Jagung “

bersama- sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara

kalian yang mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ?

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

33

Kegiatan Inti

- Siswa mengamati beberapa macam daun asli.

- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian daun.

- Siswa mengelompokkan tulang daun yang mempengaruhi bentuk helai daun.

- Siswa mengidentifikasi bentuk- bentuk tulang daun pada beberapa macam

daun.

- Siswa menjelaskan fungsi daun

- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan

- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth

- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok

jawaban, dan kelompok penilai.

- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok

pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai

- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua kelompok,

setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan memprediksi jawaban kartu

yang dipegang

- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu

yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya, kemudian

berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.

- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap

pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban

membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain.

Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil

kegiatan kelompok.

- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan

tugasnya dengan baik.

- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah

- Guru menutup pelajaran

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

34

Pertemuan 2

Kegiatan Awal

a) Guru memberi salam kepada peserta didik.

b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.

c) Guru menanyakan kehadiran siswa.

d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan LKS.

e) Guru mlakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Lihat Kebunku“ bersama-

sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara kalian yang

mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? Siapa yang kebunnya ditanami

bunga ? “

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

- Siswa mengamati beberapa macam bunga, buah, dan biji asli.

- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian bunga, buah, dan biji.

- Siswa mengidentifikasi fungsi bunga, buah, dan biji.

- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan

- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth

- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok

jawaban, dan kelompok penilai.

- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok

pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai

- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua

kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan

memprediksi jawaban kartu yang dipegang

- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu

yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya,

kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.

- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap

pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban

membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok

lain.

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

35

Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil

kegiatan kelompok.

- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan

tugas dengan baik..

- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah

- Guru menutup pelajaran

Pertemuan 3

Kegiatan Awal

1. Guru mengkondisikan kelas

2. Guru memberi motivasi terhadap siswa

Kegiatan Inti

1. Guru mengadakan tes dari apa yang telah dipelajari pada pertemuan 1 dan 2.

2. Guru meminta siswa untuk mengerkan soal sendiri-sendiri tanpa bantuan dan

teman.

3. Siswa mengerjakan soal-soal tes dengan baik

4. Guru bersama siswa membahas soal-soal tes .

5. Guru mengadakan penilaian

Kegiatan Akhir

1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.

2. Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.

3. Guru menutup pelajaran

Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar siswa kelas 4

semester I pada pelajaran IPA tentang Struktur tumbuhan dengan Fungsinya sudah

mengalami peningkatan. Tetapi maslh ada siswa yang belum mencapai KKM yang telah

ditentukan, sehingga kegiatan penelitian pada siklus 1 perlu diadakan perbaikan pada

siklus selanjutnya.

4.2.2 Siklus 2 (5 x 35 menit)

Perencanaan Tindakan

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

36

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus 1 pada siswa kelas 4

SD Negeri Bandar 02 Semester I yang belum mencapai indikator KKM yang telah

ditentukan walaupun sudah mengalami peningkatan , maka penelitian pada siklus 1 perlu

diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Struktur Tumbuhan dengan Fungsinya

pada siswa kelas 4 SD Negeri Bandar 02, pada siklus 2 akan dilaksanakan melalui 3 x

pertemuan yaitu tanggal 24, 26 dan 27 Agustus 2013. Adapun persiapan yang akan

dilakukanoleh peneliti adalah sebagai berikut :

Persiapan :

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran IPA materi

pokok Struktur Tumbuhan dengan Fungsinya

b) Menyiapkan sumber pembelajaran dan media pembelajaran

c) Menyiapkan LKS

d) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa

e) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa soal-soal tes.

Pertemuan 1

Kegiatan Awal

a) Guru memberi salam kepada peserta didik.

b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.

c) Guru menanyakan kehadiran siswa.

d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan LKS.

e) Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Lihat Kebunku“ bersama-

sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara kalian yang

mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? Siapa yang kebunnya ditanami

bunga ? “

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

- Siswa mengamati beberapa macam bunga, buah, dan biji asli.

- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian bunga, buah, dan biji.

- Siswa mengidentifikasi fungsi bunga, buah, dan biji.

- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

37

- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth

- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok

jawaban, dan kelompok penilai.

- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok

pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai

- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua

kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan

memprediksi jawaban kartu yang dipegang

- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu

yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya,

kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.

- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap

pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban

membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok

lain.

Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil

kegiatan kelompok.

- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan

tugas dengan baik..

- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah

- Guru menutup pelajaran

Pertemuan 2

Kegiatan Awal

a) Guru memberi salam kepada peserta didik.

b) Guru mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a.

c) Guru menanyakan kehadiran siswa.

d) Guru menyiapkan kondisi fisik antara lain : buku pelajaran, alat peraga dan

LKS.

e) Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Lihat Kebunku“

bersama- sama, kemudian guru memberikan pertanyaan “ Siapa di antara

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

38

kalian yang mempunyai kebun ? Kebun itu ditanami apa saja ? Siapa yang

kebunnya ditanami bunga ? “

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

- Siswa mengamati beberapa macam bunga, buah, dan biji asli.

- Siswa mengidentifikasi bagian- bagian bunga, buah, dan biji.

- Siswa mengidentifikasi fungsi bunga, buah, dan biji.

- Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan disampaikan

- Guru menjelaskan langkah- langkah model Make A Macth

- Siswa dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok pertanyaan,kelompok

jawaban, dan kelompok penilai.

- Guru menerapkan model Make A Match yaitu membentuk kelompok

pertanyaan, kelompok jawaban, dan kelompok penilai

- Guru membagikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada dua

kelompok, setiap siswa memahami kartu yang dipegang dan

memprediksi jawaban kartu yang dipegang

- Guru membunyikan peluit pertanda siswa mulai mencari pasangan kartu

yang dipegangnya. Jika siswa sudah menemukan pasangannya,

kemudian berdikusi tentang kartunya dan menuju kelompok penilai.

- Kelompok penilai mendiskusikan jawaban yang sudah diserahkan. Setiap

pasangan yang dinyatakan cocok antara kartu soal dan kartu jawaban

membacakan hasilnya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok

lain.

Kegiatan Penutup

- Guru membimbing siswa membuat rangkuman atau kesimpulan dari hasil

kegiatan kelompok.

- Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengerjakan

tugas dengan baik..

- Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah

- Guru menutup pelajaran

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

39

Pertemuan 3

Perencanaan

Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 3 digunakan untuk mengerjakan

evaluasi 2. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum memberikan soal evaluasi

pada pertemuan 2 adalah :

a) Menyiapkan RPP mata pelajaran IPA materi pokok Struktur Tumbuhan dengan

Fungsinya untuk perencanaan evaluasi.

b) Menyiapkan lembar evaluasi.

4.3 Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal

1. Guru mengkondisikan kelas

2. Guru memberi motivasi terhadap siswa

Kegiatan Inti

1. Guru mengadakan tes dari apa yang telah dipelajari pada pertemuan 1 dan 2.

2. Guru meminta siswa untuk mengerkan soal sendiri-sendiri tanpa bantuan dan

teman.

3. Siswa mengerjakan soal-soal tes dengan baik

4. Guru bersama siswa membahas soal-soal tes .

5. Guru mengadakan penilaian

Kegiatan Akhir

1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.

2. Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi.

3. Guru menutup pelajaran

4.4 Hasil Tindakan

4.4.1 Analisis data hasil belajar IPA Pra Siklus

Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa diperoleh data hasil

belajar IPA sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yaitu sebagai berikut :

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

40

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pra Siklus

No Interval Frekuensi Persentasi

1 80-89 4 8%

2 70-79 6 13%

3 60-69 12 26%

4 50-59 13 28%

5 40-49 7 15%

6 30-39 5 10%

Jumlah 47 100%

Rata-rata nilai 5,4

Nilai tertinggi 80

Nilai terendah 30

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas

KKM yang sudah ditentukan hanya 17 siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di

bawahKKM yang sudah ditentukan ada 30siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Sedangkan untuk mengetahui persentasi

ketuntasan hasil belajar IPA Pra siklus di bawah ini.

Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

No Skor Ketuntasan Jumlah

Frekuensi Persentasi (%)

1 ≥ 63 Tuntas 17 37

2 < 63 Belum Tuntas 30 63

Jumlah 47 !00

Rata-rata 54

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dengan nilai di atas KKM

ada 17siswa. Dari tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.1

berikut

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

41

Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Siswa kelas 4 SDN Bandar 02 Semester I Tahun Pelajaran 2013/201

Berdasarkan diagram 4.1 hasil analisis yang digambarkanpada mata pelajaran

IPA, siswa yang sudah mencapai KKM yang ditentukan mencapai 37%%, sedangkan yang

belum tuntas KKM ada 63%.

4.4.2 Analisis Data

4.4.2.1 Hasil Belajar IPA Siklus 1

Pembelajaran IPA tentang struktur Tumbuhan dengan Fungsinya dengan menggunakan

model pembelajaran Make A Match mengalami peningkatan. Deskripsi hasil belajar IPA

dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 1

No Interval Frekuensi Persentasi

1 90-100 7 14,8%

2 80-89 7 14,8%

3 70-79 9 19,1%

4 60-69 10 21,2%

5 50-59 13 27,6%

6 40-49 1 0,2%

Jumlah 47 100%

Rata-rata nilai 70

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 40

37%

63%

0 0 Diagaram Ketuntasan

Tuntas

Tidak tuntas

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

42

Berdasarkan tabel 4.3dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas

KKM yang sudah ditentukan hanya 33siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di

bawah belajar dapat dilihat pada diagram KKM yang sudah ditentukan ada 14 siswa. Hal

ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Sedangkan

untuk mengetahui persentasi ketuntasan hasil belajar IPA Pra siklus di bawah ini.

Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

No Skor Ketuntasan Jumlah

Frekuensi Persentasi (%)

1 ≥ 63 Tuntas 33 70

2 < 63 Belum Tuntas 14 30

Jumlah 47 !00

Rata-rata 70

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dengan nilai di atas KKM

ada 33siswa. Dari tabel 4.4 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.5

berikut

Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

Siswa kelas 4 SDN Bandar 02 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014

70%

30%

KETUNTASAN

tuntas belum tuntas

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

43

Berdasarkan diagram 4.5 hasil analisis yang digambarkan pada mata pelajaran

IPA, siswa yang sudah mencapai KKM yang ditentukan mencapai 70%, sedangkan yang

belum tuntas KKM ada 30%.

Hasil Observasi

Hasil observasi dari peneliti, pembelajaran IPA dengan menggunakan model

pembelajaran Make A Match menunjukkan peningkatan,terlihat dari hasil ulangan evaluasi

akhir pelajaran menunjukkan bahwa 33siswa dari jumlah siswa kelas 4 sebanyak 47, telah

mencapai ketuntasan dengan persetase 70%, sedangkan yang belum mencapai

ketuntasan 14siswa dengan persentase 30%.

Refleksi

Berdasarkan pemaparan data di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal

yang diperoleh baru 70%, sehingga belum sesuai dengan indikator yang diharapkan yaitu

lebih dari 75%, sehingga penelitian ini perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

4.4.3 Hasil Belajar IPA Siklus 2

4.5 Hasil Analisis Data

Pembelajaran IPA tentang struktur Tumbuhan dengan Fungsinya dengan

menggunakan model pembelajaran Make A Match mengalami peningkatan. Deskripsi hasil

belajar IPA dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 2

No Interval Frekuensi Persentasi

1 90-100 11 23,4%

2 80-89 13 27,6%

3 70-79 9 19,1%

4 60-69 11 23,4%

5 50-59 3 0,6%

Jumlah 47 100%

Rata-rata nilai 80

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 50

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

44

Berdasarkan tabel 4.6dapat diuraikan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas

KKM yang sudah ditentukan mencapai 41siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di

bawah belajar dapat dilihat pada diagram KKM yang sudah ditentukan ada 6siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA semakin meningkat dan

dianggap berhasil.

Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

No Skor Ketuntasan Jumlah

Frekuensi Persentasi (%)

1 ≥ 63 Tuntas 41 85

2 < 63 Belum Tuntas 6 15

Jumlah 47 !00

Rata-rata 80

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai di

atas KKM ada 41siswa dengan persentase 85% dan belum tuntas 6siswa dengan

persentase 15%.

Dari tabel 4.7 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.8 berikut

Diagram 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Kelas 4 Semester I

Tahun Pelajaran 2013/2014

85%

15%

0 0 Diagram Ketuntasan

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

45

Berdasarkan analisis pada siklus 2 diperoleh 85%, sehingga telah memenuhi

indikator ketuntasan yang ditetapkanyaitu > 75%. Jadi peneliti dapat dikatakan berhasil

tidak perlu diadakan siklus berikutnya.

Tabel 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus1, Siklus 2

No Skor Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frek (%) Frek (%) Frek (%)

1 ≥ 63 Tuntas 17 37 33 70 41 85

2 < 63 Belum Tuntas 30 63 14 30 6 15

Jumlah 47 100 47 100 47 100

Rata-rata 54 70 80

4.6 Pembahasan

4.6.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

Make A Match memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi

yang telah disampaikan guru selama ini.Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara

klasikal telah tercapai. Kenaikan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 5.0 di bawah ini

Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Kelas 4 SD Negeri Bandar 02

Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 17 33 41

Tidak Tuntas 30 14 6

Jumlah 47 47 47

Berdasarkan Tabel diperoleh data dari 47 siswa terdapat 41 siswa yang tuntas,

sehingga ada 6 siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya

sebagai berikut:

1. Siswa memiliki daya serap dalam menerima pelajaran sangat rendah.

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Make A Match ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3759/5/T1_262012036_BAB IV.pdf · Hal itu terjadi karena orang tua sibuk bekerja mencari ... struktur

46

2. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 1 sampai kelas 4, siswa tersebut

sering tidak masuk sekolah.

3. Faktor lingkungan keluarga/orang tua yang bekerja sebagai buruh di luar

negerimenyebabkan siswa kurang mendapat perhatian dan bimbingan dalam belajar.

4.6.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

model pembelajaran Make A Match dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini

berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi yang telah diterima selama

ini yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus

yang terus meningkat.

4.6.3 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

model Make A Match yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan

alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar

siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan

aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah model pembelajaran Make A Match dengan baik. Hal ini terlihat dari

aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam

mengerjakan kegiatan, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan

balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentasenya untuk aktivitas di atas cukup besar.