Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil...

27
i PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP N 1 TERAS Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Disusun oleh: Setiadi (702010138) Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2015

Transcript of Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil...

Page 1: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

i

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP N 1

TERAS

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Disusun oleh:

Setiadi (702010138)

Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2015

Page 2: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

ii

Page 3: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

iii

Page 4: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

iv

Page 5: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

v

Page 6: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

vi

Page 7: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

vii

Page 8: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DI SMP N 1 TERAS

1) Setiadi,

2) Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd.

FakultasTeknologiInformasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected],2)

[email protected]

ABSTRACT

This research will be held on National junior high school 1 Teras has the main

objective that the students result on Informatics and technology subject (TIK) would

improve significantly. The only problem found on this school is the teacher keeps on

using conventional methods which will inhibit the student results on Informatics and

technology subject (TIK). To achieve a purpose of this research the author applies peers

tutor method to improve the results of the study. This research undergoes by the

classroom-act using 9th grade students of on National junior high school 1 Teras. After

peer tutor method done students result of on Informatics and technology subject (TIK)

increases compared with the previous method which was less than perfect. The

conclusion of this research is that the application of peer tutor method had being able to

improve the students results especially at Informatics and technology subject (TIK).

Key words: Peer Lessons Method, Learning Outcomes, Subject Of Information and

Communication Technology

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran TIK di SMPN 1 Teras. Permasalahan yang ada di SMPN 1 Teras adalah guru

masih menggunakan metode konvensional yang kurang efektif sehingga berdampak pada

hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK rendah.Untuk mencapai tujuan penelitian

maka penelitian ini menerapkan metode tutor sebaya dengan harapan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

subyek penelitian siswa kelas 9E SMPN 1 Teras. Setelah dilaksanakan pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya hasil belajar siswa pada mata pelajaran

TIK mengalami peningkatan dari penerapan metode konvensional. Kesimpulan penelitian

ini adalah penerapan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran TIK.

Kata kunci: Metode Tutor Sebaya, Hasil Belajar, Pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi

1)Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

2)Universitas Kristen SatyaWacana, Salatiga

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan , Universitas Kristen

SatyaWacana, Salatiga

Page 9: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

1. Pendahuluan

Berdasarkan hasil observasi permasalahan yang ada di SMPN 1 Teras

adalah proses pembelajaran yang pasif karena guru masih menggunakan

metode konvensional dalam melaksanakan proses pembelajaran yang

berdampak pada hasil belajar siswa dengan hasil nilai rata-rata rendah, tetapi

ada sejumlah siswa yang memiliki nilai sangat bagus.

Saat proses pembelajaran siswa yang nilainya rata-rata rendah

cenderung bermain komputer, mengobrol dengan siswa lain dan ada juga

yang mengantuk saat proses pembelajaran tersebut berlangsung, dan pada

saat guru memberi kesempatan bertanya tentang materi yang belum dipahami,

siswa yang nilainya rata-rata rendah lebih memilih bertanya kepada teman

yang nilainya bagus daripada bertanya kepada guru.

Dari permasalahan yang terjadi penelitian ini memanfaatkan siswa

yang memiliki hasil belajar bagus sebagai sumber belajar alternatif melalui

metode pembelajaran tutor sebaya, karena Tutor sebaya merupakan suatu

pembelajaran yang dilakukan dengan cara memperdayakan kemampuan siswa

yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut dijadikan sebagai tutor

dalam kelompoknya dengan harapan siswa tersebut mengajarkan materi atau

latihan kepada teman-temannya yang belum paham atau memiliki daya serap

yang rendah. Pembelajaran ini mempunyai kelebihan ganda yaitu siswa yang

mendapat bantuan lebih efektif dalam menerima materi, sedangkan bagi tutor

merupakan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri lebih

bertanggung jawab dan dapat beajar untuk menjadi pemimpin. Peran guru

disini adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi

pengarahan dan sebagainya. Para ahli berpendapat bahwa “Tutor adalah siswa

sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami

kesulitan belajar, karena hubungan antara teman sebaya umumnya lebih dekat

dibandingkan hubungan siswa dengan guru”[1]

Berdasarkan uraian permasalahan yang ada di SMPN 1 Teras dan

melihat kelebihan metode tutor sebaya, maka dilakukan penelitian di kelas 9E

pada mata pelajaran TIK di SMPN 1 Teras dengan menerapkan metode tutor

sebaya dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian oleh Fety Indah Primanti dengan judul “Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Gizi Siswa Melalui Pembelajaran

Dengan Bantuan Tutor Sebaya Di SMKN 3 Wonosari”. Menunjukan bahwa

pada penelitian tindakan kelas dengan bantuan tutor sebaya dapat

meningkatkan motivasi belajar ilmu gizi. Dalam proses penelitian ini

dilakukan dalam 2 siklus, pada siklus I disimpulkan bahwa motivasi belajar

ilmu gizi siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum

diterapkan pembelajaran dengan bantuan tutor sebaya. Pada siklus I rata-rata

motivasi belajar ilmu gizi siswa sebesar 74,44% dengan kategori sedang.

Pada siklus II motivasi belajar siswa mengalami peningkatan, hal ini

ditunjukan pada tiap tes nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II

Page 10: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

meningkat menjadi 85,50% dengan kategori tinggi dan kecurangan pada saat

tes semakin berkurang [2].

Persamaan penelitian ini dengan penelitian fety Indah Primanti adalah

menggunakan penelitian tindakan kelas, pelaksanaan tes diakukan di akhir

setiap siklus, pemilihan tutor berdasarkan kriteria sebagai tutor dan lebih

cenderung dengan nilai hasil belajar siswa. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian fety Indah Primanti adalah penerapan metode tutor sebaya pada

penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar sedangkan penelitian fety

Indah Primanti lebih berfokus pada peningkatan motivasi belajar siswa,

jumlah kelompok penelitian ini lebih banyak dan jumlah anggota kelompok

lebih sedikit, pemilihan anggota kelompok pada penelitian ini dipilih secara

acak sedangkan pada penelitian fety Indah Primanti berdasarkan kemampuan

akademik siswa.

Penelitian Adib Wahyu Hidayat dengan judul “Penerapan Metode

Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang Progam

Keahlian Gambar Bangunan”. Menunjukan Pada kelas eksperimen rata-rata

kemampuan awalnya mencapai 60,67 sedangkan pada kelas kontrol mencapai

60,54. Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen

menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dan kelompok kontrol

menggunakan pembelajaran konvesional, terlihat bahwa hasil belajar kedua

kelompok tersebut berbeda. Hal ini ditunjukkan dari hasil post test hasil

belajar yaitu kelas kontrol mencapai 81,36 dan untuk kelas eksperimen

mencapai 87,33. Ketuntasan belajar pada kelas yang di ajar dengan

menggunakan metode tutor sebaya adalah sebesar 90% sedangkan ketuntasan

belajar pada kelas yang diajar menggunakan metode pembelajaran

konvensional adalah sebesar 70%. Berdasarkan pada hasil tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa metode tutor sebaya sangat berpengaruh terhadap

ketuntasan belajar siswa [3].

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Adib Wahyu Hidayat

adalah permasalahan yang dihadapi penggunaan metode konvensional,

pemilihan tutor berdasarkan kriteria sebagai tutor dan lebih cenderung dengan

nilai hasil belajar siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Adib

Wahyu hidayat adalah jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas sedangkan pada penelitian Adib Wahyu Hidayat adalah

penelitian eksperimen, pemilihan kelompok penelitian ini dipilih secara acak

sedangkan penelitian Adib Wahyu Hidayat dipilih berdasarkan variasi tingkat

kecerdasan siswa.

Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum,

metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk

mencapai tujuan tertentu. Kata “pembelajaran” berarti segala upaya yang

dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.

Jadi, metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang

dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik

dalam upaya yntuk menjadi untuk mencapai tujuan [4].

Metode tutor sebaya adalah suatu pembelajaran yang terpusat pada

siswa, yang dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang

Page 11: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

memiliki prestasi dan daya serap tinggi. Siswa tersebut diberi tugas untuk

mengajarkan materi atau latihan kepada teman-temannya yang mengalami

kesulitan belajar. Dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki

status umur, kematangan atau harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya

sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-ide

dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri

[5].

Syarat seorang siswa dipilih menjadi tutor adalah a) Berprestasi baik,

b) Dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat bantuan sehingga

siswa leluasa bertanya, c) Dapat menerangkan dengan jelas bahan pengajaran

yang dibutuhkan oleh siswa, d) Ramah, lancar berbicara, luwes dalam

bergaul, tidak sombong dan memiliki jiwa penolong, e) Memiliki daya

kreativitas yang cukup untuk membimbing temannya [6].

Kelebihan metode tutor sebaya adalah a) Adanya suasana hubungan

yang lebih dekat dan akrab antara siswa yang dibantu dengan siswa sebagai

tutor yang membantu, b) Bagi tutor sendiri kegiatan remedial ini merupakan

kesempatan untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah

motivasi belajar, c) Bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak yang dibantu,

d) Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri [7].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, yang berfokus dalam

kegiatan dikelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas terbentuk dari tiga kata, yaitu: a) Penelitian:

menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan

cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data yang bermanfaat

dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti. b) Tindakan: menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja

diakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk siswa. c) Kelas: dalam hal ini tidak terikat pada pengertian

ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yang dimaksud

dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan

menggabungkan batasan dari pengertian, a) penelitian, b) tindakan, dan c)

kelas, dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama, tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh

siswa [8].

Setiap jenis penelitian memiliki karakteristik tertentu yang

membedakan dengan penelitian lain. Karakteristik PTK meliputi: a)

Munculnya penelitian tindakan kelas karena ada permasalahan praktik

factual, permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari

yang dihadapi oleh guru. b) Adanya tindakan-tindakan, yang perlu dilakukan

untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan. c)

Page 12: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

Tindakan-tindakan yang diambil dalam rangka melakukan perubahan menuju

perbaikan harus direncanakan secara cermat [9].

Model penelitian kelas yang digunakan adalah model spiral dari

Kemmis & McTaggart yang merupakan pengembangan dari konsep dasar

yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin, hanya saja pada model Kemmis &

McTaggart komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan)

dijadikan sebagai suatu kesatuan. karena keduanya merupakan kegiatan yang

tak terpisahkan yang harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu atau dalam

waktu yang sama.

Gambar 1. Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart [10].

Model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart terdiri dari

empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu

siklus. Pengertian siklus dalam hal ini adalah putaran kegiatan yang terdiri

dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan dua kali

pertemuan setiap siklusnya, tahapannya adalah sebagai berikut :

Tahap perencanaan, pada tahap ini hal yang direncanakan antaranya

terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, strategi

pembelajaran, media dan meteri pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan

kegiatan pembelajaran disusun kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) sebagai pedoman dalam pelaksanaan tindakan.

Tahap tindakan, Pada tahap ini kegiatan pembelajaran yang telah

direncanakan sebelumnya diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun

pada tahap perencanaan. Dalam pelaksanaan tindakan, tugas guru tidak hanya

mengajar tetapi juga sebagai kolaborator dikarenakan penelitian ini bersifat

kolaboratif. Pelaksanaan tindakan pada siklus satu dilaksanakan dalam dua

pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:

Page 13: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

Tahap pendahuluan, guru membuka pelajaran TIK dengan salam dan

dilanjutkan dengan doa yang dipimpin ketua kelas. Kemudian guru

mengabsen siswa dan mengisi buku jurnal kegiatan, guru memberitahukan

kepada siswa tentang materi yang akan dijarkan dan metode tutor sebaya

yang akan diterapkan pada pertemuan ini.

Tahap penyampaian materi, guru menyampaikan materi dengan

mempresentasikan didepan kelas menggunakan microsoft office powerpoint

dengan bantuan media pembelajaran LCD proyektor dan guru sering

memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi yang

disampaikan.

Tahap belajar kelompok, Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok

dengan jumlah anggota kelompok 4 siswa dengan ketua kelompok sebagai

tutor, kemudian guru memanggil 8 siswa yang telah ditunjuk menjadi tutor

untuk maju ke meja guru untuk diberikan pengarahan tentang metode tutor

sebaya. Masing-masing kelompok disuruh untuk mempelajari materi

kecepatan akses internet yang ada di buku LKS dan memberikan soal latihan

individu untuk dikerjakan secara kelompok dengan bantuan tutor, guru

memberitahukan kepada anggota kelompok apabila ada yang belum paham

tentang materi dan kesulitan dalam mengerjakan soal untuk bertanya kepada

teman dan tutor masing-masing kelompok, bila dalam kelompok tidak ada

yang bisa barulah guru sebagai fasilitator membantu kelompok siswa yang

bertanya. Kemudian guru bersama siswa membahas soal latihan yang telah

dikerjakan. Siswa diminta memperhatikan dan aktif bertanya kepada guru

apabila masih ada soal yang belum dimengerti selama pembahasan

berlangsung.

Tahap penutup, Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar

kelompok dan memberikan kesempatan tanya jawab tentang proses belajar

kelompok dan materi yang telah disampaikan sebagai bahan perbaikan untuk

pertemuan selanjutnya.

Tahap observasi, kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan, hal yang diamati dalam observasi ini adalah

pengamatan terhadap penerapan metode tutor sebaya untuk mengetahui ada

tidaknya perubahan hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan.

Tahap refleksi, data yang diperoleh melalui observasi terhadap

pelaksanaan tindakan dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti dan guru

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

pemikiran refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan

pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I sehingga dapat digunakan

sebagai dasar dalam menentukan siklus berikutnya atau siklus II.

Siklus kedua secara teknis pelaksanaan pembelajaran sama dengan

siklus satu, pada siklus kedua perencanaan tindakan ditentukan oleh hasil

refleksi pada siklus satu, kekurangan dan kendala yang dihadapi pada siklus

satu akan diperbaiki dalam siklus kedua. Pada siklus kedua perencanaan

tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus satu sebagai

upaya perbaikan dari siklus satu tersebut, siklus dua dilaksanakan sebagai

perbaikan pada siklus satu.

Page 14: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

Instrument pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari lembar observasi untuk mengamati proses penyampain materi oleh

guru, keaktifan siswa saat menerima materi dan dalam proses belajar

kelompok dengan bantuan tutor, serta peran tutor dalam proses pembelajaran.

Tes digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa selama

dilakukan tindakan. Dokumentasi berisi foto kegiatan pembelajaran untuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian. Wawancara dilakukan

untuk mengetahui efektifitas metode pemebelajaran tutor sebaya setelah

dilakukan tindakan.

Penelitian tindakan kelas diasumsikan berhasil bila dilakukan

tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, maka akan berdampak terhadap

perbaikan perilaku siswa dan hasil belajar. Indikator keberhasilan hasil

belajar secara klasikal minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM

yang ditetapkan [11].

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Pratindakan

Kegiatan pra tindakan dilaksanakan pada tanggal 4 November

2014. Pada tahap pra tindakan, peneliti berdiskusi dengan guru mata

pelajaran TIK untuk menentukan subyek penelitian dan untuk

memperoleh data awal hasil belajar siswa sebelum dilakukan proses

penelitian menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya. Dari hasil

diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru TIK , diperoleh hasil

yaitu siswa kelas 9E SMPN 1 Teras sebagai subyek penelitian dan

penelitian akan dimulai pada hari jumat, 14 November 2014 sesuai

dengan jadwal mata pelajaran TIK kelas 9E.

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti

melakukan observasi di kelas 9E SMPN 1 Teras. Dari hasil observasi

yang dilakukan, proses pembelajaran TIK yang dilaksanakan

menggunakan metode konvensional, yaitu guru menyampaikan materi

dengan ceramah di depan kelas dan siswa duduk mendengarkan

penjelasan yang disampaikan oleh guru. Sesekali guru memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang disampaikan,

namun siswa cenderung asik mengobrol dengan siswa lain dan tidak ada

siswa yang mau bertanya. Pada saat mengalami kesulitan tentang tugas

yang diberikan oleh guru, siswa cenderung bertanya kepada teman

dibandingkan bertanya dengan guru. Situasi proses pembelajaran seperti

ini akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

Dari data hasil belajar siswa berupa nilai ulangan terakhir yang

diberikan oleh guru terbukti bahwa hasil belajar siswa pada kelas 9E

tergolong masih rendah.Jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan

minimum (KKM) masih dibawah 75% dari keseluruhan jumlah siswa.

Persentase nilai yang diperoleh siswa pada ulangan terakhir dapat dilihat

pada tabel 1 berikut:

Page 15: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

Tabel 1. Hasil Belajar Pra tindakan

No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

1 96 – 100 0 0%

2 91 – 95 3 9,37%

3 85 – 90 10 31,25%

4 ≤ 84 19 59,37%

Jumlah 32 100%

Dari data tabel 1 dengan jumlah 32 siswa, yang mencapai nilai

sesuai KKM yaitu 85 keatas 13 siswa atau sekitar 40,62% sedangkan 19

siswa atau sekitar 59,37% belum mencapai KKM. Sehingga hasil belajar

siswa yang dicapai tergolong rendah.

B. Siklus I

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan

sebanyak dua pertemuan sesuai dengan jadwal mata pelajaran TIK kelas

9E yaitu pada tanggal 14 dan 21 November 2014. Penjabaran hasil

penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I dilakukan oleh peneliti dan

guru sebagai kolaborator untuk merencanakan segala kebutuhan

yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan penelitian

dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk

menentukan langkah- langkah yang akan dilakukan pada saat

pelaksanaan tindakan penelitian dengan memuat serangkaian

metode pembelajaran yang diterapkan pada pelaksanaan

tindakan penelitian. Standar kompetensi pada siklus I adalah

memahani dasar-dasar penggunaan internet/intranet, pada

pertemuan I kompetensi dasar yang digunakan adalah mengenal

ukuran kecepatan akses internet dengan materi pembelajaran

ukuran akses internet, pada pertemuan II kompetensi dasar yang

digunakan adalah mengidentifikasi perangkat keras yang

digunakan dalam akses internet/intranet dengan materi

pembelajaran perangkat keras internet.

b) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode

tutor sebaya. Jumlah siswa kelas 9E yaitu 32 siswa yang dibagi

menjadi 8 kelompok, setiap kelompok memiliki anggota

sebanyak 4 siswa, dari 4 siswa setiap kelompoknya akan

ditunjuk 1 siswa sebagai tutor. Tutor dipilih berdasarkan nilai

Page 16: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

tertinggi dari hasil data nilai pada ulangan sebelumnya yang

diberikan oleh guru.

c) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kondisi

siswa dikelas selama proses pembelajaran menggunakan metode

tutor sebaya. Lembar observasi berisi catatan lapangan untuk

mendeskripsikan perubahan hasil belajar siswa saat proses

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya berlangsung.

d) Tes

Tes yang diberikan berupa soal individu berbentuk

pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Soal tes diambil dari

materi yang diajarkan sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Tes digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil

belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran tutor

sebaya.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Pertemuan I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jumat,

tanggal 14 November 2014, pukul 07.00-09.00 WIB. Proses

pembelajaran dilaksanakan di ruang lab komputer, jumlah siswa

yang hadir pada pertemuan pertama adalah 32 siswa. Proses

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya pada

pertemuan pertama terdiri dari :

1. Pendahuluan

Guru membuka pelajaran TIK dengan salam dan

dilanjutkan dengan doa yang dipimpin ketua kelas.

Kemudian guru mengabsen siswa dan mengisi buku jurnal

kegiatan, guru memberitahukan kepada siswa tentang

materi yang akan dijarkan dan metode tutor sebaya yang

akan diterapkan pada pertemuan ini.

2. Penyampaian Materi

Pada pertemuan pertama guru menyampaikan materi

pembelajaran kecepatan akses internet. Guru

menyampaikan materi dengan mempresentasikan didepan

kelas menggunakan Microsoft Office powerpoint dengan

bantuan media pembelajaran LCD proyektor, guru

memprsentasikan materi selama 15 menit dan guru sering

memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang

materi yang disampaikan.

3. Belajar Kelompok

Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dengan

jumlah anggota kelompok 4 siswa dengan ketua kelompok

sebagai tutor, kemudian guru memanggil 8 siswa yang telah

Page 17: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

ditunjuk menjadi tutor untuk maju ke meja guru untuk

diberikan pengarahan tentang metode tutor sebaya. Masing-

masing kelompok disuruh untuk mempelajari materi

kecepatan akses internet yang ada di buku LKS dan

memberikan soal latihan individu untuk dikerjakan secara

kelompok dengan bantuan tutor, guru memberitahukan

kepada anggota kelompok apabila ada yang belum paham

tentang materi dan kesulitan dalam mengerjakan soal untuk

bertanya kepada teman dan tutor masing-masing kelompok,

bila dalam kelompok tidak ada yang bisa barulah guru

sebagai fasilitator membantu kelompok siswa yang

bertanya. Setelah batas waktu 30 menit untuk mempelajari

materi dan mengerjakan soal latihan habis, guru bersama

siswa membahas soal latihan yang telah dikerjakan.Siswa

diminta memperhatikan dan aktif bertanya kepada guru

apabila masih ada soal yang belum dimengerti selama

pembahasan berlangsung.

4. Penutup

Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar

kelompok dan memberikan kesempatan tanya jawab tentang

proses belajar kelompok dan materi yang telah

disampaikan sebagai bahan perbaikan untuk pertemuan

selanjutnya.

b) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jumat, tanggal

21 November 2014, pukul 07.00-09.00 WIB. Proses

pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas 9E, jumlah siswa

yang hadir pada pertemuan kedua adalah 32 siswa. Proses

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya pada

pertemuan kedua terdiri dari :

1. Pendahuluan

Guru membuka pelajaran TIK dengan salam dan

dilanjutkan dengan doa yang dipimpin ketua kelas,

kemudian guru mengabsen siswa dan mengisi buku jurnal

kegiatan. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

adalah perangkat keras internet, dan siswa diminta untuk

mengeluarkan buku tulis dan LKS TIK.

2. Penyampaian Materi

Pada pertemuan kedua guru menyampaikan materi

pembelajaran perangkat keras internet. Penyampaian materi

pada pertemuan kedua ini sama dengan penyampaian materi

pada pertemuan pertama yaitu Guru menyampaikan materi

dengan mempresentasikan didepan kelas menggunakan

Page 18: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

microsoft office powerpoint dengan bantuan media

pembelajaran LCD proyektor, guru memprsentasikan materi

selama 15 menit dan guru sering memberikan kesempatan

kepada siswa bertanya tentang materi yang disampaikan.

3. Belajar Kelompok

Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok

seperti pada pertemuan pertama, masing-masing tutor dari

setiap kelompok diminta kedepan kelas untuk diberikan

pengarahan tentang materi perangkat keras internet dan

tutor diminta supaya lebih aktif dalam menjalankan

tugasnya sebagai tutor pada kelompoknya. Masing-masing

kelompok disuruh untuk mempelajari materi perangkat

keras internet yang ada di buku LKS dan memberikan soal

latihan individu untuk dikerjakan secara kelompok dengan

bantuan tutor, Setelah batas waktu 30 menit untuk

mempelajari materi dan mengerjakan soal latihan habis,

guru bersama siswa membahas soal latihan yang telah

dikerjakan. Siswa diminta memperhatikan dan aktif

bertanya kepada guru apabila masih ada soal yang belum

dimengerti selama pembahasan berlangsung.

4. Tes

Pada akhir pembelajaran pertemuan kedua, guru

memberikan tes individu untuk mengukur seberapa besar

hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran

menggunakan metode tutor sebaya. Sebelum mengerjakan

soal tes, siswa disuruh untuk duduk tidak berkelompok lagi

dan siswa diminta untuk mengerjakan soal tes secara

individu.

5. Penutup

Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar

kelompok dan memberikan kesempatan tanya jawab tentang

proses belajar kelompok dan materi yang telah

disampaikan sebagai bahan perbaikan untuk pertemuan

selanjutnya pada siklus II.

3) Pengamatan

a) Pengamatan Terhadap Guru

Selama siklus I berlangsung, guru menjalankan tugasnya

dengan baik sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada setiap

pertemuan sehingga pelaksanaan metode tutor sebaya pada

setiap pertemuan pada siklus I dapat dilaksanakan sesuai dengan

rencana.

Guru menyampaikan materi dengan jelas dan

memberikan kesempatan tanya jawab kepada siswa. Memasuki

proses belajar kelompok guru mampu mengarahkan siswa untuk

tenang saat bergabung dengan kelompoknya dan guru

Page 19: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

menjalankan tugasnya sebagai fasilitator dengan baik dalam

memberikan motivasi terhadap anggota kelompok dan tutor

untuk lebih aktif dalam kelompoknya.

b) Pengamatan Terhadap Siswa

1) Pertemuan I

Pertemuan pertama pembelajaran TIK dilaksanakan

di ruang lab komputer. Pada awal pembelajaran, siswa

terlihat belum siap untuk mengikuti proses pembelajaran

TIK. Masih banyak siswa yang mengoprasikan komputer

yang ada di ruang lab komputer tanpa perintah dari guru

dan ada siswa yang asyik mengobrol dengan

temannya.Setelah beberapa saat suasana yang tidak

kondusif berlangsung, guru mulai mengarahkan siswa untuk

tenang dan memperhatikan.

Guru menjelaskan tentang metode tutor sebaya yang

akan diterapkan pada proses pembelajaran TIK, siswa

terlihat bingung dan bertanya-tanya tentang metode tutor

sebaya dikarenakan siswa baru pertama kali dikenalkan

dengan metode tutor sebaya. Kemudian guru memanggil 8

siswa yang telah ditunjuk menjadi tutor maju kedepan kelas

untuk diberikan penjelasan, siswa-siswa tersebut terlihat

kaget dan bingung dikarenakan mereka baru pertama kali

ditunjuk sebagi tutor.

Pada saat guru mempresentasikan materi, siswa

terlihat pasif dikarenakan tidak ada siswa yang bertanya

saat guru memberikan waktu bertanya. Memasuki proses

belajar kelompok berlangsung, siswa masih terlihat pasif

dan tutor belum maksimal menjalankan tugasnya sebagi

tutor didalam kelompoknya.

2) Pertemuan II

Pembelajaran TIK pada pertemuan kedua

dilaksanakan diruang kelas 9E, pada awal pembelajaran

sebagian siswa asyik mengobrol dengan teman

sebangkunya dan sebagian sibuk dengan laptop yang

mereka bawa. Guru mengarahkan siswa untuk tenang dan

memperhatikan, siswa yang mengoperasikan laptop diminta

untuk mematikan laptopnya untuk memulai pembelajaran

TIK .

Pada saat guru mempresentasikan materi, ada

beberapa siswa yang terlihat aktif bertanya saat guru

memberikan waktu untuk bertanya walapun siswa yang

bertanya adalah siswa yang ditunjuk sebagi tutor.

Memasuki proses belajar kelompok berlangsung, siswa

mulai aktif bertanya kepada tutor tentang materi yang

Page 20: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

belum dimengerti dan tutor terlihat lebih maksimal

menjalankan tugas sebagi tutor didalam kelompoknya.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru pada akhir siklus I.

Setelah melakukan tindakan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum

diterapkannya metode pembelajaran tutor sebaya. Meskipun

demikian masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I.

Kekurangan dan perbaikan hasil refleksi siklus I dapat dilihat pada

tabel 2.

Tabel 2. Refleksi siklus I

No Kekurangan Perbaikan

1 Masih ada beberapa tutor yang

belum mengerti tugas dan

tanggung jawabnya.

Guru memberikan evaluasi dan

pengarahan kepada tutor tentang

tugas dan tanggung jawabnya.

2 Ada beberapa siswa belum

memaksimalkan bantuan tutor

di dalam kelompoknya.

Guru memberikan pengarahan

kepada siswa untuk lebih aktif

dalam kelompok dan meminta

bantuan kepada tutor apabila ada

materi dan tugas yang belum

dipahami.

3 Pelaksanaan tes masih terdapat

beberapa siswa yang curang

menyonteng jawaban dari

teman

Guru menegur langsung siswa

yang menyontek jawaban dari

temannya.

C. Siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan

sebagi perbaikan pada siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan dua

pertemuan sesuai dengan jadwal mata pelajaran TIK kelas 9E yaitu pada

tanggal 16 dan 23 Januari 2015. Penjabaran hasil penelitian pada siklus I

adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II dilakukan oleh peneliti dan

guru sebagai kolaborator untuk merencanakan segala kebutuhan

yang diperlukan pada siklus II dari hasil refleksi pada siklus I. Siklus

II direncanakan lebih matang supaya hasil belajar siswa lebih baik

dari siklus I, perencanaan tersebut diantaranya adalah sebagai

berikut:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk

menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan pada saat

pelaksanaan tindakan penelitian dengan memuat serangkaian

Page 21: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

metode pembelajaran yang diterapkan pada pelaksanaan

tindakan penelitian. Standar kompetensi pada siklus II adalah

menggunakan internet untuk mendapatkan informasi.Pada

pertemuan III kompetensi dasar yang digunakan adalah

mendemontrasikan akses internet sesuai dengan prosedur,

dengan materi pembelajaran perangkat lunak untuk akses

internet. Pada pertemuan IV kompetensi dasar yang digunakan

adalah mengidentifikasi beberapa layanan informasi yang ada di

internet dengan materi layanan dan fasilitas di internet.

b) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode

tutor sebaya. Jumlah siswa kelas 9E yaitu 32 siswa yang dibagi

menjadi 8 kelompok, setiap kelompok memiliki anggota

sebanyak 4 siswa, pembentukan kelompok dan siswa yang

menjadi tutor pada siklus II sama dengan kelompok dan tutor

pada siklus I.

c) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kondisi

siswa dikelas selama proses pembelajaran menggunakan metode

tutor sebaya. Lembar observasi berisi catatan lapangan untuk

mendeskripsikan perubahan hasil belajar siswa saat proses

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya berlangsung.

d) Tes

Tes yang diberikan berupa soal individu berbentuk

pilihan ganda yang berjumlah 20 soal.Soal tes diambil dari

materi yang diajarkan sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Tes digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil

belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran tutor

sebaya.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari jumat, tanggal

16 Januari 2015, pukul 07.00-09.00 WIB. Proses pembelajaran

dilaksanakan di ruang kelas 9E, jumlah siswa yang hadir pada

pertemuan pertama adalah 32 siswa. Proses pembelajaran

menggunakan metode tutor sebaya pada pertemuan ketiga terdiri

dari :

1) Pendahuluan

Guru membuka pelajaran TIK dengan salam dan

dilanjutkan dengan doa yang dipimpin ketua kelas.

Kemudian guru mengabsen siswa dan mengisi buku jurnal

kegiatan, guru memberitahukan kepada siswa tentang

materi yang akan disampaiakan.

Page 22: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

2) Penyampaian Materi

Pada pertemuan ketiga guru menyampaikan materi

pembelajaran perangkat lunak untuk mengakses internet.

Guru menyampaikan materi dengan mempresentasikan

didepan kelas menggunakan Microsoft Office powerpoint

dengan bantuan media pembelajaran LCD proyektor, guru

mempresentasikan materi selama 15 menit dan guru sering

memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang

materi yang disampaikan.

3) Belajar Kelompok

Pembagian kelompok pada siklus II sama dengan

kelompok pada siklus I. Masing-masing kelompok diminta

untuk mempelajari materi perangkat lunak untuk mengakses

internet yang ada di buku LKS dan memberikan soal latihan

individu untuk dikerjakan secara kelompok dengan bantuan

tutor, guru lebih menekankan kepada siswa untuk lebih aktif

dan jangan malu bertanya kepada tutor, apabila ada

kesulitan dan tutor tidak dapat menyelesaikan maka guru

meminta kelompok tersebut untuk bertanya kepada guru.

Setelah batas waktu 30 menit untuk mempelajari materi dan

mengerjakan soal latihan habis, guru bersama siswa

membahas soal latihan yang telah dikerjakan. Siswa diminta

memperhatikan dan aktif bertanya kepada guru apabila

masih ada soal yang belum dimengerti selama pembahasan

berlangsung.

4) Penutup

Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar

kelompok dan memberikan kesempatan tanya jawab tentang

proses belajar kelompok dan materi yang telah

disampaikan sebagai bahan perbaikan untuk pertemuan

selanjutnya.

b) Pertemuan IV

Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari jumat,

tanggal 23 Januari 2015, pukul 07.00-09.00 WIB. Proses

pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas 9E, jumlah siswa

yang hadir pada pertemuan keempat adalah 32 siswa. Proses

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya pada

pertemuan keempat terdiri dari :

1) Pendahuluan

Guru membuka pelajaran TIK dengan salam dan

dilanjutkan dengan doa yang dipimpin ketua kelas,

kemudian guru mengabsen siswa dan mengisi buku jurnal

kegiatan. Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

adalah perangkat keras internet, dan siswa diminta untuk

mengeluarkan buku tulis dan LKS TIK.

Page 23: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

2) Penyampaian Materi

Pada pertemuan keempat guru menyampaikan

materi pembelajaran perangkat keras internet. Penyampaian

materi pada pertemuan keempat ini sama dengan

penyampaian materi pada pertemuan sebelumnya yaitu

Guru menyampaikan materi dengan mempresentasikan

didepan kelas menggunakan microsoft office powerpoint

dengan bantuan media pembelajaran LCD proyektor, guru

memprsentasikan materi selama 15 menit dan guru sering

memberikan kesempatan kepada siswa bertanya tentang

materi yang disampaikan.

3) Belajar Kelompok

Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok,

masing-masing kelompok diminta untuk mempelajari

materi layanan dan fasilitas di internet pada buku LKS dan

memberikan soal latihan individu untuk dikerjakan secara

kelompok dengan bantuan tutor, Setelah batas waktu 30

menit untuk mempelajari materi dan mengerjakan soal

latihan habis, guru bersama siswa membahas soal latihan

yang telah dikerjakan. Siswa diminta memperhatikan dan

aktif bertanya kepada guru apabila masih ada soal yang

belum dimengerti selama pembahasan berlangsung.

4) Tes

Pada akhir pembelajaran pertemuan keempat, guru

memberikan tes individu untuk mengukur seberapa besar

hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran

menggunakan metode tutor sebaya.Sebelum mengerjakan

soal tes, siswa disuruh untuk duduk tidak berkelompok lagi

dan siswa diminta untuk mengerjakan soal tes secara

individu.

5) Penutup

Guru bersama siswa mengevaluasi proses belajar

kelompok dan memberikan kesempatan tanya jawab tentang

proses belajar kelompok dan materi yang telah

disampaikan.

3) Pengamatan

a) Pengamatan Terhadap Guru

Selama siklus II berlangsung, guru menjalankan

tugasnya dengan baik sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada

setiap pertemuan sehingga pelaksanaan metode tutor sebaya

pada setiap pertemuan pada siklus II dapat dilaksanakan sesuai

dengan rencana.

Pada saat menyampaikan materi, guru sering

memberikan kesempatan tanya jawab dan memasuki proses

belajar kelompok guru mampu mengarahkan siswa untuk tenang

Page 24: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

saat bergabung dengan kelompoknya. Sebagai fasilitator guru

berperan baik dalam memberikan motivasi terhadap anggota

kelompok dan tutor untuk lebih aktif dalam kelompoknya.

b) Pengamatan Terhadap Siswa

1) Pertemuan III

Pembelajaran TIK pertemuan ketiga dilaksanakan

diruang kelas 9E, pada awal pembelajaran siswa terlihat

mandiri dan bersikap tenang. Saat guru menyampaikan

materi ada peningkatan jumlah siswa yang aktif melakukan

tanya jawab dengan guru tentang materi yang disampaikan.

Memasuki proses belajar kelompok, tutor menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan anggota

kelompok mulai aktif dalam proses belajar kelompok.

2) Pertemuan IV

Pembelajaran TIK pada pertemuan keempat

dilaksanakan diruang kelas 9E, pada awal pembelajaran

siswa terlihat mandiri dan bersikap tenang. Saat guru

menyampaikan materi ada peningkatan jumlah siswa yang

aktif melakukan tanya jawab dengan guru tentang materi

yang disampaikan dari pertemuan sebelumnya. Memasuki

proses belajar kelompok, tutor menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik dan anggota kelompok

aktif dalam proses belajar kelompok. Saat pelaksanaan tes,

siswa sudah mandiri mengerjakan soal tes.

4) Refleksi

Pada akhir siklus II, guru dan peneliti melakukan refleksi.

Pelaksanaan pembelajaran TIK menggunakan metode tutor sebaya

pada siklus II berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang

direncanakan dan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan

menggunakan metode tutor sebaya pada siklus II mengalami

peningkatan dari siklus I.

Dari hasil penelitian yang didapat pada siklus II penelitian

sudah cukup dan bisa di hentikan, dikarenakan hasil yang diperoleh

pada siklus ke II sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan

pada hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM mencapai jumlah

≥75%.

D. Tutor

Tutor adalah siswa yang diberikan tugas untuk membimbing

temannya yang hasil belajarnya rendah dan kurangan dalam memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Pada penelitian ini siswa yang

menjadi tutor sebanyak 8 siswa, pemilihan siswa untuk menjadi tutor

berdasarkan nilai hasil belajar siswa tertinggi dan yang memenuhi syarat

Page 25: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

lain menjadi tutor yaitu dapat diterima oleh siswa atau anggota

kelompok, dapat menerangkan kembali materi dengan jelas, ramah,

lancar berbicara, memiliki daya kreativitas yang cukup untuk

membingbing temannya, dan bertanggung jawab Dari hasil pratindakan

diperoleh 10 siswa dengan hasil belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan

minium (KKM) dengan kriteria nilai tinggi. Dari 10 siswa tersebut

peneliti berkonsultasi dengan guru untuk memilih 8 siswa dari 10 siswa

yang memenuhi syarat lainnya untuk dijadikan sebagai tutor.

E. Efektifitas metode tutor sebaya

Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa siswa dan tutor

untuk mengetahui efektifitas metode tutor sebaya dalam mata pelajaran

TIK didapatkan hasil sebagai berikut :

1) Keberanian siswa dalam bertanya tentang materi yang belum

dipahami mengalami peningkatan, siswa tidak merasa takut dan

malu karena tutor yang mereka berikan pertanyaan adalah teman

sebaya mereka sehingga siswa lebih terbantu dalam memahami

materi dari guru yang belum dipahami.

2) Dalam belajar kelompok siswa diberikan tugas individu untuk

dikerjakan secara kelompok dengan bantuan tutor sehingga membuat

siswa lebih aktif karena adanya komunikasi antara tutor dengan

anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas dari guru.

3) Hubungan siswa dengan tutor menjadi lebih akrab dan dekat karena

antara siswa dengan tutor harus bekerjasama dalam proses belajar

kelompok.

4) Sikap saling menghormati dan menghargai meningkat karena siswa

dan tutor dalam belajar kelompok harus menghormati dan

menghargai pendapat, pertanyaan, dan jawaban yang timbul dalam

proses belajar kelompok.

5) Motivasi belajar siswa meningkat karena siswa lebih leluasa

bertanya kepada tutor tentang materi yang belum dipahami.

6) Tutor termotivasi dalam belajar supaya menguasai materi yang

akan diajarkan kepada anggota kelompok dan bisa menjawab

pertanyan yang diajukan oleh anggota kelompoknya.

7) Tanggung jawab, kepercayaan diri, dan jiwa kepemimpinan tutor

meningkat karena tutor dalam belajar kelompok berperan sebagi

guru dan merangkap sebagai ketua kelompok didalam kelompoknya.

8) Hasil belajar tutor dan siswa mengalami peningkatan.

F. Hasil Belajar

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran TIK menggunakan metode

pembelajaran tutor sebaya, hasil belajar siswa pada siklus I mengalami

peningkatan dari pratindakan dan hasil belajar pada siklus II juga

mengalami peningkatan dari siklus I. Secara keseluruhan data yang

Page 26: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

diperoleh dari pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan pada

tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil belajar siswa

No Aspek Penilaian Prasiklus Siklus

I

Siklus

II

1 Presentase ketuntasan 40,62% 68,75% 81,25%

2 Jumlah siswa tuntas KKM 13 22 26

3 Jumlah siswa tidak tuntas

KKM

19 10 6

4 Nilai rata-rata 80,03 85,93 91,25

5 Nilai tertinggi 95 95 100

6 Nilai terendah 55 75 80

Dari data tabel 5, pada pratindakan hasil belajar siswa yang

memenuhi nilai KKM yaitu 85 adalah 13 siswa atau sekitar 40,62%

sedangkan 19 siswa atau sekitar 59,37% belum mencapai KKM dari 32

siswa, pada siklus I yang mencapai nilai sesuai KKM yaitu 85 keatas

adalah 22 siswa atau sekitar 68,75% sedangkan 10 siswa atau sekitar 31,25

% belum mencapai KKM dari 32 siswa, dan pada siklus II yang mencapai

nilai sesuai KKM yaitu 85 keatas adalah 26 siswa atau sekitar 81,25%

sedangkan 6 siswa atau sekitar 18,75% belum mencapai KKM dari 32

siswa. Meskipun pada siklus II masih ada 6 siswa yang belum mencapai

nilai KKM, penerapan metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 75% jumlah

siswa yang mencapai KKM dari keseluruhan jumlah siswa.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMPN 1 Teras

diperoleh kesimpulan bahwa permasalahan hasil belajar siswa yang rendah di

SMPN 1 Teras pada mata pelajaran TIK dapat ditingkatkan dengan penerapan

metode pembelajaran tutor sebaya, dengan perencanaan yang matang dan

pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh guru dan

peneliti terbukti hasil belajar siklus I dan siklus II mengalami peningkatan

ketuntasan nilai siswa sesuai dengan KKM. Pada siklus I jumlah siswa yang

mencapai nilai KKM sebanyak 22 siswa atau sekitar 68,75% dan pada siklus

II meningkat menjadi 26 siswa atau sekitar 81,25%. Maka kesimpulan

penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan metode pembelajaran tutor

sebaya pada mata pelajaran TIK SMPN 1 Teras dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mempunyai beberapa saran

sebagai berikut:

a) Kepada guru, sebaiknya guru lebih mendekatkan diri kepada siswa

terutama kepada tutor dan lebih memberikan bekal dan motivasi kepada

Page 27: Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14019/2/T1_702010138_Full... · Tutor Sebaya Pada Mata Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang

tutor karena keberhasilan metode pembelajaran tutor sebaya tidak lepas

dari peran tutor yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

b) Kepada peneliti lain, sebaiknya peneliti yang akan melakukan penelitian

dengan metode tutor sebaya menjadikan hasil penelitian ini menjadi

referensi untuk lebih dikembangkan sehingga tujuan penelitian dapat

tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

6. Daftar Pustaka [1] ahmadi, Abu dan Widodo Suproyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

[2] Fety Indah Primanti, 2012, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu

Gizi Siswa Melalui Pembelajaran Dengan Bantuan Tutor Sebaya Di

SMKN 3 Wonosari, Jurnal, http://eprints.uny.ac.id. Diakses tanggal 16

juli 2014.

[3] Adib Wahyu Hidayat, 2013, Penerapan Metode Tutor Sebaya Pada Mata

Diklat Autocad Di SMKN 3 Semarang Progam Keahlian Gambar

Bangunan, Jurnal, http://lib.unnes.ac.id. Diakses tanggal 16 juli 2014.

[4] Sutikno, Sobry. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok:

Holistica

[5] Djamarah, Bahri Syaiful dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

[6] Arikunto, Suharsimi. 1988. Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah

Pendekatan Evaluatif. Jakarta: CV Rajawali.

[7] Suryo, Moh dan Amin, Moh. 1982. Pengajaran Remedial. Jakarta:

DepdikbudP2BSPG.

[8] Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

[9] Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang:

Universitas Negeri Malang.

[10] Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian

Tindakan Kelas (Edisi Kedua). Yogyakarta: PT. Indeks.

[11] Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.