PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X...

12

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : R HERMAWAN WISNU P

Transcript of PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X...

Page 1: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA
Page 2: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

TIM EJOURNAL

Ketua Penyunting:

Dr. Suparji, M.Pd

Penyunting:

1. Prof. Dr. E. Titiek Winanti, M.S. 2. Prof. Dr. Ir. Kusnan, S.E, M.M, M.T 3. Dr. Nurmi Frida DBP, MPd 4. Dr. Suparji, M.Pd 5. Dr. Naniek Esti Darsani, M.Pd 6. Dr. Dadang Supryatno, MT

Mitra bestari:

1. Prof. Dr. Husaini Usman, M.T (UNJ) 2. Dr. Achmad Dardiri (UM) 3. Prof. Dr. Mulyadi(UNM) 4. Dr. Abdul Muis Mapalotteng (UNM) 5. Dr. Akmad Jaedun (UNY) 6. Prof. Dr. Bambang Budi (UM) 7. Dr. Nurhasanyah (UP Padang)

Penyunting Pelaksana:

1. Drs. Ir. H. Karyoto, M.S 2. Ari Widayanti, S.T,M.T 3. Agus Wiyono,S.Pd, M.T 4. Eko Heru Santoso, A.Md

Redaksi :

Jurusan Teknik Sipil (A4) FT UNESA Ketintang - Surabaya

Website: tekniksipilunesa.org

E-mail: JKPTB

Page 3: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

DAFTAR ISI

Halaman

TIM EJOURNAL ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii

Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA

MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

R. Hermawan Wisnu Pamungkas, Suparji, ................................................................................ 151 - 159

Page 4: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016) : 151 - 159

151

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

R. Hermawan Wisnu Pamungkas)1, Suparji)2

)1 mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

)2 tenaga akademik Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak Permasalahan yang ada di SMKN 3 Surabaya adalah pembelajaran masih berjalan konvensional

yaitu proses pembelajarannya masih berpusat pada guru. Penelitian ini akan melaksanakan penerapan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match (ICM) yaitu metode pembelajaran dengan metode mencocokkan kartu indeks yang. Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah kelayakan perangkat pembelajaran pelaksanaan pembelajaran ICM, dan hasil belajar setelah menerapkan metode pembelajaran aktif ICM. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang kelayakan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran aktif Index Card Match.

Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TGB yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, tes, dan angket. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran, dan lembar soal post test. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan menganalisa kelayakan perangkat pembelajaran, keterlaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar yang dinyatakan dalam presentase, dan menguji hipotesis dengan uji-t pihak kiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan perangkat pembelajaran mendapat rata-rata rating sebesar 81,44%, termasuk dalam kategori sangat layak digunakan. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match mendapat rata-rata total sebesar 82,25%, termasuk ke dalam kategori sangat baik. Sedangkan hasil belajar siswa memperoleh rata-rata total sebesar 80,13%, dengan thitung sebesar 1,775. Nilai ttabel sebesar 1,697, dengan derajat kebebasan sebesar 5% (0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran Index Card Match layak untuk diterapkan dalam pembelajaran di SMK. Kata Kunci: Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match, kelayakan perangkat pembelajaran, hasil

belajar siswa.

Abstract The problems that exist in SMK 3 Surabaya is still running conventional teaching learning

process is centered on the teacher. While the tendency of current learning is learning that focuses on student involvement because essentially active student learning. This study will carry out the implementation of the type of active learning methods Index Card Match (ICM) is a learning method with an index card matching method that requires student activity in learning. Formulation of the problem are taken in this research is the feasibility of the implementation of learning ICM learning and learning outcomes after applying active learning methods ICM. The aim of this study was to obtain a description of the feasibility study, the implementation of learning, and student learning outcomes after application of active learning model Index Card Match.

This research method is quantitative descriptive. The subjects were all students of class X TGB totaling 32 students. Data collection techniques in this research using observation, testing, and questionnaires. In this research, the instrument used is a learning device validation sheets, observation sheets implementation of learning and post-test booklet. While data analysis is done by analyzing the feasibility study, feasibility study, and the study results are expressed in percentages, and test hypothesis by the left side t-test.

The research result showed that the feasibility study got an average rating of 81.44%, including in the category of extremely fit for use. Implementation of learning to use Index Card Match active learning methods on average receive a total of 82.25% fall into the excellent category. While the learning outcomes of students gained an average total of 80.13%, with t calculate equal to 1,775. t table amounted to 1.697 with degrees of freedom equal to 5% (0.05), then to H0 accepted and Ha rejected. It was concluded that the Learning Method Index Card Match feasible to apply the learning in SMK. Key words: Index Card Match active learning type, the feasibility study, student learning outcomes.

Page 5: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

152

PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, ketrampilan, atau keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Tujuan utama pendidikan SMK adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian, serta menyiapkan siswa untuk memasuki peluang kerja dan membentuk sikap profesional.

Dalam metodologi pendidikan salah satu yang digunakan adalah model pembelajaran. Seorang guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menguasai materi ajar, tetapi harus memiliki kemampuan dalam menguasai kelas termasuk dalam menerapkan model, metode, maupun strategi dalam pembelajaran. Ilmu Bangunan sebagai mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman siswa, sehingga minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran ini sangat dibutuhkan. Siswa dituntut memahami materi Ilmu Bangunan, sehingga saat mengerjakan soal atau tugas siswa tidak akan mengalami kesulitan, maka dari itu guru perlu menggunakan metode yang lebih inovatif yang dapat melibatkan siswa secara aktif serta menumbuhkan semangat pada diri siswa agar tidak jenuh dalam belajar.

Kecenderungan pembelajaran saat ini adalah pembelajaran yang memusatkan pada keterlibatan siswa secara aktif karena pada hakikatnya siswa yang belajar. Siswa harus mampu mengembangkan potensi dan kecerdasan yang dimiliki sehingga mampu untuk meningkatkan hasil belajarnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran Dasar Kompetensi Keahlian (DKK) yang dilakukan di sekolah khususnya di SMKN 3 Surabaya masih berjalan secara konvensional yaitu proses pembelajarannya masih berpusat pada guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru-guru SMKN 3 Surabaya yang telah dilakukan pada saat studi awal di tempat penelitian, diperoleh hasil bahwa karakteristik pada setiap pembelajaran sudah dilatihkan namun pelaksanaannya belum optimal. Selain itu motivasi belajar siswa pada kelas X TGB juga kurang sehingga menghambat proses belajar mengajar.

Metode pembelajaran aktif hakikatnya untuk mengarahkan perhatian peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya (Agus, 2009:111). Menurut Silberman (2006:101), salah satu pembelajaran aktif adalah Index Card Match (mencocokkan kartu). Pembelajaran Index Card Match merupakan pembelajaran aktif dengan menggunakan metode permainan mencari pasangan dengan mencocokkan kartu. Pembelajaran dengan Index Card Match diharapkan siswa merasa nyaman untuk

bertanya dan berdiskusi dengan siswa lain bila dibandingkan bertanya kepada guru, karena bahasa yang digunakan akan lebih mudah dipahami oleh siswa lain. Pembelajaran menjadi tidak searah sebab ada transfer ilmu dari guru ke siswa dan antar siswa itu sendiri. Siswa juga tidak merasa bosan karena pembelajaran aktif yang diterapkan membuat mereka tidak selalu duduk di tempat duduknya. Selain itu, pembelajaran Index Card Match juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang signifikan. Yamin (2003:80) mengatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar. Motivasi belajar mendorong dan mengarahkan minat siswa untuk belajar. Pada akhirnya pembelajaran dengan strategi Index Card Match ini diharapkan dapat memunculkan sikap positif siswa terhadap pelajaran Ilmu Bangunan yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Bangunan secara optimal.

Materi Ilmu Bangunan di SMK Negeri 3 Surabaya merupakan salah satu mata pelajaran dasar kompetensi keahlian yang harus dikuasai oleh peserta didik. Ilmu Bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan. Penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang bahan, konstruksi maupun pelaksanaannya. Mata pelajaran ilmu bangunan bertujuan agar siswa mampu memahami pengetahuan mengenai dasar perencanaan bangunan yang baik dan sesuai standar peraturan bangunan yang berlaku pada saat ini.

Salah satu materi Ilmu Bangunan yang dapat diterapkan dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe Index Card Match adalah mengidentifikasi bahan-bahan konstruksi batu beton dan Memahami macam-macam pekerjaan konstruksi batu beton. Pelajaran ini merupakan pelajaran produktif pada Jurusan Teknik Gambar bangunan (TGB) di SMKN 3 Surabaya. Sehingga siswa diharapkan mampu menguasai pelajaran dan paham sebelum melanjutkan pada kompetensi kejuruan pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Diterapkannya pembelajaran aktif Index card Match pada mata pelajaran Ilmu Bangunan diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional yang diterapkan pada pembelajaran sebelumnya.

Sebelum menentukan pembelajaran, perlu dirumuskan tujuan pembelajaran yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, agar dalam penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya dapat diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran digunakan untuk

Page 6: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

153

memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Kurniawati (2009:19) mengatakan bahwa pembelajaran aktif tipe Index Card Match merupakan suatu pembelajaran yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.

Pembelajaran ini adalah pembelajaran untuk mengatasi masalah belajar dengan mencocokkan kartu indeks. Dalam tulisan Silberman (2014:250), “Index Card Match adalah cara menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran, ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.”Menurut Zulkifli (2009: 67), Index Card Match merupakan sebuah pembelajaran melalui permainan mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang sesuai sehingga terjadi interaksi dan kerjasama antar siswa.

Pembelajaran aktif tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Dalam pembelajaran ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras. Dengan demikian strategi ini membuat siswa terbiasa aktif mengikuti pembelajaran sehingga aktivitas siswa meningkat.

Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi atau pun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif tipe Index Card Match adalah sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran yaitu melalui permainan mencocokkan kartu soal dengan kartu

jawaban yang sesuai sehingga terjadi interaksi dan kerjasama antar siswa.

Penilaian dalam proses belajar mengajar berfungsi untuk mengetahui sejauh mana siswa berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan. Sudjana (1990:3) mengatakan, tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup kognitif, psikomotorik dan afektif. Hasil belajar kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yang dinyatakan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes. Hasil belajar psikomotorik berkaitan dengan ketrampilan dan kemampuan bertindak siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan siswa ketika mengamati, menganalisis atau melakukan percobaan atau eksperimen. Sedangkan untuk hasil belajar afektif diperoleh dari hasil pengamatan sikap dan perilaku siswa ketika mengikuti pelajaran atau melakukan percobaan.

Menurut Hamalik (2007: 21), “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang setelah belajar, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar siswa, diperlukan alat penilaian atau evaluasi yang berupa tes hasil belajar siswa. Sedangkan menurut Mulyasa (2006:209) dari segi proses, pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya-tidaknya sebagian besar 75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75%.

Berdasarkan pengertian di atas bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari aspek kognitif yang didapatkan oleh siswa setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan (Sugiyono, 2009:1), hasil pelaksanaan penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah di muka publik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dimana peneliti akan mendeskripsikan tentang kelayakan perangkat pembelajaran, pelaksanakan pembelajaran, serta hasil belajar siswa yang diberi perlakuan berupa penerapan metode pembelajaran aktif Index Card Match.

Terdapat tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kelayakan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar. Kelayakan

Page 7: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA
Page 8: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

0102030405060708090

Perwajahandan TataLetak

Isi Bahasa

Hasil Validasi SIlabus

∑ B

N

Page 9: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

0

20

40

60

80

100

Hasil Validasi RPP

020406080100

Perwajahandan TataLetak

Isi Bahasa

Hasil Validasi Post Test

0

20

40

60

80

Isi Bahasa Format

Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pelaksanaan 

Pembelajaran

Page 10: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

t = x ‐µ

= ,

,

= ,

,= 1,775

s = ∑ ‐ x

‐ =

,= 16,3603

Page 11: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

158

terhadap jalannya pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan sebelum perangkat digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran. Tahap untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak menggunakan metode Pembelajaran aktif tipe Index Card Match tidak lepas dari masukan dan saran dari para ahli atau validator.

Berdasarkan analisis hasil validasi silabus yang telah ditunjukkan pada Gambar 4.1 diperoleh nilai dari aspek perwajahan dan tata letak dikategorikan sangat baik dengan hasil rating sebesar 82,5%. Hal ini dikarenakan kejelasan dari judul, komponen silabus, teks dan jenis huruf sesuai dengan aturan penulisan silabus pada kurikulum 2013.

Berdasarkan analisis hasil validasi rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditunjukkan pada Gambar 4.2 diperoleh nilai dari aspek isi dikategorikan sangat baik dengan hasil rating 86,67%. Hal ini dikarenakan kesesuaian rumusan kompetensi dasar dan indikator serta kesesuaian tujuan pembelajaran dengan silabus.

Berdasarkan Tabel 3 pada lampiran 4 hasil penilaian validator terhadap butir soal memperoleh rata-rata rating sebesar 86,67% dengan kategori sangat baik. Menurut penilaian para validator soal yang digunakan sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar. Pilihan jawaban yang digunakan bersifat homogen dan logis.

Berdasarkan analisis hasil validasi instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah ditunjukkan pada Gambar 4.3 atau Tabel 4 (lampiran 4) diperoleh nilai dari aspek isi dikategorikan baik dengan hasil rating sebesar 80%. Dengan demikian kesesuaian kegiatan belajar mengajar, kesesuaian dengan sintaks pembelajaran, dan alokasi waktu sudah mengacu pada RPP. Aspek bahasa ditinjau dari kebenaran bahasa, sesuai dengan EYD, kesederhanaan struktur kalimat dan sifat komunikatif bahasa yang digunakan mendapatkan hasil rating sebesar 80% dengan kategori baik. Sedangkan aspek format mendapat hasil rating sebesar 80% dengan kategori baik. Hal ini dikarenakan kejelasan petunjuk pengisian dan pemberian skor sudah baik.

Keberhasilan suatu pembelajaran akan sangat ditentukan oleh bagaimana seorang guru dapat mengolah atau melaksanakan pembelajaran tersebut. Berdasarkan Tabel 4.4 hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran aktif Index Card Match dilakukan pada tiap tahapan pembelajaran memperoleh rata-rata sebesar 82,25% dan termasuk kategori sangat baik. Tahap kegiatan awal atau pendahuluan telah terlaksana dengan sangat baik. Hal ini terbukti dengan memperoleh hasil rating sebesar 86,45%. Pada tahap ini, dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang kondusif,

yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Selain itu motivasi awal yang diberikan kepada siswa akan mempengaruhi ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dengan cara menginformasikan proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan tugas.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap hasil akhir belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek diperoleh rata-rata kelas nilai hasil belajar siswa sebesar 79,22%. Hasil belajar siswa didapat dari rata-rata nilai ranah kognitif, kemudian dicari rata-ratanya. Berdasarkan nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa didapat nilai thitung sebesar 1,775 sedangkan harga ttabel sebesar 1,697. Hal ini berarti bahwa harga thitung>ttabel

sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Pernyataan ini sesuai dengan ketentuan uji pihak kiri, bila harga thitung>ttabel

maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika thitung<ttabel H0 ditolak dan Ha diterima. Penerimaan H0 ini dapat dilihat dari gambar uji satu pihak kiri hasil belajar siswa. Jadi kesimpulannya bahwa hipotesis yang berbunyi hasil belajar siswa kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabaya setelah pelaksanaan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match adalah lebih besar atau sama dengan KKM (75) dapat diterima.

Berdasarkan Tabel 10 pada lampiran 4 terdapat 20 siswa yang memenuhi KKM (75), dan terdapat 12 siswa yang tidak memenuhi KKM. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu Bangunan bahwa 8 dari 12 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM adalah siswa yang kesehariannya juga mendapat nilai dibawah KKM. Delapan siswa ini mendapat nilai dibawah KKM dikarenakan pada saat mengerjakan soal evaluasi mereka tidak menjawab soal dengan benar. Selain itu motivasi dan minat belajar mereka dirasa kurang. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir belajar yang didapat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan penelitian ini berhasil, karena hipotesa yang dihipotesiskan teruji. Jadi hipotesis yang berbunyi hasil belajar siswa kelas X TGB SMKN 3 Surabaya setelah pelaksanaan pembelajaran aktif Index Card Match adalah lebih besar atau sama dengan KKM (75) diterima.

Berdasarkan penjabaran di atas bahwa hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match (Mencocokkan Kartu) memiliki kategori baik. Hal ini juga membuktikan terhadap penelitian sebelumnya bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan kognitifnya setelah menggunakan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match (Setaningsih, 2012).

Page 12: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA MATERI ILMU BANGUNAN SISWA KELAS X TGB DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

159

PENUTUP

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kelayakan perangkat pembelajaran menggunakan

metode Pembelajaran aktif tipe Index Card Match (Mencocokkan Kartu) pada mata pelajaran Ilmu Bangunan mendapatkan rating rata-rata sebesar 80% sehingga dinyatakan layak digunakan.

2. Pelaksanaan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match pada Mata Pelajaran Ilmu Bangunan mendapat SKM sebesar 82,25%, dan termasuk kategori sangat baik, karena sesuai dengan interval 61-80%.

3. Hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran aktif tipe Index Card Match pada ranah kognitif memperoleh SKM sebesar 80,13% termasuk dalam kategori baik.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengamatan di lapangan, metode

pembelajaran Index Card Match ini berpotensi menimbulkan kegaduhan, jadi guru/pengajar yang melaksanakan KBM (kegiatan belajar mengajar) harus memiliki jiwa demokratis dan keahlian lebih dalam hal pengelolaan kelas supaya step by step pembelajaran dalam metode ini bias terlaksana dengan baik sesuai rencana pembelajaran.

2. Perlu pengelolaan waktu yang lebih baik agar kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana pembelajaran.

3. Diharapkan bagi generasi para calon guru yang professional hendaknya memberikan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa lebih aktif dan kreatif lagi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa.

4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan sehingga dapat diketahui kegiatan kerjasama siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran aktif Index Card Match.

5. Perlu mengembangkan pembelajaran aktif tipe Index Card Match untuk materi yang sesuai di SMK Negeri 3 Surabaya ataupun di SMK lainnya.

6. Perlu tambahan tutorial sebagai pedoman dengan penggunaan bahasa yang global serta mudah dipahami supaya pengajar yang menerapkan metode Index Card Match dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan optimal.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Cetakan ketiga belas. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2007. Proses BelajarMengajar. Jakarta:

Bumi Aksara. Kurniawati, Euis. 2009. Komparasi Strategi

Pembelajaran ‘Make a Match’ Dengan ‘Index Card Match’. Online. http://eng.unri.ac.id/myaghnee:Komparasi_’Makeamatch’dengan’Indexcardmatch’/uploads.docs, diakses 7 Juni 2014.

Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan

Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Setianingsih, Putri Maheni. 2012. Meningkatkan Hasil

Belajar Dengan Menerapkan Pembelajaran Aktif (Active Learning) Dengan Strategi Index Card Match Pelajaran Matematika Materi Pokok Bangun Persegi dan Persegi Panjang Kelas VII C SMP Islam Al Falah Ketintang. Surabaya : UNESA. Skripsi tidak dipublikasikan.

Silberman, Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara

Belajar Siswa Aktif. Cetakan Ketiga. Bandung : Nusamedia.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan

Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian

Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa.

Yamin, Martinis dan Bansa, Ansari.2003. Teknik

Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.

Zulkifli. 2009. Belajar Aktif Bagi Siswa. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

56

58