PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca...

13
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MUARA BELITI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL ILMIAH Oleh Panca Rachmawati NPM 4212213 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2017

Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca...

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

MUARA BELITI TAHUN PELAJARAN

2016/2017

ARTIKEL ILMIAH

Oleh

Panca Rachmawati

NPM 4212213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

MUARA BELITI TAHUN PELAJARAN

2016/2017

Oleh: Panca Rachmawati1, Nopa Nopiyanti, M.Pd.

2, Sepriyaningsih, M.Pd.Si

3.

1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Index Card Match terhadap

hasil belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Muara Beliti Tahun Pelajaran

2016/2017”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada

Pengaruh Yang Signifikan Model Pembelajaran Index Card Match Terhadap

Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Muara Beliti Tahun Pelajaran

2016/2017 ?”.Jenis penelitian yang digunakan berbentuk eksperimen semu

dengan desain Control Group Pretest-posttest Design.Populasi seluruh siswa

kelas VIII SMP Negeri Muara Beliti Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah

289 siswa dan sampelnya adalah kelas VIII.6 dan VIII.7 yang diambil secara acak.

KelasVIII.6 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol.

Kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Index Card Matchdan kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran konvensional.Teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah teknik tes pilihan ganda yang berjumlah 26 soal. Data yang

terkumpul dianalisis menggunakan uji-t pada taraf signifikan 𝑎 = 0,05 diperoleh thitung(2,92) > ttabel(1,67), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan model pembelajaran Index Card Matchterhadap hasil belajar Biologi

Siswa Kelas VIII SMP Negeri Muara Beliti Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata Kunci : Index Card Match, Hasil belajar, Biologi.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

dinamis dan sarat perkembangan. Oleh Karena itu, perubahan atau perkembangan

pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan

budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat

perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah

pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mampu

menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya (Trianto,

2010:1).

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan

tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan

dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan

berlangsung dengan kebersamaan (Hamalik, 2008:1). Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(Trianto, 2014:1).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Biologi di SMP Negeri

Muara Beliti menunjukkan bahwa hasil belajar biologi masih ada yang belum

mencapai KKM, hasil belajar biologi siswa tahun 2016 di kelas VIII SMP Negeri

Muara Beliti dari 289 siswa, terdapat 143 siswa (49,48%) yang dinyatakan tuntas, dan

146 siswa (50,52%) dinyatakan belum tuntas. Pada saat proses pembelajaran hanya

siswa tertentu saja yang aktif sedangkan siswa lainnya lebih banyak diam sehingga

proses pembelajaran cenderung pasif. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka

guru harus berusaha untuk mencari model dalam proses mengajar yang dapat

menjadikan siswa lebih aktif pada pelajaran. Dalam hal ini model pembelajaran

sangat membantu proses belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa itu sendiri dan

dapat mengubah kebosanan siswa dalam menghadapi pelajaran. Rendahnya hasil

belajar siswa dalam pelajaran biologi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya

yaitu model pembelajaran biologi yang di gunakan kurang tepat, dalam kegiatan

belajar guru lebih banyak menggunakan model pembelajaran konvensional.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Model

Pembelajaran Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII

SMP Negeri Muara Beliti Tahun Pelajaran 2016/2017 ?”.

B. Landasan Teori

Menurut Slameto (2003:1), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Selanjutnya menurut Jihad dan Haris (2010:1) mengemukakan bahwa

belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsure yang sangat fundamental

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan

pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar

siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya.

1. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Trianto (2014:23) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau

suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran. Selanjutnya Trianto (2010:22) model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai

pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar.

2. Model Pembelajaran Index Card Match

Menurut Suprijono (2009:120) berpendapat bahwa model pembelajaran Index

card macth merupakan model pembelajaran yang menyenagkan. model pembelajaran

Index card macth yang berarti mencari jodoh kartu Tanya jawab yang dilakukan

secara berpasangan, dapat membantu siswa ikut serta dalam pembelajaran secara

aktif. Menurut Silberman (2009:240) mencocokan kartu indeks merupakan cara

menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajara, ia memperbolehkan

peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas. Jadi,

Index Card Match merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk

bekerja sama dan bertanggung jawab tentang materi yang dipelajari.

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Index Card Match tersebut maka

penulis menyimpulkan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada

penelitian ini, yaitu: a) Guru menyiapkan potongan kartu yang berisi pertanyaan dan

jawaban, lalu mencampurkan semua kartu tersebut, b) Guru membagikan kartu indeks

kepada tiap siswanya satu persatu yang berisi pertanyaan dan jawaban, b) Guru

meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar siswa

yang memegang kartu jawaban dapat menemukan pasangan kartunya, c) Guru

meminta siswa untuk menemukan pasangan kartunya masing-masing dan duduk

berdekatan, d) Guru meminta salah satu siswa pasangan kartu untuk membacakan

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

soal yang didapatkan dan menantang siswa pasangan kartu lain untuk memberikan

jawabannya, e) Guru bersama siswa menyimpulkan materi.

Menurut Silberman (2009:241), kelebihan model pembelajaran Index Card

Match yaitu: a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar, b)

Materi yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa, c) Mampu menciptakan

suasana belajar yang aktif dan menyenangkan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar antar pasangannya. Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran

Index Card Match yaitu: a) membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk

menyelesaikan tugas, b) guru harus meluangkan waktu yang lebih, lama untuk

membuat persiapan, c) guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang

memadai dalam hal pengelolaan kelas, d) menuntut sifat tertentu dari siswa atau

kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah dan suasana kelas

menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.

C. METODE PENELITIAN

Arikunto (2010:9) mengemukakan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara

untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang

sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan cara mengeliminasi atau mengurangi faktor-

faktor lain yang mengganggu. Adapun rancangan penelitian yang digunakan

berbentuk control group design pretest-posttest, dimana peneliti membedakan dua

perlakuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen siswa

diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match

sedangkan pada kelas kontrol siswa diberi perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Treatment Posttest

E 𝑂1 𝑋 𝑂2

K 𝑂3 - 𝑂4

Sumber: Arikunto (2010:125)

Keterangan:

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kontrol

O1 dan O3 : Pre-test

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

O2 dan O4 : Post-test

X : Menggunakan model pembelajaran Index Card Match

- : Menggunakan model pembelajaran konvensional

Menurut Arikunto (2010:164) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah

“Segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian”. Pada

variabel bebas disebut juga sebagai variabel pengaruh yang berfungsi mempengaruhi

variabel lain. Sedangkan variabel terikat disebut juga dengan variabel akibat.

Variabel bebas : Model pembelajaran Index Card Match

Variabel terikat : Hasil belajar Biologi siswa kelas VIII SMP Negeri Muara Beliti.

Menurut Arikunto (2010:173) mengemukakan Populasi adalah “Keseluruhan

subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Negeri Muara Beliti. Menurut Arikunto (2010:174), sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini di ambil secara acak

(random sampling) dengan cara mengundi kelas VIII. Dari ke sembilan gulungan

kertas dengan nama masing-masing kelas dikocok lalu di ambil satu gulungan kertas

untuk dijadikan sampel penelitian. Kelas yang terpilih secara acak kemudian

dijadikan untuk sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik pengumpulan data berupa teknik tes. Menurut Arikunto

(2010:193) “Tes adalah serentetan pertanyaan latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok”. Teknik tes diberikan untuk mengetahui hasil

belajar biologi siswa.

Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu Pre-test dilakukan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa, sedangkan post-test dilakukan untuk mengukur pencapaian

siswa setelah pembelajaran. Tes yang digunakan adalah tes berbentuk pilihan ganda

yang sebelumnya di uji cobakan pada kelas IX.8 dengan jumlah 35 soal. Berdasarkan

hasil uji coba instrumen soal terpilih 26 soal yang digunakan untuk memperoleh data,

26 soal itu digunakan untuk melakukan pre-test dan post-test .

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober sampai tanggal 25

November 2016 pada kelas VIII di SMP Negeri Muara Beliti, materi yang digunakan

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

pada penelitian ini adalah materi Struktur dan Jaringan Tumbuhan. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri Muara Beliti, sedangkan

sampel dalam penelitian ini ada dua kelas yang diambil secara random sampling yaitu

kelas VIII.6 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan

model pembelajaran Index Card Match dan kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang telah berlaku di sekolah. Sebelum pelaksanaan penelitian dimulai, pada

tanggal 17 0ktober 2016 dilakukan uji coba instrumen di kelas IX.8 tes uji coba

instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal yang ingin digunakan sebagai

alat pengumpul data. Dari hasil analisis rekapitulasi hasil nilai uji coba instrumen

dapat diambil kesimpulan bahwa, soal yang baik itu adalah soal yang dapat

digunakan untuk penelitian dan diujikan dikelas sampel. Dari hasil uji coba instrumen

hasil analisis data validitas terdapat sebanyak 26 soal yang bisa digunakan untuk

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Model pembelajaran yang di gunakan pada kelas eksperimen adalah model

pembelajaran Index Card Match dan pada kelas kontrol adalah model pembelajaran

konvensional yang dilaksanakan pada kelas VIII di SMP Negeri Muara Beliti,

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mengerjakan soal pre-test dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan awal siswa dikelas eksperimen dan dikelas kontrol.

selanjutkan melakukan pembelajaran yang berbeda di kedua kelas tersebut yaitu kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran Index Card Match dan pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol, setelah selesai proses pembelajaran dilanjutkan

pemberian post-test dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

a. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa

Hasil perhitungan kemampuan awal (pre-test) siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol, diketahui nilai rata-rata dan simpangan baku kedua kelas tersebut dapat

dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Nilai Rata-rata (x) Simpangan baku hasil tes awal (pre-test)

Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata-rata 65,75 65,47

Simpangan Baku 7,35 6,60

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa secara deskriptif kemampuan

awal siswa tidak terdapat perbedaan yang berarti. Dari data tersebut menunjukkan

bahwa kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif

sama, karena pada kelas eksperimen belum diberi perlakuan menggunakan model

pembelajaran Index Card Match. Perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku pre-

test kelas eksperimen dan kelas kontrol selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C

halaman 114. Adapun rekapitulasi dalam bentuk grafik hasil belajar siswa hasil tes

awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada grafik 4.1 sebagai

berikut:

Grafik 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Awal Siswa

Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes siswa berdistribusi

normal atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik uji normalitas data

dengan taraf signifikansi α = 0,05, dengan menggunakan uji dua pihak, jika 𝜒2hitung

< 𝜒2tabel maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan data

hasil uji normalitas data pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Tes Awal

Kelas 𝝌𝟐hitung Dk 𝝌𝟐

tabel Kesimpulan

Kontrol 2,4509 5 11,070 Normal

Eksperimen 3,5233 5 11,070 Normal

0

20

40

60

80

100

Data Tes Awal

65.75 65.47

nila

i rat

a-r

ata

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa untuk nilai 𝜒2tabel. ditentukan dengan dk = 6-1 =

5 dan taraf signifikansi 5% yang terdapat dalam tabel yaitu 11,070. Jadi berdasarkan

hasil uji normalitas kelas eksperimen diperoleh 𝜒2hitung = 3,5233 < 𝜒2

tabel = 11,070

dan kelas kontrol 𝜒2hitung = 2,4509 < 𝜒2

tabel = 11,070, maka data dapat disimpulkan

berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data pada kedua kelas sampel

mempunyai varians yang homogen atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan

statistik, tentang uji homogenitas varians dengan taraf signifikansi α = 0,05, jika

Fhitung < Ftabel maka kedua variansi kelompok data tersebut adalah homogen. Hasil uji

homogenitas varians tes awal untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf

signifikansi α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal (pre-test)

Tes Fhitung Dk Ftabel Kesimpulan

Tes awal 1,24 31:31 1,84 Homogen

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data

pada tes awal adalah homogen, karena Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05,

maka nilai Ftabel ditentukan dengan harga Ftabel Yang ber dk = (31:31) yaitu 1,84.

3) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas, maka kedua kelompok

tes awal adalah normal dan homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata

antar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat menggunakan uji-t. Hipotesis statistik

yang akan diuji dengan menggunakan uji-t adalah:

H0 : Rata rata nilai kemampuan awal siswa kelas eksperimen sama dengan rata-

rata nilai hasil belajar siswa kelas kontrol.

Ha : Rata rata nilai kemampuan awal siswa kelas eksperimen tidak sama dengan

rata-rata nilai kemampuan awal siswa kelas kontrol.

Untuk hasil perhitungan tes awal dengan menggunakan uji-t dapat dilihat pada

tabel 4.4 di bawah ini:

abel 4.4 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Nilai Tes Awal

Data Thitung Ttabel Kesimpulan

Tes awal 0,17 2,00 thitung < ttabel µ𝑜 diterima

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan

awal siswa menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai

kemampuan awal yang sama dengan taraf kepercayaan α = 0,05 karena thitung = 0,17<

ttabel = 2,00. Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

sampel dalam keadaan sama.

1. Deskripsi Kemampuan Akhir Siswa

Rekapitulasi hasil perhitungan tes akhir (post-test) siswa dapat dilihat pada

tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Nilai Rata-rata (x) Simpangan baku Hasil Tes Akhir (post-test)

Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata-rata 78,03 73,97

Simpangan Baku 5,59 5,96

Adapun rekapitulasi data hasil peningkatan belajar pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada tes akhir dapat dilihat pada grafik 4.2 sebagai berikut:

Grafik 4.2 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Akhir

Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Uji Normalitas

Berdasarkan perhitungan statistik uji normalitas data, jika 𝜒2hitung < 𝜒2

tabel

maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan

hasil uji coba normalitas data post-test untuk kedua kelompok dapat dilihat tabel 4.6

di bawah ini:

0

20

40

60

80

100 78.03 73.97

nila

i rat

a-r

ata

Data Tes Akhir

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Nilai Tes Akhir

Kelas 𝝌𝟐hitung Dk 𝝌𝟐

tabel Kesimpulan

Kontrol 1,6906 5 11,070 Normal

Eksperimen 9,6640 5 11,070 Normal

b. Uji Homogenitas

Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik, tentang uji homogenitas varians

dengan taraf signifikansi α = 0,05, jika Fhitung < Ftabel maka kedua variansi kelompok

data tersebut adalah homogen. Hasil uji homogenitas varians tes akhir untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan taraf signifikansi α = 0,05 dapat dilihat pada

tabel 4.7 dibawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Akhir

Tes Fhitung Dk Ftabel Kesimpulan

Tes akhir 1,14 31:31 1,84 Homogen

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar siswa kelas VIII.6

sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.7 kelas kontrol berdistribusi normal dan

homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol untuk dua tes akhir dapat menggunakan uji-t. Hipotesis statistik yang

diuji dalam perhitungan uji-t untuk tes akhir adalah:

H0 : Rata rata nilai kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil

belajar siswa kelas kontrol (µ𝑜 ≤ µ𝑎 ).

Ha : Rata rata nilai kelas eksperimen lebih dari rata-rata nilai kelas control (µ𝑜 > µ𝑎 ).

Untuk hasil perhitungan tes akhir dengan menggunakan uji-t dapat dilihat pada

tabel 4.8 di bawah:

Tabel 4.8 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Nilai Tes Akhir

Data Thitung Ttabel Kesimpulan

Tes akhir 2,92 1,67 thitung > ttabel µ𝑜 ditolak

Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok sampel

dalam keadaan berbeda. Karena kedua kelas telah melaksanakan pembelajaran yang

berbeda pula, dimana kelas eksperimen belajar dengan menggunakan model

pembelajaran Index Card Match dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

konvensional. Hasil perhitungan uji kesamaan dua rata-rata tes akhir kelas

eksperimen dan tes akhir kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran C halaman 122.

A. Pembahasan

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua kelas sebagai kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu

melakukan uji coba instrumen yang dilakukan di kelas IX.8 dengan jumlah siswa

sebanyak 29 orang. Jumlah soal yang diberikan pada saat uji coba instrumen

sebanyak 35 soal pilihan ganda. Setelah melakukan uji coba instrumen peneliti

melakukan analisis validitas, analisis reliabilitas, analisis tingkat kesukaran soal dan

analisis daya pembeda terhadap soal tersebut. Didapat bahwa hasil dari 35 soal

pilihan ganda yang diberikan pada saat uji instrumen, hanya 26 soal pilihan ganda

yang valid dan dapat digunakan untuk tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).

Peneliti menyiapkan potongan kartu indeks yang berisi pertanyaan dan jawaban, lalu

melakukan tahap demi tahap sintaks model pembelajaran Index Card Match, namun

peneliti masih merasa kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran ini, karena

sebelumnya model pembelajaran Index Card Match belum pernah digunakan oleh

guru yang mengajar, sehingga suasana kelas sempat menjadi gaduh dan dapat

mengganggu konsentrasi kelas lain yang sedang belajar. Hal ini sesuai dengan

kelemahan dari model pembelajaran Index Card Match yaitu, membutuhkan waktu

yang lama untuk menyelesaikan tugas, membutuhkan waktu yang lama untuk

membuat persiapan dan menuntut siswa untuk mampu bekerja sama dalam

menyelesaikan masalah agar tidak terjadi kegaduhan di kelas (Silberman, 2007:241).

Pada pertemuan selanjutnya, peneliti memberikan materi tentang transportasi

air dan garam mineral pada tumbuhan. Berbeda pada pertemuan sebelumnya, siswa

sudah mulai mengerti dengan langkah-langkah model pembelajaran Index Card

Match, akan tetapi masih ada sedikit terjadi kegaduhan didalam kelas. Pada

pertemuan ini peneliti juga melakukan beberapa cara agar masalah pada pertemuan

sebelumnya tidak terulang lagi, caranya adalah peneliti memberikan aturan permainan

kepada semua siswa yang mendapatkan atau memegang kartu indeks dan siswa yang

melanggar aturan tidak akan diberi poin, lalu siswa yang memberitahu kepada teman-

teman lain isi dari kartu indeks yang mereka dapatkan akan dieleminasi dari

permainan kartu tersebut. Pertemuan selanjutnya dikelas eksperimen, peneliti

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Panca Racmawati.pdf · meminta siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan membacakan soal, agar

melanjutkan menjelaskan materi tentang cara tumbuhan untuk membuat makanan

melalui peristiwa fotosintesis, lalu peneliti menyiapkan kartu indeks untuk model

pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Index Card Match, pada

pertemuan ini peneliti juga tetap memberlakukan peraturan yang dibuat pada

pertemuan sebelumnya yaitu siswa yang melanggar aturan tidak akan diberi poin, lalu

siswa yang memberitahu kepada teman-teman lain isi dari kartu indeks yang mereka

dapatkan akan dieleminasi dari permainan kartu tersebut, sehingga permasalahan

pada pertemuan sebelumnya dapat diatasi.

E. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian analisis data pre-test dan post-test dengan

menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) =

62, didapat thitung = 2,92 dan ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ada Pengaruh Model Pembelajaran Index Card

Match terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas VIII SMP Negeri Muara Beliti

Tahun Pelajaran 2016/2017.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi 2010.

Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, M. 2015. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Jihad, A & Haris, A. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Silberman, M. L. 2009. Active learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:

Nusamedia.

Sudjana. 2005. Metode Stastistik Pendidikan. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sudijono, A. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Trianto. 2009. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.