Panca indera nur.docx

43
Panca indera I. Tujuan Percobaan Mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat sistem indera. Mendapatkan gambaran tentang berbagai sistem indera, sistem-sistem fisiologik, organ-organ dalam setiap sistem dan letak serta posisi dalam anatomi. Mengenal struktur dan fungsi unit sistem indera. II. Tinjauan Pustaka Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal. Organ indera, juga dikenal sebagai ujung sensoris atau reseptor, merupakan bagian terminal dendrite yang menerima berbagai stimulus/ rangsangan sensoris dan mentransmisikan rangsangan tersebut ke susunan saraf pusat. Berdasarkan sumber stimulusnya reseptor sensoris ini dikelompokkan menjadi 3 1

Transcript of Panca indera nur.docx

Panca inderaI. Tujuan Percobaan Mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat sistem indera. Mendapatkan gambaran tentang berbagai sistem indera, sistem-sistem fisiologik, organ-organ dalam setiap sistem dan letak serta posisi dalam anatomi. Mengenal struktur dan fungsi unit sistem indera.

II. Tinjauan PustakaManusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal. Organ indera, juga dikenal sebagai ujung sensoris atau reseptor, merupakan bagian terminal dendrite yang menerima berbagai stimulus/ rangsangan sensoris dan mentransmisikan rangsangan tersebut ke susunan saraf pusat. Berdasarkan sumber stimulusnya reseptor sensoris ini dikelompokkan menjadi 3kelompok yaitu :1. Eksteroreseptor yaitu reseptor sensoris yang terletak pada permukaan badan dan akan menerima stimulus dari lingkungan luar. Ekteroreseptor dibagi lagi menjadi 3 kelompok yaitu:a. Ekteroreseptor yang merupakan komponen dari jalur somatik aferen umum (general somatic afferent). Reseptor ini peka terhadap stimulus suhu, raba, tekan dan nyeri.b. Eksteroreseptor yang merupakan komponen dari jalur somatic aferen khusus (special somatic afferent). Reseptor ini peka terhadap cahaya (sense of vision) dan suara (sense of hearing).c. Eksteroreseptor yang merupakan komponen dari jalur viseral aferen khusus. Reseptor ini peka terhadap bau dan rasa.2. Propioreseptor yaitu reseptor khusus yang terletak pada kapsul sendi, tendon, dan serat intrafusal didalam otot. Reseptor yang merupakan komponen jalur somatik aferen umum (general somatic afferent) ini akan mentrasmisikan informasi yangterkait dengan kesiagaan tubuh dalam suatu ruang dan gerakan. Organ versibular yang terletak pada telingan dalam akan menerima stimulus terkait dengan gerakan kepala. Input ini ditransmisikan ke otak yang selanjutnya akan diproses untuk mengkoreksi keseimbangan tubuh.3. Interoreseptor yaitu reseptor yang menerima informasi sensorik dari organ-organ di dalam tubuh. Reseptor ini merupakan komponen dari jalur viseral aferen umum (general viseceral aferent).INDERA PENGLIHAT (MATA)

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Mata merupakan organ fotosensoris yaitu organ yang menerima rangsangan cahaya. Cahaya masuk melintasi kornea, lensa, dan beberapa struktur refraksi didalam orbita. Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif terhadap cahaya yaitu retina. Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah impuls cahaya menjadi impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian lapisan sel saraf dan sel-sel penyokong informasi penglihatan diteruskan oleh saraf optik ke otak untuk diproses.TUNIKA FIBROSA (LAPISAN SKLERA-KORNEA)Tunika fibrosa membentuk sebuah kapsula fibroelastik yang kokoh penyokong bola mata. Lapis fibrosa ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sklera dan kornea. Sklera merupakan bagian yang putih melingkupi lima-perenam bagian bola mata dan terletak di sebelah belakang, sementara kornea merupakan bagian yang jernih dan transparan melingkupi seperenam depan bola mata. Tempat sambungan sklera dan kornea dikenal dengan nama limbus.

SKLERASklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan. Di bagian belakang sklera ditembus oleh serat-serat saraf optik pada lamina kribrosa. Sklera mengandung pembuluh darah terutama pada limbus (tempat pertautan sklera dan kornea).KORNEAKornea merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan, tidak mengandung pembuluh darah, dan kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata. Secara histologik kornea terdiri atas 5 lapisan yaitu :a. Epitel korneaMerupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk. Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung banyak ujung-ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepatb. MembranBowmanMerupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari seratkolagen tipe 1. c. Stromakornea Merupakan lapisan kornea yang paling tebal tersusun dari serat-serat kolagentipe 1 yang berjalan secara paralel membentuk lamel kolagen. Sel-sel fibroblasterletak di antara serat-serat kolagen.

d. MembranDescemetMerupakan membran dasar yang tebal tersusun dari serat-serat kolagen.

e. EndotelkorneaLapisan ini merupakan lapisan kornea yang paling dalam tersusun dari epitel selapis gepeng atau kuboid rendah. Sel-sel ini mensintesa protein yang mungkin diperlukan untuk memelihara membran Descement. Sel-sel ini mempunyai banyakvesikel dan dinding selnya mempunyai pompa natrium yang akan mengeluarkan kelebihan ion-ion natrium ke dalam kamera okuli anterior. Ion-ion klorida dan airakan mengikuti secara pasif. Kelebihan cairan di dalam stroma akan diserap olehendotel sehingga stroma tetap dipertahankan dalam keadaan sedikit dehidrasi (kurang cairan), suatu faktor yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas refraksi kornea.Kornea bersifat avaskular (tak berpembuluh darah) sehingga nutrisi didapat kandungan cara difusi dari pembuluh darah perifer di dalam limbus dan dari humorakweus di bagian tengah. Kornea menjadi buram bila endotel kornea gagal mengeluarkan kelebihan cairan di stroma.LIMBUSLimbus merupakan tempat pertemuan antara tepian kornea dengan sklera. Pada tempat ini terdapat lekukan atau sudut akibat perbedaan kelengkungan kornea dansklera. Bagian luarnya diliputi epitel konjungtiva bulbi yang merupakan epitel berlapis silindris dengan lamina propria di bawahnya. Stromanya merupakan tepian sklerayang menyatu dengan kornea. Stroma ini tersusun dari jaringan ikat fibrosa. Di bagian dalam stroma ini membentuk taji sklera (scleral spur).Pada bagian anterior taji ini terdapat jaringan trabekula (trabecula sheet) denganjalinanruangruangdiantaranyadikenalsebagairuangtrabekula(trabecularspaces/space of Fontana).Di atas trabekulaterdapat suatu saluran lebardan panjangdisebut kanal Schlemm.KANAL SCHLEMMMerupakan suatu pembuluh berbentuk cincin yang melingkari mata tepat anterior dan eksternal skleral spur. Di sebelah luar dibatasi oleh jaringan sklera dan didalam oleh lapisan jaringan trabekula yang lebih dalam. Lumen kanal ini di batasioleh selapis sel endotel. Kanal ini akan meneruskan diri ke dalam pleksus sklera dan akhirnya bermuara pada pleksus vena sklera. Di bagian posterior taji sklera, padakorpus siliaris terdapat otot polos, muskulus siliaris yang berfungsi untuk mengaturakomodasi mata.

2.TUNIKAVASKULOSA/UVEA(L.uva=anggur)Tunika vaskulosa terdiri atas 3 bagian yaitu khoroid, badan siliaris dan iris. KOROIDKoroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisibanyakpembuluhdarahyangmemberinutrisidanoksigenterutamauntukretina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Dibagiandepan,koroidmembentukbadansiliarisyangberlanjutkedepanmembentukiris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinarmasuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untukmengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsimengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengaturcembung pipihnya lensa.BADAN SILIARIS (KORPUS SILIARIS)Korpus siliaris (badan siliaris) adalah struktur melingkar yang menonjol kedalam mata terletak di antara ora serrata dan limbus. Struktur ini merupakan perluasanlapisan khoroid ke arah depan. Korpus siliardisusun oleh jaringan penyambung jarangyang mengandung serat-serat elastin, pembuluh darah dan melanosit.Badan siliaris membentuk tonjolan-tonjolan pendek seperti jari yang dikenalsebagai prosessus siliaris. Dari prosessus siliaris muncul benang-benang fibrillin yangakan berinsersi pada kapsula lensayang dikenal sebagai zonula zinii. Korpus siliar mengandung 3 berkas otot polos yang dikenal sebagai muskulussiliaris. Satu berkas karena orientasinya akan menarik khoroid sehingga membukakanal Schlemm untuk aliran humor akweus. Dua berkas lain yang menempel padaskleral spur berfungsi untuk mengurangi tekanan pada zonula Zinii sehingga lensa menjadi lebih tebal dankonveks. Fungsi ini disebut akomodasi.Glaukoma merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh peningkatantekanan intraokuler yang tinggi dalam waktu lamaakibat kegagalan penyaluran humorakweus dari bilik mata depan. Bila keadaan ini dibiarkan dapat menyebabkankebutaan.

IRIS (IRIS, PELANGI)Iris merupakan bagian yang paling depan dari lapisan uvea. Struktur ini munculdari badan siliar dan membentuk sebuah diafragma di depan lensa. Iris jugamemisahkan bilik mata depan dan belakang. Celah di antara iris kiri dan kanandikenal sebagai pupil (pupil, gadis kecil).Iris disusun oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pigmen dan kaya akanpembuluhdarah.Permukaandepanirisyangmenghadapbilikmatadepan(kameraokuli anterior) berbentuk tak teratur dengan lapisan pigmen yang tak lengkap dan sel-sel fibroblas. Permukaan posterior iris tampak halus dan ditutupi oleh lanjutan 2lapisan epitel yang menutupi permukaan korpus siliaris. Permukaan yang menghadapke arah lensa mengandung banyak sel-sel pigmen yang akan mencegah cahayamelintas melewati iris. Dengan demikian cahaya akan terfokus masuk melalui pupil.Pada iris terdapat 2 jenis otot polos yaitu otot dilatator pupil dan ototsfingter/konstriktor pupil. Kedua otot ini akan merubah diameter pupil. Otot dilatatorpupil yang dipersarafi olehpersarafan simpatisakan melebarkan pupil, sementara ototsfingter pupil yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis (N. III) akan memperkecildiameter pupil.Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akanmempengaruhi warna mata. Bila jumlah melanosit banyak mata tampak hitam,sebaliknya bila melanosit sedikit mata tampak bewarna biru.

LENSA MATALensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-seratlensa. Kapsul lensa merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-seratkolagen tipe IV dan glikoprotein. Kapsul ini elastik, jernih dan kompak. Epitel subkapsul hanya terdapat pada permukaan anterior lensa tepat di bawah kapsul lensa

INDERA PENGECAP (LIDAH)

Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar. Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: Papila filiformis adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus, papila inibanyak terdapat pada bagian depanlidah. Papila fungiformis adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur,papila ini terdapat pada bagian depan lidah danbagian sisi lidah. Papila sirkumvalata adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik danterdapat pada pangkal lidah.

Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memilik itonjolan seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap. Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa. Tunas pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu rasa manis, rasa pahit,rasa asam, dan rasa asin. Tunas pengecap rasa manis lebih banyak terdapat di ujunglidah, tunas pengecap rasa pahit terletak di pangkal lidah, tunas pengecap rasa asamterletak di tepi belakang kiri dan kanan lidah, serta tunas pengecap rasa asin terletak ditepi depan kiri dan kanan lidah. Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok dan langit-langit rongga mulut.

INDRA PENCIUMAN(HIDUNG)

Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau). Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indrapembau.Indrapembauberupakemoreseptoryangterdapatdipermukaandalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Diakhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisme dariudara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yangbanyak kemembranmukus membantumengawaludarayang masukmenjadihampirsama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu hidungjugaberfungsisebagaiorganuntukmembaukeranareseptorbauterletakdimukosa bahagian atas hidung. Hidungjuga membantu menghasilkan dengungan (fonasi).

INDRA PENDENGARAN (TELINGA)

Telinga adalah indra pendengaran. Pendengaran merupakan indra mekanoreseptor karena memberikan respon terhadap getaran mekanik gelombang suara yang terdapat diudara. Telinga menerima gelombang suara yang frekuensinya berbeda, kemudianmenghantarkan informasi pendengaran kesusunan saraf pusat. Telinga dapat dibagimenjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.

a.Telinga LuarBagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara kedalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitukompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpentingadalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisikulit tipis.

Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditoriuseksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakanmembrana timpani (gendang telinga). Telinga terletak pada kedua sisi kepala kuranglebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutamaoleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalisauditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporalmandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatusauditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut.

Aurikula berfungsi mengumpulkan getaran udara, bentuknya berupa lempeng tulang rawan yang elastis yang ditutupi kulit, memiliki otot intrinsic dan ekstrinsik sertadi persarapi oleh nervus fasialis. Seluruh permukaan diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada permukaan anterolateral, serta di temukan rambut kelenjar sebasea dankelenjar keringat.Meatus akustikus eksternal merupakan tabung berkelok kelok yang terbentangantara aurikula dan membrane tempani, berfungsi menghantarkan gelombang suara dariaurikula ke membrane tempani. Pada bagian luar banyak ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar sebasea, sedangkan dalam liang ditemukan serumen berwarna coklat yang berfungsi sebagai pelindung. Seruman merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung dengankelenjar sebasea yang bermuara langsung ke permukaan kulit.

b.Telinga TengahTelinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateraldan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membranatimpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga,Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dantranslulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungandengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.

Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes.Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantuhantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah,yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalanke getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kakistapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. anulus jendela bulat.Maupun jendela oval mudah mengalami robekan.

Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapatmengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tubaeustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingahke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksiotot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer.

c.Telinga Dalam Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian darikomplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajatsatu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.

Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan duasetengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakanorgan Corti.. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya, Labirinmembranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubunganlangsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis.Labirin membranosa tersusun atas atrikulus, sakulus, dan duktus semisirkularis,duktus koklearis. Atrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut padatempatnya oleh jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagiandepan dan sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut macula akustikautrikola. pada dinding belakang atrikus ada muara dari duktus semisirkularis dan padadinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran yangmenghubungkan atrikulus dengan sakulus. Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagiandepan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempatterdapatnya nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus cabang nervus akustikus yang berakhir pada macula akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang menghubungkan sakulus denganduktus koklearis, di bagian sudut sakulus ada saluran halus disebut duktusendolimfatikus, berjalan melalui aquaduktus vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan berakhir sebagai kantong buntu disebut sakusendolimfatikus yang terletak tepat di lapisan otak duramater. Duktus semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan dalamkanalis semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis). Penampangannya kira-kirasekitar sepertiga penampang kanalis semisirkularis. Bagian duktus yang melebar disebut ampula selaput. Setiap ampula mengandung satu celah siklus, sebelah dalamada Krista ampularis yang terlihat menonjol kedalam yang menerima ujung-ujungsaraf. Duktus koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolah-olahmembuat batas pada koklea timpani. Atap duktus koklearis terdapat membranevestibularis pada alasnya terdapat membran basilaris. Duktus koklearis mulai darikantong buntu (seikum vestibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis laminaspiralis pada kantong buntu (seikum ampulare) pada membrane basilaris ditemukanorgan korti sepanjang duktus koklearis yang merupakan hearing sense organ. Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan mediolus terdapat ganglionspiralis yang sebagaian besar diliputi tulang bagian bawah dan menyatu denganmembrane basilaris melintasi duktus koklearis dan melekat pada ligamentum basilaris. Membran basilaris : dibentuk oleh lapisan serat serat kolagen, permukaan bawahyang menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibbrosa yangmengandung pembuluh darah. Membran vestibularis : suatu lembaran jaringan ikat tipis, diliputi pada permukaan atas vestibular oleh pelapis rongga perilimf yaitu jaringan epitelselapis gepeng yang terdiri atas sel mesenkim Dektus koklearis : dektus ini mengandung pigmen, bentuknya lebih tinggi dantidak beraturan, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang banyak mengandungkapiler yang disebut stria vaskularis. Dektus koklearis merupakan tempat sekresiendolimf dan termasuk organ korti. Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairanperilimfe& labirinmembranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairanendolimfe.Di labirin oseaterdapat koklea, vestibulum, kanalis semisirkularis. kolea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaituskala vestibuli,skala media, danskala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebuttingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengahmelaluitingkap bulat.Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularisatau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris terdapatorgano cortiyang berfungsi mengubah getaransuara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Diatas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri darigelatinyang lentur sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis. Vetibulum, bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membukafenestra ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerimamuara kanalis semisirkularis Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3saluran. Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90%, kanalissemisrkularis superior, kanalis semisirkularis posterior dan kanalis semisirkularislateralis.

Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe.Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatanangular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalansepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitaselektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII.

Di dalam kanalisauditorius internus, nervus koklearis yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervusvestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadinervus koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalisauditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak.III. Bahan dan alata. Bahan Larutan kinin sulfat 0,1% Larutan sukrosa 5% Larutan asam asetat 1 % Larutan NaCl 1% Kamfer Minyak permen Minyak cengkeh Ol. Ricini Roti Bawang Cabe b. Alat Alat pengukur pupil mata Lampu senter Kartu snellen Garpu tala Jam/stopwatch Penutup mata Kapas Plat warna inhihara

IV. Cara kerja

a. Penglihatan (visual)1. Anatomi mataAmati mata kambing/sapi yang tersedia dan ditemukan bagian-bagian mata yang penting, terutama : Sclera, badan vilreous, nervus opticus, lensa mata, cornea, retina conjungtiva, iris, otot-otot mata ekstrinsik, binti buta.

2. Fisiologi penglihatana) Refleks akomodasi Ukur pupil mata dan amati adanya perbedaan ukuran pupil mata dibawah sinar biasa dan sinar terang. Ukur pupil mata bila mata melihat objek pada jarak 5 meter maupun 20 cm

b) Titik dekat Fokuskan mata pada objek (mis : pensil/batang pengaduk) berjarak 1 meter. Perlahan-lahan gerakan objek mendekati mata sampai objek terlihat berganda. Gerakan kembali menjauh sampai objek tampak lagi sebagai objek tunggal. Jarak ini disebut titik dekat untuk akomadasi.

c) Bintik buta Bintik buta adalah area pada retina dimana saraf-saraf optis dan pembuluh darah meninggalkan retina, dengan demikian tidak memiliki reseptor visual. Tutup mata kiri, fokuskan mata kanan pada salib dengan jarak 60 cm Dengan mata kanan tetap terfokus pada tanda salib, gerakan gambar ini mendekati mata. Pada jarak tertentu bintik-bintik hitam akan hilang, tapi muncul kembali pada jarak yang lebih dekat. Hitung jarak ini.

d) Ketajaman penglihatan Uji ketajaman penglihatan dengan kartu snellen yang ditentukan pada jarak yang ditentukan (bagi yang berkacamata lakuakanlah dengan uji ini dengan dan tanpa kaca mata) Ketajaman penglihatan dinyatakan sebagai :V = d/DD = jarak pada mana huruf seharusnya dapat dibaca (mata normal)d = jarak pada mana huruf dapat dilihat dengan jelas (dapat dibaca)

b. Kecap/rasaDistribusi reseptor kecapDengan menggunakan satu tetes dari larutan dibawah ini, tentukan lokasi reseptor untuk empat jenis rasa lidah :

Larutan kinin sulfat 0,1 % Larutan sukrosa 5 % Larutan asam asetat 1 % Larutan natrium klorida 10 %

Nilai ambang rasa Larutan-larutan berikut merupakan larutan yang memiliki rasa pada nilai ambang rasa lidah Pahit : kinin 0,000008 M Manis : sukrosa 0,1 M Asam : asam klorida 0,009 M Asin : natrium klorida 0,01 M Seluruh anggota kelompok cobalah apakah hal ini benar, dengan meneteskan tiap tetes larutan pada lidah yang bersih. Sebelum dicicipi, larutan dipanaskan dahulu 37 derajat celsius dan dengan waktu mencicipi lidah tidak boleh goyang.

c. Pendengaran Ketajaman pendengaran Pada saat melakukan uji ini, ruangan harus sepi Tempatkan seluruh jam yang berdetak pada telingan kanan salah satu anggota kelompok mata harus tertutup dan telinga kiri disumbat dengan kapas Jauhkan jam secara perlahan-lahan, kemudian tentukan jarak dimana detak jam tepat tak berdetak lagi Jauhkan jam tersebut sedikit lagi dan kemudian perlahan-lahan dekatkan kembali pada telinga. Tentukan jarak dimana detak jam tepat terdengar kembali. Apakah jarak yang diperoleh dengan kedua cara tersebut diatas sama besar? Lakukanlah hal yang sama pada telinga kiri dengan telinga kanan yang tersumbat. Bandingkanlah ketajaman pendengaran telinga kanan dan kiri.

Uji weber Uji ini merupakan salah satu uji untuk menentukan ketulian. Uji ini tidak dilakukan diruangan yang sepi. Pukulkan sebuah garputala pada lutut saudara, kemudian gigit garputala tersebut diantara gigi dengan bibir terbuka. Orang dengan pendengaran normal akan melokalisir suara yang terdengar seakan berasal dari posisi median Bila seseorang menderita ketulian konduksi pada satu telinga, maka suara ini akan lebih jelas terdengar pada telinga normal Bila ada ketulian saraf yang diderita pada salah satu telinga, maka suara ini akan lebih jelas terdengar ditelinga yang normal Untuk mendapatkan keadaan serupa ketulian konduksi, lakukan percobaan ini dengan satu telinga tersumbat kapas.

d. PenciumanAdaptasi penciuman Tutup mata dari salah satu anggota kelompok Cium kamfer pada satu lubang hidung, lubang hidung yang lain ditutup Apakah bau tersebut langsung tercium? Bila dicium terus menerus, catat waktu yang dibutuhkan sampai subjek tak dapat lagi mendeteksi bau tersebut (waktu adaptasi) Langsung minta pada subjek agar ia membedakan/ mengenali bau minyak permen dan minyak cengkeh dengan lubang hidung yang telah beradaptasi tadi Catat pengamatan saudara dan cari landasan-landasan teorinya Adaptasikan lagi satu lubang hidungnya dengan kamfer

V. Hasil dan pembahasana. Hasil 1. Anatomi mata

2. Organisasi selular retina

3. Anatomi lidah

4. Reseptor kecap

5. Anatomi telinga

6. Sel epitel olfactory (penciuman)

VIVIIIIIIkelompok

5 m20 cm5 m20 cm5 m20 cm5 m20 cm5 m20 cmJarakReaksi akomodasipenglihatan

0,8 mm0,4 mm0,2 mm0,1 mm0,6 mm0,5 cm0,5 cm0,4 cm0,6 mm0,4 mmGelap

0,7 cm0,3 cm0,3 cm0,2 cm0,3 cm0,2 mm0,3 cm0,3 cm0,4 mm0,3 mmterang

6 cm16,5 cm2 cm9 cm5,5 cmJarak tampak berandaTitik dekat

40 cm33 cm21 cm40 cm16 cmJarak tampak kembali

90 cm11 cm5 cm4 cm7 cmObjek tak tampakBintik buta

60 cm17 cm20 cm16 cm13 cmObjek kembali tampak

PinggirPinggirPinggirPinggirPinggirlokasiLar.kinin sulfatKecap/rasa

PahitPahitPahitPahitPahitRasa

UjungUjungUjungUjungUjungLokasiLar. Sukrosa 5%

ManisManisManisManisManisRasa

Pinggir depanPinggir depanPinggir depanDepan pinggirTepi kiriLokasiLar. As.asetet

AsamAsamAsamAsamAsamRasa

Pinggir belakangPinggir belakangPinggir belakangBelakang pinggirTepi kananLokasiLar. NaCl 1%

AsinAsinAsinAsinAsinRasa

Bunyi terdengar kembaliBunyi menghilangBunyi terdengar kembaliBunyi menghilangBunyi terdengar kembaliBunyi menghilangBunyi terdengar kembaliBunyi menghilangBunyi terdengar kembaliBunyi menghilangJarakKetajaman penengaranpendengaran

36 cm10 cm19 cm21 cm33 cm13 cm18 cm6 cm9,4 cmKanan

28 cm9 cm15 cm26 cm36 cm6 cm7 cm2 cm6,5 cmKiri

Getar mendengungGetar mendengungGetar mendengungGetarGetarUji weber

kanankamferpenciuman

kiri

kanancengkeh

Kiri

Kananol. mp

Kiri

Kananol. ricini

Kiri

CabePembuktian

Bawang

Roti

Komponen alat pendengaranAlat pendengaranFungsi

Daun telingaMenangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi

Lubang telingaMenangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi

Liang pendengaranMenangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi

Gendang telingaMenerima rangsangan bunyi dan meneruskannya kebagian lebih dalam

Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi)Memperkuat getaran dan meneruskan ke koklea atau rumah siput

Tingkap sorong, tingkap bundar, 3 saluran setengah lingkaran dan kokleaMengubah impuls dan diteruskan keotak

Saluran eustachiusMenghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar

Distribusi dan saraf cranialNoNama saraf kranialDistribusiFungsi

1Olfaktor-Mencium

2Opticus -Melihat

3Okulomotor Otot penggerak bola mataMensarafi otot bola mata

4Trochlear Otot lain penggerak bola mataMenggerakan bola mata

5Trigeminalis Otot pengunyahMengunyah

6Abducent Otot penggerak bola mataMenggerakan bola mata

7Facial Otot muka, kelenjar ludahMengecap dan mengatur mimik muka

8Auditorius-Keseimbangan dan pendengaran

9GlossopharyngealKelenjar parotis otot penelanMengecap dan menelan

10VagusSaraf parasimpatik kejantungSakit, lapar, menelan

11AccessoriesOtot belikatBicara dan penggerak kepala

12Hypoglossa Otot ludahBicara, menelan, mengunyah

b. PembahasanPada praktikum kali ini, telah dilakukan percobaan panca indera. Dilakukan prosedur penglihatan, kecap (rasa), serta pendengaran dan penciuman. Pada uji penglihtan, fisiologi penglihatan pada refleks akomodasi didapat hasil pupil mata yang terkena cahaya secara tiba-tiba mengecil dibanding pupil mata yang tidak terkena cahaya. Mata yang terkena cahaya secara tiba-tiba akan mengecil secara cepat dan iris mendekat secara lambat. Pupil mata tergantung dari iris atau semacam otot iris. Iris mendekat jika cahaya yang masuk terlalu terang dan iris menjauh jika cahaya yang masuk terlalu redup. Jika mata tidak siap saat terkena cahaya maka pupil mengecil atau meredup secara langsung. Kalau siap maka pupil akan mengecil atau meredup secara perlahan. Bisa saja terjadi refleks apabila mata kiri yang disenter mata yang meredup sebelah kanan. Hal ini disebabkan karena ada kiasma optius yaitu persilangan bawah otak. Mengecilnya pupil karena cahaya ialah lebarnya pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh mata. Ditempat yang gelap dimana intensitas cahayanya kecil maka pupil akan membesar, agar cahaya lebih banyak masuk kemata. Ditempat yang sangat terang dimana intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil, agar cahaya lebih sedikit masuk kemata untuk menghindari mata agar tidak selalu, bila mata diarahkan kesalah satu mata pupil akan berkontraksi, kejadian tersebut dinamakan refleks pupil atau refleks cahaya pupil.Diprosedur titik dekat, didapat hasil rata-rata objek terlihat berganda pada jarak 6 cm dan titik akomadasi (kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat) terdapat pada jarak 20 cm disuasana gelap jaraknya 0,4 mm, dan terang jaraknya 0,3 cm. Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dengan dengaan objek maka cahaya yang masuk kemata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari objek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak pararel. Baik sinar dari objek yang jauh maupun yang dekat harus derefraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar objek terlihat jelas.Pada prosedur bintik buta, bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh dibagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh dibagian bintik kuning pada retina.Selanjutnya setelah dilakukan percobaan penglihatan, dilakukan percobaan pengecapan (rasa). Pertama dilakukan percobaan distribusi reseptor kecap, didapat hasil larutan kinin sulfat 0,1% terasa pahit, larutan sukrosa 5% terasa manis, larutan asam asetat 1% terasa asam dan larutan NaCl 1% terasa asin. Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain : 2 reseptor natrium, 2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida, 1 reseptor adenosine, 1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit, 1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen. Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori yang umum disebut sensasi pengecapan utama tentunya disesuaikan dengan area saraf, yaitu kuncup pengecapan yang sensitive terhadap rasa manis terletak diujung lidah, substansi asam dirasakan terutama dibagian samping lidah, tetapinya reseptornya terkumpul dibagian samping lidah, substansi pahit akan menstimulasi kuncup pengecap dibagian belakang lidah.Pada saat melakukan percobaan pendengaran dan kesetimbangan pada anatomi telinga yang ditemukan pada model anatomi telinga terdapat pina, meatus aditorius external, membran tipani, rongga telinga tengah, maleus, incus, stapes, choclea, kanai-kanai semisirkuliar dan tabung eustachius.Pada saat melakukan percobaan pendengaran dan kesetimbangan pada ketajaman pendengaran, pada telinga kanan ketika jam dijauhkan jarak detak jam yang tak terdengar lagi yaitu 36 cm. Pada telinga bagian kiri ketika jam dijauhkan jarak jam yang tak terdegar lagi yaitu 28 cm.Pada saat melakukan percobaan pendengaran dan kesetimbangan pada uji weber dengan menggunakan garpu tala, pada saat garputala dipukul kemudian didekatkan ketelinga, dan terdengar bunyi yang berasal dari posisi median, maka pendengar tersebut normal.Pada saat melakukan percobaan penciuman pada adaptasi penciuman bahan yang digunakan kamfer, cengkeh, ol. mp dan ol. ricini. Pada saat kamfer diletakan dihidung kamfer langsung tercium baunya, pada saat kamfer diletakan terus menerus dihidung sampai bau kamfer itu hilang. Pada saat menggunakan minyak cengkeh aroma minyak cengkeh tidak tercium. pada saat menggunakan ol. mp aromanya langsung tercium , dan begitupun dengan ol. ricini. Ini berarti penciuman praktikan masih berfungsi dengan baik karena pada saat waktu adaptasi, hidung tidak mencium bau apapun, sehingga dapat dengan mudah mengenali bau-bau bahan yang diujikan.

VI. Kesimpulan Mata adalah salah satu alat indera yang berfungsi sebagai indera penglihatan. Mata memiliki struktur yaitu skelera (bagian putih mata) konjungtiva, kornea, pupil, iris, lensa, retina, saraf optikus, humor aqueus, humor vitreus Telinga terdiri dari 3 bagian : telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga yang terdiri dari daun telinga, luibang telinga, dan saluran telinga. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran, landasan dan sanggurdi. Telinga bagian dalam meliputi labirin osea, sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteur yang berisi cairan. Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar. Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indrapembau.Indrapembauberupakemoreseptoryangterdapatdipermukaandalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau.

VII. Jawaban pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan akomodasi? Otot-otot mana yang terlihat dalam akomodasi ini dan bagaimana kerjanya? Akomodasi merupakan penyesuaian mata untuk melihat atau memfokuskan yang dilihat. Otot-otot yang terlihat dalam akomodasi antara lain : otot siliar (otot lensa mata). Dan mekanisme kerjanya perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu merubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh diretina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor)2. Bagaimana terjadinya bentuk dan posisi iris pada akomodasi untuk melihat? Cahaya dari objek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang sedangkan cahaya dari objek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliar. Saat melihat dekat, otot siliar berkontraksi sehingga memendekan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apetura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligmen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligmen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. 3. Apakah yang dimaksud dengan presbiopi, myiopi dan hipermetropi? Presbiopi : seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Bisa terjadi pada lansia. Myopi : seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Hipermetropi : seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjark dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.4. Bagaimana mengoreksi kelainan kelainan ini? Presbiopi : Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Myopi : Biasanya terjadi pada pelajar dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Hipermetropi : Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.5. Emmetropia : emmetropia berasal dari kata yunani, emmetos yang berarti ukuran normal atau dalam keseimbangan wajar, sedangkan arti opsis adalah penglihatan. Mata dengan sifat emmetropia adalah keadaan mata tanpa adanya kelainan refraksi (pembiasan) sinar mata dan berfungsi normal.6. Ketika suatu berkas sinar/cahaya sampai di retina, akan terjadi stimulasi reaksi kimia pada sel batang dan sel kerucut yaitu pada sel batang. Zat kimia rodospin akan diperoleh menjadi sktospin dan retinal7. Buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu sprektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terkihat bukan warna yang sesungguhnya.8. Kerusakan salah satu sel konus sel reseptor pada retina akan menyebabkan kelainan buta warna. Sehingga di daerha bintik kuning yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar hanya ada sel konus saja.9. Buta warna merah hijau sejauh ini merupakan bentuk paling umum buta warna. Seorang individu dengan bentuk ini buta warna sebenarnya tidak buta untuk kedua merah dan hijau pada waktu yang sama, tetapi lebih baik buta warna merah, atau buta warna hijau. Namun hasilnya sama ketidakmampuan untuk membedakan antara berbagai warna merah dan hijau. Di sebut juga deutanopia, yang merupakan gangguan penglihatan terhadap warna yang disebabkan tidak adanya photoreseptor retina hijau. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam membedakan hue pada warna merah dan hijau (red-green hue discrimination)10. Ada 4 kategori sensasi rasa yang utama Rasa pahit (pangkal lidah) Rasa manis (ujung lidah) Rasa asam (tepi lidah) Rasa asin (bagian sisi lidah)11. Decibel : disebabkan oleh gangguan koklea atau saraf pendengaran.Decibel zero : disebabkan oleh gangguan mekanisme telinga tengah untuk menghantarkan suara ke koklea.

12. Fungsi organ corti adalah sebagai organ reseptor yang menimbulkan impuls saraf akibat getaran membran basilaris.Bagian-bagian organ corti : terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel di organ corti antara lain : sel tiang dalam, sel tiang luar, sel falangs luar, sel falangs dalam, sel batass, dan sel hansen.13. Komponen olfaktori terdiri dari tiga jenis sel epitel kolumner kompleks bersilia : sel basal, sel neurosensoris dan sel penunjang. Sel neurosensoris olfaktori dewasa berbentuk neuron bipolar dengan perikarion di daerah basal epitel dengan dendrit mencapai lumen, sedang akson keluar dari epitel mencapai bulbus ofaktorius.14. Penglihatan :Cahaya => kornea => pupil & iris => lensa mata (berakomodasi) => retina (fotoreseptor) => bintik kuning => urat saraf => otak besar ( melihat)

Kecap (rasa) Rangsangan cairan => lidah => ujung saraf pengecap (papila) => otak (kesan mengecap)

Pendengaran Gelombang suara => saluran pendengaran => membran timpani => tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi => tingkap bundar => menggetarkan cairan. Didalam rumah siput => impuls ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak besar. Otak besar menerima ipuls ini, kemudian menerjemahkannya dan kita mmpersiapkannya sebagai suara.

PenciumanRangsang gas => hidung => ujung saraf pembau => otak (kesan membau).

Daftar Pustaka

Anderson, paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi tubuh manusia. Jakarta : EGC

Irianto koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabeta

Setiadi. 2007. ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Jogjakarta; GRAHA ILMU.

Syaifuddin.2011. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Syaifuddin.2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

25