PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA...

71
PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA KAOS “BUMIAYU BEAUTY OF JAVA” SEBAGAI MEDIA PROMOSI KOTA BUMIAYU Proyek Studi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual S1 oleh Dwi Oktafiani 2411415018 JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019

Transcript of PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA...

Page 1: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH

PADA KAOS “BUMIAYU BEAUTY OF JAVA”

SEBAGAI MEDIA PROMOSI KOTA BUMIAYU

Proyek Studi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Program Studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual S1

oleh

Dwi Oktafiani

2411415018

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2019

Page 2: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

ii

Page 3: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

iii

Page 4: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Hidup tidak semakin mudah, kita yang harus bertambah kuat (Dwi

Oktafiani)

PERSEMBAHAN

Proyek studi ini dipersembahkan kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak Waryoto dan Ibu Sri Waningsih.

2. Teman-teman Seni Rupa 2015.

3. Almamaterku, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni.

Page 5: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

v

PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan kasih, bimbingan dan tuntunan-

Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Proyek Studi ini dengan baik. Laporan

penelitian ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Seni Universitas Negeri

Semarang.

Penulis menyadari bahwa penulisan proyek studi ini tidak lepas dari

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis menyampaikan

rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi

dengan segala kebijaksanaanya.

2. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Semarang, yang dengan kebijakannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dengan baik.

3. Bapak Dr. Syakir, M.Sn., Ketua Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas administratif

dalam penyusunan proyek studi ini.

4. Bapak Wandah Wibawanto S.Sn., M.Ds., selaku dosen wali yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis.

5. Rahina Nugrahani S.Sn, M.Ds., selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi.

Page 6: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

vi

Page 7: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

vii

SARI

Oktafiani, Dwi. 2019. Penerapan Ilustrasi Potensi Wisata Daerah pada Kaos

“Bumiayu Beauty Of Java” sebagai Media Promosi Kota Bumiayu.

Proyek Studi. Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing Rahina Nugrahani S.Sn., M.Ds.

Kata Kunci : ilustrasi, bumiayu, promosi, local wisdom, Bumiayu Beauty of Java

Potensi wisata di wilayah Bumiayu cukup besar. Namun ada beberapa

variabel yang membuat potensi ini kurang terjelajah masyarakat luas, seperti

kurangnya anggaran, luasnya wilayah, dan kurangnya promosi. Dengan inisiatif

pribadi terbentuklah brand yang mengusung potensi wisata Bumiayu ke dalam

bentuk akun sosial media yakni “Bumiayu Beauty of Java”. Brand ini juga

memiliki merchandise berupa kaos yang diproduksi dengan logo dan tagline yang

sama. Pemilihan tema yang diangkat dalam proyek studi ini berdasarkan hasil

analisis SWOT yang menunjukan strategi turn-around dengan menciptakan desain

ilustrasi baru bagi kaos “Bumiayu Beauty of Java” dengan mengangkat potensi

wisata daerah Bumiyau. Pemilihan ilustrasi sebagai media promosi disesuaikan

dengan masalah yang ada di lapangan. Dimana kaos “Bumiayu Beauty of Java”

belum memiliki desain ilustrasi kaos yang cukup baik sebagai instrumen promosi.

Maka dari itu pemilihan konten dan style ilustrasi yang digunakan menjadi penting.

Proyek studi ini menghasilkan 10 desain ilustrasi yang mencakup potensi wisata

daerah yang ada di wilayah bumiayu yaitu: Ilustrasi Kaligua, Ilustrasi Telaga

Ranjeng, Ilustrasi Waduk Penjalin, Ilustrasi Cipanas Buaran, Ilustrasi Curug Putri,

Ilustrasi Gua Jepang, Ilustrasi Saka Limalas, Ilustrasi Ketan Pencok, Ilustrasi Sogol,

dan Ilustrasi Rebana Kaliwadas. Dari ke sepuluh ilustrasi tersebut dibuat dengan

style dekoratif dan flat design, kemudian diaplikasikan pada kaos “Bumiayu Beauty

of Java”. Pemilihan objek objek tersebut juga sebagai bentuk penyampaian pesan

bahwa Bumiayu adalah wilayah yang kaya akan potensi, baik dalam segi wisata

maupun budaya. Dengan dibuatnya alternatif promosi ini dapat membantu kegiatan

promosi pariwisata Bumiayu sehingga dapat memajukan kehidupan daerah ke arah

yang lebih baik.

Page 8: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PENGESAHAN ................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN.................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

PRAKATA ........................................................................................................... v

SARI .................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Tema ...................................................................................1

1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya ..........................................................................3

1.3. Analisis Kebutuhan......................................................................................... 4

1.3.1 Analisis 5W + 1H ........................................................................................ 5

1.3.2 Analisis SWOT ............................................................................................ 6

Page 9: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

ix

1.4 Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 14

1.4.1 Tujuan ........................................................................................................ 14

1.4.1 Manfaat ...................................................................................................... 14

1.4.1.1 Bagi Masyarakat Umum ........................................................................... 14

1.4.1.2 Bagi Masyarakat Bumiayu ....................................................................... 14

1.4.1.3 Bagi Mahasiswa DKV .............................................................................. 14

1.4.1.4 Bagi Brand “Bumiayu Beauty of Java” ................................................... 14

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL

2.1 Desain Komunikasi Visual ............................................................................. 15

2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual ....................................................... 15

2.1.2 Unsur Desain Komunikasi Visual .............................................................. 16

2.1.2.1 Garis (Line) .............................................................................................. 16

2.1.2.2 Bentuk (Shape) ......................................................................................... 17

2.1.2.3 Warna (Color) .......................................................................................... 17

2.1.2.4 Tekstur (Texture) ...................................................................................... 17

2.1.2.5 Gelap-Terang (Kontras) ........................................................................... 17

2.1.2.6 Unsur Ukuran (Size) ................................................................................. 18

2.1.3 Prinsip Dasar Desain Komunikasi Visual .................................................. 18

Page 10: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

x

2.1.3.1 Keseimbangan (Balance) ......................................................................... 18

2.1.3.2 Irama (Rhyrhm) ........................................................................................ 19

2.1.3.3 Penekanan/Dominasi (Emphasis) ........................................................... 19

2.1.3.4 Kesatuan (Unity) ...................................................................................... 19

2.1.4 Elemen – Elemen Desain Komunikasi Visual ............................................ 20

2.1.4.1 Tipografi ................................................................................................... 20

2.1.4.2 Ilustrasi ..................................................................................................... 20

2.1.4.3 Simbolisme .............................................................................................. 21

2.1.4.4 Fotografi ................................................................................................... 21

2.1.5 Fungsi Desain Komunikasi Visual .............................................................. 21

2.1.5.1 Sebagai Sarana Identifikasi ...................................................................... 22

2.1.5.2 Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi ................................................... 22

2.1.5.3 Sebagai Sarana Presentasi dan Promosi ................................................... 22

2.2 Ilustrasi ........................................................................................................... 22

2.2.1 Pengertian Ilustrasi ...................................................................................... 22

2.2.2 Fungsi Ilustrasi ............................................................................................ 24

2.2.2.1 Ilustrasi sebagai Alat Informasi ............................................................... 24

2.2.2.2 Ilustrasi Opini ........................................................................................... 24

Page 11: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xi

2.2.2.3 Ilustrasi Sebagai Alat untuk Bercerita ...................................................... 25

2.2.2.4 Ilustrasi Sebagai Desain ........................................................................... 25

2.2.2.5 Ilustrasi Sebagai Alat Persuasi ................................................................. 25

2.2.2.6 Ilustrasi Sebagai Identitas ........................................................................ 25

2.2.3 Style Gambar Ilustrasi ................................................................................. 26

2.3 Promosi Destinasi ........................................................................................... 28

2.3.1 Pengertian Promosi Destinasi ..................................................................... 28

2.3.1.1 Fungsi Promosi ........................................................................................ 30

2.3.1.2 Tujuan Promosi ........................................................................................ 31

2.3.1.3 Strategi Pemasaran & Promosi ................................................................ 33

2.3.2 Media Promosi ............................................................................................ 36

2.3.2.1 Jenis Media Promosi ................................................................................ 36

2.4 Potensi Wisata Daerah .................................................................................. 38

2.5 Kota Bumiayu ................................................................................................ 42

2.6 T-Shirt ............................................................................................................ 43

BAB III METODE BERKARYA

3.1 Media Berkarya .............................................................................................. 45

3.1.1 Alat .............................................................................................................. 45

Page 12: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xii

3.1.2 Bahan .......................................................................................................... 48

3.1.3 Teknik Berkarya ......................................................................................... 48

3.2 Proses Berkarya .............................................................................................. 49

3.2.1 Proses Pra Produksi ..................................................................................... 50

3.2.1.1 Pencarian Ide ............................................................................................ 50

3.2.1.2 Penetapan Tujuan Karya .......................................................................... 50

3.2.1.3 Riset ......................................................................................................... 50

3.2.1.4 Studi Kepustakaan .................................................................................... 54

3.2.1.5 Analisis SWOT ........................................................................................ 54

3.2.1.6 Analisis Target Market ............................................................................ 54

3.2.1.7 Menetapkan Konsep Karya ...................................................................... 55

3.2.1.8 Strategi Media .......................................................................................... 57

3.2.2 Proses Produksi ........................................................................................... 58

3.2.2.1 Sketsa Gambar Ilustrasi ........................................................................... 58

3.2.2.2 Komputerisasi Gambar Ilustrasi .............................................................. 59

3.2.2.3 Aplikasi pada Kaos .................................................................................. 60

3.2.2.4 Konsultasi Dosen Pembimbing dan Klien ............................................... 60

3.2.2.5 Pencetakan ............................................................................................... 60

Page 13: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xiii

3.2.3 Proses Pasca Produksi ................................................................................. 61

BAB IV ANALISIS KARYA

4.1 Desain Ilustrasi ............................................................................................... 62

4.1.1 Gambar Ilustrasi Kaligua ............................................................................ 62

4.1.1.1 Spesifikasi Karya ..................................................................................... 63

4.1.1.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 63

4.1.1.3 Analisis Karya .......................................................................................... 63

4.1.2 Gambar Ilustrasi Telaga Ranjeng ................................................................ 66

4.1.2.1 Spesifikasi Karya ..................................................................................... 66

4.1.2.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 67

4.1.2.3 Analisis Karya .......................................................................................... 67

4.1.3 Gambar Ilustrasi Waduk Penjalin ............................................................... 71

4.1.3.1 Spesifikasi Karya ..................................................................................... 71

4.1.3.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 71

4.1.3.3 Analisis Karya .......................................................................................... 72

4.1.4 Gambar Ilustrasi Cipanas Buaran ............................................................... 75

4.1.4.1 Spesifikasi Karya ..................................................................................... 76

4.1.4.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 76

Page 14: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xiv

4.1.4.3 Analisis Karya .......................................................................................... 76

4.1.5 Gambar Ilustrasi Curug Putri ...................................................................... 80

4.1.5.1 Spesifikasi Karya ..................................................................................... 80

4.1.5.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 81

4.1.5.3 Analisis Karya .......................................................................................... 81

4.1.6 Gambar Ilustrasi Saka Limalas ................................................................... 85

4.1.6.1 Spesifikasi Karya ..................................................................................... 85

4.1.6.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 85

4.1.6.3 Analisis Karya .......................................................................................... 86

4.1.7 Gambar Ilustrasi Gua Jepang ….................................................................. 90

4.1.7.1 Spesifikasi Karya ..................................................................................... 90

4.1.7.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 90

4.1.7.3 Analisis Karya .......................................................................................... 91

4.1.8 Gambar Ilustrasi Ketan Pencok ................................................................... 95

4.1..1 Spesifikasi Karya ....................................................................................... 95

4.1.8.2 Deskripsi karya ......................................................................................... 95

4.1.8.3 Analisis Karya .......................................................................................... 96

4.1.9 Gambar Ilustrasi Sogol .............................................................................. 100

Page 15: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xv

4.1.9.1 Spesifikasi Karya ................................................................................... 100

4.1.9.2 Deskripsi karya ....................................................................................... 100

4.1.9.3 Analisis Karya ........................................................................................ 101

4.1.10 Gambar Ilustrasi Rebana Kaliwadas ....................................................... 105

4.1.10.1 Spesifikasi Karya ................................................................................. 105

4.1.10.2 Deskripsi karya ..................................................................................... 105

4.1.10.3 Analisis Karya ...................................................................................... 106

4.2 T-Shirt .......................................................................................................... 109

4.2.1 Spesifikasi Karya ...................................................................................... 110

4.2.2 Deskripsi karya .......................................................................................... 110

4.2.3 Analisis Karya ........................................................................................... 110

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 113

5.2 Saran ............................................................................................................. 114

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 115

LAMPIRAN ..................................................................................................... 121

Page 16: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Akun Instagram Bumiayu Beauty of Java ....................................... 51

Gambar 3.2 Akun Facebook Bumiayu Beauty of Java ....................................... 52

Gambar 3.3 Sketsa Gambar Ilustrasi ................................................................... 59

Gambar 3.4 Proses Komputerisasi Sketsa ........................................................... 60

Gambar 4.1 Gambar Ilustrasi Kaligua ................................................................. 62

Gambar 4.2 Referensi Ilustrasi Wisata Kebun Teh Kaligua ............................... 63

Gambar 4.3 Gambar Ilustrasi Telaga Ranjeng .................................................... 66

Gambar 4.4 Referensi Ilustrasi Telaga Ranjeng .................................................. 67

Gambar 4.5 Gambar Ilustrasi Waduk Penjalin .................................................... 71

Gambar 4.6 Referensi Foto Waduk Penjalin ....................................................... 72

Gambar 4.7 Gambar Ilustrasi Cipanas Buaran .................................................... 75

Gambar 4.8 Refrensi Ilustrasi Cipanas Buaran ................................................... 76

Gambar 4.9 Gambar Ilustrasi Curug Putri .......................................................... 80

Gambar 4.10 Refrensi Ilustrasi Curug Putri ........................................................ 81

Gambar 4.11 Gambar Ilustrasi Saka Limalas ...................................................... 85

Gambar 4.12 Referensi Ilustrasi Jembatan Saka Limalas ................................... 86

Gambar 4.13 Gambar Ilustrasi Gua Jepang ........................................................ 90

Page 17: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xvii

Gambar 4.14 Referensi Ilustrasi Gua Jepang ...................................................... 91

Gambar 4.15 Gambar Ilustrasi Ketan Pencok ..................................................... 95

Gambar 4.16 Gambar Refrensi Makanan Ketan Pencok .................................... 96

Gambar 4.17 Gambar Ilustrasi Sogol ................................................................ 100

Gambar 4.18 Referensi Ilustrasi Makanan Sogol .............................................. 101

Gambar 4.19 Gambar Ilustrasi Rebana Kaliwadas ........................................... 105

Gambar 4.20 Referensi Ilustrasi Rebana Kaliwadas ......................................... 106

Gambar 4.21 Gambar T-Shirt Berilustrasi ........................................................ 109

Page 18: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Matriks Analisis SWOT “Bumiayu Beauty of Java” ............... 8

Tabel 1.2 Gambar Ilustrasi yang Dipilih ............................................................. 9

Tabel 2.1 Enam Stategi Kreatif Frazer ................................................................ 34

Tabel 3.2 Rancangan Konsep Karya ................................................................... 56

Page 19: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

xix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Analisis SWOT .................................................................................. 7

Bagan 3.1 Proses berkarya .................................................................................. 49

Page 20: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Tema

Dewasa ini sektor pariwisata di Indonesia semakin berkembang. Banyak objek

wisata yang mulai dijelajahi dan menjadi destinasi baru bagi wisatawan baik

domestik maupun mancanegara. Menurut Suci (2010:1), Pariwisata telah diakui

sebagai sektor andalan perolehan devisa non-migas dalam pembangunan nasional.

Pernyataan ini juga didukung oleh hasil statistik Badan Pusat Statistik. Menurut

BPS (2018), sektor pariwisata di Indonesia pada tahun 2015 dapat mendatangkan

devisa sebesar 12,23 (Miliar US $). Angka tersebut cukup banyak menyumbang

dalam pembangunan nasional. Hal tersebut juga menggugah setiap daerah di

Indonesia untuk menggiatkan promosi di sektor pariwisata. Salah satunya

pariwisata Jawa Tengah.

Bumiayu adalah wilayah yang terdapat di Jawa Tengah tepatnya di sebelah

selatan kabupaten Brebes. Wilayah Bumiayu terdiri dari beberapa kecamatan, yakni

kecamatan Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Salem, Bantarkawung, dan Paguyangan.

Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2019 jumlah wisatawan pada tahun

2018 mengalami kenaikan 105,39 persen, dari 572.996 orang menjadi 1.176.867

orang. Hal ini dikarenakan objek wisata si wilayah brebes utara lebih mendatangkan

pendapatan daerah, dibandingkan objek wisata di wilayah brebes selatan.

Selain faktor lain yang menghambat, potensi yang ada di wilayah Bumiayu

memang minim dipromosikan. Pemerintah dalam hal ini yang bertanggung jawab

Page 21: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

2

secara resmi untuk mempromosikan wilayah Bumiayu, belum secara masif

menggencarkan promosi pariwisata. Hanya beberapa kali contoh saat digelarnya

GBF (Gebyar Bumiayu Fair) pemerintah kabupaten ikut andil. Sebagaimana

tertulis dalam Warta Express, upaya publikasi destinasi wisata dan kearifan lokal

di wilayah Kecamatan Bumiayu salah satunya ditempuh melalui ajang GBF

(Gebyar Bumiayu Fair) 2018, yang digagas oleh PD. BPR Puspakencana Brebes.

Selain dari pemerintah sebagai pihak otoritas, kegiatan promosi wilayahpun

dilakukan oleh beberapa individu yang mulai sadar pentingnya promosi kota (City

branding).

Dari hasil promosi yang dilakukan pemerintah kabupaten yang minim ini,

efektifitas yang dicapai belumlah optimal. Banyak dari potensi wisata yang

harusnya mendatangkan pendapatan daerah dan membantu pembangunan daerah,

belum terjamah. Maka dari itu kegiatan promosi yang mengangkat isu City

branding dalam segi pariwisata, kesenian, maupun kearifan lokal di wilayah

Bumiayu sangatlah penting. Karena dengan terpublikasikanya wilayah ini, selain

pendapatan daerah meningkat, pemerintah juga dapat mengangkat nama Bumiayu

agar setara dengan daerah-daerah lainya.

Salah satu alternatif upaya promosi wisata wilayah Bumiayu adalah dengan

mengangkat elemen budaya yang ada di daerah ini menjadi sorotan yang

merepresentasikan apa itu Bumiayu. Salah satunya dengan menggandeng brand

“Bumiayu Beauty of Java” sebagai pelaku kreatif lokal. Namun karena masih

kurang menariknya desain merchandise dari brand ini, maka melalui kerjasama ini

akan dihasilkan merchandise dengan elemen visual yang mengangkat elemen

Page 22: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

3

budaya seperti kuliner, kesenian, maupun wisata khas wilayah Bumiayu yang

menyasar generasi muda.

1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya

Semakin berkembangnya zaman semakin berupa pula cara manusia untuk

mempromosikan sesuatu. Banyak dari orang semakin ingin menunjukan dirinya

agar dianggap ada. Seperti gaya fashion seseorang yang berlomba-lomba untuk

menjadi berbeda. Walau berupa-rupanya fashion di era ini, kaos tidak lekang

termakan waktu.

Bagi segmentasi remaja, kaos dengan desain yang kekinian dengan konsep

ilustrasi ala distro sangatlah populer. Hal ini didukung oleh penelitian tingkat

konsumtifisme pada remaja. Menurut (Setyawati, 2010) perilaku konsumtif tampak

pada masyarakat Indonesia khususnya remaja di kota besar. Mulai maraknya stand

distro tampaknya memberikan pengaruh terhadap cara berpenampilan anak muda

pada saat ini. Tingkat popularitas t-shirt distro tidak lain dipengauhi oleh desain

yang disajikan oleh beragam distro. Meskipun desain yang ditawarkan berupa-rupa,

ada beberapa contoh t-shirt yang cukup populer. Seperti t-shirt dari brand Think

Cook-Cook dan Wadezig.

Konsep ilustrasi yang diangkat oleh brand distro kekinian banyak

mengangkat unsur objek-objek keseharian yang sederhana, namun dikemas dalam

gambar ilustrasi yang menarik, berkarakter, juga dipadupadan dengan unsur

tipografi yang tidak berlebihan. Unsur seni rupa yang tidak ketinggalan adalah

Page 23: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

4

warna. Penggunaan warna yang mengikuti tren, juga menambah aksentuasi pada

setiap desain yang dibuat.

Menelisisk fenomena yang terjadi di kota Bumiayu, pegiat kreatif ini

memiliki kekurangan dalam stategi promosi. Maka dari itu berbekal ilmu yang telah

dipelajari di bidang Desain Komunikasi Visual dipilihlah elemen budaya sebagai

konsep gambar ilustrasi pada kaos “Bumiayu Beauty of Java”.

1.3 Analisis Kebutuhan

Dari data yang telah dikumpulkan, maka data ini akan diolah menggunakan analisis

kebutuhan. Menurut Szuba (2005) dalam Jamaluddin (2017), analisis kebutuhan

adalah salah satu langkah pertama dalam menetapkan tujuan program atau

mengembangkan rencana strategis, dan proses analisis kebutuhan akan mudah bagi

para pembaca. Sebuah analisis kebutuhan didefenisikan sebagai evaluasi

lingkungan.

Hasil riset yang telah dilakukan menjadi bahasan yang akan dianalisis,

sehingga dapat ditentukan beberapa hipotesis mengenai kebutuhan klien. Hal ini

dilakukan agar penulis dapat mengetahui lebih jauh karya apa saja yang sesuai

dengan kebutuhan klien dalam partisipasinya untuk mempromosikan kota

Bumiayu.

Berdasar data yang telah dihimpun, penulis mendapatkan hasil yang faktual

melalui kegiatan wawancara dengan narasumber. Data ini akan dianalisis dengan

dua cara yakni cara 5 W + 1 H dan analisis SWOT. Penggunaan kedua analisis ini

Page 24: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

5

agar mengetahui dengan lengkap apa yang dibutuhkan klien, serta kekurangan dan

kelebihan produk yang ditawarkan agar sesuai dengan tujuan untuk city branding.

1.3.1 Analisis 5 W + 1 H

1. What

“Bumiayu Beauty of Java” adalah salah satu brand yang mengangkat isu

promosi kota Bumiayu di dalamnya. Slogan “Bumiayu Beauty of Java” lahir

dari nama kota Bumiayu sendiri, kata “Bumi” berarti bumi, dan “Ayu” yang

berarti cantik. Jika kedua kata ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

menjadi “Beautiful earth”. Namun karena terinspirasi slogan di kota lain seperti

Bandung dengan “Paris van Java”, dan Solo dengan “Spirit of Java”, maka

lahirlah slogan “Bumiayu Beauty of Java”.

2. Who

“Bumiayu Beauty of Java” diusung oleh seorang penggiat kreatif bernama

Jefry Arsya Robby ialah yang menciptakan, pemasaran, dan memanagemen

brand ini. Dalam hal produksi Jefry menggunakan jasa tim kreatif sebanyak 2

orang, tim produksi 4 orang.

3. Where

Brand ini dibentuk dan diproduksi di rumah Jefry Arsya Robby yang

beralamat di Gg. Nol Kilometer, Jl. KH. Mudakir, No.5, belakang pegadaian

Bumiayu.

4. When

Usaha ini dirintis mulai tahun 2016, mulai dari saat itu pula kaos dengan

desain tipografi “Bumiayu Beauty of Java” diproduksi, dan dipasarkan.

Page 25: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

6

5. Why

Perlunya pengayaan desain pada kaos “Bumiayu Beauty of Java”

dikarenakan tujuan awal dari brand ini adalah untuk mempromosikan kota

Bumiayu di mata masyarakat luas. Diharapkan dengan semakin beragamnya

desain yang terdapat di kaos “Bumiayu Beauty of Java”, maka semakin banyak

pula orang yang mengetahui kota Bumiayu itu ada.

6. How

Setelah memahami latar belakang dibentuknya brand “Bumiayu Beauty of

Java”, mulai dari riset, dan wawancara maka penulis dapat mengetahui

bagaimana karya yang akan dihasilkan. Selain itu dengan refrensi, penulis dapat

membuat ide baru untuk membawa elemen budaya dalam ilustrasi yang akan

diaplikasikan pada kaos dengan tujuan city branding ini.

1.3.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

(Rangkuti, 1997 : 19)

Page 26: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

7

Bagan 1.1 Analisis SWOT

Kuadran 1 : Perusahaan memiliki kekuatan dan peluang, strategi yang harus

diterapkan adalah strategi agresif (growth oriented strategy). Yakni kebijakan

yang mendukung pertumbuhan agresif.

Kuadran 2 : Kondisi ini perusahaan memiliki ancaman, namun masih

memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus diterapkan adalah strategi

diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan memililki peluang besar namun menghadapi

kendala internal. Fokus strategi ini meminimalkan masalah-masalah internal

sehingga dapat merebut peluang pasar.

Kuadran 4 : Merupakan situasi dimana perusahaan menghadapi berbagai

ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang dapat diterapkan adlah strategi

defensif. (Rangkuti, 1997 : 20).

Page 27: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

8

Tabel 1.1 Tabel Matriks Analisis SWOT Brand “Bumiayu Beauty of Java”

KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESSES)

1. Mengangkat promosi kota

2. Pelayanan ramah 1. Desain yang monoton

PELUANG

(OPPORTUNITIES)

STRATEGI MENGGUNAKAN

KEKUATAN UNTUK

MEMANFAATKAN PELUANG

STRATEGI MENGURANGI

KELEMAHAN UNTUK

MEMANFAATKAN PELUANG

1. Kesadaran

masyarakat

untuk

mempromosikan

kota sendiri

meningkat

2. Pola konsumtif

masyarakat

zaman milenial

tinggi

1. Dapat menggunakan

strategi agresif, yaitu lebih

giat mempromosikan

produk dengan isu

promosi kota.

2. Meningkatkan keramahan

dalam pelayanan untuk

menarik minat beli

masyarakat yang

konsumtif.

1. Menggunakan strategi turn-

around yaitu dengan

membuat desain baru untuk

kaos dengan elemen

budaya kota Bumiayu

ANCAMAN

(THREATS)

STRATEGI MENGGUNAKAN

KEKUATAN UNTUK

MENGHADAPI ANCAMAN

STRATEGI MENGURANGI

KELEMAHAN UNTUK

MENGHADAPI ANCAMAN

1. Adanya

kompetitor yang

mengusung

konsep yang

sama

1. Menggunakan strategi

diversifikasi pada produk.

Misal membuat desain

kaos yang berbeda atau

merchandise yang

berbeda.

1. Menggunakan strategi

defensif yakni, dengan

tetap mempertahankan

promosi baik online

maupun offline.

Dari analisa tabel SWOT tersebut dapat diketahui bahwa promosi kota

Bumiayu dapat dilakukan dengan beberapa strategi. Salah satunya adalah

strategi turn-around yaitu dengan membuat desain baru untuk kaos dengan

elemen budaya kota Bumiayu. Pembuatan desain baru yang mengangkat elemen

budaya ini dapat meningkatkan kesadaran untuk mempromosikan kota, dan

mampu menarik minat beli masyarakat yang konsumtif.

Page 28: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

9

Dari kesimpulan tersebut maka dapat dijabarkan gambar ilustrasi mana saja

yang menjadi pilihan untuk diaplikasikan pada kaos “Bumiayu Beauty of Java”.

Rincianya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2 Gambar Ilustrasi yang Dipilih

No. Gambar Ilustrasi Jumlah Keterangan

1. Kebun Teh Kaligua 1 Prioritas

2. Telaga Ranjeng 1 Usulan

3. Gua Jepang 1 Prioritas

4. Saka Limalas 1 Prioritas

5. Waduk Penjalin 1 Usulan

6. Curug Putri 1 Prioritas

7. Cipanas 1 Usulan

8. Rebana Kaliwadas 1 Prioritas

9. Sogol 1 Prioritas

10. Ketan Pencok 1 Usulan

Dalam tabel tersebut yang ditandai dengan keterangan “Prioritas” adalah ide

dari penulis yang sudah didiskusikan dengan narasumber, kemudian ilustrasi

yang ditandai dengan keterangan “Usulan” adalah ide dari narasumber untuk

menambah keragaman desain kaos yang akan dibuat. Semua gambar ilustrasi

yang tertera merupakan objek yang akan dibuat dalam laporan proyek studi ini.

Penjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

Page 29: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

10

1. Gambar Ilustrasi Kebun Teh Kaligua

Kebun Teh Kaligua adalah salah satu objek wisata yang terletak di desa

Pandansari, 20 km dari pusat kota Bumiayu. Perkebunan teh Kaligua dikelola

oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) dengan kantor pusat di Semarang.

Kebun teh ini merupakan sebuah kawasan perkebunan teh peninggalan jaman

Belanda yang tetap dilestarikan oleh negara sebagai perkebunan teh negara.

Terletak pada ketinggian 1200 sampai 2050 MDPL perkebunan teh ini menjadi

potensi yang menggambarkan kekhasan wilayah Bumiayu.

(http://www.potensijateng.com/newface/pesona-agrowisata-kaligua-dilereng-g-

slamet/).

2. Gambar Ilustrasi Telaga Ranjeng

Masih dalam satu kawasan dengan kebun teh Kaligua, terdapat telaga yang

menjadi objek wisata yang biasa disebut Telaga Ranjeng. Di telaga ini ada

sebuah mitos yang ditanamkan, yakni tidak ada yang boleh mengambil ikan

walaupun hanya seekor. Karena mitos inilah, populasi ikan di telaga Ranjeng

membeludak.

3. Gambar Ilustrasi Waduk Penjalin

Waduk Penjalin terletak 12 Km dari kota Bumiayu. Waduk ini didirikan

di area 1,25 kilometer persegi dan memiliki volume air sekitar 10 juta meter

kubik. Penjalin dalam bahasa Jawa berarti rotan. Waduk ini dibangun pada

tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda bersama dengan Waduk

Malahayu. (https://beritahub.com/2017/04/26/waduk-penjalin-brebes-jawa-

tengah/).

Page 30: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

11

4. Gambar Ilustrasi Curug Putri

Curug putri adalah air terjun yang ada di daerah Bumiayu. Air terjun

setinggi 35m ini berada di selatan dan berbatasan dengan wilayah kabupaten

Tegal. Curug ini diberi nama curug putri karena, masyarakat yakin bahwa pada

zaman dahulu tempat tersebut menjadi tempat mandinya para putri. Selain

keindahan air terjunya, tebing yang mengelilingi air terjun juga tertata rapi

seperti jalinan rotan yang saling melingkar.

(http://tempatwisataindonesia.id/curug-putri-brebes/).

5. Gambar Ilustrasi Cipanas Buaran

Cipanas atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan sumber air

panas ini ada dua di wilayah Bumiayu, yakni Cipanas Pakujati dan Cipanas

Buaran. Agar elemen budaya yang diambil menjadi efisien maka hanya ada

satu yang akan diambil menjadi sample objek gambarnya.

6. Gambar Ilustrasi Saka Limalas

Nama saka limalas atau sakalibel sudah tidak asing di telinga masyarakat

Bumiayu pada khususnya. Saka limalas berarti (Saka = Penyangga) dan

(Limalas = lima belas). Jadi saka limalas ini adalah sebuah jembatan rel kereta

yang memiliki 15 penyangga. Bangunan yang cukup iconic ini dibangun pada

tahun 1917 dengan panjang 298m (Majalah Kereta Api Edisi November 2009,

40: 8-9)

7. Gambar Ilustrasi Gua Jepang

Gua Jepang yang berada di tengah kebun teh itu dibangun sekitar tahun

1943-1945. Setelah Jepang kembali ke negaranya, gua tidak digunakan lagi.

Page 31: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

12

Pada 1980 gua ini mulai dimasuki masyarakat sekitar untuk mencari barang-

barang peninggalan tentara Jepang. Pada tahun 1995, gua ini dibuka untuk

umum, dan pada 1997, gua ini dipugar dan dijadikan objek wisata hingga

sekarang. (https://kumparan.com/panturapost/melihat-sejarah-penjajahan-di-gua-

jepang-kebun-teh-kaligua-brebes).

8. Gambar Ilustrasi Makanan Ketan Pencok

Ketan Pencok adalah makanan khas daerah Bumiayu yang berbahan dasar

beras ketan yang dimasak dengan santan, dan disajikan dengan taburan khusus

yang terasa manis dan gurih. Kudapan ini biasa menjadi cemilan di saat

senggang. Produksi Ketan Pencok di kota Bumiayu hanya sebatas industri

rumahan saja. Berbeda dengan makanan khas daerah lain seperti bakpia atau

lumpia yang menjadi industri berskala masif.

9. Gambar Ilustrasi Makanan Sogol

Sogol adalah makanan yang terbuat dari kecambah rebus yang disiram kuah

kelapa. Sogol disajikan di atas daun pisang, dan saat dimakan biasa ditemani

oleh kerupuk kuning. Menurut narasumber, makanan ini khas daerah Bumiayu

dan tidak ditemukan di daerah lainya

10. Gambar Ilustrasi Rebana Kaliwadas

Menurut Sari (2014:6), dari banyaknya industri rumah tangga yang ada di

wilayah Brebes, industri alat musik rebana adalah salah satu yang cukup

banyak dijalankan. Menurut keterangan para pengrajin, industri rumah tangga

rebana di Desa Kaliwadas telah ada sejak tahun 50’an dimana mulanya dirintis

oleh bapak Toip beserta keluarga. Tahun 1999 industri rumah tangga rebana di

Page 32: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

13

desa Kaliwadas mengalami perkembangan yang begitu pesat, tahun tersebut

juga merupakan awal keberhasilan industri rumah tangga rebana di desa

Kaliwadas. Tidak hanya bapak Toip, tetapi mulai tahun 1999 masyarakat

banyak beralih matapencaharian menjadi pengrajin rebana. Mereka yang

dulunya hanya pedagang kecil, dan petani, kemudian mencoba mencari

peruntungan dengan beralih profesi. Dari awal hingga tahun 2011 ada 207

rumah tangga yang menjalankan usaha industri rumah tangga rebana, atau

sebanyak 792 atau sekitar 20% penduduk desa Kaliwadas bermata pencaharian

sebagai pengrajin rebana pernyataan ini berdasar data monografi Desa

Kaliwadas. Dari kepopuleran inilah kerajinan rebana menjadi salah satu

elemen budaya yang merefleksikan kesenian di Bumiayu.

Ke-10 konsep gambar ilustrasi yang diaplikasikan pada kaos “Bumiayu

Beauty of Java” akan dipublikasikan melalui beberapa media sosial brand ini

yakni, Instagram, Facebook atau dapat dikomersialkan oleh brand “Bumiayu

Beauty of Java” pada outletnya. Publikasi ini dapat mendorong tujuan promosi

dari kota Bumiayu, juga dapat meningkatkan potensi promosi kaos “Bumiayu

Beauty of Java” sendiri.

Page 33: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

14

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari karya proyek studi yang disusun ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Tujuan

Karya proyek studi ini bertujuan untuk menghasilkan sepuluh ilustrasi potensi

wisata daerah yang diaplikasikan pada kaos “Bumiayu Beauty Of Java” sebagai

media promosi kota Bumiayu.

1.4.2 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari karya studi ini adalah sebagai berikut:

1.4.2.1 Bagi masyarakat umum, karya ini dapat menjadi ajang promosi kota

Bumiayu agar lebih dikenal di mata masyarakat.

1.4.2.2 Bagi masyarakat Bumiayu, karya proyek studi ini dapat menjadi celah

berkembangnya kebudayaan baik dalam lingkup ekonomi, sosial, maupun

budaya.

1.4.2.3 Bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual, karya proyek studi ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan refrensi untuk menyusun karya yang

mengangkat isu promosi daerah dan ilustrasi.

1.4.2.4 Bagi brand “Bumiayu Beauty of Java”, karya proyek studi ini dapat

menjadi alternatif desain kaos yang menjadi alat promosi kota Bumiayu.

Page 34: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

15

BAB II

LANDASAN KONSEPTUAL

2.1 Desain Komunikasi Visual

2.1.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual

Secara etimologi Desain Komunikasi Visual dapat diartikan sebagai berikut:

menurut KBBI Desain berarti rancangan, pola, atau kerangka bentuk

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/desain). Komunikasi, memiliki arti pengiriman

dan penerimaan pesan agar pesan dimengerti. Sedang Visual dalam KBBI diartikan

sebagai sesuatu yang dapat dilihat. Dalam arti luas menurut Cenadi (1999:3),

Desain Komunikasi Visual berarti desain atau rancangan yang mengkomunikasikan

informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual.

Pernyataan lebih lengkap dari Desain Komunikasi Visual dapat dengan

memenggal per-kata untuk mencari makna yang lebih rinci. Menurut Walker

(1989:24) mengemukakan kemajemukan arti kata Desain, yang dapat diartikan

sebagai proses (praktik pendesainan), atau hasil dari proses tersebut (suatu

rancangan sketsa), atau produk yang dihasilan dari suatu desain, atau pada model

suatu produk. Maka dari itu, Baley dalam Walker (1989:29) mengemukakan

definisi desain yaitu gabungan unsur seni dan industri, ketika masyarakat mulai

memustuskan bagaimana seharusnya produk yang dibuat secara masal. Kemudian

menurut Kenney (2009:1) Komunikasi adalah proses sosial. Komunikasi bersifat

sosial karena melibatkan interaksi antar manusia. Komunikasi adalah suatu proses

karena terdiri dari serangkaian pertukaran yang sedang berlangsung. Dalam

pertukaran ini, satu orang menggunakan simbol untuk sengaja mengirim pesan dan

Page 35: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

16

yang lain menafsirkan makna pesan lalu merespon. Kata visual sendiri dapat

diartikan sebagai sesuatu yang dapat diindrai oleh penglihatan.

Dari pernyataan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Desain

Komunikasi Visual adalah disiplin ilmu yang mempelajari konsep komunikasi

melalui berbagai media, untuk menyampaikan pesan secara visual dengan segala

elemen grafis, agar pesan atau gagasan tersebut dapat diterima oleh sasaran

penerima pesan (Kusrianto, 2009:2). Selain itu disiplin Desain Komunikasi Visual,

juga harus mencakup sasaran audience, dimana menurut Mejía dan Chu-To

(2014:31) Desain Komunikasi Visual harus memenuhi kebutuhan inklusi manusia

secara luas, juga definisi yang lebih rinci akan perbedaan yang dapat meningkatkan

interaksi manusia dengan informasi visual.

2.1.2 Unsur Desain Komunikasi Visual

Menurut definisi KBBI kata “Unsur” memiliki arti bagian terkecil dari suatu benda.

Dalam konteks desain unsur dapat diartikan sebagai bagian terkecil dari susunan

desain. Menurut Angraini dan Nathalia (2014:32-37) unsur desain komunikasi

visual antara lain:

2.1.2.1 Garis (Line)

Dalam bukunya yang berjudul Desain Komunikasi Visual; Dasar-dasar

Panduan untuk Pemula, Angraini dan Nathalia (2014:32) mengemukakan bahwa

garis adalah unsur desain yang menghubungkan antar titik poin. Bentuknya berupa

garis lurus (Straight) atau lengkung (Curved). Garis juga memiliki macam

diantaranya, garis lurus, meliuk-liuk, zig-zag, bahkan tidak beraturan dimana

memiliki citra yang berbeda-beda.

Page 36: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

17

2.1.2.2 Bentuk (Shape)

Bentuk adalah segala sesuatu yang memiliki lebar, tinggi, dan diameter.

Pada Desain Komunikasi Visual bentuk terbagi menjadi bentuk dasar dan bentuk

turunan. Sedang dilihat dari sifatnya bentuk dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

Bentuk Geometrik (bentuk yang segala sesuatunya dapat diukur), Bentuk Natural

(bentuk yang dapat berubah-ubah dan berkembang), dan Bentuk Abstrak (segala

sesuatu yang kasat mata, tidak jelas, dan tidak berdefinisi) (Angraini dan Nathalia,

2014:33-34).

2.1.2.3 Warna (Color)

Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia desain. Setiap

warna memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda, dengan warna yang tepat

desain dapat menampilkan identitas atau citra yang ingin disampaikan.

Warna dapat dikelompokan menjadi 4 antara lain, warna primer, warna sekunder,

warna tersier, dan warna netral (Angraini dan Nathalia, 2014:37-39).

2.1.2.4 Tekstur (Texture)

Tekstur merupakan tampilan permukaan suatu benda yang dapat dilihat atau

diraba. Penggunaan tekstur dapat menambah nilai daripada sekadar estetik. Dalam

Desain Komunikasi Visual tekstur tidak bersifat nyata saja ada juga tekstur semu

(Angraini dan Nathalia, 2014:34).

2.1.2.5 Gelap-Terang / Kontras

Unsur gelap terang dapat disebut juga nada. Menurut Angraini dan Nathalia

(2014:35) gelap-terang atau kontras adalah warna yang saling berlawanan, dimana

terdapat perbedaan warna maupun titik fokus. Gelap-terang adalah ungkapan yang

Page 37: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

18

berhubungan dengan tingkat kepekatan bayangan. Dimana gradasi yang diciptakan

cahaya amatlah berpengaruh. Semakin tinggi intensitas cahaya, maka semakin

terang bagian yang terpapar dan sebaliknya semakin rendah intensitas cahaya maka

semakin gelap/pekat bayanganya.

2.1.2.6 Ukuran (Size)

Ukuran memiliki definisi sebagai besar kecilnya suatu objek Angraini dan

Nathalia (2014:36). Dengan ukuran suatu objek ini sebuah desain dapat ditentukan

emphasis atau kontrasnya. Pemilihan ukuran objek menentukan bagian mana dari

desain yang disebut “Penting” atau “kurang penting”. Pemilihan ini juga ditujukan

agar audience dapat merasakan eyeflow yang baik dalam sebuah desain.

2.1.3 Prinsip Dasar Desain Komunikasi Visual

Untuk mendapatkan karya desain yang apik, penggunaan prinsip desain pada karya

amatlah penting. Berikut adalah prinsip-prinsip desain menurut Anggraini dan

Nathalia (2014:41-45):

2.1.3.1 Keseimbangan (Balance)

Menurut Anggraini dan Nathalia (2014:41-42) keseimbangan merupakan

pembagian berat yang sama, baik secara visual maupun secara optik. Pembagian

tidak dapat diukur secara pasti, namun dapat dirasakan. Keseimbangan terdapat dua

jenis yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangan simetris membagi

bidang dengan sama berat, sedang keseimbangan asimetris tidak sama antara sisi

kiri dan kanan namun tetap terasa seimbang.

Page 38: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

19

2.1.3.2 Irama (Rhythm)

Menurut Menurut Anggraini dan Nathalia (2014:43) irama merupakan

penyusunan bentuk secara berulang atau perulangan gerak. Irama dapat berupa

repetisi atau variasi. Repetisi berarti perulangan dengan bentuk visual konsisten,

sedang variasi memiliki perubahan tertentu seperti bentuk, ukuran, atau posisi.

2.1.3.3 Penekanan/Dominasi (Emphasis)

Menurut Anggraini dan Nathalia (2014:44-45) terdapat beberapa cara untuk

memunculkan dominasi pada sebuah desain, antara lain:

1. Kontras

Focal Point dapat dimunculkan dengan membedakan objek/ elemen yang

dianggap penting, dari elemen lainya.

2. Isolasi Objek

Isolasi digunakan dengan cara memisahkan objek dari kumpulan ojek lain.

3. Penempatan Objek

Dengan menempatkan objek di posisi-posisi tertentu akan memunculkan

penekanan pada sebuah desain. Seperti objek yang diletakan di bagian tengah,

audience akan langsung memerhatikan objek tersebut.

2.1.3.4 Kesatuan (Unity)

Prinsip kesatuan merupakan perinsip hubungan, yakni hubungan antara unsur

unsur dan prinsip yang padu. Prinsip ini membuat desain tidak akan tercerai

berai dan tampak harmonis untuk dilihat (Anggraini dan Nathalia, 2014:45-

46).

Page 39: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

20

2.1.4 Elemen- Elemen Desain Komunikasi Visual

Untuk menyusun sebuah desain diperlukan berbagai elemen yang dapat menunjang

desain tersebut. Menurut Cenadi (1999:5-8) Elemen-elemen yang biasa digunakan

dalam penyusunan desain komunikasi visual antara lain tipografi, simbolisme,

ilustrasi dan fotografi. Elemen ini dapat digunakan sendiri, namun juga dapat

dipadu-padankan.

2.1.4.1 Tipografi

Tipografi dalam arti luas adalah disiplin seni yang mempelajari pengetahuan

tentang huruf (Sunarto, 2001:3). Kemudian dalam arti sempit tipografi dapat

diartikan menjadi seni menyusun huruf yang indah, namun tetap bisa terbaca.

Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke

dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk

mengkomunikasikan gagasan, informasi, dan cerita, melalui segala macam media

seperti majalah, buku, pakaian dan lain-lain. Karena itu pekerjaan seorang penata

huruf tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan sehari-hari (Cenadi, 1999:5).

2.1.4.2 Ilustrasi

Ilustrasi adalah salah satu bidang seni yang menggunakan aspek gambar.

Gambar yang dimaksud adalah visualisasi bersifat manual, bukan dihasilkan oleh

kamera atau fotografi. Dalam dunia Desain Komunikasi Visual ilustrasi bersifat

fleksibel, dan kreatif. Biasanya ilustrasi bersifat imajinatif, dan diaplikasikan pada

buku cerita. Namun tidak menutup kemungkinan untuk diaplikasikan pada media

lainya (Cenadi, 1999:6).

Page 40: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

21

2.1.4.3 Simbolisme

Simbol sudah ada sedari 30.000 tahun lalu. Pada perkembanganya simbol

mulai menjadi aspek yang penting dalam dunia Desain Komunikasi Visual. Hampir

semua karya desain menggunakan simbol didalamnya. Penggunaan simbol sendiri

dikarenakan simbol dapat merepresentasikan sesuatu tanpa harus berkata-kata.

Maka dari itu simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk

menjembatani perbedaan bahasa (Cenadi, 1999:6).

2.1.4.4 Fotografi

Fotografi adalah metode untuk menghasilkan gambar dari suatu

objek/benda dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada

media yang peka cahaya. Dua bidang yang biasa menggunakan elemen fotografi

yaitu, periklanan (advertising) dan penerbitan (publishing). Karena dalam hal ini

fotografi sangat efektif untuk mengangkat citra suatu tempat, orang atau produk.

Foto dapat menimbulkan cerita baru walau kadang berbeda dari keadaan yang

sebenarnya (Cenadi, 1999:7).

2.1.5 Fungsi Desain Komunikasi Visual

Seorang desainer komunikasi visual selain harus memiliki skill yang mumpuni, juga

harus memiliki pengetahuan yang luas. Sudah menjadi tugas para desainer untuk

menciptakan problem solving dan mempresentasikanya secara visual. Dalam

perkembanganya Desain Komunikasi Visual memiliki tiga fungsi dasar antara lain:

sebagai sarana identifikasi, informasi-instruksi, dan presentasi-promosi.

Page 41: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

22

2.1.5.1 Sebagai Sarana Identifikasi

Desain Komunikasi Visual memiliki fungsi dasar sebagai sarana identifikasi

(Identifier). Suatu hal baik benda ataupun non-benda harus memiliki identifikasi

agar mudah dikenali (Cenadi, 1999:4).

2.1.5.2 Sebagai Sarana Informasi dan Instruksi

Desain Komunikasi Visual memiliki fungsi dasar sebagai informasi dan

instruksi yakni menunjukan hubungan suatu hal dengan hal yang lain. Selain itu

juga memberikan informasi menggunakan simbol maupun tanda tertentu untuk

audience. Maka dari itu Desain Komunikasi Visual memiliki kemampuan untuk

menyampaikan pesan dengan bahasa yang bersifat universal (Cenadi 1999:4).

2.1.5.3 Sebagai Sarana Presentasi dan Promosi

Desain Komunikasi Visual memiliki fungsi dasar sebagai sarana presentasi

dan promosi. Desain yang digunakan dapat menyampaikan secara visual dan

mendapatkan perhatian dari audience. Elemen yang digunakan dalam sarana ini

harus bersifat persuasif agar dapat membujuk audience dalam promosi suatu hal

(Cenadi 1999:4).

2.2 Ilustrasi

2.2.1 Pengertian Ilustrasi

Secara etimologi kata Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu Illustrare (memiliki

arti membuat terang), yang diserap oleh bahasa Inggris sebagai Illustration.

Kemudian pengertian ini berkembang menjadi: membuat jelas, menunjukan

Page 42: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

23

sesuatu menggunakan suatu bentuk, dan memberi hiasan gambar (Webster) dalam

Salam (2017:2). Ilustrasi juga dapat didefinisikan dalam arti luas, dan sempit.

Menurut Gruger (1936) dalam Salam (2017:2) menjelaskan arti luas

ilustrasi merupakan gambar yang bercerita. Contohnya seperti komik, sampai

artefak gambar di dinding gua pada zaman prasejarah. Kemudian dalam arti sempit

ilustrasi dapat didefinisikan sebagai gambar yang dibuat untuk menghiasi naskah,

dengan tujuan menjelaskan cerita atau mencatat peristiwa (Thoma, 1982:2).

Webster’s Third International Dictionary dalam Salam (2017:7) mengemukakan

definisi ilustrasi sebagai gambar/alat bantu yang memperjelas buku atau ceramah,

agar lebih bermanfaat, dan lebih menarik. Namun dengan kehadiran comicstrip

illustration di masa sekarang membuat definisi ilustrasi sebagai gambar penjelas

tidak begitu relevan lagi. Karena pada kasus comicstrip, justru teks yang

memperjelas gambar (Salam, 2017:10). Karena dinamisnya perkembangan ilustrasi

dan sulitnya mendefinisikan ilustrasi secara komprehensif, maka Grove (2011:4)

menjelaskan arti ilustrasi bahwa ilusrasi dikatakan berawal dari gua, sebagai citraan

pendamping teks, sesuatu yang digarap secara manual saja, ataupun karya dua

dimensi yang bersifat naratif-figuratif. Sesungguhnya pengertian-pengertian

tersebut cacat. Dibalik pengertian tersebut, fase abad ke-19 semua orang setuju

bahwa ilustrasi memasuki era dimana diproduksinya kertas murah, digunakanya

teknologi cetak, meluasnya distribusi, hingga majunya literasi masyarakat.

Muharrar (2017) dalam Salam (2017:28) menjelaskan definisi ilustrasi yang

cukup relevan di masa ini. Menurutnya ilustrasi pada era ini mejelma menjadi karya

terapan berwujud karya seni murni. Dengan adanya teknologi cetak, industri kreatif

Page 43: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

24

dapat membesarkan omset yang menjadikan gambar ilustrasi sebagai value utama.

Namun disisi lain ada pula ilustrasi yang terlepas dari fungsi terapan, hingga

ilustrasi ini secara independen dapat memuat segala pemikiran, ide, gagasan,

ekspresi ilustratornya dalam bentuk seni murni yang mengandung muatan estetik,

dan simbolik. Bentuk ilustrasi ini dapat berupa representatif ataupun abstraktif.

2.2.2 Fungsi Ilustrasi

Diciptakanya ilustrasi yang artistik adalah untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam

cara mencapai tujuan tertentu dapat dipandang sebagai fungsi ilustrasi (Salam,

2017:15). Berikut adalah fungsi ilustrasi menurut Witabora (2012:664-665) :

2.2.2.1 Ilustrasi Sebagai Alat Informasi

Ilustrasi dapat menjadi sarana informasi, dimana ilustrasi tersebut merekam dunia

fisik, dan intelektual. Ilustrasi dapat menjadi sarana dokumentasi ilmuwan dalam

menggambarkan subjek yang diteliti, ilustrasi dapat menjadi gambar anatomi yang

menjelaskan organ dalam kedokteran. Maupun ilustrasi dapat diterapkan sebagai

perekonstruksi kejadian penting dalam sejarah manusia dan sebagainya (Witabora,

2012:664).

2.2.2.2 Ilustrasi Opini

Ilustrasi dapan berperan sebagai sarana beropini. Hal ini lekat hubunganya dengan

dunia editorial yang sering bersimbiosis dengan dunia jurnalisme. Opini dapat

diusung dengan menambahkan aspek ilustrasi agar menambah kesan argumen,

provokasi, perdebatan dalam dunia jurnalisme semakin menarik dan menghibur

(Witabora, 2012:664).

Page 44: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

25

2.2.2.3 Ilustrasi sebagai Alat untuk Bercerita

Ilustrasi sebagai alat bercerita biasanya terdapat dalam buku anak-anak, komik,

novel, dan lain-lain. Adanya gambar ilustrasi di dalam buku-buku ini digunakan

untuk menjelaskan teks yang ditulis. Pada era ini ilustrasi juga merambah pada

cover buku dimana ilustrasi ini akan menjadi point of sale buku yang dijual

(Witabora, 2012:665).

2.2.2.4 Ilustrasi Sebagai Desain

Ilustrasi memiliki kedekatan dengan desain. Maka dari itu karya ilustrator dapat

menjadi objek dalam produk desain. Contoh pengaplikasian gambar ilustrasi di

bidang fashion adalah gambar ilustrasi pada kaos, tas, dan lain-lain (Witabora,

2012:666).

2.2.2.5 Ilustrasi Sebagai Alat Persuasi

Ilustrasi sebagai alat persuasi kebanyakan digunakan dalam bidang periklanan.

Kekuatan ilustrasi dalam iklan sangatlah kuat, dimana ilustrasi dapat menyadarkan

konsumen terhadap citra produk yang dijual. Keanekaragaman audience membuat

ilustrasi yang digunakan dalam produk ikut beragam tergantung demografinya.

Juga penggunaan media cetak maupun elektronik juga mempengeruhi teknis

pembuatan ilustrasi tersebut, agar sarana yang dibuat dapat efektif menyampaikan

pesan yang mempersuasi konsumen (Witabora, 2012:665).

2.2.2.6 Ilustrasi Sebagai Identitas

Ilustrasi dapat berperan sebagai identitas pengelanan suatu produk maupun

perusahaan. Ilustrasi digunakan sebagai kebutuhan visual yang mencerminkan

identitas perusahaan, biasanya digunakan sebagai logo. Selain itu ilustrasi juga

Page 45: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

26

sebagai proyeksi dari visi, misi, atau budaya perusahaan. Ilustrasi juga dapat

digunakan dalam aspek promosi perusahaan. Baik iklan, hingga kemasan dapat

menggunakan konsep ilustrasi yang dapat memberikan perbedaan dengan

kompetitor lainya (Witabora, 2012:665).

2.2.3 Style Gambar Ilustrasi

Style atau gaya dalam ilustrasi tergantung dari genre sebuah tulisan. Menurut

Witabora (2012) ilustrasi harus memiliki keseimbangan antara teks dan gambar.

Selain itu gaya dalam ilustrasi juga bermacam seperti menurut Muharrar (2003:52)

dalam Baqi (2018) mengatakan bahwa gaya gambar ilustrasi meliputi :

1. Gambar Ilustrasi Realis

Gambar ilustrasi realis ini memiliki ciri yakni sesuai dengan anatomi dan

proporsi sebenarnya (Baqi, 2018:31).

2. Gambar Ilustrasi Kartun

Gambar ilustrasi kartun, biasanya memiliki ciri gambar yang lucu dan

kebanyakan diterapkan pada buku narasi (cerita anak) (Baqi, 2018:32).

3. Gambar Ilustrasi Karikatur

Gambar ilustrasi karikatur adalah gambar yang memiliki ciri khas dimana

objek yang digambarkan akan dilebih-lebihkan, serta distorsi tertentu pada

anatomi yang dibuat. Biasanya gambar ilustrasi karikatur terdapat pada koran

(Baqi, 2018:32).

Page 46: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

27

4. Gambar Ilustrasi Surealis

Gambar ilustrasi surealis adalah gambar ilustrasi yang bercirikan kebebasan

yang tak terbatas logika, sebagai ungkapan gerakan filosofis yang paling maju

(Baqi, 2018:31).

5. Gambar Ilustrasi Dekoratif

Gambar ilustrasi dekoratif adalah gambar ilustrasi yang berfungsi

menghiasi sesuatu dengan bentuk yang sudah dirubah (disederhanakan/

dilebihkan) (Baqi, 2018:31).

6. Gambar Ilustrasi Abstrak

Gambar ilustrasi abstrak adalah ilustrasi yang memiliki bentuk tidak

berwujud (nonfiguratif). Gambar abstrak menyusun bahan menjadi karya yang

memiliki nilai estetik, namun nonfiguratif (Baqi, 2018:32).

Dalam desain ilustrasi “Bumiayu Beauty of Java” sendiri menggunakan

style ilustrasi Dekoratif yang dipadukan dengan flat design. Style ilustrasi

Dekoratif yang digunakan merupakan turunan dari style art nouveau yang tren

pada tahun 1819 sebagai rekasi terhadap perkembangan mesin yang semakin

menghapus sifat manusiawi pada seni. Style ini menekankan pada gaya dekoratif

flora yang meliuk-liuk untuk memberikan kesan estetik dimana mesin tidak dapat

melakukanya. Sedang flat design merupakan pengaruh The Swiss Style atau

International Design yang mendominasi pada tahun 1940-1950. Ciri dari style ini

adalah kejelasan, ketareturan, rapih, bersih, menggunakan warna solid, dan

sederhana (Anindita dan Riyanti, 2016:2-8).

Page 47: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

28

Paduan dari kedua style ini memproduksi style baru yang memiliki sifat

turunan dari kedua style awal yakni: ilustrasi yang sederhana, menggunakan

warna solid, namun tetap memberikan unsur dekoratif sebagai objek yang

ditonjolkan pada karya desain.

2.3 Promosi Destinasi

2.3.1 Pengertian Promosi Destinasi

Menurut KBBI kata Destinasi memiliki arti tempat tujuan. Dalam hal ini destinasi

yang dimaksud adalah destinasi wisata, dimana menurut Cooper dkk (1998:98)

dalam Feliana (2016:19) menyebutkan bahwa destinasi merupakan faktor

penyamaan sektor pariwisata, atau tempat aktifitas wisata dimana layanan/produk

wisata dimanfaatkan. Selain itu Legawa (2008:22) mendefinisikan destinasi wisata

sebagai suatu wilayah geografis yang di dalamnya memiliki entitas yang memiliki

komponen layanan, dan produk pariwisata, serta unsur pendukung seperti pelaku

industri pariwisata, masyarakat, dan institusi pengembang yang mendorong

motivasi wisatawan dalam mengunjungi objek wisata yang ditawarkan.

Undang-undang No.9 tahun 1990 yang mengatur tentang kepariwisataan

menyebutkan beberapa jenis daya tarik wisata, antara lain:

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan YME, yang terwujud dalam

keindahan alam, flora, dan fauna.

2. Objek dan daya tarik wisata buatan, yakni wisata yang diciptakan oleh hasil

karya manusia seperti: museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah,

Page 48: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

29

seni, budaya, agro wisata, taman rekreasi, komplek hiburan, dan wisata

petualangan alam.

Baiknya sebuah destinasi wisata memenuhi beberapa syarat agar menarik

wisatawan demi pengembangan daerahnya. Menurut Maryani (1991:11) syarat-

syarat tersebut antara lain:

1. What to see

Aspek ini meliputi pemandangan alam, kegiatan seni, atau atraksi tertentu pada

destinasi wisata. Objek wisata harus memiliki keunikan tertentu, agar dapat

dibedakan dengan objek wisata lainya. Hal ini juga menjadi daya tarik dan

entertainment bagi wisatawan.

2. What to do

Dalam hal ini destinasi wisata terkait harus memiliki fasilitas, agar wisatawan

dapat melakukan kegiatan selain hanya mengamati objek wisata.

3. What to buy

Destinasi wisata baiknya memiliki fasilitas berbelanja seperti sentra oleh-oleh

yang di dalamnya dapat berisi souvenir, hasil bumi sekitar, atau kerajinan

rakyat.

4. What to arrived

Aspek ini melingkupi aksesbilitas destinasi wisata, seperti jalur dan jarak yang

harus ditempuh, kendaraan yang harus digunakan, maupun estimasi waktu

perjalanan.

Page 49: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

30

5. What to stay

Lingkungan destinasi wisata baiknya memiliki penginapan, demi menunjang

kebutuhan wisatawan untuk istirahat atau tinggal sementara di area sekitar

wisata. Penginapan dapat berbentuk hotel maupun non-hotel.

Sebagaimana pengertian umum promosi, maka Promosi Destinasi dapat

diartikan sebagai upaya menginfokan, mengenalkan, dan membujuk audience agar

dapat mengetahui, dan mengunjungi destinasi yang telah diinfokan. Upaya promosi

destinasi dapat dilakukan melalui media massa seperti TV, radio, surat kabar, atau

melalui perantara seperti biro perjalanan, dan Public Relation Agency. Macam

sarana yang dapat digunakan antara lain, siaran iklan (radio/TV), koran, leaflet,

film, e-mail, pameran, maupun kunjungan perkenalan oleh biro perjalanan

(Spillane, 1987: 118) dalam (Dimyati, 2004:20). Kemudian di era modern ini

promosi juga merambah ranah digital, dimana promosi dapat dilakukan melalui

sosial media, iklan pada sosial media, maupun website industri pariwisata terkait.

2.3.1.1 Fungsi Promosi

Dalam prakteknya promosi memiliki beberapa fungsi menurut Moriarty dkk.

(2011:438) mengemukakan beberapan fungsi promosi, diantaranya:

1. Melihat/mendengar untuk menciptakan perhatian, minat, kesadaran dalam

pengenalan suatu produk perusahaan.

2. Membangun kepercayaan untuk mengubah sikap, preferensi, dan tentunya

keyakinan akan produk yang dipromosikan.

3. Sarana berpikir untuk memberikan informasi, membantu konsumen untuk

memahami, dan membangkitkan ingatan akan produk.

Page 50: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

31

4. Merasakan, yakni menyentuh emosi, dan menciptakan perasaan konsumen

akan suatu produk.

5. Menghubungkan, demi membangun identitas, dan asosiasi brand agar produk

dapat berubah menjadi brand yang memiliki citra dan personalitas tersendiri.

6. Tindakan untuk menstimulasi pembelian, pencobaan, dan pembelian ulang

suatu produk.

2.3.1.2 Tujuan Promosi

Tujuan promosi secara umum adalah untuk memperkenalkan, mempengaruhi,

membujuk, atau mengingatkan konsumen akan suatu produk/jasa. Maka dari itu

setiap perusahaan diharapkan memberikan informasi akan produk yang mereka

promosikan agar mempengaruhi minat beli audience. Menurut Swastha dalam

Amanah (2011:223) tujuan promosi diantaranya:

1. Modifikasi Tingkah Laku

Terciptanya kesan yang baik pada suatu produk dapat merubah tingkah laku

dan pendapat konsumen, sehingga dapat merangsang pembelian produk.

2. Memberitahu

Promosi dilakukan untuk memberitauhan atau menginformasikan sasaran

yang dituju, tentang penawaran perusahaan akan suatu produk.

3. Membujuk

Mengarahkan untuk mendorong pembelian produk. Kesan positif dari

konsumen lebih diutamakan ketimbang tanggapan instan.

Page 51: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

32

4. Mengingatkan

Kegiatan promosi ini ditujukan agar konsumen selalu diingatkan bahwa

produk yang perusahaan produksi masih ada dipasaran.

Promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang digunakan oleh

perusahaan, kegiatan ini sebagai bentuk komunikasi perusahaan dengan pasarnya.

Maka dari itu menurut Sinamora (2000:760) dalam Amanah (2011:223) tujuan

promosi adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan Informasi

Yakni menyediakan informasi pada konsumen akan ketersediaan barang/jasa

yang dipasarkan.

2. Meningkatkan Permintaan

Promosi kebanyakan ditujukan untuk meningkatkan permintaan produk/jasa.

Dengan asumsi semakin produk sering dilihat audience maka akan semakin

meningkat pula penjualan produk yang ditawarkan.

3. Membedakan Produk

Kegiatan promosi menjadi upaya untuk mendiferensiasi produk dalam pasar,

agar konsumen dapat membedakan dan akhirnya dapat memilih produk mana

yang lebih cocok dengan kebutuhan/keinginan.

4. Mengaksentuasi Nilai Produk

Mengaksentuasi nilai produk yakni menekankan nilai yang dibangun oleh

suatu produk perusaan, agar nilai tersebut dapat mengangkat citra produk pada

pasarnya.

Page 52: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

33

5. Pengenalan Kebutuhan

Promosi memiliki tujuan untuk memicu kebutuhan baru dengan munculnya

produk yang baru.

6. Pengumpulan Informasi

Salah satu tujuan promosi adalah membantu para konsumen untuk mempelajari

produk/jasa yang ditawarkan. Maka dari itu promosi memiliki tujuan untuk

mengumpulkan informasi.

7. Pengevaluasian Alternatif

Promosi yang dilakukan dapat membantu para konsumen untuk mengevaluasi

produk dan merek alternatif.

2.3.1.3 Strategi Pemasaran dan Promosi

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam kegiatan pemasaran. Moriarty

dkk. (2011:443) menyebutkan beberapa, yakni pendekatan soft-sell, dan hard-sell.

Selain itu juga ada enam strategi kreatif dari Frazer.

1. Soft-sell

Soft-sell adalah strategi berbasis ungkapan pesan promosi yang

menggunakan daya tarik emosional, untuk menciptakan respon berdasarkan

mood, sikap dan perasaan. Daya tarik emosional ini digunakan agar audience lebih

merespon pesan yang menyetuh perasaan, dan menghadirkan citra brand yang

menarik, ketimbang informasi yang menyentuh pikiran (Moriarty dkk. 2011:443).

2. Hard-sell

Hard-sell adalah strategi promosi berbasis pesan informasi yang dibuat

untuk menyentuh pikiran dan direspon secara logika. Stategi ini mengasumsikan

Page 53: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

34

audience akan merespon promosi dengan kepustusan yang rasional (Moriarty dkk.

2011:443).

3. Strategi Frazer

Charles Frazer adalah profesor dari Universitas Washington

mengemukakan enam stategi dalam kegiatan promosi dalam beberapa situasi

advertising (Moriarty dkk. 2011:443). Keenam stategi tersebut diantaranya:

Tabel 2.1 Enam Stategi Kreatif Frazer

No. Strategi Deskripsi Penggunaan

1. Preemtive

Menggunakan

keunggulan/atribut

umum dengan brand

diutamakan. Serta

memaksa persaingan

untuk mengikuti posisi

brand.

Diperuntukan kategori

produk baru atau produk

dengan deferensiasi kecil.

2.

Unique

Selling

Proposition

Menggunakan atribut

yang hanya ada pada

produk (khas), untuk

menciptakan manfaat

bagi konsumen.

Diperuntukan kategori

yang memiliki inovasi, dan

berteknologi canggih.

3. Brand Image

Menggunakan klain

superioritas, dimana

keunggulan suatu brand

memiliki perbedaan

psikologis di benak

konsumen.

Diperuntukan produk yang

homogen, dan pasaran.

4. Positioning

Menggunakan

penempatan di benak

konsumen.

Diperuntukan bagi produk

kecil, atau pendatang baru.

5. Resonance

Menggunakan life-style,

situasi, dan emosi agar

diidentifikasi oleh

sasaran.

Diperuntukan bagi produk

yang amat kompetitif.

6. Affective/

Anomalous

Untuk mengatasi

ketidakpastian, strategi

ini menggunakan pesan

emosional yang kadang

terkesan ambigu.

Diperuntukan bagi produk

yang memiliki pesaing

yang bermain informatif.

Page 54: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

35

Selain itu menurut Sinamora (2000:754) dalam Amanah (2011:224)

mengklasifikasikan strategi promosi dalam empat cara, yaitu:

1. Periklanan

Periklanan adalah cara membujuk audience dengan komunikasi non pribadi

melalui macam-macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau

organisasi nirlaba. Periklanan juga dapat dilakukan oleh individu yang berusaha

menginfokan serta membujuk dengan harapan menarik perhatian anggota-

anggotanya (Amanah, 2011:224).

2. Penjualan Pribadi

Penjualan pribadi merupakan interaksi langsung antara penjual, dan

pembeli yang memiliki sifat komunikasi individu. Dalam komunikasi ini penjual

dapat mengungkap manfaat dari suatu produk demi memotivasi pembeli untuk

membeli, dan agar terjadi suatu persesuaian keuntungan (Amanah, 2011:224).

3. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat adalah hubungan perusahaan/komunikasi dengan

segala macam jenis publiknya, antara lain: para konsumen, pemasok, karyawan,

penanam saham, masyarakat, masyarakat dimana perusahaan berkecimpung, dan

pemerintah (Amanah, 2011:224).

4. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan seperangkat alat intensif yang dirancang

untuk merangsang pembelian produk/jasa secara lebih cepat atau banyak oleh para

konsumen (Amanah, 2011:224).

Page 55: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

36

2.3.2 Media Promosi

Media dapat diartikan sebagai alat (sarana komunikasi) seperti koran, spanduk,

televisi dan lain-lain. Selain itu juga dapat diartikan sebagai penghubung

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/media). Pengertian ini dejalan dengan

(Association of Education and Communication Technology/AECT) yang

menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk atau saluran yang bertujuan

untuk menyalurkan informasi/pesan.

Selain pernyataan tersebut, menurut Kotler (1997:219) dalam Damayanti

(2018:36) mengartikan bahwa media adalah alat komunikasi non personal.

Komunikasi tanpa melakukan interaksi langsung atau melakukan kontak inilah

yang disebut dengan komunikasi non personal. Contoh dari media antara lain,

media cetak, eletronik, penyiaran, dan media display.

Sebagai mana definisi promosi merupakan upaya pengenalan, menyebarkan

informasi, yang bersifat membujuk, dan media yang berarti alat atau saluran. Maka

media promosi dapat disimpulkan sebagai sarana komunikasi yang dapat

menyokong kegiatan pemasaran suaru produk/jasa yang bersifat mengedukasi,

membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran agar menerima produk/jasa yang

perusahaan tawarkan.

2.3.2.1 Jenis Media Promosi

Damayanti (2018:46-47) menklasifikasikan media promosi menjadi dua jenis.

Yakni, media promosi yang berbentuk tercetak, dan media promosi berbentuk

elektronik.

Page 56: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

37

1. Media Promosi Tercetak

Media cetak memiliki beberapa pengertian. Menurut Anderson (1994)

dalam Nugraeni (2017:3) menyebutkan bahwa media cetak adalah media statis

yang mengutamakan pesan berbasis visual. Media tersebut terdiri dari rangkaian

kata, foto, atau gambar, dalam halaman putih.

Media cetak adalah segala barang cetak yang digunakan sebagai sarana

penyampaian pesan seperti macam-macam media cetak pada umumnya (Aw

2010:228). Selain itu, Barnouw (1989) dalam Nugraeni (2017:3) mengatakan

bahwa media cetak (printed page) adalah segala sesuatu yang dicetak dan

ditujukan untuk publik tertentu.

Dari definisi media cetak tersebut maka dapat diambil pengertian sebagai

berikut. Media promosi tercetak merupakan media promosi, yang cara kerjanya

tidak berbasis elektronik/online. Media promosi ini umumnya bersifat statis dan

konvensional, seperti menggunakan susunan kata, gambar, maupun foto. Dalam

era digital ini media promosi cetak masih diminati walau bersaingan dengan

media promosi elektronik karena lebih terjangkau oleh berbagai kalangan. Contoh

media promosi tercetak adalah katalog, flyer, brosur, kartu nama, dan lain-lain.

2. Media Promosi Elektronik

Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin berkembang pula cara

menyampaikan sebuah informasi. (Kotler, 1997: 140) dalam Reza (2016:69)

lingkungan teknologi adalah kekuatan yang besar dalam membentuk kehidupan

teknologi manusia. Perubahan cepat teknologi menuntut pelaku pasar untuk

berkembang demi mendukung brand yang dipasarkan. Menurut Kartajaya

Page 57: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

38

(2008:156) dalam Reza (2016:68) juga menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat

dan lahirnya kreatifitas adalah hasil dorongan teknologi, dimana jaringan yang

slaing berinteraksi dan berbagi adalah aspek terpenting dalam era New Wave

Marketing ini.

Salah satu jenis teknologi yang umum digunakan dalam era ini adalah media

elektronik. Promosipun ikut merambah ke dalam media elektronik dengan

mengandalkan media seperti tv, radio, smartphone, dan lain-lain. Dengan kata lain

media promosi elektronik dapat didefinisikan sebagai media yang menggunakan

perangkat elektronik atau digital sebagai proses bekerjanya. (Kasali:1992) dalam

(Damayanti 2018:46).

2.4 Potensi Wisata Daerah

Sebagaimana diketahui Industri Pariwisata (IP) merupakan salah satu

industri terpenting dalam menghasilkan devisa, menciptakan lapangan kerja,

mendorong pertumbuhan produk, dan menimbulkan transaksi trilyunan rupiah.

Walaupun tidak termasuk dalam daftar perekonomian makro, namun IP menjadi

lokomotif perekonomian (Dimyati, 18:2004). Indonesia sendiri memiliki kekayaan

sumber daya alam yang berpotensi untuk diolah dan dimanfaatkan. Selain itu juga

kaya akan adat istiadat, seni budaya, peninggalan sejarah, dan panorama alamnya

yang amat potensial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

pembangunan nasional (Yoeti, 2008:4) dalam (Primadany dkk, 2013:136).

Menurut KBBI potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang mempunyai

kemungkinan untuk dikembangkan. Dalam era otonomi daerah seperti sekarang,

potensi yang dimiliki masing-masing daerah menjadi salah satu penyumbang dalam

Page 58: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

39

pembangunan daerah. Sebagai mana ditulis dalam Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang merupakan kebijakan yang lahir

dalam rangka menjawab dan memenuhi tuntutan reformasi dan semangat

pembaharuan tentang demokratisasi antara hubungan pusat dan daerah serta upaya

pemberdayaan daerah.

Jadi potensi wisata daerah merupakan celah dimana suatu objek yang

terdapat di suatu daerah dapat dikembangkan, karena di setiap daerah memiliki

keunikanya masing-masing seperti kekayaan alam yang indah, keragaman tradisi

seni budaya, serta peninggalan dan purbakala yang berbeda-beda. Menurut

Primadany dkk (2013:138-141) pengembangan potensi wisata daerah harus

didukung oleh pihak seperti pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata, yang

dapat menetapkan strategi pengembangan potensi wisata melalui empat strategi

diantaranya:

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Pemerintah dalam fungsi dan peranya mengembangkan potensi wisata yang ada di

daerah, harus melakukan upaya pengembangan sarana dan prasarana. Menurut

Yoeti (1996:189) dalam Primadany dkk (2013:138) prasarana wisata adalah seluruh

fasilitas yang dapat memungkinkan kegiatan perekonomian berjalan dengan lancar.

Sarana tersebut harus memenuhi kebutuhan pokok objek wisata karena menentukan

keberhasilan suatu daerah menjadi tujuan wisata. Fasilitas yang tersedia dapat

memberikan pelayanan kepada para wisatawan, baik secara langsung atau tidak

langsung. Sarana pariwisata terbagi menjadi tiga bagian penting, yaitu:

Page 59: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

40

a. Sarana Pokok Pariwisata (Main Tourism Superstructures)

perusahaan/lembaga yang kehidupanya ditunjang pada lalu lintas wisatawan.

b. Sarana Pelengkap Pariwisata (Suplementing Tourism Superstructures)

fasilitas-fasilitas yang melengkapi sarana pokok untuk membuat wisatawan

tinggal lebih lama.

c. Sarana Penunjang Pariwisata (Supporting Tourism Superstructures)

fasilitas yang diperlukan wisatawan, tidak hanya melengkapi sarana pokok

dan sarana pelengkap, tetapi fungsinya agar wisatawan lebih banyak

membelanjakan uangnya.

2. Pengembangan Objek Wisata Daerah

Menurut Yoeti (2008:273) dalam Primadany dkk (2013:139) pengembangan adalah

usaha atau cara untuk memajukan serta mengembangkan sesuatu yang sudah ada.

Pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan

diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat yang ada di

sekitarnya. Sebagaimana era otonomi daerah, maka strategi ini dilaksanankan oleh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dapat mengembangkan potensi wisata

sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Dalam wacana pengembangan potensi pariwisata daerah, peran serta masyarakat

amatlah penting. Secara tidak langsung wacana pengembangkan pariwisata ini akan

memiliki dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Dalam hal

ini ada beberapa cara untuk meningkatkat peran aktif masyarakat menurut

Primadany dkk (2013:141), diantaranya:

Page 60: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

41

a. Mengadakan penyuluhan atau pembinaan pada masyarakat agar

menciptakan masyarakat yang sadar wisata.

b. Mengajak masyarakat menciptakan pesona wisata dengan menjaga

keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan keramahan terhadap

pengunjung.

c. Peran masyarakat untuk melestarikan alam

d. Masyarakat aktif dalam menjalankan kerja bakti untuk menjaga keelokan

objek wisata.

e. Peran masyarakat utuk melestarikan budaya adat-istiadat yang ada di

sekitar objek wisata, wisata seni, dan kuliner.

4. Peningkatan Peran Serta Pihak Swasta

Peran pihak swasta juga dapat menunjang berkembangnya potensi pariwisata yang

ada. Jika pemerintah dalam hal ini sebagai pengelola utama kurang memberikan

dukungan terhadap berkembangnya sektor pariwisata maka pihak swasta dapat

menjadi alternatif dukungan baik dibidang fasilitas, maupun promosi wisata.

2.5 Kota Bumiayu

Kota Bumiayu terletak di wilayah selatan kabupaten Brebes. Istilah kota Bumiayu

sendiri adalah perwakilan dari wilayah Brebes Selatan yang pada 5 November 2018

telah disetujui DPRD Brebes untuk melakukan pemekaran

(https://www.suaramerdeka.com/news/baca/142367/dprd-brebes-setujuwarga

sujud-syukur).

Wilayah Bumiayu terdiri dari enam kecamatan, antara lain: kecamatan

Bumiayu, Paguyangan, Tonjong, Sirampog, Bantarkawung, Salem, dan kota

Page 61: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

42

Bumiayu sebagai pusat aktivitas masyarakat dikecamatan sekitarnya. Bumiayu

memiliki luas 54,3 km2 dan terletak di ketinggian 162 dpl (kota Bumiayu

merupakan titik terendah dibanding wilayah sekelilingnya). Tipologi daerah

Bumiayu adalah pegunungan, sehingga Bumiayu tidak memiliki wilayah laut.

Jumlah penduduk di kota ini adalah 78.577 terdiri dari 40.575 laki-laki, dan 38.002

perempuan (Daryanto, 2018:16).

Kearifan lokal di daerah Bumiayu didominasi oleh segi pariwisatanya.

Walaupun tidak memiliki adat tradisi yang kental namun kesenian dan kuliner yang

khas dari wilayah ini tetap ada. Seperti objek wisata, kesenian, dan makanan khas

yang sudah disebutkan di Bab I. Selain yang sudah disebutkan, ada pula

peninggalan candi kerajaan hindu. Peninggalan ini dinamai situs Candi Bumiayu

peninggalan kerajaan Galuh di abad ke-9. Namun, situs peninggalan Hindu ini baru

akan diekskavasi Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta (situsbudaya.id).

2.6 T-Shirt

Kaos atau dalam bahasa Inggris disebut T-Shirt, tersusun dari kata “Shirt” yang di

imbuhi huruf “T”. Imbuhan huruf “T” ini karena bentuk pakaian ini mirip huruf

“T”. T-Shirt disebut juga “Kaos Oblong” dalam bahasa Indonesia (Granito,

2008:11) dalam (Baqi, 2018:51).

Menurut Menurut Rivolli (2009) pada awalnya T-Shirt diproduksi pada

masa setelah perang dunia ke-2. Salah satu produsenya adalah Sherry

Manufacturing, yang berlokasi di Miami, Florida. Sherry Manufacturing didirikan

oleh Quentin Sandler, dimana pada tahun 1950 ia membuka toko percetakan

Page 62: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

43

kainnya sendiri di Miami dengan pemasok NewYork-nya. Hingga saat ini Sherry

Manufacturing menjadi salah satu pabrik printing terbesar di Amerika, dengan CEO

putra dari Quentin Sandler, yakni Garry Sandler.

Garry Sandler membeli blank T-Shirt dari berbagai negara diantaranya:

Meksiko, El Salvador, Republik Dominika, Kosta Rika, Bangladesh, Honduras,

Cina, Pakistan, Botswana, India, Hong Kong, dan Korea Selatan. Namun karena

melihat harga produksi kaos dari Cina yang murah, maka Sherry Manufacturing

lebih memasok blank T-Shirt dari negara tersebut. Menurut Rivolli (2009:78)

menjelaskan alasan adanya perputaran kerjasama antara Amerika, dan Cina dalam

pengaruh perkembangan T-Shirt. Pada saat ini China bukan hanya menjadi

konsumen kapas terbesar Amerika, namun juga menjadi produsen 40% tekstil katun

dunia. Kapas adalah produk ekspor terbesar kedelapan dari Amerika pada tahun

2007. Maka dari itu hubungan melingkar ini menjadi alasan akan permintaan

pakaian murah dari China, mempengaruhi permintaan China terhadap kapas

Amerika.

Perkembangan T-Shirt di Indonesia sendiri mulai masuk karena adanya

pengaruh Belanda. Walaupun perkembanganya tidak terlalu cepat tapi kaos mulai

populer pada tahun ‘70an dengan wujud yang konvensional. Pada saat itu beberapa

merk pun mulai bermunculan seperti Kembang Manggis, Cabe Rawit, dan lain-lain

(Harian Kompas, 14 Januari 1978) dalam (https://id.wikipedia.org/wiki/Kaus_

oblong).

Seiring berjalanya waktu T-Shirt tidak hanya menjadi kebutuhan, namun

sudah menjadi gaya hidup untuk menjaga gengsi khususnya pada remaja dengan

Page 63: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

44

tingkat konsumtifitas tinggi. Semakin berkembangnya pusat perbelanjaan dan

disto-distro yang menjual T-Shirt, maka semakin tinggi pula tingkat konsumsi

remaja terhadap T-Shirt. Meskipun tidak hanya faktor tersebut yang mempengaruhi.

Ada pula faktor psikologis, faktor eksternal, dan faktor internal yang ikut

mendorong konsumsi dan perkembangan T-Shirt pada remaja hingga sekarang

(Handoko:1997) dalam (Setyawati:2010:5).

Page 64: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

113

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil dari proyek studi ini merupakan sepuluh ilustrasi dan aplikasinya pada kaos

“Bumiayu Beauty of Java”, sebagai bentuk promosi destinasi kota Bumiayu.

Sepuluh ilustrasi ini diantaranya gambar ilustrasi Agro Wisata Kebun Teh Kaligua,

Telaga Ranjeng, Waduk Penjalin, Cipanas Buaran, Curug Putri, Jembatan Saka

Limalas, Gua Jepang, Ketan Pencok, Sogol, dan Rebana Kaliwadas. Objek-objek

ini didesain dengan menggunakan perpaduan style dekoratif dan flat design menjadi

sebuah gaya baru, dimana dominan dengan stilasi dekoratif floral namun tetap

simple (sederhana). Dari sekian banyak potensi yang ada, objek-objek ini dapat

menjadi cerminan keelokan elemen budaya di kota Bumiayu.

Ilustrasi ini tercipta dari serangkaian tahapan, yakni riset, konsutasi dosen

dan klien, pencarian refrensi dan gagasan, kemudian eksekusi pada media manual

dan digital. Setelah hasil mentah tersebut jadi, dilanjutkan pada tahap pencetakan

ke dalam kaos dengan metode sablon DTG dan siap dipamerkan sebagai hasil karya

proyek studi.

Karya proyek studi ini merupakan upaya untuk mempromosikan kota

Bumiayu di mata masyarakat luas. Dimana setiap ilustrasi yang dibuat memiliki

nilai tertentu dalam mencerminkan keelokan alam Bumiayu. Dengan konsep flat

illustration dan warna yang menarik, diharapkan desain ini dapat menembus

segmentasi pasar remaja kekinian. Selain itu adanya ilustrasi ini ditujukan untuk

Page 65: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

114

memberikan variasi desain T-Shirt “Bumiayu Beauty of Java”, agar semakin

beragam dan mampu membawa visi dan misi dari brand ini.

5.2 Saran

Sektor pariwisata di Indonesia diakui sebagai salah satu penyumbang devisa dalam

pembangunan nasional. Potensi yang berada di pelosok Indonesia mulai

menggeliat, seperti di wilayah Bumiayu. Meski belum disertai promosi yang baik

oleh pihak pemerintah namun beberapa individu mencoba untuk mempromosikan

wilayah Bumiayu secara mandiri. Salah satunya brand “Bumiayu Beauty of Java”.

Meski demikian ada beberapa saran dapat penulis bagikan seperti:

Bagi pemerintah kab. Brebes diharapkan untuk mendukung berkembangnya

potensi daerah yang ada, khususnya pada promosi elemen lokal budaya. Agar tidak

tertinggal dengan wilayah lain. Karena secara tidak langsung, dengan

berkembangnya sektor wisata maka akan menambah pendapatan daerah untuk

membangun daerah ke arah yang lebih baik.

Bagi brand “Bumiayu Beauty of Java”, diharapkan karya ilustrasi yang

telah dibuat dapat digunakan sebagai media promosi kota Bumiayu pada

segmentasi yang tepat.

Bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual dan calon desainer masa depan,

semoga dapat membuat desain yang dapat menjadi problem solving dan sesuai

dengan segmentasi. Karena jika segmentasi tepat, maka desain akan efektif dan

tentunya memiliki nilai guna yang baik (bermanfaat).

Page 66: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

113

DAFTAR PUSTAKA

Amanah, Dita. Pengaruh Promosi dan Brand Image (Citra Produk) Terhadap

Loyalitas Pembelian Produk Pepsodent di Ramayana Plaza, Jalan Aksara,

Medan. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 3 No. 3, November 2011.

Anggadini, Sri Dewi. 2013. Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis

Komputer Dalam Proses Pengambilan Keputusan. Majalah Ilmiah

UNIKOM. Vol.11, No.2.

Anggraini, Lia dan Nathalia. 2014. Desain Komunikasi Visual; Dasar-dasar

Panduan untuk Pemula. Bandung: Nuansa Cendekia.

Anindita, Marsha dan Riyanti. 2016. Tren Flat Design dalam Desain Komunikasi

Visual. Dimensi DKV, Vol.1-No.1 April 2016.

Astra, I Gde. 2004. Revitalisasi Kearifan Lokal dalam Memperkokoh Jati Diri

Bangsa di Era Global. Denpasar: Balimangsi Press.

Aw, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Baqi, fadhlul. 2018. Perancangan Merchandise Band Memsoot Sebagai Media

Promosi Album “Orientasi Manipulasi Kontribusi Basa-Basi”. Skripsi.

Universitas Negeri Semarang.

Cenadi, Christine Suharto. 1999. Elemen-Elemen Dalam Desain Komunikasi

Visual. Jurnal Nirmana, Vol. 1, No. 1(1999).

Page 67: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

116

Damayanti, Novalinda, T. 2018. Perancangan Ulang Identitas Visual Dan

Aplikasinya Pada Media Promosi Toko Aksesoris Ratu Paksi Semarang.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Daryanto. 2018. Kecamatan Bumiayu Dalam Angka 2018. Brebes: Badan pusat

statistik kabupaten brebes.

Dimyati, Adim. 2004. Mendorong Perekonomian dengan Pariwisata. Dinamika

Pembangunan, Vol.1, No.1(2004).

E, Maryani. 1991. Pengantar Goegrafi Pariwisata. Bandung: Jurusan Pendidikan

Geografi FPIPS IKIP.

Feliana, Agnar. 2016. Kajian Destination Performance Di Kawasan Sentra Industri

Sepatu Cibaduyut, Kota Bandung, Jawa Barat. Skripsi. Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

Grove, Jaleen. 2011. Evaluating Illustration Aesthetically. Ontario: Jaleen Grove.

Istiqomah, Nurul. 2015. Pemanfaatan Jerami dalam Berkarya Boneka sebagai

Media Ekspresi Kreatif Bagi Siswa Kelas VI SD N Kamolan Blora. Skripsi.

Universitas Negeri Semarang.

Jamaludin, Awal. 2017. Beberapa Metode Melakukan Analisis Kebutuhan. Skripsi.

Universitas Negeri Malang.

Kenney, Keith. 2009. Visual Communication Research Designs. New York:

Routledge 270 Madison Ave.

Page 68: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

117

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:

Erlangga.

Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.

Legawa, Aby. 2008. Komponen Produk Pariwisata dengan Acuan Khusus. Jakarta:

Gramedia Pustaka

Mejía, Mauricio, G. dan Chu. 2014. A Model for Visual Communication Design:

Connecting Theories of Rhetoric, Literacy and Design. The Design

Journal, 17:1, 29-43.

Moriarty, Sandra, Mitchell, Wells. 2011. Advertising. New Jersey: Person Prentice

Hall.

Nugraeni, Apria, Dkk. 2017. Pembelajaran Bahasa Asing Melalui Media Cetak.

Program Pasca Sarjana Linguistik Terapan. Universitas Negeri

Yogyakarta: Yogyakarta.

Pleanggra, Ferry. 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Jumlah

Wisatawan dan Pendapatan Perkapita Terhadap Pendapatan Retribusi

Obyek Pariwisata 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Skripsi. Universitas

Diponegoro.

Primadany, dkk. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi

pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk).

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal. 135-143.

Page 69: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

118

Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Reza, Faisal. 2016. Strategi Promosi Penjualan Online Lazada.co.id. Jurnal Kajian

Komunikasi, Vol. 4, No. 1, Juni 2016: 64 – 74.

Rivolli, Pietra. 2009. The Travels of A T-Shirt in The Global Economy: An

Economist Examines The Markets, Power, and Politics of World Trade.

New Jersey: John Wiley dan Sons, Inc.

Salam, Sofyan. 2017. Seni Ilustrasi: Esensi, Sang Ilustrator, Lintasan, Penilaian.

Makasar: Badan Penerbit UNM.

Santoyo, Sadjiman Ebdi. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual

Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.

Sari, Ita. 2012. Jaringan Kerjasama Pengrajin Kecil Dan Pengusaha Studi Pada

Sentra Industri Rumah Tangga Rebana Di Desa Kaliwadas, Kecamatan

Bumiayu, Kabupaten Brebes. Skripsi. Universitas Gajah Mada.

kebuSetyawati, Novi. 2010. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku

Konsumtif pada Remaja. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suci, Permonika. 2010. Promosi Kota Solo Sebagai Kota Budaya. Skripsi.

Universitas Sebelas Maret

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RdanD. Bandung:

Alfabeta.

Page 70: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

119

Sunarto, Wagiono. 2001. Tipografi dalam desain grafis. Jakarta: PT. gramedia Pustaka

Utama.

Thoma, Marta. 1982. Graphic Illustration. New Jersey: Prentice Hall.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Walker, John, A. 1989. Desain, Sejarah, Budaya; Sebuah Pengantar

Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Widagdo, Herry. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Promosi Terhadap

Keputusan Konsumen Membeli Komputer Pada PT. XYZ Palembang.

Jurnal Ilmiah STIE MDP, Vol. 1 No. 1 (2011).

Witabora, Joneta. 2012. Peran dan Perkembangan Ilustrasi . Humaniora, Vol.3

No.2 (2012: 659-667)

Kabupaten Brebes dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes.

Majalah Kereta Api Edisi November 2009, 40: 8-9

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional Pasal 1.

Undang-undang No.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan.

(http://academy.blazbluz.com/2016/08/25/sering-dengar-istilah-printer-dtg/) diakses

tanggal 12/6/2019

(https://id.wikipedia.org/wiki/Elemen) diakses tanggal 5/ 3/ 2019

Page 71: PENERAPAN ILUSTRASI POTENSI WISATA DAERAH PADA …lib.unnes.ac.id/34921/1/2411415018_Optimized.pdfFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019. ii . iii . iv MOTTO

120

(https://id.wikipedia.org/wiki/Kaus_oblong) diakses tanggal 12/ 1/ 2019

(https://jateng.bps.go.id/site/resultTab) diakses tanggal 9/2/2019

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/desain) diakses tanggal 3/ 3/ 2019

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/potensi) diakses tanggal 28/ 8/ 2019

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/unsur) diakses tanggal 3/ 3/ 2019

(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/visual) diakses tanggal 3/ 3/ 2019

(https://www.bps.go.id/dynamictable/2018/05/22/1357/jumlah-devisa-sektor-

pariwisata-2015.html) diakses tanggal 9/2/2019

(https://www.suaramerdeka.com/news/baca/142367/dprd-brebes-setujuwarga-sujud-

syukur) diakses tanggal 7/ 3/ 2019

(https://www.wartaekspres.com/apresiasikepada-bpr-upaya-publikasi-destinasi-

wisata-Bumiayu-brebes/) diakses tanggal 10/2/2019

(situsbudaya.id) diakses tanggal 7/ 3/ 2019