Penentuan Dimensi Vertikal GTL

download Penentuan Dimensi Vertikal GTL

of 6

Transcript of Penentuan Dimensi Vertikal GTL

  • 8/10/2019 Penentuan Dimensi Vertikal GTL

    1/6

    Penentuan Dimensi Vertikal

    Pasien dengan kehilangan seluruh giginya berarti sudah kehilangan:

    1. bidang oklusal

    2. tinggi gigitan (dimensi vertikal)

    3. Oklusi sentris

    Penetapan gigit

    Pasien diminta duduk dengan enak dan posisi tegak, lalu galangan gigit rahang atas

    dimasukkan ke dalam mulut pasien dan dilakukan penetapan gigit.

    A. Pada Rahang Atas

    1. Adaptasi basis

    Basis harus diam di tempat, tidak boleh mudah lepas atau bergerak karena dapat

    mengganggu pekerjaan tahap selanjutnya

    Permukaan basis harus rapat dengan jaringan pendukung

    Tepi basis tidak boleh terlalu panjang atau pendek (Itjiningsih, 1993)

    2. Dukungan bibir dan pipi

    Setelah galangan gigit dipasang di dalam mulut,

    Estetika.

    Estetika

    juga dipengaruhi oleh relasi vertikal antara maksila dan mandibula. Pengamatan terhadap

    kulit bibir dibandingkan dengan kulit bagian lain dari wajah dapat dipakai sebagai petunjuk.

    Dalam keadaan normal, tonus kulit harus sama di bagian manapun. Tetapi posisi relatif gigi

    dalam arah anteroposterior paling sedikit sama terlibat dalam relasi vertikal rahang dan dalamperbaikan tonus kulit.

    Kontur labial tergantung pada struktur intrinsik serta dukungan di belakangnya. Karena itu

    dokter gigi harus pertama kali membentuk kontur permukaan labial galangan gigit sehingga

    semirip mungkin dengan posisi anteroposterior gigi-gigi serta kontur basis gigi tiruan,

    yang juga harus menggantikan dan memperbaiki dukungan jaringan yang diberikan oleh

    struktur aslinya.(Zarb, 2002)

    Kontur labial dari galangan gigit rahang atas dibentuk untuk mengembalikan bibir atas ke

    posisi pra pencabutan. (Watt dan McGregor, 1992)

  • 8/10/2019 Penentuan Dimensi Vertikal GTL

    2/6

    Pasien harus nampak normal seakan-akan seperti bergigi. Hal ini dilihat dari sulkus naso

    -labialis dan philtrum pasien nampak tidak terlalu dalam atau hilang alurnya

    Bibir dan pipi pasien tidak boleh nampak terlalu cembung (Itjiningsih, 1993)

    3. Tinggi galangan gigit

    Tingginya sesuai dengan panjang gigi ditambah dengan jumlah penyusutan jaringan

    alveolar yang telah terjadi. Bibir atas dapat menjadi petunjuk apakah panjangnya memadai.

    Bidang oklusal posterior dibuat sejajar dengan garis tragus-alanasi berdasarkan posisi bidang

    oklusal yang paling wajar. (Zarb, 2002)

    Pedoman untuk galangan gigit rahang atas adalah low lip line. Yaitu

    pada saat pasien dalam keadaan rest position, garis insisal / bidang oklusal / bidang orientasigalangan gigit rahang atas setinggi garis bawah bibir atas dilihat dari muka. Sedangkan

    apabila dilihat dari lateral sejajar dengan garis tragus-alanasi.

    Apabila pasien tersenyum, garis insisal / bidang orientasi galangan gigit rahang atas terlihat

    kira-kira 2 mm di bawah sudut bibir. (Itjiningsih, 1993)

    4.Bidang orientasi

    Bidang orientasi didapat dengan mensejajarkan:

    Bagian anterior dengan garis antarpupil

    Bagian posterior dengan garis camper yang ditarik melalui tragus (porion) hingga ala nasi.

    (Itjiningsih, 1993)

    B. Pada Rahang Bawah

    1.Adaptasi basis

    Basis harus diam di tempat, tidak boleh mudah lepas atau bergerak karena dapat

    mengganggu pekerjaan tahap selanjutnya.

    Pada rahang bawah tidak dapat sebaik rahang atas karena basis lebih sempit serta ada

    gangguan pergerakan lidah. (Itjiningsih, 1993)

    2. Penetapan dimensi vertikal

    Secara Fisiologis

  • 8/10/2019 Penentuan Dimensi Vertikal GTL

    3/6

    Pasien diminta istirahat ketika galangan gigit berada di dalam mulut, dengan duduk tegak dan

    kepala tidak ditopang. Setelah galangan gigit dipasang dalam mulut pasien, pasien menelan

    dan mandibula diistirahatkan. Setelah pasien terlihat benar-benar santai, bibir dibuka

    untuk melihat besarnya ruangan yang tersedia di antara galangan gigit. Pasien harus

    membiarkan dokter gigi membuka bibirnya tanpa perlu dibantu dan tanpa menggerakkan

    rahang atau bibirnya. Jarak antar-oklusal pada posisi istirahat ini besarnya harus 2-4 mm

    dilihat di daerah premolar. (Zarb, 2002)

    Dengan penerapan rumus

    Pertama diukur dimensi / jarak vertikal pasien dalam keadaan istirahat tanpa galangan gigit.

    Kemudian dikurangi dengan free way space sebesar 2-4 mm. (Itjiningsih, 1993)

    Penggolongan pengukuran dimensi vertikal ada 2 cara:

    1. Dengan Wills bite gauge

    Pada alat ini ada 3 bagian penting :

    a. Fixed arm, yang diletakkan dibawah hidung

    b. Slidding arm, yang dapat digeser dan mempunyai sekrup, diletakkan dibawah dagu.

    c. Vertical orientation gauge, yang mempunyai skala dalam mm/cm, ditempatkan sejajar

    sumbu vertikal dari muka.

    2. Two dot tecnique

    Mengukur 2 titik (satu pada rahang atas, satu lagi pada rahang bawah), yang ditempatkan

    pada daerah yang tidak bergerak yaitu diatas dan dibawah garis bibir dan kedua diukur

    dengan jangka panjang

    3. Penyesuaian tinggi permukaan bidang oklusal

    Bila galangan gigit sudah retentif pasien diminta untuk menutup mulut perlahan-lahan

    dengan kedua galangan gigit terpasang. Dua jari telunjuk ditempatkan pada galangan gigit di

    daerah premolar bawah dan pada saat pasien menutup mulut dengan perlahan jari digerakkan

    kearah bukal tetapi tetap berkontak dengan permukaan oklusal dari kedua galangan gigit.

    Perhatikan dengan cermat titik-titik yang pertama kali berkontak antara galangan gigit atas

    dan bawah.

    Dimensi Vertikal = Rest Position Free Way Space

  • 8/10/2019 Penentuan Dimensi Vertikal GTL

    4/6

    Bila terjadi kontak pertama, tinggalkan satu jari di antara kedua galangan gigit untuk

    mempertahankan celah. Kemudian dengan pisau malam digambar garis pada permukaan

    bukal dari galangan gigit bawah. Garis ini menunjukkan jumlah malam yang harus dibuang

    dari 7 galangan gigit bawah sehingga dapat berkontak rata dengan galangan gigit rahang atas.Galangan gigit rahang bawah dilepas dari mulut dan dikurangi sampai garis dengan pisau

    malam, kemudian permukaannya diratakan.

    Sebaiknya permukaan oklusal tidak dibuat melampaui molar pertama karena kontak

    oklusal di atas ujung posterior yang miring akan cenderung menggeser galangan gigit. Akan

    tetapi basis harus tetap menutup seluruh daerah gigi tiruan.

    Galangan gigit rahang bawah dimasukkan kembali ke dalam mulut dan pasien diminta

    untuk menutup dengan lidahnya ditarik ke belakang kearah tenggorokan. Lalu diperiksaapakah kedua galangan gigit berkontak rata. Penyesuaian dilanjutkan dan galangan gigit

    rahang bawah terus dikurangi sampai didapatkan kontak yang rata. (Watt dan McGregor,

    1992

    Pemasangan Model dalam Artikulator

    Sebelum memasang model kerja dengan galangan gigit dalam artikulator, harus dipersiapkan

    jenis artikulator yang akan dipakai dan dilakukan persiapan model yang meliputi:

    penyesuaian ketinggian model atas dan bawah dengan ruang antara bagian atas dan bawah

    artikulator.

    Bila terlalu tinggi, yang paling aman adalah mengurangi model rahang bawah.

    Caranya :

    * Menggoreskan garis median pada bagian atas model kerja atas

    * Mempersiapkan artikulator sesuai, untuk geligi tiruan lengkap harus menggunakan

    artikulator yang dapat menirukan segala gerakan rahang dan keadaan lainnya dalam mulut

    secara umum seperti "Free Plane Artikulator"

    * Pertama tama memasang model kerja beserta galangan gigit atas pada mounted table

    artikulator dengan pedoman:

  • 8/10/2019 Penentuan Dimensi Vertikal GTL

    5/6

    o Garis tengah model kerja dan galangan gigit atas berhimpit dengan garis tengah meja

    artikulator

    o Bidang orientasi galangan gigitan atas berhimpit (tidak boleh ada celah) dengan meja

    artikulator

    o Garis median anterior galangan gigit malam (P) menyentuh titik perpotongan garis

    median dan garis insisal meja artikulator (Q)

    o Petunjuk jarum insisal horisontal harus menyentuh titik perpotongan garis tengah dan

    garis insisal meja artikulator. Kegunaannya supaya mengikuti segitiga Bonwill yang

    di bentuk oleh kedua kondilus kiri dan kanan dan titik perpotongan tadi. Segitiga

    Bonwi merupakan segitiga sama sisi yang menentukan jarak rahang atas terhadap

    kondilus secara umum.

    o Petunjuk insisal vertikal harus menyentuh meja insisivus untuk mempertahankan

    dimensi vertikal yang telah didapat dari pasien

    * Setelah pedoman-pedoman tersebut terpenuhi maka model kerja berikut galangan gigitan

    malam atas dicekatkan dengan malam pada meja artikulator.

    * Lalu bagian atas model kerja difisir dengan gips pada bagian atas artikulator

  • 8/10/2019 Penentuan Dimensi Vertikal GTL

    6/6

    * Setelah gips mengeras meja artikulator dilepas

    * Model kerja bersama dengan galangan gigitan malam bawah disatukan dengan yang atas

    dengan bantuan 4 kunci bentuk segiempat

    * Artikulator dibalik, lalu bagian bawah model kerja rahang bawah difisir dengan gips pada

    bagian bawah artikulator