Penelitian Puskesmas Kayangan

8/18/2019 Penelitian Puskesmas Kayangan

http://slidepdf.com/reader/full/penelitian-puskesmas-kayangan 1/75

MINI PROJECT PUSKESMAS KAYANGAN

GAMBARAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYANGAN TAHUN 2015

Diajukan Sebagai Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Program Internsip

Dokter di Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat

Disusun Ol !

1" #$" A% n& S'(i)$i

2" #$" Es) $ *$ T'+*un'n

," #$" -'$i#' A$.'ni

/" #$" I W'.'n Su '$)!'n'.'

5" #$" Li' A $i'ni

" #$" Lis'n)i.'s Nu$'ni

" #$" Ru3!' #')ull' li!'s

4" #$" S! li!in

DALAM RANGKA MENGIKUTI PROGRAM INTERNSIP DOKTER

PUSKESMAS KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

NUSA TENGGARA BARAT

PERIODE MARET 6 JUNI 2015

2015



HALAMAN PERSETUJUAN

!udul Karya Tulis Ilmia" # $ambaran Perilaku dengan Kejadian Tuberkulosis di %ilaya" Kerja

Puskesmas Kayangan Ta"un &'(

Tujuan Penulisan # Mini Proje)t ini Diajukan Sebagai Bagian dari Persyaratan

Menyelesaikan Program Internsip Dokter di Kabupaten Lombok Utara

Provinsi Nusa Tenggara Barat

Disusun *le" # dr+ ,jeng Savitri

dr+ -ster br Tambunan

dr+ .arida ,ryani

dr+ I %ayan Supart"anaya

dr+ Lia ,prianidr+ Lisantiyas Nurani

dr+ /uk"aedatullaeli"as

dr+ S"oli"in

Tela" diperiksa tanggal# 0 .ebruari &'(

Disetujui ole"#

Dosen Pembimbing Puskesmas Dosen Pembimbing .akultas

dr+ /osita *ktavia NIP# '12(&3 4'112&5'&&5

dr+ Lina Nurbaiti M+ Kes NIP# '14 &4'0 &&4' &&



PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke"adapan Tu"an 6ang Ma"a -sa atas

karunia7Nya se"ingga Mini Proje)t ini dapat diselesaikan tepat pada 8aktunya+

Mini Proje)t ini disusun untuk memenu"i sala" satu persyaratan dalam rangka

menyelesaikan Program Internsip Dokter di Puskesmas Kayangan+ Mini Proje)t

ini berjudul# $ambaran Perilaku dengan Kejadian Tuberkulosis di %ilaya" Kerja

Puskesmas Kayangan Ta"un &'( +

Dalam penyusunan Mini Proje)t ini9 kami banyak memperole" bimbingan9

petunjuk9 bantuan serta dukungan dari berbagai pi"ak baik dari institusi maupun

dari luar institusi Puskesmas Kayangan+ Melalui kesempatan ini9 kami

mengu)apkan terima kasi" yang sebesar7besarnya kepada yang ter"ormat#

'+ Bapak 6artip9 ,md+ Kep+ selaku kepala Puskesmas Kayangan yang tela"

memberikan bimbingan dan i:in untuk melakukan penelitian+

+ Ibu dr+/osita *ktavia selaku pembimbing Puskesmas Kayangan atas saran

dan bimbingan yang tela" diberikan+

5+ Bapak dr+,mrul dan dr+ %a"idin selaku dokter umum di Puskesmas

Kayangan atas bantuan dan saran yang tela" diberikan+

3+ Pak Parman selaku pemegang program TB di Puskesmas Kayangan atas

bantuan dan saran selama proses penyusunan laporan+

(+ Pemegang program dan Sta; Puskesmas Kayangan9 terimakasi" atas

ke"adirannya dalam presentasi laporan kelompok kami+

2+ *rang tua kami yang tela" memberikan dukungan moril serta materil yang

sangat ber"arga selama proses pengambilan data dan penyusunan laporan+

0+ Pera8at dan segenap karya8an<8ati Puskesmas Kayangan atas

kebersamaan dan dukungannya selama ini+

4+ Kader Pendamping serta Kader Posyandu dusun Montor9 Tanak Beak

Barat9 Batu Kuta Selatan9 Lembuak Kebon dan Telaga Ngembeng yang

tela" banyak membantu selama proses pengambilan data+

5



1+ Semua pi"ak yang tela" membantu dalam penyusunan laporan ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu9 atas segala dukungan dan bantuan

yang tela" diberikan kepada penulis dalam penyusunan laporan ini+

Semoga tulisan ini dapat memberikan sumbangan ilmia" dalam masala"

kese"atan dan memberikan man;aat bagi kita semua+

Mataram9 ( .ebruari &'(

Penyusun

3



+(+5Ke)ukupankonsumsienergi (

+(+3Ke)ukupankonsumsiprotein 2

+(+(Ke)ukupankonsumsilemak 0

+(+2Statusekonomikeluarga 0

+(+0!umla"anggotakeluarga 4

+(+4Sumberairminum 4

+2 Kerangka Konsep 1

B,B 5 M-T*D*L*$I P-N-LITI,N 5&

5+' Desain Penelitian 5&

5+ Populasi 5&

5+5 Sampel 5&

5+5+'Besarsampel 5&

5+5+Kriteriainklusidan eksklusi 5'

5+5+5?arapemili"ansampel 5'

5+3 @ariabel dan De;inisi *perasional @ariabel 5

5+3+'@ariabelpenelitian 5

5+3+De;inisioperasionalvariabel 5

5+( %aktu dan Tempat Penelitian 55

5+2 Pengumpulan Data 55

5+2+'Sumberdata 55

5+2+Instrumen 55

5+2+5?arapengumpulan data 55

5+2+3Persiapanpengumpulandata 53

5+0 Prosedur Pengumpulan Data 53

5+0+'Pemili"anresponden 53

5+0+Pengukuranantropometri 53

5+0+5Pemeriksaankelengkapandata 5(

5+4 Manajemen Data 5(

5+4+'Pengola"andataantropometri 5(

5+4+MengkodedataAdata coding 5(

5+4+5Penyuntingandata 5(

2



5+4+3Memasukkandata 5(

5+4+(Pembersi"andata 5(

B,B 3 =,SIL D,N P-MB,=,S,N 50

3+' =asil 50

3+ Subyek Penelitian 50

3+5 $ambaran Karakteristik Subyek Penelitian Se)ara Umum 50

3+5+'Balitamenurutposyandu 54

3+5+!eniskelamin 54

3+5+5Usia 51

3+3 Karakteristik Subjek Penelitian 51

3+3+'BeratBadanperUmurABB<U 51

3+3+TinggiBadanperUmurATB<U 3&

3+3+5BeratBadanmenuruttinggibadanABB<TB 3'

3+( $ambaran Subjek Penelitian 3'

3+(+'$ambaranusiasubyekpenelitianmenurutposyandu 3'

3+(+$ambaranjeniskelaminsubyekpenelitian menurutposyandu 3

3+(+5$ambaranstatusgi:isubyekABB<Umenurutposyandu 3

3+(+3$ambaranstatusgi:isubyekATB<Umenurutposyandu 35

3+(+($ambaranstatusgi:isubyekABB<TBmenurutposyandu 33

3+(+2$ambaranstatusgi:isubyekABB<Uperkelompokusia 3(

3+(+0$ambaranstatusgi:isubyekATB<Uperkelompokusia 32

3+(+4$ambaranstatusgi:isubyekABB<TBperkelompokusia 30

3+(+1$ambaranstatusgi:isubyekABB<Uperjeniskelamin 34

3+(+'& $ambaranstatusgi:isubyekATB<Uperjeniskelamin 31

3+(+'' $ambaranstatusgi:isubyekABB<TBperjeniskelamin (&

B,B ( SIMPUL,N D,N S,/,N (

(+' Simpulan (

(+ Saran (

D,.T,/ PUST,K, (3

L,MPI/,N ((

0



DA-TAR GAMBAR

=alaman

$ambar +' Peta %ilaya" Kerja Puskesmas Narmada3

$ambar + Struktur *rganisasi Puskesmas Pera8atan Narmada'&

$ambar +5 ,lur Pelayanan Puskesmas Pera8atan Narmada''

$ambar +3 Prevalensi Stunting Moderat dan Para" pada ,nak7,nakBalita Menurut Provinsi Ta"un &'&

5

$ambar +( Bagan Siklus $agal Tumbu" ,ntargenerasi(

$ambar +2 Kerangka Konsep1

$ambar 3+' Karakteristik ,nak Balita yang diukur dan timbang berdasarkan Posyandu tempat penimbangan

54

$ambar 3+ Karakteristik ,nak Balita yang diukur dan timbang berdasarkan !enis Kelamin

54

$ambar 3+5 Karakteristik ,nak Balita yang diukur dan timbang berdasarkan Usia

51

$ambar 3+3 Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Berat badanmenurut usia

51

$ambar 3+( Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Tinggi badanmenurut usia

3&

$ambar 3+2 Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Berat badanmenurut tinggi badan

3'

$ambar 3+0 $ambaran Usia Subjek Penelitian menurut posyandu3'

4



$ambar 3+4 $ambaran !enis Kelamin Subjek Penelitian menurut posyandu

3

$ambar 3+1 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<U menurut posyandu

3

$ambar 3+'& $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ATB<U menurut posyandu

35

$ambar 3+'' $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<TB menurut

posyandu33

$ambar 3+' $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<U perKelompok Usia

3(

$ambar 3+'5 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ATB<U perKelompok Usia

32

$ambar 3+'3 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<TB perKelompok Usia

30

$ambar 3+'( $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<U per !enisKelamin

34

$ambar 3+'2 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ATB<U per !enisKelamin

31

$ambar 3+'0 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<TB per!enis Kelamin

(&

1



DA-TAR TABEL

=alaman

Tabel +' !umla" tenaga kerja dan status tenaga kerja Puskesmas

Narmada

2

Tabel + Pengelompokkan Status $i:i Berdasarkan Z-Score

'

'&



DA-TAR LAMPIRAN

=alaman

Lampiran '+ Dokumentasi Penelitian ((

Lampiran + Tabel Status $i:i (2

Lampiran 5+ =asil Penelitian (0

''



DA-TAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Singkatan ,rti dan keteranganK-P

C

/I

MP7,SI

km

KK

PNS

U$D

KI,

KB

SD

SMP

SMU

Ponpes=*ND,

PTT

Pustu

Poskesdes

Puskesmas

Posyandu

B*K MDGs

P'

P

P5

,PBD

P=BS

Polindes

Kekurangan -nergi Protein

Persen

/epublik Indonesia

Makanan Pendamping ,SI

Kilometer persegi

Kepala keluarga

Pega8ai negeri sipil

Unit $a8at Darurat

Kese"atan Ibu dan ,nak

Keluarga Beren)ana

Sekola" Dasar

Sekola" Menenga" Pertama

Sekola" Menenga" Umum

Pondok pesantren=onor daera"

Pega8ai Tidak Tetap

Puskesmas pembantu

Pos Kese"atan Desa

Pusat Kese"atan Masyarakat

Pos Pelayanan Terpadu

Bantuan *perasional Kese"atan Millenium Development Goals

Peren)anaan tingkat Puskesmas

Penggerakan Pelaksanaan

Penga8asan9 Pengendalian9 Penilaian

,nggaran Pengeluaran Belanja Daera"

Pola =idup Bersi" dan Se"at

Pondok Bersalin Desa

'



KI-

N,P ,

PKM

,SI

UKS

MI

TTU

!PK

!PKM

$akin

,skes

?/

BBL/

KN '

B*/

BT*

L*S

T*I

ND/

$D/

MD/

IM/

N<D

B$M

D<S

U?I

,.P

DBD

TB

BT,

/.T

Komunikasi9 in;ormasi dan edukasi

Narkotika9 psikotropika dan :at aditi;

Penyulu"an kese"atan masyarakat

,ir susu ibu

Upaya Kese"atan Sekola"

Madrasa" Ibtidaiya"

Tempat7tempat umum

!aminan Pemeli"araan Kese"atan

!aminan Pemeli"araan Kese"atan

Keluarga miskin

,suransi kese"atan

Compliance rate

Berat bayi la"ir renda"

Kunjungan neonatal '

Bed Occupation Rate

Bed Turn Over

Length of sta

Turn of interval

!ett Death Rate

Gross Death Rate

Multi-drug resistant

"nfant mortalit rate

Balita berat badan naik < balita ditimbang

Ba8a" garis mera"

Balita ditimbang < jumla" balita total

#niversal Child "mmuni$ation

%cute &lacid 'aral sis

Demam berdara" dengue

Tuberkulosis

Basil ta"an asam

Release from Treatment

'5



=I@

,IDS

ISP,

KLB

K,D,/ I

$,K6

/T

%=*

N?=S

TB

U

BB

)m

UNI?-.

/iskesdas

IU$/

SD

,K$

kkal

P?Bs

(uman "mmunodeficienc )irus

%c*uired "mmunodeficienc S ndrome

In;eksi saluran pernapasan atas

Kejadian luar biasa

Keluarga Sadar $i:i

$angguan ,kibat Kurang 6odium

/uma" tangga

+orld (ealth Organi$ation

!ational Center for (ealth Statistics

Tinggi badan

Umur

Berat badan

Sentimeter

#nited !ations Children,s &und

/iset kese"atan dasar

"ntra-uterine Gro th Restriction

Standar deviasi

,ngka ke)ukupan gi:i

Kilokalori

'ol chlorinated Biphen ls

'3



BAB 1

PENDAHULUAN

1"1 L')'$ B l'3'n&

Kekurangan energi protein AK-P merupakan sala" satu dari 3 masala"

gi:i utama di Indonesia+ Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak di ba8a" umur

( ta"un Abalita serta pada ibu "amil dan menyusui+ Berdasarkan /iskesdas &&09

'5C balita menderita gi:i kurang dan (93C balita menderita gi:i buruk+ Pada gi:i

buruk didapatkan 5 bentuk klinis yaitu k8as"iorkor9 marasmus dan marasmik7

k8as"iorkor+ APPM9 &&1

Mun)ulnya kasus gi:i buruk pada anak7anak balita dipengaru"i ole"

banyak ;aktor yang saling terkait+ Se)ara langsung dipengaru"i ole" beberapa "al9

yaitu anak tidak )ukup mendapat makanan bergi:i seimbang pada usia balita9 anak

tidak mendapatkan asu"an gi:i yang memadai dan anak menderita penyakit

in;eksi+ Kemiskinan juga merupakan sala" satu penyebab mun)ulnya kasus gi:i

buruk terkait ketersediaan dan konsumsi pangan keluarga+ A ilda9 &'

Pemerinta" /epublik Indonesia melalui Departemen Kese"atan /Iyang

disalurkan le8at seluru" kabupaten dan kota9 tela" berupaya menanggulangi

masala" gi:i buruk dengan melakukan peman;aatan kembali Posyandu9

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memantau tumbu" kembang balita9

meningkatkan kemampuan petugas kese"atan9 me8ujudkan keluarga sadar gi:i

dan memberikan makanan tamba"an9 MP7,SI dan pemberian kapsul vitamin ,9

menggalang kerjasama lintas sektoral dan kemitraan serta mengakti;kan kembaliSistem Ke8aspadaan Dini $i:i Buruk+ ADepkes9 &&3

Upaya pemerinta" tersebut9 terkadang dalam melaksanakan programnya di

lapangan sering terkendala ole" dana9 peruba"an perilaku kese"atan masyarakat

yang dibatasi ole" ;aktor ekonomi9 pengeta"uan9 sikap tidak mendukung program

kese"atan dan kurangnya sosialisasi program perbaikan gi:i ADepkes9 &&3 +Data

terak"ir yang didapatkan di 8ilaya" Narmada Lombok Barat9 kejadian gi:i buruk

dan gi:i kurang mengalami peningkatan pada ta"un &'3+ Beberapa kasus

'



BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2"1 G'+*'$'n Wil'.'! K $%' Pus3 s+'s N'$+'#'

Puskemas Narmada merupakan puskesmas yang dilengkapi dengan sarana

ra8at inap yang berada dalam 8ilaya" Ke)amatan Narmada di kabupaten

Lombok Barat dengan keadaan sebagai berikut A,gung9 &'( #

+'+' K '#''n & &$'7is

Puskesmas Narmada merupakan Puskesmas Pera8atan yang terletak di jalan ,"mad 6ani Narmada Kabupaten Lombok Barat dengan luas %ilaya" Kerja

319'( km 9 dengan batas7batas 8ilaya"# A,gung9 &'(

• Sebela" Timur # %ilaya" kerja Puskesmas Sedau Ke)amatan Narmada+

• Sebela" Barat # %ilaya" kerja Puskesmas ?akranegara Ke)amatan

?akranegara+

• Sebela" Utara # %ilaya" kerja Puskesmas Lingsar Ke)amatan Lingsar+

• Sebela" Selatan # %ilaya" kerja Puskesmas Kediri Ke)amatan Kediri+

Se)ara administrati; 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada terdiri atas '' desa

dengan 2' dusun+ Desa terluas adala" Desa $erima> lnda" dengan luas men)apai

4+ 2 km dan desa yangmempunyai 8ilaya" terke)il adalan Desa Dasan Tereng

dengan luas "anya '+14 km + Berikut adala" desa7desa tersebut#

'+ Desa Dasan Tereng dengan luas 8ilaya" '914 km +

+ Desa $erima> Inda" dengan luas 8ilaya" 49 2 km +5+ Desa Sembung dengan luas 8ilaya" 39 km +

3+ Desa Badrain dengan luas 8ilaya" 39&2 km +

(+ Desa Tanak Beak dengan luas 8ilaya" 49'1 km +

2+ Desa Batu Kuta dengan luas 8ilaya" 39'1 km +

0+ Desa Kerama !aya dengan luas 8ilaya" 9(1 km +

4+ Desa Lembuak dengan luas 8ilaya" 395( km +

1+ Desa Nyurlembang dengan luas 8ilaya" 3924 km +

5



'&+ Desa Narmada dengan luas 8ilaya" 39' km +

''+ Desa Mekar Sari dengan luas 8ilaya" 9(( km

$ambar +' Peta %ilaya" Kerja Puskesmas Narmada

+'+ K '#''n # + &$'7i

!umla" Penduduk di 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada pada ta"un &'5

men)apai 3&+ & ji8a dengan '1+(0( diantaranya laki7laki dan &+2 4

perempuan9 jumla" KK ' + 0' dan kepadatan penduduk +&5( ji8a<km +

Sebagian besar penduduk bekerja dalam bidang pertanian A33C sedangkan

sisanya terbagi dalam beberapa bidang antara lain perdagangan9 angkutan9 jasa9

industri9 PNS dan lain7lain+ A,gung9 &'(

Dalam bidang pendidikan9 baru sekitar 35C saja yang mengenyam

pendidikan baik pendidikan dasar9 menenga" maupun perguruan tinggi9

sedangkan sisanya adala" tidak atau belum sekola" A,gung9 &'( +

3



+'+5 S'$'n' #'n $'s'$'n'

S'$'n' 3 s !')'n" Puskesmas Narmada dibangun pada ta"un &&1 yangterbagi dalam beberapa ruang pelayanan dan ruang administrasi atau ruang

program dan ruang penunjang9 antara lain ruang U$D 3 jam yang dilengkapi

dengan pelayanan one da care 9 ruang pelayanan ra8at jalan yang terdiri dari poli

anak9 poli umum9 poli gigi dan poli KI,<KB9 ruang ra8at inap yang terdiri dari

ra8at inap umum dan ra8at inap persalinan9 ruang bersalin9 ruang Poned9 ruang

konseling9 ruang laboratorium9 apotek9 gudang obat9 gudang alat7alat kese"atan9

ruang perpustakaan9 aula9 ruang program9 dapur umum9 ruang Kepala Puskesmas9ruang tata usa"a dan ruma" dinas untuk dokter dan paramedis A,gung9 &'( +

Selain itu9 dalam operasionalnya Puskesmas Narmada ditunjang ole" 3

puskesmas Pembantu9 yaitu# A,gung9 &'(

• Puskesmas Pembantu Tanak Beak di Desa Tanak Beak

• Puskesmas pembantu Batu Kuta di Desa Batu Kuta

• Puskesmas Pembantu Sembung di Desa Sembung

• Puskesmas Pembantu Dasan Tereng di Desa Dasan Tereng

Dan '' Poskesdes9 yaitu# A,gung9 &'(

• Poskesdes Nyurlembang

• Poskesdes Narmada

• Poskesdes Lembuak

• Poskesdes Tanak Beak

• Poskesdes Batu Kuta

• Poskesdes Keramajaya

• Poskesdes Badrain

• Poskesdes Sembung

• Poskesdes Mekar Sari

• Poskesdes Dasan Tereng

•

Poskesdes $erima> lnda"

(



S'$'n' n#i#i3'n" !umla" sarana pendidikan di 8ilaya" kerja puskesmas

yang juga menjadi sasaran kegiatan yang dilakukan ole" puskesmas adala"

sebagai berikut#A,gung9 &'(

• !umla" SD sederajat # 2 Bua"

• !umla" SMP sederajat # 3 Bua"

• !umla" SMU sederajat # Bua"

• !umla" Ponpes # 5 bua"

S'$'n' $i*'#')'n A,gung9 &'( "

• !umla" Masjid # 51 Bua"

• !umla" Pura # ( Bua"

• !umla" Mus"ola # 4' Bua"

• Langgar # ( Bua"

S'$'n' u+u+ A,gung9 &'( "

• Pasar # ' Bua"

• ,potek<toko obat # 5 Bua"

• Klinik s8asta # Bua"

P $s n'li'" !umla" tenaga kerja dalam Puskesmas NarmadaTa"un &'

adala" sebagai berikut# A,gung9 &'(

Tabel +' !umla" tenaga kerja dan status tenaga kerja Puskesmas

NarmadaA,gung9 &'(

N JENISTENAGA

JUMLAH

STATUSKETERANGA

NPNS

HONDA8PTT

LAIN9LAIN

'

53(

2

Dokter UmumDokter $igiPera8atPera8at $igiBidan

Sanitarian

'0

''4

'(

'

'

'

4

(

Mengabdi

Kontrak danmengabdi

2



04

1

'&''

Nutrisionis,nalis

laboratoriumTenagaTU<,dm+,poteker ,sisten,poteker

(5

&

'

55

'(

''

' 3

'

Mengabdi

Kontrak danmengabdi

Mengabdi

!umla" 40 25 ( &

+'+3 Si)u'si su+* $ #'.' 3 s !')'n

S'$'n' 3 s !')'n" Berdasarkan rasio jumla" puskesmas dengan jumla"

penduduk9 maka beban puskesmas Narmada bole" dikatakan )ukup berat+ Lebi"

jau" bila meli"at jejaring puskesmas yaitu Puskesmas Pembantu9 berdasarkan

rasio dengan jumla" penduduk maka 3 pustu memiliki beban yang )ukup berat

yaitu Pustu Tanak Beak9 Pustu Batu Kuta9 Pustu Sembung dan Pustu Dasan

Tereng+ ,kan tetapi9 dengan adanya Poskesdes di setiap desa yang juga diberikan

8e8enang melakukan pelayanan kese"atan dasar9 maka beban kerja puskesmas

tidak lagi menjadi masala" yang signi;ikan+ A,gung9 &'(

Puskesmas Narmada merupakan puskesmas ra8at inap dengan '3 tempat

tidur dan merupakan Puskesmas /ujukan untuk Puskesmas Sedau9 Puskesmas

Lingsar dan Puskesmas Sigerongan+ Disamping itu juga melakukan kegiatan

puskesmas Keliling di 4 lokasi setiap bulannya+ A,gung9 &'(

Kondisi gedung Puskesmas yang dibangun ta"un &&1 sangat baik dan

representati; sebagai tempat pelayanan+ =al ini terbukti dengan dirai"nya

peng"argaan sebagai Puskesmas Terbersi" di Lombok Barat9 dimana penilaian ini

dilaksanakan dalam rangka =ari Kese"atan Nasional ta"un &' + A,gung9 &'(

Untuk Puskesmas Pembantu9 dari 3 Pustu yang ada "anya ' yang

kondisinya rusak berat yaitu Pustu Batu Kuta+ Keadaan ini suda" dilaporkan ke

Dinas Kese"atan Lombok Barat untuk mendapatkan re"ab+ Untuk Poskesdes dari

'' yang ada9 masi" dalam kondisi yang baik+ Disamping itu Puskesmas juga

memiliki ' unit Puskesmas Keliling yang juga digunakan sebagai ,mbulan)e

untuk rujukan pasien+ Selain itu9 di 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada juga

terdapat beberapa sarana pelayanan kese"atan s8asta yaitu ruma" bersalin 3 unit9

0



• Kese"atan Lingkungan

•

PengendalianPenyakitKegiatan penunjang upaya kese"atan merupakan kegiatan dalam rangka

mendukung upaya kese"atan dan penyelenggaraan manajeman B*K di

Puskesmas+ Kegiatan penunjang ini antara lain kegiatan di Poskesdes dan

Posyandu9 pengelolaan administrasi B*K9 rapat koordinasi dengan lintas

sektor9 toko" masyarakat9 toko" agama9 kader kese"atan dan lain

sebagainya+

+ Manajemen Puskesmas yang men)akup#• Peren)anaan tingkat Puskesmas AP'

• Penggerakan Pelaksanaan AP melalui Lokakarya Mini Puskesmas

• Penga8asan9 Pengendalian9 Penilaian AP5

Selain dana B*K9 operasional Puskesmas juga ditunjang Dana !aminan

Kese"atan Masyarakat dan !aminan Persalinan+ Dana ini digunakan untuk

membiayai kegiatan7kegiatan Puskesmas yang bersi;at kurati; dan

re"abilitati; k"ususnya untuk masyarakat miskin dan seluru" persalinanyang dilaksanakan di Puskesmas dan jaringannya+ Sumber7sumber

pembiayaan kese"atan di Puskesmas juga dudukung ole" anggaran

kese"atan dari dana ,PBD dan dana subsidi premi untuk pega8ai negeri

sipil+

1



$ambar +5 ,lur Pelayanan Puskesmas Pera8atan Narmada A,gung9 &'(

+'+2 P$ &$'+ Pus3 s+'s

P$ + si 3 s !')'n #'n +* $#'.''n +'s.'$'3') A,gung9 &'( "

'+ Tujuan# Memberdayakan individu9 keluarga dan masyarakat agar mampumenumbu"kan perilaku "idup se"at dan mengembangkan upaya kese"atan

bersumber masyarakat+

+ ,ra" Kebijakan# Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya

menumbu"kan P=BS dan mengembangkan upaya kese"atan bersumber

daya masyarakat+

5+ Pokok7pokok Kegiatan#

''



• Pengembangan media promosi kese"atan dan teknologi komunikasi9

in;ormasi dan edukasi AKI- +• Pengembangan upaya kese"atan bersumber masyarakat9 seperti Pos

Pelayanan Terpadu APosyandu 9 Pondok Bersalin Desa APolindes dan

Usa"a Kese"atan Sekola" dan $enerasi Muda+

• Peningkatan pendidikan kese"atan pada masyarakat+

3+ Indikator Kerja#

• Meningkatnya proporsi keluarga yang "idup se)ara bersi" dan se"at+

• !umla" Posyandu Purnama dan Mandiri# 3&C• /uma" Tangga Se"at AP=BS # 2(C

• Upaya Penyulu"an P5 N,P , ole" petugas kese"atan# '(C

• Puskesmas melaksanakan manajemen PKM# '&&C

• Bayi yang mendapat ,SI ekslusi;# 4&C

• Sekola" yang melaksanakan UKS# 4&C

• Murid SD < MI yang diperiksa gigi dan mulut# '&&C

K s !')'n lin&3un&'n A,gung9 &'( "

'+ Tujuan# Me8ujudkan mutu lingkungan "idup yang lebi" se"at melalui

pengembangan sistem kese"atan ke8ilaya"an untuk menggerakkan

pembangunan lintas sektor ber8a8asan kese"atan+

+ Tujuan K"usus#

• Me8ujudkan perlindungan kese"atan masyarakat dari kesakitan yang

disebabkan lingkungan yang tidak mendukung serta kenyamanan

lingkungan tempat7tempat umum+

• Me8ujudkan Kabupaten Se"at yang terlaksana atas peranan dan

tanggung ja8ab bersama lintas sektoral dalam pengelolaanya+

5+ ,ra" Kebijakan#

'



• Pengadaan9 peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas

dan jaringannya+• Pengadaan peralatan dan perbekalan kese"atan termasuk obat generik

esensial+

• Peningkatan Pelayanan Kese"atan Dasar yang men)akup sekurang7

kurangnya# Promosi Kese"atan9 Kese"atan Ibu dan ,nak9 KB9

Perbaikan $i:i9 Kese"atan Lingkungan9 Pemberantasan Penyakit

Menular dan Pengobatan Dasar+

•

Penyediaan biaya operasional dan pemeli"araan+(+ Indikator Kerja#

• ?akupan !PK $akin dan masyarakat rentan '&&C

• Pembinaan dan pemantauan pelayanan kese"atan pada pelaku !PKM9

!PK $akin dan ,skes lainnya G 1&C

• UtilisasiPelayanan Kese"atan Masyarakat Miskin '(C per Bulan

• Kelu"an pelaku !PKM9 !PK $akin dan ,skes lain dapat diselesaikan

G1&C• Ketersediaan sarana dan prasarana kese"atan 4&C

• Sarana dan prasarana yang layak pakai 4&C

• Ketersediaan obat sesuai kebutu"an 1&C

• Pengadaan obat esensial dasar '&&C

• Pengadaan obat generik '&&C

• Penyediaan obat PKD 1&C dan Bu;;er Sto)k '&C

• ?omplian)e /ate A?/ '' PKD 1&C

• @isite /ate 1&C

• ?akupan /a8at !alan '(C

• ?akupan /a8at Inap '(C

• Sarana kese"atan dengan kemampuan ga8at darurat 1&C

• Sarana kese"atan dengan laboratorium '&&C

'3



• Pengadaan alat kese"atan esensial dasar 1&C

•

Ibu =amil /isiko Tinggi ditangani 4&C• Neonatal /isiko Tinggi ditangani 4&C

• Peserta KB baru 4&C

• Ibu Ni;as dapat @itamin , 1&C

• Bayi dapat ,SI -ksklusi; 4&C

• Bayi BBL/ ditangani '&&C

• Kunjungan Neonatal AKN ' 1&C

• Kunjungan Bayi 1&C

• Lansia dilayani kese"atannya 2&C

• Pelayanan gangguan ji8a disarana kese"atan umum '(C

• Murid sekola" yang mendapat pera8atan gigi dan mulut '&&C

• ?akupan pekerja ;ormal yang mendapat pelayanan kese"atan kerja 4&C

U '.' 3 s !')'n $ $'n&'n A,gung9 &'( "

'+ Tujuan# Meningkatkan akses9 keterjangkauan dan kualitas pelayanan

kese"atan perorangan+

+ Tujuan K"usus# Ter8ujudnya pelayanan yang memberikan keamanan serta

menumbu"kan rasa kebutu"an masyarakat untuk se)ara sadar dan mandiri

ingin mendapatkan layanan kese"atan sejak dini+

5+ ,ra" Kebijakan# Meningkatkan dan memeli"ara mutu sumber daya

kese"atan se)ara berkelanjutan yang meliputi tenaga9 dana9 material dan

sistem in;ormasi kese"atan+

3+ Pokok7pokok kegiatan#

• Pelayanan kese"atan bagi penduduk miskin di Puskesmas /a8at Inap

• Perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas

• Pengadaan obat dan perbekalan Puskesmas

• Peningkatan pelayanan kese"atan rujukan

•

Pengembangan pelayanan dokter keluarga

'(



• Penyediaan biaya operasionaldan pemeli"araan

•

Peningkatan peran serta sektor s8asta dalam upaya kese"atan perorangan

(+ Indikator Kerja#

• B*/ (&C

• BT* 5C

• L*S 3

• T*I &+&3C

• ND/ &+&'C

• $D/ &+& C

• Persentase kematian kurang dari 34 jam H &+3(

• /atio =P dengan tenaga pera8at # '

• /atio Pasien dengan jumla" penduduk '# '&&

• !umla" rata7rata pasien $a8at Darurat<"ari &+&'2C

•

,ngka kematian $a8at Darurat &+&1(C• /ata7rata persalinan < "ari 35+4C

• MD/ H &+'C

• IM/ H &+2C

• PD/ H &+'C

• Sarana kese"atan s8asta berijin 0(C

• Desa dengan garam beryodium baik# 1&C

• ?akupan MP ,SI Balita $akin# '&&C

• Balita $i:i Buruk dapat pera8atan # '&&C

• !umla" Balita naik berat badannya AN<D # 1&C

• !umla" Balita dengan Berat Badan di Ba8a" $aris Mera" AB$M #

H'(C

• Pemantauan status $i:i murid SD<MI

• Partisipasi masyarakat AD<S # 4&C

'2



P n: &'!'n #'n +* $'n)'s'n n.'3i) A,gung9 &'( "

'+ Tujuan# Menurunkan angka kesakitan9 kematian dan ke)a)atan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular+

+ Tujuan K"usus# Ter8ujudnya perlindungan kese"atan masyarakat yang

mampu meng"indari atau mengurangi ke)a)atan dan kematian+

5+ ,ra" Kebijakan# Meningkatkan perlindunganmasyarakat dari berbagai

penyakit menular dengan mengikutsertakan peran akti; masyarakat dan

lintas sektoral+

3+ Pokok7pokok Kegiatan#• Pen)ega"an dan penanggulangan ;aktor risiko

• Peningkatan imunisasi

• Penemuan dan tata laksana penderita

• Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan 8aba"

• Peningkatan Komunikasi9 In;ormasi dan -dukasi AKI- pen)ega"an dan

pemberantasan penyakit

(+ Indikator Kerja#

• ?alon !emaa" =ajimendapat pemeriksaan dan pelayanan kese"atan

'&&C

• Desa dan Ke)amatan men)apai U?I '&&C

• Bayi mendapat imunisasi lengkap 1&C

• ,ngka ,.P anak usia H '( ta"un per '&&+&&& penduduk &+1C

• ,ngka kesakitan Malaria per '&&& penduduk# (

• Penderita Malaria ditangani '&&C

• ,ngka kesakitan DBD per '&&+ &&& penduduk#

• Penderita DBD ditangani 4&C

• ,ngka kesembu"an penderita TB Paru BT,AJ # 4(C

• Penderita Kusta selesai berobat A/.T /ate '&&C

• Prevalensi =I@ < ,IDS ter"adap penduduk berisiko# 1&C

'0



• In;eksi Menular Seksual ditemukan dan diobati# '&&C

•

Balita dengan Diare yang ditangani# '&&C• Balita dengan ISP, yang ditangani# '&&C

• Desa terkena KLB yang ditangani H 3 jam# '&&C

• .rekuensi KLB penyakit menular menjadi & kali

P $*'i3'n &i;i +'s.'$'3') A,gung9 &'( "

1" Tujuan# Meningkatkan kesadaran gi:i keluarga dalam upaya meningkatkan

status gi:i masyarakat terutama pada ibu "amil9 bayi dan anak balita+2" Tujuan K"usus# Ter8ujudnya keluarga mandiri sadar gi:i AK,D,/ I

dalam upaya meningkatkan status gi:i individu9 keluarga dan masyarakat

yang optimal+

," ,ra" Kebijakan# Meningkatkan kualitas penduduk melalui peningkatan

status gi:i9 pengendalian kela"iran9 memperke)il angka kematian dan

peningkatan kualitas program Upaya Kese"atan Keluarga+

/" Pokok7pokok Kegiatan#

• Peningkatan pendidikan $i:i

• Penanggulangan Kurang -nergi Protein AK-P 9,nemia $i:i Besi9

$angguan ,kibat Kurang 6odium A$,K6 9Kurang @itamin , dan

kekurangan :at gi:i mikro lainnya+

• Peningkatan surveilans gi:i

• Pemberdayaan masyarakat untuk pen)apaian keluarga sadar gi:i

(+ Indikator Kerja#• Balita dapat @itamin , kali seta"un# 1&C

• ?akupan konsumsi garam yodium /T# 1&C

• Desa dengan garam beryodium baik# 1&C

• ?akupan MP ,SI Balita $akin# '&&C

• Balita $i:i Buruk dapat pera8atan # '&&C

• !umla" Balita naik berat badannya AN<D # 1&C

'4



• !umla" Balita dengan Berat Badan di Ba8a" $aris Mera" AB$M #

H'(C• Pemantauan status $i:i murid SD<MI

• Partisipasi masyarakat AD<S # 4&C

2"2 S)')us Gi;i

Status gi:i diartikan sebagai keadaan gi:i seseorang yang diukur atau

dinilai pada satu 8aktu+ Penilaian status gi:i pada dasarnya merupakan proses

pemeriksaan keadaan gi:i seseorangdengan )ara mengumpulkan data penting9

baik yang bersi;at objekti; maupun subjekti;9 untuk kemudian dibandingkan

dengan baku yang tela" tersedia+ Komponen penilaian status gi:imeliputi asupan

pangan9 pemeriksaan biokimia8i9 pemeriksaan klinis dan ri8ayat

mengenaikese"atan9 pemeriksaan antropometris dan data psikososial+ ,namnesis

tentang asupan pangan merupakan ta"ap penilaian status gi:i yang paling sulit+

Komponen anamnesis asupan pangan men)akup ingatan pangan 3 jam9

kuesioner ;rekuensi pangan9 ri8ayat pangan9 )atatan pangan9 pengamatan dan

konsumsi pangan keluarga+A%iyogo8ati9 &' +

Penilaian status gi:i umumnya men)angkup empat tingkat pengukuran9

yakni pemeriksaan biokimia9 pemeriksaan klinis9 pengukuran ;ungsi dan

pengukuran antropometri+ Penilaian status gi:i menggunakan gejala klinis

didasarkan pada pemeriksaan peruba"an yang diyakini ber"ubungan dengan

kekurangan asupan gi:i ALitbangkes9 &&4 +Pemeriksaan klinis yang dilakukan

dalam penilaian status gi:i meliputi pemeriksaan ;isik se)ara menyeluru"9

termasuk ri8ayat kese"atan+ Bagian tubu" yang "arus lebi" diper"atikan adala"kulit9 gigi9 gusi9 bibir9 lida"9 mata dan alat kelamin Ak"usus laki7laki

A%iyogo8ati9 &' +Sama seperti metode penilaian status gi:i lainnya9 penilaian

status gi:i menggunakan gejala klinis memiiki kelema"an9 banyak gejala gi:i

kurang tidak k"as atau tidak spesi;ik karena kekurangan satu :at gi:i

sajaALitbangkes9 &&4 +

Penilaian status gi:i se)ara biokimia dapat dilakukan dengan pemeriksaan

berbagai jaringan tubu" seperti "ati Abiopsi 9otot9 tulang9 rambut9 kuku dan

'1



jaringan lemak diba8a" kulit9 tetapi pengukuran dengan )ara tersebut relati;

ma"al+ Pengukuran antropometri merupakan metode yang paling banyak

digunakan dalam menilai status gi:i baik didaera" yang se)ara tek"nik suda" maju

maupun kurang maju+ALitbangkes9 &&4

Pemeriksaan antropometris merupakan pemeriksaan yang ber"ubungan

dengan berbagai ma)am pengukuran dimensi tubu" dan komposisi tubu" dari

berbagai tingkat umur dan tingkat gi:i+ Parameter pemeriksaan antropometris

meliputi umur9 berat badan9 tinggi badan9 lingkar lengan atas9 lingkar kepala9

lingkar dada dan jaringan lunak+ ?ara pemaparan indikator antropometris meliputi

persentase9 persentil dan :7skor atau simpangan baku ter"adap nilai median a)uan+

Sedangkan indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat badan menurut

umur ABB<U 9tinggi badan menurut umur ATB<U dan berat badan menurut tinggi

badan ABB<TB +Indeks antropometri ini berguna dalam pengklasi;ikasian status

gi:i+A%iyogo8ati9 &'

Dalam menentukan klasi;ikasi status gi:i diperlukan ukuran baku atau

reference + Baku antropometri yang sekarang digunakan di Indonesia adala"

%=*7N?=S yaitu penggolongan status gi:i berdasarkan indikator BB<TB9 BB<U

dan TB<U+ A%iyogo8ati9 &'

Panjang badan diukur jika anak belum men)apai ukuran linier 4( )m9

sementara tinggi badan baru diukur setela" anak men)apai tinggi lebi" dari 4( )m+

Ukuran panjang badan lebi" besar &9( )m dibandingkan dengan tinggi badan+

*le" karena itu9 koreksi perlu dilakukan jika anak yang terbiasa diukur panjang9

kemudian berali" ke ukuran tinggi+ Ukuran panjang<tinggi 4( )m diambil sebagai

patokan populasi di negara maju9 sebaiknya di negara yang sedang berkembang

diaptok pada angka 4& )m karena pertumbu"an sebagian besar anak terlambatE+

A ilda9 &'

/ata7rata panjang badan bayibaru la"ir adala" (& )m yang bertamba"

menjadi 0( )m pada usia ' bulan+ Untuk menilai status gi:i anak maka angka

tinggi badan setiap balita dikonversikan ke dalam bentuk milai terstandar A Z-

score dengan menggunakan baku antropometri balita %=* &&(+ Selanjutnya

&



Tabel + Pengelompokkan Status $i:i Berdasarkan Z-Score

Indeks Status $i:i Z-ScoreTB<U Sangat Pendek H759 &

Pendek G 759 & s<d H7 9 & Normal G 7 9 &

Tinggi badan menurut umur ATB<U merupakan pengukuran perumbu"an

linier yang di)apai+ Indeks TB<U dapat digunakan utnuk mengeta"ui status gi:i di

masa lampau+ TB<U yang kurang dapat diartikan sebagai suatu kependekan yang

normal atau proses patologi meliputi kegagalan dalam pen)apaian pertumbu"an

liniear se)ara optimal+ Dampak dari proses ini akan meng"asilkan stunting atau

tidak memiliki tinggi yang )ukup ter"adap umur+ A ilda9 &'

Pada saat bayi9 panjang badan dapat dinilai setiap satu bulan untuk enam

bulan pertama ke"idupan+ Sedangkan pada usia 27' bulan9 panjang badan dapat

dinilai setiap bulan sekali+ De;isit panjang badan merupakan "asil dalam 8aktu

yang lama9 jadi penilaian status gi:i berdasarkan panjang badan berdasarkan umur

saja dapat men)erminkan terjadinya malnutrisi pada bayi dalam beberapa

keadaan+ Kemungkinan pengaru" genetik dan ras ter"adap terjadinya de;isit tinggi

badan ter"adap umur juga "arus menjadi ba"an pertimbangan dalam

mengevaluasi penjang atau tinggi badan berdasarkan umur A ilda9 &' +

2", S)un)in&

Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan

ter"ambatnyapertumbu"an karena malnutrisi jangka panjang+

Stuntingmenurut%=* ChildGro th Standart didasarkan pada indeks panjang

badan dibanding umur APB<U atau tinggi badan dibanding umur ATB<U dengan

batas A:7s)ore kurang dari7 SD+ AKusuma9 &'5

Stuntingmerupakan"asil ukur status gi:i bayi yang dili"at dari indikator

TB<U9 yangmenggambarkan status gi:ibersi;atnya kronis9 artinya mun)ul sebagai

akibat dari keadaan yang berlangsung lama sepertikemiskinan9 pola asu" yang

tidak tepat9 seringmenderita penyakit se)ara berulang karena "igiene dan sanitasi

yang kurang baik+ A=endra9 &'5



Proses menjadi pendek atau stunting anak disuatu 8ilaya" atau daera"

miskin dimulai sejak usia sekitar 2 bulan dan berlangsung terus sampai usia '4

ta"un+ Stunting mun)ul utama pada dua sampai tiga ta"un a8al ke"idupan dan ini

merupakan re;leksi dari akibat atau pengaru" karena asupan energi dan :at gi:i

kurang dan penyait in;eksi+ Pada usia anak7anak kebutu"an :at gi:isangat besar

dalam "ubungan dengan tinggi atau panjang badanya dibandingkan dengan usia7

usia berikutnya+ Satu diantara alasan tersebut yakni pada usia tersebut laju

pertumbu"an men)apai pun)ak atau ter)epat se"ingga memerlukan banyak :al

gi:i+ Untuk anak dengan usia lebi" tua TB<U merupakan re;leksi dari kegagalan

untuk tumbu"+ ALitbangkes9 &&4

Masala" gi:i9 k"ususnya anak pendek9 meng"ambat perkembangan

anakmuda9 dengan dampak negati; yang akan berlangsung dalam ke"idupan

selanjutnya+ Studi menunjukkan ba"8a anak pendek sangat ber"ubungan dengan

prestasi pendidikan yang buruk9 lama pendidikan yang menurun dan pendapatan

yang renda" sebagai orang de8asa+ ,nak7anak pendek meng"adapi kemungkinan

yang lebi" besar untuk tumbu" menjadi orang de8asa yang kurang berpendidikan9

miskin9 kurang se"at dan lebi" rentan ter"adap penyakit tidak menular+ *le"

karena itu9 anak pendek merupakan prediktor buruknya kualitas sumber daya

manusia yang diterima se)ara luas9 yang selanjutnya menurunkan kemampuan

produkti; suatu bangsa di masa yang akan datang+ AUni)e;9 &'

Pada umumnya prevalensi tertinggi ter"adap kejadian renda"nya tinggi

badan menurut umur terdapat pada dua sampai tiga ta"un ke"idupan pertama pada

bayi98alaupun di beberapa keadaan9 renda"nya panjang badan berdasarkan umur

terjadi pada usia 572 bulan ke"idupan pertama+ Pada kenyataan ini9 renda"nya

panjang badan merupakan )erminan dari gagalnya proses pertumbu"an yang

berkelanjutan atau stunting 9 sedangkan pada anak7anak ini men)erminkan perna"

mengalami kegagalan pertumbu"an atau menajdi stunted + A ilda9 &'

Pada populasi dengan prevalensi kejadian stunting tinggi9 tetapi tidak

asting 9 panjang badan berdasarkan umur pada bayi tiga bulan dapat digunakan

sebagai alat untuk menskrining resiko stunting selama tiga ta"un ke depan+

Identi;ikasi ter"adap anak7anak sangat penting karena anak7anak yang mengalami

5



stunting sejak ke)il akan meng"asilkan de8asa yang memiliki ukuran tubu"

pendek dan akan menurunkan kapasitas kerjanya9 sedangkan bagi 8anita akan

mengalami gangguan pada "asil reproduksinya+ A ilda9 &'

2"/ P$ ('l nsi S)un)in&

$ambar +3Prevalensi Stunting Moderat dan Para" pada ,nak7,nak Balita

Menurut Provinsi Ta"un &'&

Prevalensistuntingdi Indonesia masi" tinggi+ Berdasarkan /iset Kese"atan

Dasar A/iskesdas ta"un &'&9 prevalensistunting di Indonesia ta"un &'& sebesar

5(92 dari total populasi anakstuntingdi Indonesia+ Prevalensistuntingdi Nusa

Tenggara Barat tergolong tinggi yaitu sebesar 3294C dengan perin)ian '19&C

anak pendek dan 094C anak sangat pendek+ A/ikesdas9 &'&

2"5 -'3) $9-'3) $ .'n& B $!u*un&'n # n&'n K %'#i'n S)un)in&

+(+' B $') l'!i$

Selama masa ke"amilan9 pertumbu"an embrio dan janin berlangung sangat

)epat9 mulai kurang dari satu miligram menjadi rata7rata sekitar 5&& gram A0

pons +Pertumbu"an yang )epat ini sangat penting untuk janin agar dapat

berta"an"idup ketika berada diluar ra"im+ !adi9 ke)a)atan atau kekurangan yang

terjadi padamasa janin merupakan penyebab utama renda"nyakese"atan dan

kematian pada bayi+ /etardasi pertumbu"an padajanin dan prematur pada saat

3



la"ir merupakan permasala"an kese"atan yang serius+ =al ini memiliki "ubungan

ter"adap renda"nya pertamba"an berat badan ibu saat "amil9 penyala"gunaan

obat7obatan9 pemberian maknan melalui plasenta tidak )ukup9 "ipertensi

ke"amilan9 atau kondisi lainnya+ Selain itu9 paparan 'ol chlorinated

Biphen ls AP?Bs juga ber"ubungan ter"adap kurangnya berat badan la"ir dan

retardasi pertumbu"an pada masa kanak7kanak+ A ilda9 &'

Berat la"ir ditentukan ole" dua ;aktor9 yaitu lamanya ke"amilan dan

ke)epatan pertumbu"an janin+Berat la"ir merupakan prediktor yang kuat ter"adap

ukuran tubu" manusia di masa yang akan datang+ =al inni dikarenakan sebagian

besar bayi "ntrauterine Gro th Retardation AIU$/ tidak dapat mengejar masa

pertumbu"annya untuk tumbu" se)ara normal seperti anak7anak normal lainnya+

A ilda9 &'

+(+ Tin&&i *'#'n $'n& )u'

Untuk status gi:i orang tua9 ternyata status gi:i ibu sangat berkaitan

dengan kejadian balita stunting + Terli"at dari ibu yang pendek sekalipun aya"

normal9 prevalensi balita stunting pasti tinggi9 tetapi sekalipun aya" pendek tetapi

ibu normal9 prevalensi balita stunting masi" lebi" renda" dibanding ibunya yang

pendek+ ,rtinya gi:i ibu yang akan menjadi ibu "amil yang sangat menentukan

akan mela"irkan balita stunting A ilda9 &' +

Tinggi badan ibu merupakan yang ber;ungi untuk memprediksi anak

terkena gi:i buruk+ Namun9 tinggi badan ibu memiliki nilai prediksi yang renda"

pada populasi ibu7ibu over ight +Postur tubu" ibu juga men)erminkan tinggi

badan ibu dan lingkungan a8al yang akan memberikan kontribusi ter"adap tinggi

badan anaknya sebagai ;aktor independen+ Namun demikian9 masi" banyak ;aktor

lingkungan yang mempengaru"i tinggi badan anak+=asil penelitian menunjukkan

ibu yang memiliki postur tubu" pendek memiliki "ubunganter"adap kejadian

stunting pada anaknya+Inila" yang disebut siklus gagal tumbu" antar generasi9

dimana "ntaruterine Gro th Retardation AIU$/ 9BBL/ dan stunting terjadi turun

temurun dari generasi satu ke generasi selanjutnya+ A ilda9 &'

(



Kegagalan Pertumbuhan Anak

Kehamilan Usia MudaBayi BBLR Remaja Dengan Berat dan Tinggi Kurang

Perempuan Dewasa Stunted

$ambar +( Bagan Siklus $agal Tumbu" ,ntar generasi

+(+5 K :u3u 'n 3 nsu+si n $&i

Kebutu"an energi adala" asupan energi dari makanan yang dibutu"kan

untuk pertumbu"an atau pemeli"araan tubu" yang ditetapkan berdasarkan umur9

jenis kelamin9 berat9 tinggi dan tingkat akti;itas+ Masa kanak7kanak merupakan

masa pertumbu"an dan perkembangan tulang9 gigi9 otot dan dara"9 maka pada

masa ini memerlukan :at gi:i yang lebi" dibandingkan orang de8asa+

A ilda9 &'

-nergi yang dibutu"kan ole" anak7anak dipengaru"i ole" basal

metabolisme9 laju pertumbu"an dan energi yang dikeluarkan untuk melakukan

akti;itas+ Proporsi asupan energi yang dianjurkan untuk anak ' sampai 5 ta"un

adala" 3(C72(C untuk karbo"idrat9 5&C73&C untuk lemak dan (C dan

&Cuntuk protein+ Sedangkan untuk anak 37'4 ta"un adala" 3(C72(C untuk

karbo"idrat9 (C75(C untuk lemak dan '&C75&C untuk protein+ Sedangkan berdasarkan ,nak Ke)ukupan -nergi A,K$ kebutu"an energi balita usia '75

ta"un adala" '&&& kkal dan usia 372 ta"un '((& kkal+A ilda9 &'

-nergi terutama dipasok ole" karbo"idrat dan lemak+ Protein juga dapat

ddigunakan sebagai sumber energi9 terutama jika sumber lain sangat terbatas+

Kebutu"an energi dapat ditaksi dengan )ara mengukur luas permukaan tubu" atau

meng"itung se)ara langsung konsumsi energi yang "ilang terpakai+ Namun9 )ara

2



terbaik adala" mengamati pola pertumbu"an yang meliputi berat dan tinggi badan9

lingkar kepala9 kese"atan dan kepuasan bayi+A ilda9 &'

Berdasarkan kerangka teori UNI?-.9 asupan maknan yang tidak adekuat

merupakan sala" satu ;aktor yang dapat mengakibatkan stunting + Kurangnya

tinggi badan berdasarkan umur memiliki "ubungan signi;ikan dengan kurangnya

intake makanan Aenergi9 protein9 lemak dan karbo"idrat di ba8a" rata7

rata+Sebua" studi terbaru yang dilakukan ole" Central Statistics %uthorit

menyatakan ba"8a sala" satu penyebab langsung kejadian stunting di perkotaan

-t"iopia lebi" tinggi daripada pedesaan adala" kurangnya asupan kalori+ A ilda9

&'

Pada penelitian yang dilakukan ter"adap balita usia 37(1 bulan di

Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan ba"8a proporsi balita stunting

banyak terjadi pada balita stunting banyak terjadi pada balita yang konsumsi

energinya kurang dari ,ngka Ke)ukupan $i:i A,K$ +Meskipun terdapat

perbedaan propori9 "asil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat "ubungan

bermakna antara konsumsi energi dengan kejadian stunting pada balita+=al

tersebut disebabkan karena banyak ;aktor yang mempengaru"i status gi:i di

samping konsumsi energi+ .aktor7;aktor tersebut misalnya adanya penyakitin;eksi

pada balita atau adanya gangguan penyerapan :at7:at gi:i dalam tubu" tidak dapat

meman;aatkan asupan :at gi:iyang dikonsumsi se)ara optimal+ A ilda9 &'

+(+3 K :u3u 'n 3 nsu+si $ ) in

Protein adala" bagian dari semua sel "idup dan merupakan bagian terbesar

tubu" sesuda" air+ Molekul protein lebi" kompleks daripada karbo"idrat dan

lemak dalam "al berat molekul dan keanekaragaman unit7unit asam amino yang

membentuknya+ ,supan energi yang )ukup dan sesuai kebutu"an anak9 akan

menimbulkan proteinsparring e;;e)t9 yaitu protein dapat digunakan untuk

pertumbu"an dan perbaikan jaringan daripada untuk dijadikan sumber

energiA ilda9 &' + Protein mempunyai ;ungsi k"usus yang k"as yang tidak dapat

digantikan ole" :at gi:i lain9 yaitu membangun serta memeli"ara sel7sel jaringan

tubu" A,lmatsier9 &&3 +

0



Kebutu"an protein pada balita mengalami penurunan seiring

bartamba"nya umur+ Pada umur '75 ta"un kebutu"an protein adala" '9' g<kg<"ari

dan pada umur 374 ta"un kebutu"an protein turun menjadi &9 1(

g<kg<"ari+Kebutu"an protein enurut ,ngka Ke)ukupan $i:i A,K$ &&39 anak

umur '75 ta"un kebutu"an proteinnya adala" ( gram dan pada anak 372 ta"un

kebutu"an proteinnya 51 gram+A ilda9 &'

+(+( K :u3u 'n 3 nsu+si l +'3

Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbu"an dan aki;itas

;isik bagi anak dan balita+ Sampai umur dua ta"un9 lemak yang dikonsumsi ole"anak di samping sebagai sumber energi "arus dili"at juga dari segi ;ungsi

strukturalnya lemak akan meng"asilkan asam7asam lemak dan kolesterol yang

ternyata dibutu"kan untuk membentuk sel7sel membran pada semua organ+ ,sam

lemak yang sangat dibutu"kan ole" jaringan tubu" terutama adala" asam lemak

essensial+ ,sam lemak essensialadala" asam lemak yang tidak dapat dibuat di

dalam tubu" se"ingga "arus diperole" dari makanan9 terdiri dari asam linoleat9

linoleat dan arak"idonat+A ilda9 &'

Proporsi konsumsi lemak untuk anak usia '75 ta"un adala" 5&73&C dari

kebutu"an energi+ Sedangkan untuk anak usia 37'4 ta"un proporsi konsumsi

lemak sebesar (C 7 5(C+Kurangnya konsumsi protein dan lemak memiliki

"ubungan ter"adap kejadian stunting +A ilda9 &'

+(+2 S)')us 3 n +i 3 lu'$&'

Kemiskinan sebagai penyebab gi:i kurang menduduki posisi pertama pad

akondisi yang umum+ =al ini "arus mendapat per"atian serius karena keadaanekonomi ini relati; muda" diukur dan berpengaru" besar pada konsumsi pangan+

$olongan miskin menggunakan bagian terbesar dari pendapatan untuk memenu"i

kebutu"an makanan9 untuk keluarga7keluarga di negara berkembang sekitar dua

sepertiganya+ Dengan meningkatnya pendapatan perorangan9 terjadila"

peruba"an7peruba"an dalam susunan makanan+ ,kan tetapi9 penegluaran uang

yang lebi" banyak untuk pangan tidak menjamin lebi" beragamnya konsumsi

pangan+ Kadang7kadang peruba"an utama yang terjadi dalam kebiasaan makanan

4



adala" pangan yang dimakan lebi" ma"al+ ,kan tetapi9 karena bukti menunjukkan

ba"8a kebiasaan makan )enderung beruba" bersama dengan naiknya pendapatan9

maka masa pertumbu"an pendapatan merupakan saat yang baik untuk

mepromisikan divesi;ikasi pangan+A ilda9 &'

Status ekonomi keluarga memiliki "ubungan negati; yang kuat ter"adap

kejadian stunting + Status ekonomi keluarga yang lebi" renda" )enderung memiliki

anak stunting. Lebi" dari sepertiga anak stunting Ausia '7( ta"un memiliki tingkat

status ekonomi keluarga renda"+ Maka dari itu9 ekonomi keluarga juga memiliki

"ubungan ter"adap kejadian sunting pada balita+A ilda9 &'

+(+0 Ju+l'! 'n&& )' 3 lu'$&'

!umla" anggota ruma" tangga juga memiliki "ubungan yang signi;ikan

ter"adap kejadian stunting pada balita+ ,nak7anak stunting berasal dari keluarga

yang jumla" anggota ruma" tangganya lebi" banyak dibandingkan dengan anak7

anak normal+ Besarnya keluarga akan memberikan pengaru" pada pengeluaran per

kapita yang pada ak"irnya berpengaru" pada distribusi dan konsumsi makanan

individu dalam keluarga terutama balita+A ilda9 &'

+(+4 Su+* $ 'i$ +inu+

Lingkungan peruma"an seperti kondisi tempat tinggal9 pasokan air bersi"

yang kurang dan sanitasi yang tidak memadai merupakan ;aktor7;aktor yang dapat

meningkatkan resiko terjadinya stunting+A ilda9 &'

,ir bersi" merupakan ;aktor lingkungan yang mempengaru"i kese"atan+

Dua sampai limajuta orang meninggal setiap ta"un akibat penyakit yangditularkan

melalui air+ Setenga" dari seluru" populasi di Negara7negara miskin dan berkembang menderita sakit yang diakibatkan karena kurangnya akses ter"adap

air bersi" dan sanitasi+ ,nak7anak yang berta"an "idup dengan sumber air minum

yang terkontaminasi kemungkinan besar akan menderitamalnutrisi9 stunted dan

perkembangan otak Aintelektual yang ter"ambat+A ilda9 &'

1



2" K $'n&3' K ns

$ambar +2 Kerangka Konsep

Keterangan#

# diteliti

# tidak diteliti

BAB ,

METODOLOGI PENELITIAN

5

,"1 D s'in P n li)i'n

Se)ara purposive desa yang diambil menjadi tempat penelitian adala" (

desa yang berdekatan dengan 8ilaya" Puskesmas Narmada yaitu Desa Lembuak7

5&



5+5+' B s'$ s'+ l

!umla" sampel yang dibutu"kan dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan rumus yaitu#

n =Z 1 − α /2

2 PQ

d2

Keterangan#

n jumla" sampel minimal

z1 − α /2 nilai distribusi normal baku pada tertentu A'912

P proporsi prevalensi kejadian A&9(

' 7 P

d kesala"an Aabsolut yang dapat ditolerir A&9'

Berdasarkan per"itungan dengan rumus dan "asilnya9 jadi sampel minimal

yang dibutu"kan adala" 10 balita+ Setela" itu berkaitan dengan purposive

sampling yang dilakukan9 peneliti mengambil data yang merata di kelima lokasi

penelitian se"ingga jumla" sampel pada penelitian ini berjumla" ' & balita+

5+5+ K$i) $i' in3lusi #'n 3s3lusi

K$i) $i' in3lusi" =al7"al yang termasuk dalam kriteria inklusi pada

penelitian ini adala"#

'+ Balita berusia (7(1 bulan yang bertempat tinggal di 8ilaya" penelitian+

+ Ibu balita bersedia menjadi responden dalam penelitian ini+

K$i) $i' 3s3lusi" =al7"al yang termasuk dalam kriteria eksklusi pada

penelitian ini adala"#

'+ ,nak balita yang tidak tinggal menetap di 8ilaya" penelitian+

+ ,nak balita yang mengalami gangguan mental dan )a)at ;isik+

5+5+5 C'$' +ili!'n s'+ l

Teknik pemili"an sampel dalam penelitian ini menggunakan te"nik a)ak

seder"ana A simple random sampling dengan )ara membuat kerangka sampel

A frame sampling dari da;tar tiap posyandu pada bulan vitamin , A.ebruari &'( 9

dengan pertimbangan pada bulan tersebut "ampir seluru" balita di tiap dusun

5



," P$ s #u$ P n&u+ ul'n D')'

5+2+' P +ili!'n $ s n# nPemili"an responden dilakukan dengan )ara pengundian "asil kerangka

sampling se"ingga diperole" balita yang terpili"sebagai responden+ Selanjutnya9

peneliti meng"ubungi kader tiap dusun untuk mengumpulkan ibu dan balita yang

terpili" di ruma" kader atau posyandu yang tela" ditentukan da"ulu+ ,pabila

terdapat balita terpili" termasuk dalam kriteria eksklusi maka peneliti melakukan

pengundian ulang dalam dusun yang sama+

5+2+ P n&u3u$'n 'n)$ + )$i

Pengukuran antropometri dilakukan sebanyak dua kali ole" orang yang

berbeda yang sebelumnya tela" dilakukan pelati"an dan persamaan persepsi

tentang pengukuran antropometri+ =asil pengukuran tersebut di)atat dan "asil

pengukuran dua kali tersebut dirata7rata+

5+2+5 P + $i3s''n 3 l n&3' 'n #')'

Setela" melakukan ta"ap7ta"apan diatas9 petugas pengumpul data

melakukan penge)ekan kelengkapan data sebelum balita dan ibu balita

meninggalkan tempat penelitian+

," M'n'% + n D')'

Data yang tela" terkumpul dalam penelitian ini diola" dengan ta"apan

sebagai berikut+

5+0+' P n& l'!'n #')' 'n)$ + )$i

Pengola"an data antropometri berdasarkan "asil pengukuran untuk

menentukan nilai :7s)ore anak+ Nilai 7s)ore pada indeks antropometri tinggi

badan menurut umur ATB<U akan menunjukkan status gi:i anak dalam keadaan

stunting atau tidak+ Nilai :7s)ore akan di"itung dengan menggunakan standar

baku %=* 7 &&(+

5+0+ M n&3 # #')' < data coding =

Dalam ta"ap ini kegiatan yang dilakukan adala" memberikan kode pada

data yang tersedia kemudian mengklasi;ikasikan data sesuai kebutu"an penelitian+

5(



5+0+5 P n.un)in&'n #')'

Pada ta"ap ini yang dilakukan adala" memberikan kelengkapan data yang

tela" terkumpul9 lalu disusun urutannya+ Selanjutnya9 dili"at apaka" terdapat

kesala"an dalam pengisian data+

5+0+3 M +'su33'n #')'

Pada ta"ap ini yang dilakukan adala" memasukkan data yang tela"

diperole" ke dalam )omputer melalui perangkat lunak tertentu sesuai variable

yang tela" disusun agar muda" diba)a dan dianalisis+

5+0+( P +* $si!'n #')'

Pada ta"ap ini yang dilakukan adala" memeriksa kembali data yang tela"

dimasukkan+

,"4 An'lisis D')'

5+4+' An'lisis uni('$i')

,nalisis ini digunakan untuk meli"at gambaran distribusi ;rekuensi tiap

variabel yang diteliti9 variabel dependen Akejadian stunting +Data yang di"asilkan

dapat berupa kategorik sesuai dengan "asil ukur yang terdapat pada de;inisi

operasional+

BAB /

HASIL DAN PEMBAHASAN

3

/"1 H'sil

Pengambilan dan pengumpulan data penelitian tentang gambaran "asil

status gi:i di balita di 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada ini dilakukan mulai

tanggal 1 ' .ebruari &'(+ Data yang digunakan merupakan data primer yang

diambil langsung dari "asil pengukuran dan penimbangan anak balita di (

Posyandu yang masuk dalam 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada+

Populasi pada penelitian ini adala" semua anak balita yang ditimbang dan

diukur tinggi badannya pada kegiatan Posyandu balita di 8ilaya" kerja Puskesmas

52



Narmada+ Total populasi pada penelitian ini adala" 35(3 anak balita yang terdapat

di 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada+

Dari 335 anak balita yang diukur dan timbang di ( Posyandu yang dipili"

se)ara a)ak9 terdapat '05 anak balita yang memenu"i kriteria inklusi dan diluar

kriteria eksklusi+ Dari '05 balita tersebut kemudian dipili" ' & balita se)ara a)ak

seder"ana untuk dijadikan sampel penelitian+

Dari total ' & anak balita yang dijadikan sampel penelitian9 peneliti

mengambil data mengenai jenis kelamin9 berat badan9 tinggi badan9 serta umur

balita+ Setela" itu9 peneliti meng"itung status gi:i anak balita ABB<U9 TB<U dan

BB<TB menggunakan tabel status gi:i yang dikeluarkan Depkes /I ta"un &'&+

/"2 Su*. 3 P n li)i'n

Subjek penelitian adala" anak balita yang mengikuti kegiatan Posyandu

balita di ( Posyandu yang termasuk dalam 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada

selama periode 17' .ebruari &'(+ Subjek merupakan anak balita yang

memenu"i kriteria inklusi dan diluar kriteria ekslusi dan tela" dipili" se)ara a)ak

seder"ana sebanyak ' & balita+

/", G'+*'$'n K'$'3) $is)i3 Su*. 3 P n li)i'n S :'$' U+u+

$ambaran karakteristik subjek penelitian meliputi jumla" balita menurut

posyandu9 jenis kelamin dan usia+

50



3+5+' B'li)' + nu$u) s.'n#u

!

!

!

!

!

Balita menurut Posyandu

Telaga "gembengDasan M#nt#r

Tanak BeakLembuak Keb#n

Batu Kuta Selatan

$ambar 3+' Karakteristik ,nak Balita yang diukur dan timbang berdasarkanPosyandu tempat penimbangan

Sample diambil se)ara a)ak di ( Posyandu dari total (0 Posyandu yangterdapat di 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada sebanyak ' & balita+ Dari kelima

Posyandu tersebut9 sampel terdistribusi merata di tiap7tiap Posyandu9 yakni

Posyandu Lembuak kebon9 Posyandu telaga ngembeng9 Posyandu Dasan montor9

Posyandu tanak beak dan Posyandu Batu kuta selatan sebanyak 3 balita di tiap7

tiap Posyandu

+

54



3+5+ J nis 3 l'+in

!$%&'%

Jenis Kelamin

Laki(lakiPerempuan

$ambar 3+ Karakteristik ,nak Balita yang diukur dan timbang berdasarkan !enisKelamin

Dari total ' & balita yang dijadikan sampel penelitian9 (595CA23 balita

merupakan balita berjenis kelamin perempuan dan sisanya 3290C A(2

balita berjenis kelamin laki7laki+

3+5+5 Usi'

'%

''%

!!%

Usia

( ' Tahun'(! tahun

!(& tahun

$ambar 3+5 Karakteristik ,nak Balita yang diukur dan timbang berdasarkan Usia

Dari total ' & balita yang dijadikan sampel penelitian9 usia termuda

sampel penelitian adala" ta"un dan usia sampel tertua adala" ( ta"un+ Distribusi

51



usia terbanyak didapatkan pada balita berusia 37( ta"un sebesar 339 C A(5 balita +

Diikuti rentang usia 573 ta"un dengan 5 9(C A51 balita dan rentang usia 75

ta"un dengan 595C A 4 balita +

/"/ K'$'3) $is)i3 Su*% 3 P n li)i'n B $#'s'$3'n S)')us Gi;i H'sil

P n&u3u$'n #'n P ni+*'n&'n #i P s.'n#u

3+3+' B $') B'#'n + nu$u) U+u$ <BB8U=

&%

%

$'%

Berat Badan menurut Umur

)i*i Buruk )i*i Kurang "#rmal

$ambar 3+3 Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Berat badan menurutumur

Dari total ' & balita yang dijadikan sampel penelitian9 dilakukan

pengukuran status gi:i+ Berdasarkan pengukuran berat badan ter"adap umur9 (C

A2 balita sampel memiliki status gi:i buruk9 '90C A 2 balita sampel memilikistatus gi:i kurangdan 0595C A44 balita memiliki status gi:i normal+ Dari data ini

terli"at ba"8a persentase gi:i buruk pada sampel )ukup besar9 "ingga men)apai

(C dari seluru" sampel yang digunakan+

3&



3+3+ Tin&&i B'#'n + nu$u) U+u$ <TB8U=

$%

%

$ %

Tinggi Badan menurut Umur

Sangat PendekPendek

"#rmal

$ambar 3+( Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Tinggi badan menurutusia


pengukuran status gi:i+ Berdasarkan pengukuran tinggi badan ter"adap umur9

0'92C balita A42 sampel memiliki status tinggi badan ter"adap umur normal9

'90C balita A 2 sampel memiliki status tinggi badan ter"adap umur

pendek< stunted dan 290Cbalita A4 sampel memiliki status tinggi badan ter"adap

umur sangat pendek< severel stunted +

Berdasarkan data ini9 total jumla" sampel yang mengalami masala"

pendek dan sangat pendek men)apai 493C+ =al ini menunjukkan ba"8a masala"

gi:i utama yang didapatkan berasal dari status gi:i berdasarkan tinggi badan

menurut umur+ Sesuai dengan data yang didapatkan dari /iskesdas pada ta"un

&'&9 yakni angka stunting pada anak balita Indonesia men)apai 5(92C+ =asil

yang didapatkan dari penelitian ini tidak berbeda jau"9 se"ingga menunjukkan

ba"8a masala" stunting yang terjadi di Indonesia juga menjadi masala" di

8ilaya" kerja Puskesmas Narmada dengan angka yang )ukup signi;ikan "ingga di

atas &C+ A/iskesdas9 &'&

3'



3+3+5 B $') B'#'n + nu$u) )in&&i *'#'n <BB8TB=

%+!%

,!%

Berat Badan menurut Tinggi Badan

Sangat KurusKurus"#rmal

$ambar 3+2 Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Berat badan menuruttinggi badan


pengukuran status gi:i+ Berdasarkan pengukuran berat badan ter"adap tinggi

badan9 439'C balita A'&' sampel memiliki status berat badan ter"adap tinggi

badan normal9 '39 C balita A'0 sampel memiliki status kurus< asted dan '90C

balita A sampel memiliki status sangat kurus< severel asted +

Berdasarkan data ini9 dapat dili"at ba"8a status gi:i anak balita tidak

"anya dili"at dari berat badan menurut umur dan tinggi badan menurut umur+ Data

berdasarkan berat badan menurut umur didapatkan 2 balita dengan status gi:i

buruk9 tinggi badan menurut umur didapatkan 4 balita dengan status gi:i sangat

pendek dan berat badan menurut tinggi badan didapatkan balita dengan status

sangat kurus+ Dalam menentukan status gi:i seorang balita9 "arus dili"at dari

ketiga indikator+

Penegakan diagnosa seorang anak dikatakan mengalami gi:i buruk dili"at

dari status gi:i9 terutama berat badan menurut tinggi badan9 bukan berat badan

menurut umur+ =al ini dikarenakan indikator berat badan menurut umur tidak

mengindikasikan keadaan sebenarnya dari seorang anak+ Keadaan klinis anak

yang paling penting untuk dili"at9 klinis ini dapat ter)ermin pula dari status gi:i

berat badan berdasarkan tinggi badan+ APPM9 &&1

3



3+(+ G'+*'$'n s)')us &i;i su*. 3 n li)i'n <TB8U= + nu$u) s.'n#u

-

&

+-

+&

-

&

-

+!

+'

++

.!

+ +

/

+.+/

Tinggi Badan menurut Umur per Posyandu

Pendek sekali

Pendek

"#rmal

$ambar 3+'& $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ATB<U menurut posyandu

Berdasarkan tinggi badan menurut usia9 didapatkan total 4 balita dengan

status tinggi badansangat pendek+ Distribusi balita dengan tinggi badansangat

pendek terbanyak ditemukan di Posyandu Tanak beak dengan 3 balita dan

distribusi terke)il didapatkan di Posyandu Telaga ngembeng dengan & balita+

Balita dengan tinggi badansangat pendek juga ditemukan di Posyandu Dasan

montor A' balita 9 Posyandu Lembuak kebon A' balita 9dan Batu kuta selatan A

balita +

Selain itu9 dari data juga didapatkan total 2 balita dengan status tinggi

badanpendek+ Distribusi balita pendek terbanyak ditemukan di Posyandu Tanak

beak dengan '' balita dan distribusi terke)il ditemukan di Posyandu Dasan

montor dengan balita+ Balita pendek juga ditemukan di tiga posyandu

lainnya9yakni Posyandu Telaga ngembeng A5 balita 9Batu kuta selatan A2 balita

dan Lembuak kebon A3 balita +

33



3+(+5 G'+*'$'n s)')us &i;i su*. 3 n li)i'n <BB8TB= + nu$u) s.'n#u

-

&

+-

+&

-

&

-

+ +

- -

& !+

$

+

+/ +/+$

'

Berat Badan menurut Tinggi Badan per Posyandu

Sangat kurus

Kurus

"#rmal

$ambar 3+'' $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<TB menurut posyandu

Berdasarkan berat badan menurut tinggi badan9 didapatkan total balita

dengan status berat badan menurut tinggi badan diba8a" 75 SD atau sangat kurus+

Balita dengan berat badan menurut usia diba8a" 75 SD ditemukan di Posyandu

Dasan Montor dan Tanak beak dengan masing7masing ' balita dan tidak

didapatkan di posyandu lainnya+

Selain itu9 data juga mendapatkan total '4 balita dengan status berat badan

menurut tinggi badan diantara 75 sampai dengan 7 SD atau kurus+ Distribusi

balita kurus terbanyak ditemukan di Posyandu Batu kuta selatan dengan 0 balita

dan distribusi terke)il ditemukan di Posyandu Tanak beak dengan ' balita+Balita

kurus juga ditemukan di tiga posyandu lainnya9 yakni Posyandu Dasan montor A3

balita 9 Posyandu Telaga ngembeng A( balita 9 dan Lembuak Kebon A' balita +

3(



3+(+3 G'+*'$'n s)')us &i;i su*. 3 n li)i'n <BB8U= + nu$u) 3 l + 3

usi'

Usia (' tahun Usia '(! tahun Usia !(& tahun-%

+-%

-%

'-%

!-%

&-%.-%

$-%

,-%

/-%

+--%

$0+% $0$%+0/%

+$0/% -0&%!0&%

$&0-% $+0,% $'0.%

Berat Badan menurut Umur per Kelompok Usia

)i*i buruk

)i*i kurang)i*i baik

$ambar 3+' $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<U menurut Kelompok Usia


pengukuran status gi:i+ Berdasarkan pengukuran berat badan ter"adap umur9

kejadian gi:i buruk terbesar ditemukan pada kelompok usia 573 ta"un dengan

090C A5 balita dari total 51 balita dikelompok usia ini+ $i:i buruk juga ditemukan

pada kelompok usia 75 ta"un sebesar 09'C A balita dari total 4 balita

dikelompok usia ini+ Distribusi gi:i buruk terke)il ditemukan pada kelompok usia

37( ta"un dengan '91C A' balita dari total (5 balita dikelompok usia ini+

Berdasarkan data pengukuran diketa"ui temuan gi:i kurang terbanyak

didapatkan pada kelompok usia 37( ta"un dengan 39(C A'5 balita dari total (5

balita dikelompok usia ini+ Distribusi gi:i kurang terke)il didapatkan pada

kelompok usia 75 ta"un dengan '091C A( balita dari total 4 balita dikelompok

usia ini+ Balita gi:i kurang juga ditemukan pada kelompok usia 573 ta"un dengan

&9(C A4 balita dari total 51 balita dikelompok usia ini+

32



3+(+( G'+*'$'n s)')us &i;i su*. 3 n li)i'n <TB8U= + nu$u) 3 l + 3

usi'

-%-%

!-%.-%,-%

+--%

'0.% $0$% $0&%,0.% +$0/% -0,%

.,0-% $!0!% $+0$%

Tinggi Badan menurut Umur per Kelompok Usia

Sangat pendekPendek

"#rmal

$ambar 3+'5 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ATB<U menurut Kelompok Usia


pengukuran status gi:i+ Berdasarkan pengukuran tinggi badan ter"adap umur9

balita sangat pendek terbanyak ditemukan pada kelompok usia 573 ta"un dengan090C A5 balita dari total 51 balita dikelompok usia ini+ Balita sangat pendek juga

ditemukan pada kelompok usia 37( ta"un sebesar 09(C A3 balita dari total (5

balita dikelompok usia ini+ Distribusi balita sangat pendek terke)il ditemukan

pada kelompok usia 75 ta"un dengan 592C A' balita dari total 4 balita

dikelompok usia ini+

Berdasarkan data pengukuran juga diketa"ui temuan balita pendek

terbanyak didapatkan pada kelompok usia 75 ta"un dengan 492C A4 balita dari

total 4 balita dikelompok usia ini+ Distribusi balita pendek terke)il didapatkan

pada kelompok usia 573 ta"un dengan '091C A0 balita dari total 51 balita

dikelompok usia ini+ Balita pendek juga ditemukan pada kelompok usia 37( ta"un

dengan &94C A'' balita dari total (5 balita dikelompok usia ini+

30



3+(+0 G'+*'$'n s)')us &i;i su*. 3 n li)i'n <BB8U= + nu$u) % nis 3 l'+in

Laki(laki Perempuan-0-%

+-0-%

-0-%

'-0-%

!-0-%

&-0-%

.-0-%

$-0-%

,-0-%

/-0-%

'0.%.0'%

+$0/%

&0-%

$,0.%

.,0,%

Berat Badan menurut Umur per Jenis Kelamin

)i*i buruk)i*i kurang

"#rmal

$ambar 3+'( $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<U menurut !enisKelamin

Berdasarkan pengukuran berat badan ter"adap umur9 gi:i buruk lebi"

banyak ditemukan pada balita perempuan sebesar 295C A3 balita dibandingkan

dengan balita laki7laki yang "anya sebesar 592C A balita + Kasus gi:i kurang juga

menunjukkan ba"8a lebi" banyak terjadi pada balita perempuan dengan (C A'2

balita dibandingkan dengan '091C A'& balita pada balita laki7laki+

=asil ini tidak sesuai jika dili"at dari segi pustakan yang mengatakan

ba"8a anak laki7laki memiliki resiko dua kali lebi" tinggi mengalami

under eight pada usia pra7sekola" atau usia balita A ilda9 &' + Dalam "al ini9

penyebabnya masi" belum diketa"ui+ =asil dari penelitian ini mungkin juga

terkait dengan jumla" sampel pada penelitian ini yang lebi" banyak perempuan+

31



3+(+4 G'+*'$'n s)')us &i;i su*. 3 n li)i'n <TB8U= + nu$u) % nis 3 l'+in

Laki(laki Perempuan-0-%

+-0-%-0-%

'-0-%!-0-%&-0-%.-0-%$-0-%,-0-%/-0-%

+-0$% '0+%

&0-%+,0,%

.!0'%

$,0+%

Tinggi Badan menurut Umur berdasarkan Jenis Kelamin

Sangat pendek

Pendek

"#rmal

$ambar 3+'2 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ATB<U menurut !enisKelamin

Berdasarkan pengukuran tinggi badan ter"adap umur9 balita sangat pendek

lebi" banyak ditemukan pada balita laki7laki sebesar '&90C A2 balita

dibandingkan dengan balita perempuan yang "anya sebesar 59'C A balita + Kasus

balita pendek juga menunjukkan ba"8a lebi" banyak terjadi pada balita laki7laki

dengan (C A'3 balita dibandingkan dengan '494C A' balita pada balita

perempuan+

=asil dari penelitian ini sesuai dengan pustaka yang mengatakan ba"8a

prevalensi anak laki7laki mengalami stunting lebi" banyak dibandingkan

perempuan+ Berdasarkan pustaka yang didapatkan9 disebutkan ba"8a kejadian

stunting pada laki7laki men)apai dua kali lipat dibandingkan perempuan+

Prevalensi kejadian stunting yang lebi" dominan pada anak laki7laki ini tidak

"anya terjadi di Indonesia9 melainkan juga di negara lain seperti negara7negara

,;rika+ Sampai saat ini9 penyebabnya masi" belum diketa"ui se)ara pasti A ilda9

&' + Penelitian lanjutan dapat dilakukan di 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada

berdasarkan data yang didapatkan pada penelitian ini+

(&



3+(+1 G'+*'$'n s)')us &i;i su*. 3 n li)i'n <BB8TB= + nu$u) % nis

3 l'+in

Laki(laki-0-%&-0-%+--0-%

+0,%+0.%+-0$%+$0+%

,$0&%,+0'%

Berat Badan menurut Umur per Jenis KelaminSangatkurus

Kurus "#rmal

$ambar 3+'0 $ambaran Status $i:i Subjek Penelitian ABB<TB menurut !enisKelamin

Berdasarkan pengukuran berat badan ter"adap tinggi badan9 balita sangat

kurus tidak jau" berbeda ditemukan pada balita laki7laki sebesar '94C A' balita

dibandingkan dengan balita perempuan yang sebesar '92C A' balita + Kasus balita

kurus menunjukkan ba"8a lebi" banyak terjadi pada balita perempuan dengan

'09'C A''balita dibandingkan dengan '&90C A2 balita pada balita laki7laki+

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

(

5"1 Si+ ul'n

Dari "asil dan pemba"asan yang tela" dijabarkan9 didapatkan beberapa

kesimpulan sebagai berikut#

'+ Berdasarkan perbandingan berat badan dan umur ABB<U 9 gi:i buruk

didapatkan 09'C pada anak balita usia 75 ta"un9 090C pada usia 573 ta"un

dan '91C pada usia 37( ta"un9 dari keseluru"annya didapatkan 2290C

adala" perempuan+Sementara gi:i kurang didapatkan '091C pada anak

balita usia 75 ta"un9 &9(C pada usia 573 ta"un dan 39(C pada usia 37(

ta"un9 dari keseluru"annya didapatkan 2'9(C adala" perempuan+

+ Berdasarkan perbandingan tinggi badan dan umur ATB<U 9 sangat pendek

A severel stunted didapatkan 592C pada anak balita usia 75 ta"un9 090C

('



pada usia 573 ta"un dan 09(C pada usia 37( ta"un9 dari keseluru"annya

didapatkan 0(C adala" laki7laki+ Sementara pendek A stunted didapatkan

492C pada anak balita usia 75 ta"un9 '091C pada usia 573 ta"un dan

219 C pada usia 37( ta"un9 dari keseluru"annya didapatkan (594C adala"

laki7laki+

5+ Berdasarkan perbandingan berat badan dan tinggi badan ABB<TB 9 sangat

kurus A severel asted didapatkan 592C pada anak balita usia 75 ta"un9

ni"il pada usia 573 ta"un dan '91C pada usia 37( ta"un9 dari

keseluru"annya jumla" laki7laki dan perempuan adala" sama+Sementara

kurus A asting didapatkan (C pada anak balita usia 75 ta"un9 090C

pada usia 573 ta"un dan '59 C pada usia 37( ta"un9 dari keseluru"annya

didapatkan 2390C adala" perempuan+

5"2 S'$'n

'+ Penelitian yang kami lakukan ini merupakan penelitian desktripti;9 karena

itu masi" diperlukan penelitian lebi" lanjut untuk mengeta"ui ;aktor7;aktor

yang mempengaru"i status gi:i di 8ilaya" kerja Puskesmas Narmada+

+ Dalam penelitian status gi:i9 tidak dapat dili"at "anya dari satu indikator

saja9 namun "arus dili"at dari ketiga indikator9 yakni perbandingan berat

badan dan umur9 perbandingan tinggi badan dan usia9 serta perbandingan

berat badan dan tinggi badan+

5+ Dalam mendiagnosa gi:i buruk pada anak9 tidak "anya dili"at dari "asil

penimbangan berat badan9 namun juga perlu dili"at dari tampakan klinis

anak yang bersangkutan+

3+ Penelitian ini menggunakan timbangan pegas dengan skala ' kg9 untuk

penelitian lebi" lanjut di"arapkan menggunakan timbangan yang memiliki

tingkat ketelitian lebi" tinggi "ingga &9' kg+

(



DA-TAR PUSTAKA

Pudjiati ,=9 =egar B9 =andyastuti S9 Idris NS9 $andaputra -P9 =armoniati -D9

editor+ Pedoman pelayanan medis+ Palembang# Ikatan Dokter ,nak

IndonesiaO &&1+ilda *ktarina+ =ubungan berat la"ir dan ;aktor7;aktor lainnya dengan kejadian

stunting pada balita usia 37(1 bulan di Provinsi ,)e"9 Sumatera Utara9

Sumatera Selatan dan Lampung ta"un &'&+ Depok# Universitas IndonesiaO

&' +

,gung ID$N+ Pro;il Puskesmas Narmada+ Narmada# Dinas Kese"atan KabupatenLombok BaratO &'(+

%iyogo8ati ?+ Kejadian stunting pada anak berumur diba8a" lima ta"un A&7(1

bulan di Provinsi Papua Barat ta"un &'&+ Depok# Universitas IndonesiaO

&' +Kusuma K-+ .aktor resiko kejadian stunting pada anak usia 75 ta"un Astudi di

Ke)amatan Semarang Timur +Semarang# Universitas DiponegoroO &'5+=endra ,+ Kajian stunting pada anak balita ditinjau dari pemberian ,SI ekslusi;9

MP,SI9 status imunisasi dan karakteristik keluarga di Kota Banda ,)e"+

Dalam !urnal Kese"atan Ilmia" Nasu8akes @ol+ 2 No+ O &'5+UNI?-.+ $i:i ibu dan anak+ Indonesia# Uni)e; IndonesiaO &' +B,PP-N,S+ Periode -mas Pada '&&& =ari Pertama Ke"idupan+ !akarta#

BappenasO &'5+Badan Penelitian dan Pengembangan Kese"atan+ /iset Kese"atan Dasar+ !akarta#

Kemenkes /IO &'&+Depkes /I+ Sistem kese"atan nasional+ !akarta# Departemen Kese"atan /IO &&3+

(5



Lampiran 5+ =asil Penelitian

Telaga Ngembeng

TB BB Umur Bulan

jeniskelamin

BB/U TB/U BB/TB

88 ++1&

th ! l 2(+ s0d -3 2- s0d4+3

2(+3

93 +' ' th '. l 2(+ s0d -3 2(+ s0d -3 2(+ s0d-3

101

+& ' th .bln

! l 2(+ s0d -3 2- s0d4+3

2(+ s0d-3

10 +$ & th .- l 2(+ s0d -3 2(+ s0d -3 2(+ s0d-3

8! ++ th &bln

/ l 2( s0d(+3

2(' s0d( 3

2(+ s0d-3

9" + 1&

' th !bln

!- l 2( s0d(+3

2(+ s0d -3 2( s0d(+3

103

+! ! th /bln

&$ l 2( s0d(+3

2( s0d(+3

2( s0d(+3

93 + ' th .bln ! l 2( 3 2( s0d(+3

2( s0d(+3

8" +- th !bln

, l 2(' s0d( 3

2( s0d(+3

2( 3

8#$

+- th $bln

'+ l 2(' s0d( 3

2( s0d(+3

2(' s0d( 3

8 , th +bln

& p 25 ('3 2(' s0d( 3

2(' s0d( 3

8" / th /bln

'' p 25 ('3 2(' s0d( 3

2(' s0d( 3

8! + th ! p 2- s0d4+3

2(+ s0d -3 2- s0d4+3

110

+$ ! th !bln & p 2- s0d4+3

24+ s0d4 3

2(+3

9! + 1&

' th '. p 2(+ s0d -3 2(+ s0d -3 2(+3

98 +'1& ' th $bln !' p 2(+ s0d -3 2(+ s0d -3 2( s0d(+310"

+$ ! th ++bln

&/ p 2(+ s0d -3 2(+ s0d -3 2- s0d4+3

93 + th ++bln

'& p 2(+3 2( s0d(+3

2( s0d(+3

8 ++ th .bln

'- p 2( s0d(+3

2( s0d(+3

2(+ s0d-3

89 ++ ' th '. p 2( s0d(+3

2( s0d(+3

2( s0d(+3

108

+& & th .- p 2( s0d(+3

2(+ s0d -3 2( s0d(+3

89 +-1 ' th '. p 2(' s0d 2( s0d 2( s0d

(2



& ( 3 (+3 (+398 ++1

&

! th '

bln

&+ p 2(' s0d

( 3

2( s0d

(+3

2(' s0d

( 3101

+ ! th $bln

&& p 2(' s0d( 3

2( s0d(+3

2('3

Dasan Montor TB BB Umur BB/U TB/U BB/TB jenis

kelamin

88 +- th ! bulan ( 2(+3(- 2('3(2(3

l

9# +! ' th 2(+3 ( - 2(+3(- 2(+3(- l9! + ' th (+ 2(+3(- 2( 3(2(

+3l

10!

+. ' th & bln -(+ 2 3(2'3 2(+3(- l

9 +! ! th + bln 2( 3 ( 2(+3

2( 3(2(+3 2(+3(- l

11%

+$ ! th ++ bln 2(+3 ( - + 2( 3(2(+3

l

103

+& ! th ' bln 2(+3 ( - 2(+3(- 2(+3(- l

98 +! ! th , bln 2( 3 ( 2(

+3

2('3 ( 2( 3 2(+3(- l

10"

+& ! th , bln (+ 2(+3(- 2( 3(2(+3

l

89 +- th 2( 3 ( 2(+3

2+3(2 3 2('3(2(3

p

80 /1&

th bln 2( 3 ( 2(+3

5 2('3 2(+3(- p

89 + th ' bulan 2(+3 ( - -(+ 2(+3(- p8 +- th ! bln 2( 3 ( 2(

+32(+3(- 2( 3 p

103

+& ' th - ( + 2 3(2'3 2(+3(- p

99 +! ' th ' bln 2(+3 ( - -(+ 2(+3(- p9" + ! tahun 2('3 ( 2(

32( 3(2(+3 2( 3(2(

+3p

109

+$ ! tahun $bulan

2(+3 ( - -(+ 2(+3(- p

103

++ ! th 2('3 ( 2(3

-(+ 5 2('3 p

98 + ! th 2('3 ( 2(3

2( 3(2(+3 2('3(2(3

p

98 +! ! th + bln 2( 3 ( 2(+3

2( 3(2(+3 2(+3(- p

10 +& ! th +' hari 2(+3 ( - -(+ 2(+3 p

(0



91 + 1& ! th $bln

2('3(2( 3 5(' 2(+3(- p

103$3 +, ! th $bln 2-3(2+3 2(+3(- 2+3(2 3 p

Lembuak KebonTB BB Umur BB/U TB/U BB/TB Jenis

Kelamin

8" + th $bln

(+ 2('3(2( 3 2-3(+ l

8#$# ++1& th ,bln

2( 3 ( 2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- l

9" +& ' th 'bln 2-3 (2+3 2(+3(- 2-3(+ l

9" +& ' th &bln

2(+3 ( - 2( 3(2(+3 2-3(+ l

9#$" +& ' th &bln 2(+3 ( - 2(+3(- 2-3(+ l98 +! ! th 2( 3 ( 2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- l

103$9 +& ! th +-bln

2( 3 ( 2(+3 2( 3 ( 2(+3 2( 3(2(+3 l

9 +& ! th +-bln

2( 3 ( 2(+3 2('3(2( 3 2-3(+ l

91$1 +' ! th

bln

2( 3 ( 2(+3 5(' 2(+3(- l

10"$" +$ ! th .bln

2(+3( - 2(+3(- - l

100$3 +& ! th /bln

2( 3 ( 2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- l

8# + 1& th +-bln

2(+3(- 2('3(2( 3 2-3(+ p

89$% +! th +-bln

2-3(+ 2( 3(2(+3 2+3(2 3 p

8" ++ th $bln

2( 3(2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- p

88$8 + ' th 2( 3(2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- p

93 ++ ' th bln

2('3(2( 3 2(+3(- 2('3(2( 3 p

93$" +' ' th 'bln

2(+3(- 2(+3(- 2(+3(- p

89$" ++ ' th &bln

2('3(2( 3 2('3(2( 3 2( 3(2(+3 p

9%$% + ' th ,bln

2( 3(2(+3 2( 3(2(+3 (+ p

9" +& ! th 2(+3(- 2( 3(2(+3 2-3(+ p100$3 +! ! th ++

bln2( 3(2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- p

99 +&1& ! th & 2(+3(- 2( 3(2(+3 2-3(+ p

(1



bln100$3 +! ! th &

bln

2( 3(2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- p

100$% +& ! th ,bln

2( 3(2(+3 2( 3(2(+3 2(+3(- p

Batu Kuta SelatanTB BB Umur BB/U TB/U BB/TB Jenis

kelamin

89$" +- th ++bln

2('3 ( 2( 3 2( 3 ( 2(+3 2('3 l

9#$# +' ' th +-bln

2( 3 ( 2(+3 2( 3 ( 2(+3 2( 3 ( 2(+3 l

9"$% +!1& ' th +-bln

2(+3 ( - 2( 3 ( 2(+3 - ( + l

9%$# + ' th +'hari

2( 3 ( 2(+3 2(+3 ( - 2( 3 ( 2(+3 l

8#$3 + ' th $bln

2('3 ( 2( 3 2('3 ( 2( 3 - (+ l

9#$" +' ' th $bln

2( 3 ( 2(+3 2(+3 ( - 2( 3 ( 2(+3 l

8!$% / 'th + bln 5 (' 5 (' 2('3 l93$3 +'1& ! th !

bln

2( 3 ( 2(+3 2('3 ( 2( 3 2(+3 ( - l

9 $9 + ! th .bln

2('3 ( 2( 3 2( 3 ( 2(+3 2('3 ( 2( 3 l

10!$" +$1/ ! th .bln

-(+ 2(+3(- -(+ l

93 + 1& ! th $bln

2('3 ( 2( 3 5 (' 2( 3 ( 2(+3 l

9"$8 + ! th ,bln

2('3 2('3 ( 2( 3 2('3 ( 2( 3 l

8#$3 / th $bln

2('3 2( 3 ( 2(+3 2('3 p

8#$1 ++1& th /

bln

2( 3(2(+3 2( 3(2(+3 - p

93$1 + ' th +-bln

2('3 ( 2( 3 2( 3 2( 3 ( 2(+3 p

8#$8 ++ ' th bln

2('3 ( 2( 3 2('3 ( 2( 3 2(+3 ( - p

8#$! /1& ' th $hari

5 (' 2('3 ( 2( 3 2('3 ( 2( 3 p

9"$" +&1& ! th +bln

2(+3(- 2( 3(2(+3 2+3(2 3 p

10%$" +! ! th ++bln

2( 3 ( 2(+3 2( 3 ( 2(+3 2( 3 ( 2(+3 p

98$8 + ! th 'bln

2('3 ( 2( 3 2( 3 ( 2(+3 2('3 ( 2( 3 p

2&



9#$% + ! th 'bln

2('3 ( 2( 3 2( 3 ( 2(+3 2( 3 ( 2(+3 p

98$8 +&1& ! th !bln 2(+3 ( - 2( 3 ( 2(+3 - ( + p

103$" +&1& ! th ,bln

2(+3(- 2(+3(- 2(+3(- p

9" +' ! th /bln

2('3 ( 2( 3 2('3 ( 2( 3 2(+3 ( - p

Penelitian Puskesmas Kayangan

Documents

Transcript of Penelitian Puskesmas Kayangan