PERENCANAAN LANSKAP WISATA PULAU KAYANGAN DI KOTA MAKASSAR...
Transcript of PERENCANAAN LANSKAP WISATA PULAU KAYANGAN DI KOTA MAKASSAR...
PERENCANAAN LANSKAP WISATA PULAU KAYANGAN
DI KOTA MAKASSAR
OLEH:
YOPIE BRIAN SURYADHY PANGGABEAN
G111 13 080
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Perencanaan Lankap Wisata Pulau Kayangan Di Kota Makassar
SKRIPSI
Diajukan untuk menempuh Gelar Sarjana Pertanian pada
Program Studi Agroteknologi, Departemen Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin
YOPIE BRIAN SURYADHY PANGGABEAN
G111 13 080
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
i
ii
iii
ABSTRAK
Yopie Brian Suryadhy Panggabean (G111 13 080) Perencanaan Lanskap
Wisata Pulau di Kota Makassar. Dibimbing oleh Cri Wahyuni Brahmi Yanti
dan Tigin Dariati.
Pulau Kayangan merupakan salah satu pulau kecil di Kota Makassar yang
memiliki potensi sumberdaya alam lingkungan yang cukup besar untuk menjadi
objek wisata di Kota Makassar. Tetapi saat ini kondisi Pulau Kayangan kurang
nyaman sebagai tempat wisata bahari karena kondisinya yang kurang terawat.
Karena itu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk membuat perencanaan
lanskap Pulau Kayangan. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survey dengan
metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan
teknik observasi, kuisioner, wawancara kepada pengelola dan pengunjung.
Metode yang digunakan adalah metode Gold (1980) yang melalui beberapa tahap
yaitu persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan. Konsep
dasar dari perencanaan Pulau Kayangan ini adalah menciptakan sebuah kawasan
wisata pulau yang berkelanjutan, dengan menawarkan keindahan dan kenyamanan
di lokasi tapak. Konsep pengembangan Pulau Kayangan ini meliputi konsep tata
ruang, konsep tata hijau, konsep sirkulasi, konsep fasilitas dan utilitas. Konsep
tata ruang terdiri dari, ruang wisata aktif, ruang wisata aktif, ruang wisata pasif
dan ruang pengelola. Konsep tata hijau meliputi fungsi penyambut, fungsi
peneduh, fungsi estetika, fungsi pembatas, fungsi pengarah. Konsep sirkulasi
berupa sirkulasi untuk manusia yang akan menghubungkan satu area dengan area
lainnya. Konsep fasilitas dan utilitas yang merupakan elemen yang memiliki
karakter keras atau hard material dan menjadi pelengkap keindahan dari soft
material. Penentuan konsep dasar perencanaan Pulau Kayangan dilakukan dengan
pendekatan sumber daya yaitu dengan menetukan tipe-tipe alternatif aktifitas
rekreasi dan aktifitas tambahan berdasarkan pertimbangan kondisi dan pendapat
pengunjung, sehingga dapat tercipta sebuah kawasan wisata pulau yang
berkelanjutan
Kata Kunci : Pulau Kayangan, Perencanaan Lanskap Wisata, Wisata Pulau.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan dan
rahmat-Nya sehingga hasil penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Tidak lupa pula mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini yang
berjudul “Perencanaan Pulau Lanskap Pulau Kayangan Sebagai Tujuan Wisata
Kota Makassar”. Hasil penelitian ini membahas tentang perencanaan serta
pengelolaan untuk menarik minat pengunjung dan menjadikan Pulau Kayangan
sebagai temat wisata unggulan Kota Makassar , hasil penelitian ini didukung pula
oleh studi literatur, sehingga sangat bermanfaat bagi peneliti dalam mengetahui
bagaimana perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan pengunjung
serta pengelolaan untuk menjaga perawatan areal tetap terjaga. Kami sangat
menginginkan kritik dan saran dari pembaca guna membetulkan hasil penelitian
ini sehingga jauh lebih baik.
Dalam masa perkuliahan, penelitian sampai tahap penyusunan hasil
penelitian ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak dalam bentuk
bimbingan, nasehat doa, serta bantuan tenaga dan material. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pederis Panggabean dan Rostiara Hutagalung, selaku orang tua, Saudara
dan Keluarga besaryang tiada henti mendoakan, memberikan nasehat dan
dukungan baik dalam bentuk moral maupun material.
2. Cri Wahyuni Brahmi Yanti, SP., M.Si., dan Tigin Dariati, SP., MES
selaku pembimbing yang telah banyak membantu,membimbing serta
memotivasi penulis dalam menyusun dan menyelesaikan hasil penelitian
ini.
3. Dr. Ir. Novaty Eny Dungga, M.P., Dr. Hari Iswoyo S.P.,M.A., Dr. Ifayanti
Ridwan Saleh, S.P., M.P.,selaku penguji yang banyak memberikan
masukan kepada penulis pada saat seminar.
4. Para Dosen dan Staf Pengajar Mata Kuliah, yang telah memberi ilmu dan
pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
v
5. Kepala Pengelola Pulau Kayanganyang menerima dan mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian di Pulau Kayangan.
6. Bapak Reza Ali, penanggung jawab serta pengurus Pulau Kayangan yang
telah memberi tempat untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan kepada
penulis
7. Rekan penelitian Muh. Dzulkifly Ashan, S.P, Aulia Putri Utami, S.P,
Iswal Fajar Sultan, Firnawati Tandipondan dan Dirland Junardi yang
membantu dalam proses penelitian ini, memberikan semangat, dan
dukungan serta telah banyak membantu penulis selama penelitian hingga
penyusunan hasil penelitian ini.
8. Teman-teman Agroteknologi 2013, Teman-Teman Agronomi 2013,
Teman KKN Reguler Kabupaten Wajo, khususnya Posko Desa
Worongnge yang telah memberikan dukungan, dan kerja sama selama
kuliah.
9. Teman-teman seperjuangan Arsitektur Lanskap Universitas Hasanuddin
2013.
10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran, mendapatkan gambaran
tentang penelitian ini, dan mampu menerapkannya. Kami memohon maaf jika
terjadi kesalahan penulisan serta isi yang kurang sesuai dengan yang diinginkan
pembaca, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Makassar, 9 Agustus 2017
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................ 3
1.3. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 4
2.1. Lanskap Pulau ..................................................................................... 4
2.2. Perencanaan Lanskap ......................................................................... 6
2.3. Wisata Pulau ....................................................................................... 7
2.4. Wisata Bahari.................................................................................... 10
2.5 Pulau Kayangan Sebagai Tempat Wisata .......................................... 12
BAB III. METODOLOGI ............................................................................. 14
3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................... 14
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................. 15
3.3. Metode Penelitian ............................................................................ 15
BAB IV. INVENTARISASI, ANALISIS DAN SINTESIS .......................... 19
4.1 Letak Dan Luas Pulau Kayangan ...................................................... 19
4.2 Iklim ................................................................................................... 19
4.3 Tanah dan Topografi .......................................................................... 20
4.4 Sumber Air ......................................................................................... 21
4.5 Vegetasi ............................................................................................. 22
4.6 Visual ................................................................................................. 23
4.7 Aksesibilitas dan Sirkulasi ................................................................. 26
4.8 Fasilitas dan Utilitas........................................................................... 27
4.9 Aspek Sosial Ekonomi ....................................................................... 33
BAB V. KONSEP PERENCANAAN ............................................................ 38
5.1 Konsep Dasar ....................................................................................... 38
vii
5.2 Konsep Pengembangan ........................................................................ 38
5.2.1 Konsep Tata Ruang ................................................................ 38
5.2.2 Konsep Tata Hijau ................................................................. 41
5.2.3 Konsep Sirkulasi .................................................................... 42
5.2.4 konsep Fasilitas dan Utilitas .................................................. 44
BAB VI. PERENCANAAN LANSKAP ........................................................ 47
6.1 Rencana Tata Ruang ........................................................................... 47
6.2 Rencana Sirkulasi ................................................................................ 48
6.3 Rencana Vegetasi ................................................................................ 49
6.4 Fasilitas dan Utilitas ............................................................................ 50
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 60
7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 60
7.2 Saran .................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 61
LAMPIRAN ..................................................................................................... 63
viii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Contoh Analisis, Sintesis, dan cara pengambilan data ................................ 18
2. Jenis Tanaman dan Jumlah Tanaman Di Pulau Kayangan ........................... 23
3. Tabel Fasilitas dan Utilitas ........................................................................... 28
4. Tabel hasil Analisis dan Sintesis .................................................................. 30
5. Tabel Persepsi Pengunjug ............................................................................. 35
6. Tabel Fasilitas Di Pulau Kayangan............................................................... 44
7. Tabel Dermaga Pemancingan ....................................................................... 55
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Halaman
1. Peta Lokasi Pulau Kayangan...................................................................... 14
2. Gambar Bagan alur penelitian Pulau Kayangan, Makassar ....................... 17
3. Tempat Penyimpanan Air Bersih Pulau Kayangan ................................... 21
4. Gambar Vegetasi Pulau Kayangan ............................................................ 22
5. Gambar Good View Pulau Kayangan ........................................................ 24
8. Gambar Bad View Pulau Kayangan .......................................................... 25
9. Gambar Dermaga Di Kota Makassar ......................................................... 26
10. Gambar Inventarisasi Pulau Kayangan ...................................................... 29
11. Gambar Konsep Tata Ruang ...................................................................... 40
12. Gambar Konsep Tata Hijau........................................................................ 43
13. Gambar Konsep Sirkulasi .......................................................................... 46
14. Gambar Site Plan........................................................................................ 59
x
LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Kuisioner untuk pengunjung ...................................................................... 63
2. Pertanyaan wawancara untuk pengelola .................................................... 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan pulau-pulau kecil memiliki potensi sumberdaya alam lingkungan
yang dapat dijadikan modal dasar pelaksanaan pembangunan Indonesia di masa yang
akan datang. Pulau-pulau kecil juga memiliki potensi untuk menggerakkan wisata
bahari karena keindahan alam yang dimilikinya. Tetapi, pemanfaatan potensi pulau-
pulau kecil masih belum optimal akibat kurangnya perhatian dan kebijakan
pemerintah yang selama ini lebih berorientasi ke darat.
Kegiatan pengelolaan pulau-pulau kecil menghadapi berbagai ancaman baik
dari aspek ekologi yaitu terjadinya penurunan kualitas lingkungan, seperti
pencemaran, perusakan ekosistem dan penangkapan ikan yang berlebihan maupun
dari aspek sosial yaitu penerimaan masyarakat lokal. Oleh karena itu, di dalam
mengantisipasi perubahan-perubahan dan ancaman-ancaman tersebut, maka
pengelolaan pulau-pulau kecil harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu antar
sektoral.
Pulau Kayangan merupakan salah satu pulau dari banyaknya pulau-pulau
kecil di kota Makassar. Pulau Kayangan pernah menjadi tempat wisata populer Kota
Makassar sekitar tahun 1980-an hingga 1990-an. Tetapi memasuki tahun 2000-an
pulau ini sudah kurang populer. Bahkan pada akhirnya pulau ini jarang dikunjungi
wisatawan, padahal tempat ini bisa dijangkau dengan mudah dari Kota Makassar.
2
Hanya dengan menggunakan motor boat yang sudah disediakan untuk pengunjung
dari Kota Makassar dapat tiba di Pulau Kayangan sekitar 15-20 menit.
Pulau Kayangan mempunyai beberapa fasilitas seperti tempat penginapan,
resort/pondokan, panggung hiburan, restoran, gedung serba guna, tempat bermain
bagi anak-anak, sarana olah raga, dan anjungan memancing. Kegiatan yang dapat
dilakukan pengunjung dapat berupa melihat panorama matahari terbenam, olahraga
air, berenang. Tetapi karena sudah jarang dikunjungi dan pengelolaan yang tidak
berkelanjutan serta fasilitas- fasilitas lain yang kebanyakan sudah tidak terawat
sehingga kurang diminati pengunjung. Pengelolaan yang kurang baik yang
menyebabkan kondisi Pulau Kayangan menjadi tidak terawat dan kurang kondusif,
bila jika dibandingkan dengan pulau lain, potensi lokasi Pulau Kayangan sebagai
tempat wisata bahari cukup bagus dan cukup besar untuk menjadi tempat wisata yang
populer di Makassar. Hal ini lah yang mendasari untuk melakukan perencanaan ulang
dalam pengelolaan lanskap Pulau Kayangan sebagai tempat wisata bagi wisatawan
lokal maupun mancanegara di kota Makassar.
3
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan perencanaan lanskap wisata
Pulau Kayangan agar diperoleh suatu kawasan wisata pulau yang lebih estetis, lebih
fungsional, dan mudah dalam pengelolaannya sehingga tempat wisata ini lebih
berkelanjutan.
1.3 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini antara lain untuk mendapatkan perencanaan pulau
kayangan sebagai pulau yang dapat meningkatkan nilai pariwisata bagi Kota
Makassar. Penelitan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola Pulau
Kayangan sehingga keadaan Pulau Kayangan menjadi lebih menarik dan pada
akhirnya dapat kembali menjadi tempat wisata yang dapat diandalkan di Kota
Makassar.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lanskap Pulau
Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter
lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami
maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia beserta
makhluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan
sejauh imajinasi dapat membayangkan, yang memiliki keindahan secara estetika dan
berdaya guna secara fungsional (Arifin, 2009).
Pulau ialah tanah atau daratan yang dikelilingi oleh air (alut, sungai, atau
danau). Sedangkan dalam pengertian geografi, suatu pulau ialah suatu wilayah yang
kecil dan lebih kecil dari ukuran benua, yang terpisah oleh daratan lain oleh air
(Luna, 1992). Menurut Edyanto (1998), pulau (island) merupakan daratan yang
muncul ke permukaan dan dari besarnya tenaga endogen yang ada, serta
morfologinya. Hahenusa (1992), membagi pulau itu menjadi tiga yaitu : pulau besar,
pulau kecil dan pulau sangat kecil. Pulau besar adalah pulau dengan luas lebih dari
2.000 km2, pulau kecil ialah pulau dengan luas antara 100 km2 dan 2.000 km2, dan
pulau sangat kecil adalah pulau dengan luas kurang dari 100 km2.
Proses yang berhubungan dengan perubahan morfologi, pantai antara lain:
penggundulan hutan yang mempercepat terjadinya erosi dan sedimentasi pantai,
perubahan iklim global, pembuatan bendungan dan konstruksi teknis sipil, dan lain
sebagainya. Parameter oseamografi seperti pasang surut dan arus laut juga memegang
5
peran dalam pembentukan morfologi pantai. Ombak merupakan salah satu penyebab
yang berperan besar dalam pembentukan pantai. Ombak yang terjadi di laut dalam,
umumnya tidak berpengaruh pada dasar laut dan sedimen yang terdapat di dasarnya.
Sebaliknya ombak yang terdapat di dekat pantai, terutama di daerah pecahan ombak
mempunyai energi besar dan sangat berperan dalam pembentukan morfologi pantai,
seperti menyeret sedimen yang ada di dasar laut untuk di tumpuk dalam bentuk
gosong pasir. Faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan pantai, yaitu :
geologi/ tektonik, komponen oseanografi dan ulah manusia (Dahuri dkk, 1996).
Elemen Lanskap sebagai pembentuk lanskap kota memiliki peranan yang
cukup besar dalam pembentukan kulitas estetika. Elemen lanskap meliputi segala
bentuk tanaman atau vegetasi, segala sesuatu diatas permukaan tanah maupun air,
serta konstruksi baik bangunan maupun elemen taman. Selanjutnya yang dikatakan
elemen dasar lanskap yaitu berupa bentuk tapak (landform), vegetasi, bangunan,
maupun situs struktur (site structure), dan air. Elemen tersebut adalah komponen fisik
dasar pembentuk lanskap dan merupakan media yang digunakan oleh para arsitektur
lanskap dalam membentuk suatu ruang.
Setiap elemen memiliki karakter yang berbeda dengan memiliki keunikan
yang dimilikinya, saling mengisi dan mempengaruhi satu sama lain membentuk suatu
lanskap yang estetis (Eckbo, 1964 dalam Pramasarandy, 2015). Bentukan-bentukan
elemen lanskap ada yang dapat diubah dan ada yang tidak dapat diubah. Elemen-
elemen lanskap alami yang dapat diubah, antara lain, adalah bukit-bukit dan semak
6
belukar. Elemen-elemen lanskap yang tidak dapat diubah, antara lain, bentukan
topografi seperti gunung, lembah, sungai, dan pantai.
2.2 Perencanaan Lanskap
Perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap, sistematis dan
terstruktur. Begitu pula dengan perencanaan lansekap (landscape palnning) adalah
studi pengkajian untuk ketetapan penggunaan bagi berbagai kebutuhan dimasa
mendatang. Pada perencanaan lansekap ada tiga factor penting yang dianalisis, yaitu
ekologi lansekap, manusia dengan sosial ekonomi dan budayanya, dan estetika.
Simonds (1983), menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu alat sistematik
yang digunakan untuk menentukan saat awal, keadaan yang diharapkan dan cara
terbaik mencapai keadaan yang diharapkan tersebut. Perencanaan yang gemilang,
menurutnya, adalah dengan jalan menilai setiap objek dengan pengamatan yang
berinspirasi serta memecahkan masalah dengan konsep yang tegas.
Melalui pendekatan terhadap kualitas lahan, Laurie (1984), menekankan
pentingnya menganggap lahan dalam sebuah perencanaan sebagai sebuah
sumberdaya. Di dalamnya harus diperhitungkan tuntutan-tuntutan dan kebutuhan
yang akan ditampung oleh lahan tersebut. Proses perencanaan sendiri menurut
Rachman (1984), haruslah melalui proses pemahaman dan pengaturan ruang,
sirkulasi, sarana dan prasarana, nilai-nilai keindahan, perlindungan terhadap air dan
tanah serta keadaan di atasnya (tanah, bangunan, topografi, pemandangan, dan lain-
lain yang bersifat positif).
7
Ada empat aspek utama yang harus diamati dalam perencanaan, yaitu aspek
sosial, ekonomi, fisik, dan teknik. Aspek sosial berkaitan dengan keinginan manusia,
maksud dan tujuan serta kebiasaannya. Aspek ekonomi berkaitan dengan biaya
pembangunan dan pengelolaannya. Aspek fisik berkaitan dengan geologi, tanah,
hidrologi, topografi, iklim, vegetasi, satwa serta hubungan ekologis antar faktor-
faktor tersebut dalam membangun ekosistem dan kualitas visual. Sedangkan aspek
teknik berkaitan dengan teknologi dalam proses pelaksanaan pembangunan lanskap.
Pada akhirnya, sasaran dari perencanaan adalah menciptakan lingkungan hidup dan
cara hidup yang lebih baik bagi manusia (Simonds, 1983).
2.3 Wisata Pulau
Potensi dari pulau-pulau kecil yang tersebar di Indonesia cukup besar dan
banyak ekosistem yang terdapat di dalamnya. Ekosistem pesisir dapat bersifat alamiah
atau buatan. Ekosistem alami yang terdapat di pulau-pulau kecil pesisir antara lain
adalah terumbu karang (coral reefs), hutan mangrove, padang lamun (seagrass beds),
pantai berpasir (sandy beach), pantai berbatu (rocky beach), estuaria, laguna, dan delta.
Sedangkan ekosistem buatan antara lain yaitu berupa kawasan pariwisata, kawasan
budidaya (mariculture), dan kawasan pemukiman. Sumberdaya alam di kawasan pulau-
pulau kecil terdiri dari sumberdaya alam yang dapat pulih (renewable resources) dan
sumberdaya alam yang tidak dapat pulih (non renewable resources) (Djais, 2004).
Potensi jasa-jasa lingkungan yang terdapat di kawasan pulau-pulau kecil,
seperti pariwisata bahari dan perhubungan laut, merupakan potensi yang
8
mempunyai nilai tinggi bagi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar maupun
pendapatan nasional. Dengan keanekaragaman dan keindahan yang terdapat di
pulau-pulau kecil tersebut, merupakan potensi yang mempunyai nilai tinggi bagi
peningkatan pendapatan masyarakat sekitar maupun pendapatan nasional. Selain
segenap potensi pembangunan tersebut, ekosistem pulau-pulau kecil juga
memiliki peran dan fungsi yang sangat menentukan, bukan saja bagi ekonomi
tetapi juga bagi kelangsungan hidup umat manusia. Faktor paling utama adalah
fungsi dan peran ekosistem pesisir dan lautan di pulau-pulau kecil sebagai pengatur
iklim global, siklus hidrologi dan biogeokimia, penyerap limbah, sumber plasma
nutfah dan sistem penunjang kehidupan lainnya di daratan (Orams, 1999).
Pulau-pulau kecil sangat penting baik dari perspektif ekosistem maupun
ekonomi bagi Negara Kepulauan Indonesia. Sebagai ekosistem, pulau-pulau kecil
merupakan suatu himpunan integral dari komponen hayati dan non hayati yang
mutlak dibutuhkan oleh manusia untuk hidup dan untuk meningkatkan mutu
kehidupan. Komponen hayati dan non hayati secara fungsional berhubungan satu
sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu sistem. Apabila terjadi perubahan
pada salah satu dari kedua komponen tersebut, maka akan dapat mempengaruhi
keseluruhan sistem yang ada baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun dalam
keseimbangannya. Kelangsungan fungsi pulau-pulau kecil sangat menentukan
kelestarian sumberdaya hayati sebagai komponen utama dalam sistem pulau-pulau
kecil (Bengen, 2002).
9
Retraubun (2001) menyatakan bahwa kawasan pulau-pulau kecil memiliki
potensi pembangunan yang cukup besar karena didukung oleh adanya ekosistem
dengan produktivitas hayati tinggi seperti terumbu karang (coral reef), rumput laut
(sea weeds) dan hutan bakau (mangrove). Sumber daya hayati laut pada kawasan ini
memiliki potensi keragaman dan nilai ekonomis yang tinggi seperti kerapu, ikan
hias, kuda laut, kerang mutiara, dan teripang. Selain itu, pulau-pulau kecil ini juga
memberikan jasa-jasa lingkungan yang tinggi nilai ekonomisnya dan sekaligus
sebagai kawasan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan.
Dalam konteks pariwisata, sumber daya diartikan sebagai segala sesuatu yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan guna mendukung pariwisata, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Daya tarik wisata memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Sumber daya yang
terkait dengan pengembangan pariwisata umumnya berupa sumber daya alam,
sumber daya budaya, sumber daya minat khusus, di samping sumber daya manusia
(Pitana, 2009).
Komponen pariwisata yang dibutuhkan wisatawan menurut Pitana (2009)
yaitu:
1. Atraksi wisata
Merupakan elemen yang terkandung dalam destinasi lingkungan di dalamnya
yang secara individual atau kombinasinya memegang peran penting dalam
memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut.
10
2. Aksesibilitas
Merupakan jangkauan yang dapat di tempuh untuk menjangkau destinasi yang
diinginkannya. Pengelompokan terhadap aksesibilitas pariwisata terdiri dari sarana
transportasi, prasarana transportasi, dan sistem transportasi.
3. Fasilitas wisata
Merupakan sebuah falitias yang dimana memungkinkan wisatawan dapat
menikmati ataupun berpartisipasi dalam fasilitas yang ditawarkan. Fasilitas destinasi
bisa juga berupa restoran, kafe dan klinik kesehatan, serta pelayanan lain termasuk
toko, salon, pelayanan informasi dan sebagainya.
2.4 Wisata Bahari
Menurut Orams (1999) menyatakan bahwa wisata bahari merupakan
aktivitas rekreasi yang meliputi perjalanan jauh dari suatu tempat tinggal
menuju lingkungan laut. Dimana lingkungan laut adalah perairan yang bergaram
dan dipengaruhi oleh pasang surut. Ekowisata bahari (marine ecotourism)
merupakan pengembangan dari wisata bahari. Yulianda (2007) menyatakan
beberapa prinsip dasar ekowisata bahari yaitu;
1) Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap
alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat
dan karakter alam serta budaya setempa; 2) Pendidikan konservasi lingkungan,
mendidik pengunjung dan masyarakat akan pentingnya konservasi; 3) Pendapatan
langsung untuk kawasan yaitu retribusi atau pajak konservasi dapat digunakan
untuk pengelolaan kawasan; 4) Partisipasi masyarakat dalam perencanaan yaitu
11
merangsang masyarakat agar terlibat dalam perencanaan dan pengawasan
kawasan; 5) Penghasilan bagi masyarakat yaitu masyarakat mendapat keuntungan
ekonomi sehingga terdorong untuk menjaga kelestarian kawasan; 6) Menjaga
keharmonisan dengan alam yaitu kegiatan pengembangan fasilitas tetap
mempertahankan keserasian dan keaslian alam; 7) Daya dukung sebagai batas
pemanfaatan yaitu daya tampung dan pengembangan fasilitas hendaknya
mempertimbangan daya dukung lingkungan; 8) Kontribusi pendapatan bagi
negara baik pemerintah daerah maupun pusat.
Konsep pengembangan wisata bahari sejalan dengan misi pengelolaan
konservasi yang mempunyai tujuan yaitu; 1) Menjaga tetap berlangsungnya proses
ekologis yang tetap mendukung sistem kehidupan; 2) Melindungi
keanekaragaman hayati; 3) Menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan
ekosistemnya dan; 4) Memberikan kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat
(Yoeti, 1987).
Objek ekowisata bahari dapat dikelompokkan yaitu; 1) Objek komoditi terdiri
dari potensi spesies biota dan material non hayati yang mempunyai daya tarik
wisata, ekosistem dan kegiatan; 2) Objek ekosistem terdiri dari ekosistem pesisir
yang mempunyai daya tarik habitat dan lingkungan; 3) Objek kegiatan merupakan
kegiatan yang terintegrasi di dalam kawasan yang mempunyai daya tarik wisata
(Yulianda 2007). Kegiatan wisata yang dapat dikembangkan dengan konsep
ekowisata bahari dapat dikelompokan yaitu; 1) Wisata pantai merupakan kegiatan
wisata yang mengutamakan sumberdaya pantai dan budaya masyarakat pantai
12
sebagai rekreasi, olahraga dan menikmati pemandangan, dan; 2) Wisata bahari
merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumberdaya bawah laut dan
dinamika air laut seperti diving, snorkling, selancar, jet ski, perahu, dan wisata satwa
(Yulianda 2007).
2.5 Pulau Kayangan Sebagai Tempat Wisata
Pulau Kayangan sangat terkenal akan panorama pemandangan alam yang
begitu indah dan hamparan pantai yang bersih membentang disepanjang pantai pulau
kayangan. Terdapat juga pemandangan bebatuan karang yang nampak jelas terlihat
disebabkan karena begitu jernihnya air laut di sekitar pulau ini. Pulau kayangan
sebelumnya bernama Meraux atau Marrouw. Pulau ini dikelola sebagai resort serta
menjadi tempat favorit untuk liburan sejak thn 1964 (Anonim, 2016).
Pulau kayangan dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain fasilitas
penginapan, restoran, gedung serba guna, sarana olah raga air, anjungan memancing
dan permainan anak-anak. Di sisi lain terdapat patung putri duyung yang menjadikan
ikon dari pulau kayangan. Pada pagi hari pengunjung juga dapat menikmati suasana
damai dan dapat berenang di kolam renang yang sudah disediakan, juga wisatawan
dapat dengan leluasa untuk menyaksikan matahari tenggelam yang begitu sempurna
karena tidak terhalangi sehingga wisatawan dapat secara leluasa menikmati moment
di Pulau Kayangan (Anonim, 2014).
Selain itu wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas seperti berolahraga
air (jetski) maupun memancing, bersantai di tepi pantai, para pengunjung pulau
kayangan juga dapat melihat lebih dekat biota/hewan laut yang begitu cantik dengan
13
cara snorkeling atau melihat di sejumlah aquarium berisi aneka ragam ikan laut hias
serta melihat banyaknya rumput laut di pinggir pantai yang ada di sana. Pada sore
hari, pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan matahari terbenam di bagian
barat pulau (Anonim, 2014).
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai April 2017
di Pulau Kayangan, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Letak pulau
kayangan di Kota Makassar dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Peta lokasi penelitian (Sumber. Google Map 2016)
15
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang diperlukan adalah peta dasar Pulau Kayangan dan
kuisioner. Alat-alat yang diperlukan, antara lain, alat tulis, kamera, perangkat
komputer.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survey dengan metode analisis
deskriptif. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan teknik observasi,
kuisioner, wawancara kepada pengelola dan pengunjung. Metode yang digunakan
adalah metode Gold (1980) yang melalui beberapa tahap yaitu persiapan awal,
inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan (Gambar 2). Data yang diperoleh
nantinya kemudian akan dievaluasi berdasarkan keseuaian melalui studi pustaka,
dan dari pengelola yang terkait mengenai informasi umum pulau tersebut.
Adapun jenis data, sumber, dan cara pengambilannya dapat dilihat pada Tabel 1.
3.3.1 Persiapan Awal
Pada Tahap awal yang dilakukan yaitu menetapkan rumusan masalah
yang akan diteliti dan merumuskan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.
3.3.2 Inventarisasi
Inventarisasi meliputi pengumpulan data dan informasi. Data primer
diperoleh melalui hasil survey yang dilakukan di Pulau Kayangan, Makassar
dengan melakukan wawancara kepada pengunjung maupun pengelola, serta
melakukan pengambilan gambar dan pembagian kuisioner kepada pengunjung
16
sebanyak 30 orang. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui studi
literatur.
3.3.3 Analisis
Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukanlah analisa terhadap kondisi
pada tapak dipandang dari berbagai aspek dan faktor yang berperan sehingga
diketahui masalah, hambatan dan potensi yang ada pada tapak.
3.3.4 Sintesis
Merupakan tahap lanjutan setelah melakukan tahap analisis yaitu
melakukan pemecahan masalah yang ada dan cara mengembangkan potensi-
potensi yang sudah ada pada lokasi tapak. Hal-hal yang merupakan hambatan
akan dicari solusinya melalui alternatif yang terbaik, sedangkan hal-hal yang
merupakan potensi dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan penelitian.
3.3.5 Konsep Perencanaan Lanskap
Hasil yang diperoleh pada tahap sintesis kemudian akan dikembangkan
sebagai suatu masukan untuk menetapkan usulan konsep perencanaan. Pada tahap
ini merupakan tahap pemilihan aternatif yang kemudian akan dikembangkan
dalam bentuk perencanaan. Selain itu juga diberikan rekomendasi sehingga
penataan kawasan Pulau Kayangan, Kota Makassar memenuhi konsep estetis dan
fungsional.
17
Gambar 2. Bagan alur penelitian Pulau Kayangan, Makassar
PERSIAPAN AWAL
Merumuskan batasan masalah dan tujuan
INVENTARISASI
Pengumpulan Data Primer dan
Data Sekunder
SINTESIS
Pengembangan potensi pengelolaan dan alternatif
solusi hambatan/ permasalahan
PERENCANAAN
ANALISIS
Analisis data primer dan data sekunder
18
Tabel 1. Jenis Data, Sumber dan Cara Pengambilan Data
NO Informasi Tentang Sumber Cara Pengambilan
Data
1 Aspek Fisik dan
Biofisik
Letak dan Luas Tapak
Tanah dan topografi
Sumber air
Keadaan Iklim
Aksesibilitas, Sirkulasi
Vegetasi dan satwa
Fasilitas dan utilitas
Pulau Kayangan, Makassar
BPN Prop. Sul-Sel
BPS Prp. Sul-Sel
Lokasi Tapak
BMG. Sul-Sel
Lokasi Tapak
Lokasi Tapak
Lokasi Tapak
Survey lapang dan
wawancara dengan
pengelola
Studi Pustaka
Survey lapang
Studi Pustaka
Survey Lapang
Survey Lapang
Survey Lapang
2 Aspek Sosial
Inventarisasi Masalah
dan Solusi
Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Makassar,
Pengunjung , dan
Wisatawan
Pengelola
Studi Pustaka
Kuisioner, dan
Wawancara
Keterangan :
BMG : Badan Meteorologi dan Geofisika
BPN : Badan Pertahan Nasional
BPS : Badan Pusat Statistik
19
BAB IV
INVENTARISASI, ANALISIS, DAN SINTESIS
4.1 Letak dan Luas Pulau Kayangan
Pulau Kayangan secara administratif terletak di wilayah kelurahan Bulo Gading,
Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, dengan luas wilayah ± 10.000 m2
(Anwar, 2011). Wilayah pulau ini cukup dekat dari Kota Makassar. Secara geografis
pulau Kayangan terletak di Selatan bagian barat Kota Makassar dan memiliki titik
koordinat 129o 20’04,9” BT dan 5o07’30,4” LS (Google Map,2017), dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut.
• Sebelah Utara berhadapan langsung dengan laut lepas
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Pulau Lae-Lae Ca’
• Sebelah Timur berbatasan dengan Pelabuhan Soekarno Hatta Kota Makassar
• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
Tapak yang akan ditata berada pada keseluruhan areal pulau. Potensi dari luas
Pulau Kayangan yaitu memiliki luas yang cukup untuk melakukan aktifitas wisata
pantai, sedangkan potensi dari lokasi yang sangat strategis dan cukup dekat dengan
Kota Makassar memberikan nilai sendiri bagi Pulau Kayangan untuk menjadi tempat
wisata favorit warga Makassar.
4.2 Iklim
Kota Makassar memiliki suhu rata-rata tahunan sekitar 24,52 oC – 32 oC dengan
kelembaban relatif rata-rata setiap bulan 79,08%. Curah hujan berkisar 221,50
mm/tahun dengan curah hujan terbanyak pada bulan Desember 719,67 mm3 dan Januari
20
sekitar 1032,67 mm3/tahun. Tekanan udara rata-rata 1012,24 mb/tahun. Kecepatan
angin rata-rata perbulan berkisar 3,92 km/jam dan kecepatan angin tertinggi pada bulan
Agustus sampai Oktober. Lama penyinaran matahari 74,50%. (BPS Kota Makassar,
2015).
Suhu rata-rata pulau kayangan masih termasuk dalam suhu yang nyaman bagi
manusia berdasarkan Laurie (1984), suhu yang nyaman bagi manusia adalah 23,4o-
30,5oC. Area yang kurang nyaman pada tapak dapat diatasi dengan melakukan
pemilihan dan penempatan tanaman untuk dapat mengatur suhu di sekitar areal tapak
sehingga bisa menekan suhu udara yang tinggi.
4.3 Tanah dan Topografi
Tanah pasir pada pantai memiliki sifat dan karakteristik tanah antara lain
memiliki permeabilitas sedang dengan drainase baik. Kestabilan lahan pada daerah
tapak harus tetap dijaga, agar kondisi tanah dapat terjaga dengan baik, hal ini dapat
dilakukan dengan mempertahankan vegetasi pantai. Hasil survey lapangan untuk tanah
dan topografi dasar laut tidak seperti permukaan air datar. Pulau Kayangan memiliki
kontur dasar laut yang bervariasi di tiap sisi pulau yang berbanding lurus dengan
kedalaman. Pada sebelah selatan Pulau Kayangan yang berhadapan langsung dengan
pulau lae-lae terdapat palung dan menjadi tempat sirkulasi bagi kapal laut untuk keluar
masuk pelabuhan Soekarno-Hatta. Oleh karena itu pengunjung tidak diperbolehkan
berenang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sangat perlu adanya tanda
larangan untuk daerah dimana saja yang tidak diperbolehkan melakukan aktifitas
berenang secara bebas di laut bagi pengunjung (Anwar, 2011).
21
Keadaan tanah pada Pulau Kayangan berada pada interval kontur antara 15-20 m.
Pulau Kayangan merupakan pulau yang terdekat dari Kota Makassar dan terkenal
dengan pantai berpasir agak putih dengan lebar 50m dan kelandaian 4o. Namun karena
kondisi perairan di sekitar Pulau Kayangan semakin buruk akibat sedimentasi dan
sampah, maka masyarakat semakin kurang yang mengunjungi pulau ini untuk tujuan
berenang (Anwar, 2011).
4.4 Sumber Air
Sumber air dalam Pulau Kayangan hingga saat ini belum ada. Penditribusian air
ke pulau dibawa dari Makassar dengan menggunakan kapal yang sudah disediakan oleh
pengelola yang ditampung di bak air (Gambar 3). Rencananya akan dipasang pipa air
bawah laut untuk mendistribusikan air bersih dari Makassar menuju Pulau Kayangan.
Akan tetapi rencana ini batal dikarenakan pihak pelabuhan Soekarno-Hatta melakukan
penggalian untuk memudahkan kapal- kapal yang akan berlabuh. Peran pemerintah
tentunya sangat penting dalam membantu menyelesaikan masalah pendistribusian air
bersih ke pulau kayangan karena hal ini merupakan kebutuhan primer dari sebuah objek
wisata.
Gambar 3. Tempat Penyimpanan Air Bersih Pulau Kayangan
22
4.5 Vegetasi
Vegetasi di Pulau Kayangan didominasi oleh tanaman ketapang (Terminalia
Catappa), pohon waru laut (Thespesia populnea), pohon tanjung (Mimusops elengi),
pohon cemara laut (Casuarina equistifolia), dan pohon kelapa (Cocus nucifera) yang
berfungsi sebagai tanaman peneduh, sedangkan tanaman penutup tanahnya yaitu rumput
peking (Agrostis stolonifera) (Gambar 4).
Vegetasi ketapang dan kelapa yang tumbuh hampir di setiap lokasi tapak
sebaiknya dipertahankan, ini dikarenakan tanaman ini sangat cocok di daerah pantai dan
juga menjadi tanaman peneduh untuk tapak. Hanya saja dibutuhkan penanganan dan
penataan yang baik agar pohon-pohon yang ada di sekitar tapak dapat memenuhi nilai-
nilai estetika pada tapak. Maka dari itu sangat diperlukan pemeliharaan untuk semua
vegetasi secara intensif serta menata kembali letak-letak dari tanaman untuk
meningkatkan kualitas visual pada tapak dan juga perlu dilakukannya perawatan
tanaman- tanaman yang dapat menarik minat dan perhatian pengunjung.
A B
C
Gambar 4 . Vegetasi Pulau Kayangan : a ) Pohon ketapang, b.) Pohon Waru, c) Rumput
Peking
23
Tabel 2. Jenis Tanaman dan Jumlah Tanaman Di Pulau Kayangan
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2017
4.6 Visual
Good view (Gambar 5) tertuju pada arah laut dan pemandangan di sekitar pulau.
Pada saat pandangan mengarah ke arah timur wisatawan dapat duduk santai di tempat
duduk yang langsung menghadap ke pantai sambil melihat kapal-kapal yang berlabuh
serta bersantai di bawah payung pantai dan indahnya kota makassar pada sore hari
dengan tenang tanpa merasakan bisingnya suara kendaraan sehingga dapat merasakan
ketenangan yang sangat sempurna untuk bersantai sendirian ataupun bersama keluarga.
Bad View (Gambar 6) yang ada di pulau kayangan terlihat pada bagian barat
pulau, dimana terdapat lokasi dermaga yang tidak terawat sehingga dapat menimbulkan
resiko kecelakaan pada pengunjung Pulau Kayangan. Pada bagian tempat penyimpanan
air dan wc umum tidak terawat. Di lokasi pantai bagian barat juga tidak terawat
dikarenakan banyak tumpukan sampah, areal yang gersang, dan juga beberapa hard
material yang sudah rusak. Hal yang perlu dilakukan agar bad view tidak terlihat lagi
yaitu dengan menanam tanaman yang memiliki fungsi estetika untuk menambah
keindahan sehingga tidak gersang dan juga membersihkan tumpukan sampah bekas
NO Jenis Tanaman Jumlah
1 Ketapang 38
2 Kelapa 3
3 Waru 20
4 Tanjung 10
5 Cemara Laut 3
6 Rumput Peking -
7 Palem 8
8 Kaktus 1
24
hard material yang sudah tidak digunakan serta menambahkan tempat sampah di
beberapa titik. Selain itu perlu secara rutin melakukan pembersihan pulau, dikarenakan
sampah-sampah yang banyak terdampar di bagian barat pulau ini yang terbawa oleh
ombak.
A B
C D
Gambar 5. Good View : a.) Payung pantai yang diletakkan tepat di pinggir pantai, b.)
penginapan yang berhadapan langsung dengan pantai, c.) tempat duduk yang
langsung menghadap pantai, d.) dapat melihat pantai pada saat berada pada
dermaga kedatangan.
25
A B
C D
Gambar 6. Bad View Pulau Kayangan : a.) tempat penyimpanan air yang tidak rapi, b.) wc
umum yang tidak terawat, c.) Dermaga tempat pemancingan tidak terawat, d.)
banyaknya sampah di bagian barat pulau kayangan.
26
4.7 Aksesibilitas dan Sirkulasi
Lokasi Pulau Kayangan terletak ± 2 km sebelah barat Kota Makassar. Lokasi
pulau kayangan dapat diakses melalui jalur laut. Untuk Mengakses lokasi ini di
butuhkan waktu ±15 menit dengan menggunakan perahu motor kecil yang disediakan
oleh pengelola Pulau Kayangan. Dermaga ke Pulau Kayangan di jalan Ujung Pandang,
tepat bersebelahan dengan Popsa Kafe Perahu boat yang disediakan pengelola
beroperasi setiap 30 menit dari pulau kayangan dengan biaya pada bulan Januari 2017
sebesar Rp75.000,- / orang. Sirkulasi yang terdapat pada tapak hanya berupa sirkulasi
untuk pejalan kaki. Namun kondisi dari sirkulasi tersebut kurang terawat. Maka dari itu
perlu adanya perbaikan jalur sirkulasi pada tapak agar pengunjung dapat merasakan
kenyamanan selama melakukan kegiatan di area tapak dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Dermaga Pulau Kayangan di Kota Makassar
27
4.8 Fasilitas dan Utilitas
Fasilitas yang ada di Pulau Kayangan berupa pondok-pondok penginapan yang
menghadap kearah timur dan barat, tempat duduk untuk bersantai, toko yang menjual
kebutuhan saat di pulau, dan wc umum yang ada di belakang pondok penginapan.
Utilitas yang ada di daerah ini adalah jaringan telepon seluler, jaringan Wi-Fi yang
disediakan pengelola, dan aliran listrik untuk penerangan saat malam hari. Penataan dan
pengadaan fasilitas di pulau kayangan masih perlu dilakukan, agar tingkat kenyamanan
dan kepuasan pengunjung pulau kayangan dapat terpenuhi serta terealisasi dengan baik.
Berdasarkan hasil koesioner pengunjung, fasilitas yang dimiliki Pulau Kayangan
tergolong masih kurang baik yang dinilai oleh 30 pengunjung dan sebanyakd 53,33 %
responden memberikan pendapat yang menyatakan bahwa fasilitas dan tempat istirahat
perlu dilakukan perbaikan.
Fasilitas yang masih perlu di tata ulang yaitu, tempat bermain untuk anak tidak
tersedia di pulau ini, padahal 70% wisatawan yang datang untuk mengunjungi pulau
Kayangan banyak mengajak anak-anak. Dari hasil survei yang telah dilakukan, banyak
pengunjung cenderung tidak puas dikarenakan pada areal tapak tidak memiliki tempat
khusus untuk bermain anak, yang menyebabkan anak-anak cenderung jenuh. Adapaun
juga ketidaktersediaan di pulau kayangan yaitu pada tapak ini tidak memiliki klinik
pengobatan sehingga sangat beresiko apabila pengunjungi mengalami sesuatu yang
tidak diharapkan dan membutuhkan bantuan medis secepatnya tetapi mengalami
kendala karena tidak tersedia klinik kesehatan, oleh karena itu penting adanya realisasi
28
seperti penyediaan tempat bermain anak serta klinik pengobatan di pulau ini untuk
memenuhi standar kenyamanan pada pulau kayangan.
Utilitas pada tapak ini juga masih kurang baik, ini disebabkan karena tidak
mengalir air bersih yang mengakibatkan kegiatan di pulau kayangan menjadi terganggu,
oleh karena itu sangat penting untuk mengadakan pengairan air tawar bersih dengan
menggunakan pipa bawah laut sehingga ketersediaan air bersih di pulau kayangan dapat
tersedia tanpa harus membawa air bersih lagi dengan menggunakan kapal.
Tabel 3. Fasilitas dan utilitas Pulau Kayangan
NO Jenis Jumlah Kondisi
1 Pondok Penginapan 23 Baik
2 Tempat Duduk Fiber 17 Baik
3 WC Umum 5 Kurang
Terpelihara
4 Kamar Ganti Kolam Renang 2 Baik
5 Generator Listrik 1 Baik
6 Tempat Duduk Keluarga 8 Baik
7 Tempat Sampah 4 Baik
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017
Adapun ringkasan analisis dan sintesis terhadap hasil inventarisasi yang telah
dilakukan di Pulau Kayangan, dapat dilihat pada tabel 4.
29
30
Tabel 4. Analisis dan Sintesis Pulau
NO DATA ANALISIS SINTESIS
POTENSI/
TATA LETAK
KENDALA PEMANFAATA
N POTENSI
SOLUSI
1 Letak, luas
dan, batas
tapak
Pulau Kayangan
memiliki luas
wilayah ± 10.000
m2 , memiliki
pantai berpasir
agak putih dengan
lebar 50m dan
kelandaian 4o
Bagian tapak
yang menarik
dijadikan tempat
wisata
2 Iklim • suhu rata-rata
tahunan sekitar
24,52 oC – 32 oC dengan
kelembaban
relatif rata-rata
setiap bulan
79,08%.
• Curah hujan
berkisar 221,50
mm/tahun
dengan curah
hujan terbanyak
pada bulan
Desember
719,67 mm3 dan
Januari sekitar
1032,67
mm3/tahun.
• Tekanan udara
rata-rata
1012,24
mb/tahun.
• Kecepatan
angin rata-rata
perbulan
berkisar 3,92
km/jam dan
kecepatan angin
tertinggi pada
bulan Agustus
Pada saat tengah
hari suhu cukup
tinggi sehingg
kurang nyaman
bagi pengunjung.
• Area yang
kurang
nyaman pada
tapak dapat
diatasi dengan
melakukan
pemilihan dan
penempatan
tanaman
untuk dapat
mengatur
suhu sekitar
areal tapak
sehingga bisa
menekan suhu
udara yang
tingi.
31
sampai Oktober.
• Lama
penyinaran
matahari
74,50%.
3 Tanah dan
Topografi
• Kondisi tanah
yang umumnya
mengandung
garam dan rentan
terhadap
pengikisan oleh
air laut
• Terdapat palung
yang cukup
dalam untuk
sirkulasi kapal
laut
• Menyesuaika
n vegetasi
yang dapat
ditanam pada
kondisi pantai
• Perlu ada
tanda larang
maupun
tanaman
pembatas
pada area
yang
berbahaya
untuk
berenang
4 Sumber Air Pengadaan air
bersih berasal dari
Kota Makassar
yang diangkut oleh
kapal pengelola
• Pemasangan
pipa air
bawah laut
• Pemasangan
mesin suling
air laut
menjadi air
tawar
5 Vegetasi Vegetasi yang
ditanam dominan
adalah ketapang,
kelapa, yang
menjadikan pulau
terlihat hijau jika
dilihat dari jauh
dan juga
menjadikan salah
satu keunggulan
sebagai tanaman
peneduh dari
teriknya sinar
matahari dan
menjadi tempat
Vegetasi penutup
tanah masih kurang
Dapat dijadikan
tempat peneduh
saat panas
• Penanaman
dan penataan
vegetasi untuk
mendapatkan
fungsi yang
maksimal
• Tanaman
pentup tanah
sebagai
pengendali
suhu tanah
yang ada pada
Pulau
Kayangan
32
istirahat yang
nyaman bagi
pengunjung
6 Visual dan
Akustik • Disebelah timur
merupakan area
yang tepat
untuk
menikmati
pemandangan
serta berenang
• Bagian Barat
dapat melihat
pemandangan
matahari
terbenam
• Tidak adanya
pembersihan dan
pengelolaan
dengan baik
• Menyediakan
fasilitas tempat
bersantai untuk
menikmati
pemandangan
Kota Makassar
dan matahari
terbenam
• Melengkapi
kebutuhan area
berenang
• Menyediakan
tempat
besantai yang
cukup untuk
pengunjung
• Melakukan
pembersihan
dan
pengelolaan
dengan baik
7
.
Fasilitas dan
Utilitas • Adanya pondok
penginapan
tempat
pengunjung
istirahat
• Adanya papan
himbauan
daerah yang
berbahaya dan
himbauan
untuk menjaga
lingkungan
• Sudah ada Wc
umum untuk
pengunjung
• Kurangnya
tempat duduk
untuk bersantai di
pulau
• Kurangnya papan
informasi untuk
menjaga
lingkungan dan
Info daerah yang
rentan.
• Air bersih yang
tersedia masih
terbatas
• Menyediakan
alat untuk
memenuhi
kebutuhan air
bersih dalam
pulau
• Menyediakan
papan
himbauan
serta papan
informasi
• Menyediakan
fasilitas
tempat duduk
di Pulau
8 Aksesibiltas • Perahu motor
yang disediakan
pengelola sebagai
alat transportasi
menuju Pulau
Kayangan kurang
nyaman dan aman
• Dilengkapi
fasilitas
keamanan dan
kenyamanan
pada
transportasi
ke Pulau
Kayangan
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017
33
4.9 Aspek Sosial dan Ekonomi
Status kepemilikan pulau kayangan masih menjadi permasalahan antara pihak
pengelola Pulau Kayangan dan Pemerintah Kota Makassar, ini disebabkan karena
adanya pihak yang mengklaim telah memiliki sepenuhnya menjadi pemilik pribadi.
Seperti yang diberitakan di Koran Fajar pada tanggal 13 Januari 2017, Reza Ali
mengklaim pulau tersebut milik pribadi. Selaku pemegang kontrak pengelolaan Pulau
Kayangan, Reza Ali menyatakan bahwa Pemerintah Kota tidak memiliki hak atas pulau
tersebut, karena pulau ini pulau buatan yang dibangun oleh Keluarga Alean sejak tahun
1970-an, kemudian dikontrak oleh pengusaha Singapura, yaitu PT. Putra Putra
Nusantara (PT.PPN). Akan tetapi kontrak dengan pemerintah untuk mengajukan izin
usaha perjudian yang diajukan oleh PT PPN bermasalah karena Pemerintah Kota
Makassar meminta royalti dengan nilai yang cukup besar.
Berdasarkan data terakhir oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar, perjanjian
Nomor 556.1/023/S.PERTA/DIPARD, PT PPN mendapatkan hak mengelola Pulau
Kayangan dekat pantai Losari selama 25 tahun terhitung mulai dari tahun 2003. Akan
tetapi sebagai konsekuensinya, PT PPN akan dibebani royalty setiap tahunnya sebesar
Rp 1,3 miliar dan itu dimulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2009, PT PPN baru
membayar Rp 253 juta. Menurut Reza sejak itulah mulai bermasalah kontrak dengan
Pemerintah Kota Makassar. Kemudian PT PPN berhenti mengelola, akan tetapi sampai
saat ini pun masih tetap menjadi hak milik dari Keluarga Alean. Menurut Reza Ali
Pemerintah Kota Makassar tidak memiliki hak untuk mengklaim sebagai pemilik dari
pulau kayangan itu sendiri.
34
Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Makassar
(Erwin Syafruddin Haiyya), mengatakan bahwa pulau kayangan sudah tercatat sebagai
asset milik Pemerintah Kota Makassar. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota
Makassar (Rusmayani Majid) mengungkapkan bahwa kerja sama dengan PT PPN
terkait dengan pengelolaan pulau kayangan telah terputuskan, ini dibutikan dengan
dinyatakannya bermasalah pada saat dalam pengelolaan.
Rata– rata jumlah pengunjung yang datang ke Pulau Kayangan menurut data
pengelola pulau yaitu pada saat hari libur atau hari Nasional jumlah pengunjung yang
datang mencapai 75 orang/ minggu, tetapi pada saat musim hujan serta kecepatan angin
diatas normal seperti pada bulan Desember sampai dengan bulan Januari jumlah
pengunjung pulau cenderung lebih sedikit.
4.9.1 Persepsi Pengunjung
Pulau kayangan memiliki lokasi yang berada di luar daerah Kota Makassar
sehingga memerlukan waktu untuk menjangkau serta transportasi kapal untuk mencapai
lokasi pulau kayangan. Oleh karena itu persepsi pengunjung pulau kayangan sangat
dibutuhkan untuk melihat kebutuhan apa saja yang masih diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pulau kayangan tersebut. Untuk melihat rekapitulasi perhitungan
persepsi pengunjung terdapat pada Tabel 5.
35
Tabel 5. Persepsi Pengunjung
NO. Variabel Karakteristik %
1 Sudah berapa kali anda ke pulau
kayangan ?
a. Sekali
b. 3 kali
c . >3 kali
50
8,33
41,66
2 Seberapa sering Anda
berkunjung ke pulau kayangan
ini ?
a.Setiap hari
b. Sekali Seminggu
c. Sekali sebulan
13, 43
4,34
82,60
3 Apa alasan anda berkunjung di
pulau ini?
a. Rekreasi
b. Berkumpul bersama Keluarga
c. Pertemuan
d.Lainnya, …..
79,6
4,16
12,5
0
4 Pada waktu kapan anda sering
berkunjung ke pulau kayangan
ini?
a. Libur weekend
b. Libur hari raya
c. Hari kerja
d. Waktu tertentu, …..
62,5
8,33
4,16
25
5 Kegiatan apa yang biasa anda
lakukan di pulau kayangan ?
a.Bersantai
b.Berenang
c. Diskusi
d. Lainnya,……
75
4,16
0
20,83
6 Berapa orang yang biasanya
anda temani ke Pulau ini?
a. Sendiri
b. 2 orang
c. 3 orang
12
20
68
7 Bersama siapa biasanya anda
pulau kayangan ?
a. Sendiri
b. Bersama teman/pacar
c. Keluarga
d. Rombongan
7,69
15,38
46,15
30,76
8 Bagaimana menurut anda
tentang fasilitas yang ada di
pulau kayangan ini?
a.Baik
b. Kurang baik
c. Buruk
28
64
8
9 Bagaimana menurut anda
tentang fasilitas tempat istirahat
yang ada di pulau kayangan
ini ?
a. Sudah nyaman
b. Kurang nyaman
c. Tidak Nyaman
36
56
8
10 Berapa lama biasanya anda
menghabiskan waktu di pulau
kayangan ini?
a. < 3 Jam
b. > 3 Jam
c. >12 Jam
d. >24 Jam
25
41,66
20,83
12,5
11 Menurut anda bagaimana
transportasi ke pulau kayangan
ini?
a. Kurang bagus
b. Biasa saja
c. Bagus
d. Sangat bagus
0
58,33
33,33
12,5
36
12 Apakah anda merasa nyaman
berada di pulau kayangan ini?
a. Ya
b. Tidak
84
16
13 Jika ya, apa yang membuat anda
merasa nyaman?
a. Elemen keras/
Fasilitas…………………………
…..(sebutkan)
b. Elemen lunak/
Tanaman……………………........
.. (Sebutkan)
c. Lain-lain …….
14 Bagaimana menurut anda
tentang pemeliharaan pulau
kayangan ini?
a. Tidak terpelihara
b. Cukup baik
c. Baik
d. Sangat baik
60,86
13,043
26,086
0
15 Menurut anda apakah perlu
perbaikan untuk meningkatkan
kenyamanan?
a. Tidak perlu
b. Perlu 4,34
95,65
16 Menurut anda, fasilitas apa yang
perlu ditambahkan di pulau
kayangan ini ?
a. Toilet umum
b. Mushollah
c. Tempat bermain anak
d. Lainnya/……
8,69
8,69
39,13
43,47
17 Bagaimana menurut anda
tentang tanaman yang ada di
pulau kayangan ini?
a. Beraneka ragam/ terawat
b. Beraneka ragam/ kurang
terawat
c. Kurang beragam/ kurang
terawat
16,66
45,83
37,5
18 Apa saran anda untuk
memperbaiki kualitas pulau
kayangan ini?
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017
13. Jika ya, apa yang membuat anda merasa nyaman?
Jawab : Pengunjung mayoritas menjawab merasa nyaman dengan suasana tepi
pantai yang ada pada pulau kayangan dikarenakan indahnya panorama tepi
pantai serta rindangnya pohon yang berfungsi sebagai peneduh dari sinar
matahari dan sejuknya angin yang berhembus menghampiri pengunjung
pada saat bersantai di pinggir pantai.
37
18. Apa saran anda untuk memperbaiki kualitas pulau kayangan ini?
Jawab : Pengunjung mayoritas menjawab perlu adanya perbaikan infrastruktur
yang ada di pulau kayangan serta penambahan fasilitas yang perlu di
tambahkan dan sebuah taman untuk menunjang kenyamanan pengunjung
pulau.
38
BAB V
KONSEP PERENCANAAN
5.1 Konsep Dasar
Penentuan konsep dasar perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan sumber
daya, yaitu dengan menentukan tipe-tipe alternatif aktifitas rekreasi dan aktifitas
tambahan berdasarkan pertimbangan kondisi dan pendapat pengunjung, sehingga dapat
tercipta sebuah kawasan wisata pulau yang berkelanjutan, dengan menawarkan
keindahan dan kenyamanan di lokasi tapak. Makna berkelanjutan adalah kawasan
wisata pantai yang tidak mencemari/ merusak lingkungan, serta menguntungkan secara
ekonomi dan dapat diterima oleh masyarakat.
5.2 Konsep Pengembangan
Konsep dasar yang dibuat kemudian dikembangkan menjadi konsep
pengembangan. Konsep pengembangan Pulau Kayangan meliputi konsep tata ruang,
konsep fasilitas konsep tata hijau, konsep sirkulasi serta fasilitas dan utilitas.
5.2.1 Konsep Tata Ruang
Konsep ruang yang direncanakan akan diseuaikan dengan kondisi tapak.
Pembagian ruang pada tapak dibagi menjadi, ruang wisata aktif, ruang wisata pasif, dan
ruang pengelola (Gambar 9).
1. Ruang Wisata Aktif
Ruang wisata aktif terdiri dari ruang untuk aktifitas rekreasi pantai di laut
maupun di kolam renang. Untuk rekreasi pantai merupakan areal dimana para
pengunjung dapat melakukan kegiatan rekreasi aktif seperti berkumpul bersama ataupun
39
berekreasi di pinggir pantai. Ruang edukasi merupakan area tempat belajar bagi
pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak tentang laut dan kehidupan biota
bawah laut maupun kegiatan dalam Aquascape, serta fasilitas-fasilitas yang mendukung
untuk pembelajaran sehingga dapat menarik minat dan perhatian pengunjung yang
berkunjung ke Pulau Kayangan. Ruang wisata kolam renang terdiri dari kolam renang
yang berada di dekat dengan penginapan pengunjung dan dekat areal pantai. Pada setiap
areal terdapat fasilitas-fasilitas seperti gazebo yang mendukung kenyamanan kegiatan
berenang untuk pengunjung.
2. Area Wisata Pasif
Area wisata pasif meliputi setiap area yang tidak memerlukan aktifitas yang
menggunakan tenaga dan gerakan yang lebih, beberapa aktifitas yang ada di area pasif
yaitu tempat pemancingan dengan kondisi Pulau Kayangan yang mendukung untuk
menikmati keindahan laut, sekaligus dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi
memancing. Fasilitas dermaga yang ada di beberapa sisi Pulau Kayangan dapat
dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi memancing.
3. Ruang Pengelola
Ruang pengelola merupakan areal yang dikhususkan untuk pengelola dan
pegawai-pegawai bekerja. Ruang ini juga sebagai tempat pelayanan untuk pengunjung,
apabila pengunjung membutuhkan bantuan, menyewa ataupun membeli keperluan
selama berada di Pualu Kayangan.
40
41
5.2.2 Konsep Tata Hijau
Pada areal ini vegetasi dijadikan sebagai elemen atau unsur taman yang utama.
Vegetasi dalam tata hijau memiliki fungsi sebagai penyerap polutan, mencegah abrasi,
memodifikasi suhu udara, membentuk ruang, pembatas ruang dan memberikan
karakteristik khusus dengan warna dan tektur yang estetik. Selain itu tata hijau juga
memberikan fungsi sebagai peneduh dan pengarah.
Konsep tata hijau yang direncanakan disesuaikan dengan tujuan perencanaan
yang mengambil 30 % dari keseluruhan area Pulau Kayangan, dan untuk pemilihan dan
peletakannya disesuaikan dengan tujuan dan fungsinya sebagai penyambut, peneduh,
fungsi estetika, pembatas, dan pengarah (Gambar 10).
a. Fungsi Penyambut
Vegetasi yang digunakan sebagai fungsi penyambut yaitu vegetasi yang dapat
memberikan kesan selamat datang kepada pengunjung. Ciri vegetasi penyambut
biasanya yang menjuntai dan memberikan kesan sambutan kepada pengunjung yang
datang di pulau Kayangan.
b. Fungsi peneduh
Fungsi peneduh ini ditempatkan pada daerah-daerah yang sering menjadi tempat
bagi pengunjung untuk melakukan aktifitas wisata pasif sehingga memberikan
kesejukan serta kenyamanan bagi pengunjung. Vegetasi ini dapat juga berfungsi sebagai
pengendali suhu untuk kenyamanan pengunjung. Vegetasi yang berfungsi sebagai
peneduh merupakan vegetasi yang memiliki tajuk yang lebar sehingga dapat
memberikan naungan, kesejukan serta kenyaman bagi pengunjung.
42
c. Fungsi Estetika
Vegetasi yang memiliki fungsi estetika adalah vegetasi yang memiliki keindahan
pada bentuk tajuk, batang, daun maupun bunga. Fungsi estetika pada vegetasi juga
dapat dimunculkan melalui komposisi dan kombinasi yang sesuai dari warna, bentuk,
tekstur serta tinggi yang diseusiakan dengan vegetasi lain.
d. Fungsi Pembatas
Fungsi dari vegetasi ini yaitu untuk memberikan kesan sebagai pembatas antar
ruang, pengendali gerak pengunjung sehingga tidak menginjak atau merusak area
kawasan. Selain itu juga untuk membingkai pemandangan indah dan membantu
menghalangi pemandangan yang terlihat buruk agar tidak terlihat oleh pengunjung yang
berada pada areal tapak. Fungsi pembatas juga dapat digunakan untuk memberikan
kesan dinamis pada bagian tapak yang terlihat kaku/ monoton. Tanaman yang biasa
digunakan biasanya vegetasi yang memiliki massa daun yang padat.
e. Fungsi Pengarah
Fungsi dari vegetasi ini yaitu untuk memberi kesan sebagai pengarah atau
penunjuk tempat maupun fasilitas apa saja yang tersedia di Pulau Kayangan.
5.2.3 Konsep Sirkulasi
Sirkulasi adalah jalur pergerakan keluar masuk yang berulang dalam suatu area.
Konsep sirkulasi untuk Pulau Kayangan ini berupa sirkulasi untuk manusia yang akan
menghubungkan satu area dengan area lainnya.
43
44
5.2.4 Konsep Fasilitas dan Utilitas
Fasilitas dan utilitas pada umumnya merupakan elemen yang memiliki karakter
keras yang sering disebut sebagai hard material. Elemen ini menjadi pelengkap
keindahan soft material. Konsep fasilitas dan utilitas yang direncanakan adalah fasilitas
yang aman dan nyaman, sederhana dengan bertemakan alami dan mendidik pengunjung
untuk menjaga kelestarian alam sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap
ekosistem pulau. Konsep fasilitas meliputi penambahan jenis dan jumlah fasilitas yang
berupa hard material berupa taman bermain, aquascape, klinik kesehatan yang
mendukung dengan soft material yang ada di Pulau Kayangan (Tabel 6).
Pada dasarnya fasilitas dan utilitas yang terdapat pada tapak masih kurang
terawat sehingga terjadi peralihan fungsi. Oleh karena itu perlu adanya perawatan agar
kondisi fasilitas dan utilitas tetap terjaga dengan baik dan masih dapat dimanfaatkan
sesuai dengan fungsi awal dari fasilitas dan utilitas tersebut, gambar dari konsep
fasilitas dan utilitas pada tapak dilihat pada Gambar 11.
Tabel 6. Fasilitas Di Pulau Kayangan
No. FASILITAS JUMLAH
1 Taman Bermain
a. Ayunan
b. Jungkat-jungkit
c. Permainan Labirin
3
1
1
2 a. Kamar Mandi
b. WC umum
1
1
3 Tempat Bersantai 1
4 Taman 1
5 Penginapan/ Cottage 23
45
6 Klinik Kesehatan 1
7 Restoran Apung 1
8 AquaScape 1
9 Musholla 1
10 Area Istirahat Keluarga 1
11 Kolam Renang 1
12 Ruang Pengelola 1
13 Pos Penjaga Pantai 2
14 Tempat Pengolahan Limbah Padat 1
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017
46
47
BAB VI
PERENCANAAN LANSKAP
Perencanaan lanskap Pulau Kayangan terdiri dari rencana ruang, rencana sirkulasi,
rencana vegetasi,rencana fasilitas dan utilitas serta perencanaan rekreasi di Pulau
Kayangan. Perencanaan lanskap ini dapat memberikan perubahan pada kondisi Pulau
Kayangan yang sekarang agar menarik minat pengunjung untuk datang.
6.1 Rencana Tata Ruang
Rencana ruang terdiri dari ruang wisata aktif, ruang wisata pasif, dan ruang
pengelola
A. Ruang Wisata Aktif
Ruang wisata aktif terdiri dari ruang untuk aktifitas renang baik di laut maupun
di kolam renang. Ruang wisata aktif ini juga terdapat ruang rekreasi belajar yang
ditawarkan dalam Pulau Kayangan. Ruang ini dirancang sebagai ruang tempat belajar
tentang biota laut, sehingga pengunjung yang datang ke pulau ini tidak hanya sekedar
berekreasi namun bisa juga belajar dengan menyenangkan. Dalam ruang ini terdapat
pula area belajar aquascape dengan luas 13,7 m, dilengkapi dengan fasilitas untuk lebih
melatih secara teori maupun praktek tentang aquascape.
Untuk area renang di laut sudah disediakan area yang aman. Area ini akan
diberikan tanda khusus agar pengunjung dapat memperhatikan yang mana area yang
tidak diijinkan demi keselamatan para pengunjung karena ada juga area yang tidak
diijinkan disebabkan tingkat kedalaman laut yang berbahaya. Untuk area kolam renang
disediakan di dekat penginapan dengan panjang 27m2 dan lebar 12.34m2. Selain itu
48
dalam ruang ini juga bisa dilakukan aktifitas rekreasi pantai di bagian utara yang
posisinya cocok dijadikan tempat olahraga laut seperti voley pantai ataupun bola pantai.
Taman bermain untuk anak dan tempat bersantai di dekat kolam renang, sambil
menikmati bakar ikan di pinggir pantai juga tersedia dalam ruang ini sehingga
pengunjung menjadi lebih leluasa dalam melakukan rekreasi bersama keluarga.
B. Ruang Wisata Pasif
Ruang wisata pasif yang direncanakan meliputi ruang untuk aktifitas memancing
dan termasuk fasilitas penginapan dan restoran. Ruang memancing berada pada bagian
bagian timur, bagian utara, bagian selatan. Tempat ini akan menjadi tempat yang favorit
bagi pemancing karena mereka akan banyak mendapatkan ikan, tanpa terganggu oleh
hempasan ombak.
C. Ruang Pengelola
Ruang pengelola mencakup area kantor pengelola yang merupakan tempat kerja
pegawai di Pulau Kayangan dengan luas 6,23 m2. Dalam ruang inilah interaksi antara
pengunjung dan pegawai Pulau Kayangan apabila memerlukan informasi, menyewa
ataupun membeli kebutuhan selama berada di Pulau Kayangan.
6.2 Rencana Sirkulasi
Rencana sirkulasi dalam tapak menggunakan pola sirkulasi dua arah yang
berfungsi sebagai penghubung antar ruang dan di dalam ruang itu sendiri. Jalur sirkulasi
dibuat senyaman mungkin dalam hal ukuran maupun penutupan perkerasannya. Pola
sirkulasi disesuaikan dengan fasilitas di Pulau Kayangan supaya terhubung satu dengan
yang lainnya.
49
6.3 Rencana Vegetasi
Rencana vegetasi dalam tapak dibuat sesuai dengan fungsi sebagai penyambut,
peneduh, pembatas, fungsi pengarah, estetika. Fungsi penyambut di alokasikan di
bagian dermaga kedatangan dan jenis tanaman yang digunakan antara lain bunga
anggrek (orchidaceae). Fungsi estetika di alokasikan di taman dengan jenis tanaman
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensi l.) bunga alamanda (Alamanda
cathartica), bunga lili paris (Chlorophtyum comosum). Fungsi pembatas dialokasikan di
bagian pinggir Pulau Kayangan, jenis tanaman yang digunakan antara lain bunga
kamboja (Plumeria). Fungsi pengarah di alokasikan di bagian terdekat dengan fasilitas
Pulau Kayangan, tanaman yang digunakan anatara lain bunga aglaonema (Aglaonema
commutatum). Fungsi peneduh di alokasikan di bagian tempat istirahat, tanaman yang
digunakan antara lain pohon palem Raja (Roystonea regia).
Taman disediakan untuk sebagai estetika pada Pulau Kayangan serta dapat
menikmati jenis bunga yang terdapat pada taman tersebut juga dapat menjadikan sarana
edukasi bagi anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi untuk mengetahui tanaman
yang ada dan juga meningkatkan keaktifan untuk meningkatkan perkembangan anak.
Jenis-jenis tanaman hias yang disediakan untuk taman ini yaitu: bunga anggrek
(orchidaceae), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensi l.), bunga kamboja
(Plumeria), bunga alamanda (Alamanda cathartica), bunga lili paris (Chlorophtyum
comosum), bunga bougenville (Bougainville), aglaonema (Aglaonema commutatum),
dan pohon palem Raja (Roystonea regia) untuk tanaman ditanam menggunakan pot
50
bunga, dikarenakan struktur tanah yang berpasir sehingga beberapa tanaman tidak
memungkinkan untuk tumbuh di daerah yang berpasir (Gambar 12).
Gambar 12. Illustrasi Taman
Sumber : www.sketchup.com
6.4 Rencana Fasilitas dan Utilitas
Fasilitas yang direncanakan pada tapak merupakan fasilitas yang berhubungan
dengan aktifitas yang terjadi pada tapak dengan mempertimbangkan tata letaknya,
fungsinya nilai estetika, ukuran, bentuk dan jumlahnya yang disesuaikan dengan
kebutuhan pada tapak. Adapun rencana fasilitas dan utilitas di Pulau Kayangan adalah
sebagai berikut :
A. Aquascape
Aquascape disediakan di Pulau Kayangan sebagai tempat untuk memberikan
ruang edukasi untuk pengunjung yang datang bukan hanya sekedar berekreasi tetapi
juga bisa mengenal biota laut dan melihat secara langsung jenis-jenis biota laut yang
ada serta mengetahui kehidupan laut untuk menambah wawasan serta pengetahuan
51
tentang kehidupan di laut. Diharapkan dengan adanya aquascape dapat menumbuhkan
minat dan ingin tahu pada anak serta meningkatkan kepedulian lingkungan (Gambar 13).
Gambar 13. Ilustrasi Gambar Aquascape Pulau Kayangan
Sumber: www.google.co.id
B. Kolam Renang
Penempatan kolam renang dimaksudkan agar pengunjung yang tidak ingin
berenang di laut dapat berenang di kolam renang yang sudah disediakan dengan panjang
27m dan lebar 12,34m. Desain kolam renang masih tetap menggunakan desain awal
akan tetapi pengelolaannya harus lebih diberikan perhatian sehingga kolam renang pada
tapak dapat terawat (Gambar 14).
Gambar 14. Illustrasi kolam Renang
Sumber : www.sketchup.com
52
C. Kamar Ganti Pria dan Wanita
Ruang ganti bertujuan untuk memberikan ruang sendiri bagi pengunjung yang
ingin mengganti pakaian atu bersih-bersih. Ruang ganti yang direncanakan dibuat
terpisah antar ruang ganti pria dan wanita untuk memberikan ruang sendiri bagi
pengunjung pria ataupun perempuan untuk berganti pakaian atau bersih-bersih tanpa
ada gangguan maupun kekhawatiran. Di dalam kamar ganti sudah disediakan beberapa
wc umum sehingga pengunjung tidak perlu lagi menunggu terlalu lama pengunjung lain
yang sedang menggunakannya (Gambar 15).
Gambar 15. Illustrasi Ruang Ganti Pakaian
Sumber : www.google.com
D. Tempat Bermain
Di mananapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun, anak akan berusaha
mencari sesuatu untuk dapat dijadikan mainan. Penempatan taman bermain untuk anak
bertujuan untuk memberikan rasa nyaman bagi anak-anak yang berkunjung ke Pulau
Kayangan (Gambar 16).
53
Gambar 16. Illustrasi Taman Bermain Anak
Sumber : www.sketchup.com
E. Tenda Payung
Tenda payung didirikan di bagian pinggir pantai sebagai tempat untuk berteduh
dari teriknya sinar matahari ataupun sebagai tempat istirahat sembari dapat menikmati
indahnya pemandangan laut dan sejuknya terpaan angin yang berhembus datang di
sekitar pulau kayangan (Gambar 17).
Gambar 17. Illustrasi Tenda Payung
Sumber : www.sketchup.com
54
F. Pos Penjaga Pantai
Pos Penjaga pantai disediakan sebagai tempat pengawasan daerah pinggir pantai
untuk sebagai langkah pencegahan apabila pengunjung mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan selama beraktifitas di pantai Pulau Kayangan (Gambar 18).
Gambar 18 : Illustrasi Pos Penjaga Pantai
Sumber : www.google.com
G. Tempat Pengelolaan Limbah Pulau
Tempat pengelolaan limbah Pulau Kayangan disediakan sebagai tempat untuk
mengolah kembali limbah organik maupun an-organik, untuk pengolahan limbah
organik seperti mengolah kembali sampah dedaunan menjadi pupuk kompos yang bisa
digunakan untuk tanaman di Pulau Kayangan sedangkan untuk limbah an-organik akan
dicacah dan dibawa ke Makassar untuk diolah kembali (Gambar 19).
Gambar 19 : Illustrasi Pengolahan Limbah
Sumber : www.google.com
55
H. Dermaga Pemancingan
Dermaga pemancingan sudah disediakan yaitu pada tiga Pulau Kayangan yaitu
pada bagian Utara, Selatan dan Barat. Untuk menambah kenyamanan memancing, pada
bagian dermaga dilengkapi dengan area yang beratap (Gambar 20).
Gambar 20. Ilustrasi Tempat Pemancingan
Sumber : wwww.Sketchup.com
Adapun ukuran dermaga pemancingan disajikan pada tabel 7.
Tabel 7. Ukuran Dermaga Pulau Kayangan
NO DERMAGA PEMANCINGAN LUAS
1 Dermaga Selatan 8,29 m2
2 Dermaga Utara 2,52 m2
3 Dermaga Barat 20,52m2
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2017
I. Cottage
Penyediaan Cottage di Pulau Kayangan bertujuan agar pengunjung dapat
berkumpul dan beristirahat bersama keluarga ataupun bersama kerabat dan juga sebagai
tempat untuk menyimpan barang-barang bawaannya saat melakukan kegiatan rekreasi.
56
Penyediaan cottage juga dilakukan agar pengunjung memiliki daerah privasi sendiri
bersama keluarga yang ingin menginap di Pulau Kayangan.
Perencanaan desain cottage dibuat berdasarkan kebutuhan di daerah pulau.
Desain cottage yang direncanakan memiliki luas luas 9,53m2 dengan konsep sederhana
dan bercirikan budaya dari Kota Makassar yaitu rumah panggung tetapi meliki kesan
elegan sehingga meningkatkan nilai estetika Pulau Kayangan. Dalam penyediaan
cottage yang perlu diperhatikan adalah pemeliharaan dengan menjaga kebersihan serta
selalu melakukan perbaikan rutin untuk material yang rusak sehingga nilai estetika tetap
baik (Gambar 21)
Gambar 21. Illustrasi Cottage
Sumber : www.google.com
J. Restoran
Resto pada tapak menyediakan kebutuhan makanan dan minuman pengunjung
serta hidangan-hidangan laut untuk memanjakan tamu. Restoran direncanakan dibuat
dengan desain yang lebih modern tetapi tidak meninggalkan kesan alami dan terbuka
agar para pengunjung yang datang untuk menikmati makanan ataupun minuman di
restoran juga dapat melihat pemandangan di Pulau Kayangan (Gambar 22).
57
Gambar 22. Illustrasi untuk Restoran
Sumber : www.Sketchup.com
K. Mushollah
Mushollah yang sudah ada akan dilakukan perenovasian mulai dari perbaikan
dinding maupun mendesain ulang model Mushollah untuk memberikan kesan lebih
menarik. Mushollah ini akan direnovasi dengan luas 8,40m2 dan dibuat dengan
menggunakan pondasi semen untuk meperkuat jangka waktu penggunaannya.
Mushollah akan dibuat dengan model sesuai adat dan budaya dari Kota Makassar, serta
pengaturan sirkulasi udara yang banyak sehingga pengunjung bisa merasakan sejuknya
(Gambar 23).
Gambar 23. Illustrasi Mushollah
Sumber : www.google.com
58
L. Klinik Kesehatan
Klinik kesehatan disediakan sebagai bentuk pencegahan apabila sesuatu yang
tidak diharapkan terjadi di pulau kayangan ataupun pengunjung mengalami kecelakaan
saat menggunakan fasilitas ataupun melakukan kegiatan rekreasi, dapat diberikan
pertologan cepat sehingga tidak menimbulkan kerugian baik bagi pengunjung maupun
pengelola pulau Kayangan (Gambar 24).
Gambar 24. Illustrasi Klinik Kesehatan
Sumber: www.sketchup.com
59
60
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Penentuan konsep dasar perencanaan Pulau Kayangan dilakukan dengan
pendekatan yaitu dengan menetukan tipe-tipe alternatif aktifitas rekreasi dan
aktifitas tambahan berdasarkan pertimbangan kondisi dan pendapat pengunjung,
sehingga dapat tercipta sebuah kawasan wisata pulau yang berkelanjutan.
2. Konsep pengembangan Pulau Kayangan meliputi konsep tata ruang yang terbagi
menjadi, ruang wisata aktif, ruang wisata pasif dan ruang pengelola. Konsep
tata hijau dijadikan sebagai elemen atau unsur taman yang utama. Konsep tata
hijau disesuaikan dengan tujuan dan fungsinya sebagai penyambut, peneduh,
fungsi estetika, pembatas, dan pengarah. Konsep sirkulasi Pulau Kayangan
berupa sirkulasi untuk manusia yang akan menghubungkan satu area dengan
area lainnya. Konsep fasilitas dan utilitas meliputi penambahan jenis dan jumlah
fasilitas yang berupa hard material seperti taman bermain, aquascape, klinik
kesehatan yang mendukung dengan soft material yang ada di Pulau Kayangan.
7.2 Saran
Perencanaan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perancangan Pulau
Kayangan kedepannya, dan sebaiknya aspek dari pemeliharaan soft material maupun
hard material lebih diperhatikan agar Pulau Kayangan lebih terawat dan tidak
kehilangan nilai estetikanya sebagai pulau favorit masyarakat Kota Makassar.
61
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014, Objek Wisata Pulau Kayangan
http://wisata.galihpamungkas.com/2014/03/14/pantai-khayangan-pantai-
cantik-di-kota-makassar/. Diakses pada tanggal 24 September 2016.
Anonim. 20016, Sejarah Pulau Kayangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Kayangan. Diakses pada tanggal 24
September 2016.
Anwar. 2011 Profil Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Makassar
repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/40788/8/2007mfs.pdf.Diakses
pada tanggal 19 Januari 2017.
Arifin, H.S., 2009. Diktat Kuliah Pengelolaan Lanskap. Institut Pertanian Bogor.
Arifin, H.S. dan N.H.S. Arifin. 2005. Pemeliharaan Taman. Cetakan VIII Edisi
Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Arsi R. 2003, Rencana Pengelolaan Lanskap Areal Rekreasi Pemandian Alam Lewaja
Indah di Kabupaten Enrekang. Universitas Hasanuddin. 2003.
[BPS] Badan Pusat Statistik Makassar,2015. Kota Makassar dalam angka 2015.
Bengen, D.G.. 2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut
serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan
Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dahuri, R., J. Rais, S.P.Ginting, M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber Daya
Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita, Jakarta
Djais, H. 2004. Pendekatan Penataan Ruang Bagi Pulau Kecil; Penerapan Metode
“Ultimate Enviromental Threshold” Sebagai Salah Satu Masukan dalam
Upaya Perencanaan dan Pengembangan Pulau Kecil. Jurnal Pengelolaan
Pengelolaan Terpadu Pulau-Pulau Kecil Melalui Rencana Zonasi Pesisir Dan
Pulau-Pulau Kecil.
Hahenusa, P.E., G. S. 1998. Ketersediaan Air sebagai Dasar Perencanaan
Pengembangan kapet di Pulau Biak, Irian Jaya. Puslitbang Limnologi LIPI -
Jakarta.
62
Pramasarandy, A.K.A. 2015 Revitalisasi Elemen Lanskap Untuk Meningkatkan Nilai
Fungsi Dan Estetika Taman Maccini Sombala Kota Makassar. Universitas
Hasanuddin. 2015.
Gold SM. 1980. Recreation Planning and Design. Mac Grew Hill Book Company. New York.
Kraus, R.G. and J.E. Curtis. 1982. Creative Management in Recreation and Park.
The C.V. Mosby Company. ST Louis, Toronto, London.
Laurie, M. 1984. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan (terjemahan). Internatra.
Bandung.
Luna, T.W. 1992. Physical Characteristic and Development Potential : In Report on
Integrated Island Ecologies Study and Management. Ed. UNESCO-SEAMEO
Biotrop Bogor.Indonesia.
Orams MB. 1999. Impact and Marine Tourism. Development Management. Published by Routledge. 11 New Fetter Lane. London EC4P 4EE.
Pitana, IG dan Diarta, I.K.S. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi
Rachman, Z. 1984. Proses Berfikir Lengkap Merencana dan Melaksana dalam
Arsitektur Lansekap. Makalah Diskusi Festa VI (tidak dipublikasikan).
Himagron, IPB.
Roger, Cosby S. and Janet K. Sawyers, Play in The Lives of Children,
Washington DC: National Association For The Young Children, 1995.
Retraubun, A.S.W. 2001. Pengembangan dan Pengelolaan Pulau Pulau Kecil
yang Berkelanjutan. Makalah dalam Mata Kuliah Ekosistem
Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Ps. SPL IPB. Bogor
Simonds, J.O. dan B.W. Starke. 2006. Landscape Architecture. McGraw-Hill
Book Co. New York.
Yoeti, O.A. 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata. Surya Angkasa. Bandung.
Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya
Pesisir Berbasis Konservasi. Makalah Seminar Sains pada Departemen
Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
IPB. Bogor.
63
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner untuk pengunjung
ARSITEKTUR LANSKAP – FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar 90245
Telepon (0411) 586200, 584200 Faximile. (0411) 585188
Yopie Brian Panggabean/ G111 11 299/ [email protected]
KUISIONER (PENGUNJUNG)
Bapak/ Ibu yang saya hormati,
Saya mahasiswa dari Arsitektur Lanskap , Fakultas Pertanian UNHAS. Dalam hal ini
saya sedang mengadakan penelitian Tugas Akhir. Kuisioner ini berhubungan
dengan persepsi anda sebagai pengunjung pada Pulau Kayangan Kota
Makassar. Hasil kuisioner ini tidak dipublikasikan, melainkan untuk
kepentingan penelitian semata.
Atas bantuan, kesediaan waktu, dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
NAMA : JAM:
JENIS KELAMIN : L / P
UMUR :…… tahun
ALAMAT :
PEKERJAAN :
PENDIDIKAN TERAKHIR : SD /SMP /SMA/D3/S1/S2
1. Sudah berapa kali anda ke pulau kayangan ?
a. Sekali b. 3 kali c . >3 kali
2. Seberapa sering Anda berkunjung ke pulau kayangan ini ?
a.Setiap hari b. Sekali Seminggu c. Sekali sebulan
3.Apa alasan anda berkunjung di pulau ini?
a. Rekreasi c. Pertemuan
b. Berkumpul bersama Keluarga d.Lainnya, …..
4. Pada waktu kapan anda sering berkunjung ke pulau kayangan ini?
a. Libur weekend c. Hari kerja
b. Libur hari raya d. Waktu tertentu, …..
5. Kegiatan apa yang biasa anda lakukan di pulau kayangan ?
a.Bersantai c. Diskusi
b.Berenang d. Lainnya,……
64
6. Berapa orang yang biasanya anda temani ke Taman ini?
a. Sendiri b. 2 orang c. 3 orang
7. Bersama siapa biasanya anda pulau kayangan ?
a. Sendiri c. Keluarga
b. Bersama teman/pacar d. Rombongan
8. Bagaimana menurut anda tentang fasilitas yang ada di pulau kayangan ini?
a. Baik c. Buruk
b. Kurang baik
9. Bagaimana menurut anda tentang fasilitas tempat istirahat yang ada di pulau
kayangan ini ?
a. Sudah nyaman c. Tidak Nyaman
b. Kurang nyaman
10. Berapa lama biasanya anda menghabiskan waktu di pulau kayangan ini?
a. < 3 Jam c. >12 Jam
b. > 3 Jam d. >24 Jam
11. Menurut anda bagaimana transportasi ke pulau kayangan ini?
a. Kurang bagus c. Bagus
b. Biasa saja d. Sangat bagus
12. Apakah anda merasa nyaman berada di pulau kayangan ini?
a. Ya
b. Tidak
13. Jika ya, apa yang membuat anda merasa nyaman?
a. Elemen keras/ Fasilitas ……………………………………..(sebutkan)
b. Elemen lunak/ Tanaman…………………….........................(Sebutkan)
c. Lain-lain …….
14. Bagaimana menurut anda tentang pemeliharaan pulau kayangan ini?
a. Tidak terpelihara c. Baik
b. Cukup baik d. Sangat baik
15. Menurut anda apakah perlu perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan?
a. Tidak perlu
b. Perlu
16. Menurut anda, fasilitas apa yang perlu ditambahkan di pulau kayangan ini ?
a. Toilet umum c. Tempat bermain anak
b. Mushollah d. Lainnya/……
17. Bagaimana menurut anda tentang tanaman yang ada di pulau kayangan ini?
a. Beraneka ragam/ terawat c. Kurang beragam/ kurang terawat
b. Beraneka ragam/ kurang terawat
65
18. Apa saran anda untuk memperbaiki kualitas pulau kayangan ini?
Jawab:…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………….
66
Lampiran 2. Pertanyaan wawancara untuk pengelola
ARSITEKTUR LANSKAP – FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar 90245
Telepon (0411) 586200, 584200 Faximile. (0411) 585188
Yopie Brian Panggabean/ G111 11 299/ [email protected]
Identitas Pengelola
Nama :
Tempat tinggal :
Umur :
Jabatan :
Pendidikan terakhir :
1. Bagaimana status kepemilikan pulau kayangan ? Sejarah, awal pembangunan,
kondisi pulau sebelumnya, Pihak pengelola menjadi tanggung jawab siapa ?
2. Apa tema/konsep dari pulau kayangan ini ?
3. Bagaimana pengembangan pulau kayangan untuk kedepannya ?
4. Bagaimana rencana aktivitas yang dikembangkan pada pulau kayangan ini ?
5. Apa saja fasilitas yang ada pada pulau kayangan tersebut dan bagaimana
perawatannya?
6. Bagaimana pengelolaan pulau kayangan tersebut khususnya? Pemeliharaan
(sumber air , sumber listrik, dll)
7. Berapa orang yang bertugas sebagai mengelola? dari jam berapa sampai jam
berapa?
8. Berapa orang yang menjadi petugas pemeliharaan pulau kayangan ini dan berapa
biaya yang dikeluarkan untuk perawatan bulanan pada pulau kayangan ini?
9. pulau kayangan ini biasanya digunakan untuk kegiatan apa saja ?
10. Berapa jumlah pengunjung bulanan pada pulau kayangan tersebut ?
11. Berapa perahu yang selalu beroperasi setiap hari ataupun hari libur ?
12. Berapa biaya perjalanan yang disediakan untuk mengantar pengunjung ke pulau
kayangan ?
13. Berapa biaya operasional/ biaya perawatan perahu pengantar pengunjung ?
--- Terima Kasih ---