Penelitian Pengembangan Kesehatankebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/Dr....
Transcript of Penelitian Pengembangan Kesehatankebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/Dr....
PENYALURAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG PELAYANAN DAN TEKNOLOGI KESEHATAN : HASIL ANALISIS DAN EVALUASI SERTA PREDIKSI KE DEPAN
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
1
Outline
• Bagaimana dasar hukum litbangkes?
• Bagaimana hasil penelitian sampai kepada pengguna (fungsi knowledge brokering)?
• Tupoksi, visi dan misi Badan Litbangkes?
• Produk unggulan Badan Litbangkes?
• Kebutuhan riset kesehatan?
• Kesimpulan
2
Pengembangan IPTEK: value driven
• Amandemen UUD 1945 pasal 31(5): “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai‐nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”
3
PENELITIAN : ...................................UU 18/2002 dan UU 36/2009)
• Kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidak benaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik simpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4
PENGEMBANGAN : ......................................UU 18/2002 dan UU 36/2009)
• Kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru.
5
TEKNOLOGI KESEHATAN :(UU 36/2009)
• Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan, diteliti, diedarkan, dikembangkan, dan dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat.
• Teknologi kesehatan disini adalah segala metode dan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil komplikasi, dan memulihkan kesehatan setelah sakit.
• Dapat dilakukan uji coba teknologi atau produk teknologi terhadap manusia atau hewan.
• Tidak diperkenankan untuk mengembangkan teknologi dan/atau produk teknologi yang dapat berpengaruh dan membawa resiko buruk terhadap kesehatan masyarakat.
6
7
Evidence based health policy (Klinis dan Kesmas)
IPTEK Kesehatan(Klinis dan Kesmas)
Badan Litbangkes
Lembaga Riset Kes Lain
Badan Litbangkes
Badan Litbangkes
Lembaga Riset Kes Lain
Lembaga Riset Kes Lain
Agenda Riset Kesehatan Nasional
Aktor Litbangkes
8
Evidence based health policy (klinisdan public health)
Agendanasional riset kese-hatan
Riset intra mural
Riset ekstra mural
Pst Biomedis dan TDK
Pst TTKEK
PstTekim
PstHKKPM
BBBalaiLoka
Call for proposal
Riset Kerjasama
Titik tangkap fungsi
stewardship
Badan Litbangkes
The Challenge of Health Research
• The Challenge: the gaps (lack of communication) between “research process” and “policy process”
• Solution:– Improve communication between the producers of research (researchers) and the users (policy makers, health providers, and community)
– Synthesize the evidences (systematic review: meta‐analysis and meta‐synthesis)
9
10
Stadium 0
Research Needs Assessment
Stadium 1
Inputs to Research
Stadium 2
Research Processes
Stadium 3
Primary Outputs from Research: Publication
Stadium 4
Secondary Outputs: Policy
Stadium 5
Practitioners Applications
Stage 6
Final Outcomes
INTERFACE (a):
Project Specification, Selection, and Commissioning
INTERFACE (b):
Dissemination
Stock / Reservoir of Knowledge and Information
Knowledge fed into reservoir
The Political and Professional Environments and Wider Society
PUBLIC ENGAGEMENT
SYSTEMATIC REVIEWS
DIRECT IMPACT FROM PROCESS AND PRIMARY OUTPUTS TO APPLICATIONS
Note; Primary Outputs: Publications, Final reports; Secondary Outputs: Policies; Final Outcomes: Equity, Efficency, Quality of Health System
MODEL OF THE UTILISATION OF RESEARCH IN POLICY MAKING
RESEARCHERS POLICY MAKERS AND PRACTITIONERS
Actionable messages
TUJUAN LITBANGKES(PP Nomor 39 Tahun 1995)
• Memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengetahuan lain yang diperlukan untuk menunjang pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
11
TUGAS DAN FUNGSI BADAN LITBANGKESPerPres Nomor 24 tahun 2010 (Pasal 428)
Permenkes 1144 Tahun 2010 (pasal 673‐674) :
• Tugas Badan Litbangkes: melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan
• Fungsi Badan Litbangkes: a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program Litbangkes (stewardship)
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan.
c. Pemantauan, evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Litbangkes.
d. Pelaksanaan administrasi Badan Litbangkes
12
BADAN LITBANGKES SEBAGAI KOORDINATOR LITBANGKES NASIONAL :
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 1179A Tahun 1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 791 Tahun 1999 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
→Memberikan tugas kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai Koordinator Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional.
13
VISI DAN MISI BADAN LITBANGKES :
• Visi Badan Litbangkes : Menjadi lokomotif penelitian, pengawal kebijakan, dan legitimator program pembangunan kesehatan berbasis bukti.
• Misi Badan Litbangkes :– Menghasilkan produk, prototipe dan teknologi baru – Menghasilkan data dan informasi dari penelitian berkualitas dan aplikatif (opsi kebijakan dan perbaikan progam)
– Mengembangkan sumber daya (termasuk profesi) litbangkes
– Menjalin kerjasama litbangkes nasional dan internasional.
14
APA YANG TELAH DIKERJAKAN?• Survei skala nasional:
– Riskesdas 2007, Riskesdas MDGs 2010 IPKM– Rifaskes 2011 IKRS, IKPusk, IKLab– Riset khusus (pemetaan tanaman obat, riset budaya kesehatan)
• Riset identifikasi faktor risiko dan penetapan standar– Riset kohort PTM (2011)– Riset kohort tumbuh kembang (2011)
• Riset inovasi dan produk– WG for vaccine develoment (Vaccine DBD, Avian Influenza, Rota
Virus)– Pengembangan disease registry– Diagnostic kit (TB)– Saintifikasi Jamu (bukti ilmiah manfaat dan keamanan jamu)– Riset orientasi HaKI dan patent
15
Manfaat Riskesdas
DATA RISKESDAS
(Public Domain)
ANALISISLANJUT IPKM
DBKB/KPDBKINOVASI
KEKBIJAKANPROGRAM
16Intervensi berbasis bukti
Perumusan IPKM
Riskesdas PodesSusenas
Indikator Kesehatan
Indikator Kesehatan
Indikator Kesehatan
Diseleksi berdasarkan substansi dan representasi tingkat kab/kota oleh para pakar dan praktisi
Terpilih 24 Indikator Kesehatan yang kemudian dirumuskan menjadi IPKM 17
Peringkat 10 besar teratasPeringkat IPKM Kabupaten/Kota
1 0,708959 Kota Magelang2 0,706451 Gianyar3 0,704497 Kota Salatiga4 0,694835 Kota Yogyakarta5 0,691480 Bantul6 0,685481 Sukoharjo7 0,680316 Sleman8 0,680142 Balikpapan9 0,679631 Kota Denpasar10 0,678957 Kota Madiun 18
Peringkat 10 besar terbawahPeringkat IPKM Kabupaten/Kota
431 0,299731 Mappi432 0,295536 Asmat433 0,294741 Seram Bagian Timur434 0,292974 Yahukimo435 0,291263 Nias Selatan436 0,288243 Paniai437 0,283220 Manggarai438 0,282181 Puncak Jaya439 0,271275 Gayo lues440 0,247059 Pegunungan Bintang
19
PENELITIAN BADAN LITBANGKES DALAM PROSES HAKI (1) :
• Test Kit Untuk Deteksi Kandungan Iodium Garam Secara Semi Kuantitatif di Lapangan
• Formula Makanan Balita di Daerah Kekurangan Yodium
• Mikro Kapsul Bio Yodium
• Minuman Anti Oksidan Berbasis Temulawak
• Minuman Sehat Instan Jahe Merah
• Prototype Isolat Gambir Untuk Kolesterol
20
PENELITIAN BADAN LITBANGKES DALAM PROSES HAKI (2) :
• Formula Peningkatan Produksi ASI
• Primers Untuk Pengembangan Diagnosa Tb
• Omega 3 Posisi Sn‐2
• Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
(IPKM)
21
Variabel yang diukur dalam Rifaskes 2011
1. Inputs:SDM
Protap
Sarana
Prasarana
Peralatan
Dana
23
2. Proses:Jenispelayanan
Mutu pelayanan
Patient safety
dsb
3. Outputs:Hasil pelayanan
Revenue
Patient safety
Dst
SUBSTANSI PATIENT SAFETY DALAM RIFASKES :
• Self Assessment• Dilakukan di seluruh RSU di Indonesia• Item yang ditanyakan : kematian di meja operasi, kejadian operasi salah sisi, kejadian operasi salah orang, kejadian salah tindakan operasi, kejadian tertinggalnya benda asing post ops, kejadian infeksi pasca operasi, kematian karena anestesi, komplikasi anestesi, salah penempatan endotrakeal tube, kecelakaan organ selama operasi, kejadian kegagalan peralatan anestesi yang menyebabkan hipoksia, trauma organ sewaktu proses operasi, operasi ulang, kematian pasca operasi, kesalahan peresepan, kesalahan pemberian obat, infeksi nasokomial, kejadian nyaris cedera, kejadian sentinel.
24
Delapan fokus prioritas pembangunan kesehatan 2010‐2014 (sbg prioritas riset kesehatan)1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB2. Perbaikan status gizi masyarakat3. Pengendalian PM dan PTM4. Pemenuhan, pengembangan dan pemberdayaan SDM
kesehatan5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan,
pemerataan, keamanan, mutu dan pengawasan obat dan makanan
6. Pengembangan sistem Jamkesmas7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan
bencana dan krisis kesehatan8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder
dan tersier 25
Tantangan ke depan• Health research as a brain of health system• World Health Report 2012: No Health Without Research
• Peran Badan Litbangkes sebagai dirigen (koordinator penelitian kesehatan)
• Pemanfaatan hasil litbangkes:– Perlu mendekatkan “research process” dan “policy process”
– Perlu meningkatkan fungsi “knowledge brokering”– Perlu peningkatan knowledge management (research data base)
26
Kesimpulan• Perlu revisi peraturan perundangan yang terkait litbangkes, termasuk peran Badan Litbangkes
• Memposisikan Badan Litbangkes sbg “dirigen” dari “orchestra litbangkes” (stewardship, extra mural funding)
• Riset nasional tetap penting baseline data kebijakan berbasis bukti
• Riset inovasi kemitraan ABG perlu roadmap dan pembagian peran yang jelas
• Pemanfaatan hasil litbang perlu forum interface antara “researchers” dan “users”
27