PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN

11
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN (CIVIC EDUCATION) Oleh : M.Husni Syam,SH.,LL.M Slide 1 PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN & MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA (Pasal 3 UU RI 20 tahun 2003) Slide 2 PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN Utk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yg beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, yg berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,& menjadi warganegara yg demokratis & bertanggung jawab (Pasal 3 UU R I 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas) Slide 3 Tujuan Pendidikan KN Menjadikan warganegara yang cerdas dan baik serta mampu mendukung keberlangsungan bangsa dan negara

description

TES

Transcript of PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN(CIVIC EDUCATION)Oleh : M.Husni Syam,SH.,LL.M

Slide 1PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN & MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA(Pasal 3 UU RI 20 tahun 2003)

Slide 2PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUANUtk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yg beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, yg berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,& menjadi warganegara yg demokratis & bertanggung jawab (Pasal 3 UU R I 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas)

Slide 3 Tujuan Pendidikan KN Menjadikan warganegara yang cerdas dan baik serta mampu mendukung keberlangsungan bangsa dan negara

Slide 4NOMENKLATUUR/TERMINOLOGI: PENDIDIDKAN KEWARGANEGARAAN DI DUNIA(Pengantar)Kompetensi Minimal Civic EducationTerdiri dari 3 Jenis: Kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan kewargaan (Civic Knowledge) yang terkait dengan materi inti Civics Education antara lain demokrasi, HAM dan masyarakat Madani. Kecakapan dan kemampuan sikap warga (civic despotition) antara lain kesetaraan, toleransi, kebersamaan, pengakuan keberagaman, kepeka- an terhadap masalah warga negara, antara lain masalah demokrasi dan hak asasi manusia

Slide 5 Lanjutan Kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan ketrampilan kewargaan (civic skill) seperti ke- mampuan berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan publik, kemampuan, melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan negara dan pemerintahan

Ketiga kompetensi tersebut diartikulasikan oleh mahasiswa untuk mengadakan pembelajaran (transfer of learning), pengalihan nilai (transfer of value) dan pengalihan prinsip-prinsip (transfer of principles) demokrasi bagi tumbuhnya masyarakat madani)

Slide 6Tujuan Civic Education Membentukan kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, nasional, regional dan global. Menjadikan warga masyarakat yang baik dan mampu menjaga persatuan dan integritas bangsa guna mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera dan demokratis Menghasilkan mahasiswa yang berpikir kompre- hensif, analitis, kritis dan bertindak demokratis.

Slide 7Lanjutan Mengembangkan kultur yang demokratis yaitu kebebasan, persamaan, kemerdekaan toleransi, kemampuan menahan diri, kemampuan melaku- kan dialog, negoisasi, kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan berpartisipasi dalam politik kemasyarakatan. Mampu membentuk mahasiswa menjadi good and responsible citizen melalui penanaman moral dan ketrampilan sosial (social skill) sehingga kelak mereka mampu memahami dan memecahkan persoalan-persoalan aktual kewargaan seperti toleransi, perbedaan pendapat, bersikap empati, menghargai pluralitas, kesadaran hukum dan tertib sosial, menjunjung tinggi HAM, mengem- bangkan demokratisasi dalam berbagai lapangan kehidupan dan menghargai kearifan lokal (local wisdom)

Slide 8 Tujuan (Lanjutan) untuk membantu mhs memantapkan kepribadian- nya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggungjawab dan bermoral.

Slide 9 Ruang Lingkup Civic Education Pendahuluan Identitas Nasional Negara Kewarganegaraan Konstitusi Demokrasi Otonomi Daerah Good Governance Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani

Isi pembelajaran Civic Education diarahkan untuk nation and character building bangsa Indonesia yang relevan dalam memasuki era demokratisasi.

Slide 10 Landasan Hukum UUD 1945 : Pembukaan, Pasal 27 ayat (1), Pasal 30 ayat (1), Pasal 31 ayat (1). Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang GBHN. UU No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia jo UU No. 1 Tahun 1988. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kep. Dirjen Dikti No.43/DIKTI/Kep/2006

Slide 11Paradigma Civic EducationTerdapat 2 kutub paradigma yang paradoksal yakni paradigma feodalistik dan paradigma humanistik. Paradigma Feodalistik. Menempatkan peserta didik sebagai objek semata dan dosen sebagai satu- satunya sumber ilmu, kebenaran dan informasi, otoriter dan birokratis. Penerapan strategi pembe- lajaran sangat dogmatis, indoktrinatif dan otoriter. Paradigma Humanistik mendasarkan peserta adalah manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu peserta didik ditempatkan sebagai subyek sekaligus obyek dan dosen diposisikan sebagai fasilitator dan mitra dialog peserta didik

Slide 12 ( Lanjutan ) Paradigma humanistik, pengalaman belajar (learning experience) yang diterima peserta didik menjadi lebih bermakna dan menjadikan pengetahuan yang diperolehnya (learning to know) tersimpan dalam memori yang sejati dan menjadi pendorong untuk selalu belajar tentang masalh demokrasi, HAM dan masyarakat madani. Pendekatan humanistik membuat peserta didik menemukan jatidirinya (learning to be) sebagai manusia yang sadar akan tanggung jawab individu dan sosial. Learning together menjadi penting menghadapi dunia yang penuh konflik dan banyaknya pelang- garan HAM. Kehidupan yang damai bukan hanya tanggiung jawab negara, tetapi juga masyarakat.

Slide 13URGENSI CIVIC EDUCATIONB DALAM PEMBANGUNAN DEMOKRASI BERKEADABAN Demokrasi bukan sebuah wacana, pola pikir atau prilaku politik yang dapat dibangun sekali jadi, bukan pula barang instan. Demokrasi adalah proses yang masyarakat dan negara berperan di dalamnya utk membangun. Untuk menjadi pilar penegakan demokrasi berkeadaban, pendidikan (pendidikan kewargaan) harus keluar dari sistem apa yang oleh Paulo Freire disebut pendidikan sistem bank (banking system education). Sistem bank gaya bank tersebut melahirkan budaya bisu (silent culture), juga dapat menjadi kendaraan politik, kepentingan suatu rezim, arena indoktrinasi, alat melanggengkan kekuasaan suatu rezim dan pemsungan kreatifitas manusia.

Slide 14BEBERAPA ISTILAH DAN DEFINISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC EDUCATION) Menurut Henry Randall Waite (1886) The Science of citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized collections, the individual in his relation to the state Civic dirumuskan dengan ilmu Kewarganegaraan yang membicarakan, hubungan manusia dengan (a) manusia dalam perkumulan-perkumpulan yang tertorganisir (organisasi sosial, ekonomi, politik); (b) individu-individu dengan negara.

Slide 15Edmonson (1958) Civics is usually defined as the study of government and of citizenship, that is, of the duties, right and priviliges of citizenshipWA. Dunn pelopor gerakan masy yg sadar pendidikan KN, mempelopori CC yg menghendaki PKN lebih fungsional dan menghadapkan mhs pd lingkungan or kehidupan sehari2 )sosial, ekonomi, politik dsb) yang berskala nasional dan internasional.Seiring dengan gerakan CC muncul juga gerakan civic education atau citizenship education (PKN) Arti Civics dalam perkembangan selanjutnya bukan hanya meliputi Government saja,melainkan ada yang disebut Community Civics, Economic Civics atau Vocational Civics. Artinya hampir semua definisi mengenai Civics pada intinya menyebut government, hak dan kewajiban sebagai warga dari sebuah negara.

Slide 16Azyumardi Azra Menggunakan Istilah Pendidikan Kewargaan (Citizenship Education), mencakup kajian tentang pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, warisan politik, administrasi publik dan hukum, pengetahuan tentang proses kewarganegaraan aktif, refleksi kritis, penyelidikan dan kerja sama, keadilan sosial, pengertian antar buday dan kelestarian lingkungan hidup dan HAM.

Slide 17Zamroni Sedangkan menurut Pendidikan Kewarganegaraan adlah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada genarasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.

Slide 18Dictionary of EducationCivics (is) the elements of political science or that branch of political science dealing with the rights and duties of citizens.Batasan ini menunjukkan bahwa Civics merupakan cabang dari ilmu politik.

Slide 19Stanley E. DiamondCitizenship as it relates to school activities has two-fold meaning. In a narrow-sense, citizenship includes only legal status in country and the activities closely related to the political function-voting, governmental organization, holding of office, and legal right and responsibility.

Slide 20Muhammad Numan SoemantriCiri-ciri pendidikan kewarganegaraan : Civis Education adalah kegiatan yang meliputi seluruh program sekolah. Civic Education meliputi berbagai macam kegiatan mengajar yg dapat menumbuhkan hidup dan peri- laku yg lebih baik dalam masyarakat demokratis. Dalam Civic Education termasuk hal-hal yg me- nyangkut pengalaman, kepentingan masyarakat, pribadi dan syarat-syarat obyektif untuk hidup bernegara.

Slide 21Civitas InternasionalCivic Education adalah pendidikan yg mencakup pemahaman dasar tentang cara kerja demokrasi dan lembaga-lembaganya, pemahaman tentang rule of law, hak asasi manusia, penguatan ketrampilan partisipatif yg demokratis, pengem- bangan budaya demokrasi dan perdamaian.

SoedijartoPendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yg bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yg secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yg demokratis.