pengertian pendidikan, sistem pendidikan dan komponen pendidikan

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara mutu pendidikannya masih tergolong rendah, jika dibandingkan dengan Negara-negara yang lain bahkan sesama Negara ASEAN.Sumber daya manusia bangsa kita masuk dalam peringkat yang paling rendah. Hal tersebut dikarenakan pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal oleh karena itu pendidikan di Indonesia harus segera diperbaiki agar mampu melahirkan generasi yang memiliki keunggulan dalam berbagai bidang supaya bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain dan tidak semakin tertinggal olerh arus global yang cepat. Untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia diperlukan sistem pendidikan yang efektif terhadap perubahan zaman. Perbaikan itu dilakukan mulai dari pendidikan dasar, menengah, tinggi. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus menggunakan sistem pendidikan dan pola kebijakan yang sesuai dengan keadaan Indonesia. Masa depan suatu bangsa tergantung kepada mutu sumber daya manusia dan kemampuan peserta didiknya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan dalam keluarga, masyarakat dan sekolah atau perguruan tinggi. Universitas Negeri Jakarta | Landasan Ilmu Pendidikan

Transcript of pengertian pendidikan, sistem pendidikan dan komponen pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara mutu pendidikannya masih tergolong rendah, jika

dibandingkan dengan Negara-negara yang lain bahkan sesama Negara ASEAN.Sumber daya

manusia bangsa kita masuk dalam peringkat yang paling rendah. Hal tersebut dikarenakan

pendidikan di Indonesia belum dapat berfungsi secara maksimal oleh karena itu pendidikan di

Indonesia harus segera diperbaiki agar mampu melahirkan generasi yang memiliki keunggulan

dalam berbagai bidang supaya bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain dan tidak

semakin tertinggal olerh arus global yang cepat.

Untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia diperlukan sistem pendidikan yang efektif

terhadap perubahan zaman. Perbaikan itu dilakukan mulai dari pendidikan dasar, menengah,

tinggi. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus menggunakan sistem pendidikan dan pola

kebijakan yang sesuai dengan keadaan Indonesia.

Masa depan suatu bangsa tergantung kepada mutu sumber daya manusia dan kemampuan

peserta didiknya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut dapat

diwujudkan melalui pendidikan dalam keluarga, masyarakat dan sekolah atau perguruan tinggi.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Apa iu pendidikan?

2. Bagaimana sistem pendidikan yang efektif untuk membangun generasi yang unggul ?

3. Apa saja komponen-komponen yang mendukung jalannya pendidikan?

|

1.3. Tujuan

Tujuan penyusun membuat makalah ini yaitu :

1 Agar pembaca memiliki pemahaman yang baik tentang pendidikan, sistem

pendidikan, dan juga komponen-komponen yang mendukung jalannya

pendidikan.

2 Menambah pengetahuan pembaca mengenai pendidikan.

3 Memberikan gambaran konsep-konsep dasar pendidikan.

|

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendidikan

Memasuki milenium ketiga, berbagai perubahan terjadi sangat pesat. Ciri utama

perubahan yang terjadi ialah pesatnya perubahan budaya, sehingga dampak institusi-institusi

pendidikan mulai diragukan keberadaannya. Perubahan yang sangat mendalam dan pesat

mengharuskan manusia belajar hidup dengan perubahan terus menerus. Oleh karena itu,

pendidikan memegang kedudukan sentral dalam proses pembangunan dan kemajuan dalam

menghadapi tantangan masa depan. Menyadari peran penting pendidikan, maka langkah awal

yang harus dilakukan adalah memahami terlebih dahulu makna kata pendidikan. Setiap manusia

pasti pernah mengalami sebuah proses pendidikan, namun seringkali manusia dalam menempuh

pendidikan, makna dan hakikat tentang pendidikan yang sebenarnya terlupakan. Hal ini terjadi

karena manusia memandang pendidikan sebagai kewajiban yang harus ditempuh, bukan sebgai

kebutuhan dan pada akhirnya kegiatan pendidikan hanya menjadi rutinitas belaka. Untuk

itu,dalam hal ini akan dibahas tentang makna kata pendidikan, pendidik dan mendidik.

1 Pengertian Pendidikan

Sumber 1, Buku Landasan Pendidikan, Dr. M. Sukardjo dan Ukim Komarudin, M. Pd.

Untuk memahami pendidikan, ada dua istilah yang mengarahkan pada pemahaman

hakikat pendidikan, yakni kata paedagogie dan paedagogiek. Paedagogie bermakna pendidikan,

sedangkan paedagogiek berarti ilmu pendidikan (Purwanto, 1995:3). Oleh karena itu, tidaklah

mengherankan apabila pedagogik atau ilmu mendidik adalah ilmu atau teori yang sistematis

tentang pendidikan yang sebenarnya bagi anak atau untuk anak sampai mencapai kedewasaan

(Rasyidin, 2007 :34).

Secara estimologik, paedagogie berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogia yang

berarti pergaulan dengan anak. Paedogigos adalah hamba atau orang yang pekerjaannya

mengantar dan mengambil budak-budak pulang pergi atau antar jemput sekolah. Perkataan

“paida” merujuk pada kanak-kanak. Perkataan untuk pedagogi yang juga berasal dari bahasa

Yunani kuno juga dapat dipahami dari kata “paid” yang bermakna anak, dan “ogogos” yang

|

berarti membina atau membimbing. Apa yang dipraktikan pendidikan adalah konsep pedagogi,

yang secara harfiah adalah seni mengajar atau seni mendidik anak (Muis Sad Imam, 2004 :5)

Sumber 2, Buku Pengantar Pendidikan, Nanag purwanto, S. Pd., M.Pd.

Istilah pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Berasal dari kata dasar “didik” (mendidik)

Menurut Prof. Bodjonegoro dalam Suwarno (1982 :1-2)

Menyebutkan beberapa istilah pendidikan diantaranya: paedagogiek (ilmu menuntun

anak), opvoeding (membesarkan), panggulawentah (mengubah), educare (melatih atau

mengajarkan) dan erzhicung (membangkitkan atau mengaktifkan). Kemudian

diterjemahkan, pendidikan sebagai tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai lahir

sampai tercapainya kedewasaan secara jasmani dan rohani agar dapat memnuhi sendiri

tugas hidupnya.

Menurut Carter V. Good dalam kamus Dictionary of Education

Pendidikan dapat didefinisikan (1) sebagai suatu ilmu yang tersusun atas prinsip dan

metode, yang tersusun secara sistematis (terorganisasi) digunakan untuk mengajar murid

secara tidak langsung mengarahkan pada definisi pendidikan sekolah; (2) sebagai sebuah

proses yang terjadi dilingkungan pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat).

Menurut buku Higher Education for American Democracy (1981)

Pendidikan merupakan suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab, tetapi

tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap masyarakat (Syam, 1998a: 3)

Pendapat Prof. Richey

Pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung didalam sekolah saja. Pendidkan

adalah suatu aktivitas sosial yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang

kompleks.

Pendapat Prof. Lodge

Kata “Pendidikan” kadang-kadang dipakai dalam pengertian yang luas dan pengertian

sempit. Dalam pengertian luas, semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan

(Syam, 1988a: 5). Dalam pengertian yang lebih sempit, “Pendidikan” dibatasi pada

fungsi tertentu didalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat (tradisi)

|

dengan latar belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakat itu kepada warga generasi

berikutnya, dan demikian seterusnya (Syam, 1988a: 6)

Pendapat Brubacher

Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari setiap pribadi manusia dalam

penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan alam semesta.

Pendapat Ki Hajar Dewantoro

Pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan

batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak.

Menurut UU RI No.20 Tahun 2003

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaam, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Menurut Saifullah (1988: 79-95)

a) Pendidikan adalah kegiatan memperoleh dan menyampaikan pengetahuan,

sehingga memungkinkan transmisi kebudayaan dari generasi satu ke generasi

berikutnya

b) Pendidikan adalah proses dimana individu diajar bersikap setia dan taat dengan

mana pikiran manusia ditera dan dibina.

c) Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan didalam, dimana individu diberi

pertolongan untuk mengembangkan kekuatan, bakat kemampuan dan minatnya.

d) Pendidikan adalah pembangunan kembali atau penyusunan kembali pengalaman,

sehingga memperkaya arti pembendaharaan pengalaman yang dapat meningkat ke

kemampuan dalam menntukan arah tujuan pengalaman selanjutnya.

e) Pendidikan adpalah proses dimana seseorang diberi kesempatan menyesuaikan

diri terhadap aspek-aspek kehidupan lingkungan yang berkaitan dengan

kehidupan modern untuk mempersiapkan agar berhasil dalam kehidupan orang

dewasa.

Sumber 3, Buku Dasar-Dasar Pendidikan, Abdul Kadir

|

Pendidikan dalam Arti Luas

Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung

dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup (Mudyahardjo, 2006: 3)

Kekhususannya, yaitu :

a) Lingkungan Pendidikan

Berlangsung dalam segala lingkungan, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan

pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya

b) Masa Pendidikan

Berlangsung seumur hidup

c) Bentuk Kegiatan

Berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup

d) Tujuan

Tujuannya sama dengan tujuan hidup

Pendidikan dalam Arti Sempit

Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan oleh

sekolah terhadap anak yang bersekolah agar mempunyai kemampuan sempurna dan kesadaran

penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

Kekhususannya, yaitu :

a) Lingkungan Pendidikan

Berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan khusus untuk

menyelenggarakan pendidikan. Secara umum berlangsung dikelas.

b) Masa Pendidikan

Berlangsung dalam waktu terbatas yaitu untuk anak-anak dan remaja

c) Bentuk Kegiatan

Tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum

d) Tujuan

|

Tujuannya mempersiapkan hidup

Berdasarkan beberapa sumber mengenai pengertian pendidikan diatas, terlihat bahwa banyak

pendapat yang berlainan tentang pendidikan . Walaupun demikian, pendidikan berjalan terus

tanpa menunggu keseragaman arti. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha

sadar yang dilakukan oleh individu/kelompok tertentu melalui kegiatan pengajaran dan atau

pelatihan, yang berlangsung sepanjang hidup diberbagai lingkungan belajar dalam rangka

mempersiapkan manusia agar dapat memainkan peran secara tepat.

2 Pengertian Mendidik

Kata mendidik adalah kata kunci dari pendidikan. Berikut adalah pengertian kata

mendidik menurut para tokoh :

Menurut M.J. Langeveld dan Prof. Idark Jassin

Mendidik adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak

(yang belum dewasa) dalam pertumbuhan menuju kearah kedewasaan dalam artian dapat

berdiri sendiri dan bertanggungjawab susila atas segala tindakannya menurut pilihannya

sendiri (Suwarno, 1982: 4)

Menurut Hoogveld

Mendidik membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya.

Menurut Ki Hajar Dewantoro

Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka

sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan

kebahagian setinggi-tingginya

Untuk lebih memahami makna mendidik, dapat dibandingkan langsung dengan makna

mengajar. Kata mengajar dapat dimaknai sebagai menyajikan bahan mengajar tertentu

berupa seperangkat pengetahuan, nilai dan atau deskripsi keterampilan kepada seseorang

atau sekumpulan orang dengan maksud agar pengetahuan yang diperlukannya sekarang

atau untuk pekerjaan yang akan dijalaninya tumbuh, sehingga ia dapat mengembangkan

atau meningkatkan intelegensinya secara intelektual. Adapun mendidik memerlukan

tanggung jawab lebih besar daripada mengajar. Mendidik ialah membimbing

|

pertumbuhan anak, jasmani maupun rohani dengan sengaja, bukan saja untuk

kepentingan sekarang melainkan utamanya untuk kehidupan seterusnya di masa depan

(Rasyidin, 2007: 34)

2.2 Sistem Pendidikan

1. Pengertian sistem

|

Pengertian sistem menurut Tatang M. Arifin adalah suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu dengan lainnya saling berhubungan secara teratur untuk mencapai suatu tujuan. Sistem, menurut Banathy adalah suatu organisme sintetik yang dirancang secara interaksi yang dimanfaatkan agar berfungsi secara terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Sistem memiliki dua tingkatan, yakni tingkatan yang lebih rendah atau disebut subsistem dan tingkatan yang lebih tinggi atau disebut supasistem. Subsistem adalah bagian dari suatu sistem. Setiap subsistem dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu, di mana akan berdampak penting bagi pencapaian tujuan sistem secara keseluruhan. Kualitas pencapaian tujuan subsistem akan menentukan kualitas pencapaian tujuan sistem pendidikan nasional secara keseluruhan. Sedangkan suprasistem adalah lingkungan lebih luas tempat sistem itu berada.

Berikut ini adalah contoh hubungan antara subsistem dan suprasistem:

2. Pengertian Pendidikan nasional

Pendidikan Nasional menurut UU Sisdiknas No. 20 Th 2003 Pasal 1 ayat 2 adalah Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, berakar pada nilai agama dan kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Ada pihak-pihak yang memiliki anggapan tentang pendidikan nasional, diantaranya adalah:a) Kelompok yang menghendaki pendidikan nasional

sebagai sistemMereka berasumsi bahwa pendidikan nasional pada hakikatnya adalah kesatuan yang bulat dari input, proses, dan output. Dalam ini, pendidikan nasional dijadikan sebagai sebuah siklus yang bersifat mekanis dengan berorientasi pada kualitas output

b) Kelompok yang menghendaki pendidikan nasional sebagai tujuanMereka berasumsi bahwa pendidikan nasional pada hakikatnya adalah tujuan pendidikan itu sendiri, artinya pendidika nasional dijadikan sebagai tujuan proses pendidikan itu sendiri.

c) Kelompok yang menghendaki pendidikan nasional sebagai proses

|

Suprasistem

Sistem

Subsistem

Sub subsistem

Mereka berasumsi bahwa pendidikan adalah sebuah kegiatan yang tidak terlepas dari kegiatan kehidupan manusia Indonesia, kegiatan yang tidak akan pernah selesai dan akan terus berlangsung secara terus menerus.

3. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Sistem Pendidikan Nasional mnurut UUSPN No. 2 Tahun 1989 pasal 1 ayat 3 adalah keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya pendidika nasional.

Sisdiknas dirumuskan dengan misi utama dapat memberikan pendidikan bagi setiap warga negara Republik Indonesia agar tiap-tiap warga memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta mampu menggunakan bahasa Indonesa yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Transformasi Pendidikan Nasional

|

MASYARAKAT

SISTEM EKONOMI SISTEM PENDIDIKAN

PENDIDIKAN NONFORMA

L

PENDIDIKAN

FORMAL

SEKOLA

H DASAR

SEKOLA

H MENENGAH

ADMINISTRASI SEKOLAH

KURIKULUM

METODE

DAN LAIN-LAIN

MATERI

EVALUASI

KETENAGAAN

PERGURUAN TINGGI

PENDIDIKAN

INFORMAL

SISTEM POLITIK

Model Input-Output Pendidikan Nasional

|

Model Efektivitas Sekolah

|

2.3 Komponen - komponen Pendidikan

|

Proses pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu :

1. Peserta Didik

Siapakah peserta didik itu?

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Selaku pribadi yang memiliki cirri khas dan

otonomi, ia ingin mengembangkan diri secara terus menerus guna memecahkan masalah-

masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahmi

oleh pendidik ialah :

a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan

insan yang unik.

b) Individu yang sedang berkembang.

c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.

d) Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

2. Pendidik

Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan

sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu

lingkungan kelu, lingkunga sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang ertanggung

jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran latihan, dan

masyarakat/organisasi.

3. Interaksi Edukatif

Interaksi eduktif adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik

yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh

melalui proses berkomunikasi intensif dengan memanipulasikan isi, metode serta alat-alat

pendidikan.

4. Materi pendidikan

|

Materi telah diramu dalam kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian

tujuan. Materi meliputi materi inti maupun muatan lokal

5. Alat dan metode pendidikan

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun dengan sengaja

untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat melihat jenisnya, metode melihat efisiensi dan

efektivitasnya. Alat dibedakan atas yang preventif dan yang kuratif.

1) Yang bersifat preventif, yaitu yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang

tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga

hukuman.

2) Yang bersifat kuratif, yaitu bermaksud memperbaiki, misalnya ajakan, contoh,

nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga

hukuman.

Untuk memilih dan mengembangkn alat pendidikan yang efektif ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yaitu:

a) Kesesuaiannya dengan tujuan yang ingin dicapai.

b) Kesesuaiannya dengan pertsa didik.

c) Kesesuaiannya dengan pendidik sebagai si pemakai.

d) Kesesuaiannya dengan situasi dan kondisi saat digunakannya alat tersebut.

6. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan keluarga, sekolah dan

masyarakat.

Hubungan antara Komponen dengan Sistem Pendidikan

|

BAB III

|

INSTRUMENTAL INPUTRAW

INPUT

PROSES PENDIDIKAN

ENVIRONMENTAL INPUT

OUTPUT

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan memiliki banyak arti. Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah, pendidikan

dan arti luas adalah hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang

dilakukan oleh individu/kelompok tertentu melalui kegiatan pengajaran dan atau pelatihan, yang

berlangsung sepanjang hidup diberbagai lingkungan belajar dalam rangka mempersiapkan

manusia agar dapat memainkan peran secara tepat.

Istilah pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata dasar

“didik” (mendidik). Mendidik ialah membimbing pertumbuhan anak, jasmani maupun rohani

dengan sengaja, bukan saja untuk kepentingan sekarang melainkan utamanya untuk kehidupan

seterusnya di masa depan.

Pendidikan yang baik, berawal dari sistem pendidikannya. Sistem memiliki dua tingkatan,

yakni tingkatan yang lebih rendah atau disebut subsistem dan tingkatan yang lebih tinggi atau

disebut suprasistem. Subsistem adalah bagian dari suatu sistem. Sedangkan suprasistem adalah

lingkungan lebih luas tempat sistem itu berada.

Pendidikan Nasional menurut UU Sisdiknas No. 20 Th 2003 Pasal 1 ayat 2 adalah

Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, berakar pada nilai agama dan

kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Tanpa sebuah komponen, sistem pendidikan tidak akan berjalan. Komponen-komponen

pendidikan yang mendukung jalannya sebuah sistem pendidikan antara lain :

1. Peserta didik

2. Pendidik

3. Interaksi edukatif

4. Materi Pendidikan

5. Alat dan metode pendidikan

6. Lingkungan pendidikan

|

|