Pendidikan Kesehatan Untuk Pasien Dengan Abortus Imminens

2
Pendidikan kesehatan untuk pasien dengan abortus imminens : a. beritahu klien untuk melakukan istirahat baring atau bedrest untuk meningkatkan aliran darah kerahim dan untuk mengurangi rangsangan mekanis (Wikjosastro Hanifa, 2002 : 311-312) b. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, karena pada saat koitus prostaglandin yang terdapat didalam cairan sperma direabsorbsi melalui dinding vagina dan orgasmus keduanya menyebabkan uterus berkontraksi. (Chalik. 1998) c. Jika terjadi perdarahan bawa pasien ke rumah sakit terdekat untuk mendapat tindakan penanganan: nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG), lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya uterus yang lebih besar dari yang diharapkan, munngkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola (Saifuddin Bari,2002 : 148) d. anjurkan klien minum Obat-obatan yang diberikan dari rumah sakit sesuai resep dan teratur. Obat-obat yang biasanya didapat yaitu : 1. Penenang : Pebobarbital 2 x 20 mg, valium 2. Anti perdarahan : Adona, transamin 3. Vitamin B kompleks 4. Hormonal : Progesteron 5. Penguat Plasenta : Gestamon, Duphaston 6. Antikontraksi : Duvadilan, papaverin. 7. Jika Hb klien dibawah nilai normal diperlukan adanya transfuse darah Evaluasi 1. Jumlah perdarahan dan lamanya. 2. Tes kehamilan dapat diulangi 3. Konsultasi pada Dokter ahli untuk penanganan lebih lanjut dan pemeriksaan ultrasonografi untuk mengetahui apakah janin masih hidup (Manuaba IBG, 1998 : 218) e. Anjurkan klien makan-makanan diet tinggi protein dan vitamin C. Karena nutrisi tersebut diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus dan kenaikan metabolism sebagai pengawasan kecukupan gizi ibu hamil

description

abortus

Transcript of Pendidikan Kesehatan Untuk Pasien Dengan Abortus Imminens

Page 1: Pendidikan Kesehatan Untuk Pasien Dengan Abortus Imminens

Pendidikan kesehatan untuk pasien dengan abortus imminens :

a. beritahu klien untuk melakukan istirahat baring atau bedrest untuk meningkatkan aliran darah kerahim dan

untuk mengurangi rangsangan mekanis (Wikjosastro Hanifa, 2002 : 311-312)

b. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, karena pada saat koitus prostaglandin yang

terdapat didalam cairan sperma direabsorbsi melalui dinding vagina dan orgasmus keduanya menyebabkan

uterus berkontraksi. (Chalik. 1998)

c. Jika terjadi perdarahan bawa pasien ke rumah sakit terdekat untuk mendapat tindakan penanganan: nilai kondisi

janin (uji kehamilan atau USG), lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut,

khususnya uterus yang lebih besar dari yang diharapkan, munngkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola

(Saifuddin Bari,2002 : 148)

d. anjurkan klien minum Obat-obatan yang diberikan dari rumah sakit sesuai resep dan teratur. Obat-obat yang

biasanya didapat yaitu :

1. Penenang : Pebobarbital 2 x 20 mg, valium

2. Anti perdarahan : Adona, transamin

3. Vitamin B kompleks

4. Hormonal : Progesteron

5. Penguat Plasenta : Gestamon, Duphaston

6. Antikontraksi : Duvadilan, papaverin.

7. Jika Hb klien dibawah nilai normal diperlukan adanya transfuse darah

Evaluasi

1. Jumlah perdarahan dan lamanya.

2. Tes kehamilan dapat diulangi

3. Konsultasi pada Dokter ahli untuk penanganan lebih lanjut dan pemeriksaan ultrasonografi untuk

mengetahui apakah janin masih hidup (Manuaba IBG, 1998 : 218)

e. Anjurkan klien makan-makanan diet tinggi protein dan vitamin C. Karena nutrisi tersebut diperlukan antara lain

untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus dan kenaikan metabolism sebagai pengawasan kecukupan gizi ibu

hamil dan pertumbuhan kandungannya yang dapat diukur berdasarkan berat badannya (Mochtar R, 1998 : 60)

f. Informasikan kepada klien untuk membersihkan area vulva minimal 2x sehari dengan cairan antiseptik untuk

mencegah infeksi terutama saat masih mengeluarkan flek/cairan coklat.

g. Ibu hamil dilarang mengkonsumsi alcohol. Abortus spontan dapat terjadi akibat sering mengkomsumsi alcohol

selama 8 minggu pertama. Angka abortus akan meningkatkan 2 kali lipat pada wanita yang minum 2 kali setiap

minggu dan 3 kali pada wanita yang mengkomsumsi alcohol setiap hari. (Cunningham G, dkk, 2005 : 576-577)

h. Ibu hamil juga dilarang untuk mengkonsumis kopi. Komsumsi kopi lebih dari 4 cangkir / hari tampaknya

sedikit meningkatkan risiko abortus, risiko tampaknya meningkatkan seiring dengan peningkatan jumlah

dimana pada kafein terdapat kadar paraxantin (suatu metabolic kafein) dalam darah ibu menyebabkan

peningkatan 2 kali abortus spontan apabila kadar tersebut sangat tinggi (Cuniingham G, dkk, 2005 : 576-577)