Pendidikan Agama Islam

download Pendidikan Agama Islam

of 12

description

agama bahagia

Transcript of Pendidikan Agama Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAMAGAMA MENJAMIN KEBAHAGIAAN

OLEH KELOMPOK V

KONS. ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2014

NAMA-NAMA KELOMPOK V NAMA NIM

MUH. IKHSAN FADLI NANLOHYK1A2 14 027LA ODE PURWANTOK1A2 14 028TRISNAWATI SAINALK1A2 14 029LILI CAHYANIK1A2 14 030DEWI SUCIANIK1A2 14 031AGRIFANNY ARSANK1A2 14 032KARAKTERISTIK AGAMA ISLAMDalam Bidang AgamaIslam adalah agama yang kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan syirik, untuk hidup dan menjalankan agama masing-masing dengan penuh kesungguhan. Kemudian pengakuan akan hak-hak agama lain dengan sendirinya merupakan dasar paham kemajemukan sosial budaya dan agama sebagai ketetapan Tuhan yang tidak berubah-ubah.Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Sabiin, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (QS. Al-baqarah (2): 62).Dengan demikian karakteristik agama Islam dan visi keagamaannya bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai, karena dalam pluralitas agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian pada Tuhan.

Dalam Bidang MuamalahKarakteristik ajaran Islam selanjutnya dapat dikenal melalui konsepsinya dalam bidang ibadah. Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah saw., karena didorong dan dibangkitkan oleh aqidah tauhid. Ibadah ada yang umum dan ada yang khusus. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan Allah. Sedangkan yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkat dan cara-caranya yang tertentu.Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalam ibadah yang khusus. Dalam Yurisprudensi Islam telah ditetapkan bahwa urusan ibadah tidak boleh ada kreativitas, sebab yang membentuk suatu ibadah dalam Islam dnilai sebagai bidah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan. Misalnya: bilangan salat lima waktu serta tata cara mengerjakannya, ketentuan ibadah haji dan tata cara mengerjakannya, termasuk masalah ibadah yang tata cara mengerjakannya telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.Dalam Bidang AqidahKarakteristik Islam yang dapat diketahui melalui akidah ini adalah bahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Akidah Islam diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah. Keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat musyrik yang berdampak pada motivasi kerja yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan Allah. Dalam prosesnya keyakinan tersebut harus langsung, tidak boleh melalui perantara. Akidah demikian itulah yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya kepada Allah, yang selanjutnya berjiwa bebas, merdeka dan tidak tunduk pada manusia dan lainnya yang menggantikan posisi Tuhan.

Dalam Bidang Ilmu dan KebudayaanKarakteristik ajaran Islam dan bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif, tetapi juga selektif. Yakni dari satu segi Islam terbuka dan akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan dengan itu Islam juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan, melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam. Dalam bidang ilmu dan teknologi, Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk bersikap terbuka atau tidak tertutup. Sekalipun kita yakin bahwa Islam itu bukan Timur dan bukan Barat, itu tidak berarti kita harus menutup diri dari keduanya. Bagaimanapun, Islam adalah sebuah paradigma terbuka. Ia merupakan mata rantai peradaban dunia. Dalam sejarah kita melihat Islam mewarisi peradaban Yunani-Romawi di Barat, dan peradaban-peradaban Persia, India, dan Cina di Timur. Selama abad VII sampai abad XV, ketika peradaban di besar di Barat dan di Timur itu tenggelam dan mengalami kemorosotan, Islam bertindak sebagai pewaris, utamanya untuk kemudian diambil alih oleh peradaban Barat sekarang melalui Renaissans. Jadi dalam bidang ilmu dan kebudayaan Islam menjadi mata rantai yang penting dalam sejarah peradaban dunia. Dalam kurun waktu selama delapan abad itu, Islam bahkan mengembangkan warisan-warisan ilmu pengetahuan dan teknologi dari peradaban-peradaban tersebut.

Dalam Bidang PendidikanSejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut di atas, Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam bidang pendidikan. Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang (education for all), laki-laki atau perempuan; dan berlangsung sepanjang hayat (long life education). Dalam bidang pendidikan Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum, guru, metode, sarana, dan lain sebagainya. Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat dipahami dari kandungan surat al-Alaq sebagaimana disebutkan di atas. Di dalam al-Quran dapat dijumpai berbagai metode pendidikan, seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, karya wisata, cerita, hukuman, nasihat, dan sebagainya. Berbagai metode tersebut dapat digunakan sesuai dengan materi yang diajarkan, dan dimaksudkan demikian agar pendidikan tidak membosankan anak didik.Agama sebagai system kepercayaan,agama akan memberikan pegangan yang lebih kokoh tentang masa depan yang lebih pasti bagi manusia.Agama sebagai system ibadah, agama akan member petunjuk bagi manusia tentang tata cara berkomunikasi dengan Tuhan menurut jalan yang dikehendakiNya, berkomunikasi dalam rangka mengabdi kepadaNya,mendekatkan diri kepadaNya.Agama sebagai system kemasyarakatan,agama akan member pedoman dasar dan ketentuan pokok yang harus dipegangi oleh manusia dalam mengatur hubunganya dengan sesame,baik sebagai individu maupun kelompok, yang akhirnya tercipta aturan-aturan yang harus disepakati, yang diantaranya meliputi hak dan kewajiban (Rasjidi dkk,1997:138-139).FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIAAGAMA MENJAMIN KEBAHAGIAANPertama : Bersyukur . Bersyukur kepada Allah bukan sekadar mengungkapkan kalimah hamdalah (alhamdulillah) dan terima kasih kepada Allah s.w.t. Ia tidak memadai dengan ucapan lisan tetapi mesti dibuktikan dengan amalan dalam bentuk pengabdian kepada- Nya. Bersyukur bukan hanya mengadakan kenduri kesyukuran sebagai tanda terima kasih kepada Allah. Sesungguhnya syukur itu adalah menumbuhkan rasa syukur di dalam hati. Kemudian apabila hati telah merasakan rasa syukur, maka tingkahlaku yang kita perlihatkan merupakan lambang atau jelmaan dari rasa syukur. Sehingga segala tingkah laku kita tidak ada penyimpangan dan penyelewengan dari jalan Allah. Segalanya menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah. Sesungguhnya tingkah laku manusia adalah refleksi dari apa yang ada di dalam hatinya.

Kedua : Berzikir Setiap Muslim amat dianjurkan untuk berzikir dengan lisan setiap hari. Apabila lisan telah biasa dengan zikir, insya Allah segala kata-kata yang lahir adalah perkataan yang baik (kalimah tayyibah). Seutama-utama zikir dengan lisan adalah mengucapkan kalimah Laailaahaillallah. Menyebut nama Allah memang mesti sentiasa kita lakukan baik ketika hendak melakukan sesuatu yang baik maupun sesudahnya. Rasulullah sendiri sentiasa berzikir kepada Allah dalam berbagai situasi dan keadaan. Perintah untuk sentiasa berzikir begitu banyak dirakamkan dalam al-Quran. Ketiga : Bersabar Ujian dan cubaan bagi manusia yang hidup tentu akan datang silih berganti. Kadangkala ujian itu dalam bentuk perkara duniawi yang menyenangkan seperti harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, wajah yang cantik atau tampan, ilmu yang luas dan sebagainya. Namun tidak sedikit ujian itu dalam bentuk yang tidak menyenangkan secara duniawi sehingga perkara ini disebut sebagai musibah, seperti penyakit, kemiskinan ,kedudukan yang rendah, kurang pandai dan sebagainya.Terlepas dari menyenangkan atau tidak ,seorang Muslim mesti tabah dan istiqamah dalam menghadapi berbagai bentuk ujian dari Allah s.w.t.

Keempat : Isteri yang solehah Memilih isteri yang solehah merupakan suatu kewajipan bagi seorang Muslim. Bersama isteri yang solehah bermakna terbina rumahtangga yang bahagia dan akan menghasilkan generasi yang soleh. Isteri yang solehah bukanlah diukur dengan kecantikan, kekayaan ,status sosial dan seumpamanya.Lebih penting lagi adalah iman dan aqidah yang mantap, akhlak yang mulia dan sentiasa berfikir serta bertindak ke arah masa depan yang lebih baik sebagaimana yang di kehendaki dalam Islam.Antara kelebihan memilih isteri solehah adalah ia membantu suaminya dalam kepentingan akhirat . Dari Abdullah bin Amr bin Ash . Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah bersabda yang bermaksud : Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah isteri solehah yang membantu kepentingan akhirat suaminya.(Hadis Riwayat Ruzain)

Dari huraian di atas jelas bahawa kehidupan yang hasanah (baik) di dunia dan di akhirat tidak hanya di ukur semata-mata dengan melimpahnya kebendaan dan perkara-perkara yang bersifat kesenangan dunia. Namun kehidupan yang hasanah bagi seorang Muslim adalah bila dia mampu menjalankan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga amal solehnya lebih banyak berbanding amal-amal yang tidak baik. Dengan mengerjakan amal soleh seorang Muslim mesti secepat mungkin melaksanakannya. Jangan sekali-kali dia menunda-nunda melakukan amal soleh hanya kerana kemalasannya. Disamping itu dalam beramal soleh seorang Muslim juga tidak boleh merasa sudah banyak pahala yang di perolehi malah sebaliknya, iaitu merasa masih terlalu sedikit amalannya. Kita mesti rakus dan sentiasa merasa kurang senang dalam beramal soleh. Ini kerana apabila kita merasakan telah banyak amalan kebaikan maka keghairahan untuk memperbanyakkan amal soleh akan hilang dari diri kita. Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal soleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. (Surah al-Kahfi ayat 110)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN ANDA

Wahai orang-orang beriman, berzikirlah kepada Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada Allah pada waktu pagi dan petang.(Surah al-Ahzab ayat 41-42)