Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C...

86
PENDEKATAN BIMBINGAN IBADAH SHALAT PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA PONDOK CABE ILIR PAMULANG TANGERANG Skripsi Di ajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam ( S.Sos.I ) Disusun Oleh Khusnul Mubarok Nim: 102052025640 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Transcript of Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C...

Page 1: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

PENDEKATAN BIMBINGAN IBADAH SHALAT

PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC

MUARA SEJAHTERA PONDOK CABE ILIR PAMULANG

TANGERANG

Skripsi

Di ajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam ( S.Sos.I )

Disusun Oleh

Khusnul Mubarok

Nim: 102052025640

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 2: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

42

PENDEKATAN BIMBINGAN IBADAH SHALAT

PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC

MUARA SEJAHTERA PONDOK CABE ILIR PAMULANG

TANGERANG

Oleh

Khusnul Mubarok

Nim: 102052025640

Di Bawah Bimbingan

Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd

Nip : 150 277 649

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 3: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

43

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini yang berjudul ”PENDEKATAN BIMBINGAN IBADAH

SHATAT PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA

SEJAHTERA PONDOK CABE ILIR PAMULANG TANGERANG”. Telah

di ujukan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17

Februari 2009 skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S I) pada Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam

Jakarta, 17 Februari 2009

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dr. Murodi, MA Nasichah, MA

Nip : 150 254 102 Nip : 150 276 298

Anggota

Penguji I Penguji II

Dra.Hj. Elidar Husein, MA Drs. M. Lutfi, MA

Nip: 150 102 402 Nip: 150 268 782

Pembimbing

Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd

Nip : 150 277 649

Page 4: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

44

ABSTRAK

Khusnul Mubarok

Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-c di SLB-BC

Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang

Bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita-c adalah sebuah usaha

dewan guru serta kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan pendidikan idabah shalat khususnya, walaupun ibadah tersebut tidak diwajibkan

oleh syariat islam karena anak tunagrahita adalah anak yang kurang normal

Adapun penelitian tentang ibadah shalat pada anak tunagrahita-c bertujuan

untuk mengenalkan bahwa di dalam agam kita ada ibadah yang namanya shalat

lima waktu dan di sertai gerakan dan bacaanya, jadi barang siapa yang akan

melaksanakan ibadah tersebut maka harus melalui bimbingan terlebih dahulu,

agar ibadah tersebut sesuai dengan syariat, rukun dan wajibnya shalat.

Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, penelitian deskriptif bertujuan untuk menghasilkan data

yang di peroleh dengan cara observasi, wawancara dan perpustakaan

Hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa bimbingan ibadah shalat

pada anak tunagrahita-c di SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

Tangerang ini dengan metode nasihat (ceramah), metode pembiasaan dan metode

praktek

Page 5: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

45

KATA PENGANTAR

��� ا ا���� ا�����

Tiada kata yang patut penulis ucapkan selain puji serta syukur kehadirat

Ilahi Rabbi yang mana telah mencurahkan segenap rahmat, taufik, serta hidayah-

Nya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan studi kuliahnya

dan merampungkan skripsi ini dengan judul ”Pendekatan Bimbingan Ibadah

Shalat Pada Anak Tunagrahita-C di SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe

Ilir Pamulang Tangerang”

Shalawat seiring salam, semoga Allah SWT, melimpahkan kepada nabi

Muhammad SAW, sahabat, keluarga, serta kepada orang yang setia sampai akhir

zaman. Amin

Penulis merasa jauh dari sempurna adalah menyusun skripsi ini. Tetapi

kebahagiaan itu tidak akan tercapai tanpa adanya kemauan dan semangat yang

tinggi, serta do’a dan dukungan yang sangat tulus kepada penulis, oleh karenanya

penulis haturkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga kepada :

1. Prof. DR. Komarudin Hidayat, MA selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah dan Prof. DR. Azzumardi Azra, MA mantan Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ayahanda Abah Muhamad Mahroni (H. Syahroni) dan Ibunda Tercinta

Siti Fathonah (Alm) mudah-mudahan ditempatkan yang paling layak disisi

Allah SWT. Dan yang telah mencurahkan kasih dan sayangnya kepada

penulis, serta kesabaran dan keikhlasan dalam doa yang tak mengenal lelah

dan letih di sepanjang malam dan siang demi kelancaran penulis menempuh

study terutama pada saat penyelesaian skripsi ini, semoga mereka senantiasa

dalam naungan rahmat dan maghfirah serta hidayah Allah Swt

3. Abi KH. Drs. Syarif Rahmat RA, SQ. MA dan Hj. Uswatun Hasanah,

S.Ag, selaku pengasuh Pondok Pesantren UMMUL QURA Jakarta

Page 6: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

46

4. Bapak Dr. Murodi, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Drs. M. Lutfi, MA sebagai ketua Jurusa Bimbingan dan Penyuluhan

Islam

6. Ibu. Nurul Hidayati, S. Ag, M. Pd, sebagai pembimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi

7. Dosen-dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya Jurusan BPI

yang telah mendidik penulis hingga menjadi sarjana

8. Kakanda tercinta Hj. Nur Ramlah, teteh Aza Jumrah, teh Nazwa, kakak

Halimudin dan teteh Fatimah, serta adik-adik ku yang tersayang Tusniatul

Amnah (teh Anah), Husni Mubarok (Uu), dan ponakanku yang lucu dan

imut-imut. Alfiah, Syukron Nawawi, Hasan Syadili, Nang Afik, Nang

Angga dan Neng Aza, Retno Wulandari, Tias Moro Widiyawati, Bayu

Aji Saputra. Yang selalu memberikan motivasi tinggi untuk penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini serta memberikan moril maupun materil yang

penulis tidak mampu untuk membalasnya, akhirnya saya serahkan kepada

Allahlah yang maha tinggi

9. Papa Suparman dan mama Dewi Damayanti tercinta yang tak pernah lelah

memberikan pemasukan dan dorongan kepada penulis agar cepat

terselesaikanya kuliah ini guna meraih masa depan yang cerah

10. Bunda Siti Nuriyah, S.Pd.I, yang telah memotivasi dan memberikan moril

maupun materil. Dan Ustd. Usef Taufik Hidayat, S.Th.I, SQ, mudah-

mudahan jasa-jasa beliau dibalas oleh Allah SWT, serta teman-teman dan

adik-adik ku yang tercinta di Pondok Pesantren Ummul Qura Jakarta

11. Kepada seseorang yang tercinta yang telah memberikan motivasi dan

keparcayaan diri yang tinggi kepada penulis

12. Pihak sekolah SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

Tangerang yaitu : Bapak Mansur Qurtubi, BA. Ibu Siti, S.Ag, Pak Agus

Setiawan, yang telah memberkan waktu dan kesempatannya kepada penulis

Page 7: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

47

Semoga Allah SWT, memberikan limpahan rahmat kepada mereka semua.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi penbaca.

Jakarta, 25 September 2008

Penulis

Page 8: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

48

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBARAN PENGESAHAN ............................................................... ii

LEMBARAN PERSETUJUAN .............................................................. iii

ABSTRAK................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR.............................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah .................................... 6

1. Pembatasan Massalah ........................................................ 6

2. Perumusan Masalah ........................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 7

1. Tujuan Penelitian .............................................................. 7

2. Manfaat Penelitian ............................................................. 7

D. Metode Penelitian ................................................................. 8

1. Jenis Penelitian .................................................................. 8

2. Pendekatan Penelitian ........................................................ 8

3. Metode Penelitian .............................................................. 9

Page 9: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

49

4. Penetapan Lokasi Penelitian............................................... 10

5. Subjek Penelitian ............................................................... 11

6. Teknik Pencatatan Data ..................................................... 11

7. Teknik Pengelola Data ....................................................... 12

8. Teknik Analisis Data ......................................................... 12

9. Metode Penulisan .............................................................. 14

E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 14

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Tunagrahita ............................................................. 16

1. Pengertian Tunagrahita ................................................... 16

2. Klasifikasi Tunagrahita .................................................. 17

3. Karakteristik Tunagrahita ................................................ 19

4. Sebab-sebab Tunagrahita ................................................ 21

B. Bimbingan ............................................................................ 24

1. Pengertian Bimbingan ..................................................... 24

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan ........................................ 26

3. Pendekatan Bimbingan ................................................... 29

C. Ibadah Shalat ........................................................................ 32

1. Pengertian Ibadah Shalat ................................................. 32

2. Fungsi dan Tujuan Ibadah Shalat ..................................... 36

3. Tujuan Ibadah Shalat ...................................................... 38

Page 10: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

50

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya SLB-BC Muara

Sejahtera Pondok Cabe ....................................................... 41

B. Visi, Misi, dan Tujuan SLB-BC Muara Sejahtera

Pondok Cabe Ilir Pamlang Tangerang ............................... 45

C. Sarana Didik ........................................................................ 46

D. Struktur SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir

Pamulag Tangerang ............................................................51

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Metode Bimbinga Ibadah Shalat Pada Anak

Tunagrahita-c di SLB/BC Muara Sejahtera Pondok

Cabe Ilir Pamulang Tangerang ........................................... 52

1. Metode Nasihat ( Ceramah ) ......................................... 53

2. Metode Pembiasaan ..................................................... 56

3. Metode Praktek............................................................. 59

B. Pelaksanaan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-c ......... 60

BAB V PENUTUP

A. ...................................................................................... Kesim

pulan ............................................................................................. 62

B. Saran ................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 11: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dilahirkan ke dunia ini dilengkapi dengan segala

potensinya. Potensi manusia ini ada yang bersifat dzahir dan ada yang bersifat

batin. Kedua potensi ini menghantarkan manusia menuju gerbang keilmuan.

Allah Swt berfirman:

������������������������ ���������������� ���������������� �������������������� ���������������������������� ���������������������������� ����!!!!���� """"####

$$$$%%%%����&&&&☺☺☺☺(((())))����****++++,,,, ����----....////0000⌧⌧⌧⌧2222 """"3333****������������ ��������++++5555 66667777☺☺☺☺888888885555��������

���� ����9999::::������������;;;;���������������� ((((<<<<====����....////>>>>����;;;;���������������� ???? ����������������))))****++++5555

$$$$%%%%���� ����7777@@@@++++,,,, AAAABBBBCCCC����

Artimya : ” Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.(Qs. An-Nah : 78)l

Di antara mereka, ternyata ada yang diberikan oleh sang pemilik

cobaan berupa cacat salah satu atau bahkan mungkin seluruh fisik pada

tubuhnya. Allah Swt. berfirman:

��������DDDDEEEE����FFFFGGGG��������EEEE HHHH ���� IIII5555�������� ����JJJJKKKK MMMM��������IIII�������� NNNNJJJJOOOO PPPP))))����EEEE����QQQQ ��������������������

����RRRR����****����SSSS////5555�������� ����GGGGTTTTJJJJUUUU++++>>>> ������������<<<<VVVV////KKKK(((())))���� ���������������� PPPPWWWW�������� ****,,,,

XXXX����****MMMM ������������ SSSSYYYY⌧⌧⌧⌧ZZZZ����\\\\TTTT XXXX����****MMMM 7777������������ SSSSYYYY++++KKKK(((())))����]]]] ^MMMM****MMMM ������������ SSSSYYYY����7777____DDDD����

SSSSYYYY++++KKKKGGGG))))++++EEEENNNN` JJJJaaaa���� ⌧⌧⌧⌧bbbb��������

Page 12: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

52

SSSSYYYY++++KKKKGGGG))))++++EEEE****` ����OOOOJJJJ����cccc����SSSSVVVV����dddd5555 ������������++++5555 eeee ffff ggggKKKK����TTTT�������� NNNNJJJJOOOO ����hhhhiiii����((((����QQQQ����;;;;��������

������������ HHHH����������������@@@@((((jjjj ����NNNN((((kkkkJJJJKKKK 55553333������������ QQQQ####llll99998888DDDD���� XXXX����****MMMM ����������������mmmm ////EEEE!!!!nnnn oooo⌧⌧⌧⌧////ZZZZ���� ^MMMM****MMMM qqqq����rrrr��������****))))����SSSS������������5555

��������ssssttttuuuu====����2222�������� qqqq ����ssssvvvvIIII���������������� ���� ���� eeeewwwwGGGGOOOO������������xxxxEEEE ����ssssvvvvIIII���������������� ���� ���� yyyyzzzz���� EEEE

����NNNN((((kkkkJJJJKKKK gggg{{{{++++||||����QQQQ�������� mmmm &&&&☺☺☺☺****////5555�������� """"⌧⌧⌧⌧////0000⌧⌧⌧⌧vvvv����5555 ��������(((())))����****����EEEE ���������������� ����====����****�������� }}}}����>>>>))))����]]]] ����----....////0000⌧⌧⌧⌧2222 eeee ~~~~���� ++++,,,,�������� $$$$&&&&����QQQQ����;;;;�������� IIII<<<<====����������������

��������++++||||JJJJUUUU++++>>>> ��������IIII////5555����~~~~TTTT�������� ��������////zzzz(((())))����]]]] ����������������☺☺☺☺////5555��������

7777���� ffff������������������������ 7777����������������QQQQ�������� 7777����������������vvvv����TTTT���������������� ������������ ��������3333sssstttt

uuuu���������������� }}}}����zzzzJJJJ������������ Artimya : Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang

kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah

menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari

segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna

kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan

Kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang

sudah ditentukan, Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian

(dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di

antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang

dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi

sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini

kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi

itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang

indah.(Qs. Al-Hajj :5)

Pada ayat di atas ketidaksempurnaan dalam fisik mereka, secara rasio

akan mengurangi potensi anak tunagrahita–c ringan menjadi insan yang

berilmu dan beramal. Akan tetapi, hal itu sebenarnya tidak bisa menjadi

alasan, karena ilmu bisa dicapai dengan tekad dan kerja yang keras. Apalagi

Page 13: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

53

bila kondisi tersebut menjadi alasan untuk gugurnya kewajiban menuntut

ilmu, hak – hak ilahi maupun hak- hak adami. Allah Swt berfirman :

����%%%%JJJJKKKK 2222������������ """"#### ����aaaagggg���� ����EEEE ������������ ����hhhh��������++++KKKKJJJJ���� eeee����������������

qqqq������������aaaagggg���� ����EEEE ������������ ��������������������ssssZZZZTTTT����FFFFJJJJ����

Artimya : Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(Qs.Ar-Ra’d : 11)

Sebagai contoh yang spesifik lagi adalah golongan anak-anak yang

mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Dalam kepustakaan

bahasa asing digunakan istilah-istilah mental retaldation, mentally retorded,

mental deficieney, mental defective, dan lain-lain.

Istilah tersebut sesungguhnya memiliki arti yang sama, yaitu

menjelaskan kondisi anak yang kecerdasannya di bawah rata-rata yang

ditandai oleh keterbatasan inteligensi dan ketidak cakapan dalam interaksi

sosial. Anak tunagrahita atau dikenal dengan istilah terbelakang mental karena

keterbatasan kecerdasannya sukar untuk mengikuti pendidikan di sekolah

biasa secara klasik. Oleh karena itu, anak terbelakang mental membutuhkan

layanan pendidikan dengan secara khusus, yakni disesuaikan kemampuan

anak itu1.

Manusia telah direncanakan oleh Allah untuk memikul tanggung

jawab khalifah di bumi Allah berfirman :

Sunaryo Kartadinata, Psikologi Anak luar Biasa, (Departemen Pendidikan dan kebudayaan),

h. 83.

Page 14: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

54

�����****���� ~~~~����iiii2222������������ $$$$VVVV(((())));;;; ��������++++5555 ���� ���� NNNNJJJJOOOO AAAA��������QQQQ����;;;;�������� ����VVVV****zzzz����☺☺☺☺���� XXXX����****MMMM ����~~~~������������xxxx������������ NNNN((((kkkkJJJJKKKK

����������������☺☺☺☺888888885555�������� uuuu����&&&&��������XXXX����99998888++++>>>> 6666����SSSS���� ������������������������☺☺☺☺���� eeee ��������****������������

��������3333����JJJJ���� WWWW��������⌧⌧⌧⌧.... ����6666JJJJ))))����]]]] AAAA����____���� ////||||JJJJKKKK�������� ����{{{{����++++iiii $$$$����DDDD��������QQQQ

����YYYY++++����GGGG����(((())))☺☺☺☺>>>>))))����5555 NNNNJJJJ<<<<����JJJJKKKK 3333����iiii���� NNNNJJJJOOOO AAAA��������QQQQ����;;;;��������

IIIIYYYY⌧⌧⌧⌧ZZZZ0000JJJJ))))���� qqqq qqqq����rrrr��������5555����++++iiii 3333****////�������������������� ����YYYY����aaaa����>>>> ������������

&&&&====����8888////ZZZZEEEE ����YYYY����aaaa����>>>> ssssSSSS����ZZZZ8888<<<<������������ ������������������������������������������������ &&&&����////����####nnnn��������

&&&&⌧⌧⌧⌧JJJJ����SSSS99998888����TTTT ⌧⌧⌧⌧}}}}����====7777☺☺☺☺YYYY��������tttt HHHH ��������====++++KKKK����TTTT�������� SSSS++++5555 qqqq ����{{{{����++++iiii

rrrrNNNNJJJJ<<<<����JJJJKKKK ����(((())))7777�������� ������������ """"#### ������������&&&&☺☺☺☺(((())))����****++++,,,, AAAAmmmmgggg����

Artinya :”Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi

untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya

tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu. Ingatlah ketika

Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa

bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan

berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui."(Qs. Al-Baqarah : 30-39)

Untuk maksud itulah Allah memberikan akal dan rohani. Bagi

penderita tunagrahita tugas ini merupakan kemustahilan. Akan tetapi

sebenarnya kemustahilan itu akan hilang melalui pendidikan sehingga

tanggung jawab khalifah di bumi masih mereka pikul.

Pendidikan adalah bagian dari proses yang diharapkan untuk

mencapai suatu tujuan. Adapun tujuan itu dapat dirumuskan secara singkat

dan padat, seperti kematangan dari integritas atau kesempurnaan pribadi dan

Page 15: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

55

terbentuknya keperibadian muslim. Integritas ini meliputi aspek jasmani,

intelektual, emosional dan etis dari individu ke dalam manusia paripurna.

Tujuan pendidikan Islam sejajar dengan pandangan bahwa manusia

merupakan makhluk Allah yang mulia dengan akal dan perasaan serta ilmu

dan kebudayaan pantas menjadi khalifah Allah di bumi. Tentu saja bobot dan

ukurannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi, yaitu mahluk yang mulia

dalam perkembangan anak-anak, remaja dan dewasa serta lanjut usia.2

Sebagai salah satu metodologi pendidikan dalam ilmu jiwa agama

ada yang dikenal dengan istilah counseling dengan pendekatan religio-

psiychotherapy, untuk counseling masih dalam perkembangan, di kalangan

ahli-ahli kedokteran jiwa di Amerika Serikat, sedangkan di dunia Islam belum

dikembangkan menurut pendekatan ilmiah.

Dalam hubungannya dengan tugas, guru agama sebagai guidance-

counselor agama di sekolah umum dan madrasah perlu mengetahui prinsip-

prinsip penggunaan psikoterapi atau religio psikoterapi dalam proses

counseling. Walaupun guru agama bukan ahli psikoterapi atau psycheater atau

psikolog (ahli dalam ilmu psikologi), sekurang-kurangnya sangat dianjurkan

untuk mengetahui dasar-dasar dari ilmu yang dapat membantu kelancaran

tugasnya. .3

Dari wacana di atas, dapat dilihat urgensi seseorang guidance

counselor yang memakai pendekatan religi psycoterapy di sisi seorang anak

tunagrahita diharapkan ke hadirannya disisi mereka untuk mendidik,

2 Fadiliah Suraraga, Solihicha, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: ), h. 39.

3 M.Arifin, Teori-teori Konseling Agama dan Umum, (Jakarta : Penerbit PT.Golden Terayon

Press 1996), h. 65.

Page 16: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

56

membina sekaligus memotivasi mereka dalam mewujukan cita-cita mereka

berdasarkan latar belakang di atas, penulis terdorong untuk melakukan

penelitian dan kajian ilmiah dan sekaligus dijadikan pembahasan skripsi

dengan judul : Pendekatan Bimbingn Ibadah Shalat Pada Anak

Tunagrahita-C SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

Tangerang.

Page 17: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

57

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalahnya adalah pelaksanaan bimbingan

ibadah shalat terhadap 18 anak tunagrahita-C SLB/BC Pondok Cabe Ilir

Pamulang Tangerang yang mampu didik. Bimbingan ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas keimanan anak tunagrahita walaupun IQ-nya di

bawah rata-rata dan sekaligus membekali amal ibadah sebagai seorang

muslim, karena agama merupakan kebutuhan bagi manusia. Untuk itu

sejauh guru agama memerapkan metode serta pendekatan apa yang di

gunakan unuk melaksanakan bimbingan ibadah shalat apada anak

tunagrahit-c ringan yang IQ 50-70 di SLB/BC Muara Sejahtera Pondok

Cabe Ilir Pamulang Tangerang, perlu diteliti secara ilmiyah. Maka dari

pada itu perlu adanya usaha demi tercapainya hasil yang baik dalam

pelaksanaan bimbingan ibadah shalat

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis hanya membatasi pada

pendekatan bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita-c yang

memiliki IQ 50-70 di sebabkan IQ tersebut mampu menangkap informasi

atau bimbingan yang di laksanakan di SLB/BC Muara Sejahtera Pondok

Cabe Ilir Pamulang Tangerang

2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka pembatasannya

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 18: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

58

a. Bagaimana pelaksanaan bimbingan ibadah shalat yang telah

disampaikan pada anak tunagrahita-C di SLB/C Muara Sejahtera

Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangeranng

b. Bagaimana cara pendekatan bimbingan ibadah shalat pada anak

tunagrahita-C SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

Tangerang

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah tersebut, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang :

a. Untuk mengetahui peleksanaan bimbingan ibadah shalat pada anak-

anak tunagrahita-C SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir

Pamulang Tangerang.

b. Untuk mengetahui cara pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan

bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita-C SLB/BC Muara

Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang .

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis, memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori

yang penulis dapatkan dalam perkuliahan di Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Page 19: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

59

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

sebagai bahan masukan untuk pertimbangan dan sumbangan pemikiran

yang bermanfaat bagi pihak sekolah SLB/BC Muara sejahtera Pondok

Cabe Ilir Pamulangn Tangerang dan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi.

c. Penelitian ini juga bermanfaat untuk melengkapi persyaratan

memperoleh gelar keserjanaan strata satu (S-1) Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif,

data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan buku angka-angka,

laporan penelitian akan berisikap kutipan-kutipan atau untuk memberi

gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari

naskah wawancara, catatan laporan, catatan atau memo, dan dokumen

resmilainnya.4

2. Pendekatan Penelitian

Yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, karena penulis

bermaksud untuk meneliti sesuatu secara mendalam. Dalam hal ini yang

akan diteliti adalah sebatas manakah guru agama mendidik atau

4 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2003), Cet, ke-2, h. 39.

Page 20: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

60

membimbing anak-anak tunagrahita-c ringan di sekolah SLB/BC Muara

Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulangn Tangerang tentang bimbingan

ibadah shalat yang diadakan di sekolahnya

Penulis memilih pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian

karena penulis berharap dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini,

didapatkan hasil penelitian yang menyajikan data yang akurat, dan

digunakan secara jelas dari kondisi sebenarnya.

3. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang objektif, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan dalam metode komunikasi langsung

dan tidak langsung, dengan menggunakan alat sebagai berikut :

a. Observasi merupakan pengamatan dan penelitian dengan sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki.5 Sutrisno Hadi mengungkapkan

bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, satu proses

yang tersusun dalam dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dan

di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.6

Melalui data yang diperoleh dari observasi ini, penulis akan

menggambarkan dan mencatat bagian dengan pihak-pihak terkait,

proses bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita-C sesuai dengan

apa yang penulis lihat dan saksikan selama penelitian berlangsung

5 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset II, (Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi

UGM , 1984), h. 141. 6 Sugiono, Metode Penulisan Administrasi, (Bandung : Penerbit Al-Fabeta, 2005), Cet, ke-12,

h. 166.

Page 21: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

61

b. Wawancara (interview), dimana penulis mengadakan tanya jawab

kepada pihak sekolah dan yang bersangkutan untuk mendapatkan data

yang cukup kuat. Yang terdiri dari guru agama, kepala sekolah, dan

pembantu guru agama

4. Penetapan lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe,

yang berlokasikan di Desa Pondok Cabe Ilir Kecamatan Pamulang,

Kabupaten Tangerang Propinsi Banten yang beralamatkan di Jalan Trubus

II Rt. 04/04 Pondok Cabe Ilir, Kec. Pamulang, Kab : Tangerang, Propinsi

Banten Kode Pos 15418.

Alasan penulis memilih lokasi penelitian tersebut adalah :

a. Mengingat sekolah SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir

Pamulang Tangerang ini adalah suatu lembaga pendidikan yang sudah

berdiri sejak bulan Desember tahun 1988 hingga sekarang, sehingga

menurut penulis sangat tepat dan akurat untuk dijadikan sebagai subjek

penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis teliti

b. Lokasi dapat terjangkau dari tempat tinggal penulis, sehingga penulis

dapat menghemat waktu tenaga serta biaya

Page 22: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

62

5. Subjek Penelitian/Analisis Data

Sesuai dengan karekteristik penulisan kualitatif, dalam memilih

responden ini dipilih secara sengaja, setelah sebelumnya membuat tipologi

(ideal) individu dalam masyarakat, yang penting di sini bukan jumlah

responden kasusnya, melainkan potensi tiap kasus yang memberi

pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipahami.

Pemilihan informal tergantung pada jenis informasi yang hendak

dikumpulkan. Cara termudah untuk mendapatkan informan adalah teknik

“bola salju”. Dalam teknik ini peneliti harus mengenal beberapa informal

kunci dan meminta perkenalkannya kepada informan lain.7

6. Teknik Pencatatan Data

Alat penelitian yang sering digunakan adalah catatan lapangan (data

lapangan). Catatan lapangan atau data tidak lain dari pada yang dibuat

peneliti sewaktu mengadakan wawancara terbuka (pada subjek penelitian

tahu mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan

tujuan wawancara itu), atau menyaksikan kejadian tertentu. Catatan

lapangan (data) itu dibuat dalam bentuk kata-kata kunci, singkat, pokok

utama saja, kemudian dilengkapi dan di sempurnakan apabila sudah

pulang ketempat tinggal.

Pencatat data di lapangan hendaknya direkam apa yang perlu dan

yang tidak perlu dicatat. Uraian tentang data dan orang yang diamati atau

7 MT. Felix Sitorus, Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan, (Bogor : Kelompok Dokumentasi

Ilmu Sosial, 1998), h. 50.

Page 23: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

63

yang diwawancarai, bagaimana menghadapi perubahan latar penelitian,

dan bagaiman cara memberikan pendapat dan tanggapan sendiri mengenai

informasi yang dikumpulkan.8

7. Teknik Pengolahan Data

Setelah penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka penelitian akan mengolah dan menganalisis data yang

sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu di

lakukan seperti orang merajut sehingga tiap bagian di talaah satu demi

satu. Pertanyaan dengan kata tanya “mengapa”alasan apa”dan “bagaimana

terjadinya” akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti.9

Mernurut Patton sebagaimana dikutip oleh Lexy. J. Moleong dalam

bukunya “Metode Penelitian Kualitatif “ bahwa analisis data adalah proses menurut urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, katagori

sebagai suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan sebuah tema dan dapat ditemukan hipotesis kerjanya.10

8. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dengan cara direduksi dalam hal ini seluruh data

yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan kemudian diringkas dan

dikelompokan menurut katagori yang diinginkan mengindentifikasikan

aspek penting dari tema yang diteliti.

8 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosada Karya,

1989), Cet, ke-1, h. 5.

9 E. KristiPoerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta : LPSP 3

UI, 1998), Cet, ke-1, h. 57. 10

Ibid;, h. 5.

Page 24: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

64

Reduksi membuat peneliti untuk memutuskan data yang

dikumpulkan. Selanjutnya, bagaimanah sampel selanjutnya apa metode

analisis, yang akan digunakan dan akhirnya dibuat sebuah kesimpulan.

Tujuan terpenting dari reduksi data adalah untuk mengidentifikasi tema

utama yang diteliti dengan meberikan katagori pada informasi yang telah

dikumpulkan seperti yang telah dijelaskan Patton Lexy, 2002, dalam

menganalisa data adalah dengan proses mengatur urutan data,

mengorganisasikanya kedalam satu pola, katagori dan satu uraian dasar.11

Reduksi data membantu peneliti memutuskan data yang di

kumpulkan selanjutnya. Dalam hal ini seperangkat hasil data juga perlu

diorganisasikan kedalam satu bentuk tertenu (disflay data) sehingga

melihat sosoknya lebih utuh. Ia bisa berbentuk seketsa, sinopsis atau

bentuk-bentuk lainnya. Hal tersebut sangat diperlukan untuk

mempermudah upaya pemaparan dan menegaskan kesimpulan.12

Dari rumusan tersebut dapat kita menarik garis bawah dalam

menganalisis data memerlukan proses seperti, mengorganisasikan,

mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan mengkatagorikan data.

Setelah data dianalisis kemudian data dirumuskan.

Data yang telah didapat dari catatan lapangan (hasil wawancara

terhadap kepala sekolah, guru agama, pembantu guru agama). Dalam hal

ini peneliti mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan

11 Ibid;, h. 103. 12

Burha Bungin, Op;,cit, h. 70.

Page 25: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

65

mengkatagorikannya. Setelah dianalisis kemudian dirumuskan dan di

sajikan.

9. Metode Penulisan

Adapun dalam penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

“Pedoman penulisan skripsi,Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Press Tahun 2004 “ Selain itu, penulis juga menggunakan buku-

buku yang berkaitan denga metode penelitian.

E. Tinjauan Pustaka

Mengenai bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita-c di

SLB/BC Muara Sejahtera pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang, penulis

mengacu pada pada buku karangan Frida Mangun Song, ”Psikologi

Pendidikan Anak Luar Biasa”, Sudjadi ”Materi Penelitian dan ATG dalam

Perkembangannya”, H. Baihaki ”Fikih Ibadah”, serta Zakiah Daradjat ” Ilmu

Jiwa Agama”

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disesuaikan dengan pokok masalah

yang akan diteliti. Pembahasan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab, adapun tiap-

tiap babnya dibagi lagi dalam sub-sub, dengan sistematika sebagai berikut :

Page 26: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

66

BAB I : Merupakan bab Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang

Masalah, Pambatasan dan Perumusa Masalah, Tujuan dan manfaat

Penelitian, Metode Penulisa dan Sistematika Penulisan

BAB II : Mengungkapan landasan teori yang terdiri dari. Pengertian

Tunagrahita, Klasifikasi Tuagrahita, Karekteristik Tunagrahita,

Penyebab Tunagrahita, Pengertian Bimbingan, Fungsi dan Tujuan

Bimbingan, Metode Bimbingan, Pengertian Shalat, Fungsi dan

Tujuan Ibadah Shalat

BAB III : Membicarakan deskriptif objek penelitian yang mencakup Sejarah

dan Latar Belakang Berdirinya SLB/BC Muara Sejahtera, Visi dan

Misi Tujuan SLB/BC, serta Struktur SLB/BC Muara Sejahtera

pondok Cabe

BAB IV: Dalam bab ini merpakan temuan lapangan dan analisa data, upaya

bimbingan ibadah shalat dilaksanakan. Adapun metode yang

digunakan, Metode Nasihat(ceramah), Metode Pembiasaan,

Metode Praktek, Fungsi dan Tujuan Ibadah Shalat, serta

Bimbingan Ibadah Shalat pada anak Tunagrahita

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Page 27: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

67

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Tunagrahita

1. Pengertian Tunagrahita

Banyak yang memberikan pengertian tentang anak tunagrahita, dari

sekian banyak pengertian yang ada akan penulis kemukakan beberapa

pendapat sebagai berikut : Menurut Japan Leaque For the Mentally

Retalded seperti dikutip Muljono Abdurrahman dan Sujadi S, yang

diaksud retaldasi mental ialah “1. Fungsi intelektualnya lamban, yaitu IQ

70 ke bawah berdasarkan tes intelegensi baku, 2. Kekurangan dalam

prilaku adaptif, dan 3. Terjadi pada masa perkembangan, yaitu antara masa

konsepsi hingga usia 18 tahun.

Adapun secara etimologi, tunagrahita berarti rusak atau tidak

memiliki kemampuan atau pengertian. Tunagrahita sering disebut

keterbelakangan mental atau retaldasi mental.

Menurut AAMR (Amarican Association on Mental Retaldation)

keterbelakangan mental menunjukan adanyan keterbatasan dalam fungsi

intelektual yang dibawah rata-rata yang berkaitan dengan keterbatasan

pada dua atau lebih dari keterampilan adaptasi seperti komunikasi,

merawat diri sendiri, ketrampilan sosial, kesehatan dan keamanan, fungsi

administrasi, waktu luang dan lain-lain. Keadaan ini tampak sebelum usia

18 tahun.13

Ada macam-macam anak berkelainan, salah saatunya adalah anak

tunagrahita, ada yang menyebut bodoh, abnormal, dungu, tuna mental,

13 Frida Mangunsong, Psikologi Pendidikan Anak Luar Biasa, (Jakarta : LPSP 3 UI,

1990), h. 102.

Page 28: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

68

retarded, mental deficiency, mental defectif. Adapun tunagrahita dari

etimologis mempunyai arti sebagai berikut :

Tuna : Kurang, tidak memiliki atau rugi.

Grahita : Cacat pikiran, lemah daya tangkap.14

Berdasarkan beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa

anak tunagrahita adalah anak yang mempunyai IQ di bawah rata-rata anak

normal yang terjadi pada masa perkembangan anak sebelum usia 18 tahun

dan disertai gangguan pada penyesuaian tingkah laku sehingga

membutuhkan program pendidikan khusus.

2. Klasifikasi Tunagrahita

Anak-anak tunagrahita telah menjadi kajian dari berbagai ilmu,

sehingga menimbulkan dari berbagai jenis klasifikasi yang berbeda.

Klasifikasi dapat ditinjau dari pandangan medis, biologis, sosiologis,

psikologis dan pendidikan :

Klasifikasi secara medis biologis menurut Roan (1979) yang dikutif

oleh Mulyono dan Soedjadi sebagai berikut :

a. Retardasi mental tarap perbatasan IQ 68- 70

b. Retardasi mental taraf ringan IQ 52-67

c. Retardasi mental taraf sedang IQ 36- 51

d. Retardasi mental taraf berat IQ kurang dari 20

e. Retardasi mental tak tergolongkan15

14 Anton M. Mulyono, Sri Sukesih, Adi Sunarya, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta : Depdikbud RI, 1988), cet. ke-1, h. 185.

Page 29: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

69

Sedangkan klasifikasi tunagrahita menurut PP.No. 27 tahun 1991

yang dikutip oleh Muhammad Amin adalah :

1. Tunagrahita ringan ( IQ 50-70 )

Kelompok tunagrahita ini masih memiliki kemampuan untuk

berkembang dalam bidang akademik, penyesuaian sosial dan

kemampuan kerja, mereka mampu melakukan pekerjaan semi sekil dan

pekerjaan sosial sederhana.

2. Tunagrahita sedang ( IQ 30-50 )

Memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi prilaku dibawah

anak tunagrahita ringan, dapat mempelajari keterampilan akademik

sederhana.

3. Tunagrahita berat dan sangat berat (IQ di bawah 30)

Hampir tidak memiliki kemampuan untuk melatih mengurus diri

sendiri, melakukan sosialisasi dan bekerja. Sepanjang hidup selalu

tergantung pada orang lain.16

Pengklasifikasian lainnya adalah berdasarkan medis dan biologis.

Menurut pandangan medis, tunagrahita dipandang sebagai suatu akibat

dari sebab suatu penyakit atau kondisi biologis yang tidak sempurna. Sipat

dari pengklasifikasikan ini berdasarkan faktor penyebabnya atau faktor

etiologis, menurut Grossman yang dikutip oleh Mulyono dan Soedjadi

adalah sebagai berikut :

15

Mulyono A. dan Soedjadi S, Bahan Kuliah Ortopedagogik Umum, (Jakarta : IKIP,

1993), h. 3. 16

M. Amin, Ortipedagogik Anak Tunagrahita, (Bandung : Depdikbud, 1995), h. 22.

Page 30: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

70

1. Akibat Infeksi atau intoxikasi

2. Akibat ruda paksa atau fisik lain

3. Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan gizi

4. Akibat gangguan waktu kehamilan

5. Akibat penyakit atau pengaruh prenatal yang tidak diketahui.17

Klasifikasi Tunagrahita berdasarkan derajat

Keterbelakangannya(sumber blake, 1979)18

IQ Level

keterbelakangan Setandar Binet Skala Wescehler

Ringan 68-52 69-55

Sedang 51-36 54-40

Berat 32-90 39-45

Sangat Berat > 19 > 24

3. Karakteristik Tunagrahita

1. Anak Tunagrahita Ringan

Para peleksana pendidik seyogyanya mengenal dan memahami

karakteristik, permasalahan dan kebutuhan siswa tersebut, adapun

karakteristiuktunagrahita ringan sebagai berikut :

a). Ciri Fisik dan Motorik

17

Mulyono, Soedjadi, Op;. cit, h. 24. 18 T. Sujihati, Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung : PT. Refika Aditama,

2005), h. 108.

Page 31: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

71

Hasil penilitian Rarlek 1980 yang dihimpun oleh Samuel A, Kirek

1980 menyimpulkan bahwa kesehatan tubuh dan kematangan

motorik anak tunagrahita ringan lebih lemah dari pada anak normal

yang sesuai dengannya.

b). Bahasa dan penggunaannya kurang mampu menarik kesimpulan

mengenai apa yang dibacakannya

c). Keperibadian

Cici-ciri keperibadian anak-anak tunagrahita ringan diantaranya

dalah kurang percaya diri, merasa rendah diri, mudah prustasi

2. Anak Tunagrahita Sedang

a). Segi Fisik

Keadaan fisik penyandang tunagrahita sedang tidak sebaik

penyandang tunagrahita ringan, mereka mengalami kurang

keseimbangan, kurang kordinasi gerak (kerterbatasan dalam gerak)

b). Segi Sosialisasi

Dapat bergaul dengan tetangga terdekat, teman-temanya, dengan

orang disekitarnya dengan baik

c). Segi Pekerjaan

Dapat mengerjakan hal-hal yang sipatnya sederhana dan rutin

dengan tetap dalam pengawasan, bagi pria misalnya : Berlatih

dalam hal pertualangan dan bagi wanita misalnya menyulam,

membuat telapak meja, lap tangan dan sebagainya

3. Anak Tunagrahita Berat dan Sangat Berat

Page 32: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

72

a). Segi Fisik

Keberadaan fisiknya telah memperhatikan kelainan-kelainan, ini

lebih berat dibandingkan dengan tunagrahita ringan dan sedang

b). Segi Kecerdasan

Menurut Malahajati Abdullah (1956) bahwa : Kemampuan berfikir

seorang ediot berumur 30 tahun sama dengan anak normal yang

berumur 3 tahun19

Wiliam M. Cruickshanek mengemukakan anak tunagrahita mampu

didik yaitu : Hambatan mental yang dialami anak ini, menyebabkan anak

mereka tidak dapat menyamai kecepatan anak normal dalam

menyelesaikan tugas-tugas sekolah namun demikian, mereka yang

tergolong mampu didik ini masih dapat memperoleh pengetahuan dan

keterampilan bidang akademis, serta mempunyai kesempatan untuk

memiliki beberapa keterampilan yang memungkinkan mereka mendapat

tempat dalam kehidupan.20

4. Sebab-sebab Anak Tunagrahita

Sebab-sabab terjadinya anak tunagrahita karena infeksi, abnormalitas

kromosom, gangguan waktu dalam kandungan, pengaruh metabolisme,

mal-nutrisi dan gangguan di otak. Secara umum ketunagrahitaan dapat di

sebabkan oleh berbagai faktor yaitu

1. Faktor Genetik

19

Astati, Persiapan Penyandang Tunagrahita, (Bandung : CV. Pendawa, 2001), cet, ke-

1. h. 5. 20 William M. Cruickshanek, Ph. D, G. Orvillie Johnson ED: D, Education Of Exception

Childen and Yauth, School Of Edication, (Syuracuse University, 1962), h. 4.

Page 33: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

73

a. Sebab genetik lainnya disebabkan oleh sindroma down (trauma)

atau sindroma mongolisme (karena penderitanya sering bermata

sipit, mirip orang mongol)21

b. Berupa kerusakan biokimiawi

Menurut Waisman dan Geritsen yang dikutip oleh Kirek dan

Gallagher dalam Suedjadi, bahwa pada saat ini adalah kurang lebih 90

penyakit yang dapat menyebabkan kelainan metabolisme sejak

kelahiran, dan hal-hal tersebut dapat diturunkan secara genetic dalam

arti suatu perumusan sifat-sifat.22

Hal tersebut berlangsung akibat

kerusakan dalam beberapa kromosom yang dikendalikan oleh system

enzim terhadap yang diperlakukan untuk melekukan fungsi normal

suatu jaringan tubuh. Hubungan yang erat antara gen-gen dan enzim

pengendali adalah signifikan dengan penyakit-penyakit yang timbul

akibat kerusakan secara biokimiawi dan genetic yang berhubungan

dengan keterbelakangan mental.23

2. Faktor prenatal I

Beberapa kondisi yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan

embrio dan yang menyebabkan terhadapnya perkembangan system

syaraf serta menyebabkan retardasi mental. Misalnya : Suatu ibu

9 Nur’aeni, Intervensi Dini bagi Anak Bermasalah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1997, cet. ke 1, h.105. 22

Soedjadi, Materi Pelatihan dan ATG dalam Perkembangannya, (Jakarta :

Depdikbud), h. 10. 23

Tamsih Udin AM dan E Teja Ningsih, Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa,

SPG/SPO/KPG, (Bandung : Epsilon Grup Bandung Anggota IKAPI, 1988), cet.

ke-1, h. 42.

Page 34: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

74

hamil menghidap penyakit rubella, keracunan makanan,

penyalahgunaan obat-obat terlarang.

3. Faktor prenatal II

Berbagai peristiwa saat melahirkan yang memungkinkan terjadinya

retardasi mental yang terutama adalah luka-luka saat kelahiran

(penggunaan alat Bantu kelahiran), sesak napas (asphysixia), dan

prematuritas.

Menurut Fredesich Schrelber seperti dikutif oleh kirk dan Gelagher

bahwa” kerusakan mental pada anak kadang-kadang merupakan akibat

kekurangan oksigen pada otak (Cerebralanoxia). Kelahiran premature

juga dapat menyebabkan retardasi mental seperti dikemukakan oleh

kirk dan Gallagher bahwa “ lebih banyak anak-anak yang lahir

premature yang menderita epilepis, Cerebral Palesy dan retardasi

mental dari pada anak-anak yang tidak premature.

4. Faktor postnatal

Anak-anak yang mengalami infeksi pada otak atau selaput otak

(encephalitis dan meningitis), kecelakaan berat sampai geger otak,

mal-nutrisi dapat mengakibatkan retardasi mental. 24

Jadi proses kelahiran yang berkaitan dengan lamanya kelahiran dan

sulitnya kelahiran, penggunaan alat-alat kedokteran, lahir sungsang,

kekurangan oksigen pada otak dan lahir premature dapat

mengakibatkan retardasi mental.

24 Kirk Samuel A dan James J. Galegher, Education Exceptional Children, (Boston

Houghton Miffhin Co), h. 107.

Page 35: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

75

B. Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan

Secara etimologi kata “bimbingan” merupakan terjemah dari kata

“guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti

“menunjukan, membimbing, menuntun ataupun membantu”.25 Sedangkan

bimbingan dalam kata bahasa Indonesia diartikan memberi informasi,

yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil

suatu keputusan atau memberitahukan sasuatu sambil memberikan nasihat,

pengarahan, menuntun kesuatu tujuan.26

Dalam kehidupan sehari-hari,

seiring dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya dan hubungan

saling berpengaruh antara orang yang satu dengan orang yang lainnya,

peristiwa bimbingan setiap hari dapat terjadi. Orang tua membimbing

anaknya, guru membimbing muridnya ia senantiasa memerlukan bantuan

orang lain. Dalam masalah pendidikan, bantuan ini di sebut dengan

bimbingan atau guidance.

Kata guidance itu sendiri diartikan bimbingan bantuan juga di

artikan pimpinan, arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata guidance berasal

dari kata dasar (to) “guide”, yang artinya menuntun, menjadi petunjuk

jalan, mengemudi.27

Menurut Aunur Rahim Faqih dalam bukunya

bimbingan dan konseling dalam islam mengartikan bimbingan islam

adalah proses pemberitahuan terhadap individu agar mampu hidup selaras

25

Hallen A, Bimbingan dan Konseling , (Jakarta : Ciputat Press, 2002), cet. ke-1, h. 3. 26

W.J.S, Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,

1995), h. 225. 27 Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen

MKDK, (Bandung : Pustaka Setia, 1998), cet. ke-1, h. 9-10.

Page 36: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

76

dengan ketentuan petunjuk Allah Swt, sehingga dapat tercapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.28

Pepatah mengatakan :

��� �� ا������ وس��� �� ا���ةس

Artinya : Bahagia di dunia dan bahagia di akhirat

Dan Allah SWT pun menjelaskan dalam surat Al- Asr ayat 1-3 yaitu :

JJJJaaaaAAAA****////5555���������������� AAAA�������� ����JJJJKKKK ������������99998888jjjj���������������� NNNN��������++++5555 {{{{aaaa7777uuuu��������

AAAA�������� ����####JJJJKKKK ����OOOO��������iiii2222������������ qqqq��������IIII�������������������� qqqq��������****))))����☺☺☺☺������������

������������++++JJJJ))))����^::::5555�������� qqqq������������9999������������++++,,,,�������� ������������++++////5555��������JJJJ���� qqqq������������9999������������++++,,,,�������� JJJJaaaa����5555^::::5555��������JJJJ���� AAAAmmmm����

Artinya:”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal

saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetapi”. (Qs. Al-Ashr : 1-3)

Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas, di bawah ini

dikutip beberapa definisi :

a. Menurut Crow, bimbingan dapat di artikan sebagai bantuan yang di

berikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang memiliki kepribadian yang baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang

individu dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-

kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya

sendiri, membuat pilihannya sendiri dan memikul bebannya sendiri.

b. Menurut Stopps, suatu proses yang terus menerus dalam membantu

perkenbangan individu untuk mencapai perkembangannya secara

28 Aunur Rahman Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta : UII

Press), cet. ke-2. h. 4.

Page 37: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

77

maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebenar-benarnya baik

bagi dunianya maupun bagi masyarakat.29

c. Bimbingan adalah suatu poses dari pendidikan yang teratur dan

sistematika guna membantu pertumbuhan anak atas kekuatanya dalam menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri, yang akhirnya ia

dapat memperoleh pengalaman-pemgalaman yang dapat memberikan sambungan yang berarti bagi masyarakat.30

Sedangkan dalam “Year Book of Ediucation” yang di kutif oleh

satu Djumhur dan Moh. Surya, dikemukakan bahwa bimbingan

adalah”suatu proses bantuan individu melelui usahanya sendiri untuk

menemukan dan mengembangkan kemampuan agar memperoleh

kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.31 Jadi yang dimaksud

bimbingan adalah” proses bimbingan bantuan yang di lakukan oleh orang

yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,

remaja, maupun dewasa, agar orang yang di bimbing dapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri, dengan memanfaatkan

kekuatan individu dan saran yang ada dan dapat di kembangkan

berdasarkan norma-norma yang ada.32

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan

Apabila di lihat dari proses pendidikan ada tiga fungsi utama

bimbingan yaitu fungsi penyaluran (Distribliitive), fungsi pengadaptasi

(adaptive) dan fungsi penyesuaian (adjustive).

29

Op,. cit;, h. 9-10. 30

Prianto dan Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, ( Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 1999), cet. ke-1, h. 94. 31

1 Djumhur dan Moh. Surya, Mimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bimbingan : CD

Ilmu), h. 25. 32

Prianto dan Erman Anti., Op,. cit. h. 99.

Page 38: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

78

a. Fungsi penyaluran (distributive), yaitu fungsi bimbingan bantuan

pada murid-murid dalam memilih kemungkinan-kemungkinan

kesempatan yang terdapat dalam lingkungan sekolah. Disamping itu

termasuk dalam fungsi penyaluran ini adalah membantu murid dalam

menentukan masa depannya.

b. Fungsi pengadaptasi (adaptive), yaitu fungsi bimbingan sebagai

pemberi bantuan terhadap staf sekolah (terutama guru-guru) untuk

mengadaptasikan prilaku yang mendidik setaf sekolah, dan terutama

program pengajaran dan intergransi belajar mengajar.

c. Fungsi penyesuaian (adjutive), yaitu fungsi bimbinga sebagai pemberi

tahuan kepada murid-murid agar mereka memperoleh penyesuaian

pelaksanaan, fungsi ini diwujudkan dalam membantu murid

menghadap masalah penyesuaian pribadi dan maju secara optimal

dalam memperkembangkan pribadinya. Pelaksanaan fungsi ini di

wujudkan dalam membantu murid yang menghadapi masalah

penyesuaian yang dialaminya.33

d. Fungsi adaptasi adalah fungsi bimbingan dalam jumlah khususnya

untuk mengadaptasikan program pengajaran atau latihan tentang

minat, kemampuan, kebutuhan murid

e. Fungsi penyesuaian adalah fungsi penyesuaian pribadi, dalam rangka

mempersiapkan penyaluran kepekaan yang disesuaikan dengan

ketentuan anak

33

Umar dan Sartono,Op,. cit, h. 24-26.

Page 39: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

79

f. Fungsi pencegahan adalah usaha bimbingan terhadap siswa untuk

menghindari kemungkinan terjadi hambatan dalam perkembangan

g. Fungsi perbaikan adalah untuk perbaiki kondisinya yang dipandang

kurang mendalam.34

Tujuan bimbingan secara terperici adalah sebagai berikut :

a. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan

kebersihan jiwa dan mental. Serta jiwa menjadi tenang.

b. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan

tingkahlaku yang dapat memberikan manfaat baik pada dirinya sendiri,

lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan social dan

sekitarnya.

c. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu

sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, keistimewaan, tolong

menolong dan kasih sayang.35

d. Untuk menghasilkan sepiritual pada diri individu untuk berbuat taat

pada Tuhan-Nya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta

ketabahan menerima ujian-Nya.36

Adapun tujuan umum dalam bimbingan adalah untuk membantun

individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap

perkembangan dan predisposisi yang di milikinya (seperti latar belakang

34

Hasan Walinono, Bimbingan Penyuluhan Terhadap Anak Luar Biasa, Anak

Tunagrahita Ringan, (SLB-C, 1987), h. 9. 35

M.Hamdani Bakran Adz. Dzaky, Pesiko Terapi dan Konseling Islam, (Yogyakarta :

Fajar Pustaka Baru, 2001), cet. ke-1, h. 167. 36

Ibid., h. 168.

Page 40: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

80

keluarga, pendidikan, serta social ekonomi), serta sesuai dengan ketentuan

positif lingkungannya. Insan seperti itu adalah insan yang mandiri yang

memiliki kemampuan memahami diri sendiri.37

3. Pendekatan Bimbingan

Menurut Ng Kim Chyo, seorang pakar pembelajaran

berkembangsaan Malaysia, mengemukaan batasan tentang pendekataan

arah atau hal yang kita ambil untuk mengambil suatu sasaran (to come

near to ini ani sense). Dalam pengetikan yang lebih kuasa pendekatan juga

diartikan sebagai pengguna strategi yang dipilih untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.38

Pendekatan adalah teoritis dalam melakukan suatu perencanaan

dalam hal ini, kita mengenal ada dua pendekatan perencanaan yaitu

perencanaan yang bersifat memaksa (top-down planning) dari pendekatan

yang bersifat menghimput dari ide-ide dasar dari masyarakat bahwa

(bottom up planning). Pendekatan down planning dalam perencanaan

maupun pengembangan di Indonesia memiliki banyak kelemahan yang

disebabkan oleh ter-sentralistik-nya keputusan, pembimbing dan

pengelolanya. Pendekatan tersebut menjadi pendekatan yang kurang

efektif, mengingat semakin berkembangnya wilayah maupun kota di

37

Priatno dan Erman Anti.,Op. cit, h. 114. 38 http: //www.curriki.org/ywiki/bin/dowenload/Col dager/KB2

PENDEKATANPEMBELAJARANSAINSDISD/.doc diaskes pada 20 Pebruari 2009.

Page 41: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

81

daerah dan adanya era globalisasi yang menuntut tiap daerah untuk dapat

bersaing dengan daerah lain. 39

Pendekatan yang dipandang strategis untuk mengembangkan

program antara lain adalah pendekatan partisipatif. Pendekatan ini

menekankan bahwa dalam upaya mengembangkan program itu dilakukan

oleh pimpinan program atau pengelola program dan pihak-pihak yang

terkait dengan program. Partisipasi merupakan suatu proses yang

mengajarkan suatu kelompok masyarakat atau lebih, yang terlibat dalam

penyelenggaraan program, berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan

pengembangan program.40

Sedangkan menurut Isbandi dengan mengutip pendapat Batten, ada

dua pendekatan dalam konsep community development, yaitu: Direktif

(Instruktif), dan non-direktif (partisipatif). Pertama, pendekatan direktif

adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan asumsi bahwa community

worker (Tim pengembangan masyarakat) tahu apa yang dibutuhkan dan

apa yang baik untuk masyarakat. Sehingga peran fasilitator bersifat

dominan, karena prakarsa kegiatan dan sumebr daya yang dibutuhkan

lebih banyak beralasan fasilitator.41

Kedua, pendekatan non-direktif adalah

pendekatan yang dilakukan berdasarkan pada asumsi bahwa masyarakat

39

Jurusan Perencanaan Wilayah dan kota fakultas teknik dan Univ. Diponegoro, “

Perencanaan farsifatif . Solusi perencanaan berbasis masyarakat di masa depan”.

Diakses pada tanggal 20 Feb. 2009. dari http://pwk.undip.ac.id/d3/berita

terkini/partisipatif.html 40

Pengembangan Program Pendampingan Masyarakat dalam Jurnal PMI, Vol. I, No. 2,

Maret 2004, h. 90. 41

Andi Isbandi Rukminto, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas

Pengantar pada pemikiran pendekatan praktis. (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,

2003), h. 228.

Page 42: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

82

tahu apa yang merka butuhkan dan apa yang baik untuk mereka. Dalam

pendekatan ini, pendekata utama dalam masyarakat adalah masyarakat

mandiri. Masyarakat diberi keputusan untuk membuat analisis dan

mengambil keputusan yang berguna bagi diri mereka sendiri dan mereka

di beri pendekatan penuh dalam penempuhan cara-cara untuk mencapai

tujuan yang mereka inginkan. 42

Dalam kehidupan modern ini, masyarakat berhadapan dalam

berbagai masalah yang terkadang berada diluar kerangka budaya, atau

bahkan bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini dianut. Untuk

budaya ini tidak jarang membuat orang mengalami krisis psikis, sosial dan

tak jarang mengalami kehampaan spiritual. Maka daripada itu konseling

yang diterapkan dengan menggunakan pendekatan agama yang dikenal

dengan sebutan bimbingan konseling agama di mana di dalamnya terdapat

prinsip-prinsip agama Islam.

Berikut ini akan diuraikan sistimatika psikologi dalam bimbingan

dan konseling agama yang diberikan oleh Dr. Achmad Mubarok, MA:43

1. Klien diajak memahami realita apa sebenarnya yang sedang dihadapi,

misalnya : tentang kehilangan sesuatu yang dicintainya (hak, jabatan,

ditinggal mati oleh keluarganya).

2. Mengajak klien memahami keadaan yang sedang berlangsung

disekitarnya, bahwa ada perubahan-perubahan yang sedang

berlangsung.

42

Ibid., h. 230. 43 Achmad Mubarok, Konseling Agama Teori dan Kasus, (Jakarta, PT. Bina Rena

Pariwarna, 2002), Cet. ke-3, h. 4.

Page 43: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

83

3. diajak untuk memahami tuhan itu maha kuasa, maha mengetahui,

maha adil, maha pengasih dan maha penyayang, dan bahwa semua

manusia diberi peluang untuk bertobat dan mendekatkan diri kepada-

Nya, untuk memperbaiki diri dan untuk memperoleh sesuatu yang

bermakna.44

Dari pengertian pendekatan di atas, dapat penulis simpulkan

pendekatan perencanaan terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Pendekatan yang bersifat memaksa (Top Down Planning)

2. Pendekatan yang bersifat (Down Planning)

Adapun pendektan yang dipandang dari strategi untuk

mengembangkan program antara lain adalah partisipatif, partisipatif

merupakan suatu proses yang mengajarkan suatu kelompok mesyarakat

atau lebih untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pengembangan program

C. Ibadah Shalat

1. Pengertian Ibadah Shalat

Pengertian ibadah shalat adalah do’a, rahmat dan minta ampun. Dan

kata shalat dalam bahasa arab di gunakan dalam beberapa pengertian,

adapun kata shalat dalam arti do’a tercantum dalam Al-Qur’an yaitu :

0000****;;;; 7777������������ ����������������JJJJ����������������////������������ IIIIYYYY++++iiii====9999 ��������****���� JJJJ��������++++����****,,,,

��������aaaa����dddd��������~~~~****,,,,�������� ����YYYY����PPPP ��������33339999�������� ��������JJJJ����////0000(((())))����]]]] qqqq ����JJJJKKKK

SSSS++++,,,,eeee����(((())))9999 ⌦⌦⌦⌦����++++���� ����������������¡¡¡¡����

44 Achmad Mubarok, Jiwa dalam Al-qur’an, (Jakarta: Paramadina, 2000), Cet. ke-1, h.

Page 44: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

84

������������������������ 666666660000����☺☺☺☺���� MMMMzzzzJJJJ))))����]]]] AAAA����ggggmmmm����

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat

itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk

mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi

mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Kata shalat dalam arti rahmat dan minta ampun sebagai mana

tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab. Ayat 56 yaitu :

����JJJJKKKK 2222������������ ££££������������xxxx⌧⌧⌧⌧vvvv����GGGG����(((())))����������������

������������¤¤¤¤))))9999::::EEEE NNNN((((,,,,���� %%%%����ggggkkkk IIII5555�������� eeee ����YYYY����$$$$====����FFFFGGGG��������EEEE $$$$¦¦¦¦��������iiii2222������������ qqqq��������IIII�������������������� qqqq��������¤¤¤¤))))9999 ��������////0000(((())))����

qqqq��������&&&&☺☺☺☺��������))))������������ ����§§§§☺☺☺☺zzzzJJJJ))))8888((((3333 AAAAJJJJ��������

Artinya:”Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya

bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah

kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.(qs.

Al-Ahzab. 56)

Dalam istilah ilmu Fiqih shalat adalah suatu bentuk ibadah yang di

manifastikan dalam melaksanaan perbuatan-perbuatan dan ucapan-ucapan

tertentu serta dengan syarat-syarat tertentu pula yang dimulai dengan

takbir dan di akhiri dengan salam.45

Shalat adalah ibadah yang terdiri dari perbuatan-perbuatan tertentu

yang di mulai takbir bagi Allah dan di sudahi dengan membaca salam.46

Shalat dalam agama Islam menepati kedudukan yang tidak dapat di

45 H. Baihaki, Fiqih Ibadah, (Bandung : M 25, 1996), cet. ke-1, h. 10-14. 46

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (1) (Bandung : PT. Al-Ma’ari, 1973), cet. ke-1, h. 205.

Page 45: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

85

tandingi oleh ibadah manapun. Ia merupakan tiangnya agama dimana ia

tidak dapat tegak kecuali dengan shalat. Rosulullah Saw bersabda :

��ل !" �0/ ی�رس-ل ا : "� م��د�� ()'& ر#� ا��ل . ا�)1�� ��& ی0��!1 ا�3!'2 وی)�"1�� "� ا�!'�ر

رأس ا�م� ا9س5م و"-د7 ا�6'5ة ودروة س!�م .... & ا ا�3>�د �� س)�

Artinya : Dari Muadz bin Zabal rodiallahuanhu. Dia berkata : Saya

bertanya, wahay rosulallah beri amalan yang bisa menyebabkan saya

masuk surga dan jauh dari neraka. Rosulallah menjawab : Pokok urusan

ialah islam, sedangkan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah

berjuang di jalan Allah.”47

Shalat dalam ajaran islam mempunyai kedudukan yang sangat

penting, terlihat dari peryataan-pernyataan yang terdapat dalam Al-Qur’an

dan As-sunah yang antara lain sebagai berikut :

a. Shalat dinilai sebagai tiang agama

b. Shalat merupakan kewajiban yang paling pertama diturunkan kepada

nabi.

c. Shalat merupakan kewajiban universal, yang telah di wajibkan kepada

nabi-nabi sebelum nabi Muhammad Saw.

d. Shalat merupakan wasiat terakhir nabi. Shalat merupakan sebagai ciri

orang-orang yang bertaqwa (QS. Al- Baqarah. 1-3)

�MMMM����5555���� AAAA�������� SSSS����5555����++++|||| ����))))��������xxxx����vvvv////5555�������� """"#### 9999))))����EEEE����QQQQ 8888

��������0000����>>>> 8888 ~~~~oooo====****����

47

Ibid, h. 205.

Page 46: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

86

��������zzzzggggKKKK¨����&&&&☺☺☺☺>>>>))))����dddd5555 AAAA�������� ����OOOO��������iiii2222������������ ������������IIII������������++++EEEE

))))////0000����////5555��������JJJJ���� ������������llll0000ggggKKKKEEEE�������� ((((<<<<eeee����(((())))^::::5555��������

��������ZZZZ������������ ��������&&&&������������IIII////iiii��������QQQQ ������������ssssKKKK����ZZZZIIIIEEEE

Artinya :”Alif laam miin. Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan

padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Mereka yang

berimankepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan

sebahagian rezkiyang kami anugerahkan kepada mereka”. (Qs. Al-

Baqarah : 1-3)

Shalat merupakan sebagai ciri orang yang berbahagia (Al-Mu’minun. 1-2)

7777====++++iiii ⌧⌧⌧⌧(((())))////>>>>�������� ������������IIII������������++++&&&&☺☺☺☺////5555�������� AAAA�������� ����OOOO��������iiii2222������������ ��������****���� NNNNJJJJOOOO

������������""""⌧⌧⌧⌧9999 ������������****����@@@@�������� AAAA�������� Artinya :”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya”. (Qs. Al-

Mu’minun : 1-2)

e. Shalat berperan untuk menyucikan diri dari kemungkaran (QS. Al-

Ankabut. 45).48

3333////,,,,�������� ���������������� ��������AAAA��������!!!!���� SSSS////0000++++5555JJJJKKKK $$$$ªªªª�������� gggg))))��������xxxx����////5555�������� ggggMMMM����iiii���������������� ((((<<<<eeee����(((())))^::::5555�������� qqqq

����%%%%JJJJKKKK ((((<<<<eeee����(((())))^::::5555�������� eeeeQQQQ++++jjjj����IIII++++,,,, AAAAªªªª���� ��������������������@@@@++++⌧⌧⌧⌧ZZZZ////5555��������

mmmm ++++IIII&&&&☺☺☺☺////5555���������������� ////��������iiii++++������������ ....������������ ����aaaa����5555««««tttt��������

������������������������ ¬¬¬¬MMMM(((())))����****����EEEE ������������ ������������****<<<<VVVV::::++++,,,, AAAAJJJJ����

Artinya :”Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al

Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan

48 Zakiah Daradjat, Dasar-dasar Agama Islam, (Penerbit dan penyebaran buku-buku

Jakarta, Indonesia), h. 198-199.

Page 47: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

87

sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya

dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu

kerjakan”. (Qs. Al-Ankabut : 45)

Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan shalat

adalah kewjiban bagi orang-orang muslim laki-laki maupun muslim

perempuan yang sudah baligh dan suatu ibada yang paling tinggi

derajatnya disisi Allah Swt, dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya,

dan shalat adalah pesan terakhir nabi Muhammad Saw pada umatnya, dan

memiliki beberapa syarat diantaranya adalah 1, Syarat Sahnya Shalat 2,

Sahnya Shalat 3. Batalnya Shalat. Perbuatan-perbuatan tertentu yang di

mulai dari takbir dan di akhiri dengan bacaan salam.

2. Fungsi dan Tujuan Ibadah Shalat

a. Fungsi Ibadah Shalat

Adapun ibadah shalat berfungsi sebagai menghidupkan kesadaran

tauhid serta memantapkanya di dalam hati, menghapus kepercayaan

kepada berbagai kuasa goib yang selalu di sembah oleh orang-orangn

musyrik untuk meminta pertolongan, melalui ibadah shalat, perasaan

takut, haibah dan harapan kepada Allah akan meresap kedalam hati.

Inilah ruh ibadah yang sebenarnya dan bukan bentuk prilaku lahir,

perbuatan atau ucapan-ucapan.49

49 Lahmuddin Nasution, Fiqih Ibadah, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu , 1999), cet. ke-2,

h. 67.

Page 48: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

88

Kemudian fungsi lain dari ibadah shalat ialah sebagai penawar

yang mujarab bagi kesehatan jiwa, rohani dan fisik manusia setra

memberikan keterangan batin manusia.50

Shalat juga dapat berfungsi sebagai :

f. Sarana komunikasi langsung antara hamba dengan sang khaliqnya

dan salah satu sarana untuk mencapai kebahagiaan

g. Merupakan sarana terbesar dalam tazkiyah an-nafs (pembersihan

jiwa)

h. Sarana terbatas untuk mengingat Allah swt.51

Allah SWT berfirman :

7777ggggMMMM����iiii���������������� ((((<<<<eeee����(((())))^::::5555�������� cccc~~~~mmmm ««««tttt����iiiiJJJJ����

Artimya : ” Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.(Qs. At-

Thaha : 14)

Dalam ayat ini bahwa shalat itu mengingat Allah, memuji dan

memohon do’a kepada –Nya. Karena dalam shalat itu hubungan antara

manusia dengan Tuhan-Nya.

Dalam Al-Qura’an dijelaskan bahwa shalat berfungsi untuk

mencegah seseorang melekukan perbuatan keji dan mungkar, seperti

dalam firman Allah Swt :

����%%%%JJJJKKKK ((((<<<<eeee����(((())))^::::5555�������� eeeeQQQQ++++jjjj����IIII++++,,,, AAAAªªªª���� ��������������������@@@@++++⌧⌧⌧⌧ZZZZ////5555��������

mmmm ++++IIII&&&&☺☺☺☺////5555����������������

50 Nasaruddin Razak, Dinul Islam, (Bandung : Al- Ma’arif, 1993), cet. ke-11, h. 182. 51

Sa’id Hawwa, Mensucikan Jiwa, (Jakarta : Rabbani Pers, 2000), cet. ke-3, h. 33.

Page 49: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

89

////��������iiii++++������������ ....������������ ����aaaa����5555««««tttt��������

Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah

(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang

lain)”.(Qs. Al-Ankabut : 45)

Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa fungsi ibadah shalat

adalah untuk mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar.

Karena dengan shalat , manusia senantiasa akan merasakan ketenangan

hati dan jiwa sehingga dia mempunyai kesadaran hidup yang pasti.

b.Tujuan Ibadah Shalat

Allah menciptakan manusia berbeda dengan mahluk yang lainnya,

yakni untuk mengadbi (beribadah) kepada-Nya. Karena dengan

beribadah itu Allah akan mengangkat derajat manusia yang tinggi, dalam

penghidupanya di dunia dan keberuntungan di hari kemudian. Untuk

mencapai derajat yang tinggi itu dalam berbagai lapangan kehidupan,

baik lahir ataupun batin, perlulah manusia itu mengikuti perintah Allah

dan menjalankan petunjuk-Nya dengan sepenuh hati.

Apabila manusi itu hanya di ciptakan untuk menyembah dan

beribadah kepada Allah, maka setiap orang itu perlu mengetahui

pengertian dan hakikat ibadah itu sendiri agar ia dapat meleksanakan

dengan benar. Selain itu pun ia juga perlu mengetahui fungsi dan tujuan

dari ibadah shalat yang di lakukan.

Page 50: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

90

Ibadah shalat mempunyai tujuan pokok dan tambahan. Tujuan

pokonya adalah menghadapkan diri kepada Allah Yang Maha Esa dan

mengkonsentasikan niat kepada-Nya dalam setiap keadaan. Dengan

adanya tujuan itu seseorang akan mencapai derajat yang paling tinggi di

akhirat. Sedangkan tujuan tambahan adalah agar terciptanya

kemaslahatan diri manusia dan terwujudnya usaha yang terbaik.52

Ada tiga macam tujuan ibadah shalat yaitu :

a. Untuk membuktikan diri kita sebagai hamba Allah Swt.

b. Untuk membuktikan diri sebagai manusia, dan

c. Untuk memberikan ketaqwaan dalam diri manusia.53

Dalam beberapa tujuan di atas penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut :

1) Untuk mempertahankan mertabat manusia yang memperoleh

sebutan makhluk yang baik menurut Allah, baik dalam rupa,

penampilan, cara hidup dan kebiasaannya bila di bandingkan

dengan mahluk yang lain.

2) Menyukseskan tugas khalifah, karena selain ibadah manusia

memiliki tugas sebagai khalifah yaitu mengolah, mengatur,

memanfaatkan dan memakmurkan dunia ini.

3) Untuk mencari keridohan Allah, karena tujuan akhir dari berbagai

ibadah yang di kerjakan yaitu untuk mencari keridhoan Allah, baik

ibadah badaniah maupun ibadah maliyah.

52 Lahmuddin Nasution, Op. cit. h. 2. 53

A. Rahman Ritonga dan Zaenuddin, Op.cit., h. 9.

Page 51: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

91

Jadi tujuan hakiki dari ibadah shalat ialah menghadapkan diri

kepada Allah untuk mengingatkan manusia tentang rasa keagungan dan

rasa kekuasaan-Nya, menunggalkan-Nya tumpuan dari segala hal.

Tujuan hakiki dari perintah ibadah shalat hanya Allah saja yang

benar-benar mengetahuinya, akan tetapi secara umum di ketahui dan di

pahami bahwa tujuan ibadah shalat itu tidak lain kecuali untuk beribadah

kepada-Nya. Dalam Al- Qur’an terdapat beberapa petujuk mengenai

tujuan ibadah shalat yaitu :

����OOOO��������iiii2222�������� qqqq��������IIII������������������������ NNNNOOOO��������llll7777����++++,,,,�������� MMMM&&&&����������������****))))****iiii mmmm ////����gggg0000JJJJ���� ....������������ """"����

Artinya :”Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi

tenteram dengan mengingat Allah.”(Qs. Ar-Ra’d : 28)

qqqq ����%%%%JJJJKKKK ((((<<<<eeee����(((())))^::::5555�������� eeeeQQQQ++++jjjj����IIII++++,,,, AAAAªªªª���� ��������������������@@@@++++⌧⌧⌧⌧ZZZZ////5555��������

mmmm ++++IIII&&&&☺☺☺☺////5555����������������

Artimya :” Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.”(Qs. Al-

Ankabut : 45)

Page 52: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

92

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya SLB/BC Muara Sejahtera

Pondok Cabe Ilir Pamulanng Tangerang

Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman

dibidang Pendidikan Luar Biasa Calon Pengurus Yayasan mengadakan

pertemuan di Komplek SLB/A Pembina Tingkat Nasional Jakarta sekitar

bulan Desember tahun 1988.

Hasil Pertemuan tersebut disepakati untuk mendirikan yayasan yang

disebut Yayasan Pendidikan Muara Sejahtera, yakni suatu yayasan yang

menyelenggarakan Sekolah Luar Biasa, dengan susunan badan pendiri sebagai

berikut :

a. Drs Zulbadi : Ketua

b. Drs. Sultan Effendi : Sekretaris

c. Drs. Sutarno : Bendahara I

d. Drs. Suratidja : Bendahara II

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan dikemudian hari,

para calon pengurus terlebih dahulu menandatangani surat pernyataan yang

intinya penyelenggaraan pendidikan di SLB/BC Muara Sejahtera benar-benar

bersifat amal, pengabdian, dan untuk meningkatkan profesionalisme dibidang

Page 53: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

93

pendidikan dan pelayanan bagi Anak Luar Biasa yang istilah sekarang anak

berkebutuhan khusus .

Pada tanggal 29 Januari 1990, Akte Notaris Yayasan selesai dibuat

dan domisili yayasan berada di wilayah Jakarta Selatan. Setelah pengurus

memiliki Akte Notaris, maka diadakan observasi dan pendataan terhadap

Anak Luar Biasa di sekitar Kelurahan Lebak Bulus, Kelurahan Karang Tengah

dan di tempat lain yang menurut para pengurus yayasan memungkinkan untuk

mendirikan SLB, tetapi semua usaha belum berhasil. Untuk selanjutnya para

pengurus yayasan mengadakan pendataan dengan menghubungi Bapak Lurah

Cireundeu, Bapak Lurah Pisangan dan Bapak Lurah Pondok Cabe Ilir. Dari

hasil pendataan ditemukan 8 orang anak luar biasa, 5 orang berdomisili di

keluarahan pondok cabe ilir dan 3 orang berdomisili di kelurahan Cireundeu

Ciputat.

Berdasarkan musyawarah pengurus yayasan, maka ditetapkan

pendirian SLB/BC Muara Sejahtera di kelurahan Pondok Cabe Ilir dengan

mengontrak sebuah rumah di jalan cabe III, terhitung tanggal 1 November

1989. Tanggal 1 November 1989 diadakan rapat antara orang tua anak dan

pengurus yayasan yang intinya kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan

tanggal 10 November 1989.

Kegiatan belajar mengajar di SLB/BC Muara Sejahtera secara resmi

dilaksanakan tanggal 10 November 1989, oleh 2 orang guru yakni Drs.Suhadi

dan Drs.Zulbadi, murid yang hadir 5 orang. Setelah kegiatan belajar

dilaksanakan dan pengurus yayasan meyakini benar bahwa kegiatan tersebut

Page 54: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

94

perlu ditangani dengan serius, maka usaha pembenahan administrasi dan

pelaporan segera diselesaikan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama semua

pelaporan dan administrasi Yayasan dan SLB/BC Muara Sejahtera dapat

diselesaikan dengan baik, karena besarnya perhatian pemerintah setempat

terhadap kegiatan tersebut.

Pada tanggal 1 November 1990, SLB/BC Muara Sejahtera pindah ke

jalan kelor II, Pondok Cabe Ilir dengan bangunan sekolah masih tetap kontrak

tahunan.

Setelah berpindah-pindah mengontrak, SLB/BC Muara Sejahtera

mendapat bantuan dari Depsos Rp. 13 Juta dan direalisasikan untuk pembelian

tanah seluas 250 meter² di jalan Trubus II Pondok cabe pamulang.

Pada tanggal 13 Mei 1992, dengan persediaan dana sebesar Rp. 3 juta

dari IMESCO DITO, Ibu E.N.Sudharmono dan H. Suryana Patma dimulai

peletakan batu pertama, hal ini untuk menghindari kontrak rumah yang akan

berakhir pada tanggal 1 November 1992.

Pada hari itu juga diluar dugaan pengurus Lions Club Jakarta Matahari

dan Lions Club Jakarta Nusa Indah datang di lokasi dan menyampaikan akan

memberi bantuan gedung sekolah.

Tanggal 31 Mei 1992 pengurus Yayasan Pendidikan Muara Sejahtera

menerima bantuan bangunan secara simbolik dari Presiden Lions Club Jakarta

Matahari dan Lions Club Jakarta Nusa Indah.

Pada tanggal 10 November 1992 Gedung di SLB/BC Muara Sejahtera

diresmikan oleh Ibu E.N.Sudharmono.

Page 55: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

95

Pada tahun 1996 SLB/BC Muara Sejahtera mendapat bantuan dana

dari Ibu E.N.Sudharmono sebesar 10 Juta dan dibelikan tanah di bagian

belakang seluas 70 meter²

Pada bulan Januari 1998 dalam rangka HUT Pelita SLB/BC Muara

Sejahtera mendapat bantuan dana yang dipakai untuk membangun dua lokal

kelas dengan tambahan dana dari Lions Club Jakarta Matahari dan keluarga

Alm. Ibu Ali Wardana.

Pada akhir tahun 1999 SLB/BC Muara Sejahtera mendapat bantuan

jalan setapak dari keluarga Bapak H. Arnadi karena selama ini tidak

mempunyai jalan.

Pada akhir tahun 2001 akhirnya SLB/BC Muara Sejahtera mendapat dana

pinjaman untuk pembebasan tanah depan yang sudah di idam-idamkan sejak

lama.

Seluas 160 meter², sehingga mempunyai halaman untuk bermain dan

sarana olah raga anak-anak.

Pada tanggal 20 Desember 2003 mulai di bangun secara bertahap

penambahan kelas yang rencananya akan di bangun sebanyak 6 lokal dan 1

kamar mandi di halaman belakang dengan bantuan dari berbagai pihak

diantaranya, Bapak Menkokesra, Bapak Bupati Kab.Tangerang, PT PAS dan

donatur perorangan.

Perkembangan dari tahun ke tahun ini tak luput dari antusiasme

berbagai pihak pendukung pendidikan yang Insya Allah tak pernah padam.

Page 56: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

96

B. Visi, Misi dan Tujuan SLB-BC Muara Sejahtera

SLB/BC Muara Sejahtera yang memberikan pelayanan pendidikan

bagi anak tuna rungu, tunagrahita, hiperaktif dan autis mulai dari TKLB

sampai SMLB di daerah Pondok Cabe dan Sekitarnya mempunyai

visi,misi dan tujuan sekolah sebagai berikut:

1. Visi

Unggul dalam pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus

sehingga menjadi manusia yang beriman dan taqwa, mandiri dan

berperan di masyarakat.

2. Misi

a. Menuntaskan wajar pendidikan dasar 9 tahun bagi anak

berkebutuhan khusus di sekitar Pondok Cabe.

b. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan bekal

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja bagi anak

berkebutuhan khusus sehingga para lulusan siap memasuki dunia

kerja di masyarakat.

c. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk

pengembangan pendidikan Luar Biasa.

3. Tujuan

a. Memberikan kesempatan belajar bagi anak berkebutuhan khusus di

daerah Pondok Cabe dan sekitarnya.

b. Mewujudkan iklim masyarakat belajar di daerah Pondok Cabe dan

sekitarnya.

Page 57: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

97

c. Menjalin hubungan dan kerja sama dengan tokoh masyarakat dan

penduduk sekitar untuk turut berperan serta dalam

penyelenggaraan pendidikan.

d. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan luar biasa dengan

memberdayakan seluruh potensi sumber daya sesuai dengan ciri

khas masyarakat setempat.

4. Sasaran Didik

Yayasan Pendidikan Muara Sejahtera memprakarsai berdirinya :

1. SLB B Muara Sejahtera

Memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa tuna rungu dari tingkat

TKLB, SDLB, SLTPLB, dan SMLB.

2. SLB C Muara Sejahtera

Memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa tunagrahita ringan dan

sedang yang mencakup jenjang :

a). TKLB-C, SDLB-C, SLTPLB-C,SMLB-C

b). TKLB-C1, SDLB-C1, SLTPLB-C1, SMLB-C1

3. Unit Pelayanan Khusus

Memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus

dengan system terapi dan remedial yang selanjutnya pada kondisi

tertentu siswa akan masuk ke sekolah biasa atau SLB sesuai dengan

kondisi siswa.

Page 58: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

98

Saat ini baru melayani siswa hiper aktif dan autis dan sedang dijajaki

bagi siswa berkesulitan belajar dan intervensi dini.

E. Muara Sejahtera Dari tahun ke tahun

- Tahun 1989-1991

Pada saat berdirinya SLB Muara Sejahtera merupakan satu unit

pendidikan yang menangani anak tunarungu dan tunagrahita dalam satu

naungan yang disebut SLB/BC Muara Sejahtera. Pada tahap awal ini

merupakan masa-masa sulit dan penuh perjuangan dimana kondisi sekolah

yang tidak menetap dan sangat memprihatinkan kadang beralas tanah

beratap asbes jauh dari nyaman

bagi situasi belajar. Namun demikian para pengajar walaupun

dengan honor alakadarnya tak mematahkan semangat untuk terus

melaksanakan kegiatan belajar bahkan menyusuri pelosok mendata,

memberi pengertian kepada para orang tua dan mengajak siswa yang

berkebutuhan khusus agar mau bersekolah.

- Tenaga pengajar

Beberapa tenaga pengajar yang pernah mengajar di SLB Muara

Sejahtera pada masa ini yaitu ;

1. Drs. Suhadi

2. Jatmiko

3. Drs. Slamet Santoso

4. Sugiyanto

Page 59: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

99

5. Nurwidayati

Pada akhir tahun 1991 mendapat bantuan guru Negeri dari Kanwil

Depdikbud Prop. Jawa Barat waktu itu yaitu Dra. Tati Nurul Hayati

pindahan dari SLB/AYKB Garut.

- Siswa

Jumlah siswa sampai akhir tahun tercatat 14 orang siswa tunarungu 14

orang siswa tunagrahita

- Program Kerja dan hubungan dengan Masyarakat

Keadaan sekolah yang memprihatinkan di pinggiran Jakarta tersebut

ternyata mengundang simpati dan dukungan dari masyarakat hingga

sempat diliput salah satu TV swasta terbesar saat itu dan menggugah Ibu

E.N.Sudharmono sebagai isteri Wapres saat itu yang memberi perhatian

besar dan menjadi tonggak perubahan bagi SLB/BC Muara Sejahtera.

Semua bantuan tersebut yang sampai dipergunakan untuk

kelangsungan pendidikan dan melaksanakan program-program yang

dilaksanakan di SLB /BC Muara Sejahtera seperti pengadaan alat-alat

pendidikan,sarana,kegiatan makan bersama.

Tahun 1992-2000

Pada tanggal 10 Desember 1992, Gedung SLB/BC Muara

Sejahtera diresmikan oleh Ibu E.N.Sudharmono sebagai bentuk bantuan

dari Lions club Jakarta Matahari dan Lions Club Jakarta Dahlia. Seiring

dengan berjalannya waktu kegiatan-kegiatanpun mulai berjalan dengan

mapan,murid dan guru terus bertambah silih berganti namun bukan berarti

Page 60: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

100

perjalanan mulus ada saja kendala yang mengganjal diantaranya

tertutupnya jalan ke sekolah karena terhalang tanah milik orang lain.

Dengan negosiasi yang alot akhirnya SLB/BC diperkenankan memakai

jalan setapak selebar 0,50 m dan mengambil dari pinggiran kali 0,50 m

walaupun sempitnya jalan ini agak mengkhawatirkan mengingat berbagai

kondisi anak-anak luar biasa kurang leluasa untuk menapaki jalan.

Pada akhir tahun 2000 Yayasan dapat mengusahakan pinjaman

untuk dapat membeli tanah depan sehingga selain leluasa untuk jalan

anak-anak juga mendapat sarana untuk olahraga dan bermain.Tenaga

pengajar

Beberapa tenaga pengajar dan kepala sekolah yang bertugas silih

berganti di SLB/BC Muara Sejahtera diantaranya :

1. Drs.Slamet Santoso

2. Dra.Tati Nurul Hayati

3. Nurwidayati

4. Sumiati

5. Minto Basuki

6. Dra.Iis Ratnadinwati

7. Asniati

8. Sri Hartati

9. Sri Puji Taryanti

Pada tahun 1997-1999 SLB/BC Muara Sejahtera pernah membuka

TK untuk umum namun karena berbagai kendala TK tersebut ditutup

kembali.

Program siswa kerja dan hubungan masyarakat

Page 61: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

50

Mengingat jumlah siswa cenderung bertambah, maka sekolah

mengupayakan penambahan lokal dengan memanfaatkan lahan belakang

sebanyak 2 kelas selama itu juga dengan bantuan berbagai pihak

alhamdulillah tanah dibagian depan dapat diurug dan di benteng sehingga

kelayakan sekolah sudah mulai tampak. Beberapa program penunjang

pendidikan yang di laksanakan di sekolah diantaranya :

Program orang tua asuh

Beberapa donatur

Berkembangnya dunia pendidikan dan tumbuhnya kesadaran penuh

dari orang tua siswa berkebutuhan khusus, pemerintah dan masyarakat

untuk mengangkat pendidikan khusus lebih terangkat ke permukaan mulai

terasa semenjak naiknya Subdit PLB menjadi Direktorat PLB.

Beberapa isu seperti aksesibilitas, inklusi, penanganan autis,

akselerasi dsb mendongkrak perubahan pandangan terhadap pendidikan

khusus secara perlahan.54

54 Selayanng Pandang SLB/BC, Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang

Banten

Page 62: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

51

P e s e r t a D i d i k

C. Struktur SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Tahun Pelajaran 2006-2007

STRUKTUR ORGANISASI

SLB/BC MUARA SEJAHTERA PONDOK CABE

PAMULANG TANGERANG BANTEN

Komite Sekolah

Drs. Amin Bagus, M. Pd

Kepala Sekolah

Mansur Qurtubi, BA

Ketua Yayasan

Drs. Zulbani, M. Pd

Guru kelas

Dwi Rianti Rum

Guru kelas

Agus Helfi Rahman

Guru kelas

Evi Hovpipah, S. Pd

Guru kelas

Sri puji taryanti

Guru kelas

Siti Nur Hayati, S. Ag

Guru kelas

Endang Sri Wahyuningsih, S. Ag

Guru kelas

Isma Endah

Guru kelas

Iyef Syah Dudin, S. sos

Koordinator B

Dwi rianti rumiyani

Koordinator C

Drs. Iis ratna dinwanti

Tata Usaha

Iyef Syahdudin, S. sos

Page 63: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C di SLB-

BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

Pada dasarnya setiap anak yang diciptakan sudah diberi bakat dan

potensi-potensi fitri yang dapat diarahkan kepada kebaikan sebagaimana pula

dapat diarahkan kepada kejahatan.

Rasulullah saw bersabda :

م�م� م-�-د ی-�� "0� ا�@?�ة �<�-ا7 ی>-=د� اوی!6�ا� روا7 ا��Eرى وم��0 "� (اوی!3=��� و�� روای2 اویB�آ��

)ا�� ه�ی�ة

Artinya : Seseorang tidak di lahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka

kedua orang tuanya yang menjadikan yahudi, nasrani, dan majusi dalam

riwayat lain musyrik ( HR. Bukhari Muslim)55

Sesungguhnya yang mengajarkan prinsip-prinsip agama islam pada

anak sewaktu kecil seperti ajaran shalat, ajaran shalat adalah yang sangat

penting yang disadari oleh orang tua, khususnya dan diperhatikan oleh

pendidik (guru), karena hal itulah yang menentukan masa depan anak

kejenjang keluhuran dan kesempurnaan.

55 Imam AL Bukhari, Shahih, (Semarang : Toha Putra, tt) Jaz II, h. 97.

Page 64: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

Shalat adalah salah satu bentuk ibadah yang disyariatkan sebagai

ibadah yang wajib dilaksanakan (fardhu a’in) bagi setiap mukmin laki-laki

maupun perempuan yang mukhalaf (sudah baligh). Berarti setiap muslim yang

lahir ke dunia ini dan berada dalam lingkungan keluarga yang muslim, kelak

ia akan di kenakan taklif (kewajiban) untuk melaksanakan shalat.

Akan tetapi anak tunagrahita ini tidak dikenakan takilf (kewajiban)

dikarenakan mereka merupakan anak yang memiliki keterbatasan dalam

membedakan mana yanng hak dan mana yang batil, sehingga mereka

memerlukan suatu bimbingan yang terus menerus dalam hidupnya (kurang

mampu untuk mandiri sepenuhnya).

Secara eduktif metodologis, membimbing anak tunagrahita untuk

melaksanakan ibadah terutama ibadah shalat, karena itu memerlukan beberapa

metode yang sesuai dalam bimbingan tersebut. Sehingga dengan harapan

metode-metode yang diberikan dapat memenuhi harapan yang diinginkan

(potensi anak bisa dioptimalkan), dalam hal ini akan diuraikan beberapa

metode yang berpengaruh terhadap bimbingan ibadah shalat bagi anak

tunagrahita-C di SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

Tangerang. Adapun metode yang dimaksud adalah :

1. Metode Nasihat ( ceramah )

Sebagian ilmu berkata nasihat adalah perhatian hati terhadap yang di

nasihati siapapun dia. Nasihat ialah salah satu cara dari al-mau’izahu al-

hasanah yang mengingatkan dari segala perbuatan pasti ada sangsi dan

akibatnya. Al-Asfahani memberikan pemahaman terhadap term tersebut

Page 65: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

dengan makna al-mau’idzah merupakan sebuah tindakan yang mengingatkan

seseorang dengan baik dan lemah lembut agar dapat meluluhkan hatinya.

Secara terminologi nasihat adalah memerintah atau melarang atau

menganjurkan yang dibarengi dengan motivasi dan ancaman. Adapun

pengertian nasihat dalam kamus bahasa Indonesia balai pustaka adalah

membrerikan petujuk kepada jalan yang benar. Juga berarti mengatakan

sesuatu yang benar dengnan cara melunakan hati.56

Nasihat harus berkesan

dengan jiwa atau mengikat jiwa dengan keimanan dan petunjuk.

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 66

��+5�� �GT�� �<V����⌧�

����a()� ����

q�r�*)��/i�� ���98sZT��

��� q��� ���� ���

���m ��E�z � � �(�*)*+> �#JK

3zJ)+i ����R��� q ��+5��

��� ®�� q��*)*+> ���

���¯s��E °��J� ��i++5

�Ia� � ����¡� u=⌧2����

�-x±JS�²+,

Artinya :”Dan Sesungguhnya kalau kami perintahkan kepada mereka:

"Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka

tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. dan

Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada

mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih

menguatkan (iman mereka),”

Ibnu Taimia menjelaskan ada beberapa sifat yang harus di miliki oleh

seseorang penasihat diantaranya adalah harus memiliki ilmu tentang keadaan

orang yang diperintah dan yang dilarang. Adapun memberikan nasihat

56 Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Amanah), h. 340.

Page 66: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

merupakan salah satu seseorang dalam menuntun orang lain menuju kepada

jalan yang baik.

Sedangkan nasihat kepada kaum muslimin pada umumnya menolong

mereka dalam hal kebaikan dan melarang mereka berbuat keburukan,

membimbing mereka kepada petunjuk dan mencegah mereka dengan sekuat

tenaga dari kesesatan, mencintai kebaikan untuk mereka sebagaimana mereka

mencintainya untuk dirinya sendiri, dikarenakan semua adalah hamba-hamba

Allah, maka haruslah bagi mereka seorang hamba untuk memandang mereka

dengan kacamata yang satu yaitu kacamata kebenaran.

Adapun kita semua adalah hamba-hamba Allah yang diperintahkan

untuk saling menasihati, ini dapat kita lihat pada beberapa ayat al qur’an

diantaranya adalah :

Allah berfirman dalam Surat Al - Ashr ayat 1 – 3

JaA*/5���� A�� �JK

���98j���� N��+5 {a7u�� A��

�#JK �O��i2��� q��I�����

q��*)�☺��� ���+J)�^:5��

q���9���+,��

���+/5��J�

q���9���+,��

Ja�5^:5��J� Am� Artuinya : ”Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian,Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

supaya menetapi kesabaran”.

Untuk menjadi seorang penasehat ada beberapa sifat diantaranya

adalah : Orang tersebut harus memiliki ilmu keadaan orang yang di

Page 67: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

nasihatinya. Adapun yang dimaksud metode nasihat di sini adalah dalam

bantuk ceramah atau arahan pada anak didik serta memberikan contoh mana

yang baik dan mana yangn buruk. Metode nasihat yang baik diterapkan di

SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe ini sudah sesuai dengan firman Allah

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125

��z�� eN(kJK �30Jv� SJ(��Q

�Y☺��/³��J�

�Y+s���☺/5���� �Y�I98Y�/³��

q M&�/5�=���� �g�25��J� �Q��

&�987��� e �JK S¨��Q ��*�

¬M()7�� �☺J� 39� ��

°��J�0Jv� q ��*��� ¬M()7��

�O��=�x7�&☺/5��J� Artinya : ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk”.

Jadi nasihat disini adalah sudah menjadi kewajiban kaum muslilmin

laki-laki maupun kaum muslimin perempuan, dari nasihat disini tidak

membedakan mana yang IQ nya normal dan mana yang IQ nya kurang normal

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 2

q���T���*+,�� N(,�

J´ag5/5�� ~��/K¨x5���� q "#�� q���T���*+, N(,�

Page 68: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

gM/M���� �����7=*/5����

e q��sK ,���� 2��� q �JK

2��� &=E�=⌧2 gW�+K�*/5��

A��

Artimya : ”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat

berat siksa-Nya

2. Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan merupakan proses pemahaman kebiasaan dalam

pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan yang cocok dan sesuai

dengan perkembangan jiwanya. Karena metode ini digunakan untuk mendidik

atau membimbing anak dengan jalan membiasakan anak agar ia terbiasa, baik

melalui teladan orang tua atau pembimbing.

Pembiasaan tersebut akan membentuk sikap tertentu, lambat laun sifat

itu akan bertambah jelas dan kuat karena telah menjadi bagian dari pribadinya.

Siswa akan cenderung akan melaksanakan shalat karena ada pembiasaan dari

lingkungannya untuk melaksanakan shalat, hal tersebut sesuai dengan

pendapat ibu Zakiah Daradjat yaitu ” Apabila sianak tidak terbiasa

melaksanakan ajaran agama terutama ibadah (secara konteks seperti shalat,

puasa, membaca al-qur’an dan berdo’a) dan tidak pula dilatih atau di biasakan

hal-hal yang di perintahkan Allah dalam kehidupan sehari-hari serta tidak

dilatih untuk menghindari larangannya, maka pada waktu dewasanya nanti ia

akan cenderung kepada sikap acuh tak acuh, anti agama atau sekurang-

kurangnya ia tidak akan merasakan pentingnya agama bagi dirinya. Tapi

Page 69: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

sebaliknya, anak yang mendapatkan pelatihan dan pembiasaan agama, pada

waktu dewasanya nanti akan merasa kebutuhan akan agama.57

Pembiasaan merupakan proses penanaman kebiasaan. Yang dimaksud

dengan kebiasaan (habit) ialah cara-cara bertindak yang persistent, uniforem,

dan hampir-hampir otomatis (hampir-hanpir tidak disadari oleh pelakunya).

Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat

penting terutama bagi anak-anak. Dalam kondisi seperti ini mereka perlu

dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan pola pikir

tertentu. Anak perlu dibiasakan untuk mandi, makan, tidur, secara teratur,

serta bermain-main, berbicara, belajar, dan sebagainya.

Seseorang yang telah mempunyai kebiasan tertentu akan dapat

melaksanakannya dengan mudah dan senang hati. Bahkan, segala sesuatu

yang telah menjadi kebiasaan dalam usia muda sulit untuk dirubah dan tetap

berlangsung sampai hari tua

Di dalam al qur’an banyak ayat-ayat yang menunjukan kepada

penggunaan metode pembiasaan. Diantaranya terdapat firman Allah dalam

surat An-Nur 58 sebagai berikut :

��DE�FG��E $¦��i2���

q��I�����

��Tg0/.�x8�z�5 �O��i2���

7�+()�� M�I�☺�E��

�O��i2����� M+5

q���*)�S�E ��*)��/³��

57 Zakiah Darajat, llmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1996), Cet, Ke- 15, h. 64.

Page 70: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

M�I�� R�()�M ���X �� e ����

�3�S+i <e�()9 m 7µ⌧Z/5��

�Oc�(�� ���*"_+, ������0�M

����� <�a J�2s5�� ������

�=�*�� <e�()9

�����@�*/5�� e &R�()�M

����Q��� ���25 e $☯/0+5

���/0()�] "#�� ��J�/z()�]

S��I� u�*�=�*�� e $%�*>�X�+ ��/0()�]

��svs_�*�� eN(,� k·�*�� e S�5�⌧0⌧� &OJ�c�SE ����

��+5 ����E��� ������

MzJ)�] _Mz�� AJC�

Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak

(lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di

antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu:

sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan Pakaian (luar)mu di

tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi

kamu[1047]. tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari

(tiga waktu) itu[1048]. mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada

keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan

ayat-ayat bagi kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Adapun pembiasaan dalam bahasa metodologi adalah ”Trayel and Error”

Dan menurut pribahasa Arab adalah :

ا���دة تLHM ا�� تJ�ا. ا�H'��2� ا���دةArtinya : Pendidikan adalah pembiasaan dan pembiasaan adalah

merupakan pengulangan.

Jadi dengan demikian pembiasaan ibadah shalat hendaknya dengan

usaha, apalagi anak tunagrahita yang perlu arahan dan bimbingan khusus yang

terus menerus. Ketika di rumah orang tualah yang sangat berperan kepada

Page 71: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

anaknya agar bisa atau membangkitkan kesadaran terhadap tingkah laku yang

di biasakan (ibadah shalat). Sedangkan guru ibadah shalat khusus tunagrahita

haya mampu memberikan teori dan praktek di sekolah saja tentang ibadah

shalat. Maka sangat tinggilah peran orang tua dalam bimbingan terhadap

anaknya ketika dirumah menjadi anak yang agamis.

3. Metode Praktek

Metode praktek lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan

kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan

yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan dilapangan yang bisa berarti

ditempat kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah

pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh peserta,

sehingga dapat memicu kemampuannya. Sifat metode praktek adalah

pengembangan ketrampilan.

Jadi metode prktek adalah metode implementasi dari metode

pembiasaan dalam rangka pembelajaran, khususnya pelajaran pendidikan

agama islam. Sedangkan tujuannya adalah supaya mampu mengetahui tatacara

pelaksaanakan kegiatan pelaksanaan bimbingan ibadah dalam kehidupanya

sehari-hari khususnya ibadah shalat.

Dan metode ini bersinambungan dengan hadits nabi yang berbunyi :

��ل رس-ل ا ص&' ا "0� وس0'� : �ی�ة یN-ل "� ا�� ه : P�Q�� �J!���' ا��م�ی

Page 72: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

Artinya : Dari Abu Hurairoh berkata, Rasulullah Saw bersabda.

Janganlah minum diantara kamu dengan berdiri58

Dari hadits diatas dapat kita simpulkan bahwa apabila seseorang

melarang atau merintah jangan saja mampu berbicara akan tetapi mampu

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita–C

SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang

Pendekatan yang di inginkan untuk membimbing ibadah shalat pada

anak tunagrahita-C di SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe adalah

pendekatan individual.

Pendekatan individual adalah melakukan komunikasi langsung secara

individual dengan yang di bimbing (klien). Hal ini dilakukan oleh pembimbng

(guru agama) di SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe, untuk membimbing

ibadah shalat khususnya.

Adapun pendekatan ini digunakan ketika guru sedang mengajarkan

gerakan dan bacaan shalat. Pelaksanakan dilakukan dengan program karena

bacaan dengan gerakan shalat itu dilakukan secara berkelompok, apalagi anak

tunagrahita yang dalam kehidupannya selalu memerlukan pendekatan

individual. Anak-anak akan memperhatikan gerakan yang sedang dicontohkan

oleh pembimbing kemudian anak (klien) tersebut menirukan gerakan dan

bacaannya dalam shalat

58 Syekh bin Bazz, Shoheh Muslim, (Beirut Lebanon : Darul Fikri) Cet. ke-2, h. 279.

Page 73: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

Jadi pendekatan individual ini sangat efektif walaupun membutuhkan

waktu yang cukup lama karena sesuai dengan kemampuan IQ nya nasing-

masing.

Ada beberapa target untuk membimbing ibadah shalat pada anak

tunagrahita-C di SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe. Adapun targetnya

yaitu, anak mampu mengikuti dan mengulang-ngulang gerakan dan bacaan

yang telah diperaktekkan dan dilafalkan oleh pembimbing(guru agama) serta

gerakan-gerakan yang di concohkannya.

Page 74: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada ahkir bagian skripsi ini, dari data serta informasi yang penulis

peroleh serta uraian yang sangat sederhana penulis sekiranya dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Anak tunagrahita adalah anak yang mempunyai IQ di bawah anak-anak

normal yang terjadi pada masa perkembangan anak pada sebelum usia 18

tahun dan di sertai gangguan ada penyesuaian tingkahlaku sehingga

membutuhkan program pendidikan khusus

2. Anak tunagrahita terbagi menjadi tiga tingkatan

a. Tunagrahita ringan (IQ 50-70)

b. Tunagrahita sedang (IQ 30-50)

c. Tunagrahita berat dan sangat berat (IQ di bawah 30)

3. Bimbingan adalah menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk

mengambil suatu keputusan atau memberikan sesuatu sambil memberikan

nasihat, pengarahan, dan menuntun suatu tujuan

4. Ibadah merupakan suatu nama yang mencakup segala perbuatan yang

disukai dan diridhai Allah Swt. Dan kita sebagaimana hambanya

semaksimal mungkin kita untuk mengabdikan dirinya kepada sang khalik

guna meraih keridhaan-Nya, serta meraih keselamatan di dunia dan di

akhirat.

Page 75: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

5. Adapun metode pelaksaanan bimbingan ibadah shalat di sekolah SLB-BC

Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang menggunakan

beberapa metode diantaranya adalah : (1). Metode Nasihat (ceramah) yaitu

metode yang menerangkan tentang ucapan atau kata-kata yang lemah

lembut di depan anak didiknya. (2). Metode Pembiasaan adalah

merupakan suatu proses penanaman kebiasaan dalam pembinaan pribadi

anak sangat di perlukan pembiasaan yang sangat cocok dan sesuai dengan

perkembangai jiwanya. (3). Metode Peraktek adalah bertujuan untuk

melatih dan meningkatkan kemampuan anak didik dalam mengaflikasikan

pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya.

B. Saran

Mengingat waktu bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita-c

khususnya, karena bimbingan ibadah shalat dapat mengaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga ataupun dalam lingkungan. Ada

beberapa saran yang penulis kemukakan yang kiranya dapat menjadi maslahat

guna untuk meningkatkan kualitas kegiatan pelaksanaan bimbingan ibadah

shalat pada siswa SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

Tangerang yang lebih baik lagi yaitu :

1. Dari pihak sekolah harus menyediakan ruangan khusus unuk melaksankan

suatu ibadah khususnya ibadah shalat, guna untuk semaksimal mungkin

guru idabah membimbingnya

Page 76: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

2. Kiranya guru agama atau pembimbing agar senantiasa meningkatkan terus

pendekatannya pada anak tunaggrahita khususnya, guna untuk

menciptakan kesadaran tentang bantuk-bentuk ibadah dan memproduk

anak yang beriman dan bertakwa ke pada Allah Swt

3. Pada guru pembimbing (guru agama) kiranya memanfaatkan waktu yang

kiranya telah di sediakan oleh pihak sekolah atau bagian kurikulum di

sekolah SLB-BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang Tangerang

sehingga anak yang di bimbing mampu mengaflikasikan kedalam

kehidupannya sehari-hari, baik dalam kalangan keluarga maupun dalam

kalangan masyarakat sekitarnya.

Page 77: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

DAFTAR PUSTAKA

- Kartadinata Sunaryo, H. Drs, Psikologi Luar Biasa, Depdikbud, Jakarta,

1983

- Suraraga Fadilah. Dr, Solichah, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif

Islam, Jakarta : PT. Golden Terayon Pres, 1983

- Arifin, H. M, Teoro-teori Konseling Agama dan Umum, Jakarta :

PT.Gorden Terayon Press, 1996

- Mari Sing Rimbun dan Sofian Efendi, Metodi Penelitian Survai, jakarta :

LPES, 1997, Cet. ke-2

- Suhartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung : Renmaja Rosada,

2000, Cet. ke-2

- Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT. Raja

Drafindo Persada, 2003, Cet. ke-2

- Hadi Sutrisno, Metodologi Riset II, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM, 1984

- Sugino, Metode Penulisa Administrasi, Bandung : Al-Fabeta, 2005, Cet.

ke-12

- Sitorus Felix. MT, Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan, Bogor :

Kelompok Dokumentasi Ilmu Sosial, 1998

- Moleong. Lexy. J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT.

Remaja Rosada Karya, 1989, Cet. ke-1

Page 78: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

- Poerwandari Kristi. E, Pendekatan Kualitatif dalam Pendekatan Psikologi,

Jakatra : LPSP 3 UI, 1998, Cet. ke-1

- Mangungson frida, Psikologi Pendidikan Luar Biasa, Jakarta : LPSP 3 UI,

1990

- Mulyono Anton. M, Sri Sukersih, Adi sunarya, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakatra : Depdikbud RI, 1988

- Mulyono A. dan S. Suedjadi, Bahan Kuliah Ortopedagogik Umum, Jakatra

: IKIP, 1993

- Amin. M, Ortipedogogik, Anak Tunagrahita Bandung : Depdikbud, 1995

- Cruickshanek Wiliam. M, JohnsonOrvillie, Ph.D.G, Education Of

Ekcaftion Chiden and Yauth, School Of Education, Syuracuse University,

1962

- Sudjadi, Materi Penelitian dan ATG dalam Perkembangannya, Jakarta :

Dekdikbud, 1990, Cet. ke-1

- A, Mallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Ciputat Press, 2002, Cet.

ke-1

- Sartono dan Umar, Bimbingan dan Penyuluhan Untuk Fakultas Tarbiyah

Komponen MKDK, Bandung : Pusat Setia, 1998, Cet. ke-1

- Faqih Aunur Rahman, Bimbingan Konseling dalam Islam, Yogyakatra :

UII Press, 1996, Cet. ke-2

- Anti Erman dan Prianto, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 1999, Cet. ke-1

Page 79: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

- Surya. Moh dan Djumhur I, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah,

Bimbingan : CD Ilmu, 1991, Cet. ke-1

- Hamdani Bakran dan Adz. M, Psikologi Terapi dan Konseling dalam

Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Barat, 2001, Cet. ke-1

- Arifin. M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Askara, 1991, Cet. ke-1

- Baihaki. H, Fiqih Ibadah, Bandung : M 25, 1996, Cet. ke-1

- Sabik Sayid, Fiqih Sunnah (1),Bandung : PT.Al- Ma’arif,1973,Cet.ke-1

- Dzakiah Daradjat, Dasar-dasar Agama Islam, Penerbit dan Penyebaran

Buku-buku, Jakatra : Indonesia, 1996, Cet. ke-9

- Nasotion Lahmudin, Fiqih Ibadah, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999,

Cet. ke-2

- Hawa Sa’id, Mensucikan Jiwa, Jakarta : Rabani Press, 2000, Cet. ke-3

- Masfuk Juhdi. H, Studi Islam Ibadah, Jakarta :Rajawali Offset, 1992, Cet.

ke-2

- Selayang Pandang SLB/BC Muara Sejahtera Pondok Cabe Pamulang

Tangerang Banten, 1988

- Muzier Suparta. H, Harjani Hefni, Metode Dakwah, Jakarta : Kencana,

2003, Cet. ke-1

- Mubarok Achmad, Konseling Agama Teori dan Kasus, (Jakarta : PT. Bina

Rena Pariwarna, 2002), Cet. ke-3.

- ” Jiwa dalam Al-Qur’an, (Jakarta, Paramadina, 2000), Cet. Ke-1.

- http://www.curriki.org/ywiki/bin/download/colldagar/B2PENDEKATAN

PEMBELAJARANSAINSDISD/.doc di askes pada 20 Februari 2009.

Page 80: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

- http://pwk.undip.ac.id/d3/beritaterkini/partisipatif.httm

- Pengembangan Program Pendampingan masyarakat dalam Jurnal PMI,

Vol I, No. 2, Maret 2004.

- Isbandi Andi, Pemberayaan Masyarakat dan Intervensi Komunitas,

Pengantar pada Penilaian dan Pendekatan Praktis, (Jakarta : Lembaga

Penerbit FE-UI,2003).

Page 81: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

FORMULIR PENDAFTARAN CALON PESERTA WISUDA ( KE-75)

SEMESTER GANJIL/GENAP TAHUN 2009/2010

1. Nama : Khusnul Mubarok

2. Tempat/Tanggal Lahir : Karawangan,12 Oktober 1982 3. Nomor Pokok : 102052025640

4. Fakultas : Dakwah dan Komunikasi 5. Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

6. Program : S I

7. Judul Skripsi : Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada

anak TunagrahitaC di SLB/BC Muara

Sejahtera Pondok cabe Ilir Pamulang

Tangerang

8. Tanggal Lulus : 17 Februari 2009

9. No.Ijazah :

10. Indek Prestasi : 2, 92

11. Jabatan dalam Organisasi :

Kemahasiswaan

12. Alamat Asal : Kp Banteng Karamat Rt.20/05 Desa

Cikarang Kec. Cilamaya Kab. Karawang

13. Alamat Sekarang : Jl.Raya Pondok Cabe Ilir Rt.01/04

Pamulang Tangerang

14. Nama Ayah : Mahroni 15. Pendidikan Ayah : SD

16. Pekerjaan Ayah : Petani 17. Nama Ibu : Siti Fathonah (Alm)

18. Pendidikan Ibu : SD

19. Pekerjaan Ibu : Rumah Tangga

Jakarta, 27 Februari 2009

Tanda tangan Ybs

Khusnul Mubarok

Page 82: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

IDENTITAS ALUMNI

Wisuda Ke : 75/ Tahun Akademik : 2009/2010

Yang bertandatangan di bawah ini, 1. Nama : Khusnul Mubarok

2. Nomor Pokok/NIM : 102052025640 3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Tempat/Tanggal Lahir : Karawangan,12 Oktober 1982 5. Alamat Asal : Kp Banteng Karamat Rt.20/05 Desa

Cikarang Kec. Cilamaya Kab. Karawang

6. Alamat Sekarang : Jl.Raya Pondok Cabe Ilir Rt.01/04

Pamulang Tangerang

7. Kode Pos : 15418

8. Telepon : 081809575543

9. Jurusan/Program Studi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam

10. Judul Skripsi : Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada

Anak Tunagrahita-c di SLB/BC Muara

Sejahtera Pondok Cabe Ilir Pamulang

11. Pembimbing : Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd

12. Penguji 1 : Drs. M. Lutfi, MA

13. Penguji 2 : Dra. Hj. Elidar Husein, MA

14. Tanggal Lulus Ujian : 17 Februari 2009 15. IP/Yudisium : 2, 92 / C

16. Nomor & tgl ijazah : 17. Pekerjaan :

18. Alamat Pekerjaan :

Mengetahui, Jakarta, 26 Februari 2009

Ketua Jurusan Tanda Tangan Ybs

Drs. M. Lutfi, MA Khusnul Mubarok

Page 83: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

BERITA WAWANCARA

Nama : Mansur Qurtubi, BA

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat : Kantor Sekolah

Hari/ Tanggal : 15 Agustus 2008

Isi Wawancara

T. Dimanakah bimbingan ibadah shalat anak tunagrahita di laksanakan?

J. Di Mushala, di karenakan sarana dan prasaran di sekolah kurang memadai,

jadi kami dari pihak sekolah langsung bekerjasama dengan masyarakat

setempat dan ketua mushala yang ada.

T. Apa yang melatar belakangi di laksanakanya bimbingan ibadah shalat pada

anak tunagrahita?

J. Yang melatar belekangi bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita

adalah untuk melatih pembiasaan pada anak karena ini lebih menggunakan

metode pembiasaan, adapun cara maksimalnya mereka memahami dan

kurangnya pemahaman, jadi istilah pembiasan mereka untuk melakukan

kebiasaan ibadah shalat itu harus continiou dalam melakukan dan

melaksanakannya

T. Pada tahun berapa bimbingan ibadah shalat untuk anak tunagrahita di

laksanakan?

Page 84: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

J. Sekitar dari tahun 1990-an bimbingan ibadah shalat pada anak tunagtrahita

itu di lakanakan, karena sejak saya sebelum pindak ke sekolah ini juga

suda berjalan bimbingan itu, jadi saya disini hanya melanjutkan pogram-

program yang ada dan memantau berjalannya efektifitas bimbingan

ibadah shalat anak-anak tunagrahita dan anak-anak yang lainya.

T. Siapa yang mengajarkan bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita di

sekolah ini?

J. Yang mengajarkan bimbingan ibadah shalat pada anak tunagrahita di

sekolah ini adalah ibu Siti, ibu Isma, dan ibu Iis, Serta di bantu dengan

guru-guru kelasnya masing-masing adapun untuk koordinatornya yang

saya tunjuk langsung adalah ibu Siti karen ia mempunyai latar belakang

dari UIN, sedangkan yang lainya ada yang dari IKIP, ITB, sedangkan yang

lainya dari perguruan umum.

T. Kapan bimbingan ibadah shalat anak tunagtrahita itu di laksanakan dan

pada jam berapa di laksanakanya?

J. Adapun harinya itu, hari selasa dan hari kamis, akan tetapi disini di

wajibkan bagi seluruh siswa. Adapun jamnya pada jam terakhir tepatnya

pada waktu shalat dzuhur.

T. Kenapa bimbinmgan ibadah shalat itu di wajibkan bagi anak tunagrahita?

J. Bukanhanya anak tunagrahita saja, akan tetapi anak tunarungu, bahkan

anak anak autis pun ikut melaksanakan bimbingan ibadah shalat, tapai

anak autis yang ringan, dan kita kan umat beragama muslim dan kebetulan

anak- anak disini mayoritas muslim, jadi kami dari pihak sekolah

Page 85: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA

mewajibkan anak-anak muslim untuk melaksanakan bimbingan ibadah

shalat

T. Bagaimana menurut bapak tentang penerapan bimbingan ibadah shalat pada

anak tunagrahita?

J. Kalau menurut bapak mengenai penerapan atau metode yang digunakan

oleh bu Siti dan yang lainnya itu sudah cukup bagus, karena saya melihat

sudah ada beberapa anak yang bisa mengaflikasikan kedalam kehidupanya

sehari-hari ?

T. Bagaimana menurut bapak tentang bimbingan ibdah shalat yang di

laksanakan di sekolah ini memberikan kontribusi pada anak tunagrhita?

J. Yang bapak lihat sudah walaupun tidak seluruhnya anak mampu anak

mengikutu metode –metode yangb ibu siti terapkan dan laksanakan di

sekolah ini

T. Apakah ada kurikulum tentang bimbingan idabah shalat di sekolah ini?

J. Ada, akan tetapi, jika kita megikkuti kurikulum yang ada, ya agak

kewalahan dalam membimbinganya karena kurikulum dari DIKNAS itu

agak sulit untuk bisa di pahami dan di ikuti oleh anak-anak

Pondok Cabe, 15 Agustus 2008

Interview Interwviewer

Mansyur Qurtubi, BA Khusnul Mubarok

Page 86: Pendekatan Bimbingan Ibadah Shalat Pada Anak Tunagrahita-C ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18284/1/KHUSNUL...PADA ANAK TUNAGRAHITA-C DI SLB/BC MUARA SEJAHTERA