KHUSNUL FITRIA

66
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA NY. SUKEMI DESA TUNGGUL WULUNG KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG OLEH : KHUSNUL FITRIA NIM : 0302.29

description

tyhuretest

Transcript of KHUSNUL FITRIA

DAFTAR LAMPIRAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA

NY. SUKEMI DESA TUNGGUL WULUNG KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

OLEH :

KHUSNUL FITRIA

NIM : 0302.29

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA-MALANG

MALANG

2006

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi, Amd. Keb Jalan Arumba No. 4 Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Patemah, S. SiT dan Bapak Isman Amin, S. KM, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi, saran sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang terhormat :

1. Yuliyanik, S. KM, selaku Direktur Akademi kebidanan Widyagama Husada Malang.

2.Sukemi. Amd. Keb, selaku Bidan Praktek Swasta yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan teknis ijin kepada kami untuk melaksanakan penelitian.

3.Yuliyanik, S. KM, selaku Penguji I Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang

4.Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan moril, materiil, dan doa. yang tulus selama ini.

5. Teman-teman satu angkatan atas bantuan dan kerjasama selama ini.

6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkannya.

Malang, September 2006

Penulis

ABSTRAK

Fitria, Khusnul, 2006. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Jalan Arumba No. 4 Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang.

Pembimbing : (1) Patemah, S. SiT (2) Isman Amin, S. KM

Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.Dalam melakukan perawatan terutama perawatan tali pusat, membutuhkan kesabaran dan pengetahuan tentang perawatan yang benar. Kurangnya pengetahuan ibu dalam merawat dirinya dan bayinya menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Dari hasil studi pendahuluan pada bulan Maret 2006 di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi di Desa Tunggul Wulung kecamatan Lowokwaru Malang terdapat 12 ibu yang mempunyai bayi, diketahui sebagian kecil (41,66%) ibu belum mengerti tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.

Desain penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu dan paham di Bidang Praktek Swasta Ny. Sukemi di desa Tunggul Wulung kecamatan Lowokwaru Malang.

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan dan yang datang memeriksakan bayinya. Sampel yang digunakan adalah ibu yang mempunyai bayi umur 0 12 bulan dan yang datang memeriksakan bayinya yang berada di BPS tersebut yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan accidental sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu baik 56,7%, cukup baik 30%, kurang baik 13,3%. Sedangkan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat paham baik 33,3%, cukup baik 46,7%, kurang baik 20%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, usia dan penyuluhan dari petugas kesehatan.

Saran dari penelitian ini adalah agar lebih meningkatkan pemberian informasi, pengetahuan, dan memotivasi kepada ibu untuk menggalkan pelaksanaan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir yang berkunjung di Bidang Praktek Swasta tersebut sehingga pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

Kepustakaan : 17 kepustakaan (tahun 1985 2004)

Kata kunci : pengetahuan ibu, perawatan tali pusat, bayi baru lahir

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN iiHALAMAN PENGESAHANiiiHALAMAN PERSEMBAHANivKATA PENGANTARvABSTRACTvi

ABSTRAKviiDAFTAR ISI viiiDAFTAR TABELxDAFTAR GAMBARxiDAFTAR LAMPIRAN xiiBAB1 PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 31.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Penelitian 4BAB 2TINJAUAN PUSTAKA 62.1 Konsep Pengetahuan 62.1.1 Pengertian Pengetahuan62.1.2 Tingkat Pengetahuan62.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan72.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan92.1.5 Klasifikasi Tingkat Pengetahuan112.2 Konsep Perawatan Tali Pusat112.2.1 Pengertian112.2.2 Tujuan122.2.3 Persiapan Alat Untuk Perawatan Tali Pusat122.2.4 Cara Merawat Tali Pusat132.3 Konsep Bayi Baru Lahir132.3.1 Definisi132.3.2 Pertolongan Pada Saat Bayi Lahir132.3.3 Klem Dan Potong Tali Pusat142.3.4 Penilaian Bayi Waktu Lahir 152.3.5 Menjaga Bayi Agar Tetap Hangat152.3.6 Tanda-tanda Vital162.3.7 Perawatan Sehari-hari17BAB3METODOLOGI PENELITIAN 183.1 Desain Penelitian 183.2 Kerangka Konsep183.3 Populasi, Sampel dan Sampling193.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 203.5 Variabel Penelitian203.6 Definisi Variabel 213.7 Lokasi dan Waktu Penelitian223.8 Teknik Pengumpulan Data223.9 Teknik Analisa Data223.10 Etika Penelitian Menjadi Responden243.11 Jadwal Penelitian24BAB4HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN264.1 Hasil Penelitian26

4.1.1 Data Umum26

4.1.2 Data Khusus28

4.2 Pembahasan30

4.2.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Tingkat Tahu304.2.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat

Pada Tingkat Paham31BAB5PENUTUP325.1 Kesimpulan32

5.2 Saran32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul Tabel

Halaman

Tabel 3.1Definisi Operasional

19DAFTAR GAMBAR

Nomor

Judul Gambar

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

19Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan Usia

27Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan Pendidikan

27Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan Pekerjaan

28Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Pada Tingkat

Tahu

28Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Pada Tingkat

Paham

29DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul Lampiran

Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah

2. Permohonan Izin Penelitian dari Kampus

3. Pengantar Informed Consent

4. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

5. Kisi-kisi Kuesioner

6. Kuesioner Penelitian

7. Kunci Jawaban Kuesioner

8. Master Sheet

9. Tabel Telly10. Tabel Distribusi Frekuensi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di Indonesia merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tinggi. AKI di Indonesia pada tahun 2002 yaitu sekitar 307 sampai 390 per 100.000 kelahiran hidup (Asiandi, 2005). Penyebab kematian bayi yaitu tetanus 19,3%, gangguan prenatal 18,4%, diare 15,6% dan infeksi saluran nafas akut atau ispa 14,4% (http.//www.Tempo.co.id/medika/Arsip/042002/ PUS-4.htm).

Merawat bayi gampang-gampang susah, bukan cuma butuh kesabaran, tapi perlu pengetahuan tentang perawatan yang benar, terutama perawatan tali pusat. Perawatan tali pusat pada bayi sangat sederhana, mandikan bayi, gosok tali pusat dengan sabun, keringkan dan bersihkan dengan alkohol 70%. Biarkan dalam keadaan terbuka, dengan alkohol 70%, tidak usah dibungkus, kecuali infeksi. Jangan dipakaikan bedak, abu gosok atau dikunyahin sirih. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya tetanus dan sarang kuman (http.www.tabloid-nakita.com).

Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling beresiko menyebabkan kematian bayi baru lahir. Tetanus menyerang bayi usia dibawah satu bulan, dikenal dengan istilah tetanus neonatorum yang disebabkan oleh basil clostridium tetani. Kasus tetanus banyak dijumpai di sejumlah negara tropis dan negara yang masih memiliki kondisi kesehatan rendah. Data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan kematian akibat tetanus di negara berkembang adalah 135 kali lebih tinggi dibandingkan negara maju.

Tetanus pada bayi baru lahir memiliki angka yang sangat signifikan. Pada umumnya, penggunaan gunting yang kotor dan berkarat oleh para bidan atau dukun bayi saat memotong tali pusat. Tetanus bisa dicegah dengan pemberian vaksin lewat imunisasi pada perempuan usia subur (Copyright Tempo 2003).

Tali pusat biasanya terlepas dalam waktu tujuh sampai delapan hari tetapi setelah terlepas, ujungnya yang tertinggal itu belum kering betul, dan ini memakan waktu beberapa minggu. Setiap habis mandi perlu dijaga agar pusar yang belum sembuh betul dikeringkan dengan cermat (Oswari, 2004).

Tali pusat harus selalu dilihat pada waktu mengganti pokok sampai tali pusat tersebut lepas dan luka pada umbilikusnya sembuh. Tali pusat dirawat dan dijaga kebersihannya dengan menggunakan larutan alkohol 70% paling tidak dua hari setiap empat jam sekali dan lebih sering lagi jika tampak basah dan lengket. Untuk membersihkan tali pusat, ujungnya harus dijauhkan dari kulit dengan cara memegangnya memakai tangan yang satu sementara bagian pangkalnya dibersihkan memakai tangan lain dengan lidi kapas yang sudah dicelup ke dalam larutan alkohol (Helen, 1999).

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh para ahli kesehatan selama ini, bahwa banyak hambatan yang dialami oleh para ibu disebabkan kurangnya pengetahuan, baik dalam merawat kesehatannya selama masa kehamilan, maupun dalam merawat bayinya sendiri. Kekurang cermatan para ibu hamil merawat dirinya dan bayinya menyebabkan tingkat kematian yang tinggi (Oswari, 2004).

Setelah melakukan studi pendahuluan pada bulan Maret 2006 di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Tunggul Wulung kecamatan Lowokwaru kabupaten Malang terdapat 12 ibu yang mempunyai bayi dari 12 ibu yang mempunyai bayi tersebut diketahui sebanyak 7 ibu yang mempunyai bayi (50,83%) yang mengerti tentang perawatan tali pusat pada bayi lahir, sedangkan sebanyak 5 ibu yang mempunyai bayi (41,66%) yang belum mengerti tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Amd. Keb desa Tunggul Wulung kecamatan Lowokwaru kabupaten Malang. Dengan harapan peneliti ini dapat memberikan gambaran tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir bagi ibu yang mempunyai bayi dalam teknik perawatan yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu :

Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Amd. Keb di jalan Arumba No. 4 desa Tunggul Wulung, kecamatan Lowokwaru kabupaten Malang

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. DiBidan Praktek Swasta Ny. Sukemi, Amd. Keb di jalan Arumba No.4 Tunggul Wulung Lowokwaru, kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu.

2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat paham

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Sebagai wawasan tersendiri dan bertambahnya pengetahuan, kemampuan serta pengalaman khususnya dalam perawatan tali pusat.

1.4.2 Bagi institusi

Hasil penelitian ini merupakan tambahan referensi dan wacana di lingkungan pendidikan dan sebagai bahan kajian lebih lanjut khususnya untuk penelitian sejenisnya.

1.4.3 Bagi profesi

Sebagai dasar masukan atau informasi bagi tenaga kesehatan tentang pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dalam hal perawatan yang benar.

1.4.4 Bagi peneliti lebih lanjut

Sebagai dasar masukan untuk pengembangan penelitian yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.

1.4.5 Bagi masyarakat

Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat, khususnya ibu mengenai perawatan tali pusat.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian pengetahuan

Merupakan hasil dari tahu ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek Notoadmodjo (2003 : 127). Penginderaan disini yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

2.1.2 Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003:128-130) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

1. Tahu (Know)

Artinya kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2. Memahami (Comprehention)Artinya kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang nyata, yaitu penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, prinsip dan sebagainya.

4. Analisa (Analisys)

Artinya kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitan satu sama lain.

5. Sistesis (Synthesis).

Artinya kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian ke dalam bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Artinya kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu material atau obyek. Penelitian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.

2.1.3 Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2002: 11-16) cara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1.Cara tradisional atau non ilmiah

Cara ini dipakai sebelum ditemukannya metode ilmiah. Cara tradisional antara lain meliputi :

a.Cara coba-coba salah (trial and error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan. Pada waktu ini upaya pemecahan masalah dilakukan dengan coba-coba saja dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan. Apabila kemungkinan pertama tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang kedua dan kemungkinan lainnya.

b.Cara kekuasaan atau otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. Orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji kebenarannya karena menganggap bahwa apa yang dikemukakan adalah sudah benar.

c.Berdasarkan pengalaman pribadi

Sumber pengetahuan diperoleh dari pengalaman atau pengalaman merupakan cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

d.Melalui jalan pikiran

Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan penalaran baik melalui induktif dan deduktif. Induktif merupakan proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum dengan proses berfikir beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata. Deduktif merupakan pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum ke khusus dengan pola berfikir bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2.Cara modern atau cara ilmiah

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut juga metode penelitian.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1.Usia

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun terakhir (Elizabeth, 1995 : 323). Menurut Hurclock yang dikutip dalam buku Nursalam (2001:134) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat pengalaman dan kematangan jiwanya. Sehingga umur 21 30 tahun merupakan masa reproduksi dan kondisi yang paling aman untuk persalinan karena keadaan fisik dan emosinya masih stabil (Manuaba, 1998 : 10).

2.Pendidikan

Pendidikan adalah suatu sadar untuk membangun kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup (Notoatmodjo, S, 2002 : 2).

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensial-potensial pribadinya yaitu rohani (piker, karsa, cipta dan budi pekerti) dan jasmani (indera serta keterampilan), pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendididkan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima informasi baik orang lain maupun media massa. Tingkat pendidikan seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap pengetahuan seseorang yang berpendidikan tinggi, pengetahuan akan berbeda dengan orang yang hanya berpendidikan rendah.

Tingkat pendidikan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

a. Pendidikan rendah

Yang termasuk pendidikan rendah adalah tamat SD, tidak tamat SD dan tidak sekolah.

b.Pendidikan sedang

Yang termasuk pendidikan sedang adalah yang telah menamatkan pendidikan di SLTA.

c.Pendidikan tinggi

Yang termasuk pendidikan tinggi adalah yang telah tamat SLTA, Akademi atau perguruan tinggi (Soetjiningsih, 1995 : 10).

3.Intelegensi

Pengetahuan yang dipengaruhi intelegensi adalah integelensi dimana seseorang dapat bertindak cepat, tepat, dan mudah dalam mengambil keputusan.

4.Pekerjaan

Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas daripada seseorang yang tidak bekerja karena dengan bekerja seseorang akan banyak mempunyai informasi dan pengalaman.

5.Paritas

Anak adalah karunia tuhan yang paling berharga bagi kehidupan keluarga. Pada ibu yang anak pertama umumnya angka kecemasan lebih tinggi dan ketidaktahuan daripada ibu yang pernah punya anak sehingga mereka ingin mencoba sesuatu hal yang baru sesuai dengan keinginannya.

2.1.5 Klasifikasi tingkat pengetahuan

Menurut Arikunto (1998: 246) untuk mengetahui secara kuantitatif tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dibagi menjadi 4 :

1. Baik : 76 100%

2. Cukup : 56 75%

3. Kurang baik : 40 55%

4. Tidak baik : < 40%

2.2. Konsep Perawatan Tali Pusat

2.2.1 Pengertian tali pusat

Tali pusat merupakan hubungan vital antara ibu dan bayi melalui plasenta. Setelah bayi lahir, tali pusat diklem atau diikat sekitar 2,5 cm dari umbilicus. Klem lain dilekatkan sedikit lebih jauh dari klem pertama dan tali pusat diantara kedua klem dipotong. Klem dekat umbilicus dibiarkan pada posisinya. Tali pusat mengering dan mengerut, dilepas secara spontan setelah beberapa hari (Sacharin, 1996 : 36)

Pada umumnya tali pusat akan puput pada waktu bayi berumur 6-7 hari. Bila tali pusat belum puput (lepas) maka setiap sesudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan (Sarwono, 1999 : 258).

Dalam beberapa hari atau minggu tali pusat lepas, meninggalkan area kecil yang bergranulasi dan biasanya menghilang. Jaringan parut yang kecil, kontraktur disebut umbilikus atau pusat. Segera setelah lahir pembuluh umbilikus masih dapat menyebabkan perdarahan yang fatal bila penjepitan atau pengikatnya menjadi kendur. Untuk alasan ini tali pusat diperiksa lebih awal dan dalam interval sering selama 24 jam pertama setelah lahir. Bila terjadi perdarahan, pengikat kedua atau penjepit kedua dipasang segera dan diawasi dengan ketat (Hamilton, 1995 : 215).

2.2.2 Tujuan perawatan tali pusat

Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah dan mengidentifikasi perdarahan atau infeksi secara dini (Bobak, 2004 : 427).

2.2.3 Persiapan alat untuk perawatan tali pusat

1.Kasa steril

2.Zat antiseptik (betadin, alkohol 70%) (Sarwono, 1999 : 258)

2.2.4 Cara merawat tali pusat dengan menggunakan alkohol

1. Telentangkan si kecil. Bersihkan sisa-sisa tepi tali pusat dengan bola kapas yang sudah dicelup dalam air dingin atau menggunakan kapas bertangkai yang dibubuhi alkohol 70%.

2. Keringkan dengan handuk yang lembut

3. Rendam kain kasa steril kedalam alkohol 70% dan gunakan sebagai penutup tali pusat. Lilitkan kain kasa pada tali pusat, lipat ke arah atas, serta tempelkan dengan plester khusus (All Contents Copyright (c) Anmum, 2004).

4. Mandikan bayi, gosok tali pusat dengan sabun keringkan dan bersihkan dengan alkohol 70%.

5. Pemakaian alkohol hanya digunakan sesudah mandi pagi dan sore. (http : // www. Tabloid Nikita.com / )

6. Membersihkan pangkal tali pusat yang ada di perut bayi dan daerah sekitarnya dengan kain kasa yang dibasahi dengan alkohol 70%

7. Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda radang, harus waspada terhadap infeksi tali pusat (Sarwono, 1999 : 258).

2.2.5 Merawat tali pusat dengan cara kering

1.Lipatlah popok di bawah sisa tali pusat.

2.Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan ditutupi dengan kain bersih secara longgar.

3.Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih, dan keringkan betul-betul (Saifuddin, 2004 : N 36)

2.2.6 Tanda-tanda infeksi tali pusat

1.Tali pusat basah, berbau

2.Menunjukkan tanda-tanda radang

3.Sepsis/ meningitis (infeksi yang lebih berat) (Sarwono, 1999 : 258).

2.3 Konsep Bayi Baru Lahir

2.3.1 Definisi

Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu (259 sampai 293 hari) (IKA, 1985 : 147).

2.3.2 Pertolongan pada saat bayi lahir

Penanganan bayi dilakukan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir, yaitu dengan melakukan pembersihan lendir serta cairan yang berada disekitar mulut dan hidung dengan kapas dan kain steril. Kemudian kedua kelopak matanya dibersihkan dengan kapas atau kain kasa steril satu demi satu, dimulai dari luar ke dalam. Sesudah bayi lahir lengkap, saat lahir segera dicatat dengan jam waktu (stop-watch). Kemudian kedua kaki dipegang dengan satu tangan, sedangkan tangan lain memegang kepala bayi yang lebih rendah dengan sudut ( 300 dari pada kaki dengan posisinya ekstensi sedikit untuk memungkinkan cairan atau lendir mengalir keluar dari trakea dan farings. Sementara itu seorang membantu menghisap lendir dan cairan dengan alat penghisap lendir.

Bayi sehat akan menangis dalam 30 detik, tidak perlu dilakukan apa-apa lagi oleh karena bayi mulai bernapas spontan dan warna kulitnya kemerah-merahan. Kemudian bayi diletakkan mendatar kira-kira sama tingginya dengan atau sedikit introitus vagina.

Bila mulut bayi masih belum bersih dari cairan dan lendir. Penghisapan lendir diteruskan, dari mulut, kemudian lubang hidung, supaya jalan napas bebas dan bayi dapat bernapas sebaik-baiknya (Sarwono, 1999 : 248).

2.3.3 Klem dan potong tali pusat

1. Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira 1 cm diantara klem tersebut).

2. Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.

3. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).

4. Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadi perdarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat (Saifuddin, 2004 : N 31)

2.3.4 Penilaian bayi waktu lahir (assesment at birth) scor apgar

Keterangan012NA

Apperance (warna kulit)Pucat Badan merah ekstremitas biruSeluruh tubuh kemerah-merahan

Pulse rate (frekuensi nadi)Tidak ada< 100> 100

Grimace (reaksi rangsangan)Tidak ada Sedikit gerakan mimik (grinace)Batuk / bersih

Aktivity (tonus otot)Tidak adaEkstremitas dalam sedikit fleksiGerakan aktif

Respiration (pernapasan)Tidak adaLemah / tidak teraturBaik / menangis

Catatan

NA (Nilai Apgar Scor) I menit lebih/ sama dengan 7 tidak perlu resusitasi

NA I (Nilai Apgar Scor) menit 4 6 bag and mask ventilation

NA I (Nilai Apgar Scor) menit 0 3 lakukan intubasi (Sarwono, 1999 : 249)

2.3.5 Menjaga bayi agar tetap hangat

1. Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.

2. Gantilah handuk / kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan memastikan bahwa kepala terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

3. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit :

a.Apabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu aksila bayi.

b.Apabila suhu bayi kurang 36,5oC, segera hangatkan bayi tersebut (Saifuddin 2004 : N 31)

2.3.6 Tanda-tanda vital

1.Suhu tubuh

Pada saat lahir suhu tubuh bayi kira-kira sama dengan suhu tubuh ibunya. Namun demikian, bayi memiliki sedikit insulasi lemak. Luas permukaan tubuh yang besar, dan sirkulasi yang relatif buruk serta belum dapat berkeringat atau menggigil sehingga kemampuan bayi untuk mengatur suhu tubuhnya masih buruk. Oleh karenanya perawat harus mengatur lingkungan untuk memberikan suhu tubuh yang konstan antara 97,7o sampai 99oF (36,50 sampai 37,2oC).

b.Nadi

Denyut nadi baru lahir adalah 120 sampai 150 per menit. Tergantung pada aktivitas. Nadi dapat menjadi tak teratur karena suatu stimulus fisik atau emosional tertentu, seperti karena gerakan invounter, menangis atau mengalami perubahan suhu yang tiba-tiba.

c.Pernapasan

Pernapasan pada bayi baru lahir tidak teratur kedalaman kecepatan, dan iramanya serta bervariasi dari 30 sampai 60 kali per menit. Normalnya pernapasan adalah tenang, cepat dan merambat. Pernapasan mudah diamati dengan melihat gerakan abdomen karena pernapasan neonatus sebagian besar dibantu oleh diafragma dan otot-otot abdomen.

d.Tekanan darah

Tekanan darah pada bayi baru lahir rendah dan sulit untuk diukur secara akurat dengan menggunakan sfigmomanometer konvesional. Bila digunakan monset selebar 1 inci (215 cm), tekanan sistolik rata-rata adalah 80-60/ 45-40 mmHg pada saat lahir, 100/50 mmHg sampai hari kesepuluh (Hamilton, 1995 : 218-219).

2.3.7 Perawatan sehari-hari

1. Mata bayi harus selalu diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi, dapat dibersihkan dengan air steril, aqua destilatar atau air garam fisiologis.

2. Mulut diperiksa untuk melihat kemungkinan infeksi dengan kandida (oral trush) yang dapat diobati dengan gentian violet 1% yang baru dibuat atau dengan larutan nystatin yang langsung diteteskan ke mulut bayi.

3. Tali pusat, yang biasanya akan puput pada waktu bayi berumur 6-7 hari, bila tali pusat belum puput maka setiap sesudah mandi, tali pusat harus dibersihkan, keringkan dan diberi zat anti septic yang dibungkus kassa.

4. Kain popok harus segera diganti setiap kali basah karena air kencing atau tinja (IKA, 1985 : 1157 1158).

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah deskriptif yaitu peneliti ingin mengetahui dan memaparkan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Bidan Praktek Swasta Ny.Sukemi, AMd. Keb, Jalan Arumba No. 4 Tunggul Wulung Lowokwaru, Malang.

3.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin di amati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2002). Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dipengaruhi yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, intelegensi, paritas.

Tingkat pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti sampai tingkat tahu dan paham. Dimana tingkat tahu dan paham tersebut peneliti mengkategorikan menjadi empat yaitu : baik, cukup, kurang, dan tidak baik Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut :

Keterangan

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka konsep

3.3 Populasi, Sampling dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi baru lahir umur 0 12 bulan. Pada tanggal 25 Juli 25 Agustus 2006 yang datang memeriksakan bayinya di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi AMd. Keb, Jalan Arumba No. 4 Tunggul Wulung, Lowokwaru Malang yang berjumlah 30 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel menurut Notoatmodjo (2002) adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi baru lahir 0 12 bulan, dan yang datang memeriksakan bayinya di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi. AMd. Keb, Jalan Arumba No.4 Tunggul Wulung, Lowokwaru Malang sebanyak 30 orang.

3.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2003).

Dalam penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah total populasi sampling yang dilakukan dengan mengambil semua responden yang kebetulan ada selama penelitian berlangsung, yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi baru lahir 0 12 bulan yang telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 orang yang periksa di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi, Amd. Keb Tunggul Wulung Lowokwaru Malang.

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1 Kriteria inklusi

1. Seluruh ibu yang mempunyai bayi baru lahir 0 12 bulan

2. Ibu yang datang dan memeriksakan bayinya di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi, Amd. Keb Jalan Arumba No. 4 Tunggul Wulung, Lowokwaru, Malang.

3. Ibu bersedia menjadi responden

3.4.2 Kriteria eksklusi

1.Ibu yang mempunyai bayi baru lahir 0-12 bulan yang tidak bersedia menjadi responden.

2.Ibu yang tidak memeriksakan bayinya di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi, Amd. Keb Jalan Arumba No. 4 Tunggul Wulung, Lowokwaru, Malang.

3.5 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Variabel dalam penelitian ini adalah tentang pengetahuan.

3.6 Definisi Variabel

3.6.1 Definisi konsep

Tingkat pengetahuan adalah merupakan jenjang hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sub variabel :

1.Tahu adalah kemampuan untuk menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2.Paham adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).

3.6.2 Definisi operasional

Untuk memudahkan dalam pengukuran maka variabel yang akan diukur dioperasionalkan atau didefinisikan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.1 Definisi operasional

VariabelSub

VariabelDefinisi

OperasionalSkala

DataAlat

UkurKategori

1.Tingkat Pengetahuan

Ibu tentang perawatan tali pusat

TahuKemampuan responden untuk mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari sebelumnyaOrdinalKuesioner

Baik : 76% - 100%

Cukup : 56% - 75%

Kurang : 40% - 45%

Tidak baik < 40%

2.Tingkat Pengetahuan

Ibu tentang perawatan tali pusat PahamKemampuan responden untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi secara benar.OrdinalKuesioner

Baik : 76% - 100%

Cukup : 56% - 75%

Kurang : 40% - 45%

Tidak baik < 40%

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.7.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Amd, Keb. Jalan Arumba No. 4 Tunggul Wulung, Lowok Waru Malang.

3.7.2 Waktu

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Juni sampai 25 Agustus 2006.

3.8 Tehnik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, terlebih dahulu peneliti meminta izin pada Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Amd, Keb. Jalan Arumba No. 4 Tunggul Wulung, Lowok Waru Malang. Peneliti juga meminta izin pada ibu yang mempunyai bayi 0-12 bulan untuk menjadi responden. Responden diberi informed consent tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan ibu yang bersedia menjadi responden penelitian menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi responden. Kemudian kuesioner dibagikan pada ibu yang mempunyai bayi untuk diisi kembali, setelah kuesioner terisi, kuesioner dikumpulkan kembali untuk diolah kembali lebih lanjut.

3.8.2 Data sekunder

Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi.

3.9 Tehnik Analisa Data

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut :

3.9.1 Editing

Setelah kuesioner diisi oleh responden, data yang terkumpul tersebut diperiksa kembali untuk memastikan seluruh jawaban yang terisi sesuai dengan maksud pertanyaan. Bila jawaban yang diberikan responden tidak memenuhi syarat, maka kuesioner dikembalikan lagi pada responden yang sama untuk dilengkapi sehingga dapat memenuhi syarat.

3.9.2 Coding

Merupakan kegiatan merubah data dalam bentuk yang lebih singkat dengan menggunakan kode-kode yang dimasukkan untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data.

3.9.3 Scoring

Memberi nilai pada jawaban yang benar dengan nilai 1 dan jawaban yang salah dengan nilai = 0.

3.9.4 Pemasukan data (transfering)

Memindahkan jawaban atau kode jawaban dalam master sheet (tabel induk).

3.9.5 Tabulasi data

Merupakan kegiatan menyusun data dalam bentuk tabel, sediakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan maka dihitung dengan menggunakan tabel distribusi dengan master sheet.

Rumus :

P = (Arikunto, 1998)

Keterangan :

P : Persentase

X : Jumlah jawaban yang benar

N : Pertanyaan

Selanjutnya dikatakan

Baik

: 76 100%

Cukup baik: 56 75%

Kurang baik: 40 55%

Tidak baik: < 40%

3.9.6 Analisa Data

Setelah data ditabulasikan maka dilakukan analisa data yaitu dengan cara memberi nilai jawaban kuesioner. Untuk jawaban yang benar diberi nilai 1, sedangkan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0, kemudian jawaban dari masing-masing pertanyaan dijumlah dan dibandingkan dengan jumlah skor maksimal setelah itu dikalikan 100%

3.10 Etika Penelitian Menjadi Responden

Lembar persetujuan diedarkan kepada ibu konsisten yang mempunyai bayi baru lahir umur 012 bulan yang menjadi responden dengan tujuan responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta harus menandatangani lembar persetuan tersebut. Jika tidak bersedia diteliti maka peneliti harus tetap menghormati hak responden.

3.10.1 Anonimity (tanpa nama)

Nama ibu yang menjadi responden tidak perlu dicantumkan pada lembar pengumpulan data untuk mengetahui keikutsertaan, responden diteliti menuliskan nama kode pada masing-masing lembar.

3.10.2 Confidentility

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan objek dijamin kerahasiaan oleh peneliti.

3.11 Jadwal Penelitian

11. Terlampir

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ada pada bab pendahuluan. Secara jelas paparan hasil penelitian ini disajikan mengenai pengumpulan data dari lembar kuesioner yang dilaksanakan di bidan praktek swasta Ny. Sukemi Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru- Malang.

Hasil penelitian ini meliputi Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan pusat pada bayi baru lahir di bidan praktek swasta Ny. Sukemi Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Kabupaten Malang pada tingkat tahu dan paham. Adapun data yang disajikan terdiri dari dua bagian, yaitu data umum (karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan) dan data khusus yang memuat tentang tingkat pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan responden tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu dan paham.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 juli-25 agustus 2006 dengan jumlah responden 30 orang.

4.1.1 Data umum

4.1.1.1 Karakteristik ibu berdasarkan usia

Karakteristik ibu berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini :

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan Usia Di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Di Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Malang Pada Tanggal 25 Juli - 25 Agustus 2006

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar (76,6%) ibu berusia 21-30 tahun dan selebihnya sebagian kecil (23,3%) ibu berusia 31-40 tahun.

4.1.1.2 Karakteristik ibu berdasarkan pendidikan

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Ibu Berdasarkan Pendidikan Di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Di Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Malang Pada Tanggal 25 Juli - 25 Agustus 2006

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa separuh (50%) ibu berpendidikan SLTA dan sebagian kecil (10%) berpendidikan SD.

4.1.1.3 Karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Di Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Malang Pada Tanggal 25 Juli-25 Agustus 2006

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa pekerjaan ibu sebagian besar tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebanyak 17 orang dengan prosentase (56,7%) sedangkan jumlah terkecil adalah pegawai negeri sipil (PNS) yaitu 3 orang dengan prosentase (10%).

4.1.2 Data Khusus

Data khusus ini menyajikan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu dan paham.

4.1.2.1 Tingkat tahu

Gambar 4.4Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Di Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Malang Pada Tanggal 25 Juli - 25 Agustus 2006

Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi di Desa tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru kabupaten Malang pada tingkat tahu, yang berpengetahuan baik sebesar 56,7%, sedangkan yang kurang baik sebesar 13,2%.

4.1.2.2 Tingkat paham

Gambar 4.5Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Bidan Praktek Swasta Ny. Sukemi Di Desa Tunggul Wulung Kecamatan Lowokwaru Malang Pada Tanggal 25 Juli- 25 Agustus 2006

Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir, ternyata sebagian kecil (20%)pada tingkat paham adalah kurang, dan hampir separuh (46,7%) berpengetahuan cukup baik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu.

Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu yang berpengetahuan baik sebanyak 17 ibu (56,7%) hal ini dibuktikan bahwa ibu mampu untuk mengingat materi atau menyebutkan tentang pengertian perawatan tali pusat, perawatan tali pusat dan persiapan alat untuk perawatan tali pusat.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa faktor yang mendukung pengetahuan adalah pendidikan dari data yang diperoleh dari penelitian ini bahwa pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir yang berpengetahuan baik paling banyak yaitu ibu yang tingkat pendidikannya tamat SMA sebanyak 15 ibu (50%). Hal ini dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu pada tingkat tahu, kurang baik sebanyak 4 ibu (13,3%). Dengan kenyataan ibu tidak mampu mengingat materi atau menyebutkan tentang pengertian perawatan tali pusat, perawatan tali pusat dan persiapan alat untuk perawatan tali pusat.

Disamping itu dalam penelitian ini pengetahuan kurang baik dikarenakan umur ibu 31 40 tahun sebanyak 7 ibu (23,3%) dan pendidikan ibu SD sebanyak 3 ibu (10%) dan pendidikan itu sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan. Sesuai dengan teori menurut Notoadmojo (2003) bahwa pengertian tahu adalah kemampuan untuk mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk diantaranya mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dan semua bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Disamping itu pengetahuan sendiri juga dipengaruhi oleh umur dan pendidikan.

4.2.2 Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada tingkat paham

Dari hasil data di atas bahwa tingkat pengetahuan ibu pada tingkat paham adalah cukup baik sebanyak 14 ibu (46,7%) dengan kenyataan ibu hanya dapat menjelaskan tentang pengertian perawatan tali pusat, perawatan tali pusat, tujuan dan persiapan alat untuk perawatan tali pusat. Sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2003) bahwa pengertian paham adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi yang benar dan pengetahuan itu sendiri di pengaruhi oleh umur dan pendidikan.

Sedangkan tingkat pengetahuan kurang baik pada tingkat paham didapatkan sejumlah 6 ibu (20%). Maka secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat pengetahuan baik lebih banyak diperoleh yaitu 17 ibu (56,7%) dari tingkat tahu dan 10 ibu (33,3%) dari tingkat paham, hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003) bahwa tahap tahu itu merupakan tingkat yang paling rendah, seharusnya pertanyaan-pertanyaan pada tahap tahu lebih banyak dijawab dengan benar atau lebih mudah dijawab dari pada tingkat paham. Tetapi hal ini tidak semuanya benar karena tingkat pengetahuan itu dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain usia, pendidikan, pekerjaan.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat tahu adalah baik sebesar 56,7% dan kurang baik sebesar 13,3%, tingkat pengetahuan disini dipengaruhi oleh usia, pendidikan, intelegensi, pekerja dan dan paritas.

5.1.2Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada tingkat paham adalah baik sebesar 33,3%, sebagian besar adalah cukup baik sebesar 46,7% dan kurang baik sebesar 20%.

5.2 Saran

5.2.1Bagi peneliti

Pada penelitian selanjutnya diharapkan instrumen penelitian lebih dapat disempurnakan sehingga hasil penelitian dapat memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan.

5.2.2Bagi institusi pendidikan

Dalam meningkatkan kualitas sumber daya bidan diharapkan untuk pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya dilaksanakan dalam waktu yang sama sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal

5.2.3Bagi profesi

Tenaga kesehatan terutama Bidan Praktek Swasta memberikan KIE kepada ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir umur 0 12 bulan dan memotivasi kepada ibu untuk menggalakkan pelaksanaan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.

5.2.4Bagi peneliti lebih lanjut

Karena keterbatasan penelitian, maka peneliti mengharapkan untuk peneliti selanjutnyha yang tertarik pada penelitian ini dapat mengembangkan penelitian ini untuk lebih dilaksanakan secara efektif, efisien dan berkesinambungan.

5.2.5Bagi masyarakat

Diharapkan masyarakat lebih meningkatkan pengetahuan tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dengan memanfaatkan tenaga kesehatan dan media yang ada untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1988. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Asiandi. (2005). Aborsi Aman di Tentang. Diakses pada tgl. 28 September 2006. www.SuaraMerdeka.com/harian/0510/21.Opoi04.htm.

All Contents Copyright (c) Anmum 2004. All Rights Reserved.

Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Copyright Tempo. 2003

Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Hamilton, Persis Mary 1995, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC.

Http://www.tabloid-Nakita.com/Http.//www.Tempo.co.id/medika/Arsip/042002/ PUS-4.htm.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Prawiroharjo, S. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Oswari, E, 2004. Perawatan Ibu Hamil dan Bayi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Sacharin, Rosa M. 1994. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Saifudin, Abdul Bari. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Infomedia Jakarta.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC

Lampiran 2

12. Pengantar Informed Consent

Perkenalkan saya,

Nama

: Khusnul Fitria

Status

: Mahasiswa Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang

Tujuan:Ingin mengadakan penelitian dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir.

Apabila saudari tidak berkeberatan, mohon mengisi lembar pernyataan informed consent (terlampir). Adapun identitas dan hasil isian kuesioner saudari akan kami jaga kerahasiannya.

Malang, 2006

Peneliti,

Khusnul Fitria

Lampiran 3

13. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

14. (Informed Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama

:

Umur

:

Alamat:

Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian, maka saya,

Bersedia / Tidak bersedia*)Untuk berperan serta sebagai responden.

Apabila sesuatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka saya akan bertanggung jawab atas pilihan saya dan tidak akan menuntut di kemudian hari.

Malang, 2006

Responden,

_________________

Keterangan :

*) Coret yang tidak dipilih

EMBED Visio.Drawing.5

32

PAGE

_1071349282.unknown

_1071357435.vsd