Pendekatan Anamnesis Pada Pasien Anak Hery I11111019
-
Upload
doddy-novriadie -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of Pendekatan Anamnesis Pada Pasien Anak Hery I11111019
Anamnesis pada pediatrik merupakan hal yang kompleks dan memakan waktu.
Penghimpunan riwayat dan pemeriksaan pediatric membutuhkan keahlian dasar dan
pertimbangan terhadap hal-hal khusus yang membedakan anak-anak dengan orang dewasa.2
Perhatikan beberapa istilah yang dipakai untuk menggambarkan anak dari berbagai usia (Tabel
1.). Dokter harus mampu memilih fakta dari interpretasi yang disampaikan oleh orang tua.1
Anamnesis pada anak pada dasarnya sama dengan pasien dewasa, dengan beberapa tambahan
penting.
Panggil orang tua dengan ‘Tuan dan Nyonya …’, bukan papa dan mama.
Ketahui nama panggilan anak di rumah dan gunakan nama itu.
Awali anamnesis dengan nama, jenis kelamin, umur dengan tahun beserta bulan. Umur yang
akurat adalah persyaratan penting dan seringkali menggambarkan diagnosis bandingnya.1
Catat nama sekolah, TK, klinik, atau pusat kesehatan yang pernah didatangi.
Selama melakukan anamnesis, seorang anak akan sangat senang berada di pangkuan orang
tuanya; anak yang lebih mandiri akan lebih senang bermain dengan mainannya, yang
sebaiknya disediakan. Anak yang lebih besar harus dilibatkan dalah pembicaraan. Susun
perabotan klinik dalam suasana yang mendorong perasaan bersahabat antara orang tua dan
dokter serta hindari suasana konfrontatif di atas meja.
Tabel 1. Istilah-istilah yang dipakai untuk menjabarkan anak-anak dari beberapa
kelompok usia dan karakteristiknya yang harus diperhatikan selama pengambilan riwayat
dan pemeriksaan
Istilah Karakteristik
Neonatus : lahir sampai 28 hari Semua keperluannya tergantung orang tua
Mengeluarkan suara dan tangis yang berbeda-
beda untuk menunjukkan rasa senang, rasa
lapar, dan rasa sakit
Bayi: 1 bulan sampai 1 tahun Semua keperluannya tergantung orang tua
Membuat kontak mata, mengenali orang tua,
dan tersenyum
Bayi yang lebih tua mewaspadai orang asing
dan merasa gelisah jika terpisah dengan orang
tua
Bayi berusia lebih dari 6 bulan memandang
wajah orang lain dan mendengarkan ketika
diajak bicara, merespons nama dan kata-kata
yang dikenalnya (misalnya: ibu, susu); dan
merespons permintaan sederhana (misalnya
‘Berikan kepada ibu’, ‘Mau susu lagi?’)
Anak-anak berusia 1 sampai 2 tahun Kurang nyaman dengan orang asing dan
tempat yang tidak dikenalnya: berpegangan
pada orang tua, malu, mengisap ibu jari,
memukul, menendang, menangis, berkata
‘Tidak!’
Bisa mengungkapkan keinginannya (misalnya
‘Aku mau susu lagi’, ‘Aku tidak mau lagi’,
‘Aku tidak mau kencing’)
Pra-sekolah: 2 sampai 5 tahun Memahami pertanyaan, member jawaban yang
bisa dimengerti, dan bertanya (‘Apa?’ dan
‘Mengapa?’)
Sebelum berusia 4 tahun: berbicara dengan
lancar dan jelas, dan mau berbicara kepada
orang asing
Bisa kembali ke perilaku saat berusia 1 sampai
2 tahun jika berada dalam lingkungan yang
masih asing atau jika merasa tidak enak badan
Bisa mengenakan dan melepas pakaian,
menunjukkan keinginannya untuk ke toilet
Sangat aktif dan selalu ingin tahu, namun
rentang konsentrasinya terbatas dan mudah
mengalihkan perhatian.
Sekolah: 5 sampai 11 tahun Mulai berani menghadapi orang dewasa
Kemampuan bergaulnya semakin baik
Memiliki minat dan hobi
Mulai bertanggung jawab
Remaja: 11 sampai 18 tahun Sebaiknya dibiarkan untuk berpikir sendiri dan
membuat pilihan
Suka menegaskan kemandirian
Tidak suka disebut anak kecil
Memperhatikan tampilan fisik
Dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dan
penerimaan sosial
Riwayat penyakit sekarang
Mulailah dari bagian ini karena inilah yang ingin mereka sampaikan pada Anda. Biarkan
mereka menceritakan dengan caranya sendiri; kemudian berikan pertanyaan yang spesifik untuk
mendapatkan detail yang penting. Interupsi yang terlalu sering atau memaksa untuk
mendapatkan kronologis cerita akan menghalangi pembicaraan yang terbuka. Untuk mengukur
tingkat keparahan, cari tahu bagaimana penyakitnya mempengaruhi kehidupan anak. Apakah
penyakit yang diderita, misalnya asma akut, menghentikan si anak saat berlari, berjalan,
berbicara; jika masalah tersebut tidak akut, berapa kali anak tidak masuk sekolah karena sakit?
Apakah anak memilih untuk tidak ikut dalam permainan atau aktivitas yang menyenangkan di
rumah? Tanyakan tentang pola makan, tidur, dan aktivitasnya. Jika tidak terjadi perubahan
kebiasaan, kecil kemungkinan adanya penyakit yang serius. Penurunan selera makan atau
aktivitas, atau meningkatnya kebutuhan tidur menandakan sakit yang serius. Kehilangan berat
badan tetap merupakan hal yang penting.
Tanyakan pendapat orang tua sendiri tentang apa yang mejadi masalah pada anaknya.
Sesekali hal tersebut akan memungkinkan Anda untuk meredakan kegelisahan orang tua yang
berlebihan; kadangkala hal itu juga akan membawa pada diagnosis yang tepat yang mungkin
sebelumnya belum terpikirkan. Dibandingkan orang lain, ibu lebih baik dalam memahami
tangisan bayinya, dan riset menunjukkan bahwa bayi dapat ‘berbicara’. Mereka memiliki
tangisan yang berbeda untuk lapar, sakit, dan lain-lain. Ibu biasanya akan memahami jika
tangisan bayi tersebut tidak seperti biasa dan seringkali mengetahui sebabnya.
Hal ini seringkali sangat membantu, terutama jika dicurigai ada masalah psikologis.
Pertanyaan “Seperti apakah anak (laki-laki atau perempuan) Anda?” Jawaban yang diberikan
dapat berupa ‘selalu khawatir’, ‘tenang’, ‘tidak bisa diam’, ‘obsesif’. Jika kemudian Anda
menanyakan “Siapa yang ditirunya?”, seringkali memberikan pandangan yang sangat berguna
jika Anda mengetahui apa yang dilakukan anak pada waktu senggangnya dan apakah sifat
alaminya merupakan anak yang senang berkumpul atau senang menyendiri.
Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan:
Kesakitan, operasi, atau perawatan rumah sakit.
Alergi atau sensitivitas pada obat
Riwayat imunisasi: mungkin dapat menolong untuk menyingkirkan suatu kondisi yang
mencurigakan, dan hal itu menunjukkan perlunya memberikan imunisasi lebih lanjut pada
keluarga tersebut.
Tanyakan pada orang tua tentang catatan kesehatan anak mereka (pujilah mereka jika mereka
membawa dan memilikinya). Catatan mencakup berat badan sebelumnya, imunisasi, dan
berbagai peristiwa kesehatan yang pernah dialami.
Riwayat keluarga
Tanyakan:
Usia saudara kandung dan orang tua.
Apakah ada anggota keluarga lain yang pernah, atau sedang, mengalami kondisi yang sama
dengan anak tersebut; apakah itu bercak merah atau demam (apakah anak itu mendapat
infeksi yang sama), atau enam jari di masing-masing tangan (apakah anak mewarisi sifat
yang sama dalam keluarga?)
Apa saja penyakit yang pernah diderita oleh orang tua atau saudara dekat, dengan tujuan
untuk menenangkan kekhawatiran yang berlebihan. Orang tua mungkin cemas bahwa sakit
perut anaknya disebabkan oleh kanker, karena ada kerabat yang baru saja meninggal karena
kanker.
Pertanyaan yang berkaitan dengan famili atau kekerabatan pada adat tertentu. Hal ini penting,
karena penyakit genetik yang langka menjadi lebih besar kemungkinannya jika kedua orang
tua memiliki hubungan kekerabatan.
Riwayat perinatal
Tanyakan:
Usia kehamilan (normalnya adalah 40 minggu)
o Sakit yang pernah diderita saat hamil
Tempat kelahiran (rumah sakit/rumah)
o Presentasi (kepala/sungsang)
o Jenis (spontan, forceps, bedah sesar)
o Berat lahir
Periode neonatal
o Abnormalitas
o Kesakitan
o Kebutuhan perawatan khusus/gawat darurat/intensif
o Hari dipulangkan dari rumah sakit.
Riwayat perkembangan
Hal ini hampir merupakan ciri khas pediatrika, khususnya bagi anak yang masih kecil
atau cacat. Pemeriksaan ini melibatkan detail tentang saat anak mulai memiliki kemampuan
seperti berjalan atau berbicara.
Riwayat social
Sesudah membina hubungan dengan orang tua, berbicaralah dengan mereka, masalah-
masalah mereka, pekerjaan si ayah (digunakan sebagai petunjuk keadaan keuangan), dan teliti
lebih lanjut bagaimana pekerjaan si ayah, apakah pekerjaannya bisa dikerjakan di rumah atau
menuntut si ayah bekerja jauh dari rumah dalam jangka waktu yang lama. Apakah si ibu bekerja
di luar rumah, jika ya, siapa yang menjaga anaknya? Tapi bila ia seorang ibu rumah tangga
apakah pekerjaan si ibu sebelumnya? Bila Ia seorang perawat misalnya, tentunya ia memiliki
tingkat pengetahuan yang berbeda dan membutuhkan informasi yang berbeda pula. Ada 3 faktor
yang harus diteliti, karena pengaruhnya yang langsung terhadap perkembangan anak:
Komposisi keluarga: apakah ayah dan ibu tinggal bersama? Jika ya, harmonis atau tidak?
Apakah keluarga tersebut hanya punya orang tua tunggal?
Kondisi keuangan: apakah keuangan keluarga sudah mandiri atau masih mengandalkan
bantuan pihak lain?
Perumahan: apakah mereka punya rumah sendiri? Jika ya, seperti apa wujudnya? Apakah
mereka tinggal di tempat sewaan? Perumahan yang baik seharusnya ada pasokan air
hangat dan sanitasi ruangan yang bagus, serta dalam satu kamar tidak lebih dari 5 orang.
Tabel 2. Komponen-komponen riwayat pediatric2
Masalah yang dikeluhkan Urutan, durasi, dan perkembangan gejala
Perspektif orang tua dan anak terhadap
kejadian
Gejala terkait, faktor-faktor predisposisi, latar
belakang masalah
Dampak terhadap kehidupan anak dan
keluarga, misalnya tidak masuk sekolah dan
cuti dari pekerjaan
Penanganan (jika ada) dan respons
Pemikiran dan perasaan mengenai masalah,
misalnya menyalahkan diri sendiri
Alasan berkonsultasi dan harapan, misalnya
orang tua hanya ingin diyakinkan kembali
Obat dan alergi Penanganan, termasuk dosis dan kepatuhan
pasien
Reaksi alergi (termasuk sifat dari reaksi), efek
samping lain
Kehamilan dan kelahiran Usia ibu
Kehamilan: kesehatan ibu, medikasi, kebiasaan
merokok, obat untuk bersenang-senang,
kejadian, misalnya kecelakaan, pendarahan,
pemantauan sebelum kelahiran, dan
pemeriksaan dengan scan
Kehamilan dan kelahiran Kelahiran: usia kehamilan (lahir di waktu yang
diperkirakan atau lebih awal), kelahiran
spontan atau dipicu, obat saat kelahiran, pecah
membran dalam waktu lama, cara lahir
(melalui vagina, dengan pisau bedah, atau
bedah Caesar)
Saat bayi lahir: berat badan, bernapas spontan
atau memerlukan resusitasi
Masa awal menyusui: payudara atau botol,
muntah, menyusui kurang lancar
Masalah bayi yang baru lahir: misalnya sakit
kuning, kadar glukosa darah rendah, biru,
terkulai, dirawat di unit bayi
Imunisasi dan peningkatan kesehatan Pastikan imunisasi diberikan sesuai dengan
jadwal yang direkomendasikan pemerintah;
alasan-alasan mengapa imunisasi tidak
diberikan (misalnya vaksin pertusis atau
campak-beguk-rubela)
Periksa catatan kesehatan setiap anak
Makan makanan sehat dan beraktivitas secara
teratur
Pencegahan kecelakaan
Remaja: seks aman dan kontrasepsi; saran
untuk tidak merokok, mengonsumsi alcohol,
dan menyalahgunakan obat
Riwayat medis dan bedah Penyakit yang pernah diderita, rawat inap di
rumah sakit, operasi
Ahli yang terlibat dalam pengobatan
Penyakit yang umum dialami anak-anak,
misalnya cacar air, campak
Makanan Menyusu saat bayi dan usia saat disapih
Jenis dan banyaknya asupan cairan, kudapan
ringan, dan makanan, berbagai macam
makanan, perilaku makan
Pertumbuhan dan pubertas Berat badan, panjang/tinggi badan, dan lingkar
kepala yang diukur dan dicatat di grafik
pertumbuhan
Periksa ukuran sebelumnya, misalnya catatan
kesehatan anak
Ukuran dibandingkan dengan teman-teman
sebaya
Pubertas pada remaja
Perempuan: perkembangan payudara,
menstruasi
Laki-laki: pembesaran testis, perubahan alat
kelamin, bercukur
Perkembangan saraf dan sekolah Usia <4 tahun: motor kasar, motor halus,
indera penglihatan, indera pendengaran, dan
bahasa, pergaulan.
Usia sekolah: kemajuan dan kemampuan di
sekolah, dibandingkan dengan teman-teman
sebaya
Keluarga Rumah: tinggal dengan orang tua, dirawat
pengasuh (aau ‘anak yang diasuh orang lain’)
Struktur dan dinamika: orang tua menikah,
berpisah, atau tunggal; saudara kandung
Kesehatan; masalah yang hampir sama atau
relevan dengan anak-anak, misalnya penyakit
atopic; epilepsy; sakit mental; riwayat keluarga
terkait diabetes tipe 2, kolesterol tinggi,
tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung
untuk anak yang mengalami kelebihan berat
badan, orang tua atau saudara kandung cacat
fisik
Kebiasaan merokok, mengonsumsi alcohol,
atau menyalahgunakan obat-obatan
Pohon silsilah keluarga
Sosial Etnis, budaya, latar belakang agama,
kepercayaan, dan nilai-nilai
Pekerjaan orang tua dan kedudukan social
Mekanisme dukungan, misalnya
keluarga/teman atau keluarga terasing
Bantuan
Hewan peliharaan
Transportasi
Bepergian ke luar negeri
Sumber:
1. Meadow SR, Newell SJ. Lecture notes: pediatrika ed. 7. Safitri A. Ed. Erlangga; Jakarta. 2005.
2. Houghton AR, Gray D. Chamberlain’s: Gejala dan tanda dalam kedokteran klinis Ed. 13.
Indeks; Jakarta. 2012.