PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang...

13
1 |I lmu Tauhid-syiah dan ajaranya- PENDAHULUAN Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari agamanya, ilmu teologi diperlukan untuk mengetahui itu, karena didalam teologi akan memberikan seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan kepada landasan kuat, sehingga tidak mudah terombang- ambing oleh peredaran zaman. 1 Didalam teologi islam kita dapat belajar tentang paham-paham tentang aliran-aliran dalam islam, di dalam islam terdapat aliran-aliran seperti, Khawarij, Murji’ah, qoddariyah,jabbariyah,mu’tazilah,asy’ariyah, syiah, dan lain sebagainya. Syi’ah merupakan salah satu aliran Teologi Islam yang memiliki banyak pengikut terutama di wilayah-wilayah pendukung Ali bin Tholib yakni di daerah Iran dan Irak, aliran ini juga berkembang di daerah Asia termasuk di negara Indonesia. Aliran sangat menarik untuk dipelajari selain karena mereka memiliki pengikut yang banyak, aliran ini memiliki sekte-sekte yang banyak dalam aliran mereka, yang dimana sekte-sekte tersebut banyak, yang terkadang memiliki pandangan yang berbeda terhadap konsep imamiyah dan haybah,tanasukh, ruju’,dan lain- lain. Golongan syi’ah terdiri dari lima kelompok besar: al Kisaniyah, az Zaidiyah, al Imamiyah, al Ghullat, dan al Isma’iliyyah. Sebagaian mereka dalam bidang teologi ada yang lebih cenderung ke aliran Mu’tazilah, sebagian yang lain ke Ahlussunah, dan sebagian lagi cenderung ke tasybih (penyeamaan tuhan dengan makhluk). 2 Dengan adanya sebab-sebab yang tadi telah disebutkan maka semakin menambah keinginan untuk mempelajari aliran syi’ah lebih dalam. Ada bebrapa hal dapat dibahas dalam aliran ini. Di dalam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian aliran syi’ah, bagaimana proses terbentuknya aliran syi’ah, sekte-sekte yang ada di dalamnya, serta paham-paham yang dianut dan tokoh-tokoh sekte-sekte dalam aliran syi’ah. Sehingga nantinya dapat difahami tentang aliran syi’ah dan sekte-sekte yang ada di dalamnya. 1 Harun nasution, Teologi Islam, Jakarta: UI Press,1986,hal ix 2 Prof. Asywadie Syukur, Lc, Al Milal wa An Nihal, Surabaya: Bina Ilmu, hal 124

Transcript of PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang...

Page 1: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

1 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

PENDAHULUAN

Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama,

setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari agamanya, ilmu teologi diperlukan untuk

mengetahui itu, karena didalam teologi akan memberikan seseorang keyakinan-keyakinan yang

berdasarkan kepada landasan kuat, sehingga tidak mudah terombang- ambing oleh peredaran

zaman.1

Didalam teologi islam kita dapat belajar tentang paham-paham tentang aliran-aliran

dalam islam, di dalam islam terdapat aliran-aliran seperti, Khawarij, Murji’ah,

qoddariyah,jabbariyah,mu’tazilah,asy’ariyah, syiah, dan lain sebagainya. Syi’ah merupakan salah

satu aliran Teologi Islam yang memiliki banyak pengikut terutama di wilayah-wilayah

pendukung Ali bin Tholib yakni di daerah Iran dan Irak, aliran ini juga berkembang di daerah

Asia termasuk di negara Indonesia. Aliran sangat menarik untuk dipelajari selain karena mereka

memiliki pengikut yang banyak, aliran ini memiliki sekte-sekte yang banyak dalam aliran

mereka, yang dimana sekte-sekte tersebut banyak, yang terkadang memiliki pandangan yang

berbeda terhadap konsep imamiyah dan haybah,tanasukh, ruju’,dan lain- lain.

Golongan syi’ah terdiri dari lima kelompok besar: al Kisaniyah, az Zaidiyah, al

Imamiyah, al Ghullat, dan al Isma’iliyyah. Sebagaian mereka dalam bidang teologi ada yang

lebih cenderung ke aliran Mu’tazilah, sebagian yang lain ke Ahlussunah, dan sebagian lagi

cenderung ke tasybih (penyeamaan tuhan dengan makhluk).2

Dengan adanya sebab-sebab yang tadi telah disebutkan maka semakin menambah

keinginan untuk mempelajari aliran syi’ah lebih dalam. Ada bebrapa hal dapat dibahas dalam

aliran ini.

Di dalam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian aliran syi’ah,bagaimana proses

terbentuknya aliran syi’ah, sekte-sekte yang ada di dalamnya, serta paham-paham yang dianut

dan tokoh-tokoh sekte-sekte dalam aliran syi’ah. Sehingga nantinya dapat difahami tentang aliran

syi’ah dan sekte-sekte yang ada di dalamnya.

1 Harun nasution, Teologi Islam, Jakarta: UI Press,1986,hal ix

2Prof. Asywadie Syukur, Lc, Al Milal wa An Nihal, Surabaya: Bina Ilmu, hal 124

Page 2: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

2 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Syi’ah dan Sejarah Terbentuknya Syi’ah

Aliran syi’ah adalah kelompok masyarakat yang menjadi pendukung Ali bin AbiThalib.

Mereka berpendapat bahwa ‘Ali bin bi Thalib adalah imam dan khalifah yang ditetapkan melalui

nash (wahyu) dan wasiat Rosuulloh. Mereka beranggapan bahwa imamah (kepemimpinan) tidak

boleh keluar dari keturunan ‘Ali bin Abi Tholib.3

Sebab-sebab kelahiran syi’ah karena adanya paham bahwa tidak ada pemimpin setelah

Rosululloh kecuali ‘Ali bin Abi Tholib dan keturunanya, hal ini disebutkan dalam beberapa hadist

yang dimiliki oleh orang-orang syi’ah seperti, Nabi mengatakan kepada semua keluarganya

terhadap ‘Ali :” ini pewarisku, wazirku, wasiatku, dan khalifahku untukmu, sesudah aku mati,

dengarlah perkataanya, taatilah segala perintahnya.” Mereka menta’wilkan bahwa hadist-hadist

tersebut Nabi telah menentukan wilayah dan khalifahnya kepada ‘Ali dan tidak kepada yang

lainya.4

Sejarah lahirnya syi’ah memiliki bebrapa pendapat dalam menentukan masa lahirnya.

Diantaranya adalah:

Dalam kitab Al madzahibul islamiyyah, diterangkan oleh Abu Zahrah, bahwa dia berkata

lahirnya syi’ah itu adalah suatu madzhab politik islam yang paling tua, lahir pada masa

pemerintahan Utsman, kemudian tumbuh dan bertambah serta tersebar dalam masa pemerintahan

‘Ali bin Abi Thalib. Dia menerangkan bahwa Madzhab syi’ah lahir pada perang Jamal dan

bersamaan dengan lahirnya golongan khawarij.

Dalam kitab lain yang berjudul “‘Ali wa Banuhu” yang dikarang oleh Thaha Husain

diterangkan bahwa, madzhab syi’ah merupakan sebuah madzhab siasah yang teratur dibelakang

‘Ali dan Anaknya dan lahir pada masa pemerintahan Hasan bin Ali.

Muhammad jawad Mughniyah berpendapat lain soal masa lahirmya Syi’ah, ia berkata bahwa

lahirnya syi’ah bersamaan dengan lahir nash nabi tentang keangkatan ‘Ali menjadi Khalifah.

B. Sekte-sekte dalam Aliran Syi’ah dan Pahamnya.

Dalam aliran syi’ah terdapat banyak sekte yang dikelompokkan dalam 5 kelompok besar

yakni: Al Kisaniyah, Az Zaidiyah, Al Imamiyah, Al Ghullat, dan Al Isma’iliyyah.

1. Al Kisaniyyyah

Pendiri kelompok Kisaniyah adalah Kisan bin umarah, yang dahulu pernah belajar kepada

Muhammad bin hanafiyyah, sehingga kisan dinilai memiliki ilmu pengetahuan yang banyak yang

3 Asywadie Syukur, Op.cit.Hlm 124

4 Abu Bakar Aceh, Perbandingan Madzhab Syi’ah Rasionalisme dalam Islam,Semarang: Ramadhani,1980. Hlm 14

Page 3: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

3 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

mencakup segala macam pengetahuan, baik pengetahuan takwil maupun pengetahuan batin, baik

pengetahuan fisik maupun pengetahuan yang non fisik.5

Aliran ini lahir atas latar belakang adanya perpindahan hak imamat setelah wafatnya Al

Hussain ibn Ali kepada puteranya yakni ‘Ali Zainul Abidin (w. 94 H/713 M),yang tidak disetujui

oleh Kisan bin umarah, yang beliau juga merupakan tokoh dimuliakan di kuffah pada masa itu. Ia

berpendirian bahwa hak imamat mestinya jatuh kepada putra ketiga Ali Bin Abi thalib yang

bernama Muhammad bin hanafiyyah. Pendapat ini memiliki pengikut yang banyak sehingga

lahirlah aliran Kisaniyah didalam kalangan sekte aliran syi’ah.6

Mereka berpendapat bahwa agama merupakan ketaatan kepada Imam, karena imam dapat

menakwilkan ajaran pokok agama seperti, sholat, puasa, dan haji. Bahkan sebagian dari mereka

ada yang meninggalkan perintah agama dan merasa cukup dengan menaati para imam, namun

sebagian lagi kelihatanya lemah dalam hal keyakinan terhadap hari kiamat dan sebagian lainya

menganut aliran hulul (roh ketuhanan masuk kedalam tubuh manusia), tanasukh (roh berpindah

dari satu tubuh ke tubuh yang lain), dan ruj’ah (hidup kembali di dunia ini setelah mati ), sebagian

lagi berpendapat bahwa imam tertentu tidak mati (ghoib), dan dia akan kembali ke dunia dan

sesudah kembali ke dunia,dia akan mati. Ada pendapat lain bahwa imam boleh saja dari luar

keturunan ‘Ali tetapi kemudian kembali kepada keturunan ‘Ali. Jadi sekte ini berpendapat bahwa

agama merupakan ketaatan kepada imam, dan barang siapa yang tidak taat maka ia bukan orang

yang beragama.

Dalam kitab Al Milal W An Nihal, sekte ini terbagi lagi menjada beberpa golongan, yakni :

Al Mukhtariyah, Al Hasyimiyyah, Al bayaniyyah, dan Al Rizamiyah.

a. Al Mukhtariyya

Al muhktariyyah merupakan kelompok syi’ah yang mengikuti ajaran Mukhtar ibn Abi

Ubaid Ats-Tsakafi. Awalnya Mukhtar seorang Khawarij lalu berubah menjadi pengikut Az

zubairiyyah dan akhirnya mengikuti syi’ah dan Al kisaniyyah.

Pokok-pokok dalam golongan ini ada dua hal: 1.) Menyandarkan ilmu dan dakwahnya

kepada ajaran Muhammad ibn Hanafiyyah, tetapi Muhammad ibn Hanafiyyah melepaskan diri

dari mukhtar ketika ia mendengar mukhtar menyampaikan kepada orang banyak bahwa dia yang

mengajarkan dan menjadi guru dakwahnya. Muhammad ibn hanafiyyah menolak pengakuan dari

mukhtar dan tidak membenarkan bid’ah yang dikemukakan mukhtar, dengan cara menakwilkan

ajaran sehingga bisa menyesatkan orang banyak.Mukhtar sengaja menyandarkan ajaranya kepada

5 Asywadie Syukur. Op.cit.Hlm 124.

6 Jousuf Sou’yb, Pertumbuhan dan Perkembangan Aliran Sekta Syi’ah, Jakarta: Pustaka Alhusna,1982.Hlm 79

Page 4: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

4 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

Muhammad ibn hanafiyyah agar orang lain tertarik pada ajaranya. Hal ini disebabkan karena

Muhammad ibn hanafiyyah merupakan seseorang yang sangat dikagumi dan dicintai masyarakat

banyak karena ilmu pengetahuanya yang luas,ketinggian ma’rifatnya kepada Allah, memiliki

pemikiran-pemikiran yang cemerlang, mengetahui tentang kelebihan ilmu pengetahuanya, tetapi

dia sendiri lebih suka menyendiri dan tidak suka disanjung serta dipuji. 2.) Balas dendam atas

kematian Hussain ibn Ali.Karena keinginanys untuk balas dendam atas kematian Hussain ibn ‘Ali

dia dan pengikutnya pun berjuang siang dan malam untuk memerangi orang yang terlibat di

dalam pembunuhan Hussain.

b. Al Hasyimiyah

Al Hasyimiyyah merupakan pengikut Abu Hasyim ibn Muhammad Ibn Hanafiyyah.

Menurutt kelompok golongan ini, imamah berpindah dari Muhammad ibn Hanafiyyah kepada

putranya yang bernama Abu Hasyim mereka berpendapat bahwa Abu Hasyim telah menerima

pelimpahan ilmu rahasia dan mengetahui bukan saja kepada yang dhahir tetapi juga kepada yang

batin.Sepeninggalan Abu Hasyim para pengikutnya berbeda pendapat.

Kelompok pertama, menurut mereka Abu Hasyim mewasiatkan kepada putranya yaitu

Muhammad ibn Ali ibn Abdulloh ibn Abbas dan keturunanya bahwa kekhalifaan berpindah

kepada bani Abbasiah.

Kelompok kedua, berpendapat bahwa kepemimpinan sesudah Abu Hasyim berpindah kepada

keponakanya yakni Al Hassan ibn Ali ibn Muhammad ibn Hanafiyyah.

Kelompok ketiga, berpendapat bahwa imamah tidak pernah berpindah kepada keponakanya Al

Hassan, tetapi di wasiatkan kepada saudaranya yang bernama ‘Ali bin Muhammad, kemudian

‘Ali mewasiatkan kepada putranya Al Hassan.

Kelompok keempat, mengatakan bahwa Abu hasyim mewasiatkan kepada Abdulloh ibn Amr ibn

Al Kindi lalu berpindah lagi kepada keturunan Ibn Hasyim kepada keturunan Abdulloh.

c. Al Bayaniyyah

Al Bayaniyyah adalah para pengikut Bayan ibn Sam’an At Tamimi, menurut mereka imamah

berpindah dari Abu Hasyim kepada Bayan ibn Sam’an At tamimi. Kelompok ini termasuk

kelompok syi;ah yang ekstrim, karena mereka mengakui ‘Ali ibn Abi Thalib adalah Tuhan,

karena menurut mereka Tuhan telah masuk kepada tubuh Ali dan bersatu dengan ‘Ali. Kemudian

Page 5: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

5 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

mereka juga mengakui bahwa Bayan merupakan bagian dari roh tuhan yang masuk kedalam

tubuh melalui tanasukh.

d. Ar rizamiyyah

Ar Rizamiyyah merupakan pengikut Rizam ibn Rizam, yang berpendapat bahwa imamah

berpindah dari ‘Ali ibn Abi Thalib kepada putranya Muhammad, kemudian kepada putranya

Muhammad yakni Abu Hasyim, kemudian dari Abu Hasyim berpindah lagi kepada Ali Ibn

Abdulloh Ibn Abbas melalui wasiat, lalu berpindah lagi kepada Muhammad ibn Ali yang

diwasiatkan lagi untuk putranya yang bernama Ibrahim.

2. Az Zaidiyyah

Az zaidiyyah merupakan pengikut dari Zaid ibn Hussain ibn Ali ibn Abi Thalib. Mereka

berpendapat bahwa imamah hanya berada ditangan keturunanya Fatimah dan tidak ada selain

mereka. Mereka membolehkan adanya dua imam pada dua daerah yang telah memenuhi syarat

dan kedu imamnya pun yang sah dan wajib ditaati.

Menurut Zaid ibn Ali, boleh saja mengangkat seorang imam yang belum memenuhi syarat

maksimal sekalipun ada yang telah memenuhi syarat maksimal. Lalu ketika orang-orang syi’ah

dari kuffah mendengar alasan Zaid ibn Ali, mereka menolak pendapat Zaid ibn Ali dan

dikemudian hari kelompok ini dinamakan Al Rafidah, yaitu kelompok yang menolak.

Lalu Zaid mati terbunuh di Kuffah oleh Hisyam ibn Abdul Al Malik akibat pengakuanya

menjadi imam. Kemudian digantikan oleh Yahya ibn Zaid yang terbunuh juga di daerah jurjan

oleh gubernurnya, kemudian kedudukanya digantikan oleh Muhammad dan Ibrahim yang

keduanya juga terbunuh, Muhammad dibunuh di Madinah oleh Isa ibn Mahan, kemudian Ibrahim

dibunuh di bashrah karena perintah khalifah al Manshur.

Zaidiyah mendapat sebuah tekanan berat dari pihak penguasa sampai muncul di Khurasan

yang bernama Nashir Al Athrusy, tetapi ia bersembunyi meninggalkan tuntutanya menjadi

seorang imam, lalu dia berangkat ke negeri dailam dan pegunungan, namun penduduknya belum

menganut agama islam. Setelah mereka memeluk islam sesuai dengan ajaran madzhab zaidiyah

lalu semenjak itupun di daerah itu aliran zaidiyah itu muncul dan berkembang.

Namun muncul imam zaidiyyah itu silih berganti dan ajaranya berbeda dengan ajaran nenek

moyang. Kemudian kelompok zaidiyyah ini terbagi menjadi tiga kelompok : 1). Al Jarudiyyah 2).

Page 6: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

6 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

As Sulaimaniyyah 3). Batriyyah dan Ash- shalihiyyah(kedua kelompok ini berpandangan sangat

mirip).7

a. Al Jarudiyyah

Al Jarudiyyah merupakan pengikut dari Abu Jarrud Zayyad ibn Abi Zayyad. Dalam

pandangan mereka nabi Muhammad Saw di dalam ucapanya menyebutkan sifat imam saja.tidak

menyatakan dengan tegas nama imam sesudahnya. Abu Jarrud berbeda pendapat dengan

imamanya Zaid ibn Ali yang telah membolehkan adanya imam yang kurang memenuhi syarat

meski orang yang mencukupi syarat itu ada.

Golongan Jarudiyyah ini memiliki perbedaan pendapat tentang pergantian imamah yakni

sebagian dari mereka berpendapat bahwa imamah berpindah dari Ali kepada Al Hassan lau

kepada Hussein lalu kepada Ali Ibnu Husain Zain Al Abidin lalu kepada putranya Zaid ibn Ali

lalu kepada Imam Muhammad ibn Abdulloh ibn Al Hassan ibn Ali ibn Abi tholib yang mengaku

menjadi imam.

b. As Sulaimaniyyah

As Sulaimaniyyah merupakan pengikut Sulaiman ibn Jarir, pengikut Sulaiman ini

berpendapat bahwa imamah ditetapkan melalui kesepakatan umat muslim. Imamah juga dapat

terbentuk dengan kesepakatan dari dua orang yang terbaik dari kalangan umat, dapat terjadi pada

orang yang kurang memenuhi syarat padahal masih ad orang yang memenuhi syarat. Mereka pun

mengakui keabsaham khalifah Abu Bakar dan Umar, padahal Ali massih ada merupakan suatu

kesalahan namun tidak sampai pada tingkat fasiq, karena kesalahan itu bersumber dari ijtihad.

Mereka mengkafirkan Utsman, Aisyah, Zubair,Talhah,dan Aliran Rafidah karena mereka

memberontak terhadap Ali.Mereka memiliki dua pendirian:

Pertama, mengenai pendapat bahwa Allah boleh menunda keputusanya, pendapat mereka

dikemukakan untuk memperkuat alasan mereka.

Kedua, tentang taqiyyah mereka mempergunakan untuk mempertahankan pendirianya apabila

mereka berkata tidak sesuai dengan apa yang mereka katakana sehingga melkukan taqiyya untuk

mempertahankan pendirianya.

Pendapat mereka tentang bolehnya mengangkat imam yang kurang memenuhi syarat itu

mengikuti aliran mu’tazilah seperti ja’far ibn Mubasyar. Mereka berpendapat bahwa seorang

imam tidak disyaratkan harus orang yang berilmu pengetahuan paling tinggi di masyarakat,

namun cukup orang yang jujur, berpindirian kuat, dan bijaksana.

7 Asywadie Syukur. Op.cit.Hlm 134

Page 7: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

7 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

c. As Shalihiyyah dan Batriyyah

As Shalihiyyah merupakan pengikut Al Hassan Ibn Shalih ibn Hayy (169 H) dan

Batriyyah merupakan pengikut Katsir An Nawa’ Al Abtsar. Dari kedua orang ini banyak

pandangan yang sama baik dalam masalah agama maupun dalam masalah imamah. Dalam

mengenai maslah utsman mereka tidak memberikan komentar apakah dia termasuk orang yang

beriman atau kafir. Mengenai masalah kepribadian Ali ibn Abi Thalib, mereka berpendapat

bahwa Ali adalah sebaik-baik manusia sesudah Rasululloh, karena yang lebih berhak menjadi

imam adalah Ali.

Menurut mereka siapa saja dari keturunan Hassan dan Husain yang mengangkat senjata,

zuhud, pemberani, maka dia adalah imam yang sah. Dan sebagian dari mereka menambahkan

syarat lain, bahwa mukanya selalu berseri-seri dan ceria. Bagi mereka apabila ada dua orang

imam yang memenuhi dua syarat diatas maka itulah yang berhak menjadi imam dan yang paling

afdhol dan yang paling zuhud. Dan apabila keduanya sama maka didahulukan yang berpendirian

kuat dan berpikir jernih. Jikalau keduanya bertolak belakang, maka dikembalikan kepada umat

untuk menentukan pilihanya.

3. Al Imamiyah

Al Imamiyah merupakan kelompok syi’ah yang berpendapat bahwa Ali ibn Abi Thalib secara

nash dinyatakan sebagai imam bukan hanya sifatnya, bahkan ditunjuk orangnya. Dalam golongan

ini, mereka mempermasalahkan tentang imamah, melalui tunjukkan setelah Al Hassan, Al

Husain,dan Ali ibn Husain. Masalah tentang imamah ini menyebabkan perselisihan dan

perpecahan dikalangan Syi’ah. Sebagian mereka berpendapat bahwa imamiyah dilanjutkan

sampai Ja’far As shodiq, dan ada sebagian lainya mengatakan imamah terhenti , karena imam

yang terakhir akan muncul kembali dan ada pula yang mengatakan imamiyah akan berlanjut

terus.

Orang-orang syi’ah imamiyah pada mulanya melaksanakan ajaran imamnya dalam masalah

aqidah, tetapi setelah berabad-abad lalu lahirlah imam- imam yang membawa ajaran secara

simpang siur dan setiap imam itu membawa ajaran masing- masing, sehingga lahirlah kelompok-

kelompok sebagai berikut Al Baqiriyyah dan Al Ja’fariyyah, Al waqifah, An Nawusiyah, Al

Afthahiyyah, Asy Sumaithiyyah, Al Isma’iliyyah Al Waqifah, Al Musawiyyah dan Al

Mufadaiyyah, Al Itsna As Asyiriyyah.

a. Al Baqiriyyah dan Al ja’fariyyah al waqifah

Page 8: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

8 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

Golongan ini adalah pengikut Muhammad ibn Al baqir Ibn Zain Al Abidin (114 H) dan putranya,

Ja’far As Shadiq (148 H). Mereka berpendapat bahwa Muhammad Ibn Al Baqir dan Ja’far adalah

imam dan juga ayahnya Zain al Abidin. Tetapi, sebagian lagi berpendapat bahwa imamah terhenti

sampai kepada seorang dari keduanya, dan tidak berlanjut sampai keturunan anak-anaknya.

Sebagian lagi mengakui bahwa imamah turun sampai kepada anaknya.

b. An Nawusiyyah

Kelompok An nawusiyyah adalah pengikut seorang yang bernama Nawus. Menurut sebagian

orang, dia berasal dari sebuah desa yang bernama Nawus. Menurut kelompok ini, As shaddiq

masih hidup dan tidak mati sampai dia muncul sebagai imam Mahdi.

Diriwayatkan oleh Abu hamid Az Zuzani bahwa kelompok An Nawusiyyah menganggap Ali

masih hidup dan akan ke luar pada hari kiamat dari dalam tanah untuk membawa keadilan ke atas

permukaan bumi ini.

c. Al Afthahiyyah

Menurut kelompok afthahiyyah, imamah berpindah dari As Shaddiq kepada putranya yang

bernama ‘Abdullah Al Afthah. Ia adalah kakak kandung ismail dan ibunya bernama Fathimah ibu

al Husain ibn al Hasan Ibn Ali dan ia adalah putra tertua as Shadiq. Katanya : imam adalah orang

yang duduk di tempat dudukku ini adalah ‘Abdulloh. Imam tidak dimandikan dan tidak

disembahyangkan ketika meninggal, cap keimanan tidak diambil darinya dan tidak ada yang

melihatnya terkecuali imam dan dialah yang menguasai semua ini, As shadiq pernah menitipkan

sesuatu kepada temanya dan teman disuruh menyerahkanya kepada orang-orang yang

memintanya dan dia akan dijadikan imam. Tidak ada seorang memintanya selain dari ‘Abdulloh

karena itu baru meninggal. Setelah tujuh puluh hari meninggal ayahnya dan ketika meninggal

tidak meninggal tidak meninggalkan keturunan lelaki.

d. As Syumaithiyyah

Kelompok ini yang mengikuti ajaran Yahya ibn Abu Syumaith. Menurut mereka ja’far berkata :

Teman kamu yang namanya seperti nama Nabi kamu. Sesungguhnya telah berkata ayahnya

kepadanya : sesungguhnya anak kamu yang lelaki kunamai dengan namaku ia adalah imam dan

imam sesudah aku adalah Muhammad.

e. Al Ismailiyyah Al waqifah

Mereka berkata : Ismail adalah imam sesudah ja’far melalui nash yang telah disepakati oleh

putra-putranya, namun mereka berbeda pendapat tentang kematianya sebelum ayahnya

meninggal. Sebagian mereka berpendapat pada saat ayahnya meninggal ia masih hidup, namun

dinyatakan ia meninggal hanya taqiyyah dari khalifah khalifah bani Abbasiyah yang mencari-

Page 9: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

9 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

carinya, ia pernah menghadiri suatu ceramah dan disaksikan oleh gubernur Al Manshur di

Madinah.

Sebagian lagi yang mengatakan ia mengatakan ia memang meninggal dan nash tidak mungkin

berlaku surut namun nash itu menunjukkan bahwa imamah akan berada di tangan putra –

putranya yang ditunjuk oleh nash dan tidak boleh orang lain. Maka imam sesudah Ismail adalah

Muhammad ibn ismail dan mereka berpendapat-berpendapat bahwa imamh terhenti sampai

kepada Muhammad ibn ismail dan menurut mereka ia akan muncul kembali sesudah menghilang.

Di antaranya lagi berpendapat bahwa imamah tetap berlanjut namun tidak dikenal kemudian akan

muncul kembali, mereka yang berpendapat demikian adalah Al bathiniyyah yang penulis akan

kemukakan secara khusus pendapat-pendapat mereka. Namun dapat dikatakan kelompok ini

berpendapat bahwa imamah terhenti sampai Ismail ibn ja’far atau Muhammad ibn Ismail. Dan

kelompok ismailiyyah yang terkenal di antaranya Al Bathiniyyah yang mempunyai ajaran khusus.

f. Al Musawwiyah dan Al Mufadhaiyah

Kelompok ini hanya satu yang mengakui bahwa Musa ibn Ja’far secara nash dengan

menyebut namnaya. Ja;far As shadiq berkata tentang dirinya : orang yang ketujuh dari kamu

adalam pemimpin kamu dan dia juga dinamakan “ Sahibu at Taurat”

Sebagaimana diketahui bahwa orang-orang syi’ah berbeda pendapat tentang keturunan

Ja’far Ash Shadiq tidak meninggal dan ia akan hidup hidup kembali sekalipun hanya sebentar.

Sesudah Ja’far As shadiq putranya Musa yang memgang urusan imamah dan segala urusan

dikembalikan kepadanya dan juga ia didukung oleh beberapa pemimpin syi’ah yang di antaranya

Al Mufadhal ibn Umar, Zurarah ibn ‘Ayyan dan Ammar Al Sabathi.

Ketika musa menyatakan dirinya menjadi imam, ia ditangkap atas perintah khalifah

Harun Al rasyid dan ditahan di madinah dirumah Isa ibn ja’far, kemudian dibawa ke Baghdad dan

ditahan di rumah Sindi ibn Syabik. Menurut cerita orang bahwa Yahya ibn Khlaid Ibn barmah

yang membubuhi racun dibuah kurma karena racun itu ia meninngal dalam tahanan. Ia

dikuburkan dipemakaman quraisy di Baghdad.

g. Al itsna ‘Asyariyah (Imam Dua Belas)

Al Itsna ‘Asy’ariyyah adalah kelompok yang berpendapat bahwa Musa Al Kazhim memang telah

meninggal. Kelompok ini juga disebut Al qath’iyyah. Menurut mereka imamah berpindah (dari

Musa Al Kazhim) kepada putranya, ‘ Ali Ridha, yang terbunuh di Thus, kemudian Ali Ridha

digantikan oleh Muhammad Taqi al jawad, yang meninggal dan dikuburkan di pemakaman

Baghdad. Sesudah itu al Jawad digamtikan oleh Hasan Al Askari Az Zaki sebagai imam dan

ketika meninggal digantikan oleh Muhammad Qa’im Muntazar atau Muhammad Mahdi Muntazar

atau yang biasa disebut Imam Mahdi. Imam Mahdi adalah orang yang menjadi imam ke dua

Page 10: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

10 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

belas mereka. Mereka mempercayai adanya al Mahdiyat yang bermakna perihal Al mahdi, Al

Raj’at yang bermakna :kedatangan kembali. Mereka percaya bahwa Hasan AlAskar yang lenyap

pada masa kemelut pemeberontakan kaum zangi, menurut mereka ia adalah imamMahdi yang

akan kembali menjelang kiamat dan membangun kerajaan ilhai,8

Ada perbedaan pendapat tentang Imam kedua belas ini, sehingga memunculkan banyak pendapat

diantara mereka sendiri.mereka mengakui imamh Al Hasan juga terpecah-pecah menjadi sebelas

kelompok kecil.

4. Al Ghaliyyah (Ekstrem)

Al Ghaliyyah adalah golongan ekstrem yang berlebihan dalam menshifati para imam yang

akhirnya menghilangkan sifat kemanusiaan imam pada diri imam sendiri. Mereka menempatkan

kedudukan imam sama dengan tuhan, bahkan terkadang mereka menyerupakan salah seorang

imam dengan tuhan. Dan kadang-kadang mereka samakan dengan Makhluk, mereka sangat

berlebihan dan keyakinan ini tumbuh dari madzhab hulul,Inkarnasi,Yahudi, Nasrani. Orang

yahudi menyamakan Tuhan dengan manusia, orang Nasrani menyamakan Manusia dengan

Tuhan.

Ajaran Syi’ah yang ekstrem berkiar pada empat hal : (1) Tasybih,(2) Al Bad’u,(3) Ar Ruj’ah,

(4) At Tanasukh (inkarnasi). Syi’ah yang ekstrem ini terdiri dari sebelas kelompok:

Petama As Sabaiyyah yang mengikuti ajaran ‘Abdullah ibn Saba’ yang pernah berkata pada

Ali “ engkau, engkau yakni engkau adalah Tuhan.”Karena ucapan iniia diasingkan ke Madain. Ia

berkata “ Ali tidak meninggal karena pada dirinya terdapat unsur ketuhanan yang tidak mungkin

Musnah. Karena itu Ali berada diatas awan : petir sebagai suaranya, kilat sebagai senyumanya

dan dia akan turun kembali kembali ke dunia ini pada saat dunia dilanda kejahatan dan ketidak

adilan.

Kedua, Kelompok Kamiliyyahn keyakinan kelompok ini bersumber pada ajaran kamil yang

mengkafirkan semua sahabat yang tidak membaiat Ali ibn Abi tholib. Ia berlebihan dalam

memberikan sifat imam yang katanya imamah adalah nur (cahaya) yang berpindah dari seorang

ke orang lain, menurutnya perpindahan ini terjadi saat orang itu meninggal.

Ketiga, Al Alabiyah, adalah kelompok yang mengikuti ajaran Al alba Ibn Zara’il Dusi.

Menurut sebagian penulis sejarah, Al alba berasal dari suku Al Asadi ndia mengagungkan Ali

melenihi Nabi Muhammad saw.menurutnya Allah mengutus Muhammad yakni Ali, dan Ali

8 Jouesoef Sou’yb, Op.cit. Hlm48-49

Page 11: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

11 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

sendiri adalah Tuhan.dia mencela Nabi Muhammad karena menurutnya, Muhammad

diperintahkan untuk mengajaka orang agar beriman kepadda Ali malah justru sebaliknya,

Muhammad mengajak orang agar beriman kepada dirinya sendiri, kelompok ini juga disennut

dengan kelompok Az zamimah.

Keempat, kelompok Al Mughiriyyah adalah kelompok yang menganut ajaran Ak

Mughiriyyah ibn said Al Ajali. Menurutnya imamah sesudah Muhammad al Husain adalah

Muhammad ibn abdullahibn al Hassan ibn Al hasan , dia mengaku sebagai Nabi yang

menghalalkan yang haram, melebihkan Ali dari yang lainya dengan alas an yang tidak masuk

akal.

Kelompok kelima adalah kelompok Al manshuriyyah yang berasal dari ajaran Abu Manshur

Al Ajali yang pada mulanya menyatakanya dirinya sebagai imam dan ,mengajak orang untuk

membaiatnya. Abd al manshur berpendapat bahwa Ali ibn abi thalib adalah Kusuf (gerhana) yang

jatuh dari langit yang dimaksud Allah. Katanya kerasulan tidak akan terputus dan surga adalah

nama seseorang yang memerintahkan dan pada waktu itu untuk yang menaatinnya ialah imam.

Dan sedangkan untuk neraka sendiri merupakan nama dari yang memerintahkan untuk kita

memusuhi imam.

Kelompok ke enam, Al khatabiyyah kelompok ini dipelopori olehAbu khottob Muhammad

ibn Abi Zaibab al Asadi Al Ajdah dia merupakan bekas budak bani Asad. Pada awalnya dia

sangat memuji abu Abdulloh ibn Muhammad ashiddiq menurut ajaran Abu Al khottob para imam

juga para nabi adalah tuhan. Dia mengatakan bahwa Ja;far ibn Muhammad adalah Tuhan. Dan ia

juga mengatakan bahwa nenek moyangnya terdahulu juga Tuhan.

Kelompok ke tujuh, Al kayaliyah, yang mengikuti ajaran Ahmad Ibn kayyal. Dia begitu

terkenal sebagai propogandis ahlu al bait. Dia diduga mengaku imam yang tersembunyi (

Mastur). Dalam ajaranya setiap yang ada di ufuk, mempunyai jiwa karenanya ia mengetahui

rahasia kedua ala mini.

Kelompok ke delapan, Al Hisyamiyyah, yaitu kelompok yang disandarkan kepada dua orang

yang bernama Hisyam. Hisyam pertama Hisyam ibn al Hakkam dia menganut aliran Tasybih

Hisyam kedua adalah Hisyam ibn salim Al Juwaliki dia berpendapat mirip dengan aliran tasybih.

Kelompok ke Sembilan, adalah kelompok an numaniyah dia merupakan kelompok

pengikut Muhammad ibn Numan abi Ja’far Al Ahwal, dia dijuluki Syaithon At Thaq dan

pengikutnyapun dijuluki Syaithaniyyah. Syaithan At Thaq dan kebanyakan pengikur Ar rafidhah

Page 12: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

12 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

berkata sesungguhnya, Allah mengetahui dengan zat Nya bukan Jahil, namun Allah baru

mengetahui segala sesuatu setelah diadakan atau diinginkanya.

Kelompok ke sepuluh merupakan kelompok Yunusiyah yang mengikuti ajaran Yunus

ibn Abdurrahman Al Qumi. Dia merupakan bekas budak keluarga Yaqtin. Menurut dia malaikat

yang memikul Arsy dan Allah berada diatas Arsy.

Kelompok ke Sebelas, yaitu kelompok An Nushairiyyah san Al ishaqiyah mereka ini

termasuk kelompok syiah ekstrim mereka memiliki propagandis yang telah menyebar luaskan

ajaranya, dan mempertahankan ajaranya. Tetapi mereka berbeda pendapat mengenai pemakaian

nama tuhan untuk para imam dari keluarga ahlu al bait. Dia berkata: penjelmaan rahani kedalam

tubuh jasmani suatu hal yang tidak mungkin dipukiri, baik pada sisi kebaikan seperti: penjelmaan

malaikat jibril dalam bentuk manusia atau pada sisi kejahatan seperti penjelmaan syaithan

menjadi manusia yang mendorong untuk berbuat jahat, penjelmaan jin dalam bentuk manusia

yang dapat berbicara dengan bahasanya manusia dan demikian juga Allah menjelma menjadi

Manusia.

5. Imamiyah

Telah dikemukakan bahwa isma’iliyyah berbeda dengan syi’ah itsna Asy ariyah dan juga berbeda

dengan musawiyyah. Dia mengakui imamah ismail ibn Ja’far ialah putra ja’far as shaddiq yang

menurut mereka dietetapkan sebgai imam menurut takdir Allah dan menurut mereka ja’far As

shaddiq tidak pernah kawin dengan seorang wanita dan tidak pernah pula mengambil jariyah

selama ibu ismail hidup, tetapi mereka berbeda pendapat tentang kematian ismail di masa

ayahnya masih hidup.

Ada yang mengatakan ismail meninggal lebih dahulu, ada yang mengatakan lagi ismail tidak

meninggal, tetpi ia dinyatakan meninggal karena taqiyah agar terhindar dari musuh-musuhnya.

Menurut mereka menjadi iamam setelah ismail adalah Muhammad ibn ismail yang bilanganya

genap tujuh dan bilangan tujuh ini jatuh pada ismail , menurut mereka imam-imam yang berkisar

pada angka tujuh itu dikarenakan jumlah hari dalam seminggu tujuh, langit berlapis tujuh, dan

planet ada tujuh buah.

Menurut pendapat isnmailiyyah siapa yang meninggal tidak meninggal di masanya sama

kematianya seperti kematian orang jahiliyyah. Dan Ismailiyyah nama yang masyhur adalah al

Bathiniyyah dan gelar ini diberikan sesuai dengan ajaran yang mengatakan setiap sesuatu ada

lahir dan batinya dan setiap ayat ada takwilnya.

Page 13: PENDAHULUAN - muizzaattaj.files.wordpress.com · Teologi merupakan ilmu yang membahas tentang ajaran- ajaran dasar dari sesuatu agama, setiap orang ingin mengetahui seluk beluk dari

13 |I l m u T a u h i d - s y i a h d a n a j a r a n y a -

KESIMPULAN

Syi’ah dikelompokkan ke dalam lima golongan besar :

1. Al Kisaniyyah, yang didalamnya memiliki sekte-sekte yakni al Mukhtariyyah, Al

Hasyimiyyah, Al Bayaniyyah, dan Al Rizamiyyah.

2. Az Zaydiyyah, yang didalamnya memiliki sekte-sekte yakni al jarudiyyah, as Sulaimaniyah

dan Ashalihiyyah serta Al Bathriyyah.

3. Al Imamiyyah, yang didalamnya memiliki sekte sekte yakni al baqiriyyah dan al ja;fariyyah,

Al waqifah, annawusiyyah, Al afthahiyyah, asy syumaithiyyah, Al Isma;iliyyah al

waqifah,dan Al Musawiyyah dan al Mufadhaiyah,dan Al itsna Asy ariyah

4. Al Ghaliyah memiliki sekte-sekte seperti As sabaiyah, Al kamiliyyah, Al Alabiyyah, Al

Mughiriyyah, Al Manshuriyyah, Al khathabiyyah, Al kayaliyah, Al hisyamiyyah, An

nu;maniyyyah, Yunusiyyah, An Nusyairiyyah dan Al ishaqiyyah.

5. Isma’iliyyah.