Pencemaran Lalat

6
A.Pendahuluan Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami (Veegha dalam respository USU). Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh: a. Limbah domestik, seperti sampah kaleng minuman, plastik, limbah cair seperti oli dan deterjen atau bahkan limbah organik seperti sisa makanan dan sisa sayuran untuk memasak. b. Limbah industri, seperti limbah padat hasil pengolahan pabrik gula atau kertas, dan limbah cair hasil pengolahan industri pelapisan logam semisal tembaga, timbal, dan perak. c. Limbah pertanian, seperti sisa-sisa pupuk sintetik semacam pupuk UREA atau sisa penggunaan pestisida yang mengandung zat berbahaya seperti DDT (Dichloro Diphenyl Trichlorethane). Lalat adalah salah satu insecta ordo diptera yang memiliki sepasang sayap dan dalam siklus hidupnya melalui fase metmorfosis sempurna. Tahapan metamorfosis lalat diawali dari telur yang selanjutnya menetas menjadi larva/tempayak, pupa/kepompong dan fase dewasa. Secara umum, lalat akan meletakkan telurnya pada tempat yang lembab (seperti sampah dan kotoran hewan) lalu setelah menjadi larva, larva itu akan berpindah ke tempat dengan temperatur yang disukai, seperti gundukan sampah organik. Terdapat beberapa jenis lalat, diantaranya: a. Lalat rumah (Musca domestica), lalat rumah ini menyimpan telur-telurnya pada tempat bersuhu 30 0 C.

description

Dampak pencearan terhadap perkembangan dan pertumbuhan lalat.

Transcript of Pencemaran Lalat

Page 1: Pencemaran Lalat

A. Pendahuluan

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan

merubah lingkungan tanah alami (Veegha dalam respository USU). Pencemaran tanah dapat

disebabkan oleh:

a. Limbah domestik, seperti sampah kaleng minuman, plastik, limbah cair seperti oli

dan deterjen atau bahkan limbah organik seperti sisa makanan dan sisa sayuran

untuk memasak.

b. Limbah industri, seperti limbah padat hasil pengolahan pabrik gula atau kertas,

dan limbah cair hasil pengolahan industri pelapisan logam semisal tembaga,

timbal, dan perak.

c. Limbah pertanian, seperti sisa-sisa pupuk sintetik semacam pupuk UREA atau sisa

penggunaan pestisida yang mengandung zat berbahaya seperti DDT (Dichloro

Diphenyl Trichlorethane).

Lalat adalah salah satu insecta ordo diptera yang memiliki sepasang sayap dan dalam

siklus hidupnya melalui fase metmorfosis sempurna. Tahapan metamorfosis lalat diawali

dari telur yang selanjutnya menetas menjadi larva/tempayak, pupa/kepompong dan fase

dewasa. Secara umum, lalat akan meletakkan telurnya pada tempat yang lembab (seperti

sampah dan kotoran hewan) lalu setelah menjadi larva, larva itu akan berpindah ke tempat

dengan temperatur yang disukai, seperti gundukan sampah organik.

Terdapat beberapa jenis lalat, diantaranya:

a. Lalat rumah (Musca domestica), lalat rumah ini menyimpan telur-telurnya pada

tempat bersuhu 300C.

b. Lalat kandang ( Stomoxys calcitrans),banyak ditemui di pemukiman dan

peternakan sapi perah dan sapi kandangan. Hidup di luar rumah, biasanya di

tempat yang banyak matahari.

c. Lalat hijau (Calliphoridae), lalat jenis ini berkembang biak di bahan cair/semi cair

hewan, termasuk daging, bangkai ikan, sampah dan tanah yang mengandung

kotoran hewan.

d. Lalat daging (Sarchopaga), lalat daging berkembang biak pada sampah, daging,

dan kotoran hewan lainnya.

(Desi Candra. 2010)

Page 2: Pencemaran Lalat

e. Lalat buah (tephritidae), bentuknya hampir mirip dengan lalat rumah namun lalat

buah memilih untuk berkembangbiak/meletakkan telur-telurnya pada buah-

buahan. Lalat inilah yang menyebabkan buah-buahan membusuk.

B. Permasalahan

Pada bagian ini digambarkan tentang permasalahan yang muncul dari hal-hal yang

diungkapkan diatas, tentang adakah dampak pencemaran tanah terhadap lalat dan jika ada

maka apakah dampaknya. Rumusan permasalah dapat digambarkan dengan,

C. Pembahasan

Sama halnya dengan jenis pencemaran lingkungan lainnya, pencemaran tanah juga

memberikan dampak bagi makhluk hidup yang mendiaminya. Namun kali ini, pembahasan

akan difokuskan pada dampak-dampak pencemaran tanah terhadap lalat. Seperti telah

Dampak Terhadap Lalat

Pencemaran Tanah

Limbah Domestik

Sisa makanan, sisa sayuran, plastik, kaleng

Limbah Industri

Logam-logam berat (e.g Timbal, Tembaga,

Perak)

Limbah Pertanian

Pestisida (e.g DDT)

Page 3: Pencemaran Lalat

disebutkan diatas, bahwa lalat adalah hewan yang termasuk dalam golongan serangga.

Pembahasan akan difokuskan pada jenis Lalat hijau (Calliphoridae), dan Lalat rumah (Musca

domestica).

Limbah domestik yang merupakan limbah hasil pembuangan dari aktifitas rumah

tangga, seperti sisa makanan dan sisa sayuran, adapula plastik dan sisa kaleng bekas

kemasan makanan. Sampah sisa makanan dan sisa sayuran jika dalam jumlah banyak akan

mengasilkan bau yang sangat menyengat, ditambah dengan keberadaan plastik dan kaleng

yang sukar bahkan tidak dapat terdegradasi di dalam tanah tentu saja dapat menurunkan

kualitas tanah. Namun, bagi lalat hijau hal ini bisa menguntungkannya. Lalat hijau akan

memanfaatkan tanah yang penuh dengan sampah organik tersebut untuk berkembang biak,

sesuai dengan karakter lalat hijau yang senang mendiami daerah yang penuh dengan

sampah dan kotoran. Walau akhirnya polutan jenis kaleng dan plastik dengan jumlah

berlebih nantinya akan berdampak negatif pada lalat tersebut, karena kemungkinan adanya

senyawa berbahaya yang menyusun polutan tersebut. Senyawa berbahaya seperti logam,

selanjutnya akan dijelaskan pada poin ke-2.

Cemaran logam-logam berat yang berasal dari limbah industri yang masuk ke tanah

tanpa diolah terlebih dahulu. Lalat rumah cenderung akan mencari tempat dengan

temperatur yang nyaman untuk meletakkan telurnya dan akan mecari tempat yang lebih

nyaman ketika menjadi larva. Pemilihan tempat-tempat tersebut biasaanya adalah

gundukkan sampah di tanah. Bisa dibayangkkan apabila ketika menjadi larva, mereka

mendapatkan makanan dari suatu lingkungan yang sudah tercemar oleh logam berat.

Logam berat, walau dalam jumlah kecil (tanpa diolah dan sudah melampaui standar) tetap

akan mempengaruhi larva-larva tersebut.

Pencemaran tanah akibat limbah pertanian, sebagian besar disebabkan oleh sisa-sisa

pemakaian pestisida. Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan cida yang

berarti pembunuh, jadi pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh

hama. Salah satu senyawa kimia yang digunakan sebagai bahan pestisida ini adalah DDT

(Diklro difenol trikloroetan). DDT ini tenyata besifat persisten, tidak mudah terdegradasi

menjadi senyawa yang lebih sederhana. DDT ini akan terakumulasi pada jaringan lemak, jika

terkonsumsi oleh hewan. Lalat sebagai salah satu serangga yang juga aktif dalam

menggunakan tanah dan buah-buahan hasil pertanian juga tidak luput dari dampak yang

dihasilkan oleh DDT ini. Jika lalat hidup dan mencari sumber makanan untuk

Page 4: Pencemaran Lalat

pertumbuhannya dengan mendapatkan nutrisi dari buah-buahan yang telah terkontaminasi

DDT ini, maka DDT dapat masuk kedalam tubuh lalat/larva lalat tersebut. DDT dapat

menyebabkan penurunan kemampuan reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

DDT ini dapat merusak lingkungan biotik dan abiotik. Dampak lain penggunaan DDT

terhadap lalat adalah, lalat rumah menjadi resisten terhadap DDT ini. Dampak lebih

besarnya adalah apabila DDT ini masuk kedalam rantai makanan, dalam artian ketika seekor

lalat menyimpan senyawa DDT ini dalam jaringan lemaknya, lalu lalat dimakan oleh cecak

atau burung, selanjutnya cecak dimakan oleh kucing, atau burung tersebut akhirnya juga

menyimpan senyawaan DDT di jaringan lemaknya. konsentrasi DDT akan mengalami

kenaikan saat ia bergerak ke rantai makanan atas. Sehingga predator teratas adalah yang

paling mendapatkan ancaman paling berbahaya.

Kesimpulan

Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah industri, dan

limbah pertanian. Pencemaran tanah memberikan dampak positif dan negatif terhadap

lalat, dimana bagi lalat hijau penumpukkan sampah organik pada tanah akan menjadi lahan

untuknya berkembangbiak, dan sebagai sumber makanan bagi larva lalat untuk

pertumbuhannya. Dampak negatif ditunjukkan oleh efek DDT dari pestisida yang

menyebabkan lalat rumah menjadi resisten terhadap DDT.

Daftar Pustaka

Anindya, Yudith.

http://www.academia.edu/5222235/Kontroversi_penggunaan_pestisida_DDT. Kontroversi

Penggunaan Pestisida DDT. Diakses pada 18 Desember 2014, pukul 14.15 WIB.

Anonim. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30344/5/Chapter%20II.pdf .

Tinjauan Pustaka Pencemran Tanah. Diakses pada 18 Desember 2014, pukul 11. 53.

Candra, Desi. 2010. https://desicandra.wordpress.com/2010/01/10/mengenal-lebih-dekat-

keluarga-lalat/ . Mengenal Lebih Dekat: Keluarga Lalat. Diakses pada 18 Desember 2014,

pukul 16.04 WIB.

Lenggono, Sultan Budi. http://biomansmaitnh.blogspot.com/2012/01/bahaya-ddt-pada-

makhluk-hidup.html . Bahaya DDT Pada Makhluk Hidup. Diakses pada 18 Desember 2014,

pukul 13.47 WIB.

Page 5: Pencemaran Lalat