MAKALAH LALAT

21
A. Definisi Lalat merupakan ordo diptera, menurut asal katanya “Di” artin ya “dua”, “Ptera” yang artinya sayap, dan arti keselur uhannya adalah serangga yang memiliki dua sayap (sepasang sayap) atau unsecta yang  bisa terbang. Adanya sepasang sayap yang mempuny ai membrane tersebut merupakan sayap bagian depan , sedangkan sayap bagian  belakang tidak berkembang dan mereduksi menjadi alat keseimbangan (halter). dan saat ini diseluruh dunia dapat dijumpai sekitar ± 60.000    100.000 spesies lalat (Santi, 2001). Ordo Diptera merupakan salah satu anggota kelas hexapoda atau insekta yang mempunyai jumlah genus dan spesies terbesar yaitu mencakup 60-70 % dari seluruh spesies arthropoda . B. Klasifikasi Lalat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Class : Hexapoda Ordo : Diptera Family : Muscidae, Sarchopagidae, Challiporidae, dll. Genus : Musca, Stomoxys, Phenisia, Sarchopaga, Fannia, dll. Spesies : Musca domestica, Stomoxy calcitrans, Phenesia sp, Sarchopaga sp, Fannia sp,dll. Jenis Species dari Tiap-tiap Kelas Flies (Lalat) adalah Houseflies (lalat rumah, Musca domestica), Sandflies (lalat pasir , genus Phlebotomus), Tsetse flies (lalat tsetse, genus Glossina), Blackflies (lalat hitam, genus Simulium).

description

lalat merupakan salah satu vektor penyebab penyakit pada manusia.

Transcript of MAKALAH LALAT

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    1/21

    A. Definisi

    Lalat merupakan ordo diptera, menurut asal katanya Di artinya

    dua, Ptera yang artinya sayap, dan arti keseluruhannya adalah

    serangga yang memiliki dua sayap (sepasang sayap) atau unsecta yang

    bisa terbang. Adanya sepasang sayap yang mempunyai membrane

    tersebut merupakan sayap bagian depan , sedangkan sayap bagian

    belakang tidak berkembang dan mereduksi menjadi alat keseimbangan

    (halter). dan saat ini diseluruh dunia dapat dijumpai sekitar 60.000

    100.000 spesies lalat (Santi, 2001).

    Ordo Diptera merupakan salah satu anggota kelas hexapoda atau insekta

    yang mempunyai jumlah genus dan spesies terbesar yaitu mencakup 60-70

    % dari seluruh spesies arthropoda .

    B. Klasifikasi

    Lalat diklasifikasikan sebagai berikut :

    Kingdom : Animalia

    Phylum : Arthropoda

    Class : Hexapoda

    Ordo : Diptera

    Family : Muscidae, Sarchopagidae, Challiporidae, dll.

    Genus : Musca, Stomoxys, Phenisia, Sarchopaga, Fannia, dll.

    Spesies : Musca domestica, Stomoxy calcitrans, Phenesia sp, Sarchopaga

    sp, Fannia sp,dll.

    Jenis Species dari Tiap-tiap Kelas Flies (Lalat) adalah Houseflies (lalat

    rumah, Musca domestica), Sandflies (lalat pasir, genus Phlebotomus),

    Tsetse flies (lalat tsetse, genus Glossina), Blackflies (lalat hitam, genus

    Simulium).

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    2/21

    C. Siklus hidup

    Lalat adalah insekta yang mengalami metamorfosa yang sempurna, dengan

    stadium telur, larva, kepompong dan stadium dewasa. Perkembangan lalat

    memerlukan waktu antara 7-22 hari, tergantung dari suhu dan makanan yang

    tersedia. lalat betina umumnya telah dapat menghasilkan telur pada usia 4-8 hari,

    dengan 75-150 butir sekali bertelur. Semasa hidupnya lalat bertelur 5-6 kali. Pada

    siang hari lalat bergerombol atau berkumpul dan berkembang biak di sekitar

    sumber makanannya. Penyebaran lalat sangat dipengaruhi oleh cahaya,

    temperatur, kelembaban. Untuk istirahat lalat memerlukan suhu sekitar 35- 40C,kelembaban 90%. Aktifitas terhenti pada temperatur < 15C.

    Kebanyakan spesies lalat adalah ovipar, tetapi ada beberapa lalat yang

    melahirkan larva dalam berbagai stadium perkembangan. Telur atau larva

    diletakan dalam air, tanah, kotoran, atau dalam badan veterbrata. Larva berbentuk

    cacing, panjang, tanpa kaki, hidup dalam air atau di darah. Larva ini mengambil

    makanan dari bahan organik secara rakus menggunakan bagian mulut untuk

    mengunyah atau telah menyesuaikan diri untuk hidup sebagai parasit. Setelah 3-4

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    3/21

    kali pergantian kulit, larva menjadi pupa yang tidak mengambil makanan lagi dan

    pada waktunya menjadi lalat dewasa (imago). Lalat berkembang biak dengan

    bertelur, berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap

    kali bertelur akan menghasilkan 120130 telur dan menetas dalam waktu 816

    jam .Pada suhu rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 13 C). Telur

    yang menetas akan menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm.

    Akhir dari phase larva ini berpindah tempat dari yang banyak makan ke tempat

    yang dingin guna mengeringkan tubuhnya, Setelah itu berubah menjadi

    kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan larva dan tidak

    bergerak. Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur 30

    35 C, Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450900

    meter, Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa

    panjangnya lebih kurang inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam

    dipunggungnya. Beberapa hari kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada

    kondisi normal lalat dewasa betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat

    pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada kondisi yang lebih sejuk biasa

    sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah angin, tetapi

    sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.

    http://1.bp.blogspot.com/-2p9wZYZUqmU/T-FWkEkhkYI/AAAAAAAAAVQ/Xblf6z-xTGU/s1600/Slide7.JPG
  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    4/21

    Secara umum, dalam kehidupan lalat dikenal ada 4 (empat) tahapan yaitu mulai

    dari telur, larva, pupa dan dewasa.

    a. Fase Telur

    Bentuk telur lalat adalah oval panjang dan berwarna putih dengan

    ukuran lebih kurang 1 mm. Setiap kali bertelur akan menghasilkan 120

    130 telur dan menetas dalam waktu 816 jam . Pada suhu rendah telur

    ini tidak akan menetas (dibawah 12 13 C). Telur yang menetas akan

    menjadi larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm.

    b.

    Fase Larva / Tempayak

    Tingkat I : Telur yang baru menetas disebut instar I, berukuran

    panjang 2 mm, berwarna putih, tidak bermata dan berkaki, sangat

    aktif dan ganas terhadap makanan, setelah 1-4 hari melepas kulit

    dan menjadi instar II.

    Tingkat II : Ukuran besarnya 2 kali instar I, 1 sampai beberapa hari

    maka kulit akan mengelupas dan keluar instar III.

    Tingkat III : Larva ukuran 12 mm lebih , tingkat ini memerlukan

    waktu 3 9 hari. Larva mencari tempat dan temperature yang dia

    senangi , dengan berpindah pindah tempat. Misal : pada

    gundukan sampah organic.

    c. Fase Pupa / Kepompong

    Jaringan tubuh karva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa ,

    stadium ini berlangsung selama 3-9 hari . Setelahstadium ini selesai

    akan melalui celah lingkaran pada bagian anterior akan keluar lalat

    muda.

    d. Lalat Dewasa

    Proses pematangan untuk menjadi lalat dewasa kurang lebih dari

    15 jam dan setelah itu siap mengadakan perkawinan . Umur lalat

    dewasa dapat mencapai 2-4 minggu. Pada kondisi normal lalat dewasa

    betina dapat bertelur sampai 5 (lima) kali. hari Lalat dewasa panjangnya

    lebih kurang inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam

    dipunggungnya.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    5/21

    D. Morfologi

    Pada umumnya berukuran kecil,sedang sampai berukuran besar, kira

    kira 2- 3 mm, mempunyai sepasang sayap di bagian depan dan sepasang halter

    sebagai alat keseimbangan di bagian belakang,bermata majemuk dan sepasang

    antena yang seringkali pendek terdiri atas tiga ruas,struktur tubuh berbulu. Mata

    lalat jantan lebih besar dan sangat berdekatan satu sama lain sedang yang betina

    tampak terpisah oleh suatu celah dan berbentuk lebih besar daripada lalat jantan

    (Santi, 2001).

    Morfologi umumnya seperti pada insecta. Kepala yang relatif besar

    mempunyai dua mata majemuk yang bertemu digaris tengah (holoptik) atau

    terpisah oleh ruang muka (dikhoptik), dan biasanya tiga ocelli atau mata

    sederhana.

    Thorax seperti bentuk kotak chitin, merupakan pangkal untuk melekatnya

    otot-otot kuat untuk terbang. Mesothorax yang membesar (ruas kedua) merupakan

    bagian utama dari thorax dan memikul sayap membran yang besar. Prothorax

    (ruas pertama) dan metathorax (ruas ketiga) yang menjadi kecil merupakan

    semacam cincin yang menghubungkan thorax dengan kepala dan abdomen. Tiap

    ruas thorax mempunyai sepasang kaki yang berwarna dan mempunyai duri-duri

    serta rambut.

    Kaki yang beruas-ruas dapat berakhir sebagai kuku yang berambut yaitu

    pulvillus, yang mengeluarkan bahan perekat. Dua ruas pertama dari abdomen

    mengalami atrofi dan ruas lainnya tidak selalu dapat dibedakan.

    Antena yang dilengkapi dengan alat peraba, terdiri dari serangkaian ruas

    yang serupa atau tidak serupa. Jumlah, bentuk dan perangkai bulu-bulunya

    merupakan sifat khas untuk berbagai genus. Lalat yang lebih primitif mempunyaiantena panjang dengan banyak ruas, sedangkan species yang lebih berkembang

    mempunyai antena pendek yang lebih kuat dengan jumlah ruas yang kurang.

    Berbagai penyesuaian dari bagian mulut memungkinkan lalat untuk mengambil

    makanan berupa darah dan cairan jaringan hewan, madu dari bunga, cairan atau

    makanan yang dapat dicairkan oleh zat pencernaannya.

    Berbagai modifikasi dari bagian mulut penting untuk membedakan genus

    dan species. Untuk menembus kulit digunakan mandibula yang berbentuk seperti

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    6/21

    gergaji dan maxilla seperti kikir. Saluran makanan dibentuk oleh labium

    epipharynx dan hipopharnx. Pada musa penghisap darah, alat pemotong ialah gigi

    prostoma yang terbentuk khusus pada ujung labella daripada labium. Pada species

    bukan penghisap darah, lalat menghisap makanannya dalam bentuk cairan melalui

    labella.

    Lalat mempunyai pasangan sayap sejati yang berasal dari mesothorax dan

    haltere kecil sebagai gada yang dianggap homolog dengan sayap yang berasal

    dari metathorax pada insekta lain. Sayap sejati tipis, sebagai lanjutan tergit yang

    seperti membran, ditunjang oleh saluran trachea yang longitudinal dan terdiri dari

    chitin atau disebut pula vena yang berasal dan berjalan radier dari pangkal sayap

    yang disambung pada bagian tertentu oleh vena melintang. Vena ini mungkin

    tembus cahaya atau diliputi duri, sisik atau rambut yang memberi rupa mengkilat

    atau yang berbintik-bintik. Bagian diantara vena-vena disebut sel. Jumlah dan

    letak vena dan sel yang dilingkarinyadan distribusi rambut serta sisik sangat

    penting dalam menentukan genus dan species.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    7/21

    E. Spesies spesies Lalat

    1. Genus Musca

    Genus musca adalah spesies yang sering terdapat di sekitar rumah dan di

    dalam rumah,. Adapun tanda-tanda dari lalat rumah (Musca domestica) tubuh

    berwarna coklat dan kehitam-hitaman, pada thorax terdapat 4 garis hitam dan 1

    garis hitam medial pada abdomen punggung, vein ke empat dari sayap berbentuk

    sudut, antena mempunyai 3 segmen, mata terpisah, methamorphosenya sempurna

    serta tubuh lalat jantan lebih kecil dari tubuh lalat betina. Lalat rumah, Musca

    domestica, hidup disekitar tempat kediaman manusia di seluruh dunia. Jenis lalat

    ini yang paling banyak diantara jenis-jenis lalat rumah. Karena fungsinya sebagai

    vektor tranmisi mekanis dari berbagai bibit penyakit disertai jumlahnya yang

    banyak dan hubungannya yang erat dengan lingkungan hidup manusia, maka

    jenis lalat Musca domestica ini merupakan jenis lalat yang terpenting ditinjau dari

    sudut kesehatan manusia. Lalat rumah, musca domestica, menempati tempat

    kediaman manusia di seluruh dunia. Telur diletakkan dalam kelompok kira-kira

    sebanyak 100 butir dalam pupuk atau sampah. Seluruh lingkaran hidup

    berlangsung 10 sampai 14 hari dan lalat deawasa hidup kira-kira satu bulan.

    Larvanya kadang menyebabkan myiasis usus dan saluran kencing dan saluran

    kelamin. Lalat adalah vector mekanis bakteri pathogen, protozoa dan telur serta

    larva cacing, khususnya yang menyebabkan penyakit usus. Luasnya penularan

    penyakit oleh lalat di alam sukar ditentukan.

    Morfologi

    Musca domestica adalah lalat yang bersifat kosmopolitan dan selaluditemui dalam setiap aktivitas manusia, khususnya di dalam rumah. Karena itulahlalat ini secara umum dikenal sebagai lalat rumah (house fly). Sesuai dengannamanya lalat ini lebih aktif pada tempat yang terlindung cahaya. Lalat jenis inibanyak ditemukan di peternakan ayam, kandang kuda, sampah, feses hewan danpeternakan lainnya (Borror et al. 1992). Musca domestica atau lalat rumah adalahserangga berukuran sedang dengan panjang tubuh 6-7 mm (West 1951). MenurutSoulsby (1974), ukuran tubuh lalat jantan yaitu 5,6-6,5 mm, sedangkan lalatbetina berukuran 6,5-7,5 mm.

    Secara umum lalat rumah dibagi atas tiga bagian yaitu kepala, dada(toraks) dan perut (abdomen). M. domestica mempunyai kepala yang besar dan

    berwarna hitam kecoklatan. Kepala dilengkapi dengan sepasang mata besar danmenonjol, sepasang sungut terletak di depan mata dan tiap sungut terdiri atas ruasdasar berbentuk gada dengan sehelai rambut yang bercabang-cabang tumbuh diatasnya (Kadarsan et al. 1983 ). Bagian mulut terdapat probosis. Di bagianposterior dari probosis terdapat labella yang akan melebar saat lalat makan.

    Labella inilah yang berfungsi untuk menghisap dan mengabsorbsi cairan ataumakanan yang bersifat cair. Bahan makanan yang keras terlebih dahulu dibasahi

    dengan sekresi air liur lalat (Service 1996).

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    8/21

    Antena seekor lalat rumah (Musca domestica) terdiri atas tiga ruas. Ruaspertama yaitu ruas dasar disebut batang dasar (scape) , ruas kedua adalah tungkaipedikal (pedikel) dan sisanya adalah ruas ketiga yaitu flagellum. Antenamerupakan alat sensorik yang penting untuk mendeteksi keberadaan udara danbau-bauan (Axtell 1986).

    Untuk membedakan jenis kelamin lalat ini bisa diamati dari matanya,lalat jantan memiliki mata holoptic (kedua perangkat mata majemuk berdekatan)dibandingkan dengan lalat betina dengan mata dichoptic (kedua perangkat matamajemuk berjauhan).

    Toraks pada lalat rumah berwarna kuning kehijauan sampai hijau

    gelap.Pada sisi dorsalnya terlihat 4 garis longitudinal berwarna gelap yangberjalan hingga perbatasan skutum (Soulsby 1974). Daerah toraks terbagi atas

    tiga ruas yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada tiap ruas terdapatsepasang kaki, sedangkan pasangan sayap terdapat pada bagian mesotoraks.Sayap pada lalat rumah sangat transparan dan mengandung bebera pa buah vena.

    Tiga pasang kaki yang dimiliki mempunyai bagian-bagian pokok yang sama

    yaitu koksa, trokhanter, femur, tibia, tasus dan pretarsus. Pada pretarsus terdapatkuku dan struktur bantalan. Struktur bantalan terdiri atas arolium (bantalandiantara kuku) dan pulvili (bantalan di dasar kuku) (Partosoedjono 1992). Pulviliditumbuhi bulubulu halus yang bisa mengeluarkan cairan lengket (West 1951).

    Abdomen pada lalat rumah berwarna kekuningan. Pada bagian tengahnyaterdapat garis berwarna hitam memanjang sampai ruas keempat (Soulsby1974).Ruas pertama abdomen tidak berkembang dengan baik, sedangkan ruaslainnya, yaitu ruas kedua, ketiga dan keempat berkembang. Lalat betina

    dilengkapi ovipositor yaitu suatu organ yang berguna untuk meletakkan telurpada tempat yang sesuai.

    Sikl us Hidup

    Lalat rumah (Musca domestica) mengalami metamorfosis sempurna,diawali dengan tahap telur, larva, pupa dan dewasa. Untuk bertelur, lalat memilih

    tempat-tempat yang lembab dan banyak mengandung zat organik seperti sampahdan bahan busuk lainnya (Kadarsan 1983).

    Telur berbentuk oval menyerupai pisang berwarna putih sampai krem,berukuran panjang 1 mm dan lebar 0,26 mm. Kedua ujung-ujungnya tumpul danbulat, ujung anterior lebih lonjong (West 1951). Telur menetas kurang dari 24jam setelah diletakkan, tergantung pada keadaan cuaca. Pada suhu 15-20 oC,periode menetas telur berkisar 24 jam. Sedangkan pada suhu 25-35 oC hanya 8-12 jam.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    9/21

    Musca domestica bertelur secara berkelompok pada bahan organik yangbasah tetapi tidak cair (Chong dan Zairi 1995 dalam Permatasari 2002). Setiapkelompoknya mengandung 100-150 butir telur. Dalam waktu sekitar 10-20 jamtelur menetas menjadi larva (Kadarsan 1983).

    telur

    larva

    Larva berukuran 6-12 X 1-2 mm, dan mempunyai 12 segmen (satu segmenkepala, 3 segmen thorak, dan 8 segmen abdomen). Larva berwarna putih danberbentuk silindris dengan bagian posterior lebar dan tumpul, sedangkan dibagian anterior berbentuk runcing. Kulit pembungkus larva terbentuk dari selaput

    luar (kutikula) dan lapis dalam yaitu epitelium. Larva tidak mempunyai mata atauanggota badan walaupun mempunyai beberapa duri di bagian ventral yang

    berfungsi membantu pergerakan (Axtell 1986).

    Dalam perkembangan larva terdapat 3 bentuk instar. Instar I dan II

    lamanya 24 jam. Instar ketiga lamanya 3 hari atau lebih. Larva I dan II tembuscahaya dan larva III putih kekuningan. Larva tersebut mempunyai sepasang

    spirakel posterior yang bersklerosis yang berbentuk khusus dan dapat menjadiciri identifikasi larva. Larva memakan bakteri, jamur dan bahan yang membusuk.Sebelum menjadi pupa, larva tersebut tidak makan dan migrasi ke tempat keringdan dingin (Chong dan Zairi 1995 dalam Permatasari 2002).

    Ketika pupa terbentuk, kulit larva akan mengkerut dan membentukpuparium yang silinder. Selanjutnya kutikula mulai mengeras. Stadium pupa

    berlangsung 4-5 hari pada suhu 30 oC. Pupa lebih suka hidup pada kelembabanrendah daripada larva (West 1951).

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    10/21

    Lalat dewasa muncul dari puparium dengan membuka ujung bagian depan pupa,dengan cara memompa kantong yang berisi udara (ptilinium) yang berada didepan kepala pupa. Pada mulanya, lalat tersebut lunak, berwarna abu-abu dansayapnya kuncup. Selama lalat beristirahat sayapnya direntangkan kemudiankutikula mengeras dan menjadi gelap. Lalat muda mulai aktif dan mencari makan

    setelah sayapnya direntangkan yaitu 2-24 jam setelah keluar dari pupa (Chongdan Zairi 1995 dalam Permatasari 2002).

    lalat dewasa

    Peri laku Lalat Rumah (M usca domestica)

    Aktivitas lalat dewasa lebih banyak dilakukan pagi dan siang hari yaitumulai pukul 06.00-12.00 dengan aktivitas puncaknya pukul 09.00-11.00.Aktifitaslalat terutama adalah mencari makanan untuk kelangsungan hidupnya danberkembangbiak. Lalat mencari makanan biasanya di sampah-sampah organik

    yang mulai membusuk, feses, bahkan makanan manusia. Kebiasaan lalat untukbolak-balik antara feses dan makanan manusia serta mencari makanan di tempat

    yang kotor menyebabkan lalat ini berbahaya bagi kesehatan.

    Lalat jantan melakukan perkawinan segera setelah kemunculannya daripupa sedangkan lalat betina memberikan respon paling cepat tiga hari setelahkemunculannya (Kettle 1984). Pola kopulasi lalat rumah didahului oleh proses

    pendekatan yang dilakukan oleh lalat jantan pada saat terbang. Bila lalat betinasiap ma ka kopulasi dilakukan di darat, dengan posisi jantan berada diatas betina

    dengan arah yang sama (West 1951).

    Pola percumbuan lalat jantan yaitu mula -mula lalat jantan melakukan

    pendekatan kemudian hinggap di punggung betina. Pada saat hinggap sayapnyamengembang keluar dan kaki terangkat. Maksudnya untuk mencegah betina

    menolak percumbuan (Tobin dan Stofafalano 1973 dalam Permatasari 2002).

    L ingkaran hidup

    Metamorphosis sempurna: telur-larva-pupa-dewasa Lalat setelah kawin, jenis yg betina bertelur Telur diletakkan dlm kelompok didlm habitatnya (sampah yg lembab),warnanya putih kekuningan, bentuk seperti pisang, panjang 1-1,2 mm

    Dlm waktu 6-12 jam akan menetas menjadi larva

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    11/21

    Semasa hidupnya lalat betina mampu bertelur: 5-6 kali Telur lalat mempunyai sifat:

    o Tidak tahan terhadap kekeringano Tidak tahan pada suhu rendah ( 400 C)

    Sifat / morfologi stadium larva / maggot

    Bentuknya silindris Badannya bersegmen yg ta 11 segmen Bag anterior tdp kepala yg ukurannya

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    12/21

    Penyebaran.

    Kosmopolit di daerah tropik dan subtropik.

    Morfologi.

    Lalat pasir yang langsing, bongkok, berwarna kekuning-kuningan atau kuning tua

    mempunyai ciri khas yaitu ukuran kecil (3mm), badan dan sayap sangat berbulu,

    posisi sayap pada keadaan istirahat berdiri tegak menyerupai huruf V. Sayap

    berbulu yang lonjong, tanpa sisik dan vena longitudial kedua bercabang dekat

    pertengahannya dengan percabangan kedua di dekat cabang anterior sebelum

    mencapai pinggir. Antena yang beruas 16 adalah panjang dan berbulu. Bagian mulut

    mempunyai alat berupa pisau untuk memotong.

    Kebiasaan.

    Banyak species mengambil makanan dari mamalia, hanya beberapa dari reptilia.

    Pada umumnya yang betina mengisap darah tetapi pada beberapa species yang jantan

    mempunyai alat penusuk. Kebanyakan species mengisap pada malam hari, terutama

    pada malam yaang panas dan lembab. Pada siang hari, lalat istirahat dalam celah-

    celah dalam batu, beton, dalam bangunan dari tanah, atau dalam terowongan binatang

    pengerat. Jangka terbang lalat ini terbatas hanya sampai kurang dari 1 mil dari tempat

    perindukannya. Lalat memasuki rumah dalam serangkaian terbang pendek secara

    berulang dan beristirahat pada dinding sebelum menggigit orang.

    L ingkaran hidup.

    Dalam waktu 30-36 jam sesudah menghisap darah lalat betina meletakan 30-50

    butir telur panjang-panjang dalam celah-celah gelap, lembab, dekat sampah yang

    mengandung nitrogen.

    Setelah 6-12 hari telur berkembang menjadi larva yang menjadi ulat, bergerak

    lambat, beruas-ruas, mempunyai rambut, ekor dan makan daun-daunan mati dan

    sampah yang mengandug nitrogen. Larva mengalami 4 kali pergantian kulit dalam

    waktu 25-35 hari sebelum menjadi pupa yang berwarna kuning tua dengan kepala

    berbentuk segitiga dan abdomen yang melengkung. Lalat dewasa yang keluar dari

    pupa dalam waktu 6-12 hari mempunyai jangka hidup kira-kira 14 hari. Waktu

    seluruhya dari telur sampai dewasa berlangsung 5-9 minggu.

    Patogenitas

    Gigitan lalat menyebabkan papula warna merahmuda, dikelilingi oleh daerah

    eritem dengan diameter 10-20 mm. Timbul rasanyeri yang menusuk dan gatal

    menetap untuk beberapa waktu. Pada orang yang sensitif reaksi lokal dapat

    lebihhebat dan dapat disertai nausea, demam dan malaise.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    13/21

    Vektor penyakit

    Lalat pasir ialah vektor penyakit leishmaniasis, demam pappataci dan

    bartonellosis. Lishmania donofani, penyebab Kala-azar, L. Tropica, penyebab

    oriental sore, dan L. Braziliensis, penyebab Leishmaniasis Amerika, ditularkan oleh

    Phlebotomus.

    Demam pappatasi atau demam Phebotomus, penyakit yang disebabkan virus

    banyak terdapat di daerah mediterania dan Asia Selatan, terutama ditularkan olehP.

    Papatasii, yang menjadi infektif setelah masa perkembangan virus selama 7-10 hari.

    Bartonellosis terdapat di Amerika selatan bagian Barat laut sebagai demam akut

    penyakit Carrion dan sebagai keadaan kronis berupa granuloma verrucosa. Basil

    penyebabnya, Bartonella bacilliformis, ditularkan oleh lalat pasir dari Andes.

    3.

    Tsetse Flies (Lalat Tsetse)

    Lalat tsetse adalah vektor penting penyakit trypanosomiasis pada manusia dan

    hewan peliharaan. Paling sedikit ada tujuh species sebagai vektor infeksi

    trypanosoma pada hewan peliharaan, species Trypanosoma rhodesiense yang menjadi

    penyebab trypanosomiasis, adalah Glossina morsitans, G. swynnertoni, dan G.

    Pallidipes. Vektor utama .pada Penyakit Tidur (Sleeping Sickness) di Gambia adalah

    species G. palpalis fuscipes dan pada daerah - daerah tertentu adalah species G.

    tachhinoides.

    Klasifikasi ilmiah lalat Tsetse yaitu :

    Kingdom : Animalia

    Phylum : Arthropoda

    Upafilum : Hexapoda

    Kelas : Insecta

    Upakelas : Pterygota

    Infrakelas : Neoptera

    Superordo : Endopterygota

    Ordo : Diptera

    Upaordo : Brachycera

    Upaseksi : Caliptratae

    Superfamili : Hippoboccoidea

    Famili : Glossinidae

    Genus : Glossina

    Spesies : Glossina morsitans, G.fusca, G.palpalis.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    14/21

    Kedalam genus glossina termasuk kira-kira 20 species atau lebih lalat tsse tse dari

    Afrika, beberapa diantaranya adalah hospes perantara Tripanosoma manusia dan

    binatang.

    Penyebaran

    Daerah katulistiwa Afrika dari lintang utara 18 sampai lintang selatan 31. G.

    thacinoides juga ditemukan di Arabia bagian selatan.

    Morfologi

    Lalat yang berwarna kuning, tengguli atau hitam dengan ukuran 6-13 mm, dapat

    dibedakan berdasarkan:

    1. Sikap sayap waktu istirahat yang saling menutupi seperti gunting,

    2. Proboscis yang horizontal, langsing dengan pangkalnya yang membulat,

    3.

    Duri-duri lengkung yang bercabang pada arista antenna yang terdiri dari 3 ruas dan,

    4. Venasi nyata pada sayap yang tengguli muda

    G. palpalis adalah lalat yang berwarna tenggulli kehitam-hitaman dengan gambar

    pucat pada bagian lateral abdomen. G. morsitants, lalat berwarna kelabu, dengan

    garis lebar transversal pada abdomen ruas keetiga sampai keenam yana berwarna

    kunig jingga. Bagian mulut dari tipe labium-tusuk dengan seluruh robocis masuk

    kedalam luka.

    Kebiasaan

    Berbagai species mempunyai tempat hidup yang luas, tiap species masing-masing

    memiliki iklim, tumbuh-tumbuhan dan hewan tapi semua memerlukan musim panas

    dan kelembaban.

    Ada dua golongan umum:

    1. Species golongan sungai seperti G. palpalis yang mendatangi daerah panas lembab di

    pinggir selokan, sungai dan danau, di Afrika barat dan tengah.

    2.

    Species golongan semak seperti G. morsitans yang ditemukan di daerah semak dan

    berpohon yang menyediakan cukup tempat teduh, di Afrika timur. Fly belt adalah

    daerah dengan batas tidak teratur dan bermacam dimensi dikelilingi oleh daerah yang

    praktis bebas lalat. Untuk species golongan semak, puncak bukt yang tidak berpohon,

    dan belukar dilembah atau sepanjang lereng bukit adalah tempat hidup yang baik

    tetapi masing-masing species berlainan kesukaanya.

    Jangka hidup lalat jantan separuh dari yang betina, untuk G. palpalis kira-kira 13

    minggu (dalam laboratorium). Keduanya, yang jantan dan yang betina menggiggit

    binatang atau manusia pada siang hari. Indra penglihatan dan untuk sebagian kecil

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    15/21

    indra pencium adalah factor-faktor umum untuk mengarahkan lalat kepada

    hospesnya. G. palpalis tertarik oleh kain berwaarna hitam dan biru, terutama bila

    berkibar-kibar oleh angin. Jangka terbang yang efektif adalah pendek; munngkin

    kurang dari setengah mil untuk G. morsitans, tetapi G. palpalis mampu untuk

    melewati penghalanng lebih dari 3 mil.

    L ingkaran hidup

    Tempat perindukan species golongan sungai ialah pantai pasir dan tanah gembur

    dekat air

    Species golongan semak memilih tanah gembur dekat pohon tumbang atau dahan

    yang tergantung rendah

    Yang betina melahirkan seekor larva stadium 3 yang besar, stadium lanjut dalam

    waktu kira-kira 10 hari seekor. G. palpalis menghasilkan 9 ekor larva. Larva

    berwarna kuning, berbenjol, hampir sepanjang abdomen lalat dewasa, mempunyai

    sepasang tonjolan berwarna gelap yaitu bibir bengkak pada ruas terakhir. Larva

    masuk kedalam tanah sampai sedalam 2 inci dan langsung menjadi pupa. Lalat

    dewasa keluar kira-kira dalam 5 minggu.

    Patogenitas

    Gigitan lalat hanya kecil akibatnyaorang mungkin jadi rentan dengan air liurnya.

    Vector penyakit

    Lalat tsetse adalah vector penting untuk trypanosomiasis pada manusia

    dan hewan peliharaan. Vector Trypanosome rhodesiense, penyebab

    trypanosomiasis adalah G.morsitans, dan G.swynnertoni, dan G.pallidipes.

    vector utama T.gambiense, penyakit tidur Gambia, adalah dari golongan

    sungai G.palpalis fuscipes dan di daerah-daerah tertentu G.tachinoides.

    4. Blackflies (Lalat Hitam)

    Adalah vektor penyakit Oncheocerciasis Di Afrika adalah species Simulium

    damnosum dan S. neavei dan di Amerika adalah S. metallicum, S. ochraceum dan S.

    callidum. Species lain mungkin adalah vektor yang tidak penting dan menularkan

    onchocerciasis pada ternak dan penyakit protozoa pada burung.

    Nama umum. Lalat hitam (black fly), lalat kerbau (bufallo gnat), turkey

    gnat, dan kolumbtz fly.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    16/21

    Penyebaran.

    Kosmopolit.

    Morfologi.

    Lalat hitam berkembangbiak dlam suungai dengan aliran cukup deras di daerah

    hutan pegunungan. Lalat tinggal berdekatan dengan atau berpindah sepanjang aliran

    air yang teduh. Jarak migrasi biasanya 2-3 mil, jarang melebihi 3 mil. Yang betina

    menggigit pada siang hari, terutama pagi hari menjelang malam di tempat-tempat

    terbuka pada pinggiran daerah tumbuh-tumbuhan lebat.lalat mungkin memasuki

    rumah gelap, dan menggigit manusia di sekitar bangunan. Pada musim tertentu lalat

    ini merupakan gangguan utama bagi nelayan.

    L ingkaran hidup

    Telur berbentuk segitiga diletakkan dalam kelompok 300-500 butir dan terlekat

    oleh sekret seperti gelatin dahan. Dalam waktu 3-5 hari larva yang berbentuk

    silindris, berwarna hijau kekuning-kuningan dengan bagian-bagian mulut yang

    berbulu dan insang anal seperti jari-jari keluar dan melekatkan diri dalam posisi

    tegak terhadap batu karang, tumbuh-tumbuhan air dan sampah lain. Di Afrika larva

    dan pupa S. neavei ditemukan pada permukaan ketam air tawar (potamon). Larva

    berganti kulit 7 kali dalam waktu 13 hari sebeum memintal kepompong dengankantong etrbuka, di dalamnya pupa berwarna tengguli tua melekat dangan kait-kait

    posterior dan filamen panjang untuk bernafas. Bentuk dewasa keluar dalam waktu

    kira-kira 3 hari, yang betina hidup hanya beberapa minggu saja.

    Patogenitas

    Luka gigitan pada permulaan tidak nyeri, sering mengeluarkan darah terus-

    menerus. Kemudian timbul pembengkakan, gatal dan nyeri yang terus berlangsung

    untuk beberapa hari. Pada individu yang rentan, gigitan sedikit saja dapat

    menyebabkan peradangan setempat dan kelainan umum.

    Vektor penyakit

    Di Afrika S. damnosum dan S. neavei dan di Amerika S. metallicum, S.

    ochraceum dan S. callidum adalah vektor onchocerciasis. Species lain mungkin

    adalah vektor yang tidak penting dan species lain lagi menularkan onchocerciasis

    pada ternak dan penyakit protozoa pada burung.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    17/21

    5. Lalat rumah kecil (jenis Fannia)

    Lalat rumah kecil ini menyerupai lalat rumah biasa, tetapi ukuran mereka jauh

    lebih kecil. Mereka membiak di kotoran manusia dan hewan dan juga dibagian-

    bagian tumbuhan yang membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang membusuk.

    Keterangan Gambar

    a. Tarsus

    b. Antena

    c. Torax

    d. Mata

    e. Sayap

    Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam keabu-

    abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Mata lalat betina

    mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan (lihat Gambar 1). Antenanya

    terdiri atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder dan memiliki bulu

    pada bagian atas dan bawah Bagian mulut atau probosis lalat seperti paruh yang

    menjulur digunakan untuk menusuk dan menghisap makanan berupa cairan atau

    sedikit lembek. Bagian ujung probosis terdiri atas sepasang labella berbentuk oval

    yang dilengkapi dengan saluran halus disebut pseudotrakhea tempat cairan makanan

    diserap. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah

    kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis (strep) pada sayap merupakan ciri

    pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya. Pada ketiga

    pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai sepasang kuku dan sepasang. Bantalan

    disebut pulvilus yang berisi kelenjar rambut. Pulvilus tersebut memungkinkan lalat

    menempel atau mengambil kotoran pada permukaan halus kotoran ketika hinggap di

    sampah dan tempat kotor lainnya.

    6. Lalat kandang yang menggigit (= biting stable fly) = stomaxys caleitrans

    Mereka menyerupai lalat rumah biasa, tetapi meraka mempunyai kebiasaan untuk

    menggigit. Tempat pembiakan hanya di tumbuhan-tumbuhan yang membusuk. Siklus

    hidupnya 21-25 hari. Jenis lalat ini tidak penting untuk transmisi penyakit manusia

    tetapi mereka bisa memindahkan penyakit-penyakit pada binatang.

    Lalat ini berkembang biak di tempat kotoran basah hewan piaraan, orangutan, unggas

    atau buah-buahan yang sedang membusuk. Lalat ini lebih menyukai keadaan lebih

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    18/21

    sejuk dan lebih lembab. Lalat ini menghabiskan waktunya lebih banyak di dalam

    hunian manusia. Lalat ini tidak pernah melimpah populasinya di daerah tropika.

    Nama umum: Lalat kandang (stable fly, stinging fly, storm fly)

    Lalat kandang yang kosmopolit S. calcitrans, adalah wakil daari genus stomoxys

    yang khas, yang mencakup 10 species yang sejenis atau lebih. Lalat ini pengganggu

    manusia dan hewan serta merupakan vektor mekanis bagi penyakit hewan.

    Morfologi

    Lalat yang berbentuk lonjong, berwarna agak kelabu, menyerupai lalat rumah

    tetapi sedikit lebih besar. Ia dapat dibedakan oleh proboscisnya yang berbentuk

    bayonet, wujudnya yang kuat, berwarna gelap, thorax dengan 4 garis longitudinal, da

    abdomen yang bergaris-garis lebar. Labium yang pada lalat lain membentuk selubung

    untuk bagan mulut sendiri merupakan alat penusuk.

    L ingkaran hidup

    Lalat biasanya mendatangi kandangdan halaman petani, tertarik oleh hewan dan

    tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Keduanya yang jantan dan betina, menyerang

    hewan peliharaan dan manusia waktu siang hari. Lalat memasuki rumah selama atau

    setelah hujan lebat. Jangka hidup stadium dewasa kira-kira 17 hari. Yang betina

    meletakan telur sampai 275 butir selama hidupnya, dalam kelompok 20-50 butir,

    pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk yang lembab di halaman gudang, tanah

    yang berawa atau pada tepi sungai. Telur yang panjang berwarna putih susu,

    bentuknya seperti pisang berkembang dalam 1-3 hari menjadi larva tanpa kaki. Larva

    ini berwarna putih susu dan tembus cahaya, dalam waktu 1-3 minggu tumbuh

    menjadi pupa. Dalam keadaan baik, lingkaran hidup diselesaikan dalam waktu 3-4

    minggu.

    Patogenitas

    Luka pada permukaan menimbulkan nyeri pedas, dan diikuti oleh nyeri menusuk,

    tetapi setelah darah dikeluarkan, hanya tinggal sedikit perasaan tidak enak.

    Vektor penyakit

    Kebiasaan lalat kandang untuk meninggalkan seekor hewan untuk mengambil

    makanan dari hewan berikutnya, membuat lalat ini menjadi vektor mekanis yang

    ideal untuk suatu penyakit. S. calcitrans adalah vektor mekanis alami dari

    Trypanosoma evansi (surra) pada sapi dan kuda.

    Beberapa penyakit manusia secara eksperimen telah ditularkan oleh lalat

    kandang, misalnya penyakit tidur Afrika, oriental sore dan oliomyelitis.

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    19/21

    7. Bottle flies dan Blow flies

    Jenis-jenis ini meletakkan telur-telur mereka pada daging. (Dalam hubungan ini

    mereka dikatakan mem bottle atau blow daging itu).

    Jenis-jenis ini mencakupi :

    - Black blowfly (jenis Phormia)

    - Green dan bonze bottle flies (jenis phaenicia dsb)

    - Blue bottle flies (jenis Cynomyopsis dan Calliphora)

    Jenis-jenis lalat ini lebih jarang masuk dalam rumah-rumah dan restoran-restoran

    daripada lalat rumah biasa, karena itu mereka dianggap tidak terlalu penting sebagai

    vektor penyakit manusia. Mereka biasanya membiak di bahan binatang yang

    membusuk, tetapi mereka juga bisa bertelur ditumbuhan-tumbuhan segar dan

    membusuk kalau tidak ada daging binatang.

    Siklus hidup jenis-jenis lalat ini sangat menyerupai siklus hidup lalat rumah

    biasa. Mereka juga dapat terbang jauh. Larva dari banyak jenis-jenis lalat ini

    menyebabkan myasis pada binatang dan manusia.

    8. Lalat daging (Genus Sarcophaga)

    Jenis-jenis lalat ini termasuk dalam genus Sarcophaga, artinya pemakan daging.

    Ukuran mereka besar dan terdapat bintik merah pada ujung badan mereka. Larva

    dari banyak jenis-jenis lalat ini hidup dalam daging, tetapi pembiakan bisa juga

    terjadi dalam kotoran binatang.

    Beberapa jenis tidak bertelur tetapi mengeluarkan larva. Mereka jarang masuk dalam

    rumah-rumah dan restoran-restoran dan karena itu mereka tidak penting sebagai

    vektor mekanis penyakit manusia. Tetapi mereka bisa menyebabkan myiasis pada

    manusia. Lalat ini berwarna abu-abu tua, berukuran sedang sampai besar, kira-kira

    6-14 mm, lalat ini bersifat viviparus dan mengeluarkan larva hidup pada tempat

    perkembangbiakannya seperti daging, bangkai, kotoran dan sayur-sayuran yang

    sedang membusuk. Siklus hidup lalat ini berlangsung 2-4 hari,umumnya ditemukan

    di pasar dan warung terbuka, pada daging, sampah dan kotoran tetapi jarang

    memasuki rumah (Nurmaini, 2001).

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    20/21

    9. Genus Chrysops, Deer fly

    Nama umum : species Chrysopsdikenal sebagai Deer fly, lalat tabanid lain sebagai

    lalat kuda (horsefly), mangrov fly, breeze fly, greenheaded fly, clegs dan seroots.

    Penyebaran

    Chrysopstersebar kosmopolit, tetapi lebih banyak ditemukan di Amerika.

    Morfologi

    Lalat tabanid dapat dikenal karena tubuhnya ynag kuat dan warnanya yang mengkilat.

    Lalt Chrysopsialah tabanid kecil dengangambaran yang nyata, antena langsing, mata

    berwarna terang, abdomen bergaris kuning dengan garis-garis gelap dan sayap terang

    dengan satu pita gelap sepanjang pinggir anterior dan pita melintang yang lebar

    setinggi discal. Betina penghisap arah mempunyai epipharynx jarum, mandibula

    seperti pisau dan maxilla yang begerigi.

    Kebiasaan

    Lalt Chrysopsditemukan dalam hutan yang teduh. Di Afrika tepat hidupnya adalah

    hutan dan lapangan rumput savana dan species yang hidup dalam hutan lebat

    mungkin berasal dari sumber tadi. Betina penghisap darah menyerang manusia

    terutama pada pagi dan sore hari menjelang malam. Pegurangan pada tengah hari ini

    mungkin berhubungan dengan intensitas cahaya, karena setinggi tanah dan setinggi

    tenda tidak jelas ada kegiatan seperti tersebut di atas.

    L ingkaran hidup

    Yang betina meletakkan 200-800 butir telur yang berbentuk kumparan panjang, dalm

    kelompok yang menempel pada tumbuh-tumbuhan air, rumput atau batu karnag di

    atas air. Larva yang bersifat pemakan daging yang menetas dalam 4-5 hari, melewati

    6 pergantian kulit alam lumpur dan air sebelum menjadi pupa di atas tanah kering.

    Yang dewasa keluar dari pupa dalam 10-18 hari. Lingkaran hidup dapat diselesaikan

    di daerah tropik dalam waktu 4 bulan atau lebih tetapi di daerah dingin dapat

    diperpanjang sampai 2 tahun.

    Patogenitas

    Lalat biasanya membuat beberapa tusukan dengan bagian mulut yang tajam sebelum

    ia mulai menghisap darah kira-kira 30 mm3dari tempat perdarahan tadi. Luka tusuk

    yang buruk itu tidak segera nyeri. Dalam beberapa jam timbul iritasi hebat dan

    serring terjadi pembengkakan yang daat berlangsung berhari-hari.

    Vektor penyakit

    Lalat Chrysopsdihubungkan dengan penularan parasit Filaria Loa loa dan Pasteurella

    tularensis, penyebab tularemia. C. Discalis menularkan tularemia kepada manusia

  • 5/20/2018 MAKALAH LALAT

    21/21

    maupun hewan. Vektor siklik utama loaiasis pada manusia adalah C. Silacea yang b

    esar jumlahnya dan C. demideata, keduanya mempunyai hubunga erat dengan

    manusia.