KEPADATAN LALAT

24
KEPADATAN LALAT KEPADATAN LALAT

description

KEPADATAN LALAT

Transcript of KEPADATAN LALAT

Page 1: KEPADATAN LALAT

KEPADATAN LALATKEPADATAN LALAT

Page 2: KEPADATAN LALAT

Pendahuluan Lalat merupakan salah satu insekta Ordo diptera

yaitu insekta yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran.

Lalat dapat mengganggu kenyamanan hidup manusia, menyerang dan melukai hospesnya (manusia atau hewan) dan dapat menularkan penyakit.

        

Page 3: KEPADATAN LALAT

Pendahuluan  Lalat juga merupakan spesies yang

berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain lain.

Pada saat ini dijumpai ± 60.000 – 100.000 spesies lalat, namun tidak semua spesies perlu diawasi, karena beberapa diantaranya tidak berbahaya terhadap kesehatan .

.

Page 4: KEPADATAN LALAT

SIKLUS HIDUP LALATLalat adalah insekta yang mengalami metamorfosa sempurna.Telur larva kepompong dewasaPerkembangan lalat 7 -22 hari, tergantung suhu makanan tersedia. Lalat betina bertelur usia 4-8 hari. Setelah dewasa menghasilkan 75-150 butir sekali bertelur.

Page 5: KEPADATAN LALAT

1.Telur

Telur diletakkan pada tempat organik yang lembab (sampah, kotoran binatang,dll) tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari. Telur bewarna putih, menetas setelah 8-30 jam, tergantung suhu sekitar. Semasa hidup lalat bertelur 5-6 kali.

2. Larva

Larva mencari tempat distribusi larva lalat tergantumg temperatur dan kelembapan yang disenanginya, dengan cara berpindah-pindah tempat, seperti di gundukan sampah dengan suhu 30-35 ⁰C.

Tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh dewasa berlangsung 3-9 hari, suhu ± 35⁰C.Proses pematangan lalat dewasa ± 15 jam, lalu siap untuk kawin. Waktu yang diperlukan 7-22 hari. Umur lalat dewasa 2-4 minggu.

3. Pupa→Dewasa

Page 6: KEPADATAN LALAT

Tata hidup lalat1. Tempat perindukan : tempat basah, benda organik

sperti tinja, sampah basah, kotoran binatang, dll2. Jarak terbang : tergantung adanya makanan yg

tersedia. rata-rata 6-9 km, kadang 19-20 km dari tempat berbiak

3. Kebiasaan makan : lalat tertarik pd makanan manusia seperti gula, susu dan makanan lainnya. Lalat hanya makan dalam bentuk cairan/ basah. Makanan kering dibasahi oleh ludah nya terlebih dahulu, baru di isap. Timbunan dari ludah dan feses lalat membentuk titik-titik hitam, ini sangat penting untuk mengenal tempat lalat istirahat.

Page 7: KEPADATAN LALAT

Tata hidup lalat4. Tempat istirahat : siang hari bila lalat tidak makan, lalat istirahat pada lantai, dinding, rumput, dll. Biasanya lalat terbang tidak lebih 4,5 m dari permukaan tanah.5. Tempat berbiak : tergantung adanya makanan yg tersedia. rata-rata 6-9 km, kadang 19-20 km dari tempat berbiak6. Lama hidup : lalat hidup umumnya 2-4 minggu. Pada musim dingin mencapai 70 hari.

Page 8: KEPADATAN LALAT

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat

1. TujuanTujuan mengukur kepadatan lalat yaitu untuk

mengetahui :otingkat kepadatan lalat oSumber-sumber tempat berkembang biaknya lalat.2. Persiapan pengukuranPengukuran tingkat kepadatan lalat menggunakan cara yang mudah, yaitu menggunakan fly grill.

Page 9: KEPADATAN LALAT

a. Cara pembuatan fly grill•Potong kayu, fly grill di buat bilah-bilah kayu lebar 1-2 cm², panjang 80 cm, sebanyak 16-24 bilah.•Bilah-bilah tersebut di susun sejajar dengan jarak 1-2 cm pada kerangka kayu yang telah disiapkan.•Pemasangan bilah sebaiknya menggunakan paku sekrup sehingga dapat di bongkar pasang saat dipakai.

Page 10: KEPADATAN LALAT
Page 11: KEPADATAN LALAT

b. Penentuan lokasi pengukuranSasaran/lokasi yang akan diukur

tingkat kepadatan lalat antara lain :Pada pemukiman pendudukTempat-tempat umum (pasar, terminal, rumah makan/restoran, hotel/losmen,dll)Lokasi sekitar tempat pembuangan sampah akhir berdekatan dengan pemukiman. Pengukuran misalnya jarak 10 meter, 20 meter, 50 meter, dst.

Page 12: KEPADATAN LALAT

3. Waktu pengukuran Pengukuran populasi lalat hendaknya dilakukan setiap kali dilakukan pengendalian lalat (sebelum dan sesudahnya).4. Peralatan yang digunakan Fly grill dan counter untuk menghitung lalat5. Cara pengukuran kepadatan lalatPada setiap lokasi dilakukan 10x perhitungan (10 kali 30 detik) dan 5 perhitungan tertinggi di buat rata-ratanya . Di isi ke formulir pengukuran kepadatan lalat.

Page 13: KEPADATAN LALAT

Misalnya formulir pengukuran tingkat kepadatan lalat pada daerah A.

 

No

Lokasi

pengukur

an

Jarak

Pengukuran

(m)

Pengukuran 30 detik ke Rata-rata

(5 pengukuran

tertinggi)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pusat 0 14 20 12 7 5 8 9 11 5 12 13,8

2 Utara 5-12 m 8 9 13 13 8 9 8 10 9 9 10,8

3 Timur laut 5-12 m 9 7 11 8 3 2 3 4 6 3 8,2

4 Timur 5-12 m 3 0 1 2 0 2 3 2 1 0 2,4

5 Tenggara 5-12 m 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1,8

6 Selatan 5-12 m 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2,2

7 Barat daya 5-12 m 4 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2,6

8 Barat 5-12 m 0 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1,2

9 Barat laut 5-12 m 3 2 2 3 1 1 0 1 1 1 2,2

Rata-rata 5,02

Page 14: KEPADATAN LALAT

Angka rata-rata pengukuran kepadatan lalat merupakan petunjuk (indek) populasi lalat dalam suatu lokasi tertentu.Interpretasi hasil pengukuran pada setiap lokasi atau block grill yaitu :0-2 : tidak menjadi masalah (rendah)3-5 : perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berbiaknya lalat(tumpukan sampah, kotoran hewan,dll (sedang)6-20 : populasinya cukup padat (tinggi/padat)21 keatas : populasinya padat, perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat berbiaknya lalat (sangat tinggi/sangat padat).

Page 15: KEPADATAN LALAT

Hasil rata-rata pengukuran pada formulir tingkat kepadatan lalat daerah A adalah 5,02 (sedang) berarti perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat perkembang biakan lalat (tumpukan sampah, kotoran, dll.)

5. Tindakan pemberantasan lalatPerbaikan lingkungan untuk mengurangi

tempat-tempat potensial sebagai tempat perindukan

Pemberantasan dengan menggunakan racun serangga.

Page 16: KEPADATAN LALAT

Penyemprotan insektisida untuk memberantas lalat pada Tempat

Pembuangan Akhir sampah (TPA) Penyemprotan insektisida dapat dilakukan dengan alat

: spraycan, Mist blower, dan Foggging Machine. Tujuan penyemprotan untuk memberikan efek residu

yaitu Spraycan dan Mist blower dlm bentuk EC/WP, bahan pelarutnya air.

Tujuan penyemprotan memberikan efek “knock down” terhadap populasi sasaran menggunakan Fogging machine (swing fog) insektisida dlm bentuk EC, dgn bahan pelarutnya solar.

Page 17: KEPADATAN LALAT

Hal yang harus di perhatikan : Sekeliling daerah penyemprotan, harus diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan oleh insektisida. Misalnya memberitahu penduduk agar makanan/minuman , sumber air ditutup, binatang peliharaan dijauhkan.Pada waktu penyemprotan hindarilah kerumunan anak-anak.Waktu penyemprotan dihentikan, biarkan kabut sampai habis Setelah operasi selesai, bersihkan tangki larutan, nozzle, cerobong kabut (swingfog dan mist blower)

Page 18: KEPADATAN LALAT

Identifikasi jenis-jenis Identifikasi jenis-jenis LalatLalat

Menurut Atlas Vektor

Page 19: KEPADATAN LALAT

10/14/2014

6

LALAT

SimulidaeLalat hitam (Simulium), lalat kerbauDG: kosmopolitan, Kecil, 2-3 mm,

punggung bongkok jelas, Kaki pendekMata majemuk jelas & Antena pendek, spt pisauVenasi sayap tanpa bercak, Probosis

Peranannya : luka gigitan pd mulanyatidak nyeri, sering mengeluarkan darahterus menerus, bengkak, gatal & nyeribeberapa hari.

Page 20: KEPADATAN LALAT

DAUR HIDUP

7

3 hari

10/14/2014

KebiasaanBerkembang biak dalam sungai dengan

aliran cukup deras di pegununganTinggal berdekatan /sepanjang aliran sungai

yang detuhJarak migrasi 2-3 mil tidak lbh dr 8 milBetina mengisap drh pagi hr dan senja di tpt

terbuka

Btn isapdrh pd pagidan senja

3-5 hari

13hari

Ganti kulit 7 x

SIMULIUM

Page 21: KEPADATAN LALAT

10/14/2014

Familia TabanidaeGenus: Tabanus dan ChrysopsAktivitas menggigit:betina menggigit siang hariPeran:1. Chrysops dimidiata dan C. silacea vektor

filariasisYang disebabkan oleh Loa loa

TABANUS

2. Chrysops discalis vektor penyakit tularemia3. Chrysops dan Tabanus vektor penyakit anthrax4. Tabanus vektor penyakit surra pd. Ternak

yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi

Tabanus dan ChrysopsHorse fly, mangrove fly,DG: kosmopolitTubuh kuat, warna mengkilat, antena langsing, mata

berwarna terangAbdomen kuning dengan garis-garis gelapSayap terang dengan satu pita gelap sepanjang

pinggir anterior dan pita melintang yang lebarBetina mengisap darah, memp. epifaring jarum,

mandibula seperti pisau dan maxilla yang bergerigi

8

Page 22: KEPADATAN LALAT

10/14/2014

KebiasaanLoa loa (arrow)

Ditemukan dalam hutan yang teduh dan sabanaMembuat beberapa tusukan seb isap drh, iritasi

berat, pembengkakan bbrp hariMengisap darah di pagi hari dan sore hariTelur diletakkan dalam kelompok, menempel

pada tanaman air, rumput atau batu karang

DEWASA

ISAP DRH SIANG

LARVAPergantian kulit 6x dlm lupur dan air

DAUR HIDUP ± SLM 4 BLN

PUPA

TelurdiletakkanDalam kelompokPs tanaman air Dan rumput

Page 23: KEPADATAN LALAT

10/14/2014

Familia MuscidaeGenus: Stomoxys dan GlossinaAktivitas menggigit: jantan dan betinamengisap darahPeran:1.Stomoxys calcitrans vektor mekanikpolio myelitis, anthrax dan tetanus2. Glossina palpalis vektor penyakittidur yang disebabkan olehTrypanosoma ghambiense3. Glossina morsitans vektor penyakittidur yang disebabkan olehTrypanosoma rhodesiense

Telur pth sususpt pisangdiletakkan

pd tumbuhanyang membusuk

Dlm kelompok30-50 btr

1-3 hari

LARVAPutih susuTembus

Stomoxys calsitrans

DEWASAJantan, betinaIsap drh sianghari

5 hari

PUPA

1-3 minggu

Cahaya DAUR HIDUP STOMOXYS 4 MINGGU

10

Page 24: KEPADATAN LALAT

Terimakasih