Pencegahan & Pengendalian Infeksi Covid -19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/... · Komite...

27
Pencegahan & Pengendalian Infeksi Covid -19 Komite PPI RS Paru DR. H. A. Rotinsulu Sumber : Pedoman PPI Covid-19 Kemkes April 2020

Transcript of Pencegahan & Pengendalian Infeksi Covid -19rsparurotinsulu.org/po-content/po-upload/... · Komite...

Pencegahan & Pengendalian Infeksi

Covid -19

Komite PPI RS Paru DR. H. A. Rotinsulu

Sumber : Pedoman PPI Covid-19 Kemkes April 2020

• Berdasarkan penelitian dan bukti yg tersedia, COVID-19 ditularkanmelalui kontak erat dan droplet,

• Kewaspadaan airborne tetap diterapkan pada tindakan aerosol

• Orang yg paling beresiko terinfeksi adalah mereka yg berhubungandekat dengan pasien COVID-19 atau yg merawat pasien COVID -19

Prinsip-prinsip PPI untuk mencegah/membatasipenularan di tempat layanan kesehatan

1. Penerapan Kewaspadaan Standar

2. Penerapan Pengendalian Administratif

3. Pengendalian Lingkungan

4. Penerapan langkah-langkah tambahan empiris atas kasus pasiendalam pengawasan (PDP) dan konfirmasi COVID-19

Penerapan Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan dan pernapasan

Petugas kesehatan menerapkan “5 momen kebersihan tangan”, yg juga diterapkan saat menggunakan dan terutama ketika melepas APD

Menerapkan kebersihan pernapasan dengan etika batuk dan bersin

2. Penggunaan APD sesuai risiko

Penggunaan APD secara rasional dan konsisten dalam melakukankebersihan tangan akan membantu menurunkan penyebaran infeksi.

Penggunaan APD harus berpedoman pada penilaian risikopaparan/antisipasi kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan kulit ygterluka.

3. Pencegahan luka akibat benda tajam dan jarum suntik

4. Pengelolaan limbah yg aman

5. Pembersihan lingkungan, sterilisasi linen dan peralatan perawatanpasien. Disinfektan yg biasa digunakan yaitu Natrium Hipoklorit 0,5% atau etanol 70%

Penerapan pengendalian administratif

RS membuat kebijakan infrastruktur dan prosedur dalam mencegah, mendeteksi dan mengendalikan infeksi selama perawatan kesehatan.

Kegiatan ini akan efektif bila dilakukan mulai dari antisipasi alurpasien sejak saat pertama kali datang s.d keluar dari sarana pelayanankesehatan.

Pengendalian lingkungan

Memastikan bahwa ventilasi serta kebersihan lingkungan memadaidi semua area RS.

Menjaga jarak minimal 1-2 meter antara setiap pasien dan pasienlain, termasuk dengan petugas kesehatan.

Pasien, penunggu pasien di Rawat Jalan disarankan menggunakanmasker bedah. Jika tidak memungkinkan dapat disarankan untukmenggunakan masker kain

Penerapan langkah-langkah tambahan empiris ataskasus pasien dalam pengawasan (PDP) dan konfirmasiCOVID-19

1. Kewaspadaan Kontak dan Droplet

• Batasi jumlah petugas kesehatan yg masuk r. rawat pasien COVID-19 jika tdk terlibat langsung dalam perawatan.

• Pertimbangkan kegiatan gabungan, misal pemeriksaan tanda vital dilakukan bersamaan dengan visite pelayanan dan pemberian obat.

• Idealnya penunggu pasien tdk diizinkan kontak dengan pasien suspekatau terkonfirmasi COVID-19, namun jika tdk memungkinkanpenunggu pasien harus menggunakan APD, diberikan edukasi tata cara menggunakan, melepas APD dan kebersihan tangan.

Penempatan Pasien• Tempatkan pasien pada r. isolasi

khusus dengan sirkulasi udara yg baik(r. tekanan negatif/r. airflow ventilation +hepa/r.airflow ventilation dgn laju pertukaran udara minimal 12 ACH)

• Tempatkan pasien pada kamartunggal, bila tidak memungkinkantempatkan pasien secara kohortingyaitu pasien-pasien dengan diagnosis yg sama dikamar yg sama dengan jaraktempat tidur min. 1 meter

• Jika memungkinkan, gunakan peralatan sekali pakai atau ygdikhususkan untuk pasien tertentu. Jika peralatan harus digunakanuntuk lebih dari 1 pasien, maka sebelum dan sesudah digunakanperalatan harus didesinfeksi dengan alcohol 70%.

• Petugas kesehatan harus dapat menahan diri untuk tidak menyentuhhidung, mulut dan mata dengan sarung tangan/tangan yg berpotensitercemar.

• Hindari membawa dan memindahkan pasien keluar dari ruanganisolasi kecuali diperlukan secara medis.

• Pastikan petugas kesehatan yg membawa pasien memakai APD sesuaidengan antisipasi pajanan dan melakukan kebersihan tangansesudahnya.

• Bersihkan dan disinfeksi permukaan peralatan yg bersentuhan denganpasien setelah digunakan (misal bed pasien)

2. Kewaspadaan Airborne pada prosedur yg menimbulkan Aerosol

• Tindakan medis yg dapat menghasilkan aerosol dalam berbagaiukuran termasuk partikel kecil < 5 mikron.

• Intubasi trakea, ventilasi non invasive, trakeostomi, resusitasi jantungparu, ventilasi manual sebelum intubasi dan bronkoskopi.

• Kewaspadaan yg perlu diterapkan meliputi :

Memakai respirator partikulat (N95 sertifikasi NIOSH, EU FFP2 atausetara) dengan selalu memastikan kerapatannya.

Memakai pelindung mata/pelindung wajah, pelindung kepala

Memakai GOWN lengan Panjang dan sarung tangan tdk steril (bbrpprosedur membutuhkan sarung tangan steril)

Memakai celemek kedap air

Memakai Boots/sepatu tertutup

• Prosedur dilakukan diruangan berventilasicukup (r. tekanan negatif/r. airflow ventilation +hepa/r.airflow ventilation dgnlaju pertukaran udara minimal 12 ACH)

3. Kewaspadaan Isolasi

Terhadap PDP dan konfirmasi COVID-19 s.d pemeriksaanlaboratorium rujukan NEGATIF

Penyiapan Transportasi Untuk Rujukan

• Menghubungi RS Rujukan melalui SISRUTE

• Petugas yg melakukan rujukan harus menerapkan kewaspadaankontak, droplet dan airborne (APD lengkap)

• APD harus diganti setiap menangani pasien yg berbeda dan dibuangdengan benar ke tempat sampah infeksius

• Pengemudi ambulans harus terpisah (jaga jarak minimal 1 meter, menggunakan masker bedah). Bila pengemudi juga harus membantumemindahkan pasien maka harus menggunakan APD Lengkap

• Ambulans harus dibersihkan dan didesinfeksi, terutama area ygbersentuhan dengan pasien.

PPI untuk Pemulasaraan Jenazah

• Petugas menggunakan APD lengkap

• Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak mudah tembus

• Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet

• Jenazah yg sudah dimasukan dalam kantong jenazah tidak bolehdibuka lagi

• Jenazah hendaknya diantar oleh ambulans khusus

• Jenazah disemayamkan tdk lebih dari 4 jam

perlakuan ini juga diperuntukan untuk PDP yg hasil lab. COVID 19 nyabelum ada

Alat Perlindungan Diri (APD)• Petugas kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan secara langsungpada pasien covid 19, serta menerapkankewaspadaan kontak, droplet danAirborne menggunakan APD Lengkap :

1. Masker N952. Gown

3. Sarung tangan

4. Pelindung kepala

5. Pelindung Mata

6. Pelindung Wajah

7. Apron

8. Sepatu Boots

• Petugas Kebersihan yg masuk ke ruangan pasien COVID-19, area rawat jalan :

1. Masker bedah

2. Gaun

3. Sarung tangan Kerja

4. Pelindung mata (jika berisiko terkena percikan dari bahanorganik/bahan kimia)

5. Sepatu Boots/sepatu tertutup

• APD Petugas Laundri, yg menangani linen infeksius :

1. Masker bedah

2. Gaun

3. Sarung tangan panjang

4. Pelindung mata

5. Pelindung wajah

6. Pelindung kepala

7. Celemek

8. Sepatu Pelindung

• Penunggu pasien

Jika diperlukan sehingga mengharuskan penunggu pasien masuk keruang pasien COVID 19

1. Masker Bedah

2. Gaun

3. Sarung tangan

• Petugas Kesehatan di Rawat Jalan yg melakukan pemeriksaan fisikpasien dengan gangguan pernafasan ;

1. Masker Bedah

2. Gaun

3. Sarung Tangan

4. Pelindung Mata

• Untuk yg tidak melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan gangguanpernafasan : masker bedah, APD sesuai dengan kewaspadaan standardan penilaian resiko

• Petugas kesehatan yg tidak melibatkan kontak dengan pasien COVID-19 :

1. Masker Bedah

2. Disesuaikan dengan kewaspadaan standar dan penilaian resiko

• Petugas yang masuk ke ruang isolasi, tetapi tidak kontak denganlangsung dengan pasien :

1. Masker bedah

2. Sarung tangan

Cara Pemakaian dan Pelepasan APD

Manajemen Penggunaan APD yg Reuseable

1. Gaun reusable, apron

Dapat digunakan kembali setelah dilakukan pencucian dandesinfektan dengan melakukan pencucian pada suhu 57,2 –71 ⁰C dengan klorin (1:99)

2. Masker N95

Digunakan kembali setelah dilepaskan dengan cara disimpandi kantong kertas berlabel nama petugas. Masker N95 saatdilepaskan tidak boleh disentuh bagian dalam nya dengantangan untuk menghindari kontaminasi

3. Pelindung mata, pelindung wajah

Dapat digunakan kembali setelah dilakukan pencucian dandesinfektan dengan cara :

bagian dalam : dibersihkan dengan kain bersih yg sdhdicelupkan ke deterjen

bagian luar : dibersihkan dengan kain yg sdh dicelupkanke desinfektan (klorin, alcohol 70%)

Kemudian dikeringkan dengan cara dijemur atau dilap bersih

4. Sepatu Pelindung

Dapat digunakan kembali setelah dilakukan pencucian dan desinfektandengan cara dicuci dengan deterjen pada suhu 20-30⁰C kemudiansetelah dibilas didesinfektan dgn klorin.

Dikeringkan dengan cara dijemur

Terima Kasih

Stay safe, Stay health and Keep praying