Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

35
Pencegahan Infeksi Dalam Praktik Kebidanan ROSIDA HI SARAHA,S. ST,M.Kep Kelompok I ARMIYAN SAMSUDIN ARYANI M. ALI MEYSE KRISTIN KAEMUNG RISNA SALMUN FITRI DALOPE UMIARTI SITNAWATI KARIM WIWIN HANDAYANI POLTEKKES KEMENKES TERNATE 2016/2017

Transcript of Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Page 1: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Pencegahan Infeksi Dalam Praktik KebidananROSIDA HI SARAHA,S. ST,M.Kep

Kelompok I ARMIYAN SAMSUDIN ARYANI M. ALI MEYSE KRISTIN KAEMUNG RISNA SALMUN FITRI DALOPE UMIARTI SITNAWATI KARIM WIWIN HANDAYANI

POLTEKKES KEMENKES TERNATE2016/2017

Page 2: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

PENGELOLAAN SAMPAH

Limbah Infeksius

Macam-macam Limbah

Limbah Benda Tajam

Limbah Farmasi

Limbah Citotoksih

Limbah Jaringan Tubuh

Limbah Kimia Limbah Radio

Aktif

Limbah Plastik

Page 3: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

PENGELOLAHAN SAMPAH MEDIS 2.

Penampungan

3. Pengangku

tan

4. Pengolahan dan

Pembuangan

Page 4: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

INTRODUKSI PI DAN KEWASPADAAAN BAKU

Antisepsis

Asepsis dan teknik aspetik

Dekontaminasi

Disinfeksi tingkat tinggi (DTT)

Pembersihan

Sterilisasi

Pencegahan infeksi 

Pembatas pelindung

Page 5: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

KEWASPADAAN BAKU

Komponen Utama

Cuci tanganSetelah menyentuh

darah, tubuh, sekresi, ekskresi, dan bahan terkontaminasi

Segera setelah melepas sarung tangan

Di antara sentuhan dengan pasien

Page 6: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Sarung TanganBila kontak

dengan darah, duh tubuh, sekresi, dan bahan yang terkontaminasi

Bila kontak dengan selaput lendir dan kulit terluka

Page 7: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Masker, kacamata & Masker muka

 Mengantisipasi bila terkena, melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut saat kontak dengan darah dan duh tubuh.

Page 8: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Baju pelindung    

Lindungi kulit dari kontak dengan darah dan duh tubuh.

Cegah pakaian tersebut selama tindakan klinik yang dapat berkontak langsung dengan darah atau tubuh

Page 9: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Kain Tangani kain

tercemar, cegah dari sentuhan kulit/selaput lendir

Jangan lekukan prabilas kain yang tercemar di area perawatan pasien

Page 10: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Sambungan

  Pembersihan lingkungan   Instrumen tajam

perawatan rutin, pembersihan dan disinfeksi peralatan dan perlengkapan dalam ruang peralatan pasien

 Hindari memasang kembali penutup jarum bekas

 Hindari melepas jarum bekas dari semprit habis pakai

 Hindari pembengkokan, mematahkan, atau memanipulasi jarum bekas dengan tangan

Masukkan instrumen tajam ke dalam tempat yang tidak tembus tusukan.

Page 11: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Sambungan

Resusitasi pasien

Penempatan pasienGunakan bagian mulut, kantong resusitasi atau alat ventilasi yang lain untuk menghindari resusitasi atau alat bentilasi yang lain untuk menghindari resusitasi dari mulut ke mulut.

 

Tempatkan pasien yang mengontaminasi lingkungan dalam ruang pribadi dan tertutup.

 Gunakan pembatas fisik (kaca mata pelindung, masker muka, dan celemek) terhadap kemungkinan percikan duh tubu (sekresi dan ekskresi) yang muncrat dan tumpah, (misalnya saat membersihkan instrumen dan benda lainnya)

 Gunakan antiseptik untuk membersihkan kulit atau selaput lendir sebelum pembedahan pembersihan luka, atau pencucian tangan sebelum pembedahan dengan antiseptik berbasis alkohol.

  Gunakan praktik keselamatan kerja, seperti jangan memasang kembali penutup jarum atau membengkokkan jarum, dan menjahit dengan jarum tumpul.

 Pembuangan sampah terinfeksi ke tempat yang aman untuk melindungi dan mencegah penularan atau infeksi kepada masyarakat.

 Proses semua peralatan, sarung tangan, dan benda lainnya yang telah dipakai dengan dekontaminasi dan dibersihkan secara menyeluruh, kemudian desterilkan atau diinfeksi tingkat tinggi (DTT) sesuai dengan prosedur yang dianjurkan.

 

Page 12: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Kesehatan & kebersihan tangan serta sarung tangan

Langkah 1 : lepaskan cincin, jam tangan, dan gelang.

Langkah 2 : basahi kedua belah tangan dan lengan bawah hingga sikut dengan sabun dan air bersih. (Jika menggunakan sikat, sikat itu harus bersih disterilisasi atau DTT sebelum digunakan kembali, jika digunakan spon, harus dibuang setelah digunakan).

Langkah 3 : bersihkan kuku dengan pembersih kuku.

Langkah 4 : bilaslah tangan dan lengan bawah dengan air.

Langkah 5 : gunakan bahan antiseptik pada seluruh tangan dan lengan sampai bawah siku dan gosok tangan dan lengan bawah dengan kuat selama sekurang kurangnya 2 menit.

Langkah 6 : angkat tangan lebuih tinggi dari siku, bilas tangan dan lengan bawah seluruhnya dengan air bersih.

Langkah 7 : tegakkan kedua tangan ke atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh permukaan atau benda apapun dan keringkan kedua tangan itu dengan lap bersih dan kering atau keringkan dengan diangin-anginkan.

Langkah 8 : pakailah sarung tangan bedah yang steril atau DTT pada kedua tangan.

Page 13: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Sarung tangan  kondisi dipakainya sarung tangan

terjadi kontak tangan pemeriksa dengan darah atau duh tubuh lainnya, selaput lendir, atau kelit yang terluka;

 Akan melakukan tidakan medik invasif (misalnya pemasangan alat-alat vaskular seperti intra-vena perifer); atau

  Akan membersihkan sampah terkontaminasi memegang permukaan yang terkontaminasi.

Page 14: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Yang dilakukan dan jangan dilakukan dalam pemakaian sarung tangan 

Pakailah sarung tangan dengan ukuran yang sesuai, Jika ukuran tidak sesuai dengan tangan pada pelaksaan prosedur, mudah robek.

Gantilah sarung tangan secara berkala pada tindakan yang memerlukan waktu lama.

Potonglah kuku cukup pendek Pakailah cairan pelembab yang tidak mengandung lemak Jangan pakai cairan atau krim berbasis lemak    Jangan pakai cairan pelembab yang terlalu wangi Jangan simpan sarung tangan di tempat dengan suhu yang terlalu

panas atau terlalu dingin Reaksi alergi terhadap sarung tangan Reaksi alergi terhadap lateks telah dilaporkan terjadi pada para

petugas kesehatan, termasuk petugas rumah tangga, karyawan laboratorium, dan dokter gigi

Pada orang-orang yang sensitif, gejalanya berupa ruam kulit, hidung dan mata basah yang dapat bertambah berat (misalnya karena kesulitan bernapas seperti asma).

Page 15: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Perlengkapan perlindungan diri

Sarung tangan 

Sarung tangan melindungi tangan dari bahan infeksius dan melindungi pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi, tetapi harus diganti setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya untuk mencegah kontaminasi silang

Page 16: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Sambungan

Masker Masker dipakai untuk

menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk ke dalam hidung atau mulut petugas kesehatan

Page 17: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

sambungan

Kap untuk menutup rambut dan

kepala agar guguran kulit rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus cukup besar untuk menutup semua rambut. Kap memberikan sedikit perlindungan pasien, tujuan utamanya adalah melindungi pemakainya dari semprotan dan cipratan darah dan cairan tubuh.

Page 18: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Sambungan

Pelindung mata

melindungi staf kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi.

Page 19: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Sambungan

Gaun penutup

untuk menutupi baju rumah. Pemakai utama dari gaun penutup adalah untuk melindungi pakaian petugas pelayanan kesehatan.

Page 20: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Alas kaki untuk melindungi kaki dari perlukaan

oleh benda tajam atau berat atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki

Page 21: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

ANTISEPSI TINDAKAN/BEDAH DAN BUDAYA AMAN DI RUANGOPERASIAntisepsis

Proses pengurangan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir, atau jaringan tubuh lain dengan menggunakan bahan antimikroba (antiseptik).Bahan antiseptik atau bahan antimikroba

(kedua istilah dapat dipertukarkan)Bahan kimia yang dipakai pada kulit atau

jaringan hidup lainnya dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik sementara maupun menetap) sehingga mengurangi jumlah bakteri seluruhnya.

Page 22: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

 MEMAHAMI PEMPROSESAN INSTRUMENSARUNG TANGAN & PERALATAN LAINNYA

Pemrosesan alat adalah salah satu cara untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganismeberbahaya penyebab penyakit dari peralatan  kesehatan yang sudah terpakai. 

Page 23: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

DEKONTAMINASI DAN PEMBERSIHAN

DekontaminasiDekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan, perlengkapan,sarung tangan, dan benda-benada  lainnya yang terkontaminasi.Pencucian atau bilasPencucian adalah sebuah cara yang efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatan dan instrumentyang kotor atau sudah digunakan.

Page 24: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

STERILISASISterilisasi merupakan upaya pembunu

han atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi

DTTDDT adalah cara efektif untuk membu

nuh mikroorganisme penyebab penyakit dari peralatan, sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan tidak selalu praktis

Page 25: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

MEMPROSES LINEN

Memproses linen terdiri dari semua langkah yang diperlukan untuk mengumpulakan, membawa,dan memilih (menyortir) linen kotor dan (mencuci, mengeringkan, melipat, atau membungkus), kemudian menyimpan dan mentribusikannya. Memproses linen secara linen dari berbagai sumber merupakan suatu proses yang rumit.staf yang ditugasi mengumpulkan, membawa dan memilih linen kotor harus sangat berhati-hati. Mereka harus memakai pakaian tebal atau sarung tangan rumah tangga untuk mengurangiresiko perlukaan oleh jarum atau benda tajam, termasuk pecahan gelas. Staf yang bertanggung jawab terhadap pencucian barang kotor harus memakai sarung tangan rumah tangga, alat pelindung mata, apron plastik atau karet.

Page 26: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

MEMAHAMI INFEKSI NOSOKOMIAL

Pencegahan infeksi nosokomial, panduan kewaspadaan infeksi RS

fokus utama penangganan masalah infeksi dalam pelayanan kesehatan adalah mencegah infeks. perhatian utama ditujukan untuk mengurangi resiko perpindahan penyakit, tidak hanya terdapat pasien, tetapi juga kepada pemberi pelayanan kesehatan dan karyawan, termasuk pekarya, yaitu orang yang bertugas membersihkan dan merawat ruang bedah. Tindakan pencegahan infeksi Aseptik Antiseptik Dekontaminasi Pencucian Desintefikasi Sterilisasi

Page 27: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KENCING, TEMPAT PEMBEDAHAN & SEHUBUNGAN PENGGUNAAN INTRAVASKULER

langkah-langkah yang dapat mengurangi infeksi saluran kemih

Jangan menunda buang air kecil ketika diperlukan Membersihkan pula meatus (pembukaan uretra) menganjurkan jus cranberry dapat mengurangi insiden ISK Kursus yang lama antibiotik dosis rendah diambil pada

malam untuk membantu mencegah sebaliknya tidak dapat dijelaskan kasus cystitis berulang.

Akupunktur telah ditunjukkan untuk menjadi efektif dalam mencegah infeksi baru dalam kasus berulang

menyusui dapat mengurangi risiko UTIs dalam bayi. Menjaga Foley kateter dari menyumbat dengan biofilm

akan mencegah stasis urin di kandung kemih, yang berfungsi sebagai media budaya bagi perkembangan bakteri

Page 28: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Pencegahan infeksi tempat pembedahan

Pengertian Infeksi pada insisi atau organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari setelah operasi atau dalam 1 tahun apabila terdapat alat yang ditanam (implan). Infeksi Tempat Pembedahan

(ITP) organ /ruangBagian tubuh manapun selain bagian insisi dinding tubuh yang dibuka atau ditangani selama oprasi.

Page 29: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

PENCEGAHAN INFEKSI BAYI BARU LAHIR

Higienis dan kebersihan yang baik selama persalinan

Perhatian khusus pada perawatan tali pusat Perawatan mata.ASI eksklusifProsedur cuci tangan yang ketat bagi semua

staf dan keluarga sebelum dan sesudah memegang bayi

Tidak menggunakan air untuk pelembapan dalam inkubator (Pseudomonas akan mudah berkolonisasi) atau hindari penggunaan inkubator (gunakan perawatan metode kanguru)

Page 30: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Pencegahan Diare

Pencegahan Pencegahan diare

merupakan salah satu upaya yang baik dilakukan untuk menghindari gejala diare secara efektif. Cuci tangan terutama saat ingin makan atau aktivitas lain merupakan upaya pencegahan diare agar virus tidak menyebar.

Page 31: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

pencegahan diare yang disebabkan oleh makanan lain

Sajikan makanan dimasak atau dipanasakan Cuci permukaan alat atau perkakas untuk menghindari

penyebaran kuman Merawat anak yang sakit atau orang dewasa dengan hati-hati,

mencuci tangan setelah mengganti popok bayi, membantu penggunaan individu kamar mandi, atau membantu individu di sekitar rumah.

Anak-anak harus diintruksikan untuk mencuci tangan mereka. Gunakan perawatan ketika mempersiapkan unggas mentah

atau daging Buah-buahan dan sayuran sikomsumsi mentah harus dibilas

dengan air bersih Pasteurisasi (mentah) susu yang dapat terkontaminasi dengan

bakteri dan selalu harus dihindari Hati-hati saat berpergian, terutama keluar negri

Page 32: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

Pengolahan makanan dan air Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi

kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :

Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan

penanganan selanjutnya.Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak

dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.

Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

Page 33: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

MEMAHAMI PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI DIFASILITAS PELAYANAN KEBIDANAN

Penerapan pencegahan infeksi Aseptik AntiseptikDekontaminasi PencucianDesinfeksiSterilisasi

Page 34: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK,ANK DARAH & PELAYANAN TRANSFUSI

Surat Keputusan Direktur Jendral Pelayanan Medik Nomor HK 006.06.3.5.00788 tahun 1995 tentang pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit (termasuk di dalamnya adalah pelayanan laboratorium klinik) untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di Rumah.

Page 35: Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK

Upaya peningkatan mutu pelayanan laboratorium klinik merupakan serangkaian kegiatan yang komprehensif dan integral yang menyangkut struktur, proses dan outcome secara obyektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan maslah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan laboratorium yang diberikan berdaya guna dan berhasil guna.