Penatalaksanaan DM Tipe 2

5
Penatalaksanaan DM tipe 2 Pilar penatalaksanaan DM dimulai dengan pendekatan non farmakologi, yaitu berupa pemberian edukasi, perencanaan makan/terapi nutrisi medic, kegiatan jasmani dan penurunan berat badan bila terdapat berat badan lebih atau obesitas. Bila dengan langkah-langkah pendekatan non-farmakologis tersebut belum mencapai sasaran pengendalian DM belum tercapai, maka dilanjutkan dengan penggunaan perlu penambahan terapi medikamentosa atau intervensi farmakologis disamping tetap melakukan pengaturan makan dan aktifitas fisik yang sesuai. Edukasi Hal ini merupaka cara yang paling sulit karena yang menjadi sasaran adalah orang-orang yang belum sakit artinya mereka masih sehat. Semua pihak harus mempropagandakan pola hidup sehat dan menghindari pola hidup berisiko. Menjelaskan kepada masyarakat bahwa mencegah penyakit jauh lebih baik daripada mengobatinya. Caranya bisa lewat guru-guru atau lewat acara radio atau televise. (IPD UI) Perencanaan Makan Bagi diabetisi saat ini yang harus dilakukan adalah perencanaan makan atau dibeberapa negara maju dilakukan terapi gizi medis. Anjuran makan untuk diabetisi adalah makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing. Bedanya aturan makan diabetisi dengan orang yang tidak diabetes adalah untuk diabetisi perlu ditekankan pada keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama bagi mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau suntikan insulin. Perencanaan makan menggambarkan apa yang akan dimakan, berapa banyak, dan kapan makan. Dietensi dapat membantu membuat

description

Penatalaksanaan DM tipe 2, blok 21, fakultas kedokteran, ukrida, metabolik endokrin

Transcript of Penatalaksanaan DM Tipe 2

Penatalaksanaan DM tipe 2Pilar penatalaksanaan DM dimulai dengan pendekatan non farmakologi, yaitu berupa pemberian edukasi, perencanaan makan/terapi nutrisi medic, kegiatan jasmani dan penurunan berat badan bila terdapat berat badan lebih atau obesitas. Bila dengan langkah-langkah pendekatan non-farmakologis tersebut belum mencapai sasaran pengendalian DM belum tercapai, maka dilanjutkan dengan penggunaan perlu penambahan terapi medikamentosa atau intervensi farmakologis disamping tetap melakukan pengaturan makan dan aktifitas fisik yang sesuai.Edukasi

Hal ini merupaka cara yang paling sulit karena yang menjadi sasaran adalah orang-orang yang belum sakit artinya mereka masih sehat. Semua pihak harus mempropagandakan pola hidup sehat dan menghindari pola hidup berisiko. Menjelaskan kepada masyarakat bahwa mencegah penyakit jauh lebih baik daripada mengobatinya. Caranya bisa lewat guru-guru atau lewat acara radio atau televise.

(IPD UI)

Perencanaan Makan

Bagi diabetisi saat ini yang harus dilakukan adalah perencanaan makan atau dibeberapa negara maju dilakukan terapi gizi medis. Anjuran makan untuk diabetisi adalah makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing. Bedanya aturan makan diabetisi dengan orang yang tidak diabetes adalah untuk diabetisi perlu ditekankan pada keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan, terutama bagi mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau suntikan insulin.Perencanaan makan menggambarkan apa yang akan dimakan, berapa banyak, dan kapan makan. Dietensi dapat membantu membuat perencanaan makan yang cocok. Perencanaan tersebut dibuat berdasarkan: apa makanan dan minuman yang Anda sukai, kapan anda ingin makan dan minum, berapa kebutuhan kalori, apa aktifitas yang dilakukan, apa latihan jasmani yang dikerjakan, kondisi kesehatan obat apa yang diminum dan kebiasaan dalam keluarga. Anjuran makan hendaknya sejauh mungkin mengikuti kebiasaan makan masing-masing diabetisi, dalam arti kebiasaan baik diteruskan dan yang kurang baik diteruskan dan yang kurang baik atau tidak seimbang perlu diseimbangkan.

Makanan sehari-hari hendaknya cukup karbohidrat, serat, protein, rendah lemak jenuh, kolesterol, sedangkan natrium dan gula secukupnya saja.Latihan Jasmani

Kegiatan fisik dan olahraga teratur sangatlah penting selain untuk menghindari kegemukan, juga untuk mencegah dan mengobati diabetes tipe 2. Melalui olahraga/kegiatan jasmani, insulin akan bekerja lebih baik, sehingga glukosa dapat masuk ke dalam sel-sel otot untuk dibakar.

Jenis olahraga (sehubungan dengan efeknya terhadap glukosa darah) yang dianjurkan adalah jenis aerobic. Olahraga aerobic adalah yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru. Olahraga aerobic membuat insulin bekerja lebih efisien, dapat mengurangi lemak tubuh dan membantu menurunkan berat badan. Yang termasuk olahraga aerobic adalah jalan kaki, lari, naik tanga, sepeda, sepeda statis, jogging, berenang, senam aerobic, menari dan main tali.

Medikamentosa

Saat ini terdapat lima macam obat/tablet yang beredar di pasaran untuk menurunkan glukosa dalam darah. Yang sering digunakan adalah:Obat Golongan Insulin Sekretagok (merangsang pancreas menghasilkan insulin)

Obat golongan ini bekerja dengan cara merangsang pancreas mengeluarkan insulin. Obat ini sendiri tidak dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah. Jadi fungsinya tergantung dari: apakah tubuh kita masih dapat membuat insulin dan apakah insulin tersebut dapat berfungsi dengan benar.

Sulfonilurea. Sulfonil. Dapat juga disebut sebagai perangsang pembentukan insulin oleh pancreas. Oleh karena itu, sulfonylurea tidak dapat dipakai untuk mengobati diabetes tipe 1. Obat golongan ini juga tidak dapat diberikan pada ibu yang sedang hamil ataupun menyusui. Contoh obatnya adalah glikasid, glibenklamid, glipizid, glikuidon, glimepirid, dan lain-lain.Glinid. Terdapat dua jenis yaitu Nateglinid dan Repaglinid. Kedua obat ini umumnya diberikan dengan dosis terbagi sepanjang hari. Mempunyai efek kerja yang tidak terlal kuat dan diberikan pada diabetisi yang baru diketahui atau usia lanjut. Obat golongan ini bekerja secara cepat da singkat.

Obat Golongan Biguanid

Obat yang termasuk golongan biguanid hanyalah: Metformin. Obat ini dibeberapa negara merupakan pilihan pertama untuk mengobati diabetes yang baru dketahui. Metformin sebaiknya diberikan pada pasien-pasien tertentu yang tidak mempunyai gangguan fungsi ginjal dan fungsi hati. Metformin menurunkan glukosa darah dengan cara mengurangi glukosa oleh hati dan bila diberikan sendiri tidak akan menyebabkan hipoglikemia. Juga dapat memperbaiki sensitifitas otot terhadap insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus. Sebaiknya diberikan bersama makanan karena dapat menyebabkan iritasi lambung

Golongan Glitazone

Terdapat dua jenis, yaitu Pioglitazobe dan Rosiglitazobe. Cara kerjanya adalah dengan membantu tubuh menggunakan insulin yang tersedia sehingga lebih efektif. Dengan perkataan lain membuat insulin lebih sensitive atau memperbaiki sensitifitas insulin. Obat golongan ini pernah ada yang ditarik dari peredaran karena efek samping pada hati yang serius. Sehingga sebaiknya dilakukan pemeriksaan fungsi hati secara berkala.Obat Golongan Alpha Glukosidase

Obat yang termasuk golongan ini adalah Acarbose. Obat ini menghambat kerja suatu enzim dakam usus halus yang bernama alfa glikosidase dan dapat mencegah pemecahan karbohidrat kompleks menjadi molekul yang lebih kecil seperti glukosa dan fruktosa sehingga dapat diserap usus, sehingga hanya sedikit glukosa yang dapat masuk (diserap) ke dalam aliran darah. Sisa karbohidrat yang tidak dicerna dan tidak dapat diserap sebagai glukosa, akan diubah oleh bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia dan sering menyebabkan perut kembung, sering buang angin dan mencret.Golongan Inkretin

GLP-1 Agonis. Sekresi dan kerja hormone inkretin pada diabetes tipe 2 terganggu. Walaupun dampak sel beta pancreas terhadap GLP-1 berkurang, tetapi pemberian GLP-1 secara eksogen masih dapat mengembalikan sensitifitas sel beta terhadap glukosa sehingga akan memperbaiki sekresi insulin akibat rangsangan glukosa.Penghambat DPP-4. Preparat obat ini adalah vilda glipin, Galvus, Sitaglipin, Januvia. Dengan kerja menghambat DPP-4 dan menambah GLP-1 aktif.

Preparat Insulin

Jika Anda seorang dengan DM tipe 1, maka insulinlah penyelamat anda. Jika anda orang dengan DM tipe 2, maka pada akhir penyakit ini anda mungkin juga akan membutuhkannya. Insulin merupakan obat yang baik, namun saat ini penggunaannya masih menggunakan suntikan.