Penatalaksanaan Demam Typhoid

download Penatalaksanaan Demam Typhoid

of 3

description

Tugas

Transcript of Penatalaksanaan Demam Typhoid

PENATALAKSANAAN DEMAM TYPHOID

Terapi secara umum

1. Non medikamentosa A. Perawatan : a. Bed rest total sampai dengan bebas demam 1 minggu tetapi sebaiknya sampai akhir minggu ke III oleh karena bahaya perdarahan dan perforasi. Tujuannya untuk : 1. Mempercepat penyembuhan. 2. Mencegah perforasi usus. b. Banyak bergerak akan menyebabkan gerakan peristaltik meningkat, dengan peningkatan peristaltik maka akan terjadi peningkatan dari aktifitas pembuluh darah, hal ini akan meningkatkan kadar toksin yang masuk ke dalam darah, dapat menyebabkan peningatan dari suhu tubuh. c. Mobilisasi berangsur-angsur dilakukan setelah pasien 3 hari bebas demam.

B. Dietetik : 1. Harus cukup kalori, protein, cairan dan elektrolit. 2. Mudah dicerna dan halus. 3. Kebutuhan 2500 kkal, 100 gr protein, 2 - 3 liter cairan. 4. Typhoid diet I : Bubur susu/cair tidak diberikan pada pasien yang demam tanpa komplikasi. 5. Typhoid diet II : Bubur saring. 6. Typhoid diet III : Bubur biasa. 7. Typhoid diet IV : Nasi tim. 8. Prinsip pengelolaan dietetik pada typhoid adalah padat dini, rendah serat/rendah selulosa. 9. Typoid diet biasanya dimulai dari TD II, setelah 3 hari bebas demam menjadi TD III, sampai 3 hari kemudian dapat diganti kembali menjadi TD IV. 10. Harus diberikan rendah serat karena pada typoid abdominalis ada luka di ileum terminale bila banyak selulosa maka akan menyebabkan peningkatan kerja usus, hal ini menyebabkan luka makin hebat.

2. Medika mentosa: A. Antibiotik 1. Drug of Choice adalah Chloramfenicol dengan dosis 50-100 mg/kgBB/hari, 3 kali sehari selama 10-14 hari. Dengan menggunakan kloramfenikol demam pada typhoid turun rata-rata setelah 5 hari pemberian. Obat ini menekan sumsum tulang sehingga tidak boleh diberikan pada penderita gangguan sumsum tulang.Kontra indikasi : Tidak boleh diberikan pada wanita hamil trisemester 3. Grey baby syndrome. Partus premature. Kematian intrauterine (IUFD). Jangan berikan pada pasien yang leukositnya kurang dari 2000. Pengobatan dianggap gagal (chloramfenicol resisten) bila dalam 10 hari pemberian pasien tetap demam, gunakan antibiotik yang lain.

2. Cotrimoxazole, dengan dosis oral 30-40 mg/kgBB/hari dari sulfametaxazole dan 6-8 mg/kgBB/hari untuk trimetropin. Diberikan selama 2 minggu demam menurun rata-rata 5-6 hari pemberian. Tidak terjadi krisis toksik. Gejala lebih cepat hilang. Dapat digunakan untuk pasien yang toksik dan delirium. Lebih unggul dalam mencegah relaps. Efek samping yang perlu diperhatikan adalah trombositopenia, untuk menghindarkannya kita berikan asam folic. 3. Amphicillin, dosis 100-200 mg/kgBB/hari dan amoxilin 100 mg/kgBB/hari oral tiga kali sehari selama 14 hari. Dengan ampisilin atau amoxilin demam pada typhoid turun rata-rata 7-9 hari.

4. Tramfenikol dengan dosis oral 50-100 mg/kgBB/hari. Demam turun rata-rata pada hari ke 5-6 pemberian.

B. Kortikosteroid, hanya diberikan pada penderita dengan ensefalopati dan atau syok septik. Tidak boleh dipergunakan secara rutin. Harus dihindarkan dalam minggu ke III karena bila ada perdarahan kita tidak tahu dari penyakit atau dari kortikosteroid. Memperpendek deman dan gejala cepat hilang. Menghambat pembentukkan immunitas sehingga mudah untuk relaps. Dosis : Hari ke I : Hidrokortison 200 mg Prednison 3 x 15 mg Hari ke II : Prednison 3 x 10 mg Hari ke III : Prednison 3 x 5 mg Hari ke IV : Prednison 3 x 5 mg Hari ke V :Prednison 1 x 5 mg

C. Simptomatik: 1. Analgetik antipiretik (DOC : parasetamol). Jangan menggunakan asam salisilat, karena bisa menyebabkan hiperhidrosis. Jangan pada penderita hepatitis karena apat merangsang mukosa usus. Efek anti piretik dapat berlebihan. Menghambat efek dari chloramfenicol.

2. Laxantia dan enema, untuk memudahkan buang air besar. Hati-hati perdarahan dan perforasi.

3. Muntah-muntah Prochlorperazine (Stemetil) dengan dosis 3 x 5mg atau 3 x 10 mg. Prometazine (Phenergan) dengan dosis 3 x 25 mg.

4. Diare Diphenoxylate hydrochloride (Lomotil, Reasec) 4 x 2 tab.

5. Meteorismus. Intake diganti dengan parenteral Gunakan stomach tube dan aspirasi tiap jam.