Presentasi Typhoid

of 37 /37
DEMAM TYPHOID PUSKESMAS BANGETAYU PERIODE 25 Juni – 7 Juli 2012 Disusun Oleh : Raditya Bagus KEP Putu Shanty Fandy Hazzy A Ismatul Maula Adhitya Putra W Alendra C ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Fakultas Kedokteran UNISSULA 2012

Embed Size (px)

Transcript of Presentasi Typhoid

DEMAM TYPHOIDPUSKESMAS BANGETAYU PERIODE 25 Juni 7 Juli 2012Disusun Oleh : Raditya Bagus KEP Putu Shanty Fandy Hazzy A Ismatul Maula Adhitya Putra W Alendra C ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Fakultas Kedokteran UNISSULA 2012

Latar Belakang Penyakit Thypoid termasuk penyakit menular endemik yang dapat menyerang banyak orang dan masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara sedang berkembang Penyakit demam typoid termasuk penyakit yang mengakibatkan angka kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi di Jawa Tengah, pada tahun 2003 menempati urutan ke 21 dari 22 (4,6 %) dari penyakit yang tercatat.(Depkes RI, 2008)

Puskesmas Bangetayu pada tahun 2012, demam thypoid termasuk urutan ke 4 setelah TB dari 10 besar penyakit, sebanyak 27% kasus datang untuk dirawat inap (Bangetayu, 2012).

Tujuan

UMUM

Mengetahui dan menganalisa factor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit demam thypoid berdasarkan pendekatan H.L Blum.

KHUSUS

Mengetahui perilaku pasien yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit demam thypoid. Mengetahui keadaan pelayanan kesehatan yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit demam thypoid. Mengetahui keadaan genetik pasien yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit demam thypoid Menganalisa penyebab masalah penyakit demam thypoid pada pasien dengan pendekatan HL Blum. Mencari alternative pemecahan masalah untuk mengatasi penyakit demam thypoid.

MANFAAT

Bagi Masyarakat Masyarakat mengetahui manfaat perilaku hidup bersih dan sehat Masyarakat mengetahui mengenai penyakit demam thypoid Masyarakat mengetahui tentang kesehatan lingkungan Membangun kesadaran masyarakat tentang pencegahan terhadap kejadian penyakit demam thypoid. .

Bagi Mahasiswa Mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di lapangan. Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai penemuan masalah sampai pembuatan Plan of action Sebagai media yang menambah wawasan pengetahuan tentang ilmu kesehatan masyarakat. Sebagai media yang dapat mengembangkan keterampilan sebagai dokter. Sebagai modal dasar untuk melakukan penelitian bidang ilmu kesehatan masyarakat pada tataran yang lebih lanjut. .

Analisis situasi Data Primer Data Sekunder

Home visite tanggal 27-06-12

PopulasiPasien semam typhoid dari bulan januari juni sebanyak 32 orang

Sampel yang diteliti sejumlah 1 pasien

STATUS PRESENT Nama Jenis kelamin Umur Agama Status Perkawinan Pendidikan terakhir Pekerjaan Alamat Mulai berobat : Ny. Murtaningsih : Perempuan : 37 tahun : Islam : Menikah : SMP : Penjaga Loundry : Sembung Harjo RT 02/ RW 06 : 25 Juni 2012

ANAMNESAAloanamnesa : Pasien Keluhan Utama : demam 7 hari, ulu hati terasa sakit.

RPS

pasien mengeluh demam kurang lebih 7 hari ini, badan lemas, perut terasa mual, perut terasi nyeri, dan BAB cair sehari > 5 kali/ hari, BAK tidak nyeri dan lancar.

RPK

R. SOSEK

2 bulan sebelumnya kedua anak pasien pernah di diagnosa demam thypoid

Lingkungan pasien kurang dijaga sanitasinya, suami pasien bekerja sebagai jual beli barang bekas sementara pasien bekerja sebagai penjaga loundry

Pemeriksaan Fisik : Lemah : Komposmentis : 90/60 mmHg : 68x/mnt : 20x/mnt : Subfebris : Dalam batas normal : lidah kotor (+) : Dalam batas normal : Pulmo : suara dasar vesikuler Cor : BJ I/II Reguler Abdomen : Supel, nyeri tekan Epigastrik (+), hepar/ lien tidak teraba, peristaltik usus meningkat, hipertimpani. Ektremitas : Dalam batas normal Keadaan umum Kesadaran TD Nadi RR Suhu Kepala Mulut Leher Thorax

Hasil Laboratorium Hb : 14,5 mg/dL Ht : 41,6 Leukosit : 6300 Trombosit : 235000 Widal test : S. typhi O = 1/640. typhy H = 1/640

Terapi Infus RL 20 tpm Inj. Ceftriaxone 2x 500 mg Pamol 3x1 tab Vit B compleks 3x1 tab Dymenhidrinate 3x1 tab Vertiform drip1 amp

AnalisisData Individu

Pasien seorang ibu karyawan loundry, pasien tinggal bersama suami dan kedua orang anaknya. Pasien sebelumya belum pernah mengalami sakit seperti ini.

ekonomi

Suami bekerja sebagai pembeli dan penjual barang bekas, dan pasien sebagai karyawan loundry, pendapatan kedua suami antara Rp. 500.000,-/bulan

Kepadatan RumahRumah pasien luasnya 2.5 m x 5 m = 12,5 m2 yang dihuni oleh 4 orang sehingga didapatkan kepadatan rumah 3,125 m2/orang, Secara umum penilaian kepadatan penghuni dengan menggunakan ketentuan standar minimum, yaitu kepadatan penghuni yang memenuhi syarat kesehatan diperoleh dari hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni 10m2/orang. Hal ini menunjukkan kepadatan rumah pasien tidak memenuhi syarat yang seharusnya.

Rumah

Dinding rumah terbuat dari papan. Pintu rumah pasien selalu terbuka sehingga hewan seperti lalat, tikus dan unggas dapat keluar masuk dengan bebas ke dalam rumah. Lantai rumah pasien masih berupa tanah. Lingkungan sekitar rumah tidak terlalu padat namun tidak terjaga kebersihannya. Tidak ada pembatas antar tiap ruangan rumah. Pada halaman depan rumah tampak kurang bersih, dan bagian dalam rumah tampak tak terawat dan kebersihannya tidak terjaga, tampak baju berserakan dan perabotan yang tidak tertata rapi. Rumah pasien tidak memiliki tempat MCK yang memenuhi syarat.

Ventilasi

Rumah pasien tidak terdapat jendela, hanya terdapat cela-cela antar dinding rumah pasien yang terbuat dari kayu papan.

Kelembaban

Rumah pasien terasa lembab karena lantainya dari tanah dan tidak ada jendela untuk masuknya cahaya matahari. Pertukaran udaranya kurang mengakibatkan kelembapan ruangan menjadi tinggi. Merupakan lahan yang sangat disenangi serangg seperti lalat, yang merupan vektor penyebaran kuman shalmonella thypii

Sumber Mata Air

Pasien mendapat air bersih untuk mandi, minum dan mencuci berasal dari air PAM

Pembuangan SampahDi dalam rumah tidak terdapat tempat sampah, penampungan sampah ada di depan rumah, tetapi sampah masih terlihat berserakan. Pengolahan sampah oleh suami pasien pembuangan sampah rumah tangga dikumpulkan kemudian di bakar setiap 1 minggu sekali

PencahayaanPencahayaan rumah kurang karena rumah pasien yang tidak terdapat jendela, sehingga rumah terasa lembab, memepermudah perkembangbiakan kuman Shalmonella thypii.Lingkungan sekitar

Rumah pasien terletak di samping jalan, rumah pasien sebelah kanan menempel pada tembok rumah tetangganya yang tidak ditempati, jarak antara rumah pasien dengan rumah yang lainnya berjarak kurang lebih 2 meter, sehingga kepadatanya tidak terlalu padat, tidak ada tetangga yang sakit serupa.

Perilaku membersihkan rumah

Rumah jarang dibersihkan Jarang membersihkan tempat penampungan air Barang barang bekas yang dikumpulkan untuk dijual tidak tertata rapi, hanya diletakkan sembarang di samping rumah pasien Perilaku kebersihan diri

Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun Jumlah sikat gigi tidak sesuai anggota keluarga, keuarga pasien menyikat gigi 2 kali sehari Setiap sebelum makan dan sesudah BAB pasein tidak mencuci tangan pakai sabun

Perilaku sadar gizi

Pasein jarang mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna untuk menu sehari- hari, penyajian dan pengolahan makanan kurang diperhatian higienitasnya oleh pasien sebagai ibu rumah tangga, seperti tidak mencuci bahan makanan yang akan dimasak, dan tidak menutup makanan yang disajikan , pasein dan anak-anaknya sering mengkonsumsi jajan-jajanan yang di jual oleh penjual keliling

Pelayanan Kesehatantidak ada masalahan dalam pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan terdekat adalah Puskesmas Bangetayu, yang berjarak kurang lebih 7 KM, cara tempuh dengan kendaraan umum

Genetik

Tidak ada faktor genetik yang mempengaruhi karena demam typhoid bukan penyakit keturunan melainkan penyakit infeksi menular.

PHBS

Dari hasil perhitungan didapatkan presentasi sebesar 31, 25 % (< 50%) sehingga dapat di kasifikasikan sebagai keluarga yang memiliki PHBS yang kurang

MasalahPerilakuPasien mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah BAB Pasien mempunyai kebiasaan makan tidak teratur, makan makanan yang tidak memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna dan suka mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat Penyediaan dan penyajian makanan di rumah pasien yang tidak higienis seperti mencuci bahan makanan yang akan di gunakan untuk memasak dan tidak menutup makanan ketika disajikan sehingga mudah sekali vektor lalat hinggap dan menyebarkan kuman shalmonella thypii.

LingkunganSumber air untuk MCK tidak memenuhi syarat Dinding rumah pasien terbuat dari papan yang tidak dilengkapi dengan ventilasi dan tidak ada penyekat antar ruangan, lantai rumah pasien masih berupa tanah dan pintu selalu dibiarkan terbuka sehingga hewan seperti lalat, tikus dan unggas dapat bebas keluar masuk. Tidak tersedianya tempat pembungan sampah dan limbah rumah tangga. Jamban pasien tebuka dan titik memenuhi syarat

GenetikTidak ada masalah karena typhoid bukan merupakan penyakit keturunan

Akses Pelayanan Kesehatan

Tidak ada masalah karena rumah pasien dekat dengan pelayanan kesehatan

Alternatif Pemecahan Masalah

No MASALAH

TUJUAN

SASARAN

ALTERNATIF

1. Masalahindividu/perilaku

Meningkatkan pengetahuanpasien dan anggota keluarga tentang demam typoid (penyebab, gejala, factor resiko, cara penularan, pengobatan, komplikasi dan pencegahan). Meningkatkan kesadaran pasien dan anggota keluarga agar berperilaku hidup sehat.

Pasien danmasyarakat sekitar

Memberikaan informasi danedukasi tentang typhoid dan pola hidup sehat Pengembangan alternative kegiatan penyuluhan mengenai penyakit demam typoid penyuluhan mengenai makanan sehat dan bersih dan PHBS

Memberikan penyuluhan tentang2. Masalah 1. Lingkungan lingkungan sekitar rumah sekitar rumah pasien dan stakeholder setempat Meningkatkan kebersihan di pasien, warga Pasien , keluarga lingkungan sehat Membuat gerakan untuk membersihkan lingkungan Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan Menambah tempat sampah bagi warga sekitar Membuat gerakan sadar buang

sampah di tempat yang di sediakan.

No MASALAH 3. Masalah pelayanan kesehatan

TUJUAN Meningkatkan ketepatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program penanganan demam typoid

SASARAN

ALTERNATIF Menambahkan penyakit typhoid supaya dimasukkan kedalam program PE (penyelidikan epidemiologi

Pemegang program

.

KESIMPULAN Dari laporan survey kesehatan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Kondisi lingkungan pasien yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit demam thypoid Rumah terlalu lembab Kepadatan rumah tidak memenuhi syarat kesehatan. Rumah tidak bersih. Perilaku pasien yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit demam thypoid kebersihan makan pasien kurang higienis (tempat pengolahan makanan kurang bersih) tempat penyimpanan makanan dan minuman kurang bersih makan diletakkan pada area terbuka dan lantai yang masih tanah tidak ada tempat sampah yang tertutup. tidak membiasakan cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah BAB

SARAN

Agar lebih meningkatkan kegiatan kunjungan rumah yang dirasa efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyebab, akibat dan cara penanganan pertama demam thypoid. Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang resiko dan bahaya demam thypoid. Menambahkan demam typhoid agar dimasukkan kedalam program PE (penyelidikan epidemiologi)

Untuk Puskesmas

SARAN

Jika pasien tampak sakit dan lemah segera bawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat Memotivasi keluarga untuk menjaga kebersihan rumah Memotivasi keluarga untuk menjaga perilaku hidup bersih. Memotivasi keluarga untuk menata rumah dengan baik Memotivasi kebiasaan cuci tangan terlebih dahulu sebelum makan dan sesudah BAB. Agar dilakukan perbaikan rumah dengan memperbaiki lantai rumah untuk memenuhi criteria rumah sehat

Untuk Keluarga

Keadaan Rumah Pasien