Penanganan Syok

18
Penanganan Syok Oleh: Fitria Ramanda 0910312137

description

anestesi

Transcript of Penanganan Syok

Penanganan Syok

Oleh:Fitria Ramanda

0910312137

Defenisi

• Pasokan darah tidak mencukupi untuk kebutuhan organ-organ di dalam tubuh

• Perfusi jaringan menurun

Klasifikasi Syok

• Syok Hypovolemik : Penurunan volume intravaskuler, misal : perdarahan, dehidrasi

• Syok Kardiogenik : Kegagalan pompa jantung, abnormalitas katub atau arritmia

• Syok Obstruktif : Hambatan aliran darah yg kembali kejantung( venous return ), misal : tension pneumothoraks

• Syok Distributif :Kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan oleh menurunnya tonus vaskuler mengakibatkan vasodilatasi arterial, penumpukan vena dan redistribusi aliran darah.

• Syok endokrin : Disebabkan oleh hipothyroidisme, hiperthyroidism dengan kollaps cardiac dan insufisiensi adrenal.

Diagnosis Syok

• Syok secara klinis didiagnosa dengan adanya gejala-gejala seperti berikut: – 1. Hipotensi: tekanan sistole kurang dari 80 mmHg

atau TAR (tekanan arterial rata-rata) kurang dari 60 mmHg, atau menurun 30% lebih.

– 2. Oliguria: produksi urin kurang dari 20 ml/jam. – 3. Perfusi perifer yang buruk

Gejala Klinis Syok

Syok Hipovolemi

Syok Kardiogenik

Syok Distributif

• Syok Sepsis• 1. temperatur >38 C atau < 36 C, • 2. heart rate >90x/mnt, • 3. Frekuensi nafas >20x/mn atau PaCO2 < 4,3 kPa, • 4. Lekosit >12.000 sel/mm atau < 4000 sel/mm

atau>10% bentukimatur

Syok Distributif

Syok Distributif

Syok Anafilaktik• Syok anafilaktik adalah hipotensi yang

merupakan bagian dan sindroma klinis reaksi imunologis antibody-mediated bersifat sistemik

• Efek klinis anafilaktik mengenai sistem pernafasan dan sistem sirkulasi.

Syok Distributif

• Syok Neurogenik• Sering pada cervical atau high thoracic

spinal cord injury. • Gejala klinis : hipotensi disertai bradikardi. • Gangguan neurologist : paralisis flasid, reflex

extremitas hilang dan priapismus.

Syok Obstruktif

Manajemen Syok

• Syok Hipovolemik• Infus cepat kristaloid melalui kanula vena

besar (dapat lebih satu tempat) atau melalui vena sentral.

• Pada perdarahan maka dapat diberikan 3-4 kali dari jumlah perdarahan

• Dapat disusul dengan pemberian tranfusi darah

Manajemien Syok

Syok Obstruktif Penyebab syok obstruktif harus diidentifikasi dan

segera dihilangkan.– a. Pericardiocentesis atau pericardiotomi untuk

tamponade jantung– b. Dekompressi jarum atau pipa thoracostomy atau

keduanya pada pneumothorax tension– c. Dukungan ventilasi dan jantung, mungkin

thrombolisis, dan mungkin prosedur radiologi intervensional untuk emboli paru.

Manajemen Syok

• Syok Kardiogenik– a. Optimalkan prabeban dengan infus cairan– b. Optimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropes

sesuai keperluan. Dapat dipakai dobutamin, amrinone dan obat vasoaktif lain.

– c. Sesuaikan pascabeban untuk memaksimalkan CO. Dapat dipakai vasokonstriktor bila pasien hipotensi dengan SVR rendah. Dapat dipakai nitroprusside dan nitroglycerin.

– d. Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi– e. PAC dianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi– f. Penyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan

diobati.

Manajemen Syok• Syok Sepsis

• Pengobatan sesuai kausal sepsis

Manajemen Syok

• Syok Anafilaktik– Tindakan umum • Epinephrine (1:1,000), 0.2 – 0.5 ml i.m; sampai 3 dosis

dengan interval 1- 5 menit.• Torniket proksimal dari suntikan atau sengatan/gigitan• Epinephrine (1: 1,000), 0.1 – 0.3 ml infiltrasi pada

masuknya antigen

Kesimpulan

• Tujuan utama pengelolaan syok mencapai normalisasi hemodinamik melalui resusitasi meningkatkan hantaran dan penggunaan oksigen oleh jaringan dan sel.