Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI
-
Upload
aliqoatirabbani -
Category
Documents
-
view
11 -
download
4
description
Transcript of Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI
![Page 1: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH
PEMULIAAN TERNAK
Seleksi
Oleh :
Kelas B
Kelompok 2
M. Nur Fakhri 200110140021
Hanif Nurkholish 200110140036
Aldo 200110140129
Hendri Irawan 200110140142
Nur Asyifa Devi R.U 200110140224
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
![Page 2: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/2.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemuliaan
Ternak. Adapun yang menjadi bahasan dalam makalah ini adalah mengenai
Seleksi.
Kami pun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari tidak ada
yang sempurna, begitu juga makalah yang kelompok kami telah buat. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya ilmu pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
hal tersebut kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan di
masa mendatang dan untuk melengkapi kekurangan yang terdapat di makalah ini.
![Page 3: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/3.jpg)
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seleksi merupakan salah satu yang paling penting di dalam
kehidupan, baik pada manusia, ternak maupun makhluk hidup lainnya.
Suatu karakter, baik itu karakter yang baik maupun karakter yang buruk
ditentukan oleh genotipe ternak itu sendiri dan ekspresinya dipengaruhi
oleh lingkungan dimana ternak itu dipelihara. Pengaruh genetic pada
produktivitas ternak memiliki nilai 30 persen sedangkan lingkungan
memiliki nilai lebih tinggi yaitu 70 persen. Walaupun pengaruh
lingkungan lebih besar dibandingkan genetic, tetapi pengaruh genetic
memiliki peran penting sebab keunggulan genetic akan optimal apabila di
tempatkan pada lingkungan yang baik. Sehingga produktivitas tinggi.
Sedangkan apabila genetic seekor ternak rendah, maka bila ditempatkan di
lingkungan yang baikpun akan tetap berproduksi rendah. Maka dari itu,
diperlukan seleksi untuk mencari ternak yang memiliki produktivitas baik
dan sebagai perbaikan mutu genetik.
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui definisi seleksi.
2. Mengetahui hal yang mempengaruhi kemajuan atau respon seleksi.
3. Mengetahui tujuan pemilihan bibit ternak untuk seleksi.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kecermatan seleksi.
1.3 Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan seleksi.
2. Apa yang dimaksud dengan seleksi deferensial.
3. Apa yang dimaksud dengan heritabilitas.
4. Apa yang dimaksud dengan interval generasi.
![Page 4: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/4.jpg)
5. Bagaimana pemilihan bibit ternak untuk seleksi.
6. Apa yang dimaksud dengan kemajuan seleksi atau respon seleksi.
7. Apa yang dimaksud dengan kecermatan seleksi.
![Page 5: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/5.jpg)
II
ISI
2.1 Definisi Seleksi
Seleksi merupakan salah satu dasar utama dalam pemuliaan ternak. Tujuan
umum dari seleksi adalah untuk meningkatkan produktifitas ternak melalui
perbaikan mutu genetic bibit. Dengan seleksi, ternak yang mempunyai sifat yang
diinginkan akan dipelihara, sedangkan ternak-ternak yang mempunyai sifat yang
tidak diinginkan akan disingkirkan. Dalam melakukan seleksi, tujuan seleksi
harus ditetapkan terlebih dahulu, misal pada ayam, tujuan seleksi ingin
meningkatkan produksi telur, berat telur atau kecepatan pertumbuhan.
Definisi seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai yang
akan dijadikan sebagai tetua untuk generasi berikutnya atau seleksi merupakan
suatu proses dimana individu-individu tertentu dalam suatu populasi dipilih dan
diternakkan untuk tujuan produksi yang lebih baik (segi kuantitas dan kualitas)
pada generasi selanjutnya.
Akibat seleksi dalam populasi yaitu meningkatnya rataan dalam suatu
sifat ke arah yang lebih baik dan diikuti oleh peningkatan keseragaman atau
dengan perkataan lain penurunan keragaman atau simpangan baku.
Melakukan seleksi meliputi aktifitas :
1. Menentukan ternak mana yang akan dipilih pada tiap generasi yang akan
dipakai sebagai tetua untuk generasi berikutnya.
2. Menentukan apakah semua ternak yang dipilih akan dibiarkan mempunyai
keturunan yang banyak atau tertentu saja.
Fungsi seleksi dalam suatu populasi adalah mengubah frekuensi gen yang
ada dalam populasi tersebut. Seleksi yang konsisten untuk suatu sifat yang
diinginkan misal laju pertambahan bobot badan per hari akan meningkatkan
frekuensi gen yang menentukan pertambahan bobot badan yang tinggi àsehingga
frekuensi gen tsb dalam populasi akan berubah.
Kemajuan Seleksi atau Respon Seleksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
![Page 6: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/6.jpg)
1. Seleksi diferensial (S)
2. Heritabilitas (h2)
3. Interval generasi (l)
2.2 Seleksi Diferensial
Seleksi diferensial adalah perbedaan rata-rata performan individu-individu
yang terseleksi dengan rata-rata performan individu-individu pada populasi awal.
Atau dengan kata lain, seleksi diferensial adalah keunggulan ternak-ternak yang
terseleksi terhadap rata-rata populasi (keseluruhan ternak sebelum diseleksi).
Contoh :
Rata-rata produksi susu laktasi satu sapi Fries Holland yang terseleksi adalah
3500 liter, sedangkan rata-rata produksi populasi adalah 3300 liter. Seleksi
diferensial (S) = 3500-3300 liter = 200 liter. Kalau sifat tersebut dapat diukur pada
ternak jantan dan betina, maka seleksi biasanya dilakukan secara terpisah. Seleksi
diferensial adalah rata-rata dari keduanya.
2.3 Heritabilitas (h2)
Kata heritabilitas berasal dari bahasa inggris “Heritability” yang berarti
kekuatan atau kemampuan penurunan suatu sifat. Kata ini digunakan untuk
mengungkapkan kekuatan suatu sifat diturunkan pada generasi berikutnya. Dalam
pemuliabiakan ternak nilai ini perlu diketahui sebelum melakukan perbaikan mutu
bibit atau genetik ternak.
Kegunaan diketahuinya nilai heritabilitas adalah sebagai berikut:
1. mengetahui kekuatan suatu sifat akan diturunkan oleh tetua pada anaknya.
2. merupakan suatu petunjuk tentang keberhasilan program pemuliabiakan.
3. semakin tinggi nilai heritabilitas, semakin baik program perbaikan mutu
bibit yang diharapkan
Berdasarkan ungkapan ragam di atas, heritabilitas tidak lain adalah proporsi
ragam genetik terhadap ragam fenotip.
![Page 7: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/7.jpg)
2.4 Interval Generasi
Interval generasi dapat diartikan sebagai rata-rata umur tetua atau induk
ketika anaknya dilahirkan. Setiap jenis ternak mungkin mempunyai interval
generasi yang berbeda. Interval generasi dipengaruhi oleh umur pertama kali
ternak tersebut dikawinkan dan lama bunting, dengan demikian interval generasi
oleh faktor lingkungan seperti pakan dan tatalaksana. Pemberian pakan yang jelek
dapat memperpanjang interval generasi. Semakin cepat interval generasi, semakin
cepat perbaikan mutu bibit yang diharapkan.
2.5 Pemilihan Bibit Ternak Untuk Seleksi
Pemilihan bibit ternak bertujuan untuk memperoleh bangsa-bangsa ternak
yang memiliki sifat-sifat produktif potensial seperti memiliki persentase kelahiran
anak yang tinggi, kesuburan yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik serta
ppersentasi karkas yang baik dan sebagainya.
Kriteria - kriteria yang biasa dipergunakan sebagai pedoman dalarn rangka
melaksanakan seleksi atau pemilihan bibit ialah : bangsa ternak, kesuburan dan
persentase kelahiran anak, temperamen dan produksi susu induk, produksi daging
dan susu, recording dan status kesehatan temak tersebut.
1. Bangsa
Pemilihan jenis ternak (kambing/domba) yang hendak diternakan biasanya
dipilih dari bangsa ternak kambing/domba unggul.
2. Kesuburan dan persentase kelahiran anak yang tinggi.
Seleksi calon induk maupun pejantan yang benar jika dipilih dan turunan
yang beranak kembar dan mempunyai kualitas kelahiran anak yang baik.
3. Temperamen dan jumlah produksi susu induk.
Induk yang dipilih hendaknya sebaiknya memiliki temperamen yang baik,
mau merawat anaknya serta selalu siap untuk menyusui anaknya.
4. Penampilan Eksterior
Penampilan eksterior ternak bibit harus menunjukkan kriteria yang baik
untuk bibit baik ternak jantan maupun betinanya (induk). Untuk
![Page 8: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/8.jpg)
memberikan penilaian keadaan atau penampilan eksterior dapat dilakukan
dengan melakukan perabaan/pengukuran ataupun pengamatan
2.6 Dugaan Kemajuan Seleksi atau Respon Seleksi
Respon Seleksi atau Kemajuan Seleksi adalah perbandingan antara rata-
rata performan anak dengan rata-rata performan tetua. Kemajuan Seleksi atau
Respon Seleksi menunjukan keberhasilan suatu program seleksi.
Sebagai contoh: rata-rata produksi telur ayam generasi ke 1 adalah 270
butir/tahun. Rata produksi telur anak-anaknya (generasi ke 2) setelah seleksi
adalah 280 butir/tahun. Kemajuan Seleksinya adalah 280 – 270 butir = 10 butir
per generasi. Para pemulia sering ingin mengetahui respon seleksi sebelum anak-
anaknya lahir, ini disebut Dugaan Respon Seleksi atau Dugaan Kemajuan Seleksi
yang ditulis dengan notasi R. Dugaan respon seleksi sebanding dengan seleksi
diferensial (S) dan nilai heritabilitas (h2). Jadi semakin tinggi nilai heritabilitas dan
atau seleksi diferensial, semakin tinggi kemajuan seleksi yang diharapkan.
Dugaan Kemajuan Seleksi
Kemajuan seleksi dapat diduga dengan rumus sebagai berikut:
R=Sh2
Dimana :
R = kemajuan seleksi per generasi
S = Seleksi diferensial
H2 = heritabilitas
Apabila kita ingin mengetahui kemajuan genetik per tahun maka
rumusnya Menjadi : R=Sh2/I
I = Interval Generasi
2.7 Kecermatan Seleksi
Pada program seleksi kita memilih ternak berdasarkan nilai pemuliaannya.
Ternak-ternak tersebut disusun mulai dari yang mempunyai nilai pemuliaan
tertinggi sampai yang terendah. Tetapi nilai pemuliaan yang kita tentukan adalah
![Page 9: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/9.jpg)
nilai pemuliaan dugaan, bukan nilai pemuliaan sesungguhnya. Sayangnya nilai
pemuliaan sesungguhnya tersebut tidak bisa diungkapkan tapi kita hanya
menduga dengan nilai pemuliaan dugaan berdasarkan catatan fenotip. Untuk
mengetahui apakan nilai pemuliaan yang kita duga (nilai pemuliaan dugaan)
mendekati nilai pemuliaan yang sebenarnya, dapat ungkapkan dengan korelasi.
Korelasi antara nilai petunjuk yang kita gunakan (dalam hal ini fenotip) dengan
nilai pemuliaan yang sesungguhnya disebut Kecermatan Seleksi. Untuk catatan
tunggal kecermatan seleksi dapat diungkapkan dengan:
Dimana Cov(A,P) = peragam antara nilai pemuliaan sesungguhnya dengan
fenotip yang kita gunakan sebagai petunjuk (clue).
Rumus tersebut dapat di modifikasi : Cov(A,P)=VA
Dengan demikian:
√ VAVP = h2 dengan demikian kecermatan seleksi catatan tunggal (rAP) adalah h. Jadi
kecermatan seleksi catatan tunggal sebanding dengan akar heritabilitas, dengan
demikian semakin tinggi Snilai heritabilitas, semakin cermat suatu progam
seleksi.
![Page 10: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/10.jpg)
III
KESIMPULAN
Seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai yang akan
dijadikan sebagai tetua untuk generasi berikutnya atau seleksi merupakan
suatu proses dimana individu-individu tertentu dalam suatu populasi
dipilih dan diternakkan untuk tujuan produksi yang lebih baik (segi
kuantitas dan kualitas) pada generasi selanjutnya.
Seleksi diferensial (S), Heritabilitas (h2) dan Interval generasi (l).
Memperoleh bangsa-bangsa ternak yang memiliki sifat-sifat produktif
potensial seperti memiliki persentase kelahiran anak yang tinggi,
kesuburan yang tinggi, kecepatan tumbuh yang baik serta ppersentasi
karkas yang baik dan sebagainya.
Korelasi antara nilai petunjuk yang kita gunakan (dalam hal ini fenotip)
dengan nilai pemuliaan yang sesungguhnya disebut Kecermatan Seleksi.
DAFTAR PUSTAKA
![Page 11: Pemter Kelas B Kel 2 SELEKSI](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083018/577c801f1a28abe054a7661e/html5/thumbnails/11.jpg)
Lasley, F.J. 1978. Genetiks of livestock improvement. Prentice Hall. Inc.
Englewood Cliffs. USA.
Kurnianto, Edy. 2009. Pemuliaan ternak. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Noor Rahman. R, 2004. Genetika Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sufflebeam, C.E.1989. Genetics of Domestic Animals. Prentice Hall Inc. New
Jersey.
Pane Ismed, 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. PT. Gramedia. Jakarta.
Warwick, E. J. 1995. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Yatim, Wildan Drs. Genetika. Tarsito, Bandung