Pemilu yang berintegritas

17
PEMILU 2014 YANG BERKEADILAN DAN BEBAS INTERVENSI b y G e b r i l D a u l a i ( 6 S e p t 2 0 1 3 )

Transcript of Pemilu yang berintegritas

Page 1: Pemilu yang berintegritas

PEMILU 2014 YANG BERKEADILAN DAN BEBAS INTERVENSI

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

Page 2: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

POKOK PIKIRAN

Integritas Pemilu (Election Integrity) tidak hanya merujuk pada penyelenggara pemilu tetapi merujuk pada empat komponen utama yakni penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, pemilih dan pemerintah

Integritas Pemilu akan terganggu jika ada satu atau lebih dari empat komponen tersebut yang tidak memiliki integritas

Semua komponen harus memahami tugas, tanggungjawab dan kewenangannya sesuai dengan porsi yang diberikan undang-undang

Page 3: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

POSISI KPU

KPU sesuai amanat UU Nomor 15 Tahun 2011 memiliki kewenangan penuh dalam menyelenggarakan semua tahapan Pemilu

KPU berkepentingan untuk memastikan semua peserta Pemilu terlayani dengan baik

KPU berkepentingan untuk memastikan semua peserta mematuhi aturan yang sudah ditetapkan

KPU tidak dapat mencapuri urusan lembaga lain yang juga punya kewenangan terkait dengan Pemilu

KPU perlu berkoodinasi dengan lembaga-lembaga lain untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tahapan Pemilu

KPU menyiapkan jajaran penyelenggara Pemilu secara berjenjang agar memahami Pemilu yang berintegritas

Page 4: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

PELUANG INTERVENSI

Kecil peluang intervensi kekuasaan terhadap penyelenggara Pemilu karena KPU bersifat nasional, tetap dan mandiri

KPU tidak mungkin melakukan pengkondisian terhadap jalannya Pemilu sesuai keinginan kelompok tertentu karena sistemnya yang kompleks dan jumlah penyelenggara Pemilu sangat banyak

Ketatnya pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan keputusan-keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang sangat progresif membuat posisi KPU dapat digugat dan dievaluasi kapanpun

Adanya cek and balance antar kekuatan politik yang ada di Indonesia

Page 5: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

ISU STRATEGIS

1. Sistem Informasi Penghitungan Suara Pengaturan penghitungan suara, proses

publikasi dan pengawasan internal

2. Kualitas Daftar Pemilih Pelaksanaan verifikasi faktual terhadap DP4

yang diserahkan pemerintah dilengkapi dengan pengolahan data melalui sistem informasi data pemilih (sidalih)

3. Logistik Pemilu Pengadaan logistik dilakukan melalui

perencanaan yang matang, lelang terbuka dan menerapkan prinsip efektif dan efesien

Page 6: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

KEBIJAKAN STRATEGIS

Pelaksanaan tahapan secara transparan, partisipatif dan akuntabel

Melakukan uji publik terhadap penggunaan teknologi informasi seperti sistem informasi data pemilih (sidalih)

Melakukan pleno terbuka untuk menetapkan hal-hal strategis seperti penetapan peserta Pemilu, penetapan DPT, dan penetapan hasil Pemilu

Penandaan khusus pada formulir C1 dan C2 untuk menghindari pemalsuan

Penandaan surat suara dengan microtext untuk menghindari adanya pemalsuan dan penggandaan

Page 7: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

Perencanaan program dan anggaran

Pendaftaran dan verifikasi pesertaPemilu

Penetapan peserta Pemilu

Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD

Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota

Tahapan Yang Sudah Tuntas

Penetapan jumlah kursi dan daerahpemilihan

TAHAPAN PEMILU 2014

Page 8: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

Pemutakhiran data pemilih danpenyusunan daftar pemilih

Pelaksanaan kampanye

Masa tenang

Pengucapan sumpah/janji anggota

DPR, DPD dan DPRD

Tahapan Yang Sedang Berjalan

Pemungutan dan penghitungansuara

TAHAPAN PEMILU 2014

Tahapan Yang Akan Berjalan

Page 9: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

Terdaftar dalam DPT di TPS yang bersangkutan

Terdaftar dalam daftar pemilih tambahan (DPTb)

Tidak terdaftar pada DPT dan DPTb

Pemilih tambahan ditetapkan paling lambat 3hari sebelum pemungutan suara

YANG BERHAK MEMILIH

Pemilih tambahan dapat menggunakan haknyauntuk memilih di TPS lain setelah menunjukkansurat pemberitahuan dari PPS untuk memilih diTPS lain

PEMUNGUTAN SUARA

KPPS dan TPS mencatat pemilih dan melaporkanpemilih tambahan tersebut ke KPU KabupatenKota melalui PPK

Page 10: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

PEMILIH DILUAR DPT DAN DPTB

Terlebih dulu mendaftarkan diri pada KPPS

Memilih di TPS yang ada di RT/RW atau nama lain sesuaidengan alamat yang tertera dalam KTP atau paspor

Dapat menggunakan kartu tanda penduduk atau pasport

Mereka menggunakan hak pilih satu jam sebelum pemungutan suara berakhir

Page 11: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

DAFTAR PEMILIH KHUSUS

Tidak terdaftar dalam DPS, DPSHP, DPT dan DPTb

Tidak memiliki identitas kependudukan

Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat

KPU Provinsi mendaftar dan memasukkannya ke dalam daftar pemilih khusus (DPK)

Dalam hal pada hari pemungutan suara terdapat Pemilih yang memiliki identitas kependudukan (KTP atau Passpor atau identitas kependudukan lainnya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan) namun tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb, dapat dimasukkan dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan

Pasal 40 ayat 5 UU Nomor 8 Tahun 2012)

PKPU Nomor 9 Tahun 2013

pasal 35 ayat 1

PKPU Nomor 9 Tahun 2013

pasal 36

Page 12: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

PENGELOLAAN DAFTAR PEMILIH KHUSUS

PPS menyampaikan daftar pemilih khusus kepada KPU Provinsi melalui PPK dan KPU Kabupaten/Kota paling lambat satu hari setelah ketua dan anggota PPS memberi paraf pada daftar pemilih khusus tersebut

PPS menyusun daftar pemilih khusus paling lambat 14 hari sebelum pemungutan suara

KPU Provinsi menetapkan daftar pemilih khusus berdasarkan usulan PPS paling lambat 7 hari sebelum pemungutan suara

Page 13: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

Menghitung jumlah pemilih yang memberikansuara berdasarkan salinan DPT

Menghitung jumlah pemilih yang berasaldari TPS lain

Menghitung jumlah surat suara yangdikembalikan oleh pemilih karena rusak atausalah dalam cara memberikan suara

Menghitung sisa surat suara cadangan

KEWAJIBAN KPPS SEBELUM

PENGHITUNGAN SUARA

Menghitung jumlah surat suara yang tidakterpakai

PENGHITUNGAN SUARA

Page 14: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS

DPD

DPR/DPRD Tanda coblos pada nomor atau gambarparpol dan/atau nama calon anggota DPRdan DPRD pada kolom yang disediakan

Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS

Tanda coblos terdapat pada 1 (satu) calonperseorangan

SURAT SUARA DINYATAKAN

SAH

Tanda coblos pada gambar parpol berada pada kolom yang disediakan

SUARA SAH

Page 15: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

PENETAPAN PEROLEHAN KURSI

Suara untuk Penghitungan

Kursi DPR

Jumlah Suara Sah Seluruh Parpol – Jumlah Suara Parpol tak Lolos PT

Penetapan BPPSuara Sah Parpol di Dapil : Jumlah

Kursi di Dapil Tersebut

Penghitungan Tahap I

Suara Sah Parpol yang sama atau melebihi BPP dapat jatah satu kursi

1

2

3

4

Jika pada tahap I ada kursi yang belum terbagi maka dihitung pada tahap II

Penghitungan Tahap II

Sisa kursi yang belum terbagi pada tahap I dibagi habis ke semua partai pada tahap II mulai dari perolehan sisa suara terbanyak

Jika terdapat sisa suara parpol di satu dapil sama jumlahnya, kursi diberikan kepada parpol yang sisa suaranya dengan persebaran terbanyak

Page 16: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

PENETAPAN CALON TERPILIH

Calon Terpilih DPR/DPRD

Calon yang memperoleh suara terbanyak1

Perolehan Suara 2 atau Lebih Calon Sama

Calon yang memiliki persebaran suara paling banyak di dapil dengan mempertimbangkan keterwakilan

perempuan2

Calon yang Memenuhi Ketentuan

Kurang dari Jumlah Kursi

Kursi yang belum terbagi diberikan kepada calon dengan perolehan suara terbanyak berikutnya

3

Page 17: Pemilu yang berintegritas

by G

ebril D

aula

i (6 S

ept 2

01

3)

PENUTUP

Sekian

Terima Kasih