UPAYAPENGUATANGAPENSIUNTUKMEWUJUDKAN BISNISJASAKONSTRUKSIYANGBERINTEGRITAS

KomiteAdvokasiNasional: SektorInfrastruktur

H.ANDIRUKMANN.KARUMPA,SESekretarisJenderalBPPGAPENSI

LATARBELAKANGØ Jasa Konstruksi merupakan salah satu kegiatan di bidang ekonomi,

sosial dan budaya; mempunyai peranan sangat penting dalampencapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnyapembangunan nasional.

Ø GAPENSI merupakan organisasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksiterbesar dan tertua di Indonesia, didirikan di Tretes-Jawa Timurpada tanggal 08 Januari 1959, yang selalu menjunjung tinggi danmenghargai jasa dan perjuangan para pendahulunya.

Ø Jumlah anggota GAPENSI saat ini mencapai lebih dari 40.000 badanusaha yang tersebar di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kotaseluruh Indonesia, sebagian besar anggotanya adalah golongankecil.

LANDASANGAPENSI

Regulasi yang menjadi landasan GAPENSI dalam menjalankanoperasionalnya diantaranya sebagai berikut :1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

19452. Undang-undang No.1 Tahun 1987 Tentang Kamar Dagang dan

Industri.3. Undang-Undang No.18 Tahun 1999, diganti dengan Undang-

undang No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.4. Keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) dan Musyawarah

Nasional Khusus (MUNASUS) GAPENSI.

REGULASI PENGADAANBARANGDANJASAPEMERINTAH

Regulasi yang menjadi Pedoman Masyarakat Jasa Konstruksi,terutama dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahdiantaranya sebagai berikut :

1. Undang-undang No. 18 Tahun 1999, diganti menjadi Undang No.2Tahun 2017

2. Peratutan Pemerintah (PP) No.28 Tahun 2000 Juncto PP No.4Tahun 2010 Juncto PP No.92 Tahun 2010,

3. Peraturan Pemerintah (PP) No.29 Tahun 2000 Juncto PP No.59Tahun 2010,

4. Permen PU No.8 /PRT/M/2011,5. Perpres No.54 Tahun 2010 yang dirubah terakhir kalinya dengan

Perpres No : 4 Tahun 2015, serta Regulasi lainnya.

PERMASALAHAN& TANTANGAN GAPENSIØ Jumlah anggota GAPENSI yang besar didominasi oleh golongan kecil dengan

latar belakang keberadaannya, kemampuannya yang sangat beragam, danmasih membutuhkan waktu yang cukup untuk dibina.

Ø Profesional dalam bisnis jasa konstruksi belum sepenuhnya dimiliki olehsebagian anggota GAPENSI.

Ø Anggota GAPENSI masih lemah dalam menghayati Kode Etik GAPENSI”Dasa Brata”.

Ø Pada umumnya anggota GAPENSI masih lemah dalam menghayati aspek-aspek usaha jasa konstruksi yang terkandung dalam hukum, bisnis,manajemen dan teknologi serta pelatihan.

Ø Banyaknya regulasi di sektor konstruksi menimbulkan permasalahan dilapangan dan dapat mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat.

RENCANAAKSISEDANG&AKANDILAKUKANGAPENSI

Ø Secara terus menerus melakukan konsolidasi organisasi.Ø Secara terus menerus membina dan mengembangkan tertib

hukum dan menciptakan iklim usaha yang sehat danbertanggungjawab bagi anggotanya.

Ø Secara terus menerus membina dan mendorong anggotanyaberkepribadian dan berbudi luhur dengan mentaati seluruhketentuan perundangan yang berlaku serta meningkatkantanggungjawab di dalam menjalankan profesinya.

Ø Secara terus menerus mendorong anggotanya menjunjung tinggiKode Etik GAPENSI “Dasa Brata” dan mengamalkannya.

Ø Menindak secara tegas anggota yang melakukan pelanggaranbertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggaserta Kode Etik GAPENSI “ Dasa Brata”.

KODEETIKGAPENSI“DASABRATA”1. Berjiwa Pancasila yang berarti satunya kata dan perbuatan didalam menghayati dan

mengamalkannya.2. Memiliki kesadaran Nasional yang tinggi, dengan mentaati semua perundang-undangan dan

peraturan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela ataupun melawan hukum.3. Penuh rasa tanggung jawab di dalam menjalankan profesi dan usahanya.4. Bersikap adil, wajar, tegas, bijaksana dan arif serta dewasa dalam bertindak.5. Tanggap terhadap kemajuan dan selalu berikhtiar untuk meningkatkan mutu, keahlian,

kemampuan dan pengabdian usahanya.6. Di dalam menjalankan usahanya wajib berupaya agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat

berdaya guna dan berhasil guna.7. Mematuhi segala ketentuan ikatan kerja dengan pengguna jasa yang disepekati bersama.8. Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari praktek-praktek tidak terpuji,

apapun bentuk, nama dan caranya.9. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.10. Memegang teguh disiplin, kesetiakawanan dan solidaritas organisasi.