Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

22
KULIAH II Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak A. Penetapan Lokasi ( Persyaratan calon lokasi ) Areal Budidaya hutan sesuai RTRWP (kawasan lindung, kawasan budidaya hutan , kawasan budidaya pert.). Harus kompak (dalam satu hamparan) dan bebas konflik (dpt diketahui melalui survei sosial). Topografi datar sampai landai (kemiringan < 25%) karena menggunakan silvikultur intensif. Areal Tidak tergenang dan tidak berbatu-batu Solum tanah sedang sampai dalam Lokasi strategis accesibilitas baik Tidak tumpang tindih dengan lokasi tambang potensil 1

description

metode pemilihan jenis pohon dengan pola silvikultur

Transcript of Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Page 1: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

KULIAH IIPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

A. Penetapan Lokasi ( Persyaratan calon lokasi ) Areal Budidaya hutan sesuai RTRWP (kawasan

lindung, kawasan budidaya hutan, kawasan budidaya pert.).

Harus kompak (dalam satu hamparan) dan bebas konflik (dpt diketahui melalui survei sosial).

Topografi datar sampai landai (kemiringan < 25%) karena menggunakan silvikultur intensif.

Areal Tidak tergenang dan tidak berbatu-batu Solum tanah sedang sampai dalam Lokasi strategis accesibilitas baik Tidak tumpang tindih dengan lokasi tambang potensil

Perencanaan Lokasi Calon HTI

1

Page 2: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Prosedur:Pembagian Unit LahanUnit Lahan (land unit) adalah suatu areal yang

mempunyai kondisi lingkungan yang spesifik dan homogen

Pembagian Unit Lahan adalah mengalokasikan lokasi menjadi

bagian-bagian areal yang memiliki kondisi lingkungan spesifik dan homogen.

bertujuan untuk: - keperluan penyusunan rencana dan pengaturan

peruntukan lahan - digunakan sebagai dasar menilai tingkat kesesuaian

lahan

Parameter utama yang digunakan dalam menentukan tipe ekologi/unit lahan adalah kondisi topografi, tanah, iklim dan vegetasi.

Parameter ekologi tersebut berpengaruh terhadap jenis pohon yang akan ditanam

Kelas Kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai) perkiraan produksi > 75% S2 (cukup sesuai) produksi 50 – 75 %

S3 (sesuai marginal) produksi 25 – 49% N (tidak sesuai)

Pemilihan Species

2

Page 3: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Keputusan memilih suatu jenis tergantung pada3 pertanyaan dasar:

A. Tujuan pembangunan hutan tanaman (INDUSTRI)B. Jenis apa yang potensial untuk ditanamC. Jenis apa yang cocok pada lahan yang tersedia (site

matching)

(ketiga pertanyaan ini harus dijawab dalam studi kelayakan lokasi = Feasibility Study)

A. Tujuan Pembuatan Hutan Tanaman

Pembuatan hutan tanaman m enyangkut 4 tujuan utama (Tujuan Pengelolaan):

1. Penggunaan Industri: - kayu energi, - pulpwood, - kayu gergajian, - produk panel seperti plywood dan PARTICLE

board.

Hasil sekunder mis: gondorukem, karet, tannin, murbei (sericulture) dan apiculture dll

2. Penggunaan Domestik: Untuk kayu bakar + energi untuk industri kecil

3

Page 4: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Ciri-ciri jenis untuk fuelwood (kayu energi)- Penebangan mudah dengan teknik sederhana - Pertumbuhan awal yang cepat- Dapat bertahan hidup pada kondisi kekeringan- Tahan terhadap gangguan ternak (daunnya dpt

digunakan untuk makanan ternak- Kemampuan untuk dicoppice- Cepat kering dan kandungan abu yang rendah

Contoh:Indonesia : Calliandra, jati, gmelinaFilipina : Lamtoro, joharIndia : Dalbergia sissooChina : casuarina

3. Perlindungan Lingkungan:

4

Page 5: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

- Untuk soil erosion controll, wind breaks, rehabilitasi lahan kritis.

- Tanaman keras dengan sistem perakaran yang dalam dan ekstensive

- Rehabilitasi tanah kosong Diharapkan terjadi penutupan tanah secara berkelanjutan dari serasah.

persyaratan: - kecepatan berkembang ditempat tumbuhnya - mudah berkembang biak - resisten terhadap grazing dan kebakaran,

- toleran terhadap lahan kurang subur 4. Peningkatan Produktifitas Lahan (Penanaman jenis MPTs

(Multi Purpose Tree Species) bagi penduduk sekitar. Jenis MPTS mis. Jenis legum menghasilkan daun untuk

ternak dan bintil akar (RHYZOBIUM) untuk menyuburkan tanah, kayunya untuk kayu bakar.

5

Page 6: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

B. Potensi ketersediaan Species Pemilihan species harus mempertimbangkan:- potensi ketersediaan jenis ybs dan - kesesuaian jenis dengan tempat tumbuh.

introduksi jenis

1. Indigenous Species dan Endemic SpeciesIndigenous species adalah jenis yang tumbuh secara alami pada kondisi lingkungan tertentu.keuntungan :

- Sebagai tanaman indikator - Pertumbuhan sudah sesuai dengan lingkungan

setempat - Untuk konservasi fauna dan flora setempat - Hasil kayunya sudah dikenal untuk kebutuhan

industri lokal.

2. Exotic Species

Jenis exotic adalah jenis yang diintroduksi atau berasal dari luar wilayah tersebut.

Beberapa faktor yang menyebabkan keberhasilan jenis eksotik :a. Bebas dari penyakit dan hama lokal. b. Informasi kesesuian tempat tumbuh (lingkungan)

sudah diketahuic. Sudah dikuasasi teknik silvikulturnya.

6

Page 7: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Tahapan introduksi jenis-jenis exotic: melalui beberapa fase

1. FASE AKLIMATISASI : Fase dimana suatu species sudah dapat tumbuh dengan baik pada kondisi iklim yang sesuai

2. FASE NATURALISASI : Jenis tersebut sudah dapat berbunga dan berbuah banyak serta

beregenerasi dengan baik di tempat itu3. FASE DOMESTIKASI : Tahap pengembangan dan

penyebaran secara luas

Pemuliaan Pohon. Tujuan utama pemuliaan pohon.

a. Meningkatkan resistance terhadap hama dan penyakit.b. Memperbaiki pertumbuhan, bentuk dan sifat-sifat pohon

yang dikehendaki.c. Identifikasi provenance baru dan varietas yang lebih baik

yang sesuai dengan tempat tumbuh.d. Membreeding pohon yang cocok dengan tipe tempat

tumbuh yang spesifik mis: meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan.

7

Page 8: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

C. Kesesuaian Jenis pohon dengan Tempat Tumbuh (site matching)

Penilaian kesesuaian lahan untuk penanaman: - Mencocokkan (matching) antara persyaratan tumbuh pohon

dengan kualitas/sifat lahan yang akan ditanami. - Menggunakan data hasil uji jenis pohon.

Pertumbuhan pohon merupakan resultante dari pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan

Faktor Genetik Faktor Lingkungan (Genotype & Phenotype) klimatis,Edaphic, Fisiografis,Biotis)

Site Matching

Proses pertumbuhan pohon

Manipulasi Lingkungan Pemilihan sistem dan teknik Silvikultur yang sesuai

Kualitas dan kuantitas Pertumbuhan pohon

Kualitas Hasil (kayu, biji)

8

Page 9: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Lingkungan Tempat Tumbuh Faktor lingkungan setempat merupakan resultante dari faktor topografi, iklim, tanah, biotik dan kondisi atmosfirFaktor-faktor ini merupakan satu kesatuan dalam mempengaruhi pertumbuhan pohon dan tergantung kepada lingkungan pembatas yang ada.

1. Faktor Topografi:Kondisi topografi yang perlu diperhatikan adalah :

- altitude (ketinggian) - derajat kemiringan (persen kemiringan) - Aspect (arah) lereng juga menentukan pertumbuhan

tanaman.

Kemiringan lereng ini berhubungan dengan - kandungan unsur hara, - perlakuan yang sesuai untuk menghindari erosi dan - untuk penentuan pola tanam

2. Faktor IklimIklim merupakan resultante dari faktor-faktor

- Suhu (suhu udara tahunan, suhu max-min), - kelembaban (Relatif Humidity), - Cahaya (intensitas, kualitas dan periodicitas), - Curah hujan (kuantitas, frekuensi dan penyebaran),

CURAH HUJAN

9

Page 10: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

a. Jumlah dan distribusi curah hujan 1). Jumlah total presipitasi tahunan; Informasi ini ada

hubungannya dengan kebutuhan species terhadap air. Ada yang membutuhkan banyak air dan ada yang tahan terhadap kekeringan.

Mis. Eucalyptus deglupta pada umumnya membutuhkan

curah hujan setiap bulan dengan total 2000 – 5000 mm/tahun.

Jenis yang tumbuh pada daerah kering yaitu: Acacia arabica, Azadiracta indica, Procopsis julifrora tidak dapat tumbuh pada daerah humid.

Tetapi ada beberapa jenis yang dapat tumbuh pada lingkungan yang bervariasi dari kering sampai humid. mis. E.camaldulensis di Australia yang mempunyai provenance yang dapat tumbuh baik pada CH. 300 – 500 mm tetapi pada daerah lain juga dengan CH 2000 mm atau lebih.

2). Distribusi Curah hujan tahunan: Distribusi CH pertahun: lamanya musim hujan dan musim kering sangat penting dalam penentuan jenis.

Klasifikasi curah hujan:

10

Page 11: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Mohr (1933) Bulan Basah CH > 100 mm perbulan Bulan Lembab 60mm < CH < 100 mm Bulan Kering CH < 60 mm

klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson (1951)

rata-rata bulan kering Tipe Iklim Q = ------------------------------ x 100 % rata-rata bulan basah

b. Water balanceWater balance adalah perimbangan antara jumlah curah hujan dengan water loss.Curah hujan: jumlah hujan tahunan (mm/tahun)Water loss : evapotranspirasi + water percolation + runoff (Ev + Wp + Ro)

Kriteria: CH < water loss terjadi kekeringan (kelembaban kurang) CH = water loss seimbang CH > water loss surplus air

Hal ini penting diketahui untuk mencocokkan dengan species yang sesuai dengan iklim yang ada.Setiap species tanaman mempunyai cara beradaptasi yang berbeda terhadap kondisi lingkungan yang tersedia:

Daerah Iklim Kering:

11

Page 12: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

o Tanaman menggugurkan daun pada musim kering: Jatio Tanaman mempunyai akar dalam, daun mempunyai

lapisan lilin, daun mempunyai bulu daun Daerah Rawa: tanaman mempunyai akar tunggang atau

akar papan

Pengaruh utama temperatur pada evapotranspirasi yaitu: semakin tinggi temperatur akan memacu

evapotranspirasi. Temperatur max. dan min. tahunan serta rata-rata

bulanan perlu diketahui dalam hubungannya dengan tujuan pengelolaan tanaman.

3. Faktor Edaphis (tanah) Sifat-sifat tanah mempengaruhi pemilihan species dan

persiapan lapangan sebelum penanaman. Sifat tanah yang penting adalah:

- Sifat fisik (kedalaman, tekstur, struktur, dll), - Sifat kimia (kesuburan: unsur hara makro dan mikro

dan pH) dan - Sifat biologis (aktifitas mikroorganisme tanah)

mikorhyza dan rhyzobiumMikorhyza = Rhyzobium = menfiksasi oksigen dari udara

Sifat fisik tanah:

12

Page 13: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Kedalaman tanah: Kedalaman tanah menentukan kedalaman perakaran.

Tanah yang dangkal memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap :

perkembangan akar berpengaruh terhadap stabilitas berdirinya pohon, ketahanan terhadap kekeringan, Nutrient shortage, mempengaruhi air tersedia bagi tanaman dan

pergerakannya dalam tanah.

Pada daerah rawah yang basah melakukan respirasi anaerobik. Mis: Terminalia brassii.Tanah bersolum dalam ( 100 cm) mempunyai air tersedia lebih banyak daripada solum sedang (50 – 100 cm) atau solum dangkal (< 50 cm).

Tekstur dan struktur tanahBerhubungan dengan penyediaan unsur hara, air dan udara serta perkembangan perakaran yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

Reaksi tanah (pH)Masing-masing jenis tumbuh baik pada pH tertentu:

13

Page 14: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

- pH asam < 6,5 mengandung banyak Al,Fe, Mn dan kadang bersifat racun

- pH Netral 6,5 – 7,5- pH Basa > 7,5 banyak mengandung unsur-unsur

alkalis: Ca,K,Na

Drainase - Kejenuhan air tanah setelah hujan - Tinggi permukaan air tanah - Genangan air permukaan - Berpengaruh terhadap munculnya penyakit (mis: damping off)

Sifat Kimia TanahNTK (KTK)Kondisi unsur hara Makro: N,P,K,Ca,Mg dan S Mikro : B,Fe,Mn,Al (bersifat racun bila

dalam jumlah banyak)

Hubungan dengan Bonita

14

Page 15: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Kelas Bonita 1 s/d 4 (semakin besar bonita semakin subur lahan tersebut Bonita dapat diketahui dari umur dan pertumbuhan pohon

(peninggi)

Peninggi adalah rata-rata tinggi 100 pohon tertinggi dalam 1 hektar

Tinggi adalah fungsi dari kesuburan tanah dan Diameter adalah fungsi dari kerapatan

4. Faktor Biotik: a. pengaruh mikroorganisme tanah terhadap pertumbuhan

pohon: mikorhyza, rhyzobiumb. hubungan saling mempengaruhi: simbiosis,

commensalisme, parasitis

c. Kondisi Atmosfir

15

Page 16: Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak

Gas SO2, CO dan hydro florida akibat pollusi dari pabrik aluminium dan fosfat dapat bersifat racun bagi tanaman.

16