pemikiran hasbi assiddiqie

32

Click here to load reader

Transcript of pemikiran hasbi assiddiqie

Page 1: pemikiran hasbi assiddiqie

A. Apa yang Mempengaruhi Pemikiran Manusia ?.

Pemikiran manusia idealnya akan selalu berkembang sesuai dengan

zamannya, yang tentunya dengan tetap berpegang dengan sebuah standar yang telah

disepakati ummatnya kususnya umat islam kesepakatan itu adalah tidak menyalahi

dengan al qur’an dan hadits, namun memang masih ada sebagaian masyarakat

muslim yang masih mengganggap pembaharuan adalah hal yang tabu(seolah-olah

begitu berdosa untuk melawan sebuah konsep lama yang mungkin sudah tidak

relavan lagi), dari sisi lain memang masih timbul suatu pertanyaan terhadap

perubahan-perubahan yang dilakukan oleh para intelektual akhir-akhir ini, dimana

mereka melakukan gebrakan pemikiran dan ide-ide mereka dengan menggunakan

standar-standar yang bukan dirumuskan oleh kalangan dalam islam sendiri seperti

contoh banyak kalangan islam merujuk pada pemikiran-pemikiran dan ide-ide dari

barat, sebenarnya dari kalangan islam semdiri masih banyak yang bisa dijadikan

rujukan terutama yang berhubungan dengan fikih-fikih klasik, namun dianggap

jumud.

Jadi inilah tugas para intelektual kedepan, mempersatukan dua magnet

pemikran, di Indonesia kususnya dengan mengkomukasikan berbagai kalangan

sehingga ide-ide dan pemikiran-pemikiran tajdid dapat diterima oleh kalangan

manapun. Tentunya dengan diterimannya ide-ide tersebut akan membentuk opini

dan pemikiran masyarakat tentang pentingnya tajdid seperti yang telah dilakukan

1

Page 2: pemikiran hasbi assiddiqie

oleh para pembaharu, yang pada gilirannya akan mengubah pemikiran(konsepsi)

manusia tentang pentingnya pembaruan dalam ilmu-ilmu keislaman.

Yang dapat mempengaruhi pemikiran manusia minimal ada tiga(3) macam

yaitu:

1. Lahirnya tokoh-tokoh besar (seperti Muhammad Abduh, Jamaluddin al

Afgan, Syah Waliyullah, Muhammad Rasyid Ridha dll).

2. Lahirnya gagasan-gagasan (ide-ide) dari para ahli di bidangnya (tokoh-tokoh

besar).

3. Terjadinya bencana.

Inilah factor dominan yang menyebabkan terjadinya perubahan pemikiran

dan ide-ide manusia, dengan hadirnya para tokoh-tokoh dan orang-orang yang

memiliki gagasan dan mencoba melakukan pembaharuan juga terobosan terhadap

berbagai kebekuan pemahaman yang ada dan dianggap sudah tidak relevan lagi,

masih berkembang dalam masyarakat khususnya masyarakat islam.

Disini akan bahas satu persatu tentang faktor-faktor yang dapat mengubah

konsepsi masyarakat.

1. Lahirnya Tokoh-Tokoh Besar

Banyak dari kalangan tokoh-tokoh Islam yang mencetuskan tentang

pentingnya membentuk opini (pemikiran) masyarakat untuk malakukan

2

Page 3: pemikiran hasbi assiddiqie

pembaharuan dalam khazanah keislaman agar dapat menyesuaikan diri dengan

perkembangan masyarakat dunia, agar senantiasa islam akan selalu dinamis. yang

paling terkenal dan spetakuler adalah gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh

Jamaluddin al afgan dia merupakan pioneer perubahan pemikiran, dan gerakan

politik yang dilakukannya, sehingga lahir gerakan perlawanan yang dilakukan oleh

masyarakat mesir, terhadap penjajah.

Disini akan dijelaskan gerakan pembaharuan (reformasi) yang dilakukan

Jamaluddin al Afgan lebih jauh, jamaluddin al afgan, nama lengkapnya adalah

jamaluddin al afgani as-sayid muhammad bin shafdar al husain, ia merupakan

seorang pemikir islam, aktivis politik dan jurnalis terkenal, lahir di desa asadabad,

distrik konar, afganistan, pada tahun 1838, dari segi keturunan ia masih terikat

dengan cucu Rasulullah Husin bin abi Thalib, ayahnya adalah sayid safdar al

hisainiyah yang nasabnya bertemu dengan sayyid al thurmidzi (seorang perawi

hadist),kaluarganya adalah penganut mazhab hanafi, pada masa kecil dan remajanya

dihabiskan di afganistan.

Pendidikan dasar diperoleh ditanah kelahiranya, pada umur 8 tahun al afgan

telah memperlihatkan kecerdasanya, ia melanjutkan pendidikannya dikabul turkey

tidak hanya mempelajari ilmu agama tetapi juga ilmu lainya, al afgan sangat tekun

mempelajari bahasa arab, filsafat, matematika, fikih dan ilmu keislaman lainnya.

3

Page 4: pemikiran hasbi assiddiqie

Pemikiran al afgani lahir sebagai akibat dari kebenciannya terhadap

kolonialisme yang menjadikannya, perumus dan agitator paham serta gerakan

nasionalisme dan pan islamisme yang gigih, dengan demikian al afgani menjadi

seorang tokoh muslim yang mempengaruhi perkembangan pemikiran dan aksi-aksi

social pada abad ke-19 dan ke-20. Apa yang dilihat al afgani di dunia barat dan yang

dilihat di dunia islam memberi kesan bahwa umat islam pada masanya sedang

berada dalam kemunduran, sementara dunia barat dalam kemajuan, hal ini

mendorong al afgan untuk menumbuhkan pemikiran-pemikiran (gagasan-gagasan)

baru agar umat islam mencapai kemajuan, ia telah membawa pemikiran

pembaharuan yang mempunyai pengaruh besar dalam dunia islam. Pemikiran

pembaharuannya didasarkan pada keyakinan bahwa agama islam untuk semua

bangsa, zaman dan keadaan. tidak ada pertentangan antara ajaran islam dan kondisi

yang disebabkan oleh perubahan zaman.

Dalam pandangan al afgan bahwa jika ada pertentanga antara ajaran islam

dengan kondisi zaman saat ini, harus dilakukan penyusuaian kembali dengan

mengadakan interpretasi baru terhadap ajaran-ajaran islam yang tercantun dalam al

qur an dan hadist, untuk mencapai hal ini dilakuakn ijtihad dan pintu ijtihad

menurutnya belum tertutup, gunannya adalah untuk menyesuaikan dengan kondisi.

Menurut pandangan al afgan ada beberapa hal yang menyebabkan

kemunduran dalam Islam diantaranya adalah: umat islam telah dipengaruhi oleh

sifat static, berpegang pada taklid, bersikap fatalis, telah meninggalkan akhlak yang

4

Page 5: pemikiran hasbi assiddiqie

tinggi dan melupakan ilmu pengetahuan, ini berarti umat islam telah meninggalkan

ajaran islam yang sebenarnya menghendaki agar umat islam bersifat dinamis.

Sifat statis, menurut al afgan, telah membawa umat islam menjadi tidak

berkembang dan hanya mengikuti apa yang telah menjadi hasil ijtihad ulama

sebelum mereka, karena itu umat islam dinilai al afgan hanya bersikap menyerah

kepada nasib.

Faktor lainya adalah adanya faham jabariah dan salah faham terhadap

qada(ketentuan tuhan yang tercantum dalam lauh mahfuz). Faham itu menjadikan

umat islam tidak mau berusaha dengan sungguh-sungguh dan bekerja giat. Menurut

pemikiran al afgan qada dan qadar mengandung pengertian bahwaa segala sesuatu

terjadi menurut sebab musabab(kausalitas). lemahnya pendidikan dan kurangnya

pengetahuan umat islam tentang dasar-dasar ajaran agama mereka, lemahnya rasa

persaudaraan mereka dan perpecahan umat islam yang diberagi dengan kekuasaan

yang absolute, memercayakan kepemimpinan pada yang tidak dapat dipercaya, dan

kurangnya pertahanan milter merupakan faktor yang ikut membawa kemunduran

umat islam. Faktor-faktor ini semua menjadikan umat islam lemah, statis, fatalis,

dan mundur.

Al afgan ingin melihat umat islam kuat, dinamis dan maju, jalan keluar yang

ditunjukkannya untuk mengatasi masalah ini adalah melenyapkan pengertian yang

salah yang dianut umat islam dan kembali kepada ajaran yang sebenarnya. Islam

5

Page 6: pemikiran hasbi assiddiqie

mencakup segala aspek kehidupan baik ibadah, hukum, maupun sosial. Corak

pemerintahan otokrasi harus diubah dengan pemerintahan demokrasi dan persatuan

umat islam harus diwujudkan.

Pemikiran lain yang dimunculkan afgan adalah idenya tentang persamaan

antara pria dan wanita dalam bererapa hal. Wanita dan pria sama dalam pandangan

nya. Keduanya mempunyai akal untuk berfikir. Dengan demikian al afgan

menginginkan wanita agar meraih kemajuan dan bekerja sama dengan pria untuk

mewujudkan umat islam yang maju dan dinamis.

Dengan ide-idenya hingga al afgan selalu diawasi kegiatannya oleh koloni

ingris di afganista. ia memutuskan untuk pergi ke india pada tahun 1869 di india-

pun al afgan mengalami hal sama pada akhirnya ia memutuskan untuk ke mesir,

pada mulanya al afgan tidak berencana untuk terjun kedunia politik di mesir akan

tetapi memusatkan perhatiannya pada dunia pendidikan, diantara muridnya yang

terkenal adalah Muhammad abduh. Pada 1876 ia memutuskan untuk kembali

kedunia politik di Mesir terutama karena ada pengaruh inggris dalam persoalan

sosial di Mesir, dengan bergabung bersama para politisi Mesir, pada tahun 1879 al

afgan membentuk sebuah partai politik dengan nama hizb watan ( partai

kebangsaan), dengan partai ini ia memperjuangkan pendidikan universal,

kemerdekaan pers, dan memasukkan unsur-unsur Mesir dalam militer. pada tahun

1883 ia diusir oleh panguasa Mesir dan dia memutuskan untuk pergi ke Paris selama

6

Page 7: pemikiran hasbi assiddiqie

di Paris ia mendirikan perkumpulan yang diberi nama al urwatus wusqa anggotanya

terdiri dari orang-orang mesir, suriah, afrika utara dan lain-lain.

Di Paris ia bersama Muhammad anduh mendirikan sebuah jurnal berkala

dengan nama al urwatus wusqa sebagai sarana untuk menyalurkan ide-idenya,

publikasi ini bukan saja menggemparkan dunia islam tapi juga barat, sehingga jurnal

ini dilarang beredar baik luar negeri terutama di mesir, india walaupun demikian

jurnal ini tetap saja hadir ditengah masyarakat walaupun secara illegal.

2. Hadirnya gagasan-gagasan (ide-ide) dari para ahli di bidangnya (tokoh

besar).

Menyimak apa yang diperjuangkan al afgan Nampaknya begitu lengkap,

untuk menjelaskan apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan pemikiran

manusia. al afgan bukan berjuang memperharui ide-ide keislaman dengan kepala

kosong, tapi memiliki segudang langkah dan strategi untuk membuktikan pada dunia

bahwa islam bukanlah agama yang jumud, ide-ide afgan sangat beragam namun

yang paling menonjol adalah pemikirannya bidang politik yang menjadi cirri khas

pergerakannya, gerakannya pembaharuannya ini dapat dilihat dari musuh-musuhnya

terutama adalah kalangan negarawan atau politisi.

Lahirnya gagasan-gagasan al afgan ini terutama disebabkan keadaan sosial

umat islam terus ditekan oleh kolonialisme Inggris, al afgan berusaha memberontak

7

Page 8: pemikiran hasbi assiddiqie

dengan segenap potensi yang ia miliki terutama ide-ide pembaharuan yang ia

lakukan melalui jalur politik, dengan terlibat dalam partai politik.

4. Terjadinya Bencana.

Terjadinya bencana dapat juga dipahami dengan kenyataan kejumudan

pemikiran sebab dengan kejumudan pemikiran akan menimbulkan berbagai efek

bagi kelangsungan kehidupan manusia, baik dalam bidang sosial maupun yang

lainnya, yang merupakan akibat dari kujumudan itu, sama hal nya akibat dari

bencana alam yang meninggalkan trauma bagi korban. Ini merupakan salah satu alas

an al afgan menganggap pentingnya penafsiran kembali terhadap pemahaman-

pemahaman lama tentang teks-teks agama agar lebih relafan sehingga masyarakat

islam tidak terjebak dalam bencana kejumudan pemikiran. Sebab islam itu adalah

agama yang dinamis.1

B. Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam Indonesia.

Membicarakan pendidikan islam diindonesia perlu kita merujuk kembali

beberapa tokoh yang telah menyumbangkan pemikirannya bagi kemajuan

pendidikan di Indonesia, banyak tokoh yang merumuskan pendidikan yang baik bagi

masyarakat Indonesia yang bercorak ketimuran, tokoh-tokoh klasik (awal)

pendidikan islam di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan, diantaranya adalah;

1Harian Republika. Islam Digest. Hujjatul Islam Jamaluddin Al Afgan Reformis Dan Penentang Imperialism Barat. Edisi ahad, 12 juli 2009.hal.B5.

8

Page 9: pemikiran hasbi assiddiqie

K.H. Agussalim,

K.H. Hasyim Asyiari,

Muhammad Natsir,

K.H. Zarksyi,

K.H. Ahmad Dahlan,

terakhir adalah Harun Nasution.

1. Pemikiran siapa saja.?.

Banyak sudah sumbangan pemikiran tokoh-tokoh terkemuka yang begitu

peduli terhadap pendidikan di Indonesia kususnya pendidikan islam dengan ke-khas-

an ide mereka masing-masing yang tentunya telah memberikan warna dalam

perkembangan pendidikan islam di Indonesia, sebagai contoh pertama kali proses

pendidikan di Indonesia hanya dilakukan disurau-surau dengan metode halaqah,

kemudian berubah dengan banyaknya pembaharuan yang dilakukan oleh beberapa

tokoh, selain metode juga perubahan dalam lembaga pada masa awal prose belajar

dilakukan hanya dipondok-pondok pesantren kemudian berubah, paling tidak ada

dua hal yang menyebabkan perubahan sistim pendidikan ini disebabkan oleh:

a. Banyaknya masyarakat Indonesia yang melaksanakan ibadah haji,

kemudian belajar di mekah dan ketika pulang mereka berkeinginan untuk

menerapkan cara-cara belajar yang mereka dapatkan di mekah.

b. Pengaruh sistim pendidikan barat yang mempunyai program yang lebih

terkoordinir dan sistimatis yang terbukti lebih berhasil.

9

Page 10: pemikiran hasbi assiddiqie

Jika pada mulanya orientasi pendidikan islam hanya belajar al quran dan mengetahui

pokok-pokok ajaran islam, maka dengan pemikiran-pemikiran baru ditambah

dengan berbagai macam pelajaran yang mendukung misalnya bahasa arab dan ilmu

hadits.

Demikianlah sistim klasikal pendidikan islam Indonesia, beberepa

penggagas mencoba mendirikan sekolah dengan metode belajar yang sedikit

berbeda, Zainuddin Labia, adalah salah orang yang pertama kali mendirikan sekolah

diniyah pertama di padang yang merupakan perkembangan dari suarau jembatan

besi, disini telah digunakan bangku, meja, papan tulis, selain itu dalam teknik

pengajaran disekolah diniyah ini telah menggunakan system ko-edukasi pada tahun

1915. Sisten ini ternyata mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, sehingga

pada tahun 1922, berdiri 15 sekolah semacam ini di Minang kabau. Demikian juga

sekolah tanpa nama dirumah K.H.Ahmad Dahlan di kauman Yogyakarta diubah

mejadi hooger muhammadiyah school kemudian menjadi Kweekschool islam dan

akhirnya menjadi madrasah mu’alimah muhammadiyah dan madrasah mu’alimat

muhammadiyah untuk putrid.

Dari beberapa tokoh dan ide-ide mereka dalam membangun pendidikan

kususnya pendidikan Islam di Indonesia maka kedua tokoh ini mempunyai peran

yang sangat besar dalam merombak dan menawarkan sistim serta metode yang lebih

modern dalam pendidikan Islam di Indonesia2.

2 Zuhairini.dkk.Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara,Cet.V,1997).hal.212-216.

10

Page 11: pemikiran hasbi assiddiqie

3. Apakah telah mencerminkan suatu kemajuan.?.

Jika kemajuan yang kita maksud adalah pembaruan dari yang lama ke yang

baru, maka pendidikan di Indonesia telah mengali kamajuan dimasa itu, tapi jika

kemajuan diartikan sebagai usaha menciptakan(creator) sebuah model mungkin

belum sampai sebab para tokoh-tokoh diatas juga banyak mengambil(mencontoh)

dari beberapa model pembelajaran misalnya arab dan barat. tapi paling tidak ini

telah menunjukkan sebuah usaha sungguh-sungguh oleh para tokoh pendidikan

dizamannya untuk bersaing, dan memberikan sebuah pemahaman baru terhadap

system dan praktik pendidikan Islam di Indonesia saat ini.

C. Pemikiran Nurdin Ar Raniry dalam kontek Pembaharuan Pemikiran

Indonesia.

Nama lengkapnya ialah Nurdin Muhammad bn ali bin hasanji bin

Muhammad ar rananiry al quraisy asy syafi’i. beberapa penulis menulis bahwa

Nurdin adalah seorang serjana india keturunan arab, dilahirkan di ranir (sekarang

rander) yang terletak surat di gujarat.

Ditempat ini ia memulai belajar keislaman pada waktu itu sebelum ia

melanjutkan ke tarim, arab selatan yang merupakan pusat agama islam waktu itu.

Pada tahun 1030H(1621M), ia menuju mekah dan madinah untuk melaksanakan

ibadah haji dan berziarah kemakan nabi. Setelah mempelajari ilmu islam secara

mendalam nurdi pulang kembali ke india dan menjadi syekh dalam tarikat rifai’yah

11

Page 12: pemikiran hasbi assiddiqie

yang didirikan oleh ahmad rifai’I yang meninggal tahun 578H(1183M).pada usia 19

tahun ia menggantikan kakeknya sebagai guru agama dan syekh tarikat rifai’iayh

didaerah itu.

Setelah membekali diri dengan pengalaman dengan pengalam pamanya, Ia

langsung berlayar kepusat kerajaan Melayu, Aceh Darussalam. Namun pada masa

ini Kerajaan Aceh sedang berada dalam puncak keemasannya dibawah

pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Begitu juga dengan suasana keagamaan

dikuasai oleh tokoh wujudiyah, Syamsuddin as-Sumatrani. Raja ini tidak saja

menghormati dan menyegani syamsuddin tetapi juga menjadi murid dan pengikut

wujudiyah yang taat.Tentu saja Nuruddin sebagai ahli tassawwuf orthodoks tidak

mendapat tempat di sini. Ia pun meninggalkan kerajaan, Dengan melanjutkan

pelayarannya dan singgah di negeri Melayu yang lain yaitu di Semenanjung Tanah

Melayu tepatnya di negeri Pahang, tempat kelahiran Sultan Iskandar Thani. Di sini

pula ia mulai menyebarkan ajarannya dan mendalami bahasa Melayu. Beberapa

kitabnya lahir di tanah ini. Besar kemungkinan ia juga telah akrab dengan Sultan

Iskandar Thani. Akhirnya datang juga hari yang telah ditunggu-tunggunya.

Dengan wafatnya Syamsuddin as-Sumatrani (1630M) dan disusul pula oleh

Sultan Iskandar Muda wafat (1636M) suasana keagamaanpun berubah. Tidak

beberapa lama sesudah Sultan Iskandar Thani naik tahta, maka pada 6 Muharram

1047 H/31 Mei 1637 Nuruddin pun menjejakkan kakinya di Kerajaan Aceh untuk

yang kedua kalinya. Sekarang ia telah mendapat dukungan dari Sultan, dan ia pun

12

Page 13: pemikiran hasbi assiddiqie

melepaskan ide-idenya yang telah lama disimpan. Di hadapan Sultan dengan mudah

ia mengalahkan kaum wujudiyah. Inilah langkah pertama Nuruddin, selain ingin

menyebarkan ajarannya ia juga ingin mendapat tempat istimewa di sisi Sultan

seperti posisi Syamsuddin di sisi Sultan Iskandar Muda. Ia pun mulai melancarkan

aksinya dalam kitabnya Hujjat al-Siddiq li Daf al-Zindiq ia menuduh kaum

tasawwuf di Aceh adalah zindik (sesat).

Ia menyerukan ulama-ulama di Aceh untuk meninggalkan ajaran wujudiyah

dan bagi siapa yang tidak meninggalkan ajaran tersebut halal hukumnya untuk

dibunuh. Maka pada tahun 40 an abad ke-17 ia membasmi pengikut wujudiyah serta

memusnahkan kitab-kitab yang berkaitan dengan wujudiyah terutama karangan

Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani di halaman Mesjid Raya

Baiturrahman. Kejadian ini, ditulisnya sendiri dalam kitab Tibyan fi Ma’rifat al-

Adyan—hampir seperenam isi kitab ini adalah sanggahan terhadap pemikiran

Hamzah Fansuri dan Syamsuddin. Tidak hanya dua tokoh ini yang diserangnya

tetapi ia juga menentang unsur-unsur Syi’ah yang terdapat dalam Hikayat

Muhammad Hanafiah.

Seiring dengan berjalannya waktu kejayaan Nuruddin di Aceh tidak berumur

panjang, setelah wafatnya Sultan Iskandar Thani (1644) dan digantikan oleh

permaisuri Sultanah Safiatuddin (1641- 1675), ternyata dalam waktu bersamaan

datang pula seorang ulama Minangkabau dari Mekkah bernama Saiful Rijal. Ulama

ini merupakan salah seorang murid Hamzah Fansuri. Maka hangatlah kembali

13

Page 14: pemikiran hasbi assiddiqie

perdebatan kaum wujudiyah dengan Nuruddin. Kali ini perdebatan dimenangkan

oleh Saiful-Rijal. Mengenai peristiwa ini diriwayatkan sendiri oleh Nuruddin dalam

kitabnya Fathal-Mubin. Akibatnya Nuruddin terpaksa meninggalkan Aceh secara

tergesa-gesa, sehingga tidak sempat menyelesaikan karangannnya yang berjudul

Jawahir al-Ulum fi Kasyf al-Ma’lum. Sejak peristiwa tersebut ia tidak pernah lagi

kembali ke tanah Melayu ini. Dan akhirnya Ia wafat di kota kelahirannya, Ranir,

tahun 1658. Walaupun Nuruddin seorang ulama yang penuh dengan pertentangan

dan intrik, ia tetaplah seorang sufi agung dan pengarang yang produktif. Kita patut

mencatatnya dengan tinta emas dalam perjalanan panjang sejarah rantau Melayu ini.

Dalam rentang waktu yang tidak lama tersebut, setidaknya ia telah menghasilkan 17

kitab selama di Aceh dalam berbagai bidang—produktifitas yang sulit ditandingi

oleh pengarang manapun. Karya Nuruddin di Aceh; Lata’if al-Asrar, Asrar al-Insan

fi Ma’rifat al- Ruh wa’l-Rahman, Tibyan fi Ma’rifat al-Adyan, Akhbar al-Akhirah fi

Ahwali ‘-Kiyamah, Hall al-Dzill ma’a Sahabihi, Ma’al–Hayat li ahl-Mamat,Jawahir

al-‘Ulum fi Kasyf al-Ma’lum,Umdat al I’tikad, Syifa’al Qulub, Hujjatal-Siddiq li

Daf al-Zindiq, Fath al-Mubin, Kifayat al-Salat, Muhammadat al-I’tikad, Bad’al-

Khalq, Hidayat al-Iman dan Bustan al-Salatin. karya Nuruddin yang paling

fenomenal adalah Bustan as-Salatin (Taman Raja- Raja) yang dikarang atas titah

Sultan Iskandar Thani (1637). Karya besar ini dipengaruhi oleh kitab Tajal-Salatin

14

Page 15: pemikiran hasbi assiddiqie

(1603), Sulalat al- Salatin (1612) dan Hikayat Aceh (1636) yang memang telah

wujud sebelum ia sampai ke Aceh3.

Dari perjalanan sejarah yang telah dijelaskan diatas terutama tentang peran

Nurdin ar Raniry dalam upaya membumikan pemikiran-pemikirannya memang

perlu mendapat perhatian terutama dari karya-karyanya yang sangat beragam, yang

menggambarkan ketinggian ilmu Nurdi ar Raniry, selain itu dalam kontek

pemahaman pembaharuan memang benar adanya jika sebagian pemikir indonesia

menggolongkan langkah-langkah Nurdin ar Raniry sebagai sebuah gerakan

pembaharuan, cukup beralasan adanya, namun disisi lain sedikit kejanggalan karena

jika dilihat dari sejarah diatas corak tasauf yang kemudian ditawarkan ar-Raniry

adalah tasauf ortodoks, atau klasik. tapi paling tidak, bisa melihat dari gerakan-

gerakan yang dilakukan ar raniry, telah membuka etika pembaharuan dalam kazanah

pemikiran Islam Indonesia kususnya dalam bidang tasauf.

D. Ketidak beruntungan Islam di Indonesia selama Pemerintahan Orde Baru.

Tidak diberkannya kebebasan bagi agama-agama untuk mengaktualisasikan

nilai-nilai agama dengan baik dan diakui oleh Negara, sebagai contoh tidak

ditemukannya kebebasan bagi daerah adalah syari’at islam seperti aceh, juga tidak

diberikan pengakuan terhadapan hari-hari besar agama.

E. Salah Seorang Tokoh Pemikir Muslim Indonesia.

3 Elka Ara, Medri, Eksiklopedi Aceh Adat Hikayat dan Sastra (Yayasan Mata Air Jernih.Banda Aceh 2008).hal.275. dan dilengkapi dari berbagai sumber.

15

Page 16: pemikiran hasbi assiddiqie

Untuk menggali lebih dalam tentang tokoh-tokoh terkemuka dan intektual

islam Indonesia, memang sangat mengagumkan ini dikarenakan di Indonesia

tidaklah kurang pemikir-pemikir kususnya dari kalangan islam, sangat beragam dan

multi disiplin ilmu. Namun disini akan ditelusuri tentang sosok tokoh yang tidak

asing bagi masyarakat islam Indonesia umumnya dan Aceh kusunya yaitu

Muhammad Hasbi Assiddiqie.

Tgk. Hasbi Assiddiqie begitu nama populernya, ia lahir di bagian utara aceh

sekarang Nanggroe aceh Darussalam pada tanggal 10 maret 1904 dari kalangan

keluarga yang sangat terhormat yaitu ulama sekaligus pejabat, ia terlahir dari

keturunan ketiga puluh tujuh yang berhubungan dengan abubakar assiddieq,

ayahnya adalah Tgk Amrah dan ibunya adalah seorang putrid dari seorang qadhi cik

maha raja mangkubumi dan al hajj Tgk Muhammad husen Ibn Muhammad mas’ud.

Sejak umur delapan tahun ia telah mengukuti pendidikan dayah yang berada

pada bekas pusat kerajaan pasai dahulu, selain itu pada umur tujuh tahun ia juga

telah mengkhatamkan al qur’an, beberapa hal yang menarik dari hasbi adalah

pertaman; dia bukanlah orang yang manja tapi merupakan orang haus ilmu dan

sangat tekun dalam belajar, ini dapat dilihat dari beberapa keahliannya dipelajari

secara otodidak, pendidikan formalnya hanya satu setengah tahun di sekolah al

irsyad (1926), walaupun demikian ide-idenya patut mendapat perhatian terbukti dari

reputasinya dimana ia dipercaya untuk menyampaikan makalah dalam internastional

Islamic collogium yang diselenggarakan dilahore Pakistan(1958). sebelum belajar

16

Page 17: pemikiran hasbi assiddiqie

ditimur tengah dan menunaikan ibadah haji ia telah meneriakkan slogan-slogan

pembaharuan. Kedua; ia berasal dari sebuah masyarakat yang sangat fanatic dalam

beragama dengan demikian hasbi mendapatkan tantangan yang berat terutama dari

kalangan yang berbeda dengan ide-idenya, sehingga ia ditawan dan diasingkan dari

masyarakat. Ketiga; gaya berfikirnya yang agak aneh dianggap orang, yaitu ia

berfikir dengan bebas dan tidak terikat oleh suatu golongan bahkan ia berani

bertentangan dengan jumhur ulama, ini merupakan fanomena langka.

Pendidikan pertama didapatkah hasbi adalah di dayah-dayah yang dipimin

langsung oleh ayahnya, pada umur 12 tahun hasbi merantau untuk melanjutkan

pembelajarannya yaitu dengan belajar di beberapa dayah seperti dayah blang kabu

yang dipimpin oleh Tgk Chik blang kabu, gedong. Kemudian ia juga melanjutkan ke

dayah Tgk. Syik Blang Manyak Smakurok.di daerah kerajaan pasai dan

lhoksumawe. kemudian hasbi belajar ilmu fikih di dayah yang di pimpin oelh

Tgk.Chik Idris yaitu dipesantren samalanga, dengan sangat serius dengan

manghabiskan waktu selama dua tahun. Selama 20 tahun hasbi menghabiskan

waktunya untuk melakukan perjalan ke berbagai pesantren. Pengetahuan bahasa

arabnya dipelajari dari seorang ulama berkebangsaan arab yaitu syekh Muhammad

bin salam al khalili. Pada tahun 1926 ia berangkat kesurabaya untuk belajar di al

irsyad. Al irsyad dan syekh ahmad sukardi yang juga pendiri organisasi tersebut

turut memberikan pengaruh besar dalam membentuk pemikiranya yang modern dan

ketika kembali ke aceh ia langsung bergabung dengan Muhammadiyah.

17

Page 18: pemikiran hasbi assiddiqie

Pada masa liberal ia terlibat secara aktif dalam partai masyumi, pada tahun

1951 ia menetap di Yogyakarta dan berkonsentrasi dalam bidang pendidikan, 1960

ia dipercayakan sebagai dekan fakultas syariah IAIN sunan kali jaga Surabaya,

hingga tahun 1972. Pada tahun itu juga ia diangkat menjadi seorang guru

besar(professor) dalam bidang ilmu syari’ah, selain di IAIN, ia juga pernah

menjabat dekan di universitas sultan agung semarang dan Rektor universitas al

Irsyad Surabaya.Puncak dari prestasi ilmiahnya adalah ketikan ia diberi gelar Doktor

Honoris causa pada 22 maret tahun 1975, terakhir adalah gelar prof yang ia peroleh

walau hanya seorang alumni dayah ini sebagai gambaran ketinggian usaha hasbi

assiddiqie dalam belajar .

Karya-karya Hasbi yang sangat beragam dan tentang berbagai disiplin ilmu

kususnya ilmu-ilmu keislaman, seperti: pengantar hukum islam, pengantar fiqh,

hokum fiqh islam, fakta dan keanggunan syari’at islam,dinamika dan elastisitas

hokum islam, tafsir annur, tafsir al bayan, pengantar ilmu al qur’an/tafsir, pokok-

poko ilmu al-qur’an, sej. dan pengantar ilmu hadits, sejarah perkembangan hadits,

problema hadits, mutiara hadits, dll.

Ide-ide atau gagasan hasbi dalam bidang agama sungguh luar biasa hingga

walau idenya bertentangan dengan ulama dua organisasi besar islam (NU dan

Muhammadiyah) di Indonesia tapi ia tidak merasa terbebani dengan kedua

oraganisasi tersebut namun ia justru membuka kebekuan pemikiran dalam kedua

organisasi tersebut.

18

Page 19: pemikiran hasbi assiddiqie

Idenya yang sangat tidak populer bagi kalangan ulama pada waktu itu adalah

pertama: gagasan tentang perlunya digagas fiqh yang bercirikan masyarakat

Indonesia, kedua: adalah dalam hak asasi manusia, sebab menurutnya, allah telah

menjadikan manusia sebagai khalifah dan memiliki posisi yang penting dan mulia,

ia merujuk pada ayat al qur’an surat al isra’ ayat 70. Ketiga: perlunya ijtihad, sebab

menurut hasbi bahwa syari’at islam itu ada yang berasal dari allah dan ada yang

merupakan hasil ijtihad para mujtahid terhadap syariat islam tersebut, umat islam

akhir-akhir ini menurutnya cendrung mangganggap absolute hasil ijtihad para

mujtahid tersebut, walaupun kadang-kadang relevansi pendapat-pendapat imam

mazhab itu perlu direlevansikan lagi dengan melakukan ijtihad, sehinggan syariat

islam menjadi dinamis. Keempat: memfungsikan fiqh untuk menjawab tantangan

zaman, sehingga syariat islam itu mampu menjawab tantangan zaman.

Untuk menerapkan ini menurutnya dibutuhkan langakah-langkah sebagai

berikut; 1(satu). Menyusun kembali kitab fiqih sesuai dengan bentuk dan

sistimatikanya sesuai dengan tuntutan masa kini. 2(dua). Menyusun kitab fikih

hadits yang menjadi pedoman bagi pengkaji atau pencari hokum islam, yang

lengkap segala bidangnya secara ringkas seperti kompilasi hokum islam.

3(tiga).Pembahasan peristiwa-peristiwa hukum yang timbul pada masa sekarang

yang berhubungan dengan perkembangan masyarakat misalnya masalah riba, dalam

kaitan dengan bank, lottre, seni dan lain sebagainya. 4(empat). Melakukan kajian

perbandingan antara fiqh dengan hokum positif. untuk masalah penetapan hokum-

19

Page 20: pemikiran hasbi assiddiqie

hukum baru hasbi menyarankan adanya sebuah lembaga permanen yang anggotanya

terdiri dari ahli-ahli hukum islam dan ahli-ahli ilmu sosial lainnya. Ketiga: adalah

pemeliharaan al qur’an, pemeliharaan al qur’an yang telah dilakukan berbagai pihak

sesuai dengan masanya seperti para sahabat, mufassir, maka untuk umat islam

sekarang sudah sewajarnya untuk masyarakat yang talah mencapai tingkat

kebudayaan yang tinggi maka dibutuhkan suatu tafsir yang bisa dicerna dan

difahami, dan dapat melakukan ta’abut (bacaan al qur’an sebagai ibadah).dengan

tadabbur (yaitu memahami isi dan maknanya).dengan demikian tugas ulama

sekarang dalam memelihara al qur’an adalah : 1.(satu).Menyusun kitab tafsir yang

sesuai dengan tingkat kecerdasan umat masa kini. 2 (dua). Mengumpulkan ayat-ayat

sepermasalahan(maudhu’i). 3 (tiga).Menumpulkan ayat-ayat yang menerangkan

keharaman sesuatu hal, dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut disertai dengan

hikmah diharamkannya.4

4 Tim penulis IAIN Ar-raniry.Eksiklopedi Pemikiran Ulama Aceh.(Ar Raniry Press.Banda Aceh.204).hal.211. dan dilengkapi dari berbagai sumber.

20