Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

24
LAPORAN KEGIATAN WISATA AKADEMIK DAN KUNJUNGAN SEKOLAH JAKARTA, 26 – 29 OKTOBER 2104 MATA KULIAH TEORI BERMAIN DAN PERMAINAN Diampu Oleh: Dr. Hasbi Sjamsir, M.Hum Disusun Oleh: Baldwine Honest G, ST NIM : 1305146060 MAGISTER PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PROGRAM PASCASARJANA KEPENDIDIKAN

Transcript of Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Page 1: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

LAPORAN KEGIATAN WISATA AKADEMIK DAN KUNJUNGAN SEKOLAH

JAKARTA, 26 – 29 OKTOBER 2104

MATA KULIAH TEORI BERMAIN DAN PERMAINAN

Diampu Oleh:Dr. Hasbi Sjamsir, M.Hum

Disusun Oleh: Baldwine Honest G, ST

NIM : 1305146060

MAGISTER PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PROGRAM PASCASARJANA KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2014

Page 2: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

LAPORAN KEGIATAN WISATA AKADEMIK DAN KUNJUNGAN SEKOLAH

JAKARTA, 26 – 29 OKTOBER 2104

MATA KULIAH TEORI BERMAIN DAN PERMAINAN

Disusun Oleh: Baldwine Honest G, ST

NIM : 1305146060

MAGISTER PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PROGRAM PASCASARJANA KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2014

Page 3: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

KATA PENGANTAR

Ungkapan puji dan syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas

pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tak lupa sholawat serta

salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, semoga

selalu dapat menuntun penulis pada ruang dan waktu yang lain.

Laporan kegiatan wisata akademik ini merupakan prasyarat dalam menyelesaikan mata

kuliah Teori Bermain dan Permainan yang diampu oleh Dr. Hasbi Sjamsir, M.Hum. Penulis

berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan mohon saran dan masukan bila

terdapat kekurangan dalam pembuatannya, karena penulis menyadari laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya laporan ini.

.

Balikpapan, 30 Oktober 2014

Penulis

Baldwine Honest Gunarto, ST

Page 4: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

DAFTAR ISI

Halaman judul ……………………………………………………………… i

Kata pengantar ……………………………………………………………... ii

Daftar isi ……………………………………………………………………. iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. WISATA AKADEMIK…………….…………………………. 1

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ………………… 2

BAB II. TEORI BERMAIN DAN PERMAINAN………………………… 3

A. TOKOH-TOKOH TEORI BERMAIN ………………………… 3

B. TEORI-TEORI KLASIK………………………………………. 4

C. TEORI-TEORI MODERN …………………………………..... 6

D. APLIKASI PADA PEMBELAJARAN AUD………………… 8

BAB III. KEGIATAN WISATA AKADEMIK…………………………… 10

A. UNIVERSITAS NEGRI JAKARTA (UNJ) ……………………. 10

B. PG TK LAB SCHOOL JAKARTA……. ………………………. 10

C. LABORATORIUM PAUD UNJ……………… ……………….. 11

D. SLB PANGUDI LUHUR………………………………………. 12

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………….. 13

A. KESIMPULAN……………... …………………………………. 13

B. SARAN …………………………………………………………. 13

DOKUMENTASI

Page 5: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

BAB I

PENDAHULUAN

A. WISATA AKADEMIK

Wisata Akademik dan Kunjungan Sekolah (the Academic Journey-Visiting School)

Merupakan salah satu wadah yang berupa kegiatan ‘darmawisata’, bepergian bersama-

sama ke suatu tempat, yang tentu saja tidak hanya mencakup kegiatan bersenang-senang,

melainkan ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai ajang memperluas wawasan,

mendapatkan informasi baru, menjalin net working, yang semuanya berupa pengalaman

profesi seseorang yang dapat diandalkan.

Merupakan program yang berkaitan dengan pemantapan kompetensi professional,

kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial mahasiswa

program Pascasarjana PAUD Universitas Mulawarman yang sebagian besar adalah

pendidik/guru dan pengelola PAUD secara utuh.

Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka tugas mata kuliah Teori Bermain dan

Permainan, dengan tujuan agar mahasiswa dapat melakukan pengamatan langsung

terhadap proses pembelajaran, baik di TK Lab School maupun proses pembelajaran dan

intervensi dini terhadap ABK di SLB Pangudi Luhur Jakarta, sekaligus mahasiswa dapat

mengobservasi langsung yang terkait dengan aspek-aspek penilain khususnya ABK.

Merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa karena melalui kegiatan ini,

mahasiswa akan mendapatkan nilai berdasarkan tugas karya tulis/laporan yang dibuat

secara individu selama mengikuti kegiatan Wisata Akademik tersebut. Adapun yang

menjadi fokus penulisan dalam karya tulis/laporannya adalah sebagai berikut :

What to see

What to do

What have to learn

Mengaitkan dengan teori-teori bermain dan permainan

Kesimpulan

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN.

Page 6: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Waktu pelaksanaan kegiatan adalah dari tanggal 26 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 29

Oktober 2014. Adapun tempat pelaksanaannya adalah di Universitas Negri Jakarta (UNJ) ,

Laboratorium PAUD UNJ, TK Lab School, dan SLB Pangudi Luhur Jakarta.

Peserta adalah Mahasiswa Pasca Sarjana PAUD Universitas Mulawarman, semester 2 dan 3

sejumlah 52 mahasiswa. Dosen pendamping adalah Dr. Evi Palenewen dan Dr. Hasbi Sjamsir.

Selain tempat-tempat tersebut, ada Gramedia Matraman dan Monas untuk tujuan wisata.

BAB II

Page 7: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

TEORI BERMAIN DAN PERMAINAN

Apa itu bermain ? Dan apa manfaat bermain bagi anak usia dini ? . Para ahli mempunyai

cara pandang dan pemikiran yang berbeda tentang bermain. Hal ini memperlihatkan betapa

pentingnya arti bermain bagi perkembangan anak. Walaupun ada kelemahan pada teori tersebut,

tetapi tiap teori bermanfaat dan memberikan sumbangan untuk memperdalam pengertian tentang

bermain.

Bermain bagi anak adalah eksplorasi, eksperimen, peniruan (imitation), dan penyesuaian

(adaptasi). Bermain pada awalnya belum mendapat perhatian khusus karena kurangnya

pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak dan kurangnya perhatian terhadap

perkembangan anak.

A. TOKOH-TOKOH TEORI BERMAIN

1. Plato

Dianggap orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Menurut

Plato anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmatika dengan cara membagikan apel kepada

anak-anak. Dengan memberikan alat permainan miniatur balok-balok kepada anak usia tiga tahun

pada akhirnya akan mengantar anak tersebut menjadi seorang ahli bangunan

2. Aristoteles

Dalam Teori Katarsis-nya memandang permainan itu sebagai saluran untuk menyalurkan segala

emosi yang tertahan dan menyalurkan perasaan yang tidak dapat dinyatakan ke arah yang baik.

Aristoteles juga berpendapat bahwa anak-anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang akan

mereka tekuni dimasa dewasa nanti.

3. Frobel

Lebih menekankan pentingnya bermain dalam belajar karena berdasarkan pengalamannya sebagai

guru dia menyadari bahwa kegiatan bermain maupun mainan yang dinikmati anak dapat digunakan

untuk menarik perhatian dana mengembangkan pengetahuan mereka.

Page 8: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Plato, Aristoteles dan Frobel menganggap bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai

praktis. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan

kemampuan tertentu pada anak. Sayangnya pada masa tersebut teori psikologi perkembangan

anak belum mempunyai sistimatika yang teratur, akibatnya apa yang dikemukakan oleh Frobel

bahwa bermain dapat meningkatkan minat, kapasitas serta pengetahuan anak sulit dibuktikan.

B. TEORI – TEORI KLASIK

Teori Klasik yaitu teori yang muncul dari abad ke 19 sampai Perang Dunia Ke-1.

Teori Klasik mengenai bermain dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu

(1) teori surplus energi dan rekreasi,

(2) teori rekapitulasi dan praktis.

Ada beberapa tokoh yang dapat dikategorikan dalam teori klasik. Mereka berusaha menjelaskan

mengapa muncul perilaku bermain serta tujuan dari bermain. Dari pertengahan sampai dengan

akhir abad 19 teori evolusi sedang berkembang sehingga pembahasan teori bermain banyak

dipengaruhi oleh paham tersebut. Bermain mempunyai fungsi untuk memulihkan tenaga

seseorang setelah bekerja dan merasa jenuh. Pendapat ini dipertanyakan karena pada anak kecil

yang tidak bekerja tetap melakukan kegiatan bermain. Jadi penjelasan mengenai kenapa terjadi

kegiatan bermain pada mahluk hidup belum dapat dijawab secara memuaskan.

Beberapa Teori Klasik adalah :

1. Teori Surplus Energi

oleh Friedrich Schiller dan Herbert Spencer

Mengapa ada perilaku bermain, karena ada surplus energi

Contoh, perkelahian sesama pelajar karena jam pelajaran banyak yang bebas

Ditentang: Cepat mengerjakan tugas bila dijanjikan bermain. Sudah mengantuk tetap

ingin bermain. Jadi bermain merupakan insentif

2. Teori Rekreasi

Oleh Moritz Lazarus

Tujuan bermain adalah memulihkan tenaga yang terkuras karena bekerja

Bermain adalah berlawanan dengan Bekerja

Page 9: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Anak merasa bebas & senang saat jam istirahat, melepas kepenatan

Kurang ilmiah, tapi di pendidikan TK dipakai sebagai selang-seling antara kegiatan yang

membutuhkan banyak energi (lari, lompat, bola) dengan kegiatan yang membutuhkan

sedikit energi (melukis, puzzle)

3. Teori Rekapitulasi

Oleh G.Stanley Hall

Anak bermain mengulangi aktivitas leluhurnya. Tahapan bermain mengikuti urutan sama

seperti mahluk hidup

4. Teori Atavisme

Permainan anak itu ulangan kehidupan nenek moyangnya. Memanjat pohon, berayun

seperti kera, pemburu, petani membuat rumah, jalan, berkemah, perahu, memancing.

Ada kelemahan. Tetapi mendorong dipelajarinya perilaku manusia diberbagai tahap usia

5. Teori Praktis/ Insting Naluri

Oleh Karl Groos

Fungsi bermain memperkuat insting untuk kelangsungan hidup, elaborasi ketrampilan

yang diperlukan saat dewasa

Teori Fungsi :mengembangkan fungsi tersembunyi.

Teori Teleologi bahwa permainan punya tugas pokok.

Contoh, kucing mengejar menangkap bola sebagai imitasi tikus.

Kelemahan, kenapa tetap bermain walau sudah dewasa

Kelebihan memberi masukan bhw bermain bermanfaat saat dewasa nanti, dan bermain

melatih keterampilan bisa diterima.

Bermain mempersiapkan peran dikemudian hari, anak- anak berperan sebagai dokter,

guru, ayah. Sendok jadi stethoscope, balok jadi kue atau ayam yang digoreng

6. Teori Sublimasi Oleh Claparede .

Page 10: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Bermain bukan saja berfungsinya organ tubuh, tetapi juga merupakan sublimasi atau

pelarian yang positif dari tekanan perasaan yang berlebihan.

7. Teori Fantasi , bermain karena tidak mendapat kepuasan dan lari ke fantasi di dalam

permainannya sehingga bisa melepas kehendak kemauannya.

8. Teori Reinkarnasi , anak bermain dengan permainan yang dilakukan oleh nenek

moyangnya. Tetapi permainan itu telah disesuaikan dengan kemajuan ilmu & teknologi.

C. TEORI-TEORI MODERN

1. Psikoanalitik

Bermain sebagai alat pelepasan emosi

Bermain = fantasi yang dapat memproyeksikan harapan atau konflik pribadi,

mengeluarkan perasaan negatif, pengalaman jelek/traumatik, harapan yang tidak terwujud

melalui bermain

Contoh.

- Anak main perang perangan untuk mengekspresikan diri, dan pura pura

bertarung

- Dapat hukuman fisik menyalurkan dengan memukul boneka

Bermain sebagai cara untuk mengatasi masalahnya

Mengilhami ilmu diagnosa terhadap masalah/jiwa anak

2. Kognitif - Piaget

Bermain mempengaruhi perkembangan kognisi

Dalam belajar perlu adaptasi yang membutuhkan keseimbangan antara asimilasi dan

akomodasi

Dalam bermain anak tidak belajar sesuatu yang baru tetapi belajar mempraktekkan dan

mengkonsolidasikan keterampilan yang baru diperoleh

Peranan praktek dan konsolidasi melalui bermain sangat penting karena keterampilan

yang baru diperoleh akan segera hilang kalau tidak dipraktekkan

Page 11: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Contoh, bermain peran anak pura-pura menggunakan bola sebagai telur

3. Kognitif Vygotsky

Bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi, sosial dan emosi

anak.

Menemukan pengetahuan dan menjadi bagian perkembangan kognisinya

Ada 2 tahap perkembangan, aktual dan potensial ada ZPD zon of proximal developmen

atau jarak antara aktual dan potensial

Anak tidak mampu berpikir abstrak, tidak dapat berpikir kuda tanpa melihatnya. Harus

ada obyek pengganti atau simbolik untuk membantu berpikir

Anak pura-pura menangis dan dapat menghentikan secara tiba-tiba

4. Kognitif – Jerume Brunner

Bermain berfungsi mengembangkan kreatifitas, fleksibilitas

Yang penting makna bermain bukan hasilnya

Penekanan pada arti fungsi intelektual berhubungan erat dengan makna, rekonstruksi

pengalaman dan imajinasi

Perilaku rutin dipraktekkan, dipelajari dalam bermain akan mengembangkan fleksibilitas

5. Kognitif – Sutton Smith

Berhubungan dengan Karl Groos

Pengembangan fleksibilitas bukan sekedar mempraktekkan keterampilan tetapi bermain

sebagai adaptive potension

Bermain memberi kemungkinan anak menentukan pilihan & mengukur fleksibilitas

secara baik

Bermain membantu aktualisasi otak karena lebih banyak variabilitas yang potensial sudah

ada di otak

6. Teori Singer

Bermain imajinatif sebagai kekuatan untuk perkembangan manusia

Page 12: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Bermain dapat memajukan kecepatan masuknya perangsangan dari luar dan dalam otak

dari pengalaman yang lalu

Contoh. Anak menunggu di bandara, stasiun dapat bermain imajinatif

Mengkritik Piaget bahwa bermain sebagai dominasi asimilasi.

Mengkritik Freud bahwa bermain sebagai mekanisme coping terhadap ketidakmatangan

emosi

7. Teori Berlyne

Teori Arraosal: Bermain sebagai kebutuhan agar sistem syaraf tetap terjaga

Teori Elys: Stimulus dapat meningkatkan arraosal secara optimal.

Contoh. Anak bosan main perosotan dari atas kebawah, dia dapat meningkatkan stimulasi

dengan berjalan menaiki papan perosotan dari bawah keatas.

Banyak diterapkan dalam perancangan dan penggunaan alat permainan

8. Teori Bateson

Bermain bersifat Paradoksial karena saat bermain tidak sama dengan yang dia

maksudkan dalam dunia nyata

Perbedaan konteks merangsang minat dalam play text.

Sebagai masukan tentang perilaku bermain dan bagaimana perubahan yang terjadi sejalan

dengan bertambahnya usia

Contoh, anak usia 2 th menggunakan simbol fisik untuk mewakili obyek, misalnya balok

diumpamakan sisir

D. APLIKASI PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dalam proses belajar mengajar di PAUD, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Menyesuaikan tema dengan permainan yang dipilih

2. Prinsip-prinsip media dan sumber belajar

3. Pemilihan APE harus sesuai dengan konsep DAP

4. Setiap Permainan harus dapat meningkatkan aspek-aspek yang sesuai dengan kurikulum

PAUD, dan tentukan indikator

Page 13: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

5. APE dan permainan harus mengandung pengetahuan yang sederhana, bahasa,

matematika, sains, kinestetik, sosem, dan seni.

BAB III.

KEGIATAN WISATA AKADEMIK

Page 14: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

A. UNIVERSITAS NEGRI JAKARTA (UNJ )

Kegiatan kunjungan ke Universitas Negri Jakarta dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2014.

Disini kami diberikan pembekalan ilmu tentang Metodologi Penelitian oleh Prof. Dr.Myrnawati.

Dilanjutkan penjelasan tentang hubungan antara bermain dan seni, serta pentingnya kedua hal

tersebut untuk perkembangan anak usia dini, oleh Dr. Elindra Yetty.

Bermain adalah aktifititas yang menyenangkan, sedangkan Seni adalah sesuatu yang

indah, namun sangat subyektif. Tarian adalah seni dengan bergerak sebagai medianya.

Anak usia dini yang dalam masa eksplorasi sangat senang bergerak melalui tarian dan

lagu. Melalui permainan dalam tarian dan lagu, bisa menstimulasi semua aspek

kecerdasan anak.

Ini sesuai dengan Teori Bermain baik yang klasik yaitu Teori Rekreasi dan Teori

Fantasi. Juga Teori modern, yaitu Teori Kognitif dari Piaget, Vygotsky, Jerume Brunner,

Sutton Smith, , Teori Singer, maupun Teori Berlyne

Untuk menambah wawasan kami, maka kami diperkenankan melihat buku-buku dan contoh

thesis di Perpustakaan UNJ, maupun perpustakaan khusus program studi PAUD.

B. PG TK LAB SCHOOL

Kunjungan selanjutnya adalah ke PG TK Lab School, pada hari Selasa, 28 Oktober 2014.

Pembelajaran disini menggunakan sistem sentra. Di PG TK Lab School terdapat 9 sentra, yang

disebut Labs yaitu :

1. Labs Cerdas Ceria (sama dengan Sentra Persiapan)

2. Labs Piramid (sama dengan sentra Balok)

3. Labs Aku Ingin Tahu (sama dengan Sentra Sains)

4. Labs Warna Warni (sama dengan Sentra Seni)

5. Labs Outbond

6. Labs Opera (sama dengan Sentra Main Peran)

Page 15: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

7. Labs Bahasa Inggris

8. Labs Imtaq

Semua sentra dibagi sesuai usia siswa, dari kelas Play Group (2-4 tahun), TK A ( 4-5 tahun), TK

B (5 – 6 tahun). Pembelajaran menggunakan metode Beyond Center and Circle Time (BCCT).

Proses belajar melalui bermain ini sesuai dengan Teori bermain modern, yaitu Teori

Psikoanalitik, Teori Kognitif dari Piaget, Vygotsky, Jerume Brunner, Sutton Smith, , Teori

Singer, Teori Berlyne maupun Teori Bateson.

Yang menarik, di sekeliling sekolah terdapat potongan-potongan puisi dari Dorothy Law Nolte,

bahwa Anak-anak belajar dari apa yang mereka alami dalam kehidupan ini.

Dari pengamatan pada hari itu, kegiatan pembelajan dimulai dengan “Selamat Pagi Lab

School”. Siswa berkumpul di halaman, untuk upacara pagi. Karena hari itu bertepatan dengan

hari Sumpah Pemuda, maka guru menjelaskan tentang Nasionalisme, dilanjutkan menyanyikan

lagu “Aku Anak Indonesia” diiringi dengan alat musik keyboard.

Siswa masuk ke Labs masing-masing. Ada yang bermain peran, membuat jamu sampai

menjualnya, maupun kegiatan bermain diluar (berlari, melompat dan merayap) untuk

menstimulasi motorik kasar anak.

C. LABORATORIUM PAUD UNJ

Dari PG TK Lab School, kami berkunjung ke Laboratorium PAUD Universitas Negri

Jakarta. Satu ruang belajar besar, terbagi menjadi sentra-sentra. Ruang lain adalah tempat sikat

gigi dan cuci tangan, kamar mandi, WC, ruang tidur, ruang makan, dan dapur. Di halaman

belakang, terdapat taman untuk kegiatan luar siswa. Semua didesain sesuai dengan usia anak usia

dini, baik dari segi ukuran, bentuk maupun warna. Semuanya sangat menarik. Pembelajaran

disini menggunakan metode Beyond Centre and Circle Time (BCCT) , dan full day.

Sama dengan PG TK Lab School, Proses belajar melalui bermain disini sesuai dengan

Teori bermain modern, yaitu Teori Psikoanalitik, Teori Kognitif dari Piaget, Vygotsky, Jerume

Brunner, Sutton Smith, , Teori Singer, Teori Berlyne maupun Teori Bateson.

Page 16: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

Disini anak-anak benar-benar diajarkan untuk mandiri, dan percaya diri.

D. SLB PANGUDI LUHUR

Hari terakhir, kami berkunjung ke SLB Pangudi Luhur, di Jalan Pesanggrahan 125,

Kembangan, Jakarta Barat, pada hari Rabu, 29 Oktober 2014. SLB Pangudi Luhur yang kami

kunjungi ini adalah Sekolah khusus mendidik anak-anak yang tuna rungu (tuli). Karena

siswanya adalah bukan anak yang biasa, maka metode pembelajarannya juga berbeda (khusus).

Anak-anak yang tidak bisa mendengar, diajarkan untuk bisa berbicara dan menulis, bisa

berkomunikasi dengan orang lain, dan bisa mandiri. Selain Ruang kelas, ada juga Ruang wicara,

dan Ruang Irama.

Pendekatan pendampingan adalah oral-aural, yaitu menggunakan alat ucapnya untuk

berkomunikasi dan mengefektifkan sisa-sisa pendengaran yang masih dimilikinya.

Metode pendampingan adalah Metode Maternal Reflektif (MMR ), yaitu metode pemerolehan

bahsa anak tunarungu mengambil model seorang ibu yang secara naluriah, informal

menggunakan bahasanya didorong oleh naluri untuk memuaskan kebutuhan psikhologis anak.

Walaupun mereka tunarungu, namun pembelajarannya tetap melalui bermain. Jadi teori

bermain tetap berlaku untuk anak-anak tunarungu. Pada saat jam istirahat, terlihat keceriaan di

wajah mereka.

Pendidikan di SLB Pangudi Luhur adalah pendidikan dari jenjang TK sampai tingkat

SMA. Terlihat anak SMK tata boga menawarkan jualan makanan hasil dari masakan mereka

sendiri. Selain itu, kami juga melihat anak SMP yang ahli dalam membatik. Kami berbelanja

beberapa batik hasil karya mereka.

Itulah yang istimewa, ternyata dengan segala keterbatasan, mereka bisa mandiri dan

berkomunikasi dengan orang sekitar.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 17: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

A. KESIMPULAN

Kegiatan wisata akademik tahun 2014 ini menambah wawasan kami,. Dengan

pengamatan langsung, maka beberapa hal yang sebelumnya hanya kami dapatkan di teori, bisa

kami ketahui implementasinya.

Bermain adalah dunia anak usia dini. Melalui bermain dan alat permainan yang tepat,

maka semua aspek perkembangan anak bisa tercapai, dan semua kecerdasan anak bisa

terstimulasi secara optimal. Yang terpenting adalah rencana pembelajaran dan metode yang

tepat sesuai usia dan keunikan anak.

Teori bermain dan permainan baik yang klasik dan modern, saling melengkapi. Dan

sebagai pendidik anak usia dini, kita harus bisa mengaplikasikan teori tersebut dalam

pembelajaran dengan tepat.

B. SARAN

Dengan jumlah peserta yang terlalu banyak pada wisata akademik kali ini, membuat kami tidak

bisa focus pada saat pengamatan. Untuk bahan evaluasi saja, semoga kegiatan selanjutanya bisa lebih

baik, lebih matang persiapannya, dan peserta yang tidak terlalu banyak.

Page 18: Baldwine honest in wisata akademik hasbi sjamsir

DOKUMENTASI