pemicu 1 blok 16

3
1. Diagnosis dan pathogenesis lesi lidah?? Ulkus traumatikus yang disebabkan oleh trauma akibat gigi fraktur yang tajam. Gigi fraktur tajam gesekan intermitten dengan jaringan lidah menyebabkan gangguan mikrosirkulasi jaringan lokal menghasilkan hipoksia jaringan yang disebut iskemi jar (pada tahap ini terjadinya kerusakan jaringan) hiperemi jaringan dan menyebabkan vasodila dan indurasi yang berlebihan lesi dengan eritema dan indurasi terjadi keratinisasi perlahan- lahan warnanya menjadi lebih muda kembali. 2. Rencana perawatan lesi lidah?? - Terapi kausatif dengan menghilangkan faktor etiologi atau penyebab (trauma). - Terapi simptomatik pasien dengan traumatik ulser yaitu dengan pember antiseptik seperti khlorhexidin dengan analgesi dan bias dengan topikal ana Antiseptik !hlorhexidine gluonate "#$ % & !ara penggunaan' kumur selama menit sebanyak " ml & aktu' $x sehari selama masih terdapat lesi sampai $ hari setelah lesi sembuh Povidon iodine 1 % & !ara penggunaan' kumur selama *" detik sebanyak " ml & aktu' *-+x sehari Analgesik topical : ,en ydamine hydrohloride & !ara penggunaan' kumur selama menit sebanyak ml & aktu' $-*x sehari# tidak boleh lebih dari / hari Kortikosteroid topical Triaminolone aetonide "# % & !ara penggunaan' dioles tipis pada luka & aktu' setelah makan dan sebelum tidur Antibiotik topical !hlortetrayline & !ara penggunaan' larutkan kapsul dalam " ml air# kumur selama *- menit & aktu' +x sehari namun tidak untuk terapi jangka panjang - Terapi paliatif pada pasien ini dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. - Terapi suportif dapat berupa dengan mengkonsumsi makanan lunak. 0ika lesi benar-benar trauma# maka ulser akan sembuh dalam waktu /- " hari. mengatakan bahwa setelah pengaruh traumatik hilang# ulser akan sembu minggu# jika tidak maka penyebab lain harus diurigai dan dilakukan biopsi. menetap melebihi waktu ini# maka harus dibiopsi untuk menentukan apakah ulse merupakan karsinoma (,engel et al.# 3435 6ewis 7 6amey # 3345 6anglais 7 8 9ouston# $""3). 3. Penebab !rakt"r dan restorasi?? ,eban oklusi pada gigi dengan restorasi luas dan kehilangan dentin yang ukup b memiu terjadinya fraktur Tambalan yang overhanging timbul tekanan oklusal yang berlebi terhadap gigi #. Patogenesis kelainan p"lpa$ periapikal dan bi!"rkasi?? Kelainan p"lpa nekrosis p"lpa :njuri mekanis- Trauma pada gigi dapat menyebabkan obstruksi pembuluh darah utama pa selanjutnya mengakibatkan terjadinya dilatasi pembuluh darah kapiler pada pulpa. ;il ini diikuti dengan degenerasi kapiler dan terjadi edema pulpa. <arena kekurangan sir pulpa# maka dapat terjadi ishemia infark sebagian atau total pada pulpa dan menyeb terhadap inflamasi rendah. 9al ini memungkinkan bakteri untuk penetrasi sampai ke pe pada apeks. 2emua proses tersebut dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis pulpa.

description

dafdss

Transcript of pemicu 1 blok 16

1. Diagnosis dan pathogenesis lesi lidah?? Ulkus traumatikus yang disebabkan oleh trauma akibat gigi fraktur yang tajam.Gigi fraktur tajam gesekan intermitten dengan jaringan lidah menyebabkan gangguan mikrosirkulasi jaringan lokal menghasilkan hipoksia jaringan yang disebut iskemi jaringan (pada tahap ini terjadinya kerusakan jaringan) hiperemi jaringan dan menyebabkan vasodilatasi dan indurasi yang berlebihan lesi dengan eritema dan indurasi terjadi keratinisasi perlahan- lahan warnanya menjadi lebih muda kembali.

2. Rencana perawatan lesi lidah?? - Terapi kausatif dengan menghilangkan faktor etiologi atau penyebab (trauma). Terapi simptomatik pasien dengan traumatik ulser yaitu dengan pemberian obat kumur antiseptik seperti khlorhexidin dengan analgesic dan bias dengan topikal anatesi. Antiseptik Chlorhexidine gluconate 0,2 % Cara penggunaan: kumur selama 1 menit sebanyak 10 ml Waktu: 2x sehari selama masih terdapat lesi sampai 2 hari setelah lesi sembuhPovidon iodine 1 % Cara penggunaan: kumur selama 30 detik sebanyak 10 ml Waktu: 3-4x sehariAnalgesik topical : Benzydamine hydrochloride Cara penggunaan: kumur selama 1 menit sebanyak 15 ml Waktu: 2-3x sehari, tidak boleh lebih dari 7 hariKortikosteroid topical Triamcinolone acetonide 0,1% Cara penggunaan: dioles tipis pada luka Waktu: setelah makan dan sebelum tidurAntibiotik topical Chlortetracycline Cara penggunaan: larutkan 1 kapsul dalam 10 ml air, kumur selama 3-5 menit Waktu: 4x sehari namun tidak untuk terapi jangka panjang Terapi paliatif pada pasien ini dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Terapi suportif dapat berupa dengan mengkonsumsi makanan lunak. Jika lesi benar-benar trauma, maka ulser akan sembuh dalam waktu 7-10 hari. Pendapat lain mengatakan bahwa setelah pengaruh traumatik hilang, ulser akan sembuh dalam waktu 2 minggu, jika tidak maka penyebab lain harus dicurigai dan dilakukan biopsi. Setiap ulser yang menetap melebihi waktu ini, maka harus dibiopsi untuk menentukan apakah ulser tersebut merupakan karsinoma (Bengel et al., 1989; Lewis & Lamey , 1998; Langlais & Miller, 2000; Houston, 2009).

3. Penyebab fraktur dan restorasi??Beban oklusi pada gigi dengan restorasi luas dan kehilangan dentin yang cukup banyak akan memicu terjadinya fraktur Tambalan yang overhanging timbul tekanan oklusal yang berlebihan terhadap gigi

4. Patogenesis kelainan pulpa, periapikal dan bifurkasi??Kelainan pulpa nekrosis pulpa Injuri mekanis- Trauma pada gigi dapat menyebabkan obstruksi pembuluh darah utama pada apek dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya dilatasi pembuluh darah kapiler pada pulpa. Dilatasi kapiler pulpa ini diikuti dengan degenerasi kapiler dan terjadi edema pulpa. Karena kekurangan sirkulasi kolateral pada pulpa, maka dapat terjadi ischemia infark sebagian atau total pada pulpa dan menyebabkan respon pulpa terhadap inflamasi rendah. Hal ini memungkinkan bakteri untuk penetrasi sampai ke pembuluh dara kecil pada apeks. Semua proses tersebut dapat mengakibatkan terjadinya nekrosis pulpa.

Bacterial- peradangan kronis pada pulpa sehingga pulpa yang biasanya mempunyai kemampuan defensive reaction yaitu kemampuan untuk mengadakan pemulihan jika terjadi peradangan gagal melakukan usaha pemulihan atau penyembuhan terjadi perubahan sirkulasi darah di dalam pulpa yang pada akhirnya menyebabkan nekrosis pulpaPeriodontitis apikalis (Abses Periapeks) - hal 37 buku prof rasintainvasi langsung bakteri melalui fraktur mahkota / kanal aksesori pada daerah furkasi tubuh mengeluarkan respon imun( respon imun spesifik yang berperan adalah humoral dan seluler, sementara respon imun nonspesifik pada sistem imun humoral adalah reaksi antigen dan antibodi yang membentuk komplemen) peradangan apikal absesHal 49 hub peny pulpa periodontalLesi furkasi- etiologi sama dgn peny perio Kanal aksesori memungkinkan penjalaran inflamasi dari pulpa ke daerah furkasi. Keterlibatan faktor ini perlu diper- hitungkan apabila pada kasus lesi furkasi tinggi tulang mesial dan distal dari gigi yang terlibat masih normal.m

5. Interprestasi radiografi??Terdapat abses bagian apikal, lesi di bagian bifurkasi, tambalan overhanging, celah pada pulp capping

6. Diagnosis gigi 46??Pulpitis irreversible. Karena pasien terasa nyeri berdenyut jika masuk makanan pada tempat tersebut. Selain itu tes perkusi juga menunjukkan bahawa pasien terasa sakit.

7. Mekanisme terjadinya hyperplasia gingiva??Restorasi overhanging permukaan yang kasar dan kontur yang buruk tempat untuk pembentukan dan perlekatan plak plak sulit dibersihkan karena tambalan yang tidak baik tempat perkembangbiakan bakteri inflamasi berkelanjutan menyebabkan gingival enlargement.

8. Prosedur perawatan awal sebelum perawatan endo??Penanganan penyakit periodontal gingivektomi dan drainase abses

9. Prosedur perawatan endo sampai pengisiam saluran akar??Alat preparasi orificea.Paket peralatan dasar b.Bur c.Rubber damAlat untuk preparasi saluran akara.Hand instrumenti.Reamerii.Eksterpansiiii.Fileb.Alat saluran akar dengan bantuan listrik -handpiece c.Alat pengukuran saluran akar elektronikd.Alat pengukur, jangka dan penggarise.Alat untuk mengeluarkan alat endodonti yang patah dan pasakAlat pengisian saluran akara.Kondensasi lateral dan vertikalb.Pemadatan termokemisc.Suntikan gutta percha termoplastisd.Kondenser endodonti endotece.File saluran akar spiralPeralatan untuk menyimpan dan sterilisasi alatBuku praktikum pg 17-25.

10. Hukum letak orifisi dan anatomi internal ruang pulpa?? Orifis mesiobukal hadir di bawah titik puncak mesiobuka Orifis mesiolingual terletak di lubang yang dibentuk oleh dinding mesial dan lingual. Biasanya jalur penghubung terdapat di antara orifis mesiobukal dan mesiolingual Orifis distal merupakan orifis terluas. Berbentuk oval dengan diameter yang lebih besar dalam arah bukolingual

11. Dasar Pertimbangan dalam Menetapkan Restorasi Gigi setelah Perawatan Endodontik??

Perencanaan pemilihan restorasi harus dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Ford menyatakan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan restorasi adalah: 1.Banyaknya jaringan gigi tersisaBanyaknya struktur jaringan gigi tersisa mempengaruhi retensi dan resistensi dari gigi. Pemilihan restorasi untuk menggantikan struktur gigi yang telah hilang sangat dipengaruhi oleh banyaknya struktur gigi tersisa (Garg, 2011).2.Fungsi gigi. Fungsi gigi dalam lengkung rahang akan mempengaruhi beban kunyah yang diterima gigi. Pemilihan restorasi dipengaruhi oleh fungsi dari gigi (Segovic, 2004).3.Posisi atau lokasi gigi Gigi anterior membutuhkan pertimbangan estetik yang lebih dibandingkandengan gigi posterior. Restorasi pada gigi anterior harus memiliki niali estetikyang baik (Cheung, 2011). 4.Morfologi atau anatomi saluran akarMorfologi saluran akar berpengaruh dalam pemilihan restorasi. Morfologi akar yang bengkok dapat menjadi pertimbangan jika ingin direstorasi dengan mahkota pasak (Cheung, 2011)

Semakin sedikit sisa dari struktur gigi dan semakin besar fungsi gigi dalam lengkung rahang, pemilihan restorasi harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Gigi dengan sisa struktur gigi yang sedikit dan beban kunyah yang besar memiliki risiko fraktur yang lebih tinggi, sehingga perencanaan harus dilakukan dengan lebih baik (Ford, 2004)