pemicu 1
-
Upload
ronald-salim -
Category
Documents
-
view
233 -
download
6
Transcript of pemicu 1
Ronald Salim405100057
Pemicu 1 Aku Bukan Anak Bodoh
Biomedik 2
Mind Map
Histologi
RefraksiTidak Normal
Normal
Fisiologi Mata
Fungsi
Terapi
Akomodasi
Stru
ktur
Refleks Pupil
Mata
Learning Objective
• 1. 3M Struktur ,histologi dan fungsi mata• 2. 3M Mekanisme refraksi mata• 3. 3M Mekanisme akomodasi mata• 4. 3M Mekanisme reflek pupil• 5. 3M Fisus & proses pemeriksaan mata
Lo.1 Struktur ,histologi dan fungsi mata• Struktur Mata
• Mata terdiri atas 1.Bola mata 2.Lensa3.Lapisan sel fotosensitif4.Sistem sel dan saraf
• Bola Mata / Bulbus Occuli terdiri atas
1.Tunica Fibrosa -Sclera : Jaringan ikat fibrosa ,bagian posterior , putih
keruh-Kornea : Serat lamellae , bagian anterior, transparan-Peralihan Kornea yg dikenal sbgai limbus
2.Tunika Vasculosa / Uvea-Koroid terletak di antara Sclera dan Retina-Corpus Ciliaris merupakan bagian paling tebal dari
Tunic Uvea ( jaringan fibromuscular )-Iris merupakan membran tipis lanjutan dari corpus
ciliaris yg menutupi sebagian lensa dan menyisakan celah bundar yg dikenal sebagai pupil
3.Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.
• Kornea terdiri atas– Epitel Cornea = berlapis gepeng – Membran Bowman = homogen, kolagen +++
elastin +– Stroma Cornea = tebal, jaringan ikat kolagen– Membran Descemeti = homogen elastik – Corneal Mesenchymal Epithelium / Endotel =
membungkus membran descemeti
• Koroid terdiri atas– Lamina Suprachoroid = Transparan,jaringan ikat
ber lamellae tipis – Stratum Vsculosum = Pembuluh darah ,
melanoblas dan melanosit– Lapisan Choriocapilarry = Menyuplai makanan dan
02 ke lapisan luar retina– Membran bruch / lamina Vitrea = diduga sebagai
produk eptiel pigmen retina
• Corpus Ciliaris terbagi atas 3 bagian– Musculus Ciliaris– Lapisan Vascularis Ciliaris– Pars Ciliaris retinae
• Iris merupakan membran tipis lanjutan dari Corpus Ciliaris
• Retina terdiri atas– Epitel pigmen– Bacili & Coni– Membran limitans Externa– Lapisan Nuclear luar ( granuler )– Lapisan Plexiform luar ( molekuler )– Lapisan Nuclear dalam ( granuler )– Lapisan Plexiform dalam ( molekuler )– Sel Ganglion– Serat Saraf Optik– Membran Limitans interna
Fungsi Mata
• Konjungtiva = Melindungi kornea dari gesekan
• Skelra = Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya otot mata
• Kornea = Memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi cahaya
• Koroid =Mengandung pembuluh darah oenyuplai retina dan melindungi releksi cahaya dalam mata
• Badan Siliaris = Menyokong lensa, mengandung otot yang memungkinkan lensa berubah bentuk, dan mensekresikan aqueous humor
• Iris ( Pupil ) = Mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmennya mengurangi lewatnya cahaya.
• Lensa =Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa
• Retina =Mengandung sel batang dan kerucut
• Fovea = Bagian retina yang mengandung sel kerucut
• Bintik buta =Daerah saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan tidak mengandung sel konus dan batang
• Vitreous humor = Menyokong lensa dan menolong dalam menjaga bentuk bola mata
• Aqueous humor =Menjaga bentuk kantong depan bola mata
Lo2. Mekanisme Refraksi Mata
• Refraksi ( pembiasan ) = pembelokan berkas cahaya ketika cahaya berpindah antar medium dengan densitas ( kepadatan) berbeda dan dengan sudut tertentu
• Faktor2 dalam derajat refraksi– Perbedaan densitas antara dua media / rasio indeks bias
adalah berbanding lurus– Sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua adalah
berbanding lurus• Kecepatan cahaya di ruang hampa : 3 x 10 m/s
• Indeks refraksi ( n ) = kecepatan cahaya di udara kecepatan cahaya di medium
N udara = 1 n air = 1.33
8
• Hukum Willebrord Snelius ( 1581 – 1626 )Indeks bias ( n ) = Sin sudut datang
Sin sudut bias
Udara
Air
• Lensa dobel konveks ( - ) / cekung : Konvergensi• Lensa dobel konkaf ( + ) / cembung : divergensi• Cahaya yg melalui bagian tengah menembus lensa
tepat tegak lurus terhadap permukaan tidak dibiaskan
CONCAV LENS
• Focusing ability = diopters ( ukuran daya bias lensa )• S ( Dioptri ) = 1 / f ( Meter )• Benda dibelakang lensa F = +• Benda didepan lensa F = -
Pembentukan bayangan oleh lensa konveks 1 + 1 = 1 O I f
O = Objek I = Image Bayangan yang terbentuk = nyata dan terbalik
Lo2. Mekanisme Akomodasi Mata
• Akomodasi = Kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa• Lensa = kapsul elastik berisi cairan kental yang
mengandung banyak protein dan serabut transparan• Akomodasi dipengaruhi oleh parasimpatis Parasimpatis -> Nervous III -> Ganglion Viliaris -> N. Ciliaris
Kelainan Refraksi :1. Emetrop = cahaya sejajar dari objek jauh difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total (mata normal )
2. Presbiopia Sel bagian tengah lensa -> sel tertua dan plg jauh dari aquesus humor ( sumber nutrisi ) ->pada usia tua sel tsb mati -> lensa semakin besar ,tebal, kurang elastis ->kelenturan menurun -> akomodasi menurun ->penglihatan dekat kurang
3.Ametropiaa.Miopia ( nearsightedness ) bola mata terlalu panjang atau daya bias lensa terlalu kuat , tidak ada mekanisme untuk mengurangi kekuatan lensa jadi benda jauh harus didekatkan agar terlihat jelas
b.Hipermetropia ( farsightedness )bola mata telrlalu pendek atau daya bias lensa terlalu lemah
4.Astigmatisme Keadaan pada mata dengan pembiasan di berbagai meridian yang berlainan -> sinar masuk kedalam mata tidak direfraksi secara sama rata pada semua meridianCahaya pada lensa astigmatisme tidak dapat dibiaskan pada satu titikPenyebab : berubahnya kelengkungan lensa
• Solusi1.Presbiopia : koreksi dengan kacamata bifokus2.Miopia : koreksi dengan lensa negatif selemah – lemahnya3.Hipermetropia : koreksi dengan lensa positif sekuat – kuatnya4.Astigamtisme : koreksi dengan lensa silindris yg punya sifat khas dan lensa sferis yg cocok untuk satu bidang.
Lo.4 Mekanisme reflek pupilRefleks cahaya pupil adalah perubahan intensitas cahaya yang menimbulkan penyempitan dan pelebaran pupil secara refleks
Kontrol diameter pupil– Parasimpatik -> merangsang m.sfingter pupil -> celah pupil
mengecil -> miosis– Simpatik -> merangsang serabut radialis iris -> dilatasi
pupil -> midriasis
Refleks pupil langsung ( direct pupil reflex ) merupakan penyempitan pupil yg terjadi secara refleks pada penyinaran mata
Refleks pupil tdk langsung ( indirect/ cosensual pupil reflex ) merupakan penyempitan pupil yg terjadi pada kedua mata scra refleks bila dilakukan penyinaran pada salah satu mata
• Pengaruh Zat terhadap lebarnya pupil
Zat yg dpt melebarkan = Midriatica-Adrenalin -Hematropin -Scopolamin
Zat yg dpt mengecilkan pupil = Miotica-Eserin -Pilocaprin
Lo.5 Fisus & Proses Pemeriksaan Mata• Fisus merupakan ketajaman penglihatan • Visus = d
D
• d = Jarak antara mata orang percobaan dan optotipi Snellen
• D = Jarak dimana mata masih mengenal huruf E
• Teknis1. Menggunakan kartu Snellen dan penerangan cukup.2. Pasien didudukkan jarak 6 meter, paling sedikit jarak 5 meter dari kartu Snellen.3. Kartu Snellen digantungkan sejajar setinggi / lebih tinggi dari mata pasien.4. Pemeriksaan dimulai pada mata kanan terlebih dahulu, mata kiri ditutup. Pasien disuruh membaca huruf SNELLEN dari baris paling atas ke bawah. Hasil pemeriksaan dicatat, kemudian diulangi untuk mata sebelahnya.
• Hasil dapat sebagai berikut, misal:VOD 6/6VOS 6/66/6 pasien dapat membaca seluruh huruf di deretan 6/6 pada snellen chart6/12 pasien bisa membaca sampai baris 6/12 pada snellen chart6/30 pasien bisa membaca sampai baris 6/30 pada snellen chart6/60 pasien bisa membaca barisan huruf 6/60, biasanya huruf yang paling atas. Visus yang tidak 5/5 atau 6/6 dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan memakai try lens.
• Apabila tidak bisa membaca huruf Snellen pasien diminta menghitung jari pemeriksa.5/60 pasien bisa hitung jari pada jarak 5 meter1/60 pasien bisa hitung jari pada jarak 1 meter
THANK YOU