Pemetaan otak manusia dan brain super computer akan menjadi kenyataan (harian pelita 29 januari...

1
HARIAN PELITA SELASA | 29 JANUARI 2013/17 RABIUL AWAL 1434 H 19 SAMBUNGAN Kebersihan Panti yang Sangat Terjaga D ari depan mushola kecil yang berada di kawasan ta- man, Sarima kembali me- langkah pelan. Dia menuju ruang makan. Meja makan para WBS itu, terdiri dari marmer putih den- gan panjang sekitar lima meter. Ini meja makan permanen tanpa kursi. Meja ini tak bisa digeser- geser karena memang dicor. Setiap WBS yang hendak makan, masing- masing membawa kursi sendiri. Setelah makan, masing-masing WBS kembali membawa kursi mer- eka untuk disimpan di gudang. ‘’Hanya untuk sekedar melatih di- siplin,’’ kata Sarima tentang WBS yang membawa dan menyimpan kursi masing-masing itu. Eloknya, tidak ada WBS yang tidak membawa kursi atau men- cuci tangan ketika hendak makan. Mereka tahu di mana mengam- bil kursi. Mereka tahu di mana mencuci tangan. Setelah makan, setelah mencuci tangan dan kursi- kursi kembali disimpan di gudang, WBS yang terdiri dari para pende- rita gangguan jiwa itu, (kembali) dengan acara bebas mereka. Ada yang langsung menuju WC, ada yang rebahan di rumput, ada yang berjalan dan terus berjalan memu- tari taman, ada yang lari-lari kecil, ada yang tidur-tiduran berlagak seperti turis berjemur di bibir pan- tai, ada yang hanya menatap tajam ke langit, ada yang hanya duduk menghadap dinding, ada yang ter- tawa terbahak-bahak dan ada pula yang hanya nampak bibirnya saja kumat-kamit tanpa suara. Macam- macam polah mereka. Namanya juga (maaf) orang gila. ‘’Beginilah keseharian kami di sini,’’ kata Sari- ma, nyaris setengah bergumam. Sarima terus melangkah, me- nuju bagian belakang asrama WBS. Dulu, bagian belakang dan samping asrama itu berupa rawa, seperti kubangan kerbau, becek dan banyak nyamuk di situ. Seka- rang sudah berubah menjadi ka- mar mandi, WS dan ruang terbuka di mana WBS bisa berleha-leha sambil nonton teve. Sarima mene- ngok WC. Dia nampak meng- angguk-angguk seraya memanggil salah seorang dari lima WBS yang berada di dekat kamar mandi dan WC. ‘’Apa yang kamu kerjakan di sini sayang?’’ tanyanya. Si WBS menjelaskan, dia be- rada di situ untuk membersihkan kamar mandi bersama ke-5 orang rekannya itu. Misalnya seperti menyiram kotoran atau mengepel lantai. Lantai kamar mandi dan WC nampak kering. Tidak tercium aroma tak sedap di toilet yang dibuat dengan setengah terbuka itu. Sarima nampak mengangguk- angguk. Bibirnya terlihat mengem- bangkan senyum ke arah si WBS. Sarima menyentuh pundak si WBS (perempuan) dengan gerakan me- ngelus sambil melangkah, berbalik kembali ke arah taman (lapangan). Sebelum menuju bagian lain, dia sempat menengok ke dalam klinik. Hanya sekedar menyapa petugas yang ada di situ. Sarima terus melangkah, ber- jalan dari ruang makan menuju dapur yang berada di depan, di- antara bangunan kantor dan ba- ngunan asrama. Ruang makan dan dapur terhubung, semacam kori- dor. Jarak dapur dan ruang makan sekitar 30 meter. Bagian dapur dibangun tersendiri, terpisah dari bangunan lainnya. Pada bagian belakang, ada semacam loket tem- pat di mana makanan bisa diambil. WBS tidak boleh masuk ke rua- ngan dapur demi alasan kebersihan dan kesehatan. Hanya jurumasak (bukan WBS) yang boleh berada di dapur. WBS hanya boleh berparti- sipasi mencuci piring, gelas, mang- kok dan sendok. Di antara ruang makan dan dapur, ada ruangan, semacam ‘’ruang keluarga’’ tempat di mana WBS bisa nonton teve. Ada 8 (delapan) unit teve yang di- tempatkan di berbagai sudut atau koridor. Seperti di taman, di “ru- ang keluarga’’ itu tidak semua WBS serius nonton teve. Ada yang tidur- tiduran, ada yang duduk setengah jongkok, ada yang berdiri berleng- gang-lengok seperti biduan, ada yang kepalanya bergoyang-goyang. Macam-macam tingkah laku mere- ka. Tetapi tidak ada protes. Mereka sangat merdeka mengekpresikan diri mereka. Jika haus, mereka tinggal mengambil minuman yang sudah tersedia di beberapa titik, seperti tempat mencuci tangan. Sarima menengok dapur. Siapa pun yang melihat ruangan dapur di Panti Sosial Bina Laras Hara- pan Sentosa 1 itu, pasti mengakui tingkat kebersihan dapur ini sangat terjaga. Sarima kembali berjalan. Kali ini mengarah ke bagian utara dapur. Di situ terlihat ada sedikit lahan kosong, yang sebagian dian- taranya dijadikan semacam Tempat Penumpukan Sampah (TPS) se- mentara. ‘’Lahan itu peruntukan- nya untuk perumahan dinas,’’ kata Sarima menjelaskan lahan kosong tersebut. Untuk sementara, ‘’Akan saya manfaatkan untuk tempat latihan berkebun,’’ ujarnya. Menu- rut Sarima, lahan itu akan diolah sebagai kebun sayur. ‘’Kami juga melatih WBS berbagai ketrampilan di sini, seperti membuat alat-alat kebersihan,’’ tambahnya. (syahran rasuni/bersambung) Adv Peduli Sosial Sarima - Dari Panti Sosial Bina Laras Cengkareng (2) Jakarta, Pelita Kuasa hukum pengusaha Siti Hartati Murdaya, Dodi Abdulkadir, SH meminta majelis hakim Pengadi- lan Tipikor Jakarta tidak ragu mem- vonis bebas kliennya. Karena selu- ruh proses persidangan tidak berha- sil membuktikan adanya motif pe- nyuapan terhadap Bupati Buol se- bagaimana dakwaan sebagai dasar tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Dodi menjelaskan, dalam tuntu- tannya JPU mengemukakan motif pemberian uang Rp3 miliar adalah untuk mengurus perizinan lahan 4.500 hektar di Buol, Sulawesi Ten- gah oleh PT HIP milik Hartati. Na- mun di persidangan hal itu tidak terbukti karena PT HIP tidak mem- butuhkan izin baru lantaran semua izin sudah lengkap sejak 1994 dan tetap sah hingga saat ini. “Jadi tidak ada motif untuk me- nyuap pejabat untuk mendapatkan izin baru,” kata Dodi Abdulkadir kepa- da wartawan di Jakarta, Senin (28/1). Dijelaskan, di semua proses persi- dangan sama sekali tidak ada buk- ti adanya motif penyuapan tersebut. Hartati juga tidak pernah berinisi- atif untuk menghubungi atau un- tuk mendekati Bupati Buol (saat itu) Amran Batalipu untuk kepentingan- kepentingan tertentu. Yang terjadi justru Amran yang aktif mendekati Hartati Murdaya untuk meminta dana sumbangan pemilukada. “Terhadap permintaan tersebut Bu Hartati menolak secara halus agar tidak menyinggung perasaan Pak Bupati,” kata Dodi. Selain tidak ada motif untuk me- nyuap, juga tidak ada unsur tin- dak pidana dalam kasus tersebut. Di persidangan justru jelas-jelas ter- ungkap Hartati adalah korban dari ulah bupati yang meminta sumban- gan pemilukada dan juga korban dari inkonsistensi pemerintah dalam kebijakan investasi perkebunan. Oleh sebab itu Dodi berharap majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang diketuai oleh Gusrizal, SH untuk tidak ragu memvonis be- bas Hartati Murdaya serta memulih- kan kembali nama baik serta harkat dan martabatnya. Dijelaskan oleh Dodi Abdulkadir, kebijakan pemer- intah di bidang perizinan perkebu- nan sangat membingungkan inves- tor, sehingga investor rentan men- jadi korban kriminalisasi. “Perusahaan milik Ibu Hartati su- dah mendapatkan surat-surat yang dibutuhkan sejak 18 tahun lalu. Se- jak 1994, PT HIP telah memperoleh lahan 75.000 hektar. Izin ini masih berlaku sampai sekarang, sebab be- lum ada satu lembar pun surat yang membatalkan surat-surat itu,” kata Dodi Abdulkadir, SH. (be) Dodi: Tak Ada Motif Suap di Kasus Buol Presiden: Kini Tidak Ada Alasan Ragu Bertindak Mesir Semakin Mencekam, 50 Demonstran Tewas Megawati Nyatakan Siap Maju untuk Jawab Taufiq Wayang Mempererat Persahabatan Masyarakat ASEAN Pemetaan Otak Manusia dan “Brain Super Computer” Akan Menjadi Kenyataan tuk memastikan penyelesaian ma- salah-masalah menyangkut ke- amanan dan ketertiban di dalam negeri bisa berlangsung lebih efek- tif dan tuntas. “Aksi kekerasan dan gangguan keamanan masih terjadi, oleh kare- na dalam dua tahun ini tugas dan upaya memelihara keamanan dalam negeri saya tetapkan sebagai prior- itas, maka hari ini (kemarin-Red) saya mengeluarkan Inpres nomor 2 tahun 2013 intinya adalah instruk- si untuk meningkatkan efektivitas penanganan gangguan keamanan di Tanah Air,” kata Presiden saat mem- buka Rapat Kerja Pemerintah 2013, di Jakarta Convention Centre (JCC), kemarin. Kepala Negara mengatakan meski secara umum kondisi stabilitas poli- tik dan keamanan dalam negeri In- donesia sepanjang 2012 lebih baik dibandingkan negara-negara lain- nya, namun di sejumlah daerah ma- sih terjadi konflik antarwarga dan juga gangguan keamanan lainnya. “Dengan Inpres ini situasi ke- amanan dalam negeri bisa dijaga. Se- lain Polri dan TNI serta jajaran lain, peran gubernur, bupati, dan waliko- ta sangat besar (dalam penangan- an masalah ini- Red),” kata Presiden. Kepala Negara menambahkan, “dengan Inpres ini tidak boleh lagi ada keragu-raguan bertindak, tidak boleh ada keterlambatan mengata- si, tidak boleh lagi sesuatu yang se- benarnya bisa kita cegah. Tidak bo- leh lagi menangani konflik komu- nal atau aksi kekerasan secara ti- dak tuntas, jangan simpan bom waktu, selesaikan dengan tuntas,” kata Presiden. Inpres tersebut akan dipaparkan oleh Menko Polhukam Djoko Suyan- to dalam sebuah sesi di Rapat Kerja Pemerintah 2013 tersebut di hada- pan seluruh gubernur, bupati, dan walikota yang hadir dalam rapat ker- ja tahunan ini. Presiden berharap kondisi ke- amanan dan stabilitas 2013 akan lebih baik, apalagi menjelang peny- elenggaraan Pemilu 2014. “Saya mencatat 2012 lalu neg- ara kita diwarnai aksi kekerasan benturan sosial dan konflik komu- nal termasuk sejumlah aksi teror- isme. Berarti keadaan negara kita, keamanan dalam negeri kita, khu- susnya kamtibmas tidak terjaga dengan baik. Dari berbagai survei, rakyat menyatakan ketidakpuasan, bahkan ada yang menuduh negara, aparat keamanan melakukan pem- biaran,” kata Presiden. “Saya sudah beberapa kali men- geluarkan instruksi dan arahan ke- pada pejabat terkait sungguh men- jaga ketertiban masyarakat ini, aksi itu masih terus terjadi,” katanya lagi. Kerahkan Pasukan Di sela-sela Rapat Kerja Pemer- intah 2013 di JCC,kemarin, Guber- nur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, Inpres No2 Ta- hun 2013 itu memberikan kewenan- gan bagi kepala daerah dapat lang- sung mengerahkan polisi dan tenta- ra untuk meredakan konflik. “Kepala daerah jadi koordina- tor pengendalian keamanan, koor- dinator urusan-urusan penyelesa- ian gangguan keamanan di tingkat provinsi. Jadi, nanti kepolisian, TNI, dan instansi lainnya di bawah koor- dinasi gubernur,” katanya. Namun begitu, besaran pasukan yang dapat dikerahkan masih diba- has. Ia menyebut akan berkoordinasi lagi dengan pihak kepolisian dan TNI. “Tentu nanti dibahas dalam rapat. Mereka (TNI-Polri) biasanya lebih tahu tentang ukurannya. Yang bagaimana, biasanya lebih tahu pi- hak TNI dan Polri,” ujar Aher. Dikatakan, sebelumnya sudah ada fungsi pengerahan kekuatan polisi dan militer dalam keadaan tertentu di daerah jika dibutuhkan. Namun, dalam inpres tersebut lebih tegas mengatur koordinasinya. Jangan Berlebihan Menanggapi Inpres ini, Wakil Ket- ua Komisi I DPR RI TB Hasanud- din justru menyebutnya tidak ber- guna karena sudah ada UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (UU PKS). Menurut- nya, kehadiran inpres dianggap ber- potensi menimbulkan tumpang tin- dihnya aturan. “Kalau masalah konflik kan bi- cara siapa yang dikerahkan. Pas- ti mereka-mereka yang punya ke- mampuan bersenjata, yaitu TNI dan Polri. Bingung saya, kenapa tidak pakai UU PKS,” katanya. Menurutnya, pemerintah harus mengikuti tata cara yang telah di atur dalam UU dan tidak berten- tangan. Terkait penanganan konflik yang diprediksi bakal meningkat di 2013, sebenarnya, kata Hasanud- din, telah diprediksi sehingga mun- cul UU PKS. Sedangkan anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sun- dari menekankan bahwa penanga- nan keamanan dan ketertiban ma- syarakat harus konstitusional. Selain tidak konstitusional, menurut dia, berdampak penggu- naan kekerasan secara excessive (berlebihan), kemudian berimbas pada pelanggaran hak asasi manu- sia (HAM) yang meluas Hal itu, kata Eva K Sundari, dapat menginten- sifkan konflik dan mengundang in- tervensi asing, seperti kasus Timor Timur dan Aceh. “Bukan tidak mungkin hal yang sama akan terjadi di Papua. Artin- ya, Inpres No 2/2013 tersebut men- jadi kontraproduktif bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indone- sia (NKRI),” ujarnya. Eva menegaskan bahwa ke- beradaan Inpres Kamtibmas yang bertujuan menjaga situasi kon- dusif menjelang Pemilu 2014 aki- bat maraknya berbagai konflik hor- isontal, justru mendatangkan berb- agai pertanyaan. Pertama, kata Eva, apakah In- pres tersebut merupakan respons atas gagalnya Rancangan Undang- Undang Keamanan Nasional (Kam- nas)? Masalahnya, RUU ini ditolak oleh DPR RI karena isinya berpotensi bertentangan dengan beberapa per- aturan perundang-undangan, misal- nya UU No 2/2002 tentang Polri dan UU No 34/2004 tentang TNI. “Jika Presiden memaksakan In- pres Kamtibmas dengan isi yang sama, implikasinya sama, yaitu In- pres tersebut bertentangan dengan paket UU untuk reformasi sektor ke- amanan,” katanya menandaskan. Kedua, lanjut dia, jika ditujukan untuk meredam konflik, mengapa pemerintah tidak merujuk pada UU Penanganan Konflik Sosial? Bah- kan, UU PKS ini sudah disepakati sebagai rujukan untuk menangani berbagai bentuk konflik di Tanah Air. (ant/jon) “Kalau banyak calon presiden berusia muda, silakan. Mari kita bertarung di 2014, karena yang menentukan rakyat sebagai pemil- ih. Meski usia tua tapi kita harus punya semangat juang untuk ber- tempur. Semangat juang ini juga ha- rus dikobarkan pada Pilgubsu 7 Ma- ret 2013. Apalagi pasangan ESJA (Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi-Red) masih tergolong muda,” ujar Megawati. Ditegaskannya, yang memilih dan menentukan adalah rakyat bukan- nya pemimpin atau elite politik. Megawati juga mengingatkan kes- adaran dan pembelajaran berpolitik di Indonesia harus ditingkatkan un- tuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar melayani rakyatnya. “Pemimpin yang benar itu adalah menjadi pelayan rakyat, bukan se- baliknya. Perlu peningkatan kes- adaran dan pembelajaran berpoli- tik rakyat seperti untuk pemilihan Gubernur Sumut 7 Maret,” katan- ya seperti dikutip Antara. Menurut Megawati, hingga kini banyak calon pemimpin di dae- rah akhirnya menang dalam pilka- da karena “menabur” uang sehing- ga akhirnya setelah terpilih, tidak menjadi pelayan rakyat. Karena uang pula, janji pemban- gunan kepada rakyat hanya tinggal “akan dan akan” sehingga tidak per- nah terjadi atau menjadi kenyataan. Megawati sudah berada di Med- an sejak Sabtu dengan mengunjun- gi Samosir dan juga meminta ma- syarakat Batak mendukung Effen- di MS Simbolon dengan memilihnya pada Pilkada Sumut nanti. “Untuk mendapatkan benih ikan Batak atau yang biasa disebut ihan itu, saya harus mendatangi bebera- pa negara seperti China, Thailand, dan Vietnam. Tapi ternyata tak ada yang menyerupai jenis ihan terse- but,” begitu Megawati. (jon) uatu yang kita ketahui dan segala sesuatu yang kita bisa fahami ten- tang cara kerja otak dalam berb- agai bidang, seperti molekul-molekul otak, sel-sel otak, dan sirkuit otak. Dengan tujuan tersebut dalam piki- ran, ahli yang merupakan tim peny- usun blueprint otak manusia, yang mencakup banyak ahli saraf, dok- ter, fisikawan, matematikawan, pa- kar komputer, dan ahli etika. Hal ini bertujuan untuk membangun kerja Blue Brain Project dan beker- ja dengan para mitra lainnya un- tuk mengintegrasikan segala ses- uatu yang kita ketahui tentang otak dalam database besar dan dalam model komputer sangat rinci. Se- hingga kedepan, akan memberikan terobosan dalam bidang matematika dan rekayasa perangkat lunak ( soft- ware), fasilitas super computer, dan rasa tanggung jawab sosial. Data eksperimental dan klinis terakumulasi secara eksponensi- al dalam super computer yang me- menuhi persyaratan sebagai teknolo- gi yang berfungsi menemukan prin- sip-prinsip baru dalam desain otak, serta membangun model yang leb- ih realistis. Proyek ini akan memberi manfaat bagi masyarakat akan san- gat besar berupa dorongan pengem- bangan teknologi baru untuk super computer serta untuk visualisasi il- miah. Model otak akan merevolusi teknologi informasi, dan memung- kinkan kita untuk merancang super computer, robot, sensor, dan perang- kat lain yang jauh lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih hemat energi dar- ipada yang kita kenal dewasa ini. Demikian pula, simulasi otak akan membantu kita memahami penyebab utama penyakit-penyakit otak. Juga bermanfaat untuk men- diagnosa lebih awal, mengembang- kan pengobatan baru, dan untuk mengurangi ketergantungan pada pengujian hewan. Sehingga Proyek Blue Print Human Brain, akan men- jadi cahaya baru untuk menjawab pertanyaan manusia yang senan- tiasa menjadi misteri sejak 2.500 ta- hun yang lalu, misalnya: Apa artinya penglihatan, berpikir, mengingat, be- lajar, untuk mengetahui, untuk me- mutuskan, dan lain-lain? Apa arti- nya kesadaran manusia? Dengan demikian, Proyek Blue Print Human Brain memiliki potensi untuk mer- evolusi teknologi, kedokteran, neu- roscience, dan masyarakat dimasa depan. Dalam proyek, Blue Print Human Brain, akan merekonstruksi poton- gan-potongan otak dan memban- gun otak virtual dalam sebuah super computer. Otak virtual akan menjadi alat yang luar biasa memberikan pemahaman baru ahli saraf, atau ahli otak dalam pemahaman yang lebih baik tentang penyakit saraf. Proyek Blue Brain membangun otak virtual. Kekuatan komputasi yang dibutuhkan cukup besar. Se- tiap neuron simulasi memerlukan setara dengan komputer laptop. Se- buah model dari seluruh otak akan memiliki miliaran. Teknologi super computer dengan cepat mendeka- ti tingkat dimana simulasi seluruh otak menjadi kenyataan. Sebagai langkah pertama, proyek ini sejak tahun 2005 telah berha- sil mensimulasikan kortikal. Jarin- gan saraf, pada manusia, jumlahn- ya sangat rumit, khusus dikorteks manusia dapat memiliki sebanyak 2 juta kolom, masing-masing me- miliki urutan 100.000. Proses ini sepenuhnya didorong data dan pada dasarnya secara oto- matis dijalankan oleh super comput- er. Sementara model yang dihasilk- an menunjukkan perilaku yang su- dah diamati dalam tahun dalam eks- perimen neurosains. Model ini akan menjadi blok bangunan dasar untuk model skala yang lebih besar men- garah ke otak virtual yang lengkap. Dengan demikian, tujuan uta- ma Proyek Blue Print Human Brain adalah untuk membangun mod- el virtual. Tujuan ini telah dicapai dan proyek sekarang bekerja pada lebih besar dan model yang lebih rinci. Dewasa ini, proyek ini telah menciptakan simulasi fasilitas otak efisien yang menghasilkan aliran model yang lebih akurat dan rinci, dalam siklus produksi reguler. Saat ini fasilitas termasuk proses multi- tahap produksi erat terstruktur, in- frastruktur yang kuat untuk akuisi- si data dan super computer dan suite terus berkembang dari aplikasi per- angkat lunak. Kemampuan ini se- cara teratur digunakan untuk men- jalankan dalam percobaan silico un- tuk memvalidasi model dan untuk menguji hipotesis ilmiah tentang struktur dan fungsi otak. Akhirnya, dalam dua tahun ter- akhir fasilitas Human Brain Project telah menghasilkan cakrawala baru yang fantastik. Dan secara khu- sus, telah menghasilkan pemaha- man baru tentang aturan yang san- gat menentukan tentang struktur sirkuit saraf. Keberhasilan Blue Print Human Brain Project, akan mengantarkan ummat manusia keera baru, yaitu: pemehaman yang meneluruh terh- adap struktur, fungsi, dinamik, ker- ja, serta prevention penyakit-penya- kit otak, akan menjadi kenyataan yang manakjubkan. tur seorang pejabat kementerian dalam negeri. Mursi menyampaikan pidato tele- visinya dan mengancam akan ter- us melakukan respon terhadap ke- kerasan yang terjadi, “Saya telah katakan, saya tidak ingin adanya keadaan darurat, namun jika saya harus menghentikan pertumpah- an darah dan melindungi rakyat, maka langkah itu harus saya tem- puh,” kata Presiden Mursi yang di- siarkan Aljazeera. “Perlindungan bangsa ini adalah tanggung jawab semua orang. Kami akan melawan setiap ancaman ke- manan dengan kekuatan keaman- an dalam kewenangan undang-un- dang,” kata Presiden Mursi. Dialog Basa-Basi Presiden Mursi untuk kesekian kalinya masih mengajak oposisi baik dari kalangan Islam maupun liber- al untuk berdialog, namun oposi- si terbesar, koalisi yang tergabung dalam National Salvation Front me- mastikan tidak menghadiri undan- gan Mursi. Ajakan Mursi untuk ber- dialog hanyalah kosmetik belaka, tidak menyentuh substansi, kata salah satu pemimpin koalisi oposisi Mohammad ElBaradei. “Kami ingin menjatuhkan rezim dan mengakhiri pemerintahan yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin,” kata Ibrahim Eissa, 26, sembari menutupi mukanya lantaran ma- sih merasa perih oleh semburan gas air mata di dekat Lapangan al-Tah- rir, tulis Reuters. Karena merasa mendapatkan le- gitimasi dari dua momentum; pemi- lu dan referendum yang dimenang- kan oleh kalangan Ikhwanul Mus- limin, sejumlah kebijakan Mursi menuai demonstrasi dan megaki- batkan krisis politik yang berkepan- jangan dan demonstrasi rusuh, ke- adaan seperti ini juga membuat Mursi kewalahan untuk mengata- si persoalan ekonomi dan persia- pan pemilu. Langkah Tangan Besi Oposisi tampaknya masih menja- ga jarak dari masalah yang dihada- pi Mesir, namun mereka berharap Mursi seharusnya melakukan lang- kah-langkah dengan cepat mengata- si masalah keamanan sebelum akh- irnya berakhir dengan kekerasan. “Tentu saja, kami merasa pres- iden telah kehilangan pandangan akar masalah di lapangan, yaitu kebijakan yang diterapkan,” kata juru bicara oposisi Khaled Da- woud, “keputusannya menerbitkan keadaan darurat adalah keinginan yang sudah direncanakan, sehing- ga dia bisa menuding preman dan aksi kriminal.” (rid) dengan garap pakeliran yang indah. Penyelenggaraan acara budaya ini merupakan prestasi yang bagus dari ASEAN Puppetry Association. ASEAN Puppetry Association yang dikenal dengan sebutan Aso- siasi Wayang ASEAN (AWA) adalah organisasi pewayangan untuk ka- wasan ASEAN. Dibentuk pada ta- hun 2006 beranggotakan seluruh negara-negara ASEAN yaitu Bru- nei Darrusalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thai- land, Singapura, Vietnam, dan In- donesia. Sekretariat APA berdomis- ili tetap di Jakarta yaitu di Gedung Pewayangan Kautaman, TMII Ja- karta. Organisasi ini dikelola den- gan baik dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Kinerja or- ganisasi secara periodik dievaluasi dalam sidang-sidang APA yang di- laksanakan secara bergilir di neg- ara-negara anggota setiap tahun. Sidang pertama diselenggarakan di Palembang yang kedua di Yo- gyakarta, ketiga di Manila, keem- pat di Kuala Lumpur, dan sidang APA yang kelima di Singapura. Un- tuk tahun 2014 sidang APA yang keenam akan dilaksanakan di Viet- nam. Setiap Sidang APA selalu di- barengi dengan festival untuk me- nampilkan wayang-wayang dari negara-negara ASEAN. Menarik untuk diperhatikan bahwa organisasi seni tradisi ini sejak didirikan hingga sekarang mampu berjalan dan malahan ter- us berkembang. Progam kerjasama berlangsung sesuai rencana yang mencangkup penyelenggaraan fes- tival wayang, tukar-menukar pen- galaman pewayangan, pelatihan wayang dalam sanggar-sanggar, kerjasama dokumentasi wayang termasuk penulisan buku-buku wayang. Organisasi APA terus me- ningkat kemampuannya didukung oleh organisasi-organisasi nasion- al pewayangan pada masing-mas- ing negara. Barangkali tidak seper- ti organisasi-organisasi yang diben- tuk dalam rangka ASEAN kadang- kadang mengalami hambatan, teta- pi APA relatif lancar. Hal ini banyak disebabkan oleh karena organisa- si kerjasama seni budaya ini dito- pang dengan pengelolaan organisa- si yang kuat. APA memiliki konsti- tusi yang mapan, sekretariat yang aktif, program kerja yang tepat den- gan pelaksanaan yang konsisten. Tidak kalah pentingnya APA juga didukung oleh SDM yang memadai. Pembentukan APA tidak terlepas dari kerjasama ASEAN. Kerjasama ASEAN mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan lain- lain. APA meletakkan posisi sebagai salah satu bentuk kerjasama seni budaya. Tema kerjasama seni bu- daya dalam APA ini adalah “Friend- ship Through Culture”. Oleh kare- na itu segala daya upaya APA sela- lu diarahkan untuk menjalin per- sahabatan yang erat masyarakat ASEAN. Kerjasama ASEAN melalui budaya bisa lebih mudah dan lan- car karena jauh dari konflik. Pen- galaman APA ini kiranya dapat di- manfaatkan untuk meningkatkan hubungan antara negara-negara anggota ASEAN. Dalam posisi ser- ta peranan APA yang ikut mendu- kung kerjasama ASEAN itu, maka APA mendapat bantuan dari ASEAN Foundation, utamanya bantuan bi- aya setiap penyelenggaraan sidang APA dan Festival Wayang ASEAN. Kita berharap kerjasama yang baik antara APA dengan ASEAN Founda- tion ini dapat berlanjut guna mewu- judkan persahabatan yang kian erat antara organisasi dan seniman pe- wayangan di kawasan ASEAN. Sidang APA dan eksebisi wayang ASEAN yang ke lima ini mendapat perhatian besar dari Pemerintah In- donesia yang antara lain ditandai oleh hadirnya Wakil Menteri Pendi- dikan dan Kebudayaan Bidang Kebu- dayaan Prof Wiendu Nuryanti, PhD dan Duta Besar RI untuk Singapu- ra serta Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr Makarim Wibisono. Ketika membuka perhelatan budaya ini Dr Makarin Wibisono menyam- paikan penghargaannya atas upaya APA dalam meningkatkan seni pe- wayangan yang tidak saja sebagai hi- buran akan tetapi juga merupakan sarana penghubung antara pemerin- tah dengan masyarakat dalam rang- ka pendidikan dan menyampaikan pesan-pesan moral. Forum APA ini juga dapat dijadikan sebagai cara yang tepat bagi komunitas wayang untuk saling bertukar informasi khu- susnya di kalangan generasi muda. Sedangkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebuday- aan Prof Wiendu Nuryanti, PhD keti- ka menutup Sidang APA kelima dan eksebisi wayang ASEAN itu mengun- dang semua anggota APA yaitu 10 negara ASEAN untuk berpartisipa- si pada acara Wayang Summit yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini. Pada kesempatan yang ba- gus ini Suparmin Sunjoyo, Ketua Umum Senawangi yang juga Sekjen APA menampilkan buku wayang ASEAN yang berjudul “The Heri- tage of ASEAN Puppetry”. Suatu karya budaya yang sangat bagus, selain berisi informasi tentang ber- bagai macam wayang-wayang yang berkembang di kawasan ASEAN, buku ini juga berfungsi sebagai salah satu perekat persahabatan masyarakat ASEAN khususnya bagi para penggemar wayang. Sejalan dengan perkembangan kerjasama ASEAN guna mencip- takan kawasan ASEAN yang damai dan sejahtera, maka Asosiasi Way- ang ASEAN akan terus melangkah kedepan ikut membangun persah- abatan dan kemitraan dalam tema “Friendship Through Culture”. Den- gan sarana seni budaya wayang, Indonesia dapat meningkatkan per- anan diplomasinya di mancanega- ra. Citra Indonesia bisa meningkat karena wayang Indonesia telah di- proklamirkan oleh UNESCO seb- agai a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. (Solichin, Senawangi) u Sambungan dari Hal 1 u Sambungan dari Hal 1 u Sambungan dari Hal 1 u Sambungan dari Hal 1 u Sambungan dari Hal 1

Transcript of Pemetaan otak manusia dan brain super computer akan menjadi kenyataan (harian pelita 29 januari...

Page 1: Pemetaan otak manusia dan brain super computer akan menjadi kenyataan (harian pelita 29 januari 2013) 19

Harian PelitaSELASA | 29 JANUARI 2013/17 RABIUL AWAL 1434 H 19

SAMBUNGAN

Kebersihan Panti yang Sangat TerjagaD ari depan mushola kecil

yang berada di kawasan ta-man, Sarima kembali me-

langkah pelan. Dia menuju ruang makan. Meja makan para WBS itu, terdiri dari marmer putih den-gan panjang sekitar lima meter. Ini meja makan permanen tanpa kursi. Meja ini tak bisa digeser-geser karena memang dicor. Setiap WBS yang hendak makan, masing-masing membawa kursi sendiri. Setelah makan, masing-masing WBS kembali membawa kursi mer-eka untuk disimpan di gudang. ‘’Hanya untuk sekedar melatih di-siplin,’’ kata Sarima tentang WBS yang membawa dan menyimpan kursi masing-masing itu.

Eloknya, tidak ada WBS yang tidak membawa kursi atau men-cuci tangan ketika hendak makan. Mereka tahu di mana mengam-bil kursi. Mereka tahu di mana mencuci tangan. Setelah makan, setelah mencuci tangan dan kursi-

kursi kembali disimpan di gudang, WBS yang terdiri dari para pende-rita gangguan jiwa itu, (kembali) dengan acara bebas mereka. Ada yang langsung menuju WC, ada yang rebahan di rumput, ada yang berjalan dan terus berjalan memu-tari taman, ada yang lari-lari kecil, ada yang tidur-tiduran berla gak seperti turis berjemur di bibir pan-tai, ada yang hanya menatap tajam ke langit, ada yang hanya duduk menghadap dinding, ada yang ter-tawa terbahak-bahak dan ada pula yang hanya nampak bibirnya saja kumat-kamit tanpa suara. Macam-macam polah mereka. Namanya juga (maaf) orang gila. ‘’Beginilah keseharian kami di sini,’’ kata Sari-ma, nyaris setengah bergumam.

Sarima terus melangkah, me-nu ju bagian belakang asrama WBS. Dulu, bagian belakang dan samping asrama itu berupa rawa, seperti kubangan kerbau, becek dan banyak nyamuk di situ. Seka-

rang sudah berubah menjadi ka-mar mandi, WS dan ruang terbuka di mana WBS bisa berleha-leha sambil nonton teve. Sarima mene-ngok WC. Dia nampak meng-angguk-angguk seraya memanggil salah seorang dari lima WBS yang berada di dekat kamar mandi dan WC. ‘’Apa yang kamu kerjakan di sini sayang?’’ tanyanya.

Si WBS menjelaskan, dia be-rada di situ untuk membersihkan kamar mandi bersama ke-5 orang rekannya itu. Misalnya seperti menyiram kotoran atau mengepel lantai. Lantai kamar mandi dan WC nampak kering. Tidak tercium aroma tak sedap di toilet yang dibuat dengan setengah terbuka itu. Sarima nampak mengangguk-angguk. Bibirnya terlihat mengem-bangkan senyum ke arah si WBS. Sarima menyentuh pundak si WBS (perempuan) dengan gerakan me-ngelus sambil melangkah, berbalik kembali ke arah taman (lapangan).

Sebelum menuju bagian lain, dia sempat menengok ke dalam klinik. Hanya sekedar menyapa petugas yang ada di situ.

Sarima terus melangkah, ber-jalan dari ruang makan menuju dapur yang berada di depan, di-antara bangunan kantor dan ba-ngunan asrama. Ruang makan dan dapur terhubung, semacam kori-dor. Jarak dapur dan ruang makan sekitar 30 meter. Bagian dapur dibangun tersendiri, terpisah dari bangunan lainnya. Pada bagian belakang, ada semacam loket tem-pat di mana makanan bisa diambil. WBS tidak boleh masuk ke rua-ngan dapur demi alasan kebersihan dan kesehatan. Hanya jurumasak (bukan WBS) yang boleh berada di dapur. WBS hanya boleh berparti-sipasi mencuci pi ring, gelas, mang-kok dan sendok. Di antara ruang makan dan dapur, ada ruangan, semacam ‘’ruang keluarga’’ tempat di mana WBS bisa nonton teve.

Ada 8 (delapan) unit teve yang di-tempatkan di berbagai sudut atau koridor. Seperti di taman, di “ru-ang keluarga’’ itu tidak semua WBS serius nonton teve. Ada yang tidur-tiduran, ada yang duduk setengah jongkok, ada yang berdiri berleng-gang-lengok seper ti biduan, ada yang kepalanya bergoyang-goyang. Macam-macam tingkah laku mere-ka. Tetapi tidak ada protes. Mereka sangat merdeka mengekpresikan diri mereka. Jika haus, mereka tinggal mengambil minuman yang sudah tersedia di beberapa titik, seperti tempat mencuci tangan.

Sarima menengok dapur. Siapa pun yang melihat ruangan dapur di Panti Sosial Bina Laras Hara-pan Sentosa 1 itu, pasti mengakui tingkat kebersihan dapur ini sa ngat terjaga.

Sarima kembali berjalan. Kali ini mengarah ke bagian utara dapur. Di situ terlihat ada sedikit lahan kosong, yang sebagian dian-

taranya dijadikan semacam Tempat Penumpukan Sampah (TPS) se-mentara. ‘’Lahan itu peruntukan-nya untuk perumahan dinas,’’ kata Sarima menjelaskan lahan kosong tersebut. Untuk sementara, ‘’Akan saya manfaatkan untuk tempat

latihan berkebun,’’ ujarnya. Menu-rut Sarima, lahan itu akan diolah sebagai kebun sayur. ‘’Kami juga melatih WBS berbagai ketrampilan di sini, seperti membuat alat-alat kebersihan,’’ tambahnya. (syahran rasuni/bersambung) Adv

Peduli Sosial

Sarima - Dari Panti Sosial Bina Laras Cengkareng (2)

Jakarta, Pelita Kuasa hukum pengusaha Siti

Hartati Murdaya, Dodi Abdulkadir, SH meminta majelis hakim Pengadi-lan Tipikor Jakarta tidak ragu mem-vonis bebas kliennya. Karena selu-ruh proses persidangan tidak berha-sil membuktikan adanya motif pe-nyuapan terhadap Bupati Buol se-bagaimana dakwaan sebagai dasar tuntutan Jaksa Penuntut Umum.

Dodi menjelaskan, dalam tuntu-tannya JPU mengemukakan motif pemberian uang Rp3 miliar adalah untuk mengurus perizinan lahan 4.500 hektar di Buol, Sulawesi Ten-gah oleh PT HIP milik Hartati. Na-mun di persidangan hal itu tidak

terbukti karena PT HIP tidak mem-butuhkan izin baru lantaran semua izin sudah lengkap sejak 1994 dan tetap sah hingga saat ini.

“Jadi tidak ada motif untuk me-nyuap pejabat untuk mendapatkan izin baru,” kata Dodi Abdulkadir kepa-da wartawan di Jakarta, Senin (28/1).

Dijelaskan, di semua proses persi-dangan sama sekali tidak ada buk-ti adanya motif penyuapan tersebut. Hartati juga tidak pernah berinisi-atif untuk menghubungi atau un-tuk mendekati Bupati Buol (saat itu) Amran Batalipu untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

Yang terjadi justru Amran yang aktif mendekati Hartati Murdaya

untuk meminta dana sumbangan pemilukada.

“Terhadap permintaan tersebut Bu Hartati menolak secara halus agar tidak menyinggung perasaan Pak Bupati,” kata Dodi.

Selain tidak ada motif untuk me-nyuap, juga tidak ada unsur tin-dak pidana dalam kasus tersebut. Di persidangan justru jelas-jelas ter-ungkap Hartati adalah korban dari ulah bupati yang meminta sumban-gan pemilukada dan juga korban dari inkonsistensi pemerintah dalam kebijakan investasi perkebunan.

Oleh sebab itu Dodi berharap majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang diketuai oleh Gusrizal,

SH untuk tidak ragu memvonis be-bas Hartati Murdaya serta memulih-kan kembali nama baik serta harkat dan martabatnya. Dijelaskan oleh Dodi Abdulkadir, kebijakan pemer-intah di bidang perizinan perkebu-nan sangat membingungkan inves-tor, sehingga investor rentan men-jadi korban kriminalisasi.

“Perusahaan milik Ibu Hartati su-dah mendapatkan surat-surat yang dibutuhkan sejak 18 tahun lalu. Se-jak 1994, PT HIP telah memperoleh lahan 75.000 hektar. Izin ini masih berlaku sampai sekarang, sebab be-lum ada satu lembar pun surat yang membatalkan surat-surat itu,” kata Dodi Abdulkadir, SH. (be)

Dodi: Tak Ada Motif Suap di Kasus Buol

Presiden: Kini Tidak Ada Alasan Ragu Bertindak

Mesir Semakin Mencekam, 50 Demonstran Tewas

Megawati Nyatakan Siap Maju untuk Jawab Taufiq

Wayang Mempererat Persahabatan Masyarakat ASEAN

Pemetaan Otak Manusia dan “Brain Super Computer” Akan Menjadi Kenyataan

tuk memastikan penyelesaian ma-salah-masalah menyangkut ke-amanan dan ketertiban di dalam negeri bisa berlangsung lebih efek-tif dan tuntas.

“Aksi kekerasan dan gangguan keamanan masih terjadi, oleh kare-na dalam dua tahun ini tugas dan upaya memelihara keamanan dalam negeri saya tetapkan sebagai prior-itas, maka hari ini (kemarin-Red) saya mengeluarkan Inpres nomor 2 tahun 2013 intinya adalah instruk-si untuk meningkatkan efektivitas penanganan gangguan keamanan di Tanah Air,” kata Presiden saat mem-buka Rapat Kerja Pemerintah 2013, di Jakarta Convention Centre (JCC), kemarin.

Kepala Negara mengatakan meski secara umum kondisi stabilitas poli-tik dan keamanan dalam negeri In-donesia sepanjang 2012 lebih baik dibandingkan negara-negara lain-nya, namun di sejumlah daerah ma-sih terjadi konflik antarwarga dan juga gangguan keamanan lainnya.

“Dengan Inpres ini situasi ke-amanan dalam negeri bisa dijaga. Se-lain Polri dan TNI serta jajaran lain, peran gubernur, bupati, dan waliko-ta sangat besar (dalam penangan-an masalah ini-Red),” kata Presiden.

Kepala Negara menambahkan, “dengan Inpres ini tidak boleh lagi ada keragu-raguan bertindak, tidak boleh ada keterlambatan mengata-si, tidak boleh lagi sesuatu yang se-benarnya bisa kita cegah. Tidak bo-leh lagi menangani konflik komu-nal atau aksi kekerasan secara ti-dak tuntas, jangan simpan bom waktu, selesaikan dengan tuntas,”

kata Presiden.Inpres tersebut akan dipaparkan

oleh Menko Polhukam Djoko Suyan-to dalam sebuah sesi di Rapat Kerja Pemerintah 2013 tersebut di hada-pan seluruh gubernur, bupati, dan walikota yang hadir dalam rapat ker-ja tahunan ini.

Presiden berharap kondisi ke-amanan dan stabilitas 2013 akan lebih baik, apalagi menjelang peny-elenggaraan Pemilu 2014.

“Saya mencatat 2012 lalu neg-ara kita diwarnai aksi kekerasan benturan sosial dan konflik komu-nal termasuk sejumlah aksi teror-isme. Berarti keadaan negara kita, keamanan dalam negeri kita, khu-susnya kamtibmas tidak terjaga dengan baik. Dari berbagai survei, rakyat menyatakan ketidakpuasan, bahkan ada yang menuduh negara, aparat keamanan melakukan pem-biaran,” kata Presiden.

“Saya sudah beberapa kali men-geluarkan instruksi dan arahan ke-pada pejabat terkait sungguh men-jaga ketertiban masyarakat ini, aksi itu masih terus terjadi,” katanya lagi.

Kerahkan PasukanDi sela-sela Rapat Kerja Pemer-

intah 2013 di JCC,kemarin, Guber-nur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, Inpres No2 Ta-hun 2013 itu memberikan kewenan-gan bagi kepala daerah dapat lang-sung mengerahkan polisi dan tenta-ra untuk meredakan konflik.

“Kepala daerah jadi koordina-tor pengendalian keamanan, koor-dinator urusan-urusan penyelesa-ian gangguan keamanan di tingkat provinsi. Jadi, nanti kepolisian, TNI, dan instansi lainnya di bawah koor-dinasi gubernur,” katanya.

Namun begitu, besaran pasukan yang dapat dikerahkan masih diba-has. Ia menyebut akan berkoordinasi lagi dengan pihak kepolisian dan TNI.

“Tentu nanti dibahas dalam rapat. Mereka (TNI-Polri) biasanya lebih tahu tentang ukurannya. Yang bagaimana, biasanya lebih tahu pi-hak TNI dan Polri,” ujar Aher.

Dikatakan, sebelumnya sudah ada fungsi pengerahan kekuatan polisi dan militer dalam keadaan tertentu di daerah jika dibutuhkan. Namun, dalam inpres tersebut lebih tegas mengatur koordinasinya.

Jangan BerlebihanMenanggapi Inpres ini, Wakil Ket-

ua Komisi I DPR RI TB Hasanud-din justru menyebutnya tidak ber-guna karena sudah ada UU Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial (UU PKS). Menurut-nya, kehadiran inpres dianggap ber-potensi menimbulkan tumpang tin-dihnya aturan.

“Kalau masalah konflik kan bi-cara siapa yang dikerahkan. Pas-ti mereka-mereka yang punya ke-mampuan bersenjata, yaitu TNI dan Polri. Bingung saya, kenapa tidak pakai UU PKS,” katanya.

Menurutnya, pemerintah harus mengikuti tata cara yang telah di atur dalam UU dan tidak berten-tangan. Terkait penanganan konflik yang diprediksi bakal meningkat di 2013, sebenarnya, kata Hasanud-din, telah diprediksi sehingga mun-cul UU PKS. Sedangkan anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sun-dari menekankan bahwa penanga-nan keamanan dan ketertiban ma-syarakat harus konstitusional.

Selain tidak konstitusional, menurut dia, berdampak penggu-

naan kekerasan secara excessive (berlebihan), kemudian berimbas pada pelanggaran hak asasi manu-sia (HAM) yang meluas Hal itu, kata Eva K Sundari, dapat menginten-sifkan konflik dan mengundang in-tervensi asing, seperti kasus Timor Timur dan Aceh.

“Bukan tidak mungkin hal yang sama akan terjadi di Papua. Artin-ya, Inpres No 2/2013 tersebut men-jadi kontraproduktif bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indone-sia (NKRI),” ujarnya.

Eva menegaskan bahwa ke-beradaan Inpres Kamtibmas yang bertujuan menjaga situasi kon-dusif menjelang Pemilu 2014 aki-bat maraknya berbagai konflik hor-isontal, justru mendatangkan berb-agai pertanyaan.

Pertama, kata Eva, apakah In-pres tersebut merupakan respons atas gagalnya Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional (Kam-nas)? Masalahnya, RUU ini ditolak oleh DPR RI karena isinya berpotensi bertentangan dengan beberapa per-aturan perundang-undangan, misal-nya UU No 2/2002 tentang Polri dan UU No 34/2004 tentang TNI.

“Jika Presiden memaksakan In-pres Kamtibmas dengan isi yang sama, implikasinya sama, yaitu In-pres tersebut bertentangan dengan paket UU untuk reformasi sektor ke-amanan,” katanya menandaskan.

Kedua, lanjut dia, jika ditujukan untuk meredam konflik, mengapa pemerintah tidak merujuk pada UU Penanganan Konflik Sosial? Bah-kan, UU PKS ini sudah disepakati sebagai rujukan untuk menangani berbagai bentuk konflik di Tanah Air. (ant/jon)

“Kalau banyak calon presiden berusia muda, silakan. Mari kita bertarung di 2014, karena yang menentukan rakyat sebagai pemil-ih. Meski usia tua tapi kita harus punya semangat juang untuk ber-tempur. Semangat juang ini juga ha-rus dikobarkan pada Pilgubsu 7 Ma-ret 2013. Apalagi pasangan ESJA (Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi-Red) masih tergolong muda,”

ujar Megawati.Ditegaskannya, yang memilih dan

menentukan adalah rakyat bukan-nya pemimpin atau elite politik.

Megawati juga mengingatkan kes-adaran dan pembelajaran berpolitik di Indonesia harus ditingkatkan un-tuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar melayani rakyatnya.

“Pemimpin yang benar itu adalah menjadi pelayan rakyat, bukan se-baliknya. Perlu peningkatan kes-adaran dan pembelajaran berpoli-

tik rakyat seperti untuk pemilihan Gubernur Sumut 7 Maret,” katan-ya seperti dikutip Antara.

Menurut Megawati, hingga kini banyak calon pemimpin di dae-rah akhirnya menang dalam pilka-da karena “menabur” uang sehing-ga akhirnya setelah terpilih, tidak menjadi pelayan rakyat.

Karena uang pula, janji pemban-gunan kepada rakyat hanya tinggal “akan dan akan” sehingga tidak per-nah terjadi atau menjadi kenyataan.

Megawati sudah berada di Med-an sejak Sabtu dengan mengunjun-gi Samosir dan juga meminta ma-syarakat Batak mendukung Effen-di MS Simbolon dengan memilihnya pada Pilkada Sumut nanti.

“Untuk mendapatkan benih ikan Batak atau yang biasa disebut ihan itu, saya harus mendatangi bebera-pa negara seperti China, Thailand, dan Vietnam. Tapi ternyata tak ada yang menyerupai jenis ihan terse-but,” begitu Megawati. (jon)

uatu yang kita ketahui dan segala sesuatu yang kita bisa fahami ten-tang cara kerja otak dalam berb-agai bidang, seperti molekul-molekul otak, sel-sel otak, dan sirkuit otak. Dengan tujuan tersebut dalam piki-ran, ahli yang merupakan tim peny-usun blueprint otak manusia, yang mencakup banyak ahli saraf, dok-ter, fisikawan, matematikawan, pa-kar komputer, dan ahli etika. Hal ini bertujuan untuk membangun kerja Blue Brain Project dan beker-ja dengan para mitra lainnya un-tuk mengintegrasikan segala ses-uatu yang kita ketahui tentang otak dalam database besar dan dalam model komputer sangat rinci. Se-hingga kedepan, akan memberikan terobosan dalam bidang matematika dan rekayasa perangkat lunak (soft-ware), fasilitas super computer, dan rasa tanggung jawab sosial.

Data eksperimental dan klinis terakumulasi secara eksponensi-al dalam super computer yang me-menuhi persyaratan sebagai teknolo-gi yang berfungsi menemukan prin-sip-prinsip baru dalam desain otak, serta membangun model yang leb-ih realistis. Proyek ini akan memberi manfaat bagi masyarakat akan san-gat besar berupa dorongan pengem-bangan teknologi baru untuk super computer serta untuk visualisasi il-miah. Model otak akan merevolusi teknologi informasi, dan memung-kinkan kita untuk merancang super computer, robot, sensor, dan perang-kat lain yang jauh lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih hemat energi dar-ipada yang kita kenal dewasa ini.

Demikian pula, simulasi otak akan membantu kita memahami penyebab utama penyakit-penyakit

otak. Juga bermanfaat untuk men-diagnosa lebih awal, mengembang-kan pengobatan baru, dan untuk mengurangi ketergantungan pada pengujian hewan. Sehingga Proyek Blue Print Human Brain, akan men-jadi cahaya baru untuk menjawab pertanyaan manusia yang senan-tiasa menjadi misteri sejak 2.500 ta-hun yang lalu, misalnya: Apa artinya penglihatan, berpikir, mengingat, be-lajar, untuk mengetahui, untuk me-mutuskan, dan lain-lain? Apa arti-nya kesadaran manusia? Dengan demikian, Proyek Blue Print Human Brain memiliki potensi untuk mer-evolusi teknologi, kedokteran, neu-roscience, dan masyarakat dimasa depan.

Dalam proyek, Blue Print Human Brain, akan merekonstruksi poton-gan-potongan otak dan memban-gun otak virtual dalam sebuah super computer. Otak virtual akan menjadi alat yang luar biasa memberikan pemahaman baru ahli saraf, atau ahli otak dalam pemahaman yang lebih baik tentang penyakit saraf.

Proyek Blue Brain membangun otak virtual. Kekuatan komputasi yang dibutuhkan cukup besar. Se-tiap neuron simulasi memerlukan setara dengan komputer laptop. Se-buah model dari seluruh otak akan memiliki miliaran. Teknologi super computer dengan cepat mendeka-ti tingkat dimana simulasi seluruh otak menjadi kenyataan.

Sebagai langkah pertama, proyek ini sejak tahun 2005 telah berha-sil mensimulasikan kortikal. Jarin-gan saraf, pada manusia, jumlahn-ya sangat rumit, khusus dikorteks manusia dapat memiliki sebanyak 2 juta kolom, masing-masing me-miliki urutan 100.000.

Proses ini sepenuhnya didorong

data dan pada dasarnya secara oto-matis dijalankan oleh super comput-er. Sementara model yang dihasilk-an menunjukkan perilaku yang su-dah diamati dalam tahun dalam eks-perimen neurosains. Model ini akan menjadi blok bangunan dasar untuk model skala yang lebih besar men-garah ke otak virtual yang lengkap.

Dengan demikian, tujuan uta-ma Proyek Blue Print Human Brain adalah untuk membangun mod-el virtual. Tujuan ini telah dicapai dan proyek sekarang bekerja pada lebih besar dan model yang lebih rinci. Dewasa ini, proyek ini telah menciptakan simulasi fasilitas otak efisien yang menghasilkan aliran model yang lebih akurat dan rinci, dalam siklus produksi reguler. Saat ini fasilitas termasuk proses multi-tahap produksi erat terstruktur, in-frastruktur yang kuat untuk akuisi-si data dan super computer dan suite terus berkembang dari aplikasi per-angkat lunak. Kemampuan ini se-cara teratur digunakan untuk men-jalankan dalam percobaan silico un-tuk memvalidasi model dan untuk menguji hipotesis ilmiah tentang struktur dan fungsi otak.

Akhirnya, dalam dua tahun ter-akhir fasilitas Human Brain Project telah menghasilkan cakrawala baru yang fantastik. Dan secara khu-sus, telah menghasilkan pemaha-man baru tentang aturan yang san-gat menentukan tentang struktur sirkuit saraf.

Keberhasilan Blue Print Human Brain Project, akan mengantarkan ummat manusia keera baru, yaitu: pemehaman yang meneluruh terh-adap struktur, fungsi, dinamik, ker-ja, serta prevention penyakit-penya-kit otak, akan menjadi kenyataan yang manakjubkan.

tur seorang pejabat kementerian dalam negeri.

Mursi menyampaikan pidato tele-visinya dan mengancam akan ter-us melakukan respon terhadap ke-kerasan yang terjadi, “Saya telah katakan, saya tidak ingin adanya keadaan darurat, namun jika saya harus menghentikan pertumpah-an darah dan melindungi rakyat, maka langkah itu harus saya tem-puh,” kata Presiden Mursi yang di-siarkan Aljazeera.

“Perlindungan bangsa ini adalah tanggung jawab semua orang. Kami akan melawan setiap ancaman ke-

manan dengan kekuatan keaman-an dalam kewenangan undang-un-dang,” kata Presiden Mursi.

Dialog Basa-BasiPresiden Mursi untuk kesekian

kalinya masih mengajak oposisi baik dari kalangan Islam maupun liber-al untuk berdialog, namun oposi-si terbesar, koalisi yang tergabung dalam National Salvation Front me-mastikan tidak menghadiri undan-gan Mursi. Ajakan Mursi untuk ber-dialog hanyalah kosmetik belaka, tidak menyentuh substansi, kata salah satu pemimpin koalisi oposisi Mohammad ElBaradei.

“Kami ingin menjatuhkan rezim dan mengakhiri pemerintahan yang

dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin,” kata Ibrahim Eissa, 26, sembari menutupi mukanya lantaran ma-sih merasa perih oleh semburan gas air mata di dekat Lapangan al-Tah-rir, tulis Reuters.

Karena merasa mendapatkan le-gitimasi dari dua momentum; pemi-lu dan referendum yang dimenang-kan oleh kalangan Ikhwanul Mus-limin, sejumlah kebijakan Mursi menuai demonstrasi dan megaki-batkan krisis politik yang berkepan-jangan dan demonstrasi rusuh, ke-adaan seperti ini juga membuat Mursi kewalahan untuk mengata-si persoalan ekonomi dan persia-pan pemilu.

Langkah Tangan BesiOposisi tampaknya masih menja-

ga jarak dari masalah yang dihada-pi Mesir, namun mereka berharap Mursi seharusnya melakukan lang-kah-langkah dengan cepat mengata-si masalah keamanan sebelum akh-irnya berakhir dengan kekerasan.

“Tentu saja, kami merasa pres-iden telah kehilangan pandangan akar masalah di lapangan, yaitu kebijakan yang diterapkan,” kata juru bicara oposisi Khaled Da-woud, “keputusannya menerbitkan keadaan darurat adalah keinginan yang sudah direncanakan, sehing-ga dia bisa menuding preman dan aksi kriminal.” (rid)

dengan garap pakeliran yang indah. Penyelenggaraan acara budaya ini merupakan prestasi yang bagus dari ASEAN Puppetry Association.

ASEAN Puppetry Association yang dikenal dengan sebutan Aso-siasi Wayang ASEAN (AWA) adalah organisasi pewayangan untuk ka-wasan ASEAN. Dibentuk pada ta-hun 2006 beranggotakan seluruh negara-negara ASEAN yaitu Bru-nei Darrusalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thai-land, Singapura, Vietnam, dan In-donesia. Sekretariat APA berdomis-ili tetap di Jakarta yaitu di Gedung Pewayangan Kautaman, TMII Ja-karta. Organisasi ini dikelola den-gan baik dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Kinerja or-ganisasi secara periodik dievaluasi dalam sidang-sidang APA yang di-laksanakan secara bergilir di neg-ara-negara anggota setiap tahun. Sidang pertama diselenggarakan di Palembang yang kedua di Yo-gyakarta, ketiga di Manila, keem-pat di Kuala Lumpur, dan sidang APA yang kelima di Singapura. Un-tuk tahun 2014 sidang APA yang keenam akan dilaksanakan di Viet-nam. Setiap Sidang APA selalu di-barengi dengan festival untuk me-nampilkan wayang-wayang dari negara-negara ASEAN.

Menarik untuk diperhatikan bahwa organisasi seni tradisi ini sejak didirikan hingga sekarang mampu berjalan dan malahan ter-us berkembang. Progam kerjasama berlangsung sesuai rencana yang mencangkup penyelenggaraan fes-tival wayang, tukar-menukar pen-galaman pewayangan, pelatihan wayang dalam sanggar-sanggar, kerjasama dokumentasi wayang termasuk penulisan buku-buku wayang. Organisasi APA terus me-ningkat kemampuannya didukung oleh organisasi-organisasi nasion-al pewayangan pada masing-mas-ing negara. Barangkali tidak seper-

ti organisasi-organisasi yang diben-tuk dalam rangka ASEAN kadang-kadang mengalami hambatan, teta-pi APA relatif lancar. Hal ini banyak disebabkan oleh karena organisa-si kerjasama seni budaya ini dito-pang dengan pengelolaan organisa-si yang kuat. APA memiliki konsti-tusi yang mapan, sekretariat yang aktif, program kerja yang tepat den-gan pelaksanaan yang konsisten. Tidak kalah pentingnya APA juga didukung oleh SDM yang memadai.

Pembentukan APA tidak terlepas dari kerjasama ASEAN. Kerjasama ASEAN mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain. APA meletakkan posisi sebagai salah satu bentuk kerjasama seni budaya. Tema kerjasama seni bu-daya dalam APA ini adalah “Friend-ship Through Culture”. Oleh kare-na itu segala daya upaya APA sela-lu diarahkan untuk menjalin per-sahabatan yang erat masyarakat ASEAN. Kerjasama ASEAN melalui budaya bisa lebih mudah dan lan-car karena jauh dari konflik. Pen-galaman APA ini kiranya dapat di-manfaatkan untuk meningkatkan hubungan antara negara-negara anggota ASEAN. Dalam posisi ser-ta peranan APA yang ikut mendu-kung kerjasama ASEAN itu, maka APA mendapat bantuan dari ASEAN Foundation, utamanya bantuan bi-aya setiap penyelenggaraan sidang APA dan Festival Wayang ASEAN. Kita berharap kerjasama yang baik antara APA dengan ASEAN Founda-tion ini dapat berlanjut guna mewu-judkan persahabatan yang kian erat antara organisasi dan seniman pe-wayangan di kawasan ASEAN.

Sidang APA dan eksebisi wayang ASEAN yang ke lima ini mendapat perhatian besar dari Pemerintah In-donesia yang antara lain ditandai oleh hadirnya Wakil Menteri Pendi-dikan dan Kebudayaan Bidang Kebu-dayaan Prof Wiendu Nuryanti, PhD dan Duta Besar RI untuk Singapu-ra serta Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr Makarim Wibisono.

Ketika membuka perhelatan budaya ini Dr Makarin Wibisono menyam-paikan penghargaannya atas upaya APA dalam meningkatkan seni pe-wayangan yang tidak saja sebagai hi-buran akan tetapi juga merupakan sarana penghubung antara pemerin-tah dengan masyarakat dalam rang-ka pendidikan dan menyampaikan pesan-pesan moral. Forum APA ini juga dapat dijadikan sebagai cara yang tepat bagi komunitas wayang untuk saling bertukar informasi khu-susnya di kalangan generasi muda. Sedangkan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebuday-aan Prof Wiendu Nuryanti, PhD keti-ka menutup Sidang APA kelima dan eksebisi wayang ASEAN itu mengun-dang semua anggota APA yaitu 10 negara ASEAN untuk berpartisipa-si pada acara Wayang Summit yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini.

Pada kesempatan yang ba-gus ini Suparmin Sunjoyo, Ketua Umum Senawangi yang juga Sekjen APA menampilkan buku wayang ASEAN yang berjudul “The Heri-tage of ASEAN Puppetry”. Suatu karya budaya yang sangat bagus, selain berisi informasi tentang ber-bagai macam wayang-wayang yang berkembang di kawasan ASEAN, buku ini juga berfungsi sebagai salah satu perekat persahabatan masyarakat ASEAN khususnya bagi para penggemar wayang.

Sejalan dengan perkembangan kerjasama ASEAN guna mencip-takan kawasan ASEAN yang damai dan sejahtera, maka Asosiasi Way-ang ASEAN akan terus melangkah kedepan ikut membangun persah-abatan dan kemitraan dalam tema “Friendship Through Culture”. Den-gan sarana seni budaya wayang, Indonesia dapat meningkatkan per-anan diplomasinya di mancanega-ra. Citra Indonesia bisa meningkat karena wayang Indonesia telah di-proklamirkan oleh UNESCO seb-agai a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.(Solichin, Senawangi)

u Sambungan dari Hal 1

u Sambungan dari Hal 1

u Sambungan dari Hal 1

u Sambungan dari Hal 1

u Sambungan dari Hal 1