Pemerintahan Daerah.pptx
-
Upload
rendra-wahyu -
Category
Documents
-
view
37 -
download
5
Transcript of Pemerintahan Daerah.pptx
Pemerintahan DaerahSistem Pemerintah Indonesia
Eka Tri W. (115030613111002)
Deri P. (115030607111014)
Ella Y. P. (115030600111036)
Nindyari D. P. (115030600111034)
Anggi K. (115030600111024)
Fakultas Ilmu Administrasi
Perencanaan Pembangunan
Kelompok 1
SentralisasiDesentralisasi
Per
be da an
SentralisasiDesentralisasi
Per
be da an
Secara estimologiSentralisasi berasal dari bahasa inggris yang berakar
dari kata Centre yang artinya adalah pusat atau tengah.Secara terminologi
1. Menurut B.N. Marbun dalam bukunya Kamus Politik mengatakan bahwa sentralisasi yang pahamnya kita
kenal dengan sentralisme adalah pola kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik
ekonomi, sosial di satu pusat.2. Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada
pemerintah pusat.
SentralisasiDesentralisasi
Per
be da an
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 Angka 7, Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Delegasi
Devolusi
Privatisasi
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Delegasi
Devolusi
Privatisasi
Pelimpahan wewenang dari departemen pusat kepada perwakilannya yang ada di
daerah (Gubernur dan / atau intansi vertikal di wilayah
tertentu).
Dekonsentrasi
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Delegasi
Devolusi
Privatisasi
Delegation To Semi Autonomus adalah pelimpahan pengambilan keputusan dan kewenangan menejerial untuk melakukan
tugas-tugas khusus kepada suatu oraganisasi yang tidak secara langsung
berada dibawah pengawasan pemerintah pusat
Delegasi
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Delegasi
Devolusi
Privatisasi
Konsekuensi dari devolusi adalah pemerintah pusat membentuk unit-unit
pemerintah diluar pemerintah pusat dengan menyerahkan sebagian fungsi
tertentu kepada unit-unit untuk dilaksanakan secara mandiri.
Devolusi
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Delegasi
Devolusi
Privatisasi
menurut Rondinelly adalah (transfer of functions From Government To Non
Government Institution) artinya adalah suatu tindakan pemberian kewenangan dari pemerintah kepada badan swasta,
dan swadaya masyarakat dan juga menjadi peleburan dari BUMN / BUMD
menjadi swastanisasi.
Privatisasi
UU No. 22 Tahun 1999
Pengertian Prinsip Pelaksanaan
Ada di
Ada di
Otonomi Daerah
Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah adalah pelimpahan wewenang kepada
daerah untuk mengurusi daerahnya sesuai dengan UU dalam kerangka
NKRI.
Pengertian
UU No. 22 Tahun 1999
Pengertian Prinsip Pelaksanaan
Ada di
Ada di
Otonomi Daerah
Prinsip - prinsip pelaksanaan otonomi daerah sebagai sebagai berikut:1. Pelaksanaan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi dan keanekaragaman daerah.2. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.3. Pelaksanaan otonomi luas berada pada daerah tingkat kabupaten dan kota, sedangkan pada tingkat provinsi otonomi terbatas.
Prinsip Pelaksanaan
4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara, sehingga tetap terjaga hubungan yang serasi antar pusat dan daerah serta antar daerah.5. Pelaksanaan otonomi daerah harus meningkatkan kemandirian daerah otonom, dan karenanya dalam wilayah kabupaten dan kota tidak ada lagi wilayah administrasi.6. Kawasan khusus yang dibina oleh pemerintah seperti atau pihak lain seperti Badan otorita, kawasan pelabuhan, kawasan pertambangan, kawasan kehutanan, kawasan perkotaan baru, kawasan wisata dan semacamnyaberlaku ketentuan peraturan daerah otonom.
Prinsip Pelaksanaan
7.Pelaksanaan otonomi daerah lebih meningkatkan peranan dan fungsi legislatif daerah, baik sebagai fungsi legislasi,fungsi pengawas maupun sebagai fungsi anggaran atas penyelenggaraan pemerintah daerah.8.Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah propinsi dalam kedudukan sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan tertentu yang dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah.
Prinsip Pelaksanaan
9. Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan tidak hanya dari pemerintah daerah kepada desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.
Prinsip Pelaksanaan
Pengertian
Pada UU No. 32 Tahun 2004
Tugas Pembantuan
Pengertian
Pada UU No. 32 Tahun 2004
Tugas Pembantuan
Pengertian
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 Tugas Pembantuan adalah adanya penugasan dari Pemerintah kepada
daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau
desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
Pengertian
Pada UU No. 32 Tahun 2004
Tugas Pembantuan
Pada UU No. 5 Tahun 1974
Menurut pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 1974, tugas pembantuan dari pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah diatur dengan undang-undang, sedangkan tugas pembantuan dari Pemerintah Daerah Tingkat 1 kepada Pemerintah Daerah Tingkat II di atur dengan
peraturan Daerah Tingkat 1 bersangkutan. Sampai UU Nomor 5 Tahun 1974 di cabut, belum ada undang-
undang yang mengatur secara khusus mengenai tugas pembantun, meskipun asas tersebut secara faktual di
laksanakan. Pengaturannya di tempelkan pada berbagai undang-undang yang mengatur kewenangan
pada masing-masing sektor.
Pengertian
Pada UU No. 32 Tahun 2004
Tugas Pembantuan
Pada UU No. 22 Tahun 1999
Pada UU Nomor 22 tahun 1999, tidak terdapat bab secara khusus yang mengatur tentang tugas pembantuan. Pengaturannya tersebar pada pasal
13 untuk penugasan dari pemerintahan pusat kepada Daerah, dan pasal 100 untuk penugasan
dari Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah kepada Desa. Di dalam pasal 13 ayat (2)
di sebutkan bahwa setiap penugasan dalam rangka tugas pembantuan di tetapkan dengan
peraturan perundang-undangan.
Pengertian
Pada UU No. 32 Tahun 2004
Tugas Pembantuan
Pada UU No. 32 Tahun 2004
Asas tugas pembantuan dalam UU 32 tahun 2004 ditempatkan pada pasal 10 ayat 5 poin c, dalam sebuah klausal “menugaskan sebagian urusan kepada pemerintahan daerah dan/atau pemerintahan desa berdasarkan asas tugas
pembantuan”. Ketentuan ini dilaksanakan untuk mengatisipasi apabila terjadi hal-hal
yang tidak di inginkan dalam sebuah pemerintahan, sedangkan penangananya
harus segera dilaksanakan.
Implementasi asas pembantuan
Fenomena implementasi asas tugas pembantuan menarik untuk dikaji secara mendalam.
Disebut menarik karena asas tugas pembantuan nampaknya dijadikan strategi jalan keluar bagi
pengurangan kewenangan yang sangat drastis bagi pemerintah pusat.
Implementasi Asas Pembantuan Menurut UU No. 5
Tahun 1974Asas ini sekaligus juga sebagai salah satu alat kendali pemerintah pusat kepada pemerintah daerah melalui jalur keuangan.
Selama undang – undang ini berlaku pemerintah pusat mengendalikan daerah melalui tiga jalur yakni kewenangan, kepegawaian, serta keuangan.
Implementasi Asas Pembantuan Menurut UU No. 22 Tahun 1999
Setel
ah ber
lakunya
UU
Nomor 22 Ta
hun 1999,
alat k
endali
pemer
intah
pusat h
anya
mela
lui
keuan
gan sa
ja, ka
rena
kewen
anga
n dan
kepeg
awaia
n sudah
diserah
kan ke
pada d
aerah
.
Implementasi Asas Pembantuan Menurut UU No. 32 Tahun 2004
Implementasi yang nampak secara nyata barulah dari pemerintah pusat ke daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Sedangkan implementasi dari
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten ke desa masih sangat terbatas. Salah satu diantaranya kesalahan persepsi mengenai pengertian tugas pembantuan yang
dicampur adukan dengan pengertian pemberian bantuan. Padahal nilai yang dimaksimumkan dari asas
tugas pembantuan adalah efektivitas dan efisiensi.
Terima Kasih
Thank You
Gamsahabnida
Arigato
Matur Nuwun
Sukron
GraciasMerci
Xie Xie
Danke
Grazie
Sukriya
Dank U