JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

16
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah Volume 4– Nomor 1, April 2019, (Hlm 13-28) Submission: 10-10-2018; Revision: 02-03-2019; Published: 30-04-2019 Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/jip Doi: http://dx.doi.org/10.24905/jip.v4i1.1081 Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) Collaborative Government dalam Mewujudkan Inovasi Pelayanan Publik Widuri Wulandari 1), Suranto 2) , Eko Priyo Purnomo 3) 1,2,3 Program Studi Magister Ilmu Pemerintah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jalan Brawijaya, Geblagan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55183 Indonesia. *Korespondensi email: [email protected], Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis implementasi inovasi pelayanan publik yang digagas oleh Kecamatan Sleman bersama dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Inovasi pelayanan publik yang dijalankan oleh Kecamatan Sleman dengan KIM disebut dengan Sunmor Sembada Minggu Pahing (SSMP). Penelitian ini menggunakan teori kinerja birokrasi dalam menjalankan pelayanan publik dan ditambahkan dengan teori faktor keberhasilan implementasi kebijakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Temuan bahwa implementasi kegiatan Sunmor Sembada Minggu Pahing di Kecamatan Sleman belum berjalan optimal. Pelaksana lebih fokus dalam bidang ekonomi dan budaya yaitu mempromosikan UMKM dan kelompok seni. Sedangkan bidang pendidikan, kunjungan ke Pepusda masih kurang efektif. Namun dilihat dari kualitas layanan, masyarakat merasa puas dengan adanya kegiatan tersebut. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan ini yaitu, sumber daya manusia, disposisi dan struktur birokrasi. Kata kunci: Collaborative Government; Inovasi Pelayanan Collaborative Government in Realizing Public Service Innovation Abstract This research aims to find out and analyze the implementation of public service innovations initiated by Sleman District together with the Community Information Group (KIM). Public service innovations run by Sleman District with KIM are called Sunmor Sembada Minggu Pahing. This research uses the theory of bureaucratic performance in carrying out public services and added to the theory of the success factors of policy implementation. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. The finding that the implementation of Sunmor Sembada Minggu Pahing's activities in Sleman District had not run optimally. The implementers focus more on the economic and cultural fields, namely promoting MSMEs and art groups. While in the education sector, visits to Pepusda are still less effective. But the community was satisfied with the activity. Factors that influence the success of this activity are human resources, disposition, and bureaucratic structure. Keywords: Collaborative Government; Inovation Public Service

Transcript of JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Page 1: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

JURNALILMUPEMERINTAHANKajianIlmuPemerintahandanPolitikDaerahVolume4–Nomor1,April2019,(Hlm13-28)

Submission: 10-10-2018; Revision: 02-03-2019; Published: 30-04-2019 Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/jip

Doi: http://dx.doi.org/10.24905/jip.v4i1.1081

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

CollaborativeGovernmentdalamMewujudkanInovasiPelayananPublik

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)1,2,3ProgramStudiMagisterIlmuPemerintah,UniversitasMuhammadiyahYogyakarta.JalanBrawijaya,Geblagan,Tamantirto,Kasihan,Bantul,DaerahIstimewaYogyakarta,55183

Indonesia.*Korespondensiemail:[email protected],

AbstrakPenelitianinibertujuanuntukmengetahuidanmenganalisisimplementasiinovasipelayananpublikyang digagas oleh Kecamatan Sleman bersama dengan Kelompok InformasiMasyarakat (KIM).Inovasi pelayanan publik yang dijalankan oleh Kecamatan Sleman dengan KIM disebut denganSunmorSembadaMingguPahing(SSMP).Penelitianinimenggunakanteorikinerjabirokrasidalammenjalankanpelayananpublikdanditambahkandenganteori faktorkeberhasilan implementasikebijakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatankualitatif.TemuanbahwaimplementasikegiatanSunmorSembadaMingguPahingdiKecamatanSlemanbelumberjalanoptimal. Pelaksana lebih fokus dalambidang ekonomidanbudaya yaitumempromosikanUMKMdankelompokseni.Sedangkanbidangpendidikan,kunjungankePepusdamasihkurangefektif.Namundilihatdarikualitaslayanan,masyarakatmerasapuasdenganadanyakegiatantersebut.Faktoryangmempengaruhikeberhasilandarikegiataniniyaitu,sumberdayamanusia,disposisidanstrukturbirokrasi.Katakunci:CollaborativeGovernment;InovasiPelayanan

CollaborativeGovernmentinRealizingPublicServiceInnovation

Abstract

Thisresearchaimstofindoutandanalyzetheimplementationofpublicserviceinnovationsinitiatedby Sleman District together with the Community Information Group (KIM). Public serviceinnovations run by SlemanDistrictwith KIM are called Sunmor SembadaMinggu Pahing. Thisresearchusesthetheoryofbureaucraticperformanceincarryingoutpublicservicesandaddedtothe theory of the success factors of policy implementation. The method used in this research isdescriptivewithaqualitativeapproach.ThefindingthattheimplementationofSunmorSembadaMingguPahing'sactivitiesinSlemanDistricthadnotrunoptimally.Theimplementersfocusmoreontheeconomicandculturalfields,namelypromotingMSMEsandartgroups.Whileintheeducationsector,visitstoPepusdaarestill lesseffective.But thecommunitywassatisfiedwith theactivity.Factorsthatinfluencethesuccessofthisactivityarehumanresources,disposition,andbureaucraticstructure.Keywords:CollaborativeGovernment;InovationPublicService

Page 2: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 14

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

PENDAHULUANOrientasi penerapan inovasi di

sektor publik sangat berbeda denganorientasidisektorswasta. Inovasisektorpublik sebenarnya didasarkan padasemangat pelayanan bagi masyarakatdibandingkan semangat mengejar profit.Masyarakat ditempatkan sebagaipelanggan yang harus dilayani sertadiperlakukan secara adil dan setara(Herwanto,2015).

Dalam upaya mewujudkan ke-sejahteraanmasyarakatdalampelayananpublik maka perlu dilakukan terobosaninovasi.Padaumumnyainovasiseringkalidiartikan sebagai penemuan hal baru,namun sebenarnya aspek “kebaruan”dalam inovasi sangat ditekankan untukinovasisektorswasta.Saatininilaisektorbisnis memang saatnya diadopsi olehsektor pemerintah “corporate value”,belakangan hanya dalam institusikorporasi, namun juga dalam instansipemerintah. Walaupun inovasi saat inimasih ada pro dan kontra akan tetapiapabilainovasitidakdilakukanmakatidakakan pernah ada pembaharuan atauperubahan(Kasali,2012).

Para birokrat dituntut untukprofesional, sadar akan kewajibannyadenganbekerjasecarakreatifdaninovatif,maka saat ini beberapa daerah telahmenciptakan program, kegiatan yangbertujuan untuk meningkatkan akunt-abilitas, transparansi dan responsibilitassesuai dengan prinsip-prinsip goodgovernance.HalinipundidukungdenganUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014Tentang Pemerintah Daerah, pasal 386-390 yang mengatakan bahwa perlunyasuatu inovasi dalam penyelenggaraanpemerintahandemimeningkatkankinerjapemerintah.

Halinipunsejalandenganpendapatoleh (Sulistio, 2009) yang mengatakanbahwa prinsip dasar dari pelayananpublik salah satunya adalah inovatif.Melakukan pembaharuan terus-menerusuntuk menghadapi lingkungan yangdinamis, berubah dan berkembang.Menurut (Damanpour, 1991) konsepinovasi merupakan penciptaan, pengem-bangandanjugaadaptasidariide,gagasanatau perilaku yang baru. Jadi bisa di-katakan bahwa inovasi yaitu kegiatanpenciptaan ataupun pengembangan dariide-idebaru,danpenerapanatauadaptasikegiatandariidebarutersebut.

Pentingnya perhatian terhadapinovasi publik sebenarnya dapat dijelas-kandarikarakteristiksektorpublikyangmemiliki peran vital bagi masyarakat.Masalah-masalah pembangunan sepertirendahnya tingkat kesehatan,14pendidikan, kesejahteraan ekonomimaupun kesejahteraan sosial sangatmembutuhkan pelayanan publik yangprima. Apabila institusi publik tidakmengembangkan diri dan terbukaterhadap perubahan, berbagaipermasalahan pembangunan ini akansemakin sulit diselesaikan (Widodo,2017).

Untuk mendorong agar setiapinstansipublik baik tingkat pusat hinggadaerah yang ada di Indonesia, untukmelakukan inovasi maka pemerintahmelalui Kementerian PendayagunaanAparaturNegaradanReformasiBirokrasi,mengadakan sebuah kompetisi inovasipelayanan publik secara nasional, yangnantinya akan diberikan penghargaankepada Kementerian/Lembaga danPemerintah Daerah yang terbaik. Tujuandiadakannya kompetisi ini untukmenggerakanOneAgencyOneInnovation.

Page 3: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 15

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

Berdasarkan Peraturan Kemen PAN-RBNomor30Tahun2014inovasipelayananpublik ini sebuah ide yang mampumemberikan manfaat bagi masyarakatbaik secara langsung maupun tidaklangsung(Menpan,2018).

Melalui Sinovik (Sistem InformasiPelayanan Publik) yang dimulai padatahun 2014, Kemen PAN-RB akanmengumumumkan TOP 99 InovasiPelayanan Publik setiap tahunnya.KemudianinstansipemerintahbaikpusatmaupundaerahyangtelahmasukTOP99Inovasi Pelayanan Publik ini akandiberikan penghargaan dan instansipemerintah lain dapat menerapkannyadalampenyelenggaraanpelayananpublik(www.sinovik.menpan.go.id).

Berdasarkan Sistem InovasiPelayanan Publik (Sinovik) pada tahun2017, dari sekian banyak instansipemerintah baik pusat maupun daerahyangturutserta,KecamatanSlemansalahsatu instansi pemerintah daerah yangmasuk dalam TOP 99 Inovasi PelayananPublik. Adapun inovasi yang ikut dalamkompetisi yaitu diberi nama denganSunmor (Sunday Morning) SembadaMingguPahingan.Sebuahkegiatansepertipasar yang dilaksanakan di Hari MingguPahing(35hari).KegiataninidigagasolehKecamatan SlemanbersamadenganKIM(Kelompok InformasiMasyarakat) untukmenyelesaikanpersoalandalam3bidangyaitu ekonomi, budaya dan pendidikan.Adapun semboyan dari pelaksanaankegiatan ini yaitu sekali kayuh, dua tigapermasalahanSlemanteratasi.

Permasalahanpertamayaitubidangekonomi. Dimana dari data BPS SlemanTahun 2016, jumlah KK rentan miskintertinggise-KabupatenSlemanterdapatdiKecamatan Sleman yaitu dengan

persentase, 23,24%. Berdasarkaninformasi dari website resmi KecamatanSleman, bahwa sebagian dari KK rentanmiskin dan warga miskin di KecamatanSleman merupakan pelaku dari UMKM.KecamatanSlemanmerupakankecamatanyang paling banyak memiliki UMKM se-Kabupaten Sleman yaitumencapai 2.535UMKMyangterdiridari700UsahaKecil.

Memberikan ruang kepada UMKMuntuk mempromosikan usahanya danmemperkenalkan produk unggulanmereka, tentu dapat menjadi salah satufaktor untuk membantu mengurangikemiskinan yang ada di KecamatanSleman. Para UMKM ini menampilkanpotensi yang ada di wilayah KecamatanSlemandimulaidenganprodukkerajinan,hasil pertanian, olahan makanan dansebagainya(Giyanto,2016).

Persoalan lain yang menjadi dasarkegiatan ini yaitu dalam hal pendidikan,masyarakat Kecamatan Sleman kurangberminat untuk berkunjung keperpustakaan. Secara menyeluruh diKabupatenSlemansendiri,minatbacadankunjungankeperpustakaanmasihrendah.Selain itu, dalam bidang budaya,Kecamatan Sleman memiliki 80-ankelompok seni, namun tidak memilikitempat untuk mengekspresikan ke-mampuanmereka.

Di daerah-daerah lain di IndonesiasepertidiYogyakarta,Semarang,BandungpunsebenarnyatelahadakegiatanPasarMinggu Pagi. Seperti yang terkenal diYogyakartayaituadanyaSunmor(SundayMorning) UGM atau Pasar Minggu PagiyangdiselenggarakanolehpihakkampusUniversitas Gadjah Mada. Dan beberapadaerah yang telah melakukan kegiatanPasar Minggu Pagi atau nama lainnyaPasar Dadakan atau Pasar Kaget, namun

Page 4: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 16

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

belumadayangmenjadikanPasarMingguPagisebagailayananpublikataumenjadibagiandaritupoksiPemerintah.Halinilahyang membedakan dengan konsep ke-giatan dari Sunmor Sembada MingguPahingan yang ada di Pemerintah Ke-camatan Sleman, dimana kegiatantersebut merupakan pelayanan publikdari pihak Pemda sehingga menjadikankegiatan ini sebagai tanggungjawab dariPemerintah Kecamatan Sleman dankegiatan ini pun telah mendapatkanpenghargaanpelayananpublik.

Dalam pelaksanaan sebuah inovasimasih ditemukan tantangan yang meng-hambat berjalannya sebuah inovasi. Halini sejalan dengan yang dikatakan oleh(Herwanto,2015),meskipuninovasitelahmenjadiperhatiandisektorpublik,namunkonsep inovasibelumdapatdidefiniskansecara jelas.Padaprakteknya,penerapaninovasi bahkan mengalami tumpangtindihdengankonsepidedankreativitas.

Tujuan penelitian adalah menge-tahui dan menganalisis ImplementasiInovasiPelayananPublikKegiatanSunmorSembadaMingguPahingandiKecamatanSleman. Mengetahui dan menganalisisfaktor yang mempengaruhi keberhasilandari Implementasi Kegiatan SunmorSembada Minggu Pahingan (SSMP) diKeccamatanSleman.

METODEPenelitian ini bermaksud ingin

mengetahuidanmenganalisis Implemen-tasi Inovasi Pelayanan Kegiatan SunmorSembada Minggu Pahing (SSMP) diKecamatan Sleman. Memperhatikantujuan penelitian, peneliti menggunakanjenis penelitian deskriptif dengan pen-dekatan kualitatif. Pendekatan kualitatifmerupakanpendekatanyangmemberikan

gambaran dan pemahaman yang jelastentangfenomenayangditeliti.

Proses analisis data bersifatinteraktif dan berlangsung secara terus-menerushinggaselesaisebagaimanayangdikemukakan oleh Miles dan Hubermandalam(Sugiyono,2009)dilakukandengancara sebagai Pengumpulan data, Reduksidata, Penyajian data (display data),terakhir menurut Miles dan Hubermandalam(Sugiyono,2009)yaitukesimpulandan verifikasi yaitu hasil penelitian yangtelah terkumpul dan terangkum harusdiulang kembali dengan mencocokkanpada reduksi data dandisplay data, agarkesimpulan yang disajikan mendapatkankeabsahandataselamapenelitian.

HASILDANPEMBAHASAN

Implementasi Inovasi PelayananPublik Kegiatan Sunmor SembadaMingguPahingProduktivitas

Produktivitas dalam pelayananpubliksangatpentinguntukdiperhatikandan diukur oleh setiap instansipemerintah. Produktivitas kinerjaorganisasipublikdiukurdarikemampuanpetugas dan kerja kinerja dalam mem-berikan pelayanan (Samsuddin, 2016).Untuk melihat produktivitas dalamimplementasi kegiatan Sunmor SembadaMinggu Pahing, akan dilihat dariefektivitasantaratujuandancapaian,danefisiensi biaya dan waktu dalampelaksanaankegiatan.A. MenurutKumorotomodalam(Dwiyanto,

2008) Efektivitas yaitu apakah tujuandari didirikannya sebuah organiasipelayananpublik telah tercapai.Adapuntujuan dari Kecamatan Sleman dalampelaksanaankegiatanSSMP,yaitusebagaiberikut:

Page 5: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 17

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

1) Kemudahan akses pelayanankelompok rentan miskin danmiskin sebagai pelaku UMKMdalampemasaranproduknya;

2) Kemudahan masyarakatmenampilkan ekspresi seni,budaya sekaligus upayapelestarianbudaya;

3) Kemudahan masyarakat dalammendapataksesbacaan sekaliguspeningkatan budaya membacaserta peningkatan dalamkunjungan ke PerpustakaanDaerah;

Daritujuanpelaksanaankegiatandiatas, adapun output yang didapatkanselamakuranglebihtigatahunyaitudaritahun 2016 sampai saat ini yaitu tahun2018,diselenggarakannyakegiatanSSMP,yaitusebagaiberikut:a) Pemasaran Produk UMKM. Pada

Januari2016,awalmulakegiataninidimulai, kegiatan ini hanya diikutioleh 50 UMKM, untuk bulanNovember 2016 diikuti oleh 77UMKM, di tahun yang sama yaitu2016 bulan Desember adapeningkatan menjadi 110 pesertaUMKM, dan April tahun 2017mencapai 120 peserta UMKM.Bahkan berdasarkan hasilwawancara dengan pihakKecamatan Sleman dan KIM, padatahun2018,pesertaUMKMyangikutdalam kegiatan Sunmor telahmencapai ±200 UMKM. DandominandiisidenganpesertaUMKMyang jenis usaha nya kuliner. Adapeningkatan Jumlah peserta UMKMyaitumeningkat140%.

b) Omzet Peserta UMKM, jika dilihatmulaidariawalkegiatansampaisaatini, rata-rata meningkat 20%-40%.

Adanya peningkatan pendapatanbagiwargamiskindanrentanmiskinsebagai pelaku UMKM dan untukjangka wantu lama akan mampumengentaskan status warga miskinataupunrentanmiskin.

c) Partisipasi masyarakat ataukelompok seni. Masyarakat yangtergabungdalamsatukelompoksenidarisetiapdukuhataudesabahkankelompok seni dari pihak sekolahantusias dengan adanya panggungkesenian. Panggung kesenian yangada di Sunmor Sembada MingguPahing, direspon baik olah wargamulaidarianak-anakhinggadewasa.

d) Kunjungan ke Perpusda dan minatbaca tidak efektif pada bidangekonomidanbudaya.

Sumber:DataOlahanSekunder

Jika dilihat dari diagram di atas,bahwa kunjungan masyarakat kePerpusdaKabupatenSlemanpadaMingguPahing,belumkonsistendan tidak selaluramai. Jumlah pengunjung masih naik-turun.BegitujugadenganhasilobservasiyangdilakukandiPerpusdaketikaMingguPahing dan hari kerja lainnya, jumlahpengunjung sama saja. Seharusnyadengan adanya kegiatan SSMP, yanglokasinya berdekatan dengan kegiatan

7141

9955 55

154 163 165188150

49 4287

113 11053 65

111

0

100

200

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

Diagram1.DataPengunjungPerpusdapadaMingguPahingTahun2016-

2018

2016 2017 2018

Page 6: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 18

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

bisamenambahjumlahkunjungan.Halinidisebabkan karena pertama, beberapapengunjung SSMP tidak mengetahuibahwa Perpusda buka di hari Minggu.Kedua,beberapapengunjungyangbukanasli Sleman tidak mengetahui kalauadanyaPerpusdadidekatlokasikegiatanberlangsung.

Ketiga, pengunjung lebih tertarikmelihat panggung kesenian. Keempat,disekitar kegiatan Sunmor juga adaPerpustakaanKelilingolehSanggarBocahJetis Sleman. Beberapa pengunjung lebihtertarikmembacadiruangterbukasambilduduk di bawah pepohonan yang ada didekat lapangan. Antusias anak-anak dandewasa di Perpustakaan Keliling ini bisamenjadi tolak ukur oleh Panitia KIMmaupun Perpusda, bahwa sebenarnyamasyarakat Sleman itu tertarik untukmembaca.

Efektivitas kegiatan SSMP, yangdilakukan oleh Kecamatan Slemanbersama dengan KIM jika dilihat darioutputyangdidapatkanselamatigatahunyaitumulaidaritahun2016sampai2018,belum sepenuhnya maksimal. Padahal,sebuah kebijakan harus mempunyaioutputdaninput,dengankatalaintujuandarisebuahkebijakanharustercapai,agarkebijakan tersebut dapat dikatakanefektif. Jikatujuandarisebuahorganisasibelummaksimal,maka organisasi publikbelum bisa dikatakan efektif dalammemberikan pelayanan. Hal ini sejalandengan yang dikatakan Kumorotomodalam (Dwiyanto, 2008), bahwa sesuatudikatakan efektif apabila tujuan dariorganisasi publik telah tercapai. Begitujuga yang dikatakan oleh (Dunn, 2003)yang mengatakan bahwa efektivitasmerupakan capaian hasil yang telah

ditetapkan, atau pencapaian tujuan daridilaksanakannyasebuahtindakan.B. Efisiensi pelayanan menurut

(Dwiyanto, 2008) perbandinganterbaik antara input dan outputpelayanan. Suatu pelayanan akanefisien apabila birokrasi yangmenjalankan pelayanan publik dapatmenyediakaninputpelayanansepertibiaya dan waktu pelayanan yangmeringankan masyarakat penggunajasa. Seperti yang dikatakan oleh(Ramdhani & Ramdhani, 2016) bahwaefisiensi yaitu penggunaan sumberdayayangdibutuhkanuntukmencapaitujuanyangditetapkan,yangbisadiukurdengantingkatpengunaanwaktu,biaya,manusia,peralatan dan sumberdaya lainnya.Denganwaktuyangada,semuapegawaiyang ada di Kecamatan Slemandikerahkan untuk ikut membantukegiatan Sunmor Sembada MingguPahing. Tujuannya, agar kegiatan inidapat berjalan sesuai dengan harapan.Apabila pengawas kegiatan hanyadilakukanolehpihakSeksiPerekonomiandanPembangunanyanghanyaberjumlah3 orang, pasti sangat kekurangan.Makauntukitu,semuapegawaidilibatkan.

KualitasLayanan KualitaslayananSSMP,dilihatdari

adanya bentuk kepedulian pihak Ke-camatan Sleman dengan KIM untukmenyelesaikan persoalan yang ada diSleman. Kecamatan Sleman memberikanfasilitaskepadaparapesertaUMKMyaituberupameja,dantenda.Untukkelompokseni sendiri, dibuatkan panggung untukmengekspresikan kemampuan merekadan juga kelompok seni diberikan uangtransport.

Jadi, masyarakat tidak dibebankandantidakdipungutbiayadalammengikutikegiatanini.Sebagaimanayangdijelaskan

Page 7: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 19

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

oleh (Zauhar, 1996) yang mengatakanbahwa kualitas pelayanan yaitupenyesuaian terhadap perincian-perinci-an (conformance to specification)dimanakualitas ini dipandang sebagai derajadkeunggulan yang ingin dicapai, di-lakukannyakontrolterusmenerusdalammencapai keunggulan tersebut dalamrangka memenuhi kebutuhan penggunajasa. Sedangkan (Samsuddin, 2016) me-ngatakan kualitas layanan dilihat darikepuasaan masyarakat terhadap kinerjapelaksana, kenyamanan lingkungan dansaranaprasaranapelayanan.

Dalam kegiatan inovasi pelayananSSMP,bentukpelayananpublikinibukanberadadalamsaturuangansepertikantor.Namunkegiataninidilaksanakandiruangterbuka yaitu di Lapangan DenggungSleman.Lokasi yang cukupstrategis,danmudahdiaksesmasyarakatluas.

KegiaanSSMPdiselenggarakan,parapelaksana yaitu pegawai KecamatanSleman dan KIM menggunaka bajuseragam. Hal ini dilakukan, agarmasyarakatdapatmengetahuidanmem-bedakan antara panitia dengan pe-ngunjung atau peserta. Dan juga mem-permudahmasyarakatuntukberinteraksidengan para pelaksana. Hal ini sejalandenganyangdikatakanolehFitzsimmonsdalam (Sedarmayanti, 2012) bahwa pe-layanan publik yang berkualitas yaitumemiliki kriteria tangible (bukti fisik)berupa kemampuandalammenunjukkaneksistensinya kepada pihak eksternal.Penampilanparapegawaiataupelaksanadan fasilitas fisik lainnya, keadaanlingkungan sekitar yang menunjangpelayanan.

Kehandalan para pelaksana dalamkegiatan inovasi pelayanan SSMP dilihatdari kemampuan mereka menjadi satu

kegiatan untuk menyelesaikan 3 per-soalan utama yang ada di Sleman.Membuat sebuah inovasi pelayanan ter-padu di ruang terbuka yang sebelumnyatidak pernah ada di Kecamatan Slemanataupun tempat lainnya. Bahkan dalamkegiatan ini, pihak Kecamatan SlemanbersamadenganKIMbanyakmelibatkankelompok kepentingan. Dan juga mem-berikan kesempatan bagi pihak swastaterlibatdalamkegiatanini.

Mulaidaritahun2016hingga2018,kegiatan ini telah berjalan selama tigatahun. Berdasarkan hasil wawancaradengan para pengunjung, kegiatan initelah menarik perhatian masyarakatSleman. Masyarakat merasa senang danpuas dengan diadakannya Sunmor diSleman.KarenaselamainiyangdiketahuimasyarakatDaerah IstimewaYogyakartaini bahwa Sunmor letaknya ada dilingkungan kampus UGM. WalaupunkegiataninilebihmenonjolkanUMKMdankesenian, yang seharusnya juga harusmemperkenalkan Perpusda Sleman.Tetapi masyarakat sudah merasa cukupmempermudahdantelahmembantuparapelakuUMKMuntukmenjualproduknya.

ResponsivitasResponsivitas (Tjipto, 2000) yaitu

tanggapan atau suatu kemampuanuntukmembantu memberikan pelayanan yangcepat dan tepat kepada masyarakatdengan menyampaikan informasi yangjelas. Kemampuan birokrasi untuk me-ngenali kebutuhan masyarakat sertamengembangkan program pelayanan se-suai dengan aspirasi masyarakat, tanpamempersulit. Sedangkan menurut(Dwiyanto, 2008) responsivitas adalahkemampuan birokrasi untuk mengenalikebutuhanmasyarakat,menyusunagendadan prioritas pelayanan, serta me-

Page 8: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 20

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

ngembangkanprogram-programpelayan-ansesuaidengankebutuhandanaspirasimasyarakat.

Kegiatan SSMP yang dilaksanakanolehKecamatanSlemanbersamadenganKIM inimemberikan kemudahan kepadamasyarakat untuk mendaftarkan UMKMataukelompokseni-nya.Tidakadasyaratyangberat,dantidakadapulabiayadalammengikuti kegiatan SSMP ini. Tidak adabatasan usia, tidak harus memiliki ijinusaha, tetapi siapa saja boleh mengikutiasal memiliki KTP-el Kecamatan Slemandanmempunyaiprodukyangbisadijual.Karenatujuanawaldarikegiataniniyaituuntuk memajukan, mensejahterakanmasyarakat,mengurangikemiskinanyangada di Kecematan Sleman. Pelaksanakegiatan tidak menyulitkan siapa punyang ingin mengikuti kegiatan. Denganmempunyai KTP-el Kecamatan Sleman,dan memiliki usaha yang bisa dijual,masyarakat sudah diperbolehkan untukikut dalam kegiatan. Begitu juga dengankelompok seni, hanya memerlukan KTPKecamatan Sleman saja. Ini tentunyasesuai dengan prinsip dalam pelayananpublik yaitu memberikan kemudahankepada masyarakat dalam pelayananpublik dan tidak diskriminatif atau asakeadilandalammemperolehpelayanan.

Temuan data di lapangan terkaitdenganaspekresponsivitas(dayatanggaporganisasi terhadap pengaduan dankeluhan-keluhan masyarakat) yaitudengancaramasyarakatbisamenyampai-kanlangsungkepihakKecamatanSlemanataupun ke panitia pelaksana kegiatan.Selainitumasyarakatbisamenyampaikankeluhan melalui Whatsapp/telepon danjuga bisa langsung datang ke tempatkhususpanitiapelaksana,bagi siapa sajabisamenyampaikankeluhan.Menyampai-

kan masukan/kritik kepada pihakKecamatanSlemandanjugaKIMtidaklagiharus datang langsung ke KantorKecamatan Sleman, namun denganmemanfaatkan kemajuan teknologi saatini, masyarakat Kecamatan Sleman yangingin menyampaikan keluhan ataupuninginmendaftarkanUMKMataukelompokseninya,bisamelaluiteleponatauaplikasiWhatsapp. Untuk contact person,masyarakatbisamelihatdibrosurkegiat-anyangdibagikanolehpihakKIM.

ResponsibilitasJika dilihat dari teori yang di-

sampaikanoleh(Dwiyanto,2008)bahwaresponsiblitas adalah melihat apakahpelaksanaan kegiatan yaitu instansipemerintahtelahmelaksanakanberdasar-kan dengan prinsip-prinsip administrasiyangbenaratausesuaidengankebijakanorganisasi,makaresponsibilitasbisasajaberbenturandenganresponsivitas.

Maka untuk itu, para pelaksanakegiatanSSMPmenyelenggarakankegiat-an selama 3 tahun belakangan ini telahmengikuti atau menyesuaikan denganaturan atau kebijakan dari KabupatenSlemanyaitu terkaitdengan tupoksidariSeksi Perekonomian dan PembangunanKecamatan Sleman. Dimana dalam salahsatu tugas Seksi Perekonomian danPembangunan adalah melakukankoordinasi kegiatan pemberdayaanmasyarakat lingkup perekonomian danpembangunan dan juga melaksanakansebagian urusan pemerintahan lingkupperekonomian dan pembangunan yangdilimpahkan oleh Bupati. Tupoksi SeksiPerekonomian dan PembangunanKecamatan ini pun tertuang di dalamPeraturan Bupati Sleman Nomor 107Tahun2016.

Page 9: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 21

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

AkuntabilitasAkuntabilitas birokrasi menurut

(Baharuddin, 2015) yaitu pertanggung-jawaban pemerintah yang lebih ditekan-kan pada respons pemerintah atasproses/keluhan masyarakat mengenaipenyimpangan yang direncanakan ataudilaksanakan. Akuntabilitas kegiatanSSMP, disesuaikan dengan tujuan awalkegiatanyaituyangmasukdalamtupoksidariSeksiPerekonomiandanPembangun-an Kecamatan Sleman, kegiatan ini jugasejalan dengan visi dan misi KabupatenSleman yaitu mewujudkan masyarakatyanglebihSejahtera,Mandiri,Berbudaya,dan terintegrasikan sistem e-governmentmenuju smart regency (KabupatenCerdas)padatahun2021.MisiKabupatenSleman yang sejalan dengan penyeleng-garaan kegiatan ini yaitu “meningkatkanpelayananpendidikandankesehatanyangberkualitasdanmengjangkaubagisemualapisan masyarakat, meningkatkan pe-nguatan sistem ekonomi kerakyatan,aksesibilitas dan kemampuan ekonomirakyat,sertapenanggulangankemiskinan,meningkatkan kualitas budayamasyarakat dan kesetaraan gender yangproporsional”.

Untuk kegiatan SSMP, jika dilihatdari hasil wawancara bersama denganKIM dan pihak Kecamatan Sleman, bisadisimpulkan bahwasannya bentukakuntabilitas dari kegiatan ini yaitumenyelesaikan tiga persoalan utama diKecamatan Sleman belum sepenuhnyaakuntabel.DibuktikandenganpengunjungPerpusda yang belum begitu menarikmasyarakat. Tetapi para implementoryang menjalankan kegiatan ini, tetapkonsisten melaksanakan kegiatan setiapMinggu Pahing dan memberitahukankepada masyarakat melalui beberapa

mediainformasi. Menurut Mardiasmodalam (Maani, 2009) transparansi danakuntabilitas memiliki keterkaitan satusama lain. Transparansi menunjuk padakebebasan memperoleh informasi.Akuntabilitas menyangkut pertanggung-jawaban kepada publik atas setiapaktivitas yang dilakukan. Bentuktransparansi dirasa masih kurang,khususnya transparansi untuk anggaranpelaksanaan kegiatan ini. Transparansidalamhaldatamenjadikeharusandalamsebuah organisasi publik. SebagaimanaBentuk laporan kegiatan pun juga tidakdiberikan oleh pelaksana baik kepadapeserta kegiatan maupun kepadamasyarakatumumnya.Bentukkurangnyatransparansidarikegiataninijugaterlihatdari website resmi Kecamatan Slemanyangtidak lagimenginformasikanterkaitdengan penyelenggaraan SunmorSembada Minggu Pahingan. Hal inibertentangan dengan pendapat UnitedNation Development Program (UNDP),bahwa transparansi adalah sisteminformasi yang dikembangkanmasyarakat dapat mengakses berbagaiinformasi mengenai pelayanan publik.Sedangkan pihak Kecamatan Sleman,tidak ada laporan dari pelaksanaankegiatan ini. Hanya di tahun 2016 danawal tahun 2017, kegiatan SunmorSembada Minggu Pahingan diberitahumelaluiwebsiteresmiKecamatanSleman.

Faktor Pengruh KeberhasilanCollaborativeGovernment

KomunikasiSalah satu indikator penting yang

mempengaruhi implementasi kebijakanyaitu komunikasi. Komunikasi dilakukanbaik secara horizontal maupun vertikalguna memperjelas tupoksi dari setiap

Page 10: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 22

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

implementor. Komunikasi menurut(Edward,1980)dibagimenjaditransmisi,kejelasan, dan konsistensi. SelainImplementasi kegiatan Sunmor SembadaMinggu Pahing di Kecamatan Slemandapat berjalan secara efektif jika tujuandari kegiatan dipahami oleh setiapindividu-individuyangbertanggungjawabdalam pencapaian tujuan kegiatan.Sebagaimana yang dikatakan oleh(Hardjana, 2003) bahwa komunikasidapat efektif apabila pesan diterima dandimengerti sebagaimana dimaksud olehpengirim pesan, kemudian pesanditindaklanjutidengansebuahperbuatanoleh penerima pesan dan tidak adahambatanuntukitu.

Untuk itu, maka kejelasan ukurandantujuankebijakanataukegiatanSSMPperlu dikomunikasikan secara tepatdenganparapelaksana.

a. Transmisi.

Dalam komunikasi ada satu faktorutama sebagai penentu yaitu transmisi.Transmisi merupakan penyampaianinformasimelaluikomunikasibaiksecaralangsung maupun tidak langsung.Menurut (Supriadi, 2012) komunikasidikatakan efektif apabila dalampenyampaianinformasididukungdengansumber yang dapat dipertanggung-jawabkan, pesan yang jelas, mediarepresentatif,danpenerimamempercayaiinformasitersebut.

Transmisi pada implementasiinovasipelayananpublikterpadukegiatanSSMPdilakukanolehSeksiPerekonomiandan Pembangunan Kecamatan SlemanbekerjasamadenganKelompokInformasiMasyarakat.Parapemangkukepentinganyang kemudian disampaikan kepadamasyarakat luas. Jadi, mulai dari tingkat

pedukuhan kemudian kepala desamemiliki peran masing-masing dalamkegiatan ini. Semua elemen dilibatkandalam kegiatan ini, mulai dari bawahhingga ke atas, diinformasikan terkaitpelaksanaan,tujuandanmaksuddiseleng-garakannya Sunmor Sembada MingguPahing. Menyampaikan maksud dantujuan dari sebuah kebijakan sebelumdiselenggarakan, sebagai sebuahkesepakatanbersamaantaraimplementordengan masyarakat agar sesuai dengankebutuhanmasyarakat.

b. KejelasanSetiap program/kegiatan yang di-

jalankan oleh para pelaksana harus jelasdan tidak ada tumpang tindih tupoksiantar para pelaksana karena dalamkegiatan ini melibatkan banyak pihak.Menurut (Syani, et all 2017) kejelasaninformasi dalam implementasi kebijakanyaitu dimana komunikasi atau informasiyang diterima oleh para pelaksanakebijakan haruslah jelas dan tidakmembingungkan. Kejelasan informasikebijakan tidak selalu menghalangiimplementasi kebijakan, dimana padatataran tertentu para pelaksanamembutuhkan fleksibilitas dalammelak-sanakankebijakan.

Seksi Perekonomian dan em-bangunan yang juga memantau kegiatandi lapangan dan pihak KIM harus sama-sama paham yang mana menjaditanggungjawab mereka masing-masing.Penyampaian informasi agar diterimadengan jelas dan mampu dimengertisemua kalangan bisa dilakukan dengancaralangsungdantidaklangsung.

Masing-masing individu sudah me-ngetahuiapayangmenjaditugasmereka.PihakKecamatanSlemansendirimemilikilandasanuntukmenjalankankegiatan ini

Page 11: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 23

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

yang tertuang dalam Peraturan BupatiSleman Nomor 107 Tahun 2016, yangberisitupoksidarisetiapbidangdanseksidi kecamatan. Diadakannya kegiatanSSMP inimenjadi salah satu tupoksidariSeksi Perekonomian dan PembangunanKecamatan Sleman. Landasan lain untukmemperjelas tupoksi dari Seksi Per-ekonomiandanPembangunanKecamatanSleman,adanyaKeputusanCamatSlemanNomor : 02/ Kep. Camat/2018 tentangTim Pembinaan PemberdayaanMasyarakat Bidang Ekonomi SlemanTahun2018.

SumberDayaManusia Dalam sebuah kebijakan, sumber

dayamenjadisalahsatuyangmenentukankeberhasilan jalannya kebijakan. Jikadalam pelaksanaan sumber daya tidakmemadai, maka kebijakan tidak dapatdijalankan dengan baik. Sebagaimanayang dikatakan oleh (Jann & Wegrich,2007) bahwa salah satu unsur pentingyang harus dipenuhi oleh pemerintahdalam pelaksanaan sebuah kebijakanadalah alokasi sumber daya, yaitubagaimana anggaran didistribusikan,personil yang melaksanakan kebijakandan organisasi yang bertanggungjawabatas pelaksanaan kebijakan. Oleh karenaitu, maka untuk melihat alokasi sumberdayadalamimplementasiinovasikegiatanSSMPdiKecamatanSleman.

Sumber daya manusia merupakanfaktor yang sangat penting dalamorganisasi,apapunbentukdantujuannya,organisasi dibuat berdasarkan berbagaivisiuntukkepentinganmanusia.Menurut(Hasibuan, 2000) daya manusia yaitusemua manusia yang terlibat di dalamsuatu organisasi dalam mengupayakanterwujudnyatujuanorganisasitersebut.

Sumber daya manusia yangdigunakan yaitu relawan yang bersediamelaksanakan kegiatan SSMP tanpamendapatkanbiaya/honor.Dalamhal iniyang ditunjuk Kecamatan Sleman adalahKelompok Informasi MasyarakatManggolo Purnomo yang bersedia me-laksanakankegiatandanmelayanidalammemberikaninformasiterkaitpelaksana-an kegiatan setiap Minggu Pahing. KIMmenjalankan kegiatan ini bukan semata-mata untuk mendapatkan profit tetapilebih kepada sosial. Kemudian dibentuksebuahPanitiaKegiatanSunmorSembadaMingguPahingdenganpengurusharian.

Halinisejalandenganpendapatdari(Rohman,2010),yangmengatakanbahwadalam implementasi perlu sumber dayamanusia yang berkualitas sesuai denganpekerjaannya. Pembagian tugas dalampekerjaan bagi para pegawai diperlukanuntukmendukung proses pelayanan danjugakelancaraanpelayananpublik.

DisposisiDisposisi atau sikap pelaksana

menjadi konsekuensi yang penting bagiimplementasi kebijakan yang efektif.Menurut(Edward,1980)bahwajikaparaimplementor mempunyai sikap positifatau memberikan dukungan kepadaimplementasi kebijakan makakemungkinan besar implementasikebijakan akan berjalan sesuai dengankeputusan awal. Sedangkan menurut(Wahab,2010)disposisiadalahwatakdankarakteristikyangdimilikiolehpelaksanakebijakan seperti komitmen, kejujuran,displin,kecerdasandansifatdemokratis.

StrukturBirokrasiMenurut (Fahturrahman, 2016)

struktur organisasi mencakup aspek-aspek diantaranya yaitu stuktur

Page 12: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 24

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

organisasi, pembagian kewenangan,hubunganantarunit-unitorganisasiyangadadalamorganisasiyangbersangkutan,dan hubungan organisasi denganorganisasi luar dan lain sebagainya.Karenanya struktur birokrasi mencakupdimensi fragmentasi dan StandarProsedur Operasi (SOP). Strukturbirokrasi menurut Dwijowijoto dalam(Supriadi, 2012) mengemukakan bahwaorganisasi meliputi struktur yang baku,formal dan diikuti prosedur-prosedur.Struktur adalah kesatuan bagian atauorangyangbersifatformal.

Brienkerhoff dan Crosby dalam(Supriadi, 2012) mengatakan bahwapelaksanaan kebijakan membutuhkanpenyesuain-penyesuaian dan modifikasistukturbirokrasi.

a. StandardOperatingProcedure(SOP)Tidak adanya SOP dalam

mengimplementasikan sebuah kebijakan,tentu mempengaruhi sebuah kebijakan.Menurut Ekawaty (2013) bahwa esensisubstansi SOP merupakan uraian yangsangat jelasdanrincimengenaiapayangdipersyaratkan kepada aparatur selamamelaksanakan tugas, standar pencapaianpadasuatuunitkerja,untukpengawasankualitas dan proses penjaminan kualitasdan memastikan penerapan berbagaiaturan.

SOP merupakan rutinitas yangmemungkinkan pejabat publik membuatberbagai keputusan sehari-hari.Berdasarkan hasil wawancara danobservasidilapangan,dalammenjalankankegiatanSSMP,KecamatanSlemandenganKIM tidak mempunyai SOP tertulis, jadiuntuk prosedur pelasanaan dilakukanmelalui rapat dan koordinasi antarpelaksana, maupun pelaksana denganpesertamelaluirapat,dangrupWhatsapp.

Jadi prosedur kegiatan disampaikansecara langsung kepada pihak yangterlibat.

Menurut pihak Kecamatan Sleman,Seksi Perekonomian dan Pembangunan,mengimplementasikan pelayanan kegiat-anSSMP,belummemilikiSOPyangdibuatbersama dengan para pemangku ke-pentingan. Implementasikan kegiatan inihanya disesuaikan dengan tupoksi dariSeksi Perekonomian dan PembangunanKecamatanSleman,yangkemudiandiikutidenganSKKecamatanSleman.Tidakadapanduan petunjuk pelaksanaan kegiatanyangdiaturbaikolehKecamatanSlemanmaupun dari KIM. Namun untuk pe-layanan Perpusda di hari MinggukhususnyaMingguPahing,pihakPerpudamemiliki SOP tersendiri. Tujuan utamadariSOPsendirijugaagarproseduryangada tidak rumit dan kompleks dankegiatanorganisasimenjadifleksibel.

b. FragmentasiFragmentasi merupakan adanya

penyebaran tanggung jawab dari suatukebijakan kepada beberapa instansipemerintahyangberbeda sehinggaperluadanya koordinasi. Menurut(Fahturrahman, 2016), dimensifragmentasimenegaskan bahwa strukturbirokrasi yang terfragmentasi dapat me-ningkatkangagalnyakomunikasi,dimanapara pelaksana kebijakan akan punyakesempatan yang besar berita/instruksi-nya akan terganggu. Fragmentasibirokrasiiniakanmembatasikemampuanpara pejabat dalam yuridiksi tertentu,akibat lebih lanjut adalah terjadinyapemborosansumberdayayanglangka.

Dalam kegiatan SSMP, pelaksanakegiatan lintas sektor/SKPD telah jelasapa yang menjadi tugas dan urusanmereka. Dan menurut pihak Kecamatan

Page 13: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 25

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

Sleman, selama inikoordinasi yang telahdilakukan tidakmengalamikendala.Dariawal mula kegiatan ini dimulai, pihakKecamatan Sleman sama-sama merapat-kan terkait dengan kegiatan ini.Kecamatan Sleman mengundang pihak-pihak SKPD yang terlibat. Setiap kalikegiatandilakukan,walaupunsudahjelastugas dan urusan masing-masing, pihakKecamatan Sleman tetap memberitahu-kan bahwa akan diselenggarakannyakegiatan dengan mengirim surat se-minggu atau 3 hari sebelum MingguPahing.

Pihak Kecamatan Sleman juga be-kerjasamadenganPemkabSlemandalammengoordinasikan lokasi, karena setiapminggu Lapangan Denggung digunakanuntukCarFreeDay.BeberapaSKPDyangada di Sleman juga, memanfaatkankegiatan ini untuk mensosialisasikansuatu program/kegiatan, menjadikantempat ini sebagai tempat penyampaianinformasi yang memang harus diketahuimasyarakat luas. Bahkan dari KomisiInformasi Daerah Istimewa Yogyakarta,rutinmengikutikegiatanSSMP.

Selain melibatkan SKPD PemkabSleman, pihak Kecamatan Sleman jugamembentukTimPembinaanPemberdaya-an Masyarakat Bidang Ekonomi diKecamatan Sleman, mempermudah danmemperjelastugaspokokdanfungsidarimasing-masingindividu.

KegiatanSSMPbanyakmemberikanmanfaat bagimasyarakat umum khusus-nya Sleman. Selain dapat berbelanja,dihibur, mereka pulang ke rumahmemperoleh informasi yang baru daripemerintah,ataupundaribidangkesehat-an yaitu Puskesmas yang juga rutin ikutdalammengisikegiatantersebut.Kegiatanyang berasal dari suara masyarakat,

diikuti langsung oleh masyarakat, danmasyarakat juga yang langsung men-dapatkan dampakpositifnya. Kegiatan diarea terbuka ini selain sarana mem-promosikanprodukUMKM,melestarikanbudaya, meningkatkan minat baca, jugasebagaitempatmendekatkanmasyarakatdengan pemerintah. Pemerintah bisalangsungberinteraksidenganmasyarakat.Bisa saja melalui kegiatan ini, di Slemantercipta lagi inovasi-inovasi yang baruatas usulan masyarakat kepadapemerintah.Untuk itu,kegiatan iniharusterus berjalan dan terus dikembangkansebagaimana keinginan dari masyarakatSlemanitusendiri.

KESIMPULANDANSARANKesimpulan

Berdasarkanpembahasandananalisisyang telah dipaparkan di atas, dapatditarikkesimpulansebagaiberikut:1. Implementasi inovasi pelayanan

publik terpadu kegiatan SunmorSembada Minggu Pahing diKecamatan Sleman belum berjalansecara optimal. Masih ada beberapaindikatoryangbelumberjalandenganbaik. Adapun yang indikator yangmenyebabkan impelementasi belumberjalansecaraoptimalyaitusebagaiberikut:a. Kegiatan Sunmor Sembada

MingguPahinganbelumberjalanefektif, dikarenakan pelaksanaankegiatanhanyafokuspadabidangekonomi dan budaya, sedangkanbidang pendidikan yaitu minatbaca dan kunjungan kePerpustakaan masih belummaksimal.

b. Kegiatan Sunmor SembadaMinggu Pahingan belum efisiendalam biaya. Pelaksana merasa

Page 14: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 26

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

biaya untuk kegiatan masihkurang.

c. Dengan masih adanyakekurangan dalam bidangpendidikan yang belum berjalansecara maksimal, maka parapelaksana belum sepenuhnyaakuntabel dalam Implementasikegiatan Sunmor SembadaMingguPahingan.

d. Pemerintah Kecamatan Slemankurang akuntabel dalammemberikan informasi kepadamasyarakat.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhiimplementasi pelayanan publikterpadu kegiatan Sunmor SembadaMingguPahingdiKecamatanSlemanyaitusebagaiberikut:a. Sumber Daya Manusia yang

melibatkanbanyakpihak,bahkanSKPDPemkabSleman.

b. Disposisi atau sikap pelaksanayang berkomitmen tinggi untukmenciptakan inovasi pelayananpublikterpadu,danberkomitmenuntuk melaksanakan kegiatanSunmorSembadaMingguPahing.

c. Struktur birokrasi. Dengandibuatnya Tim PembinaanPemberdayaan MasyarakatBidang Ekonomi di KecamatanSleman, mempermudah danmemperjelas tugas pokok danfungsi dari masing-masingindividu.

3. Collaborative Government dalammewujudkan inovasi pelayananpublik kegiatan Sunmor SembadaMinggu Pahingan di KecamatanSleman,sebagaiberikut:a. Kualitas layanan yang

disimpulkan yaitu masyarakat

merasa puas dengan adanyakegiatan Sunmor di KecamatanSleman. Para pelaksana dilapangan juga berpenampilanbaik, sopan dan ramah kepadapesertaUMK,kelompoksenidankepadapengunjung.

b. Pelaksana merepon dengan baiksemua keluhan yang ada. Parapelaksana memberikan ke-sempatan kepada masyarakatmenyampaikan keluhan. Bolehsecara langsung yaitu bertatapmuka maupun bisa melaluiWhatsapp/telepon. Keluh-an/masukan akan menjadipertimbangan pelaksana untukkedepannya.

4. Adapun faktor yang masih kurangdalamImplementasikegiatanSunmorSembadaMingguPahinganyaitudarisisi komunikasi. Komunikasi dalamimplementasi kegiatan SunmorSembada Minggu Pahing belumsepenuh berjalan dengan baik,dikarenakan penyampaian informasitentang adanya Sunmor di LapanganDenggungbelummerata.

SaranBerdasarkan kesimpulan di atas,

maka ada beberapa saran yang berikanuntuk pelaksanaan kegiatan SunmorSembadaMingguPahingandiKecamatanSleman,sebagaiberikut:1. Pihak Kecamatan Sleman bersama

dengan KIM harus konsisten dengantujuan awal dari kegiatan ini, yaitumeningkatkan minat baca dankunjungan Perpusda KabupatenSleman. Bukan hanya fokus padabidang ekonomi dan budaya, namunbersamaan ketiganya, karenakegiatan ini merupakan pelayanan

Page 15: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 27

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

publik terpadu dan sesuai denganjargon dari kegiatan ini yaitu “sekalikayuh,duatigapermasalahanSlemanteratasi”. Pelaksana harus menarikperhatian masyarakat agar mauberkunjungkePerpusda.

2. KecamatanSlemandenganKIMperlumelibatkanpihakswastatidakhanyamelibatkanantarinstansi.

3. Kecamatan Sleman harus konsistendalammemberikan informasi terkaitdengan jadwal pelaksanaan kegiatanserta menginfokan jadwal kegiatanmelalui website resmi KecamatanSleman.

4. Kecamatan Sleman bersama denganKIM perlumembuat aturan bersamadan SOP dalammengimpelementasikan kegiatan.Dengan demikian, ada aturan SOPyang sifatnya baku dan diketahuisemua pemangku kepentingan danmasyarakatumum.

5. Kecamatan Sleman dan KIM terusmenghimbau kepada masyarakatyangmemiliki usaha untuk ikutsertadalamkegiatan.

DAFTARPUSTAKAArikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:RinekaCipta.

Baharuddin. (2015). AkuntabilitasPelayanan Publik : Studi KasusPelayanan Perizinan MendirikanBangunandiKotaMakassar.MimbarUnisba,31(2),263–270.

Damanpour,F.(1991).ORGANIZATIONALINNOVATION: A META-ANALYSISOF EFFECTS OF DETERMINANTSAND MODERATORS. Academy ofManagement Journal.https://doi.org/10.2307/256406

DIY,I.P.(2016,September15).MinatBacaRendah Kunjangan PerpustakaanMeningkat. Dipetik Februari 21,2018, dari ipi-diy.or.id: http://ipi-diy.or.id/2016/09/15/minat-baca-rendah-kunjungan-perpustakaan-meningkat/

Dt, K. maani. (2009). Transparansi danAkuntabilitas dalam PelayanananPublik.Demokrasi,no1.

Dunn,W.(2003).AnalisisKebijakanPublik.Yogyakarta:GadjahMadaUniversityPress.

Dwiyanto, A. (2008).Reformasi BirokrasiPublik di Indonesia. Yogyakarta:GadjahMadaUniversityPress.

Edward,G.I.(1980).ImplementingPublicPolicy. Washington: CongressionalQuartelyPress.

Fahturrahman, M. (2016). FAKTORBIROKRASI DALAMKEBERHASILAN,2(02),14–27.

Giyanto,A.(2016,Februari6).Besok,KIMSleman Gelar Sunday MorningSembada Minggu Pahingan KaliPerdana.DipetikFebruari21,2018,dari JogjaDaily.com:http://jogjadaily.com/2016/02/besok-kim-sleman-gelar-sunday-morning-sembada-minggu-pahingan-kali-perdana/

Hardjana, A. M. (2003). Komunikasiintrapersonal & KomunikasiInterpersonal. Yogyakarta: PenerbitKanisius.

Hasibuan,M. (2000).Manajemen SumberDaya Manusia (Edisi Revi). Jakarta:BumiAksara.

Herwanto, T. S. (2015). Pentingnyakomitmen penuh organisasi danstakeholders dalam mewujudkaninovasi publik. Jurnal IlmiahAdministrasiPublik(JIAP).

Jann,W.,&Wegrich,K.(2007).4TheoriesofThePolicyCycle. InHandbookofPublic Policy Analysis: Theory,Politics, and Methods. USA: CRSPress.

Kasali,R.(2012).CrackingValue. Jakarta:

Page 16: JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan ...

Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, 4 (1), April 2019 - 28

WiduriWulandari1),Suranto2),EkoPriyoPurnomo3)

Copyright © 2019, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

GramediaPustaka.Moleong,L.(2012).MetodologiPenelitian

Kualitatif (Edisi Revisi) (Edisi Revi).Bandung:PTRemajaRosdakarya.

Patilima, H. (2005). Metode PenelitianKualitatif.Bandung:Alfabet.

Purwanto. (2008). Metode PenelitianKuantitatif untuk Psikologi danPendidikan. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Ramdhani,A.,&Ramdhani,M.A. (2016).KonsepUmumPelaksaanKebijakanPublik.JurnalPublik,11(1),1–12.

Rohman, D. F. H. I. dan H. M. (2010).Implementasi Kebijakan PelayananAdministrasi KependudukanTerpadu (Studi pada DinasKependudukan dan Catatan SipilKota Malang) Didik FatkhurRohman, Imam Hanafi, Minto Hadi.JurnalAdministrasiPublik.

Samsuddin. (2016). Jurnal IlmuPemerintahan : Kajian IlmuPemerintahandanPolitikDaerahp-ISSN : 2503-4685 e-ISSN : 2528-0724,1(2),209–228.

Sedarmayanti.(2012).GoodGovernance&Good Corporate Governance.Bandung:CVMandarMaju.

Sugiyono. (2009). Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabet.

Sulistio, E. B. (2009). Birokrasi Publik(PerspektifIlmuAdministrasiPublik).BandarLampung:CVBadranaya.

Supriadi, A. (2012). Analisis PrakondisiImplementasi KebijakanPeningkatan Kompetensi Guru.JurnalPendidikanDanPembelajaran(JPP), 40(c), 47–56. Retrieved from

http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/2756

Syani,A.K.,Mufid,S.,&Hazin,D.M.(2017).Komunikasi Dalam ImplementasiKebijakanPendidikanWajibBelajar9 TahunDiKecamatanNgadiluwih,XI(1),25–38.

Tjipto, F. (2000).Manajemen Jasa (EdisiPert).Yogyakarta:AndiOffset.

Wahab, S. A. (2010). Pengantar AnalisisImplementasi Kebijakan Negara.Jakarta:RinekaCipta.

Widodo, S. (2017). Jurnal ilmiahadministrasi publik. Rencana TataRuang Wilayah Dalam PersfektifPerencanaanPembangunanWilayah(Studi Pada Badan PerencanaanPembangunan Daerah KotaProbolingga),3(3),19–26.Retrievedfromhttp://ejournalfia.ub.ac.id/index.php/jiap/article/view/649/996

Zauhar,S. (1996).ReformasiAdministrasiKonsep, Dimensi, danStrategi.Jakarta:BumiAksara.

PROFILSINGKAT

Widuri Wulandari, merupakanpeneliti yang bergerak dalam bidangCollaborativeGovernment.

Suranto, merupakan dosen ProgramStudi Ilmu Pemerintahan UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta dan aktifmenjadiasesorBAN-PT.

Eko Priyo P, merupakan dosenMagister Ilmu Pemerintahan UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta dan menjadiDirekturJusufKallaSchoolofGovernment.